Good Night Bingbing
[ KOOKV - YAOI - SCHOOL LIFE ]
by: Odeee_
Chapter 8
Taehyung menyusuri lorong sekolah dalam diam, dia memikirkan malam sebelumnya. Dia menolak Jungkook dan anak itu menjadi patuh, mereka hanya tidur di dalam pelukan masing-masing.
Itu tidak seperti dia tidak ingin melakukannya. Dia hanya tidak bisa menahan dirinya untuk memikirkan Jeon In Ha yang berada di sebelah dinding mungkin mendengar apa yang mereka lakukan dan saat itu Jungkook baru saja membuat seseorang dilarikan ke rumah sakit. Dia akan terlihat seperti psychopath jika mereka melakukan itu.
Dia mengintip ke arah jendela saat dia sampai di depan kelas Jungkook. Tampak mereka masih dalam proses pembelajaran, seorang guru sedang menjelaskan didepan dan seluruh siswa tampak fokus, bahkan Jungkook tampak sangat fokus.
"Yah, tidak salah dia menjadi siswa yang pintar."
Dia tidak bisa menahan senyumnya saat dia melihat pacarnya yang selalu menunjukkan wajah kekanakan saat bersamanya dan terus menerus menempel padanya saat ini terlihat seperti siswa teladan yang siap mengangkat tangan kapan saja untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan guru.
"Ah, Taehyung kau mengintip pacarmu?"
Taehyung menoleh untuk menemukan Im Sumin, seorang siswi kelas 3-C berada di belakangnya.
"Uhh ... begitulah." Taehyung menggaruk-garuk pipinya dengan canggung.
Matanya menyipit saat dia tersenyum dan berkata dengan manis, "Kau terlihat lebih tampan tanpa kacamata."
Taehyung tidak lagi menyembunyikan dirinya dengan kacamata disekolah setelah Jungkook mengetahui identitasnya. Dia merasa bahwa tidak ada yang salah dengan menjadi diri sendiri, orang-orang mungkin menerimanya bahkan jika mereka tau bahwa dia melakukan live streaming di MaxhiTV untuk mendapatkan uang.
"Baiklah sampai nanti, aku tidak bisa berlama-lama denganmu." Dia merendahkan suaranya saat dia berkata, "Kau tau, pacarmu sangat menakutkan."
Taehyung hanya membalas dengan tawa canggung. Seluruh siswa jika Jungkook adalah pacarnya, dia menempel setiap kali mempunyai kesempatan dan memblokir semua orang dari pandangan Taehyung. Mereka tidak mengatakan bahwa mereka berkencan tetapi seluruh siswa tau bahkan jika mereka sangat bodoh.
Taehyung mengembalikan tatapannya ke arah pacarnya yang teladan dikelas, namun pacarnya tidak lagi menjadi teladan, dia menatap ke arah Taehyung dengan tangan yang terus melambai-lambai. Itu membuat semua orang termasuk guru menoleh ke arahnya.
"Anak itu!"
Taehyung tersenyum canggung sebelum menutup wajahnya dan menjauh dari kelas itu.
Dia bersandar pada dinding pembatas saat dia bermain dengan handphonenya. Dia tidak mempunyai akun sosial media lainnya selain MaxhiTV, terkadang dia juga akan menonton live orang lain disana.
"Hi guys, apakah kalian sudah makan siang?"
Itu adalah salah satu seleb MaxhiTV dengan ID Booboo, seorang gadis manis yang tampak seperti siswi SMP. Sesekali Taehyung akan menonton livenya saat dia luang seperti saat ini.
"Uh .. aku tidak pergi ke sekolah, itu karena aku tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan guruku dan itu dikumpulkan hari ini."
Teorum_ Baby girl kenapa kau tidak memberitahuku? aku akan membantumu mengerjakan tugas sekolahmu.
Franks_ Booboo aku lebih pintar dari ID Teorum, datanglah padaku.
Gingin_ Booboo kau hanya perlu datang lebih awal dan menyalin tugas temanmu.
Doulbu_ Hey ID Gingin kau terlihat sangat berpengalaman Haha.
Gingin_ Kau akan terkejut, aku adalah seorang guru.
