ROTG is from Dreamworks


Markas Santa Claus ini masih ramai seperti terakhir kali Jack mengunjungi. Masih ramai dengan para Yeti dan Elf yang bertugas memproduksi mainan anak-anak. Berbagai jenis mainan penuh sesak menghiasi bagian tengah lantai hingga atas globe raksasa yang mengambang di tengah markas, yang tak pernah bosan Jack saksikan. Beberapa Elf meloncat-loncat riang kala melihat Jack dan menariknya untuk melihat demonstrasi hasil mainan rakitan mereka. Jack memperhatikan sambil menunduk bertumpu pada lututnya, kemudian tertawa geli pada saat robot mainan itu menembakkan proyektil plastik menghantam Elf hingga jatuh.

Saat tiba di pintu ruangan North, Jack mengetuk pelan.

"Siapa?"

"Hei, North. Aku Jack."

Sesaat kemudian North membuka pintu kokoh itu dengan kasar, membuat Jack terkejut.

"Aha! Jack! Lama tidak bertemu." North bersorak girang sampai mengangkat Jack tinggi lalu bergantian mencium kedua pipinya.

Jack yang meringis jijik langsung mengelap pipinya begitu North menurunkannya lagi.

"Yo! Lihat ini, kau pasti belum pernah melihat pahatan kereta es-ku yang bisa terbang, ya kan?"

North pun menjalankan mainan kereta es-nya. Jack menonton dengan takjub.

"Eh... North. Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Silakan, Jack."

"Jadi begini... waktu aku di Warren, Bunny memberitahuku kalau aku dilarang menemuinya pada saat gerhana bulan nanti, dan Tooth... dia juga menolak untuk memberitahuku ada apa dengan Bunny."

"Oh, benar juga! Hari ini ada gerhana bulan rupanya." North melihat ke arah luar, langit indah yang bersemburat emas pertanda sebentar lagi malam hari.

Setelah itu North menghempaskan diri ke kursi goyang sambil mengurut jenggotnya, berpikir. "Hmm..."

"Jangan bilang kau juga tak mau memberitahuku sesuatu tentang Bunny, North."

"Sebenarnya, itu adalah hal yang ingin kami lupakan, karena itu adalah hal yang sangat berbahaya dan kami semua pernah meremehkannya. Seharusnya pun Bunny juga tidak perlu berkata padamu seperti itu." North terlihat kesal karena mencengkeram kepalanya sendiri. "Baiklah, karena Bunny telah berkata padamu begitu, aku hanya akan memberitahumu sedikit. "

"Oke, North."

"Tapi..." North bangkit dan mencengkeram kedua bahu Jack. "Setelah gerhana bulan selesai. Malam ini, kau boleh beristirahat saja di sini."

"What? No! Tidakkah kau takut aku akan berlaku hal yang tidak tahunya bisa membahayakan, atau semacam itu? Selain itu aku juga masih harus menjalankan tugasku sebagai Guardian of Joy, agar anak-anak tetap percaya padaku. Setidaknya, di belahan Bumi yang jauh dari Bunny. Jauh darimu, dan semuanya."

North menghela napas.

"Kalau kau tak mau memberitahu ada apa dengan Bunny, setidaknya beritahu saja apa yang harus aku lakukan, atau yang jangan kulakukan."

"Baiklah, baiklah." North berjalan keluar. "Ayo."

Mereka berdua berjalan dan naik elevator kayu ke lantai atas. Kemudian berbelok ke ruangan perpustakaan. Jack tercengang dengan betapa banyak buku yang dimiliki North. Rak-rak buku hanya ada pada sisi yang menempel pada dinding, menjulang ke atas dan hampir berbentuk kubah, mengelilingi ruangan yang tengahnya kosong. Bagian atas kubah yang tak tertutup rak buku terbuat dari kaca, masih menyerap cukup banyak cahaya dari langit meskipun sore semakin temaram.

North mendorong tangga ke salah satu sisi dan memanjat. "Hmm, bukan." Kemudian bergeser lagi dengan tangga berodanya. Terus begitu hingga beberapa kali, sampai kemudian, "Aha!"

Setelah turun North langsung duduk di lantai berkarpet. Jack ikut duduk.

