New Author On Fanfiction Present

...

...

Naruto ©Masashi Kishimoto

HighSchool DxD ©Ichie Ishibumi

Beberapa character yang ada di dalam Fanfiksi ini milik para Author di Jepang dan saya hanya meminjam tanpa ada niatan menjadikan ladang pencarian.

...

...

Summary :

Kehidupan serba santai dengan bantuan sebuah system! Akankah seorang, Uzumaki Naruto, Dapat menggantikan peran Namikaze Naruto dan menjadi penerus wilayah Count Namikaze?

Warning : Human!Naru, Weak to Strong, Human!Issei, NoHarem!, Typo, Kalimat Rancu, dan You Hate This? Simple, Just Out From This Fiction Story!

Catatan : Seluruh teori yang ada hanyalah pemikiran Fantasi liar dari penulis ataupun dari sumber-sumber luar seperti Anime, DongHua, Light Novel, ManHwa, ManHua, Atau apapun yang dapat digunakan sebagai Reverensi.

...

...

#StayAtHome

[Let's start]

...

...

Chapter 02 :

...

...

Saat ini aku, Namikaze Naruto, Sedang berada di pertambangan yang ada di dalam kekuasaan Count Namikaze. Beberapa pengawal ikut bersama denganku, Lengkap dengan baju zirah dan juga sebuah pedang yang tersemat di pinggang mereka. Beberapa orang yang melihatku hanya tersenyum dan melambaikan tangan dan aku senang melihatnya, Menandakan kalau rakyat yang ada di bawah kekuasaan ayah terbilang makmur. Yah, Jika menyampingkan masalah yang harus aku urus kali ini.

Ternyata bukan hanya pekerja di tambang belerang yang terkena dampak atas penyakit pernapasan namun semua pekerja di seluruh tambang yang ada terkena penyakit yang sama. Jujur saja, Aku tidak heran karena yang namanya tambang pasti akan memiliki ruang sempit dan juga kadar oksigen yang lebih sedikit di banding dengan permukaan.

"Oya... Namikaze-sama datang kemari?"

Aku menolehkan kepalaku yang sedang mengobservasi keadaan sekitar saat suara seorang pria tua memasuki gendang telinga ku. Seorang pria tua dengan wajah yang sama kotornya dengan pekerja di tambang belerang tersenyum saat berjalan ke arahku.

"Aku kemari atas perintah Otou-sama untuk menyampaikan pesan..." Tidak banyak ucapan yang keluar dari mulut ku saat berbicara dan mengeluarkan sebuah kertas dari dalam setelah bangsawan yang ku kenakan,

"... Atas surat ini, Aku, Namikaze Naruto, Membirtahukan kalau pekerja di tambang belerang akan di bagi menjadi tiga dan bekerja pada pagi, siang dan sore hari. Menaikan bayaran yang di dapatkan pekerja juga hal yang harus di urus karena manusia perlu kebutuhan untuk hidup. Kami juga sedang melakukan penelitian untuk menemukan obat untuk menghilangkan penyakit yang di derita pekerja namun untuk saat ini ku harap kalian menggunakan sebuah kain basah sebagai penutup hidung dan mulut saat mengambang." Ucapku dengan lantang. Saat itu juga dapat ku lihat kalau wajah para pekerja menjadi lebih baik daripada sebelum aku datang kemari, Aku yakin kalau mereka menaruh harapan besar untuk bisa mendapatkan obat yang di maksud dan berterima kasih atas perhatian dari tuan mereka.

"Kalau begitu aku akan pergi ke tambang berikutnya. Harga perkubik belerang akan naik menjadi 25 keping perunggu yang sebelumnya hanya 10 keping perkubik mulai besok, Berikan upah yang sesuai atau aku akan memberikan hukuman dimana kau berharap kau lebih baik mati, Ojii-san." Ucap ku saat melangkahkan kaki dan mengindahkan ekspresi terkejut dari pria tua yang menjadi orang bertanggung jawab di tambang ini.

