Disclaimer: Anime-anime ini bukan milikku

Heretic

...

...

...

Britania

Sebuah kerajaan di ujung selatan benua Ard. Dekat dengan benua Terra dan Alfheim, serta bersebrangan dengan benua Lilith. Ras terbanyak yang menduduki benua Ard adalah manusia.

Britania juga terkenal dengan beragamnya ras ras berpenampilan menarik seperti peri, werewolf, vampir, dan naga. Meskipun begitu populasi manusia tetap paling banyak di negeri ini.

Kerajaan Britania dikuasai seorang Raja perempuan bernama Artoria Pendragon bersama dengan adiknya dan para knight pilihan yang di sebut sebagai The Seven Knight. Meski bernama seven knight namun anggota intinya berjumlah 8.

Bukit Camlan adalah saksi dari kematian Raja para knight Arthur Pendragon karena begitu banyaknya luka akibat perang melawan salah satu Knightnya yang membelot, Sir Mordred. Tanah Britania menangis atas kematian Raja yang agung itu. Kerajaan Britania Hancur. Namun Wizard Merlin telah meramalkan akan kedatangan seorang raja agung yang kelak akan membawa kebangkitan Britania.

Raja Charles II adalah orang yang dimaksud, namun setelah membawa Britania bangkit Raja Charles II dan istrinya terbunuh karena meminum racun oleh mentrinya sendiri. Setelah ditelusuri rupanya mentri Britania adalah bawahan dari kerajaan musuh. Mentri, keluarganya, dan orang orang yang terlibat dihukum mati.

Raja pembawa kebangkitan telah mati. Kalau begitu apakah Britania akan kembali ke zaman keterpurukan? Tidak. Raja Charless 2 memiliki 4 anak, 2 dari permaisuri dan 2 dari selir. Morgan Le Fae dan Arthur (II) adalah anak kembar dari selir, kemudian permaisuri juga melahirkan anak kembar dan dinamai Artoria dan Arthur (III).

Anak anak Raja Charles II tidak berebut tahta, karena mereka paham jika mereka berebut dan saling bunuh akan meruntuhkan kerajaan Britania. Keempat anak raja adalah anak yang cerdas. Artoria sebagai anak pertama dari permaisuri sekaligus putri paling di hormati dalam keluarga kerajaan dianggap mampu dan akhirnya menjadi raja baru di usia 10 tahun. Terlalu muda memang, banyak sekali yang meremehkannya. Terjadi pemberontakan dimana mana, namun dia dapat meredam seluruh pemberontakan itu dengan bantuan adiknya. Lalu dia mendapat kepercayaan penuh dari seluruh masyarakat di seluruh wilayah Britania. Kedua anak dari permaisuri memang sedari kecil tidak pernah bermain dengan anak anak sebayanya, khususnya Artoria, dia hanya dekat dengan ketiga saudaranya, dia belajar politik dan seni bela diri bersenjata sedari kecil secara privat bersama dengan Arthur (III).

Ketika Artoria naik tahta, Istri selir mendiang raja memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Kuoh Kingdom, di benua Lilith. Tentu saja kedua anaknya ikut dengan ibundanya untuk kesana.

2 tahun berlalu, Britania akhirnya bangkit sepenuhnya dan mencapai puncak kejayaan berkat anak yang waktu itu baru 12 tahun. Britania menjadi salah satu kerajaan terkuat dan ditakuti di dunia. Sejak itu Artoria dikenal sebagai anak ajaib.

Arthur Pendragon

Dia adalah faktor utama bagi kakaknya atas kejayaan yang dicapai kerajaan Britania. Di bukit camlann dia membangun kastil kecil kemudian menciptkanan para ksatria khusus Britania bernama Seven Knights yang dipimpin oleh raja langsung. Seven Knight bermarkas di kastil camlann yang dekat dengan ibukota london. Berkat ksatria khusus ini, kerajaan Britania bisa kembali menguasai wilayah wilayah yang terlepas dari kerajaan.

Di usianya yang ke 12 setelah membantu kakaknya, Arthur memutuskan untuk menjadi petualang. Ia ingin ke tempat-tempat yang belum pernah ia datangi dan berburu monster. Tentu saja Artoria terpaksa mengijinkan adik tersayang nya itu walaupun dengan berat hati.

10 tahun berlalu, Artoria yang sejak kecil adalah putri cantik jelita tumbuh menjadi perempun yang begitu menawan. Rambut pirang berkilau, kulit putih nan halus, iris mata se hijau lautan, tubuh indah berisi dan dada besar dibalut dengan pakaian seorang raja berwarna biru, membuat dirinya terlihat begitu indah nan elegan. Tidak berlebihan jika masyarakat britania menyebutnya sebagai jelmaan malaikat.

Banyak laki-laki yang tertarik terhadap Raja Artoria yang begitu menawan. Tapi tidak ada yang berani meminangnya. Dimata rakyatnya Artoria tidak terlihat tertarik dengan hubungan pernikahan. Dan mereka juga merasa lancang untuk meminang seorang raja yang menyelamatkan hidup mereka. Begitulah respek dari masyarakat kepada raja yang agung.

Namun meskipun diberkati kemampuan yang hebat, rupa yang elok, dan penampilan yang begitu sempurna, Artoria merasa semua itu tidak membuatnya bahagia sama sekali. Ia melalui hari harinya dengan hampa, semua orang yang dia sayangi telah meninggalkannya.

Di kastil camelot dari depan pintu ruangan aula kastil Artoria memandang datar meja bundar ditengah yang setiap sisi meja terdapat 8 kursi dan 5 orang telah mengisi nya, tersisa 3 kursi yang tepat berhadapan dengan pintu dan kursi disampingnya. Kursi tengah tersebut adalah tempat Artoria, sebagai pemimpin Seven Knight dan kursi disampingnya adalah kursi yang selalu kosong dari awal pembentukan Seven Knight. Lalu kursi kosong satunya adalah yang berhadapan langsung dengan kursi artoria.

