Name: Devil Shinobi of the Phenex Family

Author: The World Arcana

Genre: Romance, Friendship

Rating: M

Disclaimer: Naruto, Highschool DxD, Fate series dan Akame ga Kill bukanlah milik saya. Yang saya miliki hanyalah cerita fic ini saja. Naruto milik Masashi Kishimoto, Highschool DxD adalah milik Ichiei Ishibumi, Fate milik Nasuverse, Akame ga Kill adalah milik Takahiro dan Tetsuya Tashiro.

Pair: Raiser Phenex x Uzumaki Akane(OC), Vali Lucifer x Lucina Lucifuge(OC), Uzumaki Naruto x Grayfia Lucifuge, Uzumaki Naruto x Akame(Past), Otsutsuki Kurama x Tamamo no Mae, etc.

Chapter 4: The Rematch

Raiser Phenex dan Vali Lucifer, dua pemuda yang mengganggap satu sama lain sebagai rival terlihat sedang bertarung untuk membuktikan kemampuan mereka. Tidak seperti dulu, Vali yang biasanya mendominasi dan memenangkan pertarungannya dengan Raiser tapi kali ini dia harus mengalami kenyataan pahit saat Raiser yang telah dilatih Naruto Uzumaki selama berbulan-bulan selama dia tinggal dan bekerja di rumah keluarga Uzumaki berhasil mengalahkannya. Apalagi Raiser selalu berhasil mengecohnya setiap dia ingin menyentuhnya untuk melakukan Divide, karena dia selalu bertukar dengan klon-nya membuat kemampuan Sacred Gear-nya tidak efektif dan hanya bisa mengandalkan Demonic Power -nya yang setara dengan dengan Raiser, belum lagi ditambah kemampuan barunya yang juga dimiliki Lucina dan adiknya. Akane, yaitu Chakra. Membuat dia harus menerima kekalahan pertama dari 400 duel yang mereka telah lakukan.

"Sepertinya aku menang, Hakuryuukou."

"Jangan senang dulu kau, Raiser. Aku akan menang lain kali, kau lihat saja."

"Aku akan tunggu saat itu tiba Vali." Balas Raiser. mereka berdua saat ini sedang duduk beristerahat di bangku dekat tempat mereka berempat sering berlatih. "Kau sudah bertemu dengan Sekiryuutei, Vali?" tanya Raiser

"Tentu saja sudah. tapi dia mengecewakanku," jawab Vali sambil menghela nafas. Wajar kalau dia kecewa, soalnya dia sudah pernah mendengar dari partnernya yang bernama Albion, tentang pertarungan hidup dan mati antara Sekiryuuyei melawan Hakuryuukou, yang telah berlangsung selama berabad-abad dan juga sangat dahsyat. Jadi wajar saja saja jika pertemuannya dengan rivalnya akan bisa memuaskan gairah Lucifer yang haus akan pertarungan dalam dirinya. Namun, dia harus menelan pahitnya pil kekecewaan saat tahu kalau Sekiryuutei masa kini adalah seorang yang kelewat mesum. Bahkan dalam pertarungan, dia hanya memikirkan dada wanita. Tak hanya itu, ia juga cepat puas dengan kekuatannya yang sekarang ini sehingga membuat dirinya ogah melawan sang kaisar naga merah itu.

"Maksudmu?" Tanya Raiser bingung.

"Dia tidak terlalu memperdulikan duel abadi kita dan kerjaannya malah melihat dada semua cewek cantik yang menarik di matanya. Terutama yang berdada besar seperti Rias Gremory, Queen-nya yang bernama Akeno Himejima itu dan juga Lucina."

"Kau bilang begitu tapi kau juga sama saja, kau tahu. Bukannya kau selalu memegang bokong Lucina seperti itu bongkahan daging yang lembut dan nikmat. Setelah kau tinggal disini saja kau masih bisa menahan diri. Kalau tidak, kau bisa dihabisi Naruto-san."