Aku sendiri sebenarnya malas melakukan hal ini namun karena perkataan ibu dimana ia mengatakan kalau ayah tidak pernah meminta bantuan menjadi sebuah celah untuk membuat batu loncatan agar perkembangan diriku menjadi lebih cepat. Sesuai dengan kesepatakan kami semalam.

_Flashback_

Aku berdiri tepat di belakang ayah yang sedang duduk di kursi kerja miliknya. Ini adalah kantor Count dimana setiap hari, Ayah mengerjakan pekerjaan miliknya sebagai pemimpin wilayah ini.

"Apa yang kau ucapkan tadi benar, Naruto?" Tanya Ayah dan aku hanya bisa diam dengan raut wajah serius.

"Apa yang aku ucapkan benar, Otou-sama. Penyakit itu menyerang sistem pernapasan penambang karena kurangnya pasokan udara di dalam tambang yang sempit, Belum lagi karena debu-debu dari bebatuan di dalam tambang tersebut membuat diriku sadar kalau itu menjadi penyebab utama penyakit ini ada. Maka dari itu aku membuat sistem kerja dan juga penghambat penyakit tersebut dengan menggunakan kain sebagai penyaring debu tambang."

Ayah yang mendengar itu hanya dapat mengeluarkan ekspresi wajah kagum. Siapa yang tidak kagum mendengar semua itu dari anak berusia tiga tahun yang terkenal akan kejeniusannya di Namikaze Mansion?

"Kalau benar begitu, Hadiah apa yang kau inginkan?" Tanya Ayah dan aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan tersebut keluar dari mulut ayah.

"Otou-sama, Aku tau kalau tidak lama lagi aku akan menjadi pemimpin dari wilayah ini dan karenanya aku ingin menjadi lebih kuat. Kumohon biarkan aku berlatih dengan orang yang sangat hebat di Kerajaan ini, Sebelum ini aku tertarik dengan ilmu pedang dan juga ilmu tombak para ksatria namun aku sadar kalau aku tidak bisa belajar sendirian apalagi dari buku yang hanya memuat teori. Kumohon ayah, Carikan aku guru untuk memperdalam Swordmanship, Spearmanship dan juga Magician."

_Flashback off_

Dan begitulah kesepakatan antara diriku dengan ayah menjadi suatu pekerjaan dimana aku harus pergi dari satu tambang ke tambang lainnya. Dimulai dari tambang belerang, tambang emas dan pergi ke arah timur menuju tambang permata yang ada di perut gunung altaraz.

Name : Namikaze Naruto

Gender : Male

Age : 3 Years Old

Level : 1

Title : 1st Son of Namikaze's House, Genius of Continent

Strenght : 5, Endurance : 5, Agility : 5, Intelegence : 25

Unsigned Point Status : 0

Job : None

Unique Skill : Blessing of God, Grave Sword, Lance Forest, High Speed Casting, Dark Magic Mastery, Light Magic Mastery, Magic Fusion, Skill Copy

Skill : Eye of the Thruth [Lv. MAX]

Status milik ku sedikit naik berkat latihan rutin setiap pagi yang setidaknya dapat di lakukan bahkan seorang bocah berusia tiga tahun namun dengan tubuh ini aku hanya dapat melakukan latihan ringan. Yah setidaknya, Status Intelegent milikku naik dengan signifikan karena aku membaca buku di perpustakaan milik keluarga ku. Perjalanan ini masih panjang namun setidaknya dengan pemandangan yang di tawarkan wilayah ini membuat diriku sendiri sangat nyaman sampai-sampai rasa kantuk menyerang diriku ini. Yah, Tidak dapat dipungkiri kalau stamina anak berusia tiga tahun tidak dapat di prediksi namun aku tidak sabar saat aku mencapai usia yang cocok untuk menjadi seseorang yang dapat mengukir sejarah di dunia ini.

'Setidaknya untuk sekarang ini, Aku akan menikmati hari-hari dimana aku bisa bersantai dan berperilaku layaknya bocah pada umumnya. Namun tidak lama lagi, Jika sudah saatnya tiba untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan ayah, Aku akan menjadi seorang Lord yang bahkan bisa menundukkan suatu negara.' Pikir ku mungkin saja sepuluh tahun kemudian, Saat aku mencapai usia dewasa menurut dunia ini, Aku akan menikmati hari-hari yang santai. Kemudian saat aku mencapai usia tua, Aku akan meninggalkan wilayah ini di tangan keturunan ku dan hidup sederhana dengan bertani.

