Disclaimer: Anime ini bukan milikku.
Heretic
...
...
...
Senjata dan atribut adalah alat yang sangat berguna ketika melakukan pertarungan. Khususnya untuk para petarung fisik. Berbeda dengan sihir yang bisa dipakai tanpa senjata. Tapi sihir juga dapat diperkuat dengan senjata. Maka dari itu kualitas senjata dan atribut terkadang menjadi salah satu faktor menaikkan persentase kemenangan dalam pertarungan.
Senjata dan atribut memiliki 8 kelas dalam hal kelangkaan yang sangat berbeda ketika dibandingkan kualitasnya, dan dalam setiap kelas memiliki perbedaan 10 Level dalam hal kualitas.
Common (C)
Uncommon (UC)
Rare (R)
Super Rare (SR)
Epic (E)
Legendary (L)
Myth (M)
Ancient (A)
Pada saat ini hanya segelintir orang saja yang memiliki senjata kelas myth, dan sangat sedikit senjata kelas ancient.
Sama hal nya dengan atribut kelas Myth dan Ancient, sangat sedikit yang diketahui. Sebagian berada di benua Atlantis, tempat para ras dewa berada.
Kualitas senjata tidak hanya di tentukan oleh bahan yang digunakan dalam pembuatan, kemampuan blacksmith juga sangat berpengaruh. Di dunia ini ada 5 blacksmith yang telah menciptakan senjata kelas atas. Mereka berada di benua yang berbeda, tidak banyak orang yang mengetahui informasi tentang mereka di benua lain. Tetapi berkat para pelintas benua yang bertujuan untuk berdagang, informasi tentang senjata yang berkualitas sangatlah menguntungkan.
Di jaman ini senjata pemilik senjata kelas Super Rare saja sudah termasuk orang yang spesial. Di pasaran, senjata kelas Super Rare sudah sangatlah mahal, kebanyakan yang memiliki senjata kelas rare keatas adalah orang kaya. 7 Pecahan Excalibur saja dianggap senjata yang sangat berbahaya. Padahal senjata ini hanyalah kelas Legend Kualitas 5. Sangat berbeda dengan Excalibur Asli yang dimiliki Arthur III yang merupakan Senjata kelas Ancient dengan kualitas Level 10. Orang jaman sekarang menganggap pecahan excalibur itu adalah pecahan pedang asli excalibur padahal kenyataannya senjata itu hanyalah senjata tiruan excalibur yang cacat dan tidak mampu untuk disatukan pada masanya.
Excalibur adalah senjata yang diciptakan oleh dunia ini, senjata ini hanya akan muncul kepada orang yang terpilih. Setelah Arthur Pendragon mati, Excalibur menghilang, dan orang pada jaman dulu melakukan penelitian untuk meniru Excalibur.
Yah, mungkin ini hanya perbedaan pandangan dari seseorang sepertiku yang sering mengalahkan orang dengan senjata kelas Ancient, dengan orang-orang jaman sekarang yang melihat pecahan excalibur saja sudah sangat berhati-hati. Dimataku, orang-orang jaman sekarang hanyalah lalat lalat yang rentan terbunuh.
Dengan kekuatanku, aku dapat memaksakan kehendakku kepada setiap orang, namun jika seluruh benua menganggapku sebagai musuh, dan melawanku maka itu akan menjadi sangat merepotkan. Aku mungkin bisa melenyapkan mereka, namun bahkan sebelum itu terjadi, Dewa Shiva (Shiva adalah eksistensi dengan kekuatan paling gak ngotak nomor 2 di dunia) akan menghajarku dan hampir mustahil bagiku untuk mengalahkannya. Aku tidak takut padanya, tapi itu akan menjadi sangat merepotkan jika aku berurusan dengannya sebagai musuh. Bagiku secara pribadi, dia adalah salah satu makhluk paling ku hormati. Maksudku, coba kalian fikirkan, betapa tidak ngotaknya kekuatan eksistensi yang dapat mengeringkan seluruh lautan abyss tempat Tiamat dulu berselam ria, padahal diriku sendiri susah payah untuk keluar darinya. Dikatakan bahwa kekuatan Shiva dapat mengeringkan lautan abyss. Shiva memilik sebuah tombak bernama Trishula. Trishula merupakan senjata kelas Ancient dengan kualitas level 10. Senjata ini jika dilempar oleh Shiva maka pasti akan mengenai targetnya dan tidak dapat di hentikan kecuali oleh nya sendiri. Trishula dan Shiva adalah satu.