"Selamat pagi Yang Mulia." Ujar perempuan pirang cantik yang sekilas mirip dengan Artoria.

Artoria duduk di tempatnya kemudian membalas singkat.

"Pagi, Joan."

Dia adalah Joan Draculea, putri dari raja Alucard Draculea dan Leticia Draculea, dan adik dari Laeticia Draculea. Dengan kata lain, dia adalah sepupu Naruto Draculea. Lalu jika dia adalah keluarga kerajaan Romania, mengapa dia berada di Britania dan menjadi knight kerajaan Britania. 11 tahun lalu, ketika umurnya masih 7 tahun, dia diculik dan dibawa ke benua Ard. Ketika bulan mati datang, dia mengamuk dan membunuh seluruh komplotan penculik sampai pagi, kemudian pingsan. Saat dia bangun di sudah berada di kamar yang begitu mewah dan seorang laki laki pirang sangat tampan berpakaian seperti bangsawan berada disisinya. Dia adalah Arthur Pendragon, yang saat itu 11 tahun.

Saat itu Joan terus terang kepada Arthur kalau dirinya adalah putri Vampir. Dia tidak mungkin pulang ke Rumania saat itu, karena Rumania dan Britania adalah musuh yang tidak pernah akur bagaikan kegelapan dan cahaya. Akhirnya dia sementara menjadi pelayan pribadi Arthur sambil belajar bela diri berpedang dengan tuan barunya. Saat mendengar Kastil di dibukit Camlann sudah selesai dibangun dan Arthur hendak membuat pasukan Knight khusus, dia langsung mengajukan diri menjadi anggota. Bagaimana pun dia ingin berterimakasih kepada Arthur dan dari awal dia memang tidak ingin berebut tahta dengan kakaknya.

Artoria, Arthur, dan Joan akhirnya menjadi Knight pertama yang bergabung menjadi anggota 7 knights.

Joan mengulas senyum kepada raja Artoria.

7 knight memiliki 8 anggota yang setiap anggota memiliki nomor. Setiap Knight diberi tattoo bergambar hewan sebagai tanda. Tentu saja tattoo yang dipakai bukan dibuat secara manual, melainkan dengan sihir Artoria.

Artoria adalah knight nomor 1, sedangkan Joan adalah knight Nomor 3. Tattoo knight Artoria bergambar kelinci tidur di didalam mahkota, berada di bawah pusar sedangkan tattoo milik Joan bergambar Naga terbakar di punggungnya.

Artoria menatap kelima knight dihadapannya, ada 2 kursi kosong, di sampingnya dan didepannya.

"Mana Izayoi?"

"Maafkan hamba, yang mulia, kami tidak tahu dimana Sakamaki-sama sekarang."

Jawab seorang perempuan pirang bertelinga dan berekor kuda. Margaret Nearl, dia adalah Kinight nomor 6, tattoo yang dia miliki bergambar kepala unicorn di bawah mata kiri nya. Sama seperti Joan, Margaret bukan berasal dari Britania atau pun Benua Ard, dia berasal dari benua Terra. Ras Warbeast. Margaret bergabung dengan 7 Knight 5 tahun lalu, ketika Ursus Empire musnah. Sebelum bergabung dengan 7 Knight dia pernah menjadi ksatria pelindung wilayah Kazimiers, salah satu negara bagian Kekaisaran Ursus. Ia juga pernah membuat kelompok bernama Follower, yang beranggotakan 3 perempuan pirang termasuk dirinya.

Artoria menghela napas.

"Mah kau tidak perlu meminta maaf untuk Izayoi, Nearl-san, bagaimanapun dia itu spesial."

Hal ini sudah sering terjadi, di setiap pertemuan rutin, Izayoi jarang mengikuti rapat. Bukan berarti dia tidak peduli, jika ada hal yang benar benar penting, Izayoi sudah pasti akan datang.

"Jadi apa ada hal penting yang akan terjadi hari ini atau yang telah terjadi?"

"Kami mendapat pemberitahuan dari Sekolah sihir London, Turnamen Sekolah Sihir antar benua yang akan diadakan di Ibukota Britania yang seharusnya akan di adakan di bulan Scorpio akan dipercepat, tepatnya di akhir bulan Gemini Yang Mulia."

Sekarang adalah tanggal 15 Aries, berarti satu setengah bulan lagi turnamen akan diadakan. Maka dari itu, artinya Turnamen Akademi Sihir Britania harus segera diadakan karena yang akan dijadikan wakil dari sekolah sihir itu adalah peringkat 1, 2, dan 3 dari turnamen antar siswa akademi.

"Maafkan saya tuan, tapi didalam sedang diadakan rapat. Mohon untuk menunggu terlebih dahulu agar- Tu- tuan saya mohon untuk menunggu rapat selesai, tuan"

Terdengar suara kebisingan dari penjaga.

Artoria menaikkan sebelah alis, tidak biasanya ada keributa di kastil sepi bekas reruntuhan perang ini.

"Ada apa ini."

Gumam Artoria.

"Yare-yare, ada apa ini."

Terdengar suara seseorang yang mengintrupsi penjaga di luar. Itu adalah suara Sakamaki Izayoi.

"A-anu Sakamaki-sama. Tuan berkerudung ini mau menerobos masuk, padahal didalam masih ada rapat. Oiya, kenapa anda di luar, Sakamaki-sama, bukannya anda juga ikut rapat."

"M-mah, aku ke toilet tadi."

Bohong.

Dahi joan berkedut mendengarnya. Padahal dia baru datang alias telat.

Setelah jeda beberapa detik Izayoi kembali bersuara.

