Name: Devil Shinobi of the Phenex Family
Author: The World Arcana
Genre: Romance, Friendship
Rating: M
Disclaimer: Naruto, Highschool DxD, dan Disgaea bukanlah milik saya. Yang saya miliki hanyalah cerita fic ini saja. Naruto milik Masashi Kishimoto, Highschool DxD adalah milik Ichiei Ishibumi, Fate milik Nasuverse, Akame ga Kill adalah milik Takahiro dan Tetsuya Tashiro.
Pair: Raiser Phenex x Uzumaki Akane(OC), Vali Lucifer x Lucina Lucifuge(OC), Uzumaki Naruto x Grayfia Lucifuge, Uzumaki Naruto x Akame(Past), Otsutsuki Kurama x Tamamo no Mae, etc.
Chapter 2: The Birth of Devil Shinobi
Beberapa minggu berlalu setelah dirinya tinggal bersama dengan keluarga Uzumaki. Raiser terlihat nyaman dengan hidup barunya di kediaman Uzumaki bahkan dia tidak lagi mengeluh dan malah rajin membantu Naruto mengelola toko bukunya. Dia juga lumayan dekat dengan Akane, putri dari Naruto yang entah kenapa membuatnya merasa tertarik karena sifat riang dan energik-nya, meskipun dia masih belum berani untuk melangkah lebih jauh karena dia tidak ingin mengecewakan Akane. Seperti saat dia mengecewakan Yubelluna dan juga semua anggota peerage-nya.
'Perdamaian, huh...'
Kata perdamaian menurut Raiser agak tabu karena dia tahu walaupun 3 fraksi sedang mengalami gencatan senjata bukan berarti 3 fraksi besar itu tidak akan berperang lagi seperti dalam Great War, pertarungan akbar yang terjadi antara 3 fraksi dan juga dua Heavenly Dragon yang pada akhirnya berakhir dengan jatuhnya banyak korban jiwa dan juga tersegel-nya Ddraig, Red Dragon Emperor yang pada akhirnya tersegel pada pawn mantan tunangannya yaitu Hyoudou Issei dan juga Albion sang White Dragon Emperor. Tapi walaupun begitu, dia mendambakan perdamaian jadi ayah, ibu dan adiknya bisa hidup dengan tenang tanpa harus kehilangan nyawa dalam perang.
"Ah, ternyata kau sedang membaca buku itu ya, Raiser-kun."
Raiser pun sadar dari lamunannya dan melihat Naruto yang baru saja kembali dari urusannya. Raiser tidak tahu urusan apa yang dilakukan Naruto tapi dia tidak akan ikut campur, karena dia hanyalah tamu dan dia tidak punya hak untuk ikut campur atas urusan pribadi Naruto.
"Maaf, kalau aku lancang Naruto-san." Balas Raiser yang menaruh buku yang dia baca pada tempatnya kembali "Aku hanya penasaran dengan buku itu karena kau bilang kalau buku itu tidak dijual. Jadi aku membaca-nya dan aku akui kalau aku agak tertarik dengan isi buku itu."
"Tidak usah khawatir, aku tidak mempersalahkannya kok. Lagipula Akane juga sering membaca buku ini." Balas Naruto yang mengambil buku yang tadi dibaca Raiser dan dia pun membacanya dan berkata "Ah, sudah lama aku tidak membaca buku ini. The Tale of the Utterly Gutsy Shinobi. Benar-benar suatu nostalgia."
"Jadi kau mendapatkan ini darimana, Naruto-san? Jujur saja, agak sulit mendapatkan novel dengan kualitas cerita terbaik seperti novel ini."
"Aku mendapatkan novel ini dari guruku sebelum guruku meninggal dunia. Dia itu seorang penulis dan pengembara. Buku ini adalah novel pertama buatannya."
"Apa dia membuat novel lain selain ini? Siapa tahu buku ini ada sekuel-nya."