"Hei! Tapi aku masih bisa serius kalau bertarung dibandingkan dengan dia." Balas Vali tidak terima meskipun wajahnya telah memerah karena sindiran Raiser. "Aku masih tidak mengerti bagaimana kau bisa kalah dengan bocah seperti dia, Raiser,"

"Aku akui kalau sewaktu aku melawannya waktu itu, aku terlalu sombong dan meremehkannya. Tapi aku tidak akan melakukannya lagi."

Mendengar perkataan Raiser, Vali pun menaikkan alisnya dan berkata. "Kau berkata seolah kau akan bertarung dengannya lagi, Raiser."

"Sebentar lagi ada pertemuan para iblis muda. Aku berencana akan meminta set Evil Piece yang baru pada Beelzebub-sama. Tapi sebelum itu, aku harus menantang dan mengalahkan Hyoudou terlebih dahulu. Sebagai bukti kalau aku sudah lebih kuat dari sebelumnya dan aku sudah cukup matang untuk mengemban tanggung jawab sebagai King yang benar kali ini."

"Ah, semoga beruntung akan hal itu Raiser. Kalau begitu istirahatlah, sudah giliranku menjaga toko buku ayah mertua," Ujar Vali dengan sangat pede, sampai-sampai hampir membuat sang lawan bicara muntah.

"Kau terlalu kepedean dan narsis, Ketsuryuukou,"

"Jangan memanggilku begitu, Yakitori brengsek!"

Di sisi lain, tepatnya Lucina Lucifuge yang sedang berjalan-jalan dengan sang adik, Uzumaki Akane. pulang dari sekolahnya harus terhenti karena kemunculan Rias Gremory dan para anggota peerage-nya.

"Mau apa kau muncul dihadapan putri pembantu semacam aku ini, Gremory?" Sapa Lucina dengan sarkasme yang sangat terlihat

Rias yang mendengar itu menaikkan alis-nya karena nada bicara Lucina. Biasanya nada bicara Lucina agak sopan dan lembut saat bicara padanya karena dia adalah adik dari Sirzech, sosok yang dihormati Lucina tapi kali ini... Penuh dengan sarkasme dan dia juga rasa Lucina memperlihatkan ekspresi malas untuk berurusan dengannya.

"Aku hanya menyampaikan kalau akan ada pertemuan para iblis muda di Underworld, Lucina. Aku juga tidak sudi untuk bertemu dengan pengkhianat sepertimu."

"Kau membuang-buang waktu saja. Paman Sirzech sudah memberitahuku tentang hal ini jadi apa yang kau katakan itu menurutku sia-sia saja." Balas Lucina dan kemudian dia menatap Issei dengan tajam "Dan lepaskan pandangan tidak bermoral-mu itu dari dada adikku, Hyoudou. Atau jangan salahkan aku kalau King-mu itu atau binatang yang bersemayam di Sacred Gear-mu itu harus mencari Sekiryuutei yang baru."

"Kau mengancamku?" Tanya Hyoudou Issei, sang Sekiryuutei yang tidak terima akan ancaman yang diujarkan Lucina.

"Itu bukan ancaman, Hyoudou. Itu adalah janji dari seorang Uzumaki, sangat pantang bagi kami untuk menarik kata-katanya kembali," Balas Lucina dengan penekanan. Dia juga memberikan tatapan tajam dipenuhi Killing Intenst yang cukup besar pada Sekiryuutei, Hyoudou Issei membuatnya tanpa sadar mundur ke belakang karena merasakan langsung efek dari Killing Intent yang diberikan Lucina.

[Jangan bilang kalau—]

'Kau kenapa Ddraig? Kenapa dari nada suaramu, kau terlihat panik?'

[Turuti perkataan dia, aibo. Jangan buat mereka marah. Mereka berdua adalah anak dari 'dia'. Aku bisa merasakannya.]

'Dia?'