"Hey tunggu dulu. Oioioi apa yang dilakukan peringkat lima disini. Hahahahaha, kenapa? Kau bosan berburu beast?"

"Suatu kehormatan bisa bertemu dengan peringkat satu juga, Tuan sakamaki."

Ujar suara asing namun di telinga Artoria terdengar begitu familiar.

"Kembalilah ke tempatmu, dia adalah orang penting, aku yang akan mengurus ini."

"Baik, Sakamaki-sama."

"Saya akan mengeceknya, yang mulia."

Ucap Margaret lekas berdiri namun dihentikan oleh Artoria deng mengangkat tangannya. Semuanya terdiam, bukan karena tindakan Artoria, tetapi karena aura dan senyumannya yang terlihat berseri seri karena raja itu tidak pernah tersenyum sekalipun sebelumnya.

Artoria kemudian lekas berdiri dan berlari kearah pintu ruangan.

Semua knight disana kemudian menatap Joan yang juga tengah tersenyum, meminta penjelasan.

"Orang terkasih yang mulia telah kembali."

"?"

"?"

Perkataan Joan begitu ambigu sehingga knight terlihat begitu bingung.

"Dia adalah alasan adanya 7 Knight."

"A- m-maksudmu..."

Ucap laki-laki pirang sebahu terbata-bata. Dia adalah Ace, Knight nomor 4. Dia adalah ksatria muda atau lebih tepatnya penyihir muda yang saat ini masih sekolah di akademi britania di kelas khusus "Zero". Tatto yang dimilikinya bergambar burung finiks di dada kiri nya.

"Seperti yang kau duga Ace-san. Arthur-sama telah kembali."

Kemudian dua orang pirang muncul dari pintu ruangan. Mereka adalah Sakamaki Izayoi dan Arthur pendragon. Joan langsung bisa mengenali wajah itu, karena memang tidak jauh berbeda dengan 10 tahun lalu, dan semakin tampan. Wajah paling tampan yang pernah dia lihat. Arthur juga terlihat semakin gagah dengan pakaian berwarna biru yang identik dengan milik Artoria.

Joan mengulas senyum ketika Artoria langsung memeluk erat dan menangis di dada adik tercintanya. Lebih jauh Artoria mencium bibir adiknya dengan buas sambil terus menangis. Apakah hubungan mereka hanyalah sebatas kakak beradik, bagi Arthur ya, namun tidak bagi Artoria, karena tidak ada orang paling berharga baginya selain adiknya. Alasan dia melindungi Britania adalah adiknya.

...

...

...

"N-Naruto-san."

Entah ini adalah suatu kebetulan atau memang keajaiban, aku melihat salah seseorang yang mirip dengan sahabatku ketika aku kecil dulu terlihat didepanku mengobrol dengan teman-temanku.

Sekelebat bayangan ketika Aku, Rias, Sona-sama, Sairorg-sama, dia, dan Raiser diwaktu kecil dulu bermain bersama muncul dibenakku.

"Akeno. Yo, lama tak jumpa."

Ucapnya.

"A-ara, ufufu, seperti yang engkau lihat, aku baik baik saja, Naruto-san."

Dia tersenyum.

"heh, kau sudah berubah eh, Akeno."

Aku tersipu.

"Tentu saja, untuk melindungi Buchou tentu saja aku harus berubah, Naruto-san."

Jawabku begitu saja.

"Akeno, Kau kenal dia?"

Rias bertanya kepadaku dengan wajah marah.

Tentu saja Rias akan bertanya tanya, dia tidak memiliki ingatan satupun dengan Naruto-san karena telah dihapus oleh Penyihir Sewaan Maou Lucifer-sama.

Saat itu, 12 tahun lalu, ketika umur kami masih 5 tahun. Dimalam hari aku, Rias, dan Naruto-san sedang bermain di ruang keluarga. Ayah dan Ibu Rias sedang keluar ke rumah Lord Phenex, aku tidak tahu kenapa mereka kesana, sedangkan Lucifer-sama dan Lucifuge-san ada sedang dikamar Lucifer-sama. Saat itu aku tidak begitu mengerti mereka ngapain. Walau aku mendengar suara mencurigakan mereka berdua ketika lewat depan kamar Lucifer-sama, aku tidak curiga sama sekali. Tapi sekarang aku sudah mengerti apa yang mereka lakukan.

Singkatnya, kami bertiga bermain kartu. Aku menyelesaikan kartuku terlebih dahulu, jadi untuk menunggu mereka berdua menyelesaikan permainannya, aku menuju dapur untuk mengambil camilan dan minuman.

Namun, tiba tiba terdengar suara Rias berteriak kencang.

Aku bergegas kembali ke tempat kami bermain untuk melihat apa yang terjadi.

Betapa terkejutnya diriku ketika melihat Naruto-san menggigit leher Rias dengan taringnya. Matanya berubah menjadi merah dan rambutnya yang pirang berubah menjadi sedikit kemerah merahan. Sedangkan Rias matanya melotot, wajah pucat, dan tubuhnya kaku. Darah dari lehernya yang terkoyak muncrat kemana mana.

Tubuhku bergetar hebat melihat kejadian mengerikan itu. Aku menutup mulutku dengan tangan kanan ku, sedangkan tangan kiriku berusaha menggapai Rias. Namun tidak bisa karena memang jarak terlalu jauh, dan aku tidak berani mendekat.

"N-naruto-san apa yang kau lakukan?"

Lirihku.

Brak!

Aku terjatuh kebelakang ketika dia melirik ku dengan tatapan tajam yang mengerikan.

Duak Brak duar!

Sekelebat bayangan mera memukul wajah Naruto-san hingga dia dengan telak menabrak tembok hingga jebol.

Itu adalah Maou Sirzechs Lucifer yang dalam keadaan bugil. Dia dengan buru buru memeluk adiknya yang ketakutan. Kemudian sambil melirik Naruto-san yang pingsan dia bergumam namun cukup keras untuk kudengarkan.