"Buku ini tidak ada sekuel-nya. Aku ingin membuat sekuel-nya tapi mengingat putriku yang terlalu energik dan juga trouble maker, aku rasa mungkin lain kali." Balas Naruto dan itu membuat Raiser tertawa karena memang yang dikatakan Naruto ada benarnya "Kau tahu buku Icha Icha kan? Itu buku lain yang dibuat oleh guruku."
"Diriku yang dulu mungkin akan menyukai buku itu, tapi saat ini... Aku rasa tidak." Balas Raiser.
Naruto kemudian menaruh buku buatan Jiraiya itu ke tempatnya semula dan dia pun menoleh saat Raiser memanggilnya.
"Ada apa Raiser-kun?"
"Apa kau percaya pada perdamaian Naruto-san?"
Mendengar itu, Naruto seolah kembali ke masa lalu. Dua era yang dia telah jalani, salah satu-nya bersama dengan mendiang istrinya Akame. Naruto harus akui kalau dulu dirinya mempercayai perdamaian tapi setelah melewati 3 era dan selalu saja ada konflik, dia tidak yakin akan adanya perdamaian sejati. Meskipun dia berusaha menghapuskan lingkaran kebencian yang menggerogoti era Shinobi dan era dimana dia bertemu dengan Akame sampai titik darah penghabisan, tetap saja masih ada orang-orang yang tidak menyukai adanya perdamaian. Dan itulah yang membuat dia yakin kalau perdamaian abadi tidak akan tercipta.
"Tidak. Aku tidak percaya pada adanya kedamaian." Balas Naruto dan jawaban itu membuat Raiser agak kecewa "Aku sudah hidup lama, Raiser-kun. Tidak peduli apapun yang kita lakukan... Akan sulit untuk mencapai perdamaian karena masih banyak orang-orang di luar sana yang tidak menyukai perdamaian dan akan melakukan apapun untuk menghancurkan perdamaian yang kita peroleh dengan susah payah."
Naruto bicara dari pengalamannya sendiri. Aliansi Shinobi terbentuk karena 5 desa besar mempunyai musuh yang sama yaitu Akatsuki. Jadi mereka bergabung dan bekerja sama untuk melawan Akatsuki. Tapi beberapa tahun setelah kehancuran Akatsuki dan akhir dari Perang Dunia Shinobi ke-4, Iwagakure dan Kumogakure yang dipimpin Kage mereka yang baru setelah kematian Kurotsuchi dan Darui menyatakan keluar dari aliansi dan mendeklarasikan perang pada Konohagakure yang dipimpin Konohamaru, Sunagakure yang dipimpin oleh Shinki yang merupakan putra dari sahabatnya Gaara dan istrinya Shijima sekaligus Kirigakure yang dipimpin Kagura Karatachi yang merupakan cucu dari rekannya sesama Jinchuuriki, Yagura Karatachi yang merupakan Jinchuuriki dari Isobu. Dia dan Sasuke yang masih hidup kala itu langsung menuju ke medan pertarungan dan membantu Konoha, Suna dan Kiri mengalahkan mereka dan menghilangkan dua desa besar itu dari peredaran. Dan sejak itulah dia mulai skeptis dan tidak percaya akan adanya perdamaian.
"Kalau begitu aku akan berusaha semampuku untuk mendapatkan perdamaian di dunia ini, Naruto-san."
"Kenapa?"
"Dunia ini penuh dengan peperangan. Kau pasti tahu cerita tentang Great War dari kakakku. Perang 3 fraksi supernatural yang memakan banyak jiwa. Iblis, malaikat, malaikat jatuh bahkan manusia pun jadi korban kebrutalan perang itu. Kalau dunia ini damai maka aku tidak perlu melihat keluarga dan teman-teman berhargaku ikut dalam perang dan kehilangan nyawa demi memenangkan peperangan." Jawab Raiser dan Naruto serasa kembali ke masa lalu, masa dimana dia masih naif dan masih percaya akan perdamaian yang dia dan Jiraiya.
"Kau yakin bisa melakukan itu Raiser Phenex?"