...

...

Marquess Uzumaki Mansion

Di sebuah ruangan seorang pria tua dengan janggut yang sudah mulai memutih sedang duduk dengan duduk di kursi kebesarannya memandang tumpukan kertas yang tampak tidak ada habisnya. Tidak terasa jika dirinya sendiri saat ini sudah menimbang dua orang cucu dari dua orang anaknya, Dan karena kedua anaknya adalah perempuan maka tidak ada yang dapat mengambil alih kekuasaan Marquess Uzumaki. Namun tiga tahun yang lalu, Anaknya yang paling muda, Kushina, Diberitakan melahirkan seorang anak laki-laki yang dapat menggantikan posisi dirinya.

"Tuan ku, Maaf mengganggu anda namun aku memberitahukan kalau terjadi bentrokan kecil dengan Marquess Phenex dari Grace Kingdom. Kali ini Sakazuki-sama yang bertarung melawan Ruval dan kemenangan atas Sakazuki-sama sudah di tentukan namun..." Prajurit itu menghentikan kata-kata yang keluar dari mulutnya dan mengeluarkan sebuah kertas dan memberikannya kepada Marquess Uzumaki. "... Sebuah deklarasi perang atas nama keluarga kerajaan langsung dikirimkan ke Marquess Uzumaki dan juga keluarga kerajaan Britania."

"Tuan ku, Kali ini aku meminta maaf! Saya tau ini lancang namun semua ini bukanlah salah Sakazuki-sama! Prajurit Phenex mengejek Corps kami dan karenanya kami tidak terima lalu Sakazuki-sama menenangkan kedua belah pihak hingga datang Ruval Phenex yang memprovokasi Sakazuki-sama. Pada awalnya semua baik-baik saja dan Sakazuki-sama juga tidak terprovokasi, Namun saat Kushina-sama diejek dan dikatakai sebagai pelacur yang menjual dirinya ke Count Namikaze, Sakazuki-sama mengamuk." Ucap prajurit itu dengan wajah ketakutan dan juga tubuhnya gemetar. Dirinya sendiri tau seberapa kuat kakek tua dihadapannya ini, Seorang Magician yang dapat menyegel eksistensi terkuat di Benua ini dan karenanya ia menjadi penjaga perbatasan di Britania Kingdom ini.

"Tak apa, Tidak usah takut. Karena mereka sudah mengganggu seekor singa maka mereka akan merasakan taring dari Singa itu." Mendengar itu prajurit tersebut terdiam dengan senyum di wajahnya. Jika Britania di ibaratkan sebagai Singa dan Duke sebagai tubuh dari Singa tersebut maka Marquess Uzumaki lah yang menjadi taringnya. Corps Red Knight milik Marquess Uzumaki adalah pasukan yang sangat kuat dimana satu orang dapat setara dengan seratus pasukan biasa.

"Persiapkan pasukan untuk bersiaga di barak masing-masing! Saat perintah turun dari King Uther maka kita akan berangkat ke medan perang." Mendengar itu prajurit menganggukkan kepalanya dan meminta izin untuk pergi menyampaikan perintah kepada atasannya. Taring dari Kerajaan Britania yang sangat ditakuti namun hanya ditakuti bukan tidak dapat di berantas.

...

...

Perjalanan dari utara menuju ke timur terbilang cukup lambat karena medan jalan yang lumayan terjal dan karenanya aku sekarang mendapatkan apa yang harus aku lakukan saat menjadi lord yaitu membuat jalur perdagangan yang lebih baik daripada ini. Sedikit menaikan pajak bagi para pedagang untuk menikmati perjalanan yang lebih cepat, Aku rasa tidak akan ada yang protes dengan kenaikan pajak tersebut sama halnya dengan di bumi.