"Maaf saja Kushina, tapi anak haram mu sudah tidak bisa ku terima lagi di keluarga ini."

Kemudian setelah itu aku tidak mengingat apapun. Dan ketika bangun Naruto-san menghilang seakan tidak pernah ada di dunia ini dan hanya aku yang mengingatnya. Bahkan Rias yang sangat menyukai Naruto-san namun malah mengalami kejadian itu sama sekali tidak mengingatnya sama sekali.

Aku tentu saja bertanya kepada Sona-sama dan yang lain. Aku diberi tahu untuk tidak merahasiakan Naruto-san dari Rias dan menganggapnya tidak pernah ada. Sebenarnya mereka juga tidak percaya Naruto-san sengaja melakukan hal buruk itu karena betapa dekatnya dia dengan Rias. Tapi kenyataan Rias hampir terbunuh oleh Naruto-san adalah fakta. Akupun berada di lokasi kejadian dan melihat apa yang terjadi dengan mata kepala ku sendiri.

"Kenapa kau diam saja, Akeno? Apa kau mengenal orang tidak sopan ini?"

"Aku mengenalnya, Buchou. Tunggu dulu, apa maksudmu dengan orang tidak sopan ini?"

Tentu saja ini membingungkanku, dari teman teman Rias 12 tahun lalu, Naruto-san adalah yang paling sopan, bahkan lebih sopan dari Sona-sama. Walaupun dia sering disiksa oleh Sirzechs-sama dengan alasan yang tidak begitu ku mengerti, dia tetap bersikap sopan dan baik.

"Dia berani berlaku tidak senonoh kepada Grayfia didepan Nii-sama."

Ucap Rias menunjuk wajah Naruto san dengan tatapan tajam.

Ah aku paham, mungkin Naruto-san ingin balas dendam kepada Lucifer-sama. Bagaimanapun dulu dia sering disiksa olehnya. Lalu, untuk apa Naruto-san tiba tiba muncul disini, sekarang ini. Aku melirik Lucifer-sama. Aku samar-samar melihat seringai tipis dimulutnya. Berarti dia memiliki rencana terhadap Naruto-san.

Aku kemudian menatap Naruto-san, dan dia memalingkan wajahnya menciptakan momen tepuk jidat.

"Ara, ternyata bukan hanya aku yang berubah disini ne, kau juga berubah Naruto-san."

"Ara, bercandamu berlebihan Akeno, tentu saja aku masih Naruto sahabatmu yang tampan,manis, dan sopan dulu."

Balasnya meniruku membuatku kesal ditambah dengan kata kata narsisnya.

"Ara, selain tidak sopan, kau juga jadi narsis, ne Naruto-san."

"Ara, jahat sekali, aku tampan adalah fakta, buka begitu, Akeno-chuan?"

"Ara-ara ufufu, karena kau menyebalkan berarti aku boleh kan menyambarkan petirku padamu, Naruto-san? Ufufu,..."

Ucapku sambil menyiapkan lingkar sihirku diatas kepala Naruto-san.

"M-ma-maah, jajajangan bercanda begitu dong, Akeno-chan. Itu berbahaya sekali. Bagaimanapun aku sahabat terbaikmu, kan? Kan?"

"Lelucon yang bagus sekali, Naruto-san. Mana ada sahabat yang berani meneror sahabat sendiri sampai mengoyak leher. Bukan begitu buchou? Ufufu..."

"Apa maksudmu Akeno?"

Rias menatapku bingung.

Ah ya, Rias tidak ada ingatan tentang Naruto-san. Aku melihat Lucifer-sama mengangguk pelan kepadaku. Artinya dia menyetujui jika aku memberitahu masa lalu kami.

"Naruto-san adalah orang yang kau sukai, Rias. Kita berenam adalah sahabat karib ketika kecil dulu. Kau, Aku, Naruto-san, Sona-kaichou, Sairorg-sama, dan Raiser-sama."

Ucapku dengan nada yang berbeda dari biasanya.

"Tunggu dulu,"

Ise menyelaku.

"Jadi si Keriput itu sahabat lama kalian?"

Aku melirik Rias, dia menundukkan wajahnya.

"Benar, Raiser-sama adalah sahabat baik kami dulu. Tapi semenjak Naruto-san tidak tinggal di keluarga Gremory dia tidak pernah berteman lagi dengan kami berempat, Sairorg-sama juga sudah jarang muncul, dan untuk Sona-sama, sesekali dia mengunjungi mansion Gremory, namun dia lebih suka dirumah nya sendiri dan mengurung diri di perpustakaan."

"Tapi, a-aku tidak pernah ingat aku pernah mengenal oran-"

"Itu karena ingatanmu tentang Naruto-san dihapus."

"Apa maksudmu?"

"Kau ingat bekas gigitan di lehermu yang sudah hilang?"

Rias menyentuh leher kanannya dan mengangguk ragu.

"Tentu saja, ini karena aku hampir dimakan monster kan?"

"Tidak, itu adalah bekas gigitan Naruto-san. Dia lepas kendali dan menggigitmu."

Mata Rias melotot kepada Naruto-san sedangkan Naruto-san langsung memalingkan wajahnya.

"Ti-tidak mungkin, kau jangan berbohong kepadaku Akeno. Habisnya, mana mungkin aku menyukai orang bejat yang berani menggoda Grayfia didepan kakak."

"Ara ufufu... Tapi faktanya adalah kau lah yang meminta untuk di tunangkan dengannya dulu, Buchou. Ufufu..."

Ya walaupun Sirzechs-sama menolak mentah mentah. Aku tidak tahu apa alasan Sirzechs-sama mengundangnya kemari. Tentu saja kalau Rias bersikeras untuk tidak menerimanya, aku juga tidak akan memaksanya. Lagipula masa lalu ya masa lalu, sekarang adalah sekarang.