5 blacksmith terhebat di dunia ini, hanya satu yang benar benar dikenal di seluruh dunia. Dia adalah Hephaestus, dia adalah ras dewa dan berasal dari Benua Atlantis, hampir seluruh senjata old god di olympus adalah buatan darinya dan sebagian besar adalah tingkat Legend-Ancient.
Lalu Aulus seorang dwarf dari benua Elfheim, dia adalah pembuat salah salah satu pedang yang ku miliki, Damascus Sword (Ancient-9) yang kudapatkan ketika aku menjarah reruntuhan kota kuno Damascus di Elfheim, walaupun Aulus sudah tidak ada sejak 500 tahun lalu, kehebatannya sangat terkenal di Elfheim, sebagian besar pusaka kuno di Elfheim adalah buatan darinya.
Muramasa, seorang Yokai sekaligus Demon Emperor ke tiga kekaisaran Oda di benua Lilith. Dia menciptakan ratusan pedang terkutuk yang membuat penggunanya menjadi haus darah, Pedang Muramasa ada tiga tingkatan, pertama adalah yang digunakan oleh perajurit biasa (Myth-3), lalu tingkat kedua digunakan oleh jendral (Myth 10), lalu tingkat tiga yang dia gunakan sendiri (Ancient-5). Ketika itu, pasukan itu benar-benar brutal, orang orang yang tidak berhubungan dengan peperangan pun dibunuh. Vlad Draculea, raja pertama Rumania juga terbunuh oleh pedang ini. Saat-saat seperti neraka itu lah, Shiva Turun dan membasmi seluruh pasukan terkutuk kekaisaran oda dan melenyapkan pedang terkutuk muramasa kecuali milik muramasa sendiri. Sekarang pedang itu berada di Avalon Island yang berada tepat di tengah tengah lautan Abyss. Di sebuah gunung yang sangat tinggi, tertancap di atas batu yang dikelilingi bunga teratai. Gunung ini adalah tempat Shiva melakukan tapa.
Di benua Ard, terdapat seorang blacksmith bernama David, dia merupakan ras Peri dan dia juga merupakan Raja pertama para peri. Dia terkenal dengan tangannya yang dapat membentuk dan melelehkan logam dengan mudah. Berbagai senjata dan atribut kelas Ancient telah di buatnya, yang paling terkenal adalah Caliburn (Ancient-8), sebuah pedang yang digunakan oleh pahlawan pertama britania sebelum legenda Arthur Pendragon untuk membebaskan britania dari para Beast. Selanjutnya caliburn terus menancap di atas batu dan tidak akan ada yang dapat menariknya kecuali orang yang terpilih. Selain Caliburn ada juga sebuah tongkat, Wisdom Wand (Ancient-10) dan sebuah crossbow, Immodest Crossbow (Ancient-6). Fakta unik tentang David, dia tidak tidak pernah menggunakan senjata di atas kelas Uncommon. Senjata yang dia gunakan adalah Umban. Dia melempar batu dengan pengumban. Dikatakan, lemparan David bisa menembus armor kelas Ancient-10. Faktanya, dia dulu adalah eksistensi terkuat nomor 5.
Di benua Terra, hm... tentang benua ini, sangatlah campur aduk. Peradaban di benua Terra sangatlah maju dibanding dengan benua lain. Bahkan, mereka dapat berkomunikasi jarak jauh dengan mudah. Kehidupan sehari hari disana sangatlah praktis. Namun, Benua Terra tidak pernah berhenti dengan perang. Senjata modern Terra diklasifikasikan setara dengan kelas Legend-5 sampai Ancient-1. Dan insting bertarung ras Warbeast tidak diragukan adalah yang teratas. Dengan berbagai jenis Ras Warbeast dengan kemampuan khusus mereka. Peperangan yang terus terjadi adalah karena Ursus Empire yang terus melakukan penaklukan. Akhirnya ada sebuah pemberontakan yang dipimpin oleh Amiya. Perang nuklir terjadi, dan akhirnya Blacksmith dari Ursus Empire menciptakan senjata berupa Virus. Virus itu menyebabkan orang yang teridap mendapat Mana dengan jumlah abnormal yang liar, pengidap akan merasa sakit luar biasa di daerah yang terkena virus dan dapat menjadi liar. 5 tahun lalu aku melakukan misi bersama Ino dan Arthur, misi ini adalah permintaan dari Kekaisaran Victoria untuk membawa kembali tuan putri dalam keadaan tidak terinfeksi Virus, nama tuan putri itu adalah Verna. Apesnya, ternyata dia tergabung dalam pasukan pemberontak di Ursus Empire dan dia tidak mau kembali kalau Perang belum berakhir.