[Dia yang mengalahkan dan hampir membunuh kami berdua, aku dan White-One. Dan dia juga yang mengajarkan segel yang kemudian dipakai Tuhan untuk menyegel aku, Albion dan Trihexa. Dia adalah Uzumaki Naruto. Dan kalau dua gadis ini benar-benar anaknya dan kau masih tidak menyerah juga soal ini. Kita berdua akan benar-benar tamat, aibo."

'Shit...'

"Tch, menjijikkan. Kau membenci Raiser-kun karena kau bilang sifatnya menjijikkan kan Gremory. Tapi Pawn-mu itu lebih menjijikkan daripada Raiser-kun. Kalau tidak salah dia mengatakan keperawananmu adalah miliknya kan saat dia mencoba menyelamatkanmu dari Raiser-kun, iya kan? Tanpa interupsi dari ibuku juga kau sudah telah bercinta dengan Pawn-mu itu seperti hewan liar. Rias," Ucap Lucina dengan seringai mengejek dan jijik pada wajahnya.

"Kau—"

"Ayo kita pergi saja Akane-chan. Aku jadi tidak mood untuk makan ramen di tempat favorit kita setelah melihat seorang yang hypocrite seperti mereka berdua." Ucap Lucina pada Akane, mengabaikan amarah dari Rias "Mau kau marah padaku karena apapun, aku sudah tidak begitu peduli lagi Gremory. Kau bukan siapa-siapapun bagiku lagipula. Bagiku, kau hanyalah keluarga dari ketiga sosok yang aku hormati. Lord dan Lady Gremory serta paman Sirzech. Tidak lebih, tidak kurang. Cam-kan itu baik-baik, Rias Gremory."

"Sepertinya dia sudah mencapai batasnya, huh." Ucap Yuuto Kiba, Knight dari Rias Gremory saat melihat kepergian Lucina dan Akane.

"Apa maksudmu berkata seperti itu, Yuuto?"

"Ayolah buchou, kau pasti bercanda. Kau masih tidak paham juga?" Balas Yuuto Kiba pada sang King "Aku dengar dari Koneko dan Akeno-senpai kalau dulu kau sangat dekat dengan Lucina-san. Tapi hanya karena kau mengetahui kalau dia adalah sahabat dari Raiser-san, kau melempar semua hubunganmu dengan dia dan mengubahnya menjadi perasaan benci, bahkan mengganggapnya seperti musuh bebuyutanmu sendiri. Aku pernah menguping pembicaraan mereka buchou! Dan Lucina-san terlihat membujuk Raiser-san untuk menghentikan pertunangannya denganmu tapi dia menolaknya. Jadi kalau kau mau menyalahkan seseorang, salahkan Raiser-san bukan dia. Dia sudah kehilangan sahabatnya dan kau malah memperlakukannya seperti itu. Tentu saja dia mencapai batas kesabarannya, buchou. Kalau begitu aku pergi dulu."

Akane yang melihat kakaknya berjalan di depannya pun berkata "Kau tidak apa-apa, onee-chan?"

"Aku baik-baik saja imouto." Balas Lucina yang kemudian melanjutkan "Aku sungguh lega bisa mengatakan itu semua setelah aku terus menahannya di dalam hatiku cukup lama."

"Onee-chan..."

"Ada apa imouto?"

"Apa benar sifat Raiser-kun seperti itu?"

"Dulu memang dia itu brengsek sama seperti bocah mesum yang melihat dadamu itu Akane tapi dia sudah berubah kok. Aku bisa merasakannya." Balas Lucina yang kemudian menyeringai dan berkata "Kenapa kau bertanya? Kau menyukai Raiser-kun ya?"

"Apa-apaan sih kau ini onee-chan? Siapa yang bilang kalau aku menyukai Raiser-kun."

"Kenapa kau cemburu saat aku memeluknya waktu kita bertemu untuk pertama kalinya?"

"Ack..."