"Aku tidak yakin kalau aku bisa melakukannya tapi setidaknya kita perlu mencobanya terlebih dahulu kan?" Balas Raiser tanpa memperdulikan pertanyaan dingin dan pesimis yang keluar dari mulut Naruto.
"Ikut denganku..."
Raiser pun mengikuti Naruto dan dia pun dibuat terkejut saat dia sampai di area belakang dari toko buku milik Naruto yang terlihat seperti sebuah Training Area.
"Ini tempat khusus dimana aku dan putriku Akane biasa berlatih." Ucap Naruto dan kemudian dia melanjutkan "Aku telah menaruh Kekkai yang cukup kuat disini dan itu membuat tidak ada siapapun yang tahu tentang eksistensi tempat ini kecuali aku, kau dan putriku. Bahkan pemimpinmu, Sirzech jika dia kemari... Maka dia tidak akan bisa mengetahui dan menemukan tempat ini tanpa izinku."
"Lalu kenapa kau memanggilku kesini Naruto-san?"
"Kau bilang kau ingin mendamaikan dunia ini kan. Dengan kekuatanmu yang sekarang, itu tidak akan cukup untuk mendamaikan dunia yang sudah bobrok ini. Bahkan kau bilang sendiri, Sekiryuutei yang bahkan belum bisa menggunakan Balance Breaker apalagi Juggernaut Drive dengan baik bisa mengalahkanmu walaupun kau mempunyai kemampuan regenerasi milik klan Phenex." Balas Naruto dan kemudian dia mengeluarkan sebuah benda seperti buah yang terlihat seperti pucuk bunga "Makanlah..."
Raiser pun terdiam dan memikirkan apa hubungan Naruto yang mengatakan tentang kekuatannya yang masih kurang dan juga perintah-nya untuk memakan buah dengan bentuk tidak jelas itu. Setelah memikirkan agak lama, Raiser pun memutuskan untuk mengambil buah itu dari tangan Naruto dan memakannya.
"Oeeekkkk..."
Raiser pun memuntahkan darah segar dari mulutnya dan tubuhnya entah kenapa tiba-tiba saja menegang dan tubuhnya juga merasakan rasa sakit tiada tara 'Se-Sebenarnya buah apa yang Naruto-san berikan padaku. Tu-Tubuhku serasa terbakar dari dalam, gaaahhhh...'
'Mari kita lihat kau cukup kuat untuk menahan ini atau tidak?' Batin Naruto yang merasakan munculnya Chakra Network yang semakin lama semakin menjalar ke semua bagian tubuh-nya dengan kemampuan sensor-nya yang dia warisi dari Kurama "Kalau kau benar-benar bertekad ingin membuat perdamaian di dunia ini, Raiser-kun... Buktikan untuk tidak mati dari apa yang terjadi padamu saat ini. Jika kau berhasil selamat, aku sebagai generasi lama akan mempercayakan perdamaian sejati pada kalian generasi baru."
Setelah Chakra Network mulai terbuka sepenuhnya di tubuh Raiser, dia pun pingsan karena rasa sakit yang dari tadi dia alami. Naruto yang melihat itu langsung mengecek denyut nadi dan denyut nafas-nya 'Sepertinya dia berhasil selamat dari ini. Dia cukup pintar, menggunakan teknik regenerasi-nya untuk memperbaiki sel-sel dirinya yang rusak karena terbuka-nya Chakra Network secara paksa. Kalau begitu aku akan mengobatinya terlebih dahulu.'
Belum sempat Naruto menggendong Raiser, ada dua sosok muncul di belakangnya. Yang satu adalah pria berpostur tinggi, berambut merah dengan pakaian serba merah dan yang satu lagi adalah wanita muda bertubuh kecil dam berambut hitam panjang dengan baju gothic lolita.
"Lama tidak bertemu tou-sama..."
Naruto yang mendengar ucapan dari dua orang yang dia buat dengan kemampuan Banbatsu Sozo milik-nya pun membalas "Senang bertemu lagi dengan kalian, Red, Ophis. Apa ada yang ingin kalian sampaikan padaku?"