Perang terjadi berlarut larut, hampir semua orang di Ursus Empire terkena Virus, bahkan Blacksmith yang membuat senjata mengerikan ini juga mati karena Virus ini. Mayat mayat terus berjatuhan, jika dibiarkan negara negara sebrang juga akan terinveksi virus juga. Aku memaksa Putri Verna untuk segera pulang, tidak ada yang bisa dilindungi lagi. Ursus Empire telah habis oleh senjatanya sendiri. Saat itu aku memutuskan, aku akan melenyapkan Ursus Empire. Saat itu aku menemukan seorang gadis Warbeast kucing dengan rambut biru seumuranku berjalan tertatih, banyak luka yang dideritanya dan pingsan di depanku. Aku menyuruh Ino menyembuhkannya. Kami berlima bergegas menuju Victoria. Setelah sampai aku dan Ino terbang, dia memelukku dari belakang, sesaat kemudian energi sihirku melonjak dan seluruh penduruk wilayah kekaisaran tidak sanggup bertahan karena tekanan energi ku.
Victoria tertunduk karena merasakan tekanan energi dariku, aku terbang sangat tinggi lalu menembakkan bola sihir berwarna merah sebesar bola voli ke tengah tengah peperangan lalu sesaat kemudian bola itu meledak dan melenyapkan lebih dari setengah benua Terra yang merupakan wilayah Ursus, Geografi Victoria juga ikut berubah menjadi seperti bulan Sabit. Sebuah Kekaisaran dilenyapkan oleh bocah 11 tahun, wow. Akibat perbuatanku ini aku didatangi oleh Shiva untuk pertama kali.
Itu adalah para the next level blacksmith di dunia ini. Hanya Hephaestus yang masih hidup sampai saat ini.
Aku menemukan sebuah kertas gulung di di kaki burung elang yang bertengger di gerbang ketika aku pulang dari sekolah dengan Chizuru ku gendong. Tidak salah lagi itu adalah burung pengantar surat.
Sekarang ini, aku duduk di sofa ditemani Ino di sampingku dan kopi di atas meja, menatap secarik kertas dengan dahi mengerut.
Disana tertulis,
"Bunuh Athena dan Poseidon.., Naruto-sama."
Dibawah tulisan itu ada nama Hephaestus dengan stempel bergambar elang yang membawa palu.
"Bagaimana menurutmu, Ino."
Aku bertanya pada Ino yang juga mengamati surat yang ku pegang.
"Tidak salah lagi, itu adalah surat dari Hephaestus-san."
"Membunuh Athena dan Poseidon huh... akhirnya sekali lagi dia benar-benar memintaku membunuh mereka. Aku penasaran hadiah seperti apa yang dia siap kan untuk kita."
Aku menyeringai.
Hephaestus pernah membuat permintaan yang sama 3 tahun lalu. Dia menawarkan senjata kelas Ancient untukku sebagai imbalan, tapi aku menolaknya. Sekarang dia memintaku melakukan nya lagi, aku penasaran seperti apa imbalan yang akan dia berikan nanti.
Apakah dia akan memberikan senjata yang menurutnya akan layak, yang lebih berguna dari kelas Ancient-10 atau hal yang lain.
"Apa keputusanmu, Uzumaki-sama?"
"Menurutmu?"
Aku meliriknya lewat ekor mataku.
"Kupikir kau harus membantunya, Uzumaki-sama... mah, dia sudah banyak membantumu kan selama di Atlantis."
Aku menghela napas.
"Kau benar... kirimkan balasan pada Hephaestus, aku menerimanya, tapi tidak sekarang."
Dia mengangguk.