Melihat adiknya mulai salah tingkah dan wajahnya memerah, Lucina pun berkata "Dan aku rasa Raiser-kun juga mempunyai perasaan kepadamu, imouto?"

"Benarkah?"

"Aku juga kurang pasti. Tapi dari sikapnya kepadamu, dia memang menunjukkan kalau dia mulai jatuh hati padamu, adikku yang manis."

"Aku harap kau benar onee-chan," Balas Akane yang kemudian membatin 'Karena aku juga mulai merasakan perasaan yang sama padanya.'

-Time Skip-

Malam harinya, Lucina, Vali dan Raiser tengah bersiap-siap pergi ke Underworld untuk menghadiri pertemuan para iblis generasi muda. Raiser juga telah memberikan kabar pada kakaknya bahwa dia akan kembali ke Underworld meskipun dia tidak akan disana untuk waktu yang lama.

"Onee-chan, apa kau serius akan mengajakku?" Tanya Akane dengan sedikit takut. Pasalnya, dia bukanlah seorang iblis seperti kakaknya. Dia takut kalau para iblis di sana tidak akan menyukai kehadirannya dan sang kakak yang akan kena imbasnya.

"Tentu saja sayang. Kau ini adikku, jadi kenapa tidak?"

"Tapi aku kan bukan iblis seperti kalian?"

"Ayah kita ini pernah ke Underworld dan tinggal disana bahkan membuat salah satu sosok penting disana hamil."

"Uhuk, uhuk..."

Lucina, Raiser dan Akane pun tertawa setelah melihat Naruto tersedak minumannya sendiri karena perkataan putri sulungnya itu. Akane yang mendengar itu pun berkata "Baiklah, aku akan ikut denganmu onee-chan."

"Kau juga bantu aku melindungi adikku saat kita berada disana, Raiser-kun."

"Kenapa harus aku?" Tanya Raiser yang menaikkan alisnya akan perkataan sahabatnya itu "Bukannya kau cukup kuat untuk melakukannya sendiri."

"Ikuti saja perintahku, tuan. Dan jangan membantah." Balas Lucina yang menunjuk-nunjuk dada Raiser.

Naruto yang melihat itu langsung berkata "Kalau begitu tolong jaga diri kalian baik-baik disana, terutama kalian berdua. Lucina-chan, Akane-chan. Dan, jangan pulang terlalu larut."

"Maaf otou-sama." Balas Lucina dan kemudian dia memegang tangan ayahnya dan berkata "Tapi kau juga harus ikut."

"Tunggu dulu, Luci—"

Tapi Naruto terlambat, lingkaran sihir milik Lucina telah terbentuk dan mengirimkan dia dan putrinya itu ke Underworld. Tempat dia memadu kasih dengan ibu dari sang anak sulung, Grayfia Lucifuge.

"Kalau begitu pegang tanganku, Akane."

"Arigatou, Raiser-kun."

Melihat kepergian Raiser dan Akane, Vali pun mengeluarkan lingkaran sihirnya. "Tch, kenapa aku jadi ditinggal begini sih. Kalau aku pergi belakangan dengan Lucina kan, aku bisa memegang bokongnya sebentar," Umpat Vali dengan pemikiran nistanya.

Kembali dengan Lucina yang pergi duluan bersama dengan sang ayah. Mereka saat ini telah sampai di tujuan, dan Lucina bisa melihat kalau sudah banyak sekali sosok iblis muda yang datang. Rias yang mewakili keluarga Gremory, Sona yang mewakili keluarga Sitri, Ravel yang mewakili keluarga Phenex menggantikan sang kakak yang memberikan bidaknya sebelum kepergiannya, Sairaorg yang mewakili keluarga Bael, Seekvaira yang mewakili keluarga Agares, Diadora yang mewakili keluarga Astaroth dan Zephyrdol yang mewakili keluarga Glaysa-Lebolas.

"Apa aku terlambat?"