-Lilith, Underworld-
"Sekali tidak, aku bilang tidak Lucina." Ucap wanita berambut silver dengan pakaian maid pada gadis yang memiliki kemiripan dengannya. Yang membedakannya hanyalah kedua bola mata-nya yang berwarna biru layaknya sebuah samudera tidak seperti wanita itu yang berwarna mata silver.
"Ayolah okaa-sama. Aku kan sudah mendapatkan Evil Pieces dari paman Sirzech. Jadi aku ingin mencari anggota peerageku sama seperti Sona, Rias, dan Raiser-kun." Balas gadis bernama Lucina itu tapi sang ibu masih tidak bergeming dan kemudian dia pun menatap sosok pamannya yang merupakan Maou Lucifer dan berkata "Paman, tolong bujuk ibuku."
"Eh, kenapa jadi aku?"
"Karena kau itu King dari ibuku, paman Sirzech."
Sirzech pun langsung mencoba membuka mulutnya tapi tatapan tajam Grayfia menghentikan-nya. Dan setelah itu, dia pun meneguk ludah dan berkata "Grayfia, izinkan saja dia untuk pergi ke dunia atas. Aku tahu kau khawatir pada Lucina, dia putrimu satu-satunya lagipula. Tapi dia sudah besar, Grayfia. Dia bisa menentukan pilihannya sendiri. Lagipula mungkin saja dengan kepergiannya ke dunia manusia, maka Lucina akan bisa bertemu dengan Naruto."
"Itu juga kalau dia mengganggap Lucina sebagai putrinya."
Mendengar balasan ketus dan dingin dari Grayfia, Sirzech pun berkata "Gray-"
"Tidak usah katakan apapun lagi untuk membelanya Sirzech-sama. Dia meninggalkanku saat aku membutuhkan sosoknya di kehidupanku. Aku pikir dia adalah cahaya yang menerangi kegelapan di hatiku, membuatku kembali ke jalan yang benar. Aku memberikan semuanya kepadanya. Rasa cintaku, tubuhku, tapi sepertinya itu masih belum cukup dan dia pun mencampakkanku seperti sampah." Potong Grayfia dengan nada dingin. Dia masih sakit hati dengan perlakuan Naruto yang meninggalkannya padahal dia bisa saja membawa pergi dia dan menikahinya bersama dengan kekasihnya yang bernama Akame itu. Apalagi dia sedang dalam keadaan mengandung Lucina waktu itu.
Grayfia pun pergi dari ruangan Sirzech dan Sirzech yang melihat tatapan khawatir dari sosok yang dia anggap keponakannya itu pun berkata "Jangan khawatir tentang ibumu, Lucina-chan. Dia memang berkata seperti itu tapi aku yakin di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, dia masih mencintai ayahmu."
"Tapi kenapa dia meninggalkan kami, paman? Apa karena dia membenciku dan okaa-sama karena kami berdua adalah seorang iblis."
Sirzech yang mendengar itu dan melihat sosok yang dia anggap keponakannya itu meneteskan air mata langsung berkata "Kalau saja ayahmu membenci ras kami, tidak mungkin dia mau membantu kami dalam Civil War, Lucina-chan."
"Otou-sama membantu kalian karena dia mempunyai alasan tersendiri. Paman Ajuka yang bilang padaku."
'Dasar Ajuka bego!!! Kenapa sih dia bilang begitu kepada Lucina-chan.' Batin Sirzech yang mengutuk sahabatnya sesama Yondai Maou setelah tahu apa yang dia katakan pada Lucina. Kemudian dia menghela nafas dan berkata "Lucina-chan. Ayahmu itu tidak membencimu dan ibumu. Aku sangat yakin ayahmu itu sangat mencintai ibumu tapi dia dilanda dilema dengan perasaannya kepada ibumu dan kekasihnya yang bernama Akame itu. Di satu sisi dia mencintai ibumu tapi di sisi lain dengan mencintai ibumu, berarti dia mengkhianati Akame-san."