Aku menyerahkan kertas yang kupegang kepada Ino lalu berdiri dan berjalan keluar.
"Kau akan menemui nya?"
Tanya Ino sambil meneliti surat itu.
Aku berhenti berjalan.
"Selalu mengintip batinku, kau tidak pernah berubah ya."
Ucapku.
"Jika aku berubah, aku sudah tidak ada disisimu."
"..."
Aku tersenyum mendengarnya.
"Aku menemuinya untuk melepaskan diriku dari belenggu masa lalu."
...
...
...
Kuoh adalah Kota yang selalu ramai entah siang ataupun malam. Aku menatap kanan kiri ku, toko toko dan restoran masih buka dan masih banyak pengunjung. Apalagi Bar yang buka sepanjang malam, banyak para pekerja yang menghabiskan waktu di bar untuk sekedar merilekskan diri dari lelahnya pekerjaan.
Gemerlap cahaya Kota di malam hari membuatku tersenyum.
Sulit membayangkan di dalam kota yang begitu damai dan menyenangkan ini ketika diluar sana sedang terjadi peperangan yang besar demi runtuhnya Kekaisaran.
Tap tap tap
Suara langkah kakiku terdengar jelas di telingaku walaupun di tengah hiruk pikuk kota.
Aku menatap langit yang sangat gelap kontras dengan gemerlap cahaya di kota Kuoh.
Telingaku berdengung. Aku tersenyum sangat lebar, senyum yang tidak menyenangkan untuk dilihat orang lain.
Ini adalah bulan mati, kekuatanku sedang berada di puncak.
Bagaimana jika aku melenyapkan seluruh kehidupan di kuoh yang damai ini. Darah darah akan berceceran, akan ku gunakan untuk mandi ketika semua nya telah musnah.
Pemikiran seperti itu sewaktu waktu muncul dibenakku.
Aku memejamkan mata dan menarik napas panjang kemudian melepaskannya dengan pelan. Senyum psikopatku menghilang. Kemudian aku membuka mataku kembali. Mataku berkilat biru terang kemudian kembali seperti semula.
Aku memasukkan kedua tanganku ke saku celana lalu berjalan kembali dengan santai.
Disinilah diriku sekarang, didepan pintu masuk Kediaman Gremory. Pintu itu terbuka menampakkan seorang perempuan bersurai hitam degan iris mata hitam dilengkapi dengan pakaian maid.
Dia tersenyum lebar kepadaku.
"Selamat kembali, Naruto-kun."
"Senang sekali bisa kembali bertemu denganmu, Shizune-nee."
Kami berdua berpelukan.
Dia adalah sosok kakak sekaligus Ibu bagiku. Dia adalah yang merawatku ketika aku diasuh di keluarga Gremory.
"Silahkan masuk, Naruto-kun"
Aku memasuki Rumah milik Zeoticus ini dengan wajah datarku. Rumah ini, mansion ini, ruangan yang kulewati ini, masih sama seperti dulu. ingatanku tentang masalalu berputar dikepalaku.
Aku mengikuti Shizune-nee, dia membawaku ke ruangan perapian.
di depan perapian ada dua buah sofa yang mengarah kearah perapian dan sebuah meja kecil di depannya. Di atas meja terdapat dua cangkir dan sebuah teko yang terlihat sangat mewah. Salah satu cangkir tersebuh berisi kopi sedangkan yang satunya kosong.
Namun bukan benda benda itu yang menjadi sorotanku, tetapi seorang wanita yang duduk diatas salah satu sofa yang menatap api perapian dengan mata sayunya yang berwarna ungu. Dia sangatlah cantik, rambut berwarna krim dan dadanya besar. Wajahnya sangatlah familiar, wajah yang sangat mirip sekali dengan Rias.
Dia adalah Venelana Gremory, Istri Zeoticus, Ibu dari Sirzechs dan Rias.
Dulu dia tidak peduli tentang keberadaanku di Rumah ini. Aku sendiri tidak yakin apakah dia masi ingat padaku.
Shizune-nee mendekat kepada Venelana. Lalu mengucapkan sesuatu dengan pelan.
"Nyonya, anda kedatangan tamu."
"Siapa?"
"Orangnya ada disini, Nyonya."