"Pembohong!"

"Saa, Rias-tan, santailah sedikit. Aku mengundangnya kesini adalah untuk mengenalkanmu kembali dengan nya."

Ujar Lucifer-sama.

"Kau tidak marah kepadanya Nii-sama?"

Lucifer-sama menggelengkan kepalanya.

Lalu Rias menghela napas kemudian duduk, aku juga ikut duduk disampingnya.

"Baiklah, sebelumnya aku minta maaf Naruto,"

"Langsung saja Sirzechs Gremory, katakan apa maumu, aku tidak mau tetap disini terlalu lama dan menjadi pengganggu."

"Bukannya kau datang sengaja untuk menggangguku, Naruto?"

"Jangan salah paham, aku memang ingin mengganggumu, tapi aku tidak ingin mengganggu orang lain. Langsung katakan apa maumu Sirzechs. Akan lebih baik bagiku untuk langsung pergi sekarang juga, dengan begitu Rias tidak akan merasa terganggu dengan keberadaanku."

Aku dapat melihat wajah tidak senang Naruto-san setiap kali Lucifer-sama mengucapkan sesuatu. Memang benar yang dikatakannya, Rias dari tadi terlihat tidak nyaman dengan keberadaan Naruto-san. Tapi, tapi kalau boleh jujur, aku ingin ngobrol lebih lama dengan nya. Bagaimanapun kami adalah sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu. Fakta dia lepas kendali dan menggigit Rias adalah benar, namun bukan berarti itu yang diinginkannya bukan. Dia sayang Rias, jadi tidak mungkin dia sengaja mengoyak lehernya.

"Baiklah kalau itu maumu, langsung saja aku bertanya... Apakah kau mau ditunangkan dengan Rias?"

"Apa!?"

Seluruh anggota ORC selain aku memekik kaget. Kami merasa de javu. Yap beberapa hari lalu hal ini juga terjadi pada kami, Rias dijodohkan dengan Raiser-sama, tentu saja dia menolak Raiser dengan mentah mentah, Rias tidak menyukai Raiser, apalagi Raiser sekarang hanyalah seonggok sampah yang suka memainkan wanita.

Aku sendiri hanya termenung melihat Naruto-san menatap Sirzechs-sama tanpa ekspresi. Sepertinya dia juga telah menduga hal ini. Aku juga merasakan hal yang aneh, dulu Sirzechs-sama menolak keinginan Rias untuk bertunangan dengan Naruto-san kepada ayahnya. Namun mengapa sekarang, disaat Rias tidak menginginkannya, disaat Rias sudah hilang ingatan tentang Naruto-san, disaat Naruto-san sudah bukan siapa siapa bagi keluarga Gremory, dia tiba tiba menyetujui nya, malahan dia sendiri yang mengundang Naruto-san.

"A-apa maksudmu Onii-sama!?"

Keheningan terjadi.

"Jadi bagaimana? Apakah kau mau ditunangkan dengan adikku?"

"Onii-Sama!"

Sirzechs-sama bertanya kembali kepada Naruto-san dan menganggap pertanyaan Rias hanya angin lewat.

"Hm, baiklah kalau begitu, aku akan mengikuti alur permainanmu, Sirzechs. Aku tidak akan mengganggu mu asal kau tidak membunuhnya."

Hah?

Apa maksudnya? Siapa yang dimaksud oleh Naruto-san.

Sedangkan Sirzechs-sama, dia menyeringai lebar mendengar ucapan Naruto-san.

"Hahahaha, seperti yang diharapkan dari peringkat 4. Kau benar benar dapat melihat rencana ku Naruto Draculea."

"Kapan hari h pertungannya?"

"4 hari dari sekarang."

"Baiklah kalau begitu aku sudah tidak ada urusan lagi disini. Lagipula si mesum ini dari tadi menatap tajam diriku semenjak kau bilang Rias akan bertunangan denganku."

Ucap Naruto-san melirik Issei kemudian lekas meninggalkan tempat duduknya kemudian hendak keluar dari tempat ini.

"Ah iya, Akeno kau dapat mampir ke rumahku kalau lagi senggang, pelayan-pelayanku akan memerlakukanmu dengan baik. Bagaimanapun kau adalah sahabatku."

Dia kembali menghadap kami kemudian mengatakan dimana ia tinggal nya kepadaku.

"Ara-ara jadi aku saja nih yang di undang ufufufu..., kau ingin melakukan hal apa dengan ku Naruto-san~."

Dia menaikkan sebelah alisnya lalu menyeringai tipis.

"Hoo, jadi kau berfikir aku akan melakukan hal yang aneh padamu hm? Memangnya perawan sepertimu bisa memuaskanku hm?"

"Ara-ara ufufu kau vulgar sekali Naruto-san. Baiklah aku akan kesana kapan kapan. Aku boleh kan membawa teman?"

"tentu saja, rumahku selalu terbuka untukmu."

Itu adalah ucapan terakhirnya sebelum menghilang meninggalkan serpihan es.

"Hiks"

Tiba tiba terdengar suara isakan tangis Rias.

Seluruh anggota ORC melihat Rias sendu. Mereka tidak dekat dengan Lucifer-sama, mereka tidak mau dianggap sebagai orang luar yang ikut campur dengan masalah keluarga. Rias terlihat sedih sekali. Bagaimana tidak, dia baru saja terbebas dari pertunangan paksa dengan Raiser yang brengsek, namun sekarang dia harus kembali ditunangkan dengan Naruto-san yang dimatanya bahkan lebih brengsek dari Raiser. Yah se brengsek brengsek nya Raiser, dia tidak akan berani menggoda istri seorang Maou. Namun berbeda dengan Rias, aku tahu betul watak Naruto-san, kami baru saja ngobrol, dan aku bisa merasakan kalau dia bukan orang se brengsek itu. Dan dia sahabatku, sahabat rias juga walau dia tidak mengingatnya. Dan aku tahu betul betapa sayangnya Naruto-san kepada Rias. namun, tidak dapat dipungkiri, kebencian Naruto-san kepada Sirzechs Lucifer-sama sangat dalam.