"Tapi kalau begitu kenapa dia tidak pernah menengok dan menanyakan keadaanku?"
"Dengan melihat sifat ibumu tadi, aku yakin kau sudah tahu jawabannya Lucina-chan." Balas Sirzech dengan serius dan kemudian dia melanjutkan "Aku tahu di luar sana entah darimana, ayahmu sudah mengetahui tentang kamu tapi dia tidak berani untuk menemuimu karena dia masih belum sanggup menghadapi ibumu yang terlihat membencinya meskipun dia masih mencintai ayahmu."
"Kalau begitu aku pergi dulu, paman. Aku akan menemukan anggota peerageku di dunia atas sana dan kalau aku bertemu dengan dia... Akan aku seret dia dan pertemukan dengan okaa-sama. Jangan lupa sampaikan salamku pada okaa-sama, paman."
Sirzech pun tersenyum saat mendengar tekad Lucina yang ingin mempersatukan Naruto dan Grayfia kembali "Jangan lupa kirim kabar setiap minggu-nya, Lucina-chan. Atau aku tidak akan bertanggung jawab kalau ibumu itu menyeretmu kembali ke sini."
Lucina kemudian keluar dari ruangan kerja Sirzech dan kemudian tatapan Sirzech pun tertuju pada jendela di ruangannya 'Jadi kau mengirim klon untuk mengecek keadaan Lucina, eh Naruto. Cepat perbaiki hubunganmu dengan Grayfia. Lucina membutuhkan kasih sayang kalian berdua, Naruto."
Kembali pada Grayfia yang saat ini sedang duduk termenung di kasur kamarnya tempat dia memadu kasih dengan Naruto, pertahanannya pun runtuh dan air mata pun menetes dari kedua bola mata berwarna silvernya 'Aku membencimu, sangat membencimu... Tapi kenapa aku masih merasakan perasaan cinta padamu, Naruto-kun? Kenapa!!!'
-Back to Naruto, Ophis dan Great Red-
Naruto yang mendapatkan ingatan dari bunshinnya terlihat sedih saat melihat sendiri kebencian dari Grayfia pada dirinya dan bahkan putrinya sendiri mengira kalau dia membenci mereka berdua karena status mereka yang merupakan seorang iblis.
"Tou-sama..."
"Maaf aku melamun, Red." Balas Naruto yang sadar dari lamunannya. Kemudian dia menatap Ophis dan berkata dengan serius "Jadi di organisasi buatanmu, Khaos Brigade... Kau mencurigai ada seseorang yang ingin membebaskan kembali Trihexa?"
"Ya begitulah, tou-sama. Jadi aku mengawasi mereka dari jauh supaya mereka tidak benar-benar membangkitkan Trihexa kembali." Balas Ophis.
Naruto pun menghela nafas "Jujur, Ophis... Aku masih tidak mengerti kenapa kau membuat organisasi gelap seperti itu bahkan Rizevim dan antek-anteknya merupakan anggota disana. Kalau saja kau tidak berjanji untuk mengawasi mereka, sudah aku habisi mereka satu persatu."
"Itu salah dia tou-sama." Balas Ophis dengan kesal sambik menunjuk Great Red dan itu membuatnya membalas tatapan Ophis dengan bingung karena dia sendiri masih bingung, salahnya ada dimana "Kau sudah membuat dua wilayah bagi kami di Dimensional Gap. Tapi si baka-Red ini selalu saja menerobos wilayahku dan bertingkah seolah dia tidak mempunyai salah sama sekali kepadaku."
"Kau ini ribet sekali sih cebol." Balas Great Red yang membuat Ophis geram dan menatapnya dengan sebal "Aku itu cuma numpang lewat saja, emang salah? Lagipula memangnya kenapa kau selalu saja marah kalau aku pergi ke tempatmu? Memangnya kau menyimpan apa disana? Aku jadi penasaran."