Ucap Shizune-nee sambil menatap padaku sambil tersenyum. Setelah itu dia pamit undur diri.
Venelana mengangkat punggungnya melepaskan sandaran pada sofa dan menengok kepadaku. Matanya yang sayu sedikit melebar, mulutnya membentuk huruf o dan tangan kirinya bergerak menutup mulut nya.
"Ara, Naruto-kun."
"..."
Aku tidak mengucapkan satu kata pun hanya menatap wajahnya dengan ekspresi datar ku. Kami tidak pernah benar benar mengobrol satu sama lain sebelumnya. Pun urusanku disini bukanlah dengan dirinya.
Dia berdiri lalu berjalan kearahku.
Pakaiannya sekarang terlihat jelas di mataku. Dia menggunakan pakaian yang sangat tipis yang bahkan tidak benar benar menutupi tubuhnya (Lingerie). Aku bahkan bisa melihat dengan jelas puting dan vagina nya. Bercak bercak cairan cintanya menempel di paha dan sekitar vaginanya.
Langkahnya anggun bak model berjalan kearahku dengan dadanya yang besar memantul mantul seakan akan menggodaku untuk segera memainkannya.
Dia berada tepat di depanku.
Bong
Aku mendengar suara dari innerku ketika dada besarnya itu menempel di perutku. Aku hanya menggunakan kemeja panjang berwarna hitam sehingga sensasi benda kenyal menyentuh perutku itu sangat terasa.
Dia mendongak menatapku dengan mata sayunya, tersenyum menggoda, dan mengulurkan kedua telapak tangannya dan mengalungkan tangannya di leherku.
Dia semakin menempelkan tubuhnya padaku dan mendekatkan wajahnya dengan wajahku.
Dia berhenti sebelum sampai pada wajahku. matanya sedikit melebar, pipinya bersemu, lalu dia menggigit bibir bawahnya. Aku tentu saja sadar apa yang terjadi. Perutnya bersentuhan dengan batang besar ku yang mengeras di dalam celana.
"Ara, dasar anak muda. Mudah sekali menjadi bernafsu fufufu.."
Dia melepaskan rangkulannya pada leherku dan beralih menuju selangkangku.
Aku menangkap tangannya, lalu kumiringkan kepalaku dan menatapnya dengan wajah terganggu ku.
"Jangan salah paham, aku tidak tertarik bermain dengan tante tante sepertimu. Banyak lonte lonte yang lebih cantik dan sexy darimu, tente Venelana..."
Ucapku.
Kami saling bertatap mata. Senyum di wajahnya mulai berubah menjadi seringai.
"Kau cukup berani juga untuk seorang bocah sepertimu... tidakkah kau sadar akan posisi mu?"
Aku merasakan lonjakan energi sihir darinya. Seperti yang diharapkan dari seorang iblis bangsawan dengan kapasitas sihir mereka.
Aku melepaskan tangannya dan berjalan santai ke samping, membelakanginya. Dia terlihat ingin menggapaiku tapi tubuhnya seperti tidak bisa digerakkan.
Aku menengok kesamping dan meliriknya lewat ekor mataku. Mataku berkilat biru terang. Aku menyeringai sangat lebar. Seringai yang membuatku terlihat creepy.
"Kaulah yang seharusnya sadar, Tante Venelana... Untuk seorang yang Cuma Iblis klan bael, kau terlalu angkuh jika membandingkan orang sepertimu dengan diriku."
Bruk!
Dia terduduk dengan mata melotot.
Aku meninggalkannya. Tujuanku kesini adalah bertemu langsung dengan Rias. tidak ada alasan bagiku untuk meladeni tante tante sangean seperti Venelana sekarang ini.
Aku berjalan di lorong menuju kamar Rias. dilorong aku bertemu dengan para maid, maid lama saling bertegur sapa denganku, sedangkan maid baru membungkuk kearahku. Kabar pertunanganku dengan Rias sudah pasti terdengar oleh mereka.
Sekarang aku tepat di depan pintu kamar Rias.
'Oke'
Ucapku dalam hati.
Tok Tok Tok!
"Rias, ini aku, Naruto. Aku ingin berbicara denganmu."
"..."
Tidak ada tanggapan darinya, tapi aku tahu dia masih belum tidur.