Aku sangat terkejut mengetahui Naruto-san berani melakukan hal kotor kepada Grayfia-san. Dan lebih mengejutkannya lagi fakta bahwa Lucifer-sama tidak marah. Aku jadi penasaran siapakah Naruto-san yang sekarang

Kapan kapan aku akan mampir kerumahnya. Mungkin aku akan mengajak Sona-sama dan... Raiser-sama, kurasa... yah sebenci bencinya aku kepada Raiser-sama, walaupun dia hampir melecehkanku, aku tahu betul seberapa dalamnya persahabatan dia dengan Naruto-san dulu. Aku juga akan mencoba mengajak Rias, itupun kalau dia mau. Kalau Sairorg-sama, aku tidak yakin, dia selalu tidak ada dirumah.

Kembali pada Rias. dia mengeluhkan nasibnya kepada kakaknya.

"Hiks"

Suara isakan Rias kembali terdengar.

"Mengapa? Mengapa kau begitu jahat padaku, hiks, Onii-chan."

Lucifer-sama terlihat sedikit terguncang. Yah, aku juga merasakan sedikit sengatan listrik imaginer ketika Rias menyebut kakaknya dengan sebutan itu. Sudah lama sekali sejak terakhir kali Rias memanggil kakaknya dengan manja.

"Maafkan kakak, Rias."

Tidak ada lagi sebutan konyol embel embel –tan. Lucifer-sama sedang serius menghadapi adik tersayangnya.

"M-mengapa...?"

Sirzechs-sama menangkap wajah Rias megusap air mata dengan jempolnya kemudian menepuk kepala Rias dengan lembut.

"Dengarkan kakakmu ini Rias. Aku akan jujur. Kakakmu ini sudah melakukan kesalahan dimasa lalu, berkat kakakmu ini juga, orang yang kau sayangi terpaksa pergi meninggalkanmu dan kau terpaksa dihilangkan ingatanmu tentangnya, kakakmu ini sudah menyiksa orang tercintamu dulu, karena kecemburuan yang tidak berdasar."

Cemburu?

Kepada Rias? tidak mungkin, aku tahu betul rasa cinta Sirzechs-sama kepada Rias memang begitu besar, namun bukan sebagai lawan jenis, melainkan sebagai adik. Maka dari itu ketika Rias yang dipaksa Bertunangan dengan Raiser yang bajingan itu karena janji ayahnya kepada ayah Raiser, Sirzechs-sama mengupayakan hal licik dengan memberi ujian kepada Raiser dengan melawan Hyoudou-kun.

Namun kali ini tentu saja berbeda, dalam pertunangan kali ini, Zeoticus-sama, ayah Rias, dan Sirzechs-sama kelihatannya tidak tahu apa-apa tentang pertunangan Rias dengan Naruto-san. Memang benar yang memberi izin untuk menikahkan Rias dengan Naruto-san memang Zeoticus sama, namun setelah kejadian itu, Zeoticus-sama entah dengan cara apa membuat Naruto-san terusir dari kediaman Gremory. Tidak mungkin dia kembali menunangkan anaknya dengan orang yang pernah menyelakai anaknya.

Faktanya yang mengundang Naruto-san adalah Lucifer-sama, yang notabene nya orang yang membenci Naruto-san. Aku paham jika pertunangan ini pasti akan membuat Rias bahagia, jika dia memang bersedia. Ya jika mau. Naruto-san adalah orang yang baik, aku dapat memastikan itu. Dan Sirzechs-sama sebenarnya juga tahu kalau Naruto-san adalah orang baik, karena memang dari dulu alasan Sirzechs-sama membenci Naruto-san itu tidak jelas. Sekarang dia bilang alasan dia selalu berbuat buruk kepada Naruto-san adalah cemburu? Apa maksudnya?

Lalu, mengapa sekarang tiba tiba dia berubah fikiran dan membuat Rias bertunangan dengan Naruto-san. Pasti ada alasan tertentu. Lagipula, aku mendengar hal yang ganjal tadi, Naruto-san bilang "Jangan membunuhnya." Apa maksudnya?

"Sekarang kakak tidak mau hal itu terulang kembali. Kau dengarkan kakakmu ini, Rias. Naruto adalah orang yang baik, kau akan bahagia dengannya."

"Kebahagiaanku bukan Onii-chan yang menentukan, kebahagiaanku adalah apa yang kurasakan, Onii-chan tidak akan paham. Ini kedua kalinya Onii-chan menjodohkanku dengan seorang bajingan!"

Rias membentak Sirzechs-sama sambil melepaskan kalung yang pernah diberikan oleh Sirzechs-sama, lalu membantingnya ke lantai.

Kemudian dia melenggang ke kamar dengan air mata yang kembali menetes.

Sirzechs-sama memungut liontin berbentuk hati itu dengan perasaan yang campur aduk.

"Tunggu Rias,"

Sirzechs-sama dengan cepat sudah ada di belakang Rias dan memegang pundak adiknya yang sudah hampir masuk ke kamarnya.

"Jika kau tidak mau ditunangkan dengan Naruto, kau dapat membatalkannya."

Dia berucap dengan suara lembut sambil memasang kembali liontin itu dileher Rias.

Rias membalik tubuhnya.

"Benarkah, Onii-chan?"

"Iya, Namun itu bukan hal yang mudah dan aku tidak akan membiarkan itu menjadi mudah. Asal kau tahu saja Adikku, aku melakukan ini demi kepentinganmu dan kepentinganku, aku ingin kau bahagia sekaligus melancarkan ambisiku. Dengan menunangkanmu dengan Naruto maka hal itu akan tercapai."