"Itu bukan urusanmu baka-Red!!! Urusi saja daerahmu sendiri." Balas Ophis dengan nada sewot. Naruto hanya bisa menepuk dahinya sendiri melihat dua makhluk ciptaannya ini selalu berseteru satu sama lain.
"Fokus, Red, Ophis."
"Maaf tou-sama."
Naruto kemudian menghela nafas pelan dan berkata pada Great Red "Jadi bagaimana dengan misi yang aku berikan padamu Red?"
"Aku menemukannya, tou-sama." Balas Great Red dan kemudian dia melanjutkan "Namanya Tendo Kisaragi. Aku tidak tahu dia keturunan dari mendiang sahabatmu yang bernama Sasuke itu atau kakaknya yang bernama Itachi... Tapi dia membangkitkan Sharingan saat dia sudah tidak tahan dengan perlakuan yang didapatnya dan membunuh mereka semua yang memperlakukannya dengan buruk."
"Kalau begitu awasi dia selalu Red. Jangan sampai dia jatuh ke sisi kegelapan." Balas Naruto dan Great Red menggangguk mengerti dan kemudian dia menatap Ophis dan berkata "Dan kau terus awasi mereka terutama Rizevim dan antek-anteknya Ophis. Dan berhati-hatilah... Aku tahu kau itu sama kuatnya dengan Red dan Trix, tapi mereka itu licik. Bisa saja mereka mempunyai sesuatu yang sangat ampuh untuk melumpuhkanmu, jadi berhati-hatilah."
"Aku mengerti, tou-sama. Terima kasih telah memperdulikanku."
Ophis pun pergi dan kembali ke organisasi miliknya Khaos Brigade dan Great Red pun kembali ke Dimensional Gap. Setelah itu dia pun membawa Raiser pulang ke rumahnya dan mengobatinya.
-Time Skip-
"Ugh, dimana aku?"
"Kau ada di kamarmu, Raiser-kun."
Mendengar suara Naruto, Raiser pun menatap tajam Naruto dan berkata "Buah macam apa itu tadi, Naruto-san? Kau mau membuatku mati ya? Rasanya badanku seolah hancur dari dalam."
"Maaf-maaf, aku lupa memberitahukanmu tentang buah itu Raiser-kun." Balas Naruto tanpa merasa bersalah sama sekali tentang keadaan Raiser, membuatnya sedikit kesal "Buah itu adalah Chakra Fruit. Buah yang memungkinkan seseorang bisa menggunakan chakra."
"Tapi bukannya Chakra hanya bisa digunakan oleh bangsa Youkai?"
"Mungkin di era ini iya, tapi tidak di era shinobi." Jawab Naruto yang membuat Raiser terlihat bingung "Era shinobi adalah era dimana para manusia bisa memiliki dan menggunakan chakra. Itu karena leluhur kami juga memakan buah ini dan keturunannya bisa memiliki dan menggunakan chakra juga."
"Tapi kenapa mereka sekarang tidak bisa menggunakan chakra?"
"Aku juga kurang tahu akan hal itu. Yang aku tahu hanya aku aku dan keturunanku serta para Youkai yang mewarisi chakra dari teman-temanku para Bijuu atau Tailed Beast yang masih bisa menggunakannya."
"Jadi Akane juga bisa menggunakannya?"
"Tentu saja, karena dia adalah putriku."
"Dan apa Lucina juga bisa menggunakannya?"
"Huh..."
Naruto terlihat terkejut saat Raiser mengatakan itu. Kemudian dia menghela nafas dan berkata "Jadi kau sudah tahu ya?"