"Tidak sama sekali, Lucina-chan," Balas Sirzech Lucifer. Matanya beralih ke pria yang datang bersama dengan gadis yang ia anggap keponakannya itu. "Na-Naruto..."

"Yo, Sirzech..."

Buaaaaakkkk

Semua orang dibuat terkejut saat melihat pemimpin tertinggi mereka menghampiri sosok manusia yang muncul bersama dengan anak tunggal dari Queen of Annihilation dan menghajarnya tepat di wajahnya, membuatnya memuntahkan darah segar.

"Aku rasa, aku pantas mendapatkannya."

"Kau memang pantas mendapatkannya, Naruto." Balas Sirzech dengan dingin "Kau menghamili Grayfia dan meninggalkannya. Apa yang kau pikirkan! Aku tahu kau masih mencintai Akame-san saat itu tapi apa hal yang kau lakukan itu sepadan dengan hal yang kau terima?"

"Tidak, itu tidak sepadan Sirzech." Balas Naruto dan kemudian dia melanjutkan. "Ajuka memang berhasil membebaskan Akame dari penjara es yang dibuat Esdeath. Tapi, Akame hanya bisa bertahan beberapa tahun karena sudah terlalu lama membeku disana, tubuhnya sudah terlalu lemah karena hal itu. Tapi dia masih menahan diri dan pada akhirnya, dia meninggal setelah melahirkan putri kami, Uzumaki Akane. Adik satu-satunya dari Lucina."

Sirzech yang mendengar itu terlihat sedih akan nasib yang di alami sahabatnya meskipun sahabatnya itu telah menyakiti hati sosok gadis yang dulu dia cintai sebelum dia bertemu dengan istrinya dan menikah sekaligus mempunyai anak yang manis dan tampan sepertinya.

"Maaf, aku tidak bermaksud Naruto..."

"Tidak apa-apa, Sirzech. Harusnya aku yang malah berterima kasih padamu karena telah merawat Grayfia dan putri kami Sirzech."

"Heh, itu bukan masalah. Lucina sudah aku anggap sebagai keponakanku sendiri dan meskipun aku mencintai Grayfia dulu, aku sudah mengganggapnya seperti adikku atau kakakku sendiri sekarang. Duduklah Naruto dan juga kau duduk di bangku yang disediakan, Lucina."

"Bisa kau tunggu sebentar, oji-sama? Ada orang yang aku tunggu saat ini."

"Siapa itu, Lucina-chan?"

"Aku yang dimaksud Lucina, Lucifer-sama," Balas Raiser yang keluar dari lingkaran sihir klan Phenex bersama dengan Akane.

Banyak orang terutama Rias, tidak percaya atas perubahan dari Raiser selama beberapa bulan dua tinggal bersama dengan Naruto. Rambut jabrik-nya tidak terlihat, tapi yang ada hanyalah rambut lurus yang tersisir rapi(Seperti gaya rambut Gilgamesh di Fate/Stay Night rute Unlimited Blade Works), baju berwarna putih dan jaket berwarna merah terbuka dengan lengan panjang sekaligus celana jeans, dan juga seringai arogan yang biasanya dia tampilkan tidak ada. Yang ada hanyalah pandangan penuh kalkulasi yang Raiser berikan terutama pada para High Class Devil generasi muda seperti Rias, Sona, Sairaorg dan terutama Hyoudou Issei yang merupakan sosok yang mengalahkannya beberapa bulan silam.

"Raiser-kun..."

"Onii-sama!"

'Ravel...' Batin Raiser yang melepas genggaman tangannya pada Akane saat melihat sang adik bangkit dari bangkunya dan berlari ke arahnya. Raiser pun membalas pelukan Ravel saat sang adik memeluknya dengan erat seolah dia tidak ingin sang kakak pergi lagi "Lama tidak bertemu, Ravel. Aku rasa kau sudah menjadi King yang hebat sekarang."

"Aku tidak sehebat itu onii-sama."