Ha? Ngomong apaan si orang ini dari tadi. Apa hubungan orang yang dia benci dengan Ambisi?

"Lalu, bagaimana cara agar pertunangan ini batal?"

Rias terlalu terpaku kepada cara agar pertunangannya batal. Namun aku malah terganggu dengan maksud samar Lucifer-sama.

"Pertama, kau harus membicarakannya dengan dan meyakinkannyanya. Namun itu tidak mungkin mengingat betapa menginginkan dirimu baginya. Dia sangant mencintaimu. Lagipula sepertinya kau tidak sudi bicara dengannya. Yang kedua, kau harus menggunakan cara yang sama seperti ketika membatalkan pertunanganmu dengan Raiser."

"Jadi, kita dapat membatalkannya jika Hyoudou-kun bisa mengalahkan Naruto-san?"

Semua orang menoleh kepada Kiba.

"Benar."

"Yosh, aku pasti akan mengalahkannya dan akan merebut buchou kembali dari seorang bajingan."

Ucap Issei dengan semangat menggebu gebu menatap payudara besar Rias. dia pasti berharap bisa melihat tubuh telanjang Rias lagi ketika menyembuhkannya. Iblis melakukan tidur bersama dalam keadaan tidak ada busana untuk mempercepat regenerasi.

Aku merasakan firasat yang buruk tentang ini.

...

...

...

Gula

Benda manis itu selalu menemani kopi yang selalu ku minum di sore hari. Tetapi sore ini, aku telah mengecek berkali kalidi setiap tempat di dapur, tidak ada sisa Gula.

Aku menghela napas.

"Sinon! Kalau ku tidak salah ingat kemarin aku sudah mengatakan padamu untuk membeli persedian gula bulan ini kan?"

Teriakku.

"Waduh, maafkan aku Naruto-sama, aku lupa, nanti malam aku akan membeli nya, sekarang aku sedang mengurus tumbuhan."

Aku menghela napas saat mendengar suara teriakan itu dari luar rumah.

Kepalaku pusing karena kekurangan kafein, sungguh menjadi pecandu kopi sangat memusingkan.

Sambil memijit kepalaku aku mengembalikan gelas yang sudah ku ambil ke rak alat makanan kemudian berjalan keluar rumah. Sebelum itu aku berhenti di depan kamar Ino aku mendengar suara mencurigakan dari dalam.

Kubuka pintu kamarnya dengan pelan agar dia tidak sadar aku mengintip.

Dapat kulihat Ino yang telanjang bulat jongkok mengangkang dilantai bersender pada kasur queen size nya. Wajahnya terlihat aneh, pupil matanya keatas, mulutnya mendesah terengah engah dengan lidah keluar. Tangan kirinya meremas payudaranya yang besar serta tangan kanannya aktif menggerakkan dildo yang ukuran nya besar di selangkangannya dengan semangat.

"ah ah ah"

Plok plok plok

Desahan kuat seiringan dengan suara dildo yang dengan kuat bergerak keluar masuk Vaginanya terdengar begitu indah ditelingaku. Cairan cinta milik Ino berceceran dilantai.

"Keluar keluar keluar keluar KELUARR!"

Bersamaan dengan jeritan nikmatnya, dia mengalami orgasme, cairan cinta Ino menyembur hebat dari celah Vagina nya.

Keringat bercucuran dan rambutnya yang diikat ekor kuda dengan rapih kali ini terlihat berantakan. Sungguh pemandangan yang begitu erotis.

"Ehem."

"!"

Aku sengaja berdehem untuk mengintrupsi perasaan puas yang baru saja dia capai. Wajahnya Ino langsung panik begitu sadar aku memergokinya sedang masturbasi.

"U-uzumaki-sama, s-sejak kapan kau disitu!?"

Tanya Ino sembari berusaha menutupi lubang senggamanya dan kedua putingnya dengan selimut yang dia tarik dari kasur dengan panik.

"Mah, sore sore gini udah colmek aja kau Ino. Kalau lagi sange seharusnya kau memintaku, aku akan dengan senang hati melayanimu nanti malam, tapi tidak sore ini hehe, aku tidak sedang sange."

Wajahnya merah padam, dia berusaha menutupinya dengan selimut yang baru saja dia tarik itu.

"Hahaha lihat dirimu Inocchin, tidak dapat menahan napsu, cabul sekali..."

Ucapku dengan nada meledek.

"Grrmmm"

Dia menggeram.

Aku merasa ada bahaya, langsung saja kututup pintu kamar Ino.

"Ups."

Tak lama kemudian aku mendengar benda lunak berbenturan dengan pintu. Itu adalah dildo yang baru saja dia gunakan. Dia melemparnya padaku. Untung aku segera menutup pintu, haha.

"Bahaya sekali, bisa kotor nanti bajuku. Dah Ino, aku mau keluar dulu, kau boleh melanjutkan aktifitas cabulmu, jaga rumah ya, Hahaha!"

Ucapku melenggang dari rumah.

"Uzumaki-sama no bakaaaaaa!"

Aku tidak dapat menahan diriku untuk tertawa terbahak bahak di luar rumah.

"Kau jahat sekali, Naruto-sama."

"Eh,"

Oiya Sinon kan ada di luar rumah. Kulihat dia sedang menyiram bunga menatapku dengan aura suram.

"Oh, Sinon, mana Gaara, aku tidak melihatnya dari tadi."

Aku memijit pelipisku. Menjadi pecandu kopi sangat menyiksaku.

"Aku juga tidak melihatnya dari tadi."

Jawab Sinon acuh tak acuh. Dia sungguh tidak menyukai Gaara.

"Kalau begitu dah dulu ya,"

Aku melenggang pergi begitu saja.