"Sebenarnya aku sudah menduga-nya sejak pertama kali aku tinggal disini. Aku dengar dari banyak orang di Underworld kalau ayah dari Lucina adalah seorang Unknown Variables yang membantu Underworld di Civil War. Kau merupakan manusia yang mempunyai kekuatan yang sungguh langka di dunia ini. Kau yang bilang sendiri kan yang bisa menggunakan chakra hanya kau dan keturunanmu serta para Youkai? Jadi aku yakin kau adalah Unknown Variables yang sering kakakku dan Lucifer-sama maksud. Ditambah lagi tentang hubungan dekatmu dengan Grayfia-sama. Dan juga kalau dilihat-lihat warna mata Lucina berwarna biru laut dan secerah kau dan Akane." Balas Raiser dan itu membuat Naruto menundukkan kepalanya. Melihat itu, tatapan Raiser berubah menjadi serius dan dia pun berkata "Kenapa kau lakukan itu? Kenapa kau meninggalkan Grayfia-sama dan Lucina? Apa karena kau membenci mereka karena status mereka adalah seorang iblis."
"Jangan katakan itu!!! Jika aku membenci ras kalian. Aku tidak akan membantu ras kalian dalam Civil War dan membantumu mencari jati dirimu saat ini." Teriak Naruto yang warna matanya berubah menjadi merah darah dengan pupil berbentuk seperti mata rubah.
Raiser terlihat sedikit takut karena itu, tapi dia memberanikan diri dan dia pun berkata "Lalu kenapa?"
"Karena aku adalah pengecut dan orang yang brengsek!!! Itulah kenapa." Balas Naruto yang mengepalkan tangannya dan menundukkan kepalanya "Aku seharusnya pergi dengan Grayfia dan membebaskan Akame berdua tapi karena kebrengsekanku... Aku malah meninggalkan Grayfia yang saat itu sedang mengandung Lucina karena aku takut dan tidak mau mengkhianati Akame."
"Dan apa yang aku dapat? Akame meninggal setelah melahirkan anak pertama kami dan aku melihat Grayfia sangat membenciku bahkan putriku sendiri mengganggap aku membenci mereka berdua karena mereka adalah iblis."
Mendengar itu Raiser pun terlihat iba pada Naruto dan dia pun berkata dengan serius "Naruto-san, aku minta maaf karena harus membuka luka lamamu. Tapi kau harus menyelesaikan masalahmu dengan Grayfia-sama dan Lucina. Lucina membutuhkan kalian berdua sebagai orang tua-nya dan Akane berhak tahu atas Lucina yang merupakan kakak-nya."
"Aku setuju dengan saranmu tapi kau tahu kan itu tidak akan semudah yang kita kira."
'Benar juga yang dikatakan Naruto-san? Tch, apa tidak ada yang bisa aku lakukan untuk membantu Naruto-san.'
"Kau tidurlah, Raiser-kun. Besok pagi aku akan mulai melatihmu untuk menggunakan kekuatan chakramu. Kita lanjutkan pembicaraan kita ini lain kali."
Naruto pun keluar dari kamar Raiser dan menuju ke kamar putrinya yang saat ini masih terlihat sedang belajar.
"Eh, ada apa tou-chan kemari? Apa ada yang bisa aku bantu."
Kemudian Naruto menatap Akane dengan serius dan berkata "Ada suatu hal yang aku ingin katakan padamu, Akane-chan. Hal yang sangat penting."
"Hal apa itu, tou-chan?" Tanya Akane yang sedikit gugup dan ketakutan karena dia takut kalau ayahnya sudah tahu dari gurunya kalau dia suka membaca buku novel ke sekolah dan membaca-nya saat dalam waktu pelajaran dimulai.
"Errr, sebenarnya-" Ucap Naruto yang terhenti sejenak dan kemudian dia pun mengambil nafas dalam-dalam dan melanjutkan dengan mantap "Kau mempunyai seorang kakak, Akane-chan."
-To Be Continued-
Review:
silverbringer1:
Sebenernya yang bikin update lama bukan karena banyak fic sih tapi faktor kerja dan juga sibuk di dunia nyata.
Prayogo D Ageng:
Memang Lucina lebih tua tapi dia seumuran kok sama Raiser.
Hikari Syarahmia:
Iya. Kali-kali ane buat Raiser redemption fic meskipun entar ane buat dia agak snarky dan hostile ke Rias sama Issei. Kalo nonton HS DxD, tau lah apa yang ane maksud.