"Tidak masalah. Aku yakin kau akan melampauiku dan menjadi heiress yang akan berhasil mengharumkan nama klan Phenex, Ravel?"

"Apa maksudmu?"

"Saat aku memberikan set Evil Pieces-ku, aku bukan hanya memberikan seluruh anggota peerage-ku dan juga jabatanku sebagai King. Tapi juga sebagai heiress dari klan Phenex, menggantikanku. Seperti kakak kita, aku juga sudah tidak tertarik menjadi heir dari klan Phenex. Tanggung jawabnya menurutku terlalu besar."

"Kalau begitu bagaimana aku bisa melakukan ini, onii-sama?"

"Kau tidak sendirian, Ravel. Ada okaa-san, otou-san, aku dan Ruval-niisama serta para anggota klan Phenex lain yang akan membantumu." Balas Raiser dan kemudian dia melepaskan pelukannya pada adiknya itu "Jadi bagaimana?"

"Aku akan melakukan yang terbaik, onii-sama." Balas Ravel dan itu membuat sang kakak mengusap-ngusap rambutnya dan itu membuatnya menatap Raiser dengan sebal. Kemudian dia menatap Akane dan berkata "Err—Apa kau pacar dari kakak?"

Hyoudou Issei yang mendengar hal itu terlihat akan mengatakan hal-hal yang memberatkan Raiser dan membuat Akane ragu akan perasaanya pada Raiser tapi tatapan tajam yang diberikan Lucina membuat bocah Pawn mesum nan laknatdari keluarga Gremory itu ketakutan dan memilih untuk diam.

"Tidak, dia bukan pacarku, Ravel. Dia hanyalah anak dari sosok yang telah merubahku jadi seperti ini. Sosok yang mengajariku sebagai petarung yang lebih tangguh dan juga mengajariku ajaran tentang hidup juga."

"Sayang sekali. Kalau benar, aku sudah mengakuinya dan menerimanya sebagai calon kakak iparku."

Wajah Raiser dan Akane terlihat memerah dan Raiser pun menyentil dahi adiknya dan berkata "Kau masih terlalu dini untuk memikirkan tentang itu gaki."

"Hmfft..."

"Jadi Raiser-kun, ada yang bisa kubantu?" Tanya Sirzech tapi Raiser tahu kalau pemimpinnya ini merasakan kecemasan di hatinya karena kemunculannya.

'Jadi dia pikir aku masih berniat menjadikan adiknya itu jadi kekasihku kembali? Cuih, aku tidak sudi.' Batin Raiser dan kemudian dia melanjutkan "Aku hanya berpikiran, bagaimana kalau aku mengadakan rematch dengan Sekiryuutei."

"Apa rencanamu melakukan itu Phenex?" Balas Issei yang mendengar perkataan Raiser dan dia pun melanjutkan "Apa kau berencana merebut buchou lagi? Jangan bercanda, brengsek! Aku tidak akan membiarkanmu."

"Kau itu sungguh lucu, Hyoudou. Sungguh lucu." Balas Raiser, membuat Issei men-summon [Boosted Gear] miliknya "Kau kira aku melakukan ini demi dia? Kau yang seharusnya jangan bercanda. Aku tidak sudi untuk merebut orang yang dengan mudahnya memberikan keperawannya pada orang lain hanya demi bisa keluar dari pertunangan yang dilakukan kedua orang tua kami. Lagipula, maaf sekali ya Sekiryuutei. Aku sewaktu itu masih melanjutkan pertunangan itu karena aku tidak mau membuat keluargaku malu karena tiba-tiba saja aku membatalkan pertunangan itu padahal aku bisa saja membatalkan pertunangan itu dan membiarkan Lucifer-sama, Zeoticus-ojisama dan Venelana-obasama menanggung malu atas perbuatan putri mereka itu. Tapi kali ini, aku tidak peduli dengan Rias lagi. Karena aku telah mencintai seorang. Bahkan aku rela membebaskan para anggota peerageku dari belenggu diriku yang brengsek dulu demi dia."