...

...

...

Ah aku akhirnya menemukan kafe.

Posisinya tidak begitu jauh dengan Kuoh Gakuen, hm... mungkin aku akan menjadikannya tempat tongkrongan ketika pulang sekolah.

Aku langsung masuk tanpa basa basi. Aku ingin buru buru melumasi otakku yang terasa agak konslet dengan kadar kafein dalam kopi.

Aku langsung mencari tempat duduk kosong.

"Ah!"

Suara ku keluar ketika aku menemukan tempat yang pas, posisinya dekat dengan jendela. Saat ku datangi ternyata sudah ada dua orang yang menempatinya.

"Ah, Yuuto!"

Sebutku begitu menyadari orang yang duduk disana adalah Yuuto Kiba, teman sekelas baru ku. Dia duduk bersama dengan perempuan cantik bersurai putih menggunakan pakaian santai. Namun yang menjadi fokusku adalah bulu burung di belakang kedua telinganya. Berarti dia adalah Valkyrie. Boleh juga selera Yuuto. Anehnya, kenapa Valkyrie ada di benua lilith, bukannya mereka berada dibawah perintah Freya dan Odin di benua Atlantis dan tidak dapat keluar wilayah benua Atlantis dengan mudah. Satu lagi fakta menarik, aku mengenalnya hahaha.

Yuuto sedikit tersentak, kemudian mengulas senyum kepadaku.

"Naruto-san, selamat sore."

"Sore juga, boleh aku bergabung,"

Aku meminta persetujuannya.

"Tentu saja."

Tanpa menunggu aku langsung mengambil tempat duduk lalu mendudukinya. Posisi kami saling berhadapan dengan meja berbentu bulat.

"Sebelumnya maafkan aku Yuuto untuk mengganggu kencanmu."

"Tidak tidak tidak, Naruto-san. Kau sepertinya salah sangka, kami bukan pasangan. Dia adalah Guru di Kuoh Gakuen sekaligus wali kelas kita."

'Tentu saja, aku hanya menggoda mu Yuuto, mana mungkin Valkyrie Jones satu ini punya pasangan hahahaahahahahah!.'

Batin ku nista.

Hm... Seorang Valkyrie menjadi Guru di sekolah terkenal benua Lilith. Pasti dia ada misi disini. Apakah Odin sedang dalam masalah?

"Hm... jadi begitu, oh iya Yuuto kau tidak perlu mengenalkannya padaku, aku kenal dia, dia hanyalah Valkyrie jomblo ngenes yang pernah tergila gila pada Vali sahabatku tapi tidak pernah dibalas hahaha. Rosseweisse? Haha, konyol..."

Aku merasakan aura gelap dari cewe itu.

"Awas saja kau rubah laknat."

"Maaf saja, aku bukan rubah, aku Vampir."

"Apapun itu kau hanya rubah licik yang berani menipu Odin-sama, dan menculik Skadi-sama."

"Aku tidak menipu Odin, kami melakukan kesepakatan. Soal Skadi, dia sendiri yang meminta dikeluarkan dari Asgard, dia membayar kami, mana mungkin aku mengabaikan Client ku. Kau tahu bukan fakta kalau yang menyelamatkan Asgard adalah aku?"

"Cih."

Dia mendecih lalu mengalihkan wajahnya.

Yuuto hanya meringis karena tidak mengerti topik yang kami bahas.

Lalu kemudian pelayan datang.

"Anda ingin memesan apa Gosujin-sama?"

Seorang pelayan manis berpakaian maid datang kepadaku dan menanyakan pesananku.

Aku melihat daftar menu.

"Umm, Kopi hitam manis dan keripik kentang balado."

"Baiklah, Goshujin-sama, mohon tunggu sebentar."

Dia membungkuk kepadaku, aku mengangguk pelan kepadanya.

"Jadi... kalian ngapain disini?"

Yuuto terlihat gugup.

"Ano, a-apakah kau sudah tahu tentang turnamen antar benua yang akan di adakan di britania akhir bulan Gemini nanti, Naruto-san?"

Turnamen?

Di Britania?

Bukannya seharusnya di bulan Scorpio?

"Eee, sepertinya menarik."

"Iya, untuk persiapan, sekolah akan mengadakan ujian antar kelas dan akan dipilih individu individu yang akan dikirim sekaligus untuk membuktikan kelas mana yang paling unggul."

"jadi, kalian sedang mendiskusikan siapa yang akan menjadi wakil kelas begitu?"

"Iya."

Aku mengangguk anggukkan kepalaku paham.

"Pesanan sudah siap, Goshujin-sama."

Maid yang tadi datang lagi kemudian meletakkan secangkir kopi dan kentang goreng.

"Terimakasih, nona."

Aku mengulas senyum padanya. Maid itu tersipu. Tentu saja, aku kan tampan, senyumku akan membuat semua kaum hawa berdebar debar.

"Cih,"

Aku mendengar suara si valkyrie jones mendecih. Iri bilang boss. Dasar gak laku laku.

Maid itu kembali membungkuk kemudian kembali melayani pengunjung lain.

"Lalu, berapa, siapa yang akan menjadi perwakilan kelas."

"4 orang akan menjadi perwakilan kelas, Yuuto-kun akan menjadi salah satu perwakilannnya, tapi untuk 3 yang lain, belum ditentukan. Sekedar info saja, aku tidak ingin memasukkanmu menjadi perwakilan."

Sungguh info yang sangat tidak perlu.

"Siapa juga yang mau dijadikan perwakilan kelas. Aku hanya ingin menjalani sekolahku dengan santai."

"Kalau begitu kau akan jadi perwakilan kelas."

Mana bisa gitu kampret.

Dan sore indah ku ini berubah menjadi perang adu ledek antara aku dengan Valkyrie jones.

...

...

...