Perjalanan lumayan berjalan mulus kecuali dengan bagian guncangan dari jalanan yang tidak terbentuk dengan baik. Pemandangan yang indah dan juga menyegarkan mata membentang di sepanjang perjalanan ku. Perjalanan yang sangat panjang sampai aku sendiri mengantuk karenanya.

"Tuan ku, Kita akan sampai di tambang batu bara sebentar lagi." Mendengar itu membuat diriku kembali sadar dan sekelebat pikiran melintas di benak ku. Tentang sebuah penemuan yang memengaruhi persenjataan di bumi. Percampuran antara Belerang, Arang dan juga garam yang dapat membuat dinasti china sebagai sebuah peradaban yang disegani.

Saat kami sampai dapat ku lihat kalau tambang ini sedikit berbeda daripada tambang-tambang yang ku kunjungi sebelumnya. Entah kenapa, Aku merasakan kalau ada sesuatu yang aneh di area ini.

'Eye of the Thruth!'

[Eye of the Thruth]

Aktivasi menggunakan pikiran agar tidak dapat diketahui para ksatria ku lakukan. Tentu saja, Ini adalah langkah yang harus ku lakukan karena jika kemampuanku diketahui semua orang yang ada di wilayah ini maka kemungkinan terburuknya adalah aku akan di jadikan alat negara dan dengan menjadi alat negara aku tidak dapat menikmati kehidupan yang tenang ini.

[Anda dapat melihat status makhluk hidup yang ada]

Name : Siege

Gender : Female

Age : 12 Years Old

Title : None

Strenght : 20, Endurance : 35, Agility : 20, Intelegent : 45

Job : Miner

Unique Skill : Basic Pickaxe Tehnique (D)

Skill : High Pickaxe (D)

* Seorang gadis belia yang membantu keluarganya yang sedang dalam kesulitan ekonomi. Karena kepala tambang yang korup, hampir semua penambang mengalami penurunan penghasilan yang signifikan.

Apa maksudnya ini? Kepala tambang yang korup? Aku tidak tau apa yang dimaksud dengan ini semua namun yang pasti orang yang bertanggung jawab atas tambang ini bermain dengan upah yang harus di bayarkan.

Gigi ku bergemelatuk karena kesal. Tidak di bumi, Tidak di dunia lain pasti ada sebagian besar orang yang melakukan tindak korupsi. Terlalu mengecewakan hingga ayah saja tidak dapat mengetahui tindak korupsi ini, Tindak korupsi yang sangat terorganisir dan aku tau bagaimana membongkar semuanya. Seorang pemimpin harus mendengar keluh kesah rakyatnya dan karena ini korupsi maka tidak ada jalan lain selain melibatkan rakyat yang ada di tambang ini.

"Panggil orang yang bertanggung jawab di tambang ini untuk menghadap ku." Mendengar perintah ku salah seorang ksatria yang ayah perintahkan untuk mengawalku pergi setelah menundukkan kepalanya. Tak menunggu lama seorang pria berusia 40-an datang dan dapat kulihat kalau orang ini memang melakukan tindak korupsi. Hei maksudku lihat saja perutnya yang buncit dan semua lemak di tubuhnya belum lagi keringat dan juga beberapa wanita cantik di sampingnya.

"Tuan Muda, Ada apa anda datang kemari dan memanggil ku?" Ucapnya dengan wajah tidak berdosa. Yah, Setiap orang yang melakukan tindak korupsi memang memiliki wajah yang tidak berdosa dan beberapa ada yang berasal dari kalangan orang-orang pintar tentunya itu semua hanya terjadi di bumi.

"Dengan wewenang yang di berikan kepadaku, Aku memberhentikan mu sebagai kepala tambang disini." Ucap ku singkat dan karenanya wajah pria itu tampak sangat terkejut. "Hentikan tampang tak berdosa mu dan juga renungkan apa yang sudah terjadi disini. Tindakan mu dalam memberikan bayaran kepada orang-orang di tambang ini tidak sesuai apa yang ada dalam laporan yang kau kirimkan."

"Ma-Maksud anda apa, Tuan Muda?" Tanya nya.