Teorum_ Ssaem kau sebaik membuat rencana pembelajaran untuk kelas berikutnya kenapa kau berada disini.
Gingin_ Aku perlu pemanis sebelum mulai memenuhi mataku dengan siswa-siswi berkepala kentang dikelasku.
Taehyung selalu merasa sangat terhibur setiap kali dia membaca komentar viewers, bagian yang paling dia nantikan dalam live streaming adalah komentar mereka.
"Gingin kau bukan guruku, kan? Aku mulai khawatir sekarang."
Taehyung tertawa saat dia mendengar nada khawatir namun terdengar imut yang dikeluarkan Booboo.
Dia menekan tombol komentar untuk mengirim sebuah komentar saat tiba-tiba handphone dirampas.
"Kau menikmatinya, hm?" Jungkook muncul dengan wajah datar yang terlihat sangat suram, "Menonton orang lain saat kau mempunyai pacar dan bahkan ingin mengirim komentar."
Dia mulai lagi.
"Baby, jika kau menonton orang lain dengan senyum seperti itu..." Dia terdiam beberapa saat sebelum wajah datarnya berubah murung, "Itu membuatku sedih."
Dia memiliki hati kaca.
"Aku lebih suka menontonmu."
"Kau berbohong."
"Aku serius."
"Tapi kau masih menonton orang lain."
"Aku tidak akan menontonnya lagi."
"Itu bagus."
Wajah murungnya dengan cepat kembali berseri-seri seperti musim semi. Taehyung harus mendaftarkan pacarnya dalam sebuah audisi pencarian bakat, dia akan menjadi aktor yang hebat.
Dia melihat Jungkook melakukan sesuatu pada hanphonenya saat sebelum mengembalikannya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Kau tidak akan menontonnya lagi jadi aku memblokirnya."
Taehyung, "..."
.
.
.
"Baby aku tidak ingin berpisah denganmu."
Jungkook memeluknya seperti bayi 5 tahun yang tidak membiarkan ayahnya pergi bekerja.
"Kita akan bertemu lagi besok disekolah bukan."
Satu langkah lagi untuk mencapai pintu apartemennya, tetapi dia tidak lagi bisa bergerak dengan Jungkook yang menempel padanya.
"Aku tidak mau."
"Jadilah patuh."
"Aku bilang aku tidak mau."
Taehyung menghela napas menyerah dengan keadaan, "Menginaplah."
"Oke!"
Cepat sekali.
Taehyung meletakkan tasnya diatas meja saat Jungkook sudah melemparkan dirinya ditempat tidur dan berguling-guling dengan riang.
Apa yang membuatnya sangat senang?
"Oh, apakah kau melakukan live streaming disana?"
Taehyung mengangguk saat Jungkook menunjuk ke tempat dimana dia selalu melakukan live streaming.
"Dimana topeng itu? Dimana rambut palsu itu?"
Kenapa dia sangat bersemangat?
Taehyung tidak bisa untuk tidak mengambilnya saat dia melihat wajah bersemangat yang dikekuarkan Jungkook.
Jungkook mengambil topeng mata itu, dia merabanya beberapa kali dengan wajah tersipu seperti seorang gadis puber.
"Baby tolong pakai ini."
"Huh?" Taehyung tidak menahan kerutan didahinya saat dia mendengarnya, "Kau menyuruhku melakukan live streaming sekarang?"
Itu tidak mungkin. Dia tidak akan pernah melakukan live jika Jungkook ada disebelahnya, siapa yang tau kekacauan apa yang akan dibuat olehnya.
Dia menatap tajam ke arah Taehyung saat dia berkata dengan dingin, "Tidak, aku disini bukan untuk diabaikan."
"Lalu?"
Dia menunduk dengan wajah tersipu saat dia mengatakan, "Aku ingin melihatmu menggunakan ini secara langsung."
Taehyung tidak berdebat lagi, dia meraihnya dari tangan Jungkook. Saat dia mencoba memakainya dia melihat mata Jungkook mulai berbinar, dia memiliki ekspresi bayi 5 tahun lagi diwajahnya.
"Aku tidak memakainya."
"Ahhh ... " Anak itu tampak kecewa, dia cemberut saat matanya mulai berair.
Taehyung sangat ingin menertawakannya saat ini.
"Ini dia."
Taehyung mengangkat dagunya dengan sombong saat dia menggunakan topeng mata perak itu untuk menutupi matanya.
Jungkook terdiam beberapa saat sebelum menariknya untuk jatuh ke tempat tidur. Dia menekan Taehyung dibawahnya dengan seringainya.
Dia menyentuh semua sisi topeng mata itu dengan lembut, mengusapnya sebelum menunduk untuk menciumnya.
Taehyung menutup matanya saat dia merasakan napas hangat Jungkook diwajahnya. Dia mencium topeng yang dia kenakan, namun dia merasa ciumannya menembus kulitnya.
Dia mencium dan mengusap topeng itu cukup lama membuat orang dibaliknya mulai merasa jengkel, "Jika kau begitu menyukai topeng ini ambil dan enyahlah."
"Oh apakah kau cemburu?"
Dia tidak berpikir bahwa dia cemburu, hanya menjengkelkan saat dia terus membuatnya terangsang namun dia tidak juga menyentuhnya.
Jungkook meraih ke belakang kepalanya untuk melepas ikatan topeng itu, dia mengangkat topeng yang dikenakan Taehyung hingga tatapan mereka bertemu.
"Jauh lebih baik."
"Aku pikir kau akan mencium topeng itu selamanya."
Jungkook menunduk mengecup kedua matanya, hidungnya, pipinya dan bertahan cukup lama dibibirnya.
Dia gemetaran ketika arus hangat membanjiri tubuhnya dan merembes ke kulitnya. Tangan hangat Jungkook membakar kulitnya ketika mereka membelai tubuhnya. Ini bukan pertama kalinya tangan ini menyentuhnya, namun itu masih meninggalkan sensai luar biasa setiap kali dia melakukannya.
Dia bergetar diseluruh tubuhnya, tidak tau apakah dia ingin mendorongnya atau menariknya lebih dalam. Jungkook menggigit lehernya sementara tangannya mulai meraba-raba seluruh tubuhnya. Potongan pakaian jatuh ke lantai satu per satu. Suhu tubuhnya naik lebih tinggi. Dia pikir dia merasakan keinginan bangkit dari dalam.
Dia tidak bisa menolaknya kali ini bahkan jika seseorang berdiri didepan pintu apartemennya untuk menganggunya.
Dia menoleh dan berkata dengan suara lembut dan serak, "Jangan memikirkan hal lain, fokuslah padaku…"
Bagaimana aku bisa memikirkan hal lain saat kau memenuhi diriku?
Ciuman mulai turun seperti hujan. Potongan terakhir dari pakaian mereka terkoyak dan tubuh telanjang mereka saling terkait. Taehyung merasa kedinginan dan panas pada saat bersamaan dan isi kepalanya berantakan.
Potongan-potongan tanda merah menyebar. Di leher, di tulang selangkanya, dadanya.
Dia menarik telinganya, menggigitnya sesekali, dia berbisik dengan napas berat ditelinganya, "Baby katakan sesuatu, warna apa yang kau sukai?"
Apakah ini waktu yang tepat untuk menanyakan warna favorite?!
Saat Taehyung membuka mulutnya itu hanya akan menjadi sebuah desahan.
Tubuhnya gemetar tak terkendali bersama dengan tangannya. Taehyung tidak bisa merasakan apa pun selain belaian lembutnya, tetapi dia memalingkan muka dan menahan lidahnya. Tubuhnya, bagaimanapun, mulai bergetar, seolah mengharapkan sesuatu yang lebih.
Sialan. Apakah dia hanya akan bermain-main.
Taehyung tersentak beberapa saat, ketika dia merasakan sesuatu memaksa masuk ke bawahnya.
"Hey, masih belum, milikku tidak sekecil itu."
Sialan.
Dia mengecup pipinya, matanya, dan menempel lama didahinya saat dia merasakan daging keras perlahan memaksa masuk ke dalamnya.
Taehyung tidak bisa menahan suaranya saat dia merasakan rasa terbelah. Jungkook mengecup matanya yang mulai menangis beberapa kali saat dia mendorong masuk miliknya lebih dalam.
"Bingbing, kau milikku."