"Jack," North mendekap buku yang cukup besar itu dengan erat. Matanya lekat menatap Jack.

"Aku akan memberitahumu. Tapi kau harus mau melakukan satu hal untukku. Untuk Tooth, dan untuk Sandy juga."

"Baiklah. Apa itu?"

"Untuk satu hari ini saja, kau tak perlu bertugas sebagai Guardian dan cukup diam saja di sini. Kalau kau lapar akan kubuatkan coklat panas. Kau juga bisa bermain bersama Elf dan Yeti. Asalkan kau tidak meninggalkan tempat ini. Kau tidak perlu khawatir tentang anak-anak yang jadi tidak bisa melihatmu. Itu tak akan terjadi. Percayalah padaku."

"Baik. Terima kasih sudah mengizinkanku tinggal sementara di sini." Jack jadi salah tingkah. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku akan mulai dengan cerita awal kami tahu sisi lain dari Bunny."

Jack menyimak dengan serius.

"Sebenarnya Bunny sendiri yang awalnya memberitahu kami. Menjelang malam sebelum hari paskah, terjadi gerhana bulan. Bunny bertingkah jadi lebih penakut daripada biasanya. Bahkan dia minta ditemani di Warren-nya sendiri. Ia menggigiti kukunya, sering meringkuk dan menggigil ketakutan. Dia juga mudah terkejut kalau dipanggil.

"Awalnya itu lucu bagi aku, Tooth dan Sandy. Tak biasanya Bunny jadi latah, dan Tooth jadi sering mengerjai Bunny. Waktu kami tanya apa yang dia takutkan, Bunny bilang kalau dia jadi sering melihat sosok seperti bayangan hitam dan matanya merah.

"Untungnya Tooth langsung berhenti mengerjai Bunny, tapi dia tetap menyuruh Bunny untuk segera bergerak menyebarkan telur-telurnya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi karena aku sendiri tak sering berada di dekatnya pada saat itu, tapi Bunny seperti menghilang pada saat gerhana berlangsung. Aku, Tooth dan Sandy awalnya biasa saja, toh kami juga sibuk dan beranggapan bahwa Bunny juga sama sibuknya, tapi esok paginya..."

North berhenti berbicara sampai sini. Jack menunggu dengan sabar. Setidaknya, berusaha.

"Apa yang terjadi padanya?"

"Bunny... dia punya gigi taring dan matanya menyala merah..."

Napas Jack tercekat.

"Ini, aku menuliskannya di sini," North pun akhirnya membuka buku besar usang yang tadi diambilnya. Tampak pada bagian tengah buku, ada sebuah sketsa kasar analisis tubuh Bunny, dan tulisan tangan yang hampir sulit dibaca.

"Aku menuliskan hasil pengamatanku terhadap Bunny setelah itu. Dan tulisan ini juga terus berlanjut beberapa kali saat hal itu terjadi. Karena, hal aneh yang dialami Bunny ini hanya terjadi pada satu malam saja. Kau tahu, Jack? Dia meminum darah dan makan daging."

Jack meneguk ludah dan refleks mengedip terkejut.

"Hal itu hanya terjadi pada saat gerhana bulan. Kami kira itu hanyalah kebetulan, tapi ternyata, waktu ada gerhana bulan lagi, Bunny berubah seperti itu lagi."

North menunjuk halaman berikutnya.

"Aku juga sudah menuliskan apa saja yang telah kami perbuat untuk membantunya, tapi hasilnya..."

North menghela napas, perkataannya terputus. Jack mencoba untuk memahaminya.

"Maka dari itu... setelah berkali-kali mencoba banyak hal dan tidak berhasil, kami hanya bisa melakukan ini. Setiap gerhana bulan terjadi, kami hanya bisa bersembunyi dan mengamankan diri, dan sebelum gerhana berlangsung, Bunny akan pergi ke hutan di lereng gunung yang jauh dari pemukiman manusia hingga pagi menjelang."

North menutup bukunya lagi dan menatap Jack, lekat.

"Maka, kau juga sebaiknya tetap bersamaku malam ini. Di sini saja sampai pagi menjelang. Dan besok, setelah hari sudah siang, silakan keluar dan berkeliling dunialah."