"Pikirkan sendiri apa yang sudah kau lakukan..." Ucap ku menjauhi pria itu dan mendekati ke arah seorang gadis berusia 12 tahun yang bernama Siege. Gadis cantik dengan rambut pendek berwarna biru muda, Sial jiwa ku ini adalah jiwa seorang pemuda yang sangat memiliki empati yang sangat kuat dan jangan salahkan aku karena melakukan tindakan ini. "... Ambil lah ini, Big Sister." Ucap ku yang menyodorkan sekantung penuh koin emas kepadanya namun gadis itu hanya menundukkan kepalanya dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Tuan Gorneo sangat baik kepada kami semua." Ucapnya sayangnya gadis kecil, Aku tau apa yang tidak kau ketahui.

Aku mendekatkan diriku kepadanya dan menyodorkan wajahku ke arah telinganya. Sedikit enggan karena rasa geli dari nafasku namun tidak dia hiraukan karena aku hanyalah seorang anak berusia 3 tahun yang sangat imut, kan?

"Aku tau apa yang terjadi disini, Big Sister. Maka dari itu aku datang kemari dan kuberitahu saja, Jika kau bekerja sama denganku, Aku akan berjanji memberikanmu 100 keping emas dan menjamin keamananmu. Jadi, Mau kah kau bekerja sama denganku?" Gadis itu hanya terdiam dan kemudian ia menganggukkan kepalanya.

"Jadi, Apa yang di lakukan kepala tambang Gorneo?" Tanya ku dan dalam beberapa saat gadis itu hanya diam menutup rapat mulutnya. Namun dapat ku lihat kalau kepalan tangannya mengerat sampai memutih dan juga rahangnya tampak mengeras secara tiba-tiba.

"PELECEHAN! PENGANIAYAAN! DAN JUGA PEMBERIAN BAYARAN YANG TIDAK SEPADAN ATAS APA YANG KAMI TAMBANG! ITU... ITU SEMUA YANG DILAKUKAN KEPALA TAMBANG GORNEO!" Teriakan penuh amarah dari seorang gadis yang merasakan penderitaan dari kejamnya kehidupan mempermudah langkahku. Aku sendiri tidak bingung karenanya, Tentu saja dengan bantuan uang semua berjalan dengan mudah. Uang menggerakkan roda perekonomian dan roda perekonomian menggerakkan dunia. Dan karena teriakan dari gadis kecil itu, Para penambangan datang berbondong-bondong ke arah kami dan tampak terkejut karena kedatangan ksatria dan juga sosok Namikaze Minato kecil di antara mereka. "... KUMOHON! TUAN MUDA! HUKUM DIA ATAS APA YANG DIA LAKUKAN! AKU DAN SEMUA ORANG DI TAMBANG INI DAPAT BERSAKSI ATAS APA YANG DIA LAKUKAN!"

"Tidak berguna!" Pria itu menarik cambuk dari dalam jas yang ia kenakan dan mengarahkan cambuknya ke arah Siege namun dengan sigap aku berlari ke arahnya dan menjadi tembok yang melindungi gadis itu. Dan karenanya, Para ksatria dengan sigap meringkus pria gempal tersebut.

"Menurut ketentuan Britania Kingdom, Seseorang yang menyerang bangsawan ataupun keturunannya maka di jatuh hukuman di tempat." Ucap seorang ksatria ketika menarik pedang dari sarungnya namun aku dengan cepat menghentikan tindakan tersebut. "... Tahan tindakan mu, Tuan. Tangkap dia dan bawa ke sel, Aku memiliki firasat jika ada beberapa orang di belakang pria tersebut." Untuk sejenak Ksatria tersebut diam namun dia mengurungkan niatnya dan menyarungkan kembali pedang di tangannya.

Beberapa ksatria membawa pria itu pergi ke penjara dan sekarang hanya tersisa dua orang ksatria yang menjagaku. Para penambang yang menonton terdiam karena kejadian tersebut, Sebuah kejadian dimana seorang anak dari keluarga bangsawan menuntut keadilan bagi orang-orang dengan kasta di bawahnya dan karenanya para pekerja tersebut menundukkan kepalanya untuk menghormati anak kecil tersebut.