"Lalu kenapa kau?"

"Hanya mencoba kekuatan baruku, Hyoudou." Balas Raiser dan kemudian dia melanjutkan "Dan kalau aku menang, tolong kabulkan permintaanku Lucifer-sama. Tapi tenang saja permintaanku itu tidak ada hubungannya dengan adikmu itu. Bisa dibilang permintaanku hanyalah permintaan pribadiku saja."

"Aku mengerti, Raiser-kun."

"Hei, tunggu dulu Raiser!"

"Ada apa lagi, Sekiryuutei?"

"Lalu bagaimana kalau aku yang menang?"

"Kalau kau yang menang, aku akan memberikanmu ini." Balas Raiser yang menunjukkan sebuah buku pada Issei.

"Buku itu kan—"

"Buku Icha-Icha: Poisoned Maelstrom. Buku terbaru dari serial Icha-Icha terbaru. Aku yang sekarang tidak begitu menyukai-nya, jadi kalaupun kau menang sekalipun. Aku akan dengan senang hati memberikannya padamu untuk meringankan kantungku."

"Kalau begitu tantanganmu kuterima, Phenex."

'Bodoh. Kau terkena jebakanku, Sekiryuutei," Batin Raiser sambil menyeringai. Dia sebenarnya ingin menertawai sifat Issei yang kelewat mesum ini. Serius? Di mana sebenarnya otak dari Pawn Rias ini berada? Mungkin di selangkangan. Begitu mudahnya bocah ini terpancing hanya dengan sebuah buku porno.

-Time Skip-

"Kalau begitu semoga beruntung, Raiser."

"Terima kasih, Ketsuryuukou."

"Berhenti memanggilku begitu, Yakitori brengsek."

"Kalau begitu berhenti meremas-remas bokong Lucina, idiot." Balas Raiser yang melihat Lucina sedang menahan diri untuk tidak mendesah karena takut ayahnya dan adiknya akan mencoba membunuh Vali kalau mereka sampai tahu hal ini "Kalau saja, Naruto-san tidak sedang pergi dan memperkenalkan Akane pada penduduk Underworld yang dia kenal. Sudah habis kau disini, Vali."

"Tidak usah mengingatkanku tentang hal menyedihkan itu, Phenex."

"Semoga beruntung, Raiser." Ucap Lucina yang mencium pipi Raiser dan membuat Vali panik karena takut kalau ketakutannya akan terbukti "Tidak usah risih seperti itu, aku mencium pipimu karena kau adalah sahabatku. Yang ini adalah milik seseorang lagipula."

Melihat Lucina menunjuk bibirnya dengan telunjuknya, Raiser pun berkata "Jangan bilang kalau—"

"Ya. Akane-chan mencintaimu, sama seperti yang kau rasakan Raiser-kun. Meskipun kau masih sering menutup-tutupinya." Balas Lucina dan kemudian dia melanjutkan "Dan aku menyetujui hubungan kalian ini, Raiser-kun. Jadi cepat kalahkan bocah naga brengsek disana dan coba terus teranglah pada adikku tentang perasaanmu."

"Terima kasih, Lucina," balas Raiser yang mulai dikirimkan ke arena pertarungan, tapi sebelum itu dia berkata "Omong-omong, kau harus menceritakan juga tentang perasaanmu pada Lucina, Vali. Aku capek kau menatapku dengan tatapan cemburu terus setiap Lucina berbicara denganku."

Wajah Vali dan Lucina terlihat memerah dan Vali pun berkata dengan kesal "Sialan kau, Yakitori brengsek!"

Raiser pun dikirimkan ke arena pertarungan dan dia melihat bahwa Issei sudah menunggu dia disana dengan tatapan bosan. Setelah itu Souji Okita, Knight terkuat Underworld dan salah satu bidak dari Sirzech pun muncul di tengah mereka berdