Good Night Bingbing

[ KOOKV - YAOI - SCHOOL LIFE ]

by: Odeee_

Chapter 6

"Kapan kau mengetahui aku adalah Bingbing?"

Taehyung mendorong Jungkook yang terus menempel padanya saat ini. Jungkook memaksanya untuk makan malam bersama dicafe yang mereka janjikan, dia akan menangis saat Taehyung ingin menolaknya.

Anak ini tidak ingin patuh saat ini, dia duduk dikursi di sebelahnya dan terus menempel padanya seperti bayi lima tahun.

"Aku tidak sengaja melihat handphonemu saat kita di toko buku."

"Apakah kau benar-benar tidak sengaja?"

Dia tertawa dengan ringan saat dia mendengar pertanyaan Taehyung, membuat Taehyung mendengus.

Taehyung melihat kepala bulat Jungkook bersandar dibahunya, itu terlihat bulat dan sedikit lucu membuatnya ingin menepuknya beberapa kali tapi dia menahannya, "Kau tidak marah saat kau tau Bingbing adalah aku?"

"Bagaimana aku bisa marah pada pacarku?"

Taehyung akhirnya menepuk kepala bulat itu, membuat Jungkook mendongak dengan mata bulat besarnya. Dia memiliki tatapan murni seperti anak manis yang sangat baik seolah orang yang sebelumnya selalu menunjukkan wajah mengerikan bukanlah dia.

"Bagaimana aku akan makan jika kau terus menempel seperti ini?"

Jungkook akhirnya bangkit dari posisi sebelumnya, "Biarkan aku menyuapimu."

Dia akan mengambil sendok milik Taehyung saat Taehyung menghentikannya, "Aku melakukannya sendiri oke?"

Anak itu kembali memiliki wajah murung saat Taehyung menolaknya, matanya mulai berkaca-kaca, namun sebelum air matanya jatuh Taehyung menjitak dahinya.

"Aku yang akan menyuapimu."

"Tentu!"

Dia kembali cerah, bahkan air mata yang mengenang dimatanya menghilang.

Bagaimana dia melakukannya?!

.

.

.

"Hah!"

"Hey baby."

Taehyung melompat ke belakang saat dia menemukan Jungkook berdiri di depan pintu apartementnya begitu dia membuka pintu.

"Apa yang kau lakukan disini?!"

"Aku menjemputmu."

"Hah?"

Jungkook tampak tersipu saat dia mengatakan, "Aku telah membayangkannya sejak lama, datang menjemputmu untuk berangkat sekolah bersama lalu mengantarmu pulang."

Dia tau bahwa Zoro akan melakukan hal-hal seperti ini, tapi dia tidak bisa membayangkan itu dilakukan oleh Jungkook di dalam real lifenya.

Bahkan saat disekolah Jungkook masih menempel padanya. Taehyung berusaha mendorongnya namun anak itu akan mulai memasang wajah cemberut.

Dia mengira setidaknya Jungkook akan menjaga sikapnya disekolah untuk tetap terlihat angkuh, namun apa yang dia tunjukkan adalah sosok anak berusia 5 tahun yang terus menempel pada ibunya.

Semua orang mulai berbisik-bisik melihat bagaimana Jungkook menempel pada Taehyung, tetapi Jungkook mengabaikannya dan terus menempelinya.

"Jungkook aku mengatakan untuk tidak menempel disekolah, kenapa kau sangat tidak patuh."

"Hm?" Perlahan pelukan erat Jungkook melemah, dia menatap Taehyung dengan sedih, "Kenapa aku tidak boleh bersama pacarku?"

"Tapi semua orang menatap kita."

"Huh?!" Dia menatap orang-orang disekitarnya dengan tajam, "Apa yang kalian lihat? Kalian membuat Taehyung tidak nyaman. Enyahlah."

Taehyung tersenyum pahit dalam hati bergumam; Kaulah satu-satunya yang membuatku tidak nyaman.

Jungkook masih menatap semua orang dengan kejam hingga satu persatu siswa yang sebelumnya berada di dalam kelas melangkah pergi dengan kaki bergetar.

"Bagaimana sekarang?"

Dia menatap ke arah Taehyung seperti anak anjing yang meminta kepalanya ditepuk karena telah melakukan hal yang baik.

"Aku membiarkanmu kali ini, tidak ada lain kali." Taehyung menepuk kepalanya dengan lembut, "Kau tidak bisa mengusir mereka ini juga adalah kelas mereka."

"Baiklah."

Dia meraih kedua pipi Taehyung, mengusapnya dengan lembut sebelum mendekat untuk mengecup bibirnya.

"Hey!"

Jungkook mengabaikan tegurannya, dia meraih belakang kepalanya sebelum menariknya mendekat untuk menciumnya. Tidak seperti sikap kasarnya, ciumannya sangat tenang dan lembut. Begitu ringan hingga Taehyung merasa mulai kehilangan kesadarannya dan menutup matanya.

Jungkook mengusap-usap rambutnya dengan lembut saat bibirnya terus bergerak semakin dalam.

Taehyung mendorongnya menjauh saat dia mulai kehabisan napas, dia mengatur kembali napasnya dengan wajah memerah. Jungkook juga terlihat sama, dia memerah hingga leher.

"A-aku, aku.. sepertinya mengeras."

"Hah?!"

.

.

.

Taehyung melemparkan tubuhnya ke arah tempat tidur dengan wajah memerah.

Jungkook mengantarnya pulang seperti apa yang dia katakan sebelumnya. Dia memeluk Taehyung menolak untuk berpisah, terus menerus mengeluh seperti bayi 5 tahun. Dia membiarkannya menciumnya beberapa kali sebelum menendangnya menjauh dan berlari ke dalam apartemennya dengan wajah memerah.

bbzzzz bbzzzz ...

Jungkook-ie 3 [Hey baby.]

Itu adalah Jungkook yang merengek ingin nama kontaknya dirubah menjadi namanya dan bukan ID MaxhiTVnya. Dia bahkan menambahkan simbol hati.

Taehyung [Aku akan melakukan live, jangan mengangguku.]

Jungkook-ie 3 [ :( ]

Taehyung kembali mendapat jamnya seperti bagaimana sebelumnya, dia melakukan live setiap jam 8 sampai jam 10 malam. Jungkook menjadi patuh untuk tidak menganggunya.

Anak itu mengaku jika sebelumnya dia sengaja menahan Taehyung hingga jam 10 agar dia tidak melakukan live streaming. Dia mengatakan tidak suka saat Taehyung membalas hangat semua komentar viewersnya. Dia adalah jealous baby boy.

Saat livenya tengah berlangsung, dia mendapat sebuah pesan terus menerus dan mulai merasa jengkel. Apakah anak itu menjadi tidak patuh lagi?

"Handphoneku sangat cerewet hari ini, itu bergetar terus menerus." Dia berkata setengah bercanda.

Komentar-komentar penasaran dari viewersnya memenuhi layar. Taehyung hanya membalasnya dengan tawa saat dia membaca satu persatu komentar mereka.

Yeon Gul [Taehyung bisakah kau datang, Jungkook memukul seseorang.]

Yeon Gul [Taehyung, aku khawatir dia akan membunuhnya, bisakah kau datang?]

Taehyung sontak berdiri dari kursinya. Dia menatap pesan yang dikirim Yeon Gul lalu menatap layar laptopnya.

Ratusan komentar penuh kekhawatiran membanjiri layar, mereka menanyakan alasan Bingbing menjadi begitu panik setelah membaca pesan.

"Maafkan aku teman-teman, aku rasa aku harus mengakhirinya saat ini. Jangan khawatir ini bukan apa-apa, sampai ketemu lagi besok jam 8 malam."

Dia berusaha tenang saat dia berkata, "Good Night!"

Dia menekan tombol akhiri tanpa menunggu balasan dari viewersnya. Dia melepaskan rambut palsunya, melepaskan topeng matanya dan melemparkannya dengan sembarangan.

Meraih jaketnya, dia berlari ke arah alamat yang dikirim Yeon Gul melalui pesan.

"Apa yang dia lakukan? Bukankah aku menyuruhnya untuk langsung pulang!"

Taehyung menggerutu dengan kesal sepanjang dia berlari. Jungkook berada disebuah cafe bersama Yeon Gul dan Kim Han Gil, teman sekelasnya.

Dia akan berlari ke dalam cafe saat dia mendengar suara Yeon Gul memanggilnya dari arah gang kecil gelap disebelah cafe.

"Yeon Gul, apa yang..." Taehyung terdiam saat dia melihat Jungkook berada dibawah dengan seseorang yang sudah tampak tidak sadarkan diri dibawahnya.

Tangannya penuh darah, orang yang dia pukuli mungkin sudah kehilangan kesadaran tapi Jungkook masih memukulinya.

"Taehyung, kami tidak bisa menghentikannya."

"Jungkook!"

Jungkook menahan kepalan tangannya diudara, dia menoleh ke belakang untuk melihat Taehyung menatapnya dengan tercengang.

Dia tidak mengatakan apa-apa tetapi menatap Taehyung dengan datar. Wajahnya penuh titik titik darah, dia tampak sangat mengerikan.

Taehyung mengulurkan tangannya ke arahnya, dia berkata dengan suara bergetar, "Kemarilah."

Jungkook menatap tangannya dengan datar tetapi masih tidak bergerak.

"Hey babe, kemarilah."

Mendengar suara lembut Taehyung, Jungkook mulai bangkit. Dia mengusap tangannya yang penuh darah ke bajunya namun darah itu telah mengering meninggalkan noda ditangannya.

"Tanganku kotor."

"Tidak masalah, kemarilah."

Jungkook ragu-ragu beberapa saat sebelum mulai melangkah mendekati Taehyung dan melangkah ke pelukannya.

Taehyung memeluknya dengan erat dan menepuk punggungnya dengan lembut. Dia mendengar suara napas Jungkook yang berat.

Yeon Gul dan Kim Han Gil meraih seseorang yang tidak sadarkan diri ditanah. Diam-diam membawanya keluar dari gang saat dia melihat Jungkook berada dipelukan Taehyung.

Taehyung meraih wajah Jungkook, dia mengusap darah diwajahnya saat dia berkata, "Apa yang terjadi? Kenapa kau memukulnya?"

"Dia mengatakan jika kau adalah kekasihnya."

"Huh?"

"Dia mengaku sebagai kekasihmu."