Memang tidak sopan tapi aku tanpa ragu langsung membuka pintu kamar itu dan masuk tanpa izin Rias.
Aku memasuki ruangan yang bernuansa merah itu.
Ruangan ini masih sama seperti dulu mungkin perbedaan nya hanya barang barangnya yang bertambah. Aku melihat Rias berbaring di atas kasur dengan ditutupi selimut. Matanya terpejam, tapi aku tahu dia tidak tidur. Dia hanya berpura pura saja.
Aku mengambil kursi di sudut ruangan dan membawanya ke sisi ranjang Rias dan mendudukinya.
Kuperhatikan wajah putri tidur ku ini.
Aku tidak bisa menahan senyumku ketika melihat wajah cantiknya yang hanya tersinari cahaya redup dari sebuah lampu tidur tengah berpura pura tidur.
"Hei, aku tahu kau tidak tidur."
"..."
Dia tidak merespon.
"Mah, kau hanya perlu mendengarkan ocehanku saja."
Ucapku masabodoh dengan situasi ini.
"Ini mungkin akan menjadi terakhir kalinya aku dan kau ngobrol secara pribadi denganmu, maksudku aku berbicara sendiri padamu. Haha..."
Aku merasa canggung pada diriku sendiri yang diabaikan oleh Rias.
Aku menghela napas.
Aku semakin menatapnya lekat, kusingkirkan rambut merah indahnya yang menutupi dahinya.
"Aku hanya ingin mengucapkan Terimakasih karena telah menghiasi hatiku selama ini. Kau tidak perlu khawatir tentang perjodohan ini, pertunanganmu denganku tidak akan terjadi, sesuai dengan keinginanmu."
Aku mendekatkan bibirku padanya lalu kucium dahi nya.
Cup.
"Mungkin terdengar naif, tapi aku senang kau menemukan cintamu sendiri. Kita masih sangatlah muda, perjalanan kita masih panjang. Mulai dari sini kita akan melalui cinta yang berbeda... kau dan aku akan menempuh dua jalan yang berbeda. semoga kau bahagia selalu."
Aku menggenggam telapak tangan kirinya dengan kedua tanganku.
"..."
Tidak ada kata kata lagi yang keluar dari mulutku.
Aku melepaskan genggamanku lalu berjalan menjauhi ranjang Rias dan keluar dari kamarnya.
Aku merasakan perasaan lega di dadaku.
...
...
...
Tepat di depan mataku, adalah aula pertunanganku dengan Rias. yah, walaupun semua ini hanyalah sandiwara yang ku lakukan demi menuruti kemauan Sirzechs.
Aula ini berbentuk persegi. Di sisi kanan dan kiri ada 2 lantai, lantai atas dan bawah yang di kedua lantai itu adalah para bangsawan berdiri menghadap podium aula.
Sisi depan adalah tempat pintu masuk berada, dan dihadapan pintu masuk adalah sisi dimana podium berada. Yang diatasnya atau dibelakangnya terdapat lantai yang berhubungan dengan lantai atas kanan dan kiri. Disana terdapat keluarga Gremory, dan ke 4 maou. Namun dua kursi Maou kosong, hanya Sirzechs dan Serafall disana.
Tentu nya aku tahu kenapa Falbium dan Ajuka tidak ada disini. Salah satu dari mereka berada di medan perang untuk menumbangkan Nobunaga sedangkan satu nya lagi pasti berhubungan dengan pemberontakan di Rumania. Serafall ditemani Sona disampingnya.
Yang menjadi tanda tanya besar adalah keberadaan Presiden Gregory, Azazel disini. Dia duduk disamping Sirzechs. Dia adalah presiden malaikat jatuh, sudah menjadi rahasia umum Malaikat jatuh dan Iblis itu musuh bebuyutan. Baiklah, benar bahwa mereka sekarang sedang genjatan senjata dan bersatu untuk mengalahkan kekaisaran, tetapi musuh bebuyutan tetaplah musuh bebuyutan. Tidak ada alasan bagi Azazel berada disini bersantai menonton sandiwara ku tanpa adanya pengawal disisinya. Ah tidak aku melihat Vali disana, aku mengingat dia sekarang adalah orang Azazel.
Apakah aku telah melewatkan sesuatu? Apakah iblis dan malaikat jatuh telah berdamai? Jika benar maka akan masuk akal jika mereka mencapai konklusi untuk segera menjatuhkan kekaisaran dan Sirzechs mendapat juga informasi tentang peringkatku.
Azazel dan aku bertatap mata.
Aku memberi sinyal untuk membuatnya bertemu denganku nanti. Dan aku tahu dia tidak cukup bodoh untuk tidak menyadarinya.
Serafall melambaikan tangannya padaku yang berada di podium membuatku mengalihkan pandanganku dari Azazel. Wajahnya masih sama seperti dulu, terlihat sangat ceria. Dan yang gokilnya lagi, Serafall menggunakan kostum mahou shoujo.
"Naruto-tan, Naruto-tan!"
Serunya padaku.
Sona menutup wajahnya sendiri tidak habis pikir dengan kakaknya yang seorang maou memakai kostum kekanakan seperti itu di acara penting.
Aku tersenyum tipis melihat mereka berdua.
Aku melirik ke sampingku, disana ada Rias. dia terlihat sangat cantik dengan gaun putih yang begitu indah,.rambutnya dia ikat ekor kuda, memperlihatkan leher putihnya. Namun wajahnya terlihat murung. Aku tidak mengerti kenapa dia terlihat murung, semalam aku sudah mengatakannya padanya bahwa pertunanganku dengannya tidak akan terjadi. Jadi harusnya tidak ada hal yang dia khawatirkan.
Mah, apapun yang dia rasakan saat ini bukan tanggung jawabku untuk bersimpati padanya.
Sirzechs di tempat duduk maou memberi sambutan sekaligus memberitahukan kalau pertunangan ini dibatalkan, namun pertarungaku dengan Issei tetap dilakukan.
Terdengar suara kecewa dari para bangsawan. Tentu saja mereka kecewa, untuk apa mereka datang kemari kalau hanya akan mendengar dibatalkannya 'lagi' pertunangan adik dari Maou.
'Kau benar benar yakin akan hal ini, Uzumaki-sama?'
Ino kembali berbicara dengan telepati.
Apa maksudmu, apakah aku terlihat seperti akan menyesal?
'Kau selalu mencintainya, bukan? Melihatmu melepasnya untuk laki laki lain bagiku sangatlah aneh.'
Lalu apa yang akan kau lakukan jika menjadiku.
'Aku akan membunuh Issei. Lalu aku akan menjadikan Rias milikku seutuhnya.'
Aku sweatdrop mendengarnya.
Gampang sekali kau nyeplos seperti itu.
'Maksudku, tidak adil jika hanya Tuan saja yang menghargai perasaannya sedangkan dia tidak peduli sama sekali padamu, untuk seseorang yang dulunya saling mencintai.'
Dia tidak memiliki ingatan tentang ku. Perasaan seseorang juga bisa berubah seirin berjalannya waktu. Lagipula laki-laki dan perempuan di dunia ini bukan hanya diriku dan dirinya saja. Tidak perlu memaksakan perasaannya padaku.
'Tapi tetap saja-'
Sudahlah Ino, lagipula masih ada dirimu disisiku, kau jauh lebih baik dari Rias kalau soal spesifikasi.
Dia menghela napas.
'Astaga, kau mengatakannya seolah olah aku ini barang.'
Mah, apa kau tidak senang menjadi barang pribadiku?
'Barang milikmu bisa direbut orang lain loh.. seperti cintamu'
Aku tidak akan membiarkannya, lagipula mana ada yang mau merebut barang rusak sepertimu.
'Wowowowo, untuk seseorang yang lebih rusak sepertimu, apakah kau berhak mengatakannya?'
Aku terkekeh dalam hati akibat obrolan gak jelas ini.
Kami sama sama rusak. Kami sama sama kotor. Kami sama sama saling ketergantungan. Kami sama sama orang yang terbuang. Maka dari itu kami berdua dalam 10 eksistensi terkuat di dunia disebut sebagai Heretic.
'Ngomong-ngomong, Sinon berhasil masuk ke menara intai. Dia berhasil masuk ke ruangan tempat Lucifer menyembunyikan hartanya dan atribut kelas ancient miliknya, termasuk Apocalypse Spear miliknya. Tetapi seperti yang kuduga, dia tidak bisa memegangnya.'
Hm... kira kira orang seperti apa yang bisa memegangnya.
'Pada dasarnya tombak itu sama seperti palu mjolnir yang hanya akan bisa di angkat oleh orang yang berhati murni. Tombak ini hanya bisa di pegang oleh iblis yang terpilih iblis yang paling iblis.'
Aku menyeringai tipis.
Iblis yang paling iblis huh.
Aku penasaran apakah aku bisa memegangnya dan menggunakannya.
'Kau bercanda?'
Ok ok, berhenti terus terusan meledekku, tentu saja dengan tittle kita, aku bisa menggunakannya. Setidaknya itu asumsiku.
'Yang benar saja, sudah pasti kau bisa menggunakannya. Maksudku,... memangnya perlu bagimu untuk menggunakan senjata nggak penting seperti tombak itu. Poin pertama, kau lebih suka adu pukul, poin kedua kau tidak memerlukan senjata pemusnah karena kemampuanmu bahkan lebih kuat dari senjata itu, dan poin paling penting adalah, kau... tidak... mahir... menggunakan... tombak.'
Well, aku kena roasting lagi.
Anyway, lupakan soal tombak Apocalypse, katakan pada Sinon untuk segera mencari liontin yang dicari Michael. Aku akan cuti besok dan langsung menuju ke Elfheim untuk menemui Michael.
'Oke, Uzumaki-sama.'
Bersamaan dengan itu sambutan dan penjelasan dari Sirzechs selesai.
Sekarang dihadapanku seorang bocah seumuran denganku bergaya rambut pantat ayam berwarna coklat menatapku nyalang. Dia baru saja masuk dari pintu masuk. Mungkin dia sama sekali tidak mendengar pidato dari Sirzechs. Dia masuk kemari dengan asumsi jika dia tidak menang maka Aku akan mengambil Rias darinya.
Issei dan Aku langsung menjadi pusat perhatian satu aula.
Posisiku di atas podium sedangkan Issei di bawah.
Aku menyeringai dengan posisi ini.
Aku menggapai Rias di sampingku dan memeluknya dari samping memanas manasi Issei seakan berkata 'Jika kau kalah, dia akan menjadi milikku'. Semerbak wangi Rias membuatku blank sejenak, namun aku dapat kembali menguasai diriku sedetik setelahnya. Aku melirik Issei.
Gigi Issei bergemelutuk melihat kami.
Ino, Analisis.
'Kemampuan dia satu tingkat dibawah Vali Lucifer. Dia belum bisa mengeluarkan potensi penuh naga di dalam tubuhnya. Tapi aku dapat mengatakan, dia adalah satu satunya inang dari Ddragi yang bisa mencapai tingkat ini. Menurut sejarah, hampir semua inang Ddraig di masa lalu selalu mati konyol. Namun tetap saja, Serangga tetaplah serangga, meskipun sekarang kekuatanmu turun derastis, kemunkinan dia menang melawanmu adalah 0%.'
Satu tingkat dibawah Vali huh, kurasa nilainya dimataku naik. 0%? Kadang aku lupa dengan betapa luar biasanya diriku ini.
'Yayaya, Uzumaki-sama dan kenarsisannya. Ngomong ngomong, kemampuan si Issei ini menurut riwayat pertarungannya, kemampuan nya dapat dipicu oleh payudara.'
Apa apaan itu?
Terdengar seperti tidak nyata. Tapi kalau Ino bilang begitu berarti memang begitu. Aneh. Intinya adalah Bocah ini hanyalah naga mesum.
"Baiklah, Aku adalah Serafall Leviathan. Aku akan menjadi wasit disini. Grayfia-chan akan mengirim kalian ke dimensi buatan. Apakah kalian siap, Issei-kun, Naruto-tan."
Ucap Serafall mengenalkan dirinya dan menanyakan padaku dan Issei tentang kesiapan kami. Leviathan adalah gelar Maounya.
"Tentu!"
"Aku siap kapanpun."
Ucapku dan Issei bersamaan.
Sedetik kemudian kami dikirim ke dimensi buatan untuk bertarung.
...
...
...
Bersambung..
Author Note : Halo halo, kembali lagi bersamaku dengan fanfiksi ini. Sekali lagi aku minta maaf kawan kawan karena nggak menyunting tulisanku ini : see you