"Dengan ini, Aku, Namikaze Naruto! Menyatakan kenaikan upah bagi penambang dan juga pergantian kepala tambang baru yang akan kami kirim beberapa hari dari sekarang! Kami, Keluarga Nakikaze, Sedang melakukan penelitian untuk mengobati penyakit pernapasan yang di derita para penambang dan untuk sementara waktu, Pekerjaan penambang akan di bagi menjadi 3 waktu yaitu pagi, siang dan sore hari dan di sarankan untuk menggunakan kain yang di basahi menggunakan air untuk menutupi mulut dan juga hidung. Sekian." Mendengar itu semua orang-orang tampak sangat bahagia. Penyakit, Ekonomi, dan juga semua penderitaan mereka sudah di hapuskan seorang bocah berusia 3 tahun. Dan lagi, Sekarang mereka akan mendapatkan kenaikan upah dari apa yang mereka tambang. 'Hal pertama yang paling manusia butuhkan adalah Harapan! Bahkan saat adam dan hawa turun dari langit pun, Yang mereka butuhkan adalah harapan. Harapan agar tuhan menerima mereka lagi di taman eden.'

...

...

"Begitulah, Aku sudah melaksanakan tugas yang ayah berikan. Mine Keeper Gorneo juga melakukan penggelapan dana yang terbilang lumayan besar untuk ukuran penjaga tambang walaupun ia melukaiku dan para ksatria ingin melakukan eksekusi di tempat, Aku melarangnya untuk melakukan investigasi lebih lanjut."

Saat ini aku sedang ada di dalam ruang kerja ayah. Melaporkan apa yang terjadi dan juga menjelaskan apa saja yang terjadi di daerah pertambangan harus ku lakukan karena itu adalah bagian dari tanggung jawabku. Jujur saja, Aku sedikit menyukai dunia ini di bandingkan bumi terlebih eksistensiku sendiri di bumi sudah tidak ada.

"Terima kasih, Namun aku sendiri masih bertanya-tanya apakah kau masih anak ku. Jujur saja, Semua yang kau lakukan ini bukanlah hal yang dapat di lakukan anak berusia 3 tahun tapi aku sendiri tidak meragukan dirimu, Nak. Aku pernah kehilanganmu untuk beberapa saat dan aku tidak akan melakukan kesalahan kedua kalinya. Aku bangga kepadamu, Naruto."

Mendengar ayah mengatakan bangga kepadaku entah kenapa sesuatu di hati ku sedikit bergetar. Alasan ku untuk hidup serba damai dan menjalani kehidupan sesuai apa yang aku inginkan adalah karena kedua orangtua ku. Menjadi anak dari Broken Family harus membuatku berfikir lebih keras dan lebih maju daripada anak seusiaku. Namun untuk kali ini. Kali ini saja, Aku sangat bahagia dan membuatku mengeluarkan air mata.

"Terima kasih, Ayah!"

"Hei, Anak laki-laki tidak boleh menangis."

Yah, Inilah kehidupanku dan apapun yang akan terjadi kedepannya terjadilah. Namun jika saja ada yang mengusik keluarga ini, Jangan salahkan aku jika aku akan membuat pelakunya merasakan hal yang sangat tidak menyenangkan.

...

...

To Be Continue

...

...

Hai, Apa kabar semuanya? Sebelumnya maafkan saya karena tidak kunjung update. Yah, Jadwal pelajaran yang padat belum lagi karena adanya Ujian semester. Ahh... Sungguh, Maafkan aku. Dan inilah yang dapat aku berikan kepada kalian. Sebelumnya maafkan saya karena tidak dapat menyamai konflik yang dibangun SETSUNAZ1-Senpai tapi aku sendiri sudah berusaha untuk menyamainya. Yah, Om SetsunaZ1 adalah SetsunaZ1 dan saya adalah saya jadi jangan berharap saya bisa menyamai dirinya.

Ku rasa tidak ada yang perlu ku bahas lagi, Tapi terima kasih sudah berkunjung.

Sekian.