Name: The Birth of Human Faction

Author: FCI. Arcana-paisen

Genre: Romance and Adventure

Rating: M

Pair: Naruto Uzumaki x Arturia Pendragon, Shirou Emiya x Rin Tohsaka, Kurama x Yasaka(For now)

AN: Buat pembaca The Birth of Human Faction yang terhormat. Mohon maaf kalau fic ini akan saya remake. Kenapa? Apa karena stuck di The Rise of Human Faction? Bisa dibilang gitu tapi pas ane baca, jujur ada banyak scene yang mengganjal. Kaya di fic ini si Eileen gabung sama Alvarez karena dia di cuci otaknya sama si August, padahal di fic one-shot yang ane buat,

Chapter 1: The Beginning.

Naruto Uzumaki, anak dari Yondaime Hokage dan sekaligus anak dalam ramalan saat ini melihat tangannya yang putus karena pertarungan final-nya bersama dengan rival sekaligus sahabatnya telah berakhir. Dia pun tersenyum setelah kerja kerasnya selama ini terbayarkan. Sasuke akhirnya menyetujui untuk kembali ke Konoha dan membuat Sakura yang merupakan salah satu rekannya di Tim 7 senang bukan main.

Partner dari dia yang merupakan Bijuu terkuat, Kurama no Kyuubi menatap partnernya itu dengan serius dan berkata "Jadi kau serius dengan rencanamu ini, gaki?"

"Ya, aku yakin Kurama." Balas Naruto dengan serius "Tugasku sudah selesai disini. Elemental Nation sudah kembali damai dan Sasuke juga sudah setuju untuk kembali ke Konoha. Aku sudah tidak dibutuhkan lagi disini."

"Lalu bagaimana dengan impianmu menjadi seorang Hokage?"

"Aku sudah tidak ingin menjadi Hokage lagi setelah mengetahui apa yang Konoha lakukan pada Itachi dan membiarkan Sasuke hidup dalam kegelapan dan kebodohan karena dia tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi pada kakaknya itu."

"Lalu bagaimana dengan perasaan gadis Hyuuga itu?"

Naruto paham yang Kurama maksud, tapi mau apa lagi. Dia tidak merasakan perasaan apapun kepada gadis dari klan Hyuga itu "Aku terharu dengan perasaan dan dedikasinya untuk melindungiku, Kurama. Tapi bukan berarti aku juga mempunyai perasaan yang sama ditambah aku cemas kalau di masa yang akan datang, akan ada sosok yang mulai menangkap dan memanfaatkan kekuatan kalian kembali seperti Madara dan Akatsuki. Karena itulah aku melakukan ini. Jadi bagaimana dengan para Bijuu yang lain. Apa mereka setuju dengan rencana-ku ini?"

"Mereka setuju dengan hal ini. Tapi aku tanya sekali lagi Naruto. Apa kau yakin? Kalau kau melakukan ini, kau bukan hanya tidak akan bisa kembali dan bertemu orang-orang tersayangmu di sini. Tapi kau juga akan mati karena melepaskan kami semua setelah sampai di dimensi baru yang akan kau datangi itu."

"Kalau aku mati, ya berarti aku mati. Tidak usah dibikin pusing Kurama." Balas Naruto tapi itu membuat Kurama kesal karena Naruto terlihat tidak menyayangi hidupnya "Lagipula kalau aku mati, aku bisa bertemu Obito, tou-chan, kaa-chan dan ero-sennin. Jadi itu tidak masalah untukku."

"NARUTO!"

Mendengar Kurama terlihat kesal padanya, dia pun berkata "Kurama, aku tahu kau kesal karena keputusanku. Tapi kau ingat dengan janjiku kan? Kau pikir aku akan melanggarnya begitu saja?"

Kurama hanya bisa terdiam mendengar perkataan Naruto. Di satu sisi dia ingin bebas, bebas mengelilingi dunia dan melihat isinya seperti partnernya itu. Tapi di satu sisi, dia tidak ingin partnernya itu tewas karena dirinya dan para saudara-saudarinya.

"Apa kau siap, partner?" Tanya Naruto pada Kurama dan dia pun menggangguk. Kemudian dia menyegel semua Bijuu di dalam tubuhnya dan dia pun berkata pada Sasuke "Aku sudah siap, Sasuke."

Sasuke yang mendengar itu langsung sigap membuka portal dengan mata Rinnegan-nya. Naruto yang melihat itu langsung berlari ke arah portal itu, tapi dia dihalang oleh Kakashi "Kau pikir kau mau kemana, Naruto?"

"Aku tidak harus menjawab pertanyaanmu itu, sensei." Balas Naruto tapi Kakashi tetap saja menghalangi jalannya dan membuat Naruto berkata "Minggir, sensei! Aku tidak ingin melawanmu."

"Kenapa kau lakukan ini, Naruto?"

"Aku akan membawa semua Bijuu menjauh dari sini, lalu Elemental Nation akan mengenal perdamaian abadi."

"Apa maksudmu?"

Mendengar pertanyaan guru-nya itu, Naruto hanya berkata "Jangan naif, sensei. Kau tahu apa yang aku maksud. Setelah perang berakhir, semua desa akan berlomba untuk mendapatkan 9 Bijuu kembali dan perang akan kembali tersulut. Aku tidak bisa membiarkan itu."

"Kelima desa besar telah berdamai Naruto. Tidak akan ada perang lagi."

"Bagaimana kau bisa yakin sensei? Ero-sennin yakin bahwa tidak akan ada perang lagi setelah Perang Dunia Shinobi Kedua, tapi ternyata ada perang yang membuat salah satu rekanmu tewas, lalu Obito berubah jalur. Kau dan juga para veteran lain Perang Dunia Shinobi Ketiga berfikiran tidak akan ada perang lagi kan? Tapi apa yang kita lalui ini? Apa ini bukan perang namanya?" Tanya Naruto pada senseinya yang terlihat tidak bisa berkata apa-apa "Tanpa Bijuu saja mereka akan berperang apalagi sekarang para Bijuu selain Kurama dan Gyuuki tidak mempunyai Jinchuuriki lagi. Jika aku tidak melakukan ini, maka mereka akan memburu Bijuu yang lain dan menggunakan kekuatan mereka sebagai senjata dalam perang kembali. Sebagai orang yang dipercayai Rikudou-jiji untuk melindungi mereka, aku tidak akan membiarkan itu."

"Setelah kau membawa para Bijuu menjauh dari sini, apa yang kau akan lakukan?"

"Aku akan membebaskan mereka sesuai janjiku, lalu mereka bisa memulai jalannya sendiri-sendiri. Tanpa harus takut diburu dan diperalat lagi."

"Kalau kau melakukan itu, kau bisa mati Naruto." Balas Sakura yang tahu resiko-nya kalau Bijuu dibebaskan atau direbut dari Jinchuuriki-nya, apalagi mengingat Naruto sekarat beberapa jam lalu karena Kurama direbut oleh Madara "Sasuke-kun! Katakan sesuatu pada si baka itu!"

"Aku juga tidak menyukai ini, Sakura. Tapi aku percaya kalau keputusan Naruto itu adalah keputusan yang tepat."

"Tepat apa-nya? Dia bisa mati! Dia itu sahabatmu apa kau tega membiarkan dia mati begitu saja!"

Mendengar teriakan Sakura, Sasuke hanya mengepalkan tangannya. Jujur saja dia tidak ingin sahabatnya itu mati, tapi dia sangat kenal pada sahabatnya itu. Kalau dia sudah membuat keputusan, dia akan susah untuk dibujuk kembali. Itulah kenapa dia masih setia membuka portal itu demi sahabatnya dengan harapan dia masih bisa hidup setelah melepaskan para Bijuu dari tubuhnya dan hidup bahagia disana.

"Sensei..." Ucap Sakura yang saat ini menatap Kakashi dalam-dalam "Kumohon katakan sesuatu pada dia. Hentikan rencana gila dia ini."

Kakashi terdiam sampai beberapa menit dan kemudian dia berkata "Kau yakin dengan keputusanmu ini, Naruto?"

"Seperti yang aku katakan pada Kurama. Aku sudah siap sensei."

"Sebagai seorang shinobi Konoha yang loyal, aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Tapi sebagai senseimu, aku mengerti dan aku akan membiarkanmu pergi."

Sakura yang mendengar itu hanya bisa tercengang dan membuatnya berteriak "Sensei! Kenapa kau—"

"Aku melakukan ini karena aku bisa melihat Naruto sudah memutuskan ini matang-matang. Dan sebagai senseinya yang dulu kurang mempercayainya dan kurang memberikan ilmu seperti yang dilakukan Jiraiya-sama, yang aku bisa lakukan untuk menebus kesalahanku adalah mempercayai dan membiarkan dia pergi." Balas Kakashi yang kemudian berkata pada Naruto "Naruto... Jika ada skenario dimana kau berhasil selamat saat kau mengekstraksi semua chakra Bijuu yang ada di tubuhmu. Aku harap kau bisa hidup lebih bahagia daripada saat dirimu masih hidup disini."

"Aku mengerti sensei." Balas Naruto yang saat akan memasuki portal yang dibuka Sasuke terlihat-lah Kakashi yang memberikan sesuatu kotak pada Naruto, tapi Naruto tidak membuka kotak itu dan malah mengucapkan kata-kata terakhir pada kedua rekannya dan sahabatnya itu "Sensei, aku tahu kalau aku tidak akan pernah bisa menjadi Hokage. Tapi aku harap saat kau menjadi Rokudaime, lakukanlah sesuatu yang tidak bisa dilakukan Hokage terdahulu dan perbaiki kesalahan mereka. Sasuke, Sakura... Kalian hidup berbahagialah satu sama lain. Aku memang tidak akan ada di acara pernikahan kalian atau kelahiran putra-putri kalian. Tapi ingat, aku akan selalu ada di hati kalian. Kalian bertiga juga akan selalu ada di hatiku, sayonara."

Naruto pun memasuki portal dan portal buatan Sasuke itu tertutup, dan itu membuat Naruto tidak melihat air mata yang menetes dari mata Sakura, Sasuke dan Kakashi karena kehilangan rekan dan muridnya.

-Unknown Place-

Setelah meninggalkan medan peperangan di dimensinya, dia berakhir di tempat yang terlihat memiliki kekosongan tanpa akhir. Dan di setiap arah-nya, ada campuran warna-warni. Di tempat ini juga Naruto merasa kalau ada sesuatu yang menggerogoti dirinya dari dalam dan membuatnya bernafas secara tidak karuan.

"Naruto! Cepat pergi dari sana!" Teriak Kurama dalam tubuhnya "Tempat ini sungguh berbahaya. Jika kau tidak cepat keluar dari sana, kau bisa tewas."

"Guh, tapi aku tidak tahu caranya untuk keluar dari sini." Balas Naruto yang kondisinya semakin memburuk, bahkan dia sudah mulai memuntahkan darah dari mulutnya.

"Awas Naruto!"

Mendengar suara Gyuuki, Naruto menghindari sabetan ekor berbentuk besar yang dimiliki oleh seekor naga besar berwarna merah. Kalau dilihat-lihat dari besarnya naga itu, dia tidak sebesar Kurama yang sudah menyatukan aspek Yin dan Yang milik-nya. Tapi dari segi kekuatan, dia tahu kekuatan sosok naga di depannya itu bisa melebihi Kurama dan para Bijuu yang lain berkali-kali lipat. Dan yang bisa mengatasinya hanyalah Juubi dalam bentuk sempurnanya.

"Siapa kau?"

"Harusnya aku yang tanya begitu, naga merah." Balas Naruto yang kemudian melanjutkan "Siapa kau dan kenapa kau menyerangku?"

"Namaku adalah Great Red. Dan kau tidak perlu tahu alasanku menyerangmu, ningen."

Naruto melihat Great Red mulai menyerangnya kembali, tapi Naruto berhasil menghindari serangan Great Red dan menggunakan Tailed Beast Mode miliknya "Aku tidak akan membiarkanmu menyerang dan membunuhku sebelum aku menuntaskan janjiku pada teman-temanku, teme!"

Pertarungan pun terjadi antara Naruto dan Great Red, tapi pertarungan itu terlihat berat sebelah. Serangan Naruto tidak ada apa-apanya dibanding dengan Great Red, yang ada malah Great Red yang malah membuatnya babak belur. Bahkan mode terkuatnya, Rikudou Senjutsu Mode tidak bisa membantu banyak, meskipun dia sudah menggunakan beberapa kemampuan Bijuu yang lain.

"Cho-Bijuu Rasenshuriken!"

Serangan itu mengenai Great Red dengan telak, tapi betapa terkejutnya Naruto saat melihat dia tidak terluka sama sekali saat terkena salah satu teknik terkuat-nya. Great Red pun menggunakan cakarnya dan sabetan cakarnya itu mengenai kedua mata Naruto.

"Arrrrgggghhhhh!"

"Naruto!"

Naruto terlihat meraung jesakitan karena kedua mata-nya terkena sabetan cakar Great Red. Saat Naruto ingin menyerang Great Red kembali, dia merasakan kalau dia tidak bisa melihat apapun. Yang ada hanyalah kegelapan tanpa akhir.

"Kau tidak apa-apa, gaki?"

Mendengar pertanyaan Kurama yang mewakili para Bijuu yang lain, dia pun menjawab dengan sendu "Aku buta Kurama. Aku telah buta..."

Kurama dan para Bijuu yang lain murka saat mengetahui apa yang dilakukan Great Red pada Naruto padahal Naruto tidak melakukan hal apapun yang meresahkan atau merugikan untuk Great Red. Kurama langsung mengambil alih tubuh Naruto dan mengeluarkan kekuatan penuhnya, dan membuat Great Red sedikit terpojok. Tapi setelah itu dia membalas serangan Naruto yang sudah dikuasai Kurama layaknya lawannya hanyalah seorang serangga.

Saat Kurama dan para Bijuu yang lain memikirkan cara untuk mengalahkan atau setidaknya melarikan diri sebelum Naruto terbunuh oleh Great Red... Kotak yang diberikan Kakashi pun terbuka dan terlihatlah dua pasang bola mata dengan Sharingan yang telah aktif.

'Sharingan milik siapa ini... Obito-kah?'

Gyuuki yang melihat itu langsung berkata pada Kurama 'Cepat masukkan mata itu ke lubang mata Naruto yang rusak, Kurama. Kalau benar ini adalah mata Sharingan milik si Uchiha itu. Kemampuan matanya sangat penting untuk bisa keluar dari sini dan menyelamatkan Naruto.'

'Aku mengerti Gyuuki." Balas Kurama yang langsung memasang kedua mata yang diduga milik Obito itu sambil menghindari dan menahan serangan Great Red. Setelah kedua mata itu terpasang dengan sempurna di kedua socket mata Naruto, Kurama langsung menggunakan kemampuan khusus yang dia duga merupakan milik Obito itu.

"Kamui!"

Great Red berniat menghentikan Kurama, tapi tubuh Naruto yang sedang di kuasai oleh Kurama berubah seperti hantu dan serangannya hanya bisa menembus tubuhnya saja. Setelah melihat tubuh Naruto menghilang dari tempat tinggalnya, Great Red terlihat emosi dan dia berkata dengan kesal "Sialan! Dia berhasil kabur. Aku tidak tahu apa maksud dari makhluk dimensi lain untuk kemari, tapi aku akan mengawasimu gaki. Dan kalau kau adalah ancaman, maka kau akan kubunuh."

Naruto yang tubuhnya masih diambil alih oleh Kurama sudah sampai di sebuah tempat yang indah nan asri dengan pohon-pohon yang udaranya mulai menyejukkan hidung dan tubuhnya setelah udara di tempat dimana dia melawan Great Red bagaikan bom waktu yang akan membunuhnya jika dia masih berada disana lebih lama lagi.

Setelah Kurama menghentikan kendalinya pada tubuh Naruto, Naruto pun berkata pada Kurama "Terima kasih telah menyelamatkanku, Kurama."

"Jangan berterima kasih padaku, gaki." Balas Kurama yang melanjutkan "Berterima kasihlah kepada Obito. Tanpa mata miliknya, kau sudah jadi seonggok mayat di sana tadi bersamaan dengan kami karena host kami terbunuh oleh makhluk yang sama kuatnya dengan Juubi."

Meskipun Naruto masih agak bingung bagaimana caranya sang sensei mendapatkan mata Sharingan Obito dan dia memberikannya kepadanya, tapi dia tetap harus berterima kasih pada penyelamatnya dua kali itu 'Sekali lagi, kau menyelamatkanku Obito. Arigatou...'

Dengan sisa kekuatannya Naruto membuat handseal dan berencana melepaskan para Bijuu di saat dan detik itu juga, tapi Kurama yang melihat itu langsung mengendalikan tubuh Naruto dan membuatnya tidak bisa menggunakan jutsunya "Apa yang kau lakukan, Kurama? Lepas..."

"Kau itu tidak waras ya, gaki. Chakramu sudah hampir habis setelah menghadapi beberapa Edo Tensei dan Shiro Zetsu dalam perang, Obito, Madara, Kaguya dan naga bernama Great Red itu. Kalau kau melepaskan kami sekarang, kau akan mati."

"Aku punya chakra sedikit atau banyak, tidak akan ada bedanya Kurama. Aku akan tetap mati!" Teriak Naruto dan Kurama pun tersentak karena apa yang partnernya katakan itu benar "Tapi setidaknya sebelum aku mati dan menyusul semuanya, aku bisa menepati janjiku pada kalian semua. Lagipula, tidakkah kau ingin bebas Kurama? Bebas berjalan dan menghirup udara segar dengan tubuh kalian sendiri."

Bohong jika Kurama bilang dia tidak ingin bebas. Dia menginginkan hari ini sejak lama, hari kebebasannya. Tapi dia juga tidak ingin partnernya yang telah membuatnya berubah sekaligus menyelamatkan saudara dan saudarinya mati. Jika itu terjadi, maka menurut dia itu hanyalah kebebasan dengan rasa yang pahit. Dan dia tidak ingin itu...

"Maaf Kurama..."

Naruto menggunakan Torii Seal dan membuat semua tubuh Kurama tidak bisa bergerak karena tubuh, kepala dan ekornya tertahan oleh Torii Seal milik Naruto.

"Sayonara, aibo..."

"NARUUUTOOO!"

Naruto menggunakan jutsu-nya setelah kontrol dari Kurama terlepas dan itu membuat semua Bijuu yang mempunyai wujud manusia sendiri-sendiri keluar dari tubuh Naruto. Setelah beberapa saat, tubuh Naruto pun oleng dan Kurama dengan sigap menangkapnya.

"Celaka, Kurama-nii... Naruto-kun saat ini dalam kondisi kritis. Nafas dan juga detak jantungnya juga semakin melemah."

"Aku tidak akan membiarkannya!" Teriak Kurama yang memberikan chakra Bijuu-nya pada Naruto "Apapun yang terjadi, bocah ini tidak boleh mati. Aku tidak ingin partnerku mati."

"Kurama... / Kurama-nii..."

"Kurama, dia sudah membebaskan kita. Relakan saja dia mati. Tidak perlu sampai merelakan chakra Bijuu kita kepadanya. Kita juga membutuhkan chakra itu untuk bertahan hidup dari manusia atau makhluk berbahaya disini."

"Brengsek kau, Shukaku! Beraninya kau berkata seperti itu setelah apa yang dia lakukan. Tanpa ada partnerku, kau saat ini masih ada di dalam Gedo Mazo, brengsek!" Teriak Kurama yang sudah terlihat mencengkram kerah baju Shukaku dan itu membuat para Bijuu yang lain mencoba memisahkan mereka berdua. Kemudian Kurama menghela nafas dan melanjutkan perbuatan menyalurkan chakra Bijuu-nya pada Naruto "Kau tidak perlu takut kalau aku akan menjadi lemah karena menyalurkan chakra-ku pada partnerku, Shukaku. Aku merasakan ada energi asing tapi kompatible dengan tubuh kita. Kita bisa memberikan chakra kita pada Naruto lalu menyerap energi itu untuk menggantikan chakra yang kita berikan padanya, itu juga kalau kalian masih ada rasa terima kasih atau peduli pada Naruto."

Mendengar itu, Son Goku dan Gyuuki langsung turun tangan memberikan chakra mereka pada Naruto. Lalu diikuti Matatabi, Isobu, Kokou, Chomei, dan Saiken yang turut memberikan chakranya pada Naruto. Shukaku yang melihat tindakan saudara dan saudarinya itu langsung ikut serta memberikan chakra-nya

"Kalau begitu aku akan memberikan chakraku padamu, gaki. Tapi kau jangan senang dulu, aku melakukan ini bukan demi kau atau partnermu yang brengsek itu. Tapi demi Gaara... Kalau Gaara tahu bahwa aku membiarkanmu mati padahal aku bisa menolongmu, dia akan membenciku seumur hidup. Dan aku melakukan ini karena balas budiku padamu yang telah menyelamatkan Gaara."

Karena chakra Bijuu yang diberikan Kurama dan para saudara-saudarinya itu, tubuh Naruto mulai beregenerasi dan mulai menyembuhkan tubuh sekaligus organ-organnya yang telah terluka karena serangan Great Red.

"Jadi bagaimana kondisinya, Matatabi?"

"Dia sudah agak baikan, Kurama-nii. Kita hanya cukup menunggu dia siuman saja."

Mendengar jawaban saudarinya, Kurama hanya bisa bernafas lega dan berkata "Syukurlah..."

Saat Kurama mulai menggendong Naruto yang masih tidak sadarkan diri, dia dan saudara-saudarinya dikejutkan dengan banyaknya pasukan yang wujudnya menyerupai manusia tapi mempunyai karakteristik seperti mereka saat dalam wujud manusia mereka. Setelah itu, Kurama dikejutkan dengan gadis yang dia lihat dengan kedua matanya. Gadis itu memiliki wajah nan halus dan alisnya dipotong sangat pendek dan bulat simbol bangsawan. Rambutnya diikat ekor kuda longgar dan warna rambutnya mengingatkan dia pada partnernya dan ayah-nya yang bernama Minato Namikaze. Gadis itu memakai pakaian gadis kuil tradisional, dan di atasnya dia mengenakan jas putih ditutup dengan pita merah dan mahkota emas.

"Siapa namamu? Dan Youkai dari mana kalian ini? Aku sudah memimpin bangsa Youkai menggantikan ayahku selama 1 tahun belakangan ini tapi aku tidak mengetahui tentang kalian semua."

Shukaku ingin mengatakan kalau mereka adalah Bijuu bukan Youkai seperti yang dikatakan gadis cantik dihadapan kakaknya itu, tapi Kurama langsung mengambil alih dan berkata "Maaf nona. Sebelum kami menjelaskan tentang siapa kami sebenarnya, bisakah anda memberikan tempat yang nyaman untuk partnerku istirahat. Dia terluka parah karena diserang oleh seseorang sebelum kami berhasil sampai disini."

"Baiklah, aku akan melakukannya. Tapi sebelum itu, bisakah kau memberikan nama kalian padaku terlebih dahulu?"

"Tidak masalah bagiku..." Balas Kurama yang kemudian melanjutkan "Perkenalkan, kami adalah 9 bersaudara yang senang berkelana. Namaku adalah Kurama Otsutsuki, yang berkulit hitam adalah Gyuki Otsutsuki, yang wajahnya arogan dan menyebalkan adalah Shukaku Otsutsuki, yang gadis berambut biru adalah Matatabi Otsutsuki, yang tubuhnya mungil namanya Saiken Otsutsuki, yang terlihat sedang merokok itu namanya Kokuo Otsutsuki, yang hiperaktif namanya Chomei Otsutsuki, yang berotot namanya Son Goku dan si pemalu ini namanya Isobu Otsutsuki."

"Dan yang sedang kau gendong itu?" Tanya gadis itu yang terlihat mengabaikan Shukaku yang terlihat kesal karena ejekan si kakak.

"Namanya adalah Naruto Uzumaki. Dia adalah partnerku yang berharga."

Melihat senyuman di wajah Kurama saat memperkenalkan Naruto, wajah gadis itu terlihat memerah dan berkata "Kalau begitu perkenalkan semuanya. Namaku Yasaka dan aku adalah pemimpin bangsa Youkai. Selamat datang di Kyoto, Kurama-kun, minna."

-Time Skip-

Setelah beberapa bulan Naruto tidak sadarkan diri, akhirnya dia bangun dan membuat semua Bijuu senang bukan main. Naruto juga mengetahui dari Matatabi kalau Kurama menjadi dekat dengan Yasaka setelah dia memberikan tempat dan pengobatan terbaik pada Naruto. Tentang Yasaka, dia juga sudah tahu kalau Kurama dan yang lain memberitahukan status mereka sebagai Bijuu tapi Yasaka berjanji tidak akan mengatakan apa yang Kurama katakan pada siapapun karena sang rubah cantik itu memiliki perasaan pada partnernya itu dan tidak mau menghancurkan kepercayaannya itu.

"Jadi kau akan pergi Naruto?"

Setelah satu tahun berlalu Naruto tinggal bersama dengan bangsa Youkai di Kyoto, dia memutuskan untuk berkelana setelah sang partner menikahi Yasaka. Naruto yang melihat ekspresi sedih partnernya itu pun berkata "Kau tidak perlu sedih seperti ini, Kurama. Aku janji aku akan selalu mengirim info keadaanku padamu, Yasaka dan yang lain. Lagipula, tidakkah kau malu kalau semua orang melihatmu sedih seperti ini? Kau sudah menjadi pemimpin bangsa Youkai. Jangan biarkan mereka kehilangan respek padamu karena kau terlihat cengeng seperti ini."

Mendengar itu, Kurama hanya bisa menatap tajam partnernya itu dan berkata "Aku tidak sedih, baka-gaki. Aku hanya cemas. Kau itu kan magnetnya masalah. Bagaimana kalau kau sedang dalam masalah dan aku tidak bisa mengeluarkanmu dari masalah seperti dulu."

Naruto hanya bisa tertawa dan berkata "Jangan khawatir, Kurama. Aku janji tidak akan terlibat dalam masalah yang tidak penting seperti dulu."

"Ingat janjimu itu, baka-gaki." Balas Kurama dan dia pun berjabatan tangan dengan partnernya dan kemudian memeluknya "Ingat gaki... Dimanapun kau berada atau kau tinggal sekarang, Kyoto masihlah rumahmu."

"Aku mengerti. Arigatou, Kurama..." Balas Naruto dan kemudian dia menatap Yasaka dan berkata "Aku titip mereka semua, Yasaka-san. Jangan biarkan mereka mendapatkan masalah, terutama suamimu itu."

Yasaka yang melihat tatapan tajam suaminy hanya berkata "Akan aku usahakan..."

Naruto pun pergi ke bandara dan memutuskan untuk pergi ke Vatikan untuk melihat-lihat dan juga mencari inspirasi untuk novelnya. Beberapa jam setelah itu, pesawat yang dinaiki Naruto pun sampai di bandara Vatikan. Sesaat setelah keluar dari bandara, dia pun merasakan perasaan yang sama saat dia merasakan aura para Youkai di Kyoto.

'Jadi disini juga ada makhluk supernatural kah? Menarik. Aku penasaran makhluk yang berada disini itu adalah iblis, malaikat jatuh atau malaikat?'

Setelah itu, Naruto mendengar suara dentingan senjata tidak jauh dari tempatnya berada dan dia pun menemukan sumber suara itu dari sebuah gereja tua dan tidak terpakai. Dia bisa melihat 3 orang, 2 gadis dan 1 pemuda sedang berhadapan dengan seseorang dengan tampang arogan yang membuatnya teringat pada sahabat sekaligus rekannya yang menyebalkan itu.

"Sudah aku bilang kalau aku tidak mau menikahimu, Gilgamesh!"

Wajah Naruto merona saat melihat kecantikan gadis yang berteriak pada pemuda sombong bernama Gilgamesh itu

"Kau tidak punya pilihan Arturia. Diantara kau mau menikahiku atau aku akan membunuh kedua temanmu itu."

Mendengar itu, pemuda berambut merah yang terlihat sedang melawan Gilgamesh berkata "Aku sudah pernah mengalahkanmu, Gilgamesh. Aku akan melakukannya lagi."

"Jangan sombong Emiya. Waktu itu aku terlalu ceroboh dan meremehkanmu, jadi aku tidak menggunakan EA. Tapi tidak lagi..." Balas Gilgamesh yang kemudian mulai mengeluarkan pedang terkuatnya dari Sacred Gear-nya [Gate of Babylon]

Tapi pedang itu tidak keluar karena tangan Gilgamesh merasa mati rasa karena terkena jarum senbon yang dilemparkan Naruto "Yare, yare. Kau itu punya wajah yang tidak jelek kan? Tidak perlu memaksa orang untuk menikah denganmu juga, teme. Sebegitu putus asa-kah kau menjadi jomblo ngenes, karena itulah kau membuat ribut seperti ini? Memalukan."

"Beraninya kau menghinaku! Namaku adalah Gilgamesh. Keturunan dan juga reinkarnasi langsung dari King of Heroes. Berani sekali kau—"

"Makan dulu sana. Kau ini berisik kalau lagi lapar." Balas Naruto yang tepat sasaran melempar satu buah onigiri ke arah mulut Gilgamesh dan membuatnya tersedak. Hal ini juga membuat tiga orang yang tadi melawan Gilgamesh tercengang.

Gilgamesh dengan susah payah berhasil menelan onigiri itu dan berkata "Siapa kau? Berani sekali kau menggangguku dan membuatku malu seperti ini di hadapan Arturia!"

"Oh, jadi nama gadis cantik itu adalah Arturia. Sungguh nama yang manis dan cocok untuknya." Balas Naruto. Perkataan Naruto itu membuat wajah Arturia memerah sekaligus membuat Gilgamesh murka dan mulai mengeluarkan senjata-senjata antik miliknya yang disimpan dalam Sacred Gear-nya. Melihat itu, Naruto membuka kacamata miliknya yang diberikan Shukaku dan memperlihatkan mata Sharingan milik Obito Uchiha yang sekarang menjadi miliknya.

'Maaf Kurama, kau memang benar kalau aku adalah magnet masalah. Tapi mau bagaimana lagi, ini semua sudah terlanjur." Batin Naruto dan kemudian dia berkata "Untuk sekarang... Kau belum pantas untuk mengetahui nama asliku, Gilgamesh. Tapi kau bisa memanggilku, Maelstrom."

-To Be Continued-

AN: Omong-omong para pembaca ane bakal buat vote nih. Silahkan vote mau versi yang lama dihapus atau tetap dibiarin aja di profil ane dan ditampilkan dengan ini. Kalau kalian enggak vote tapi masih pengen baca versi lama buat nostalgia. Silahkan download apk FFN dan download versi lama fic ini. Karena kalau udah didownload, meskipun story-nya udah kehapus atau dihapus sama authornya, tapi kita masih bisa baca ceritanya. BTW ini vote sampe akhir bulan ya. Silahkan yang mau vote dan jangan lupa ceritakan kesan kalian sama versi baru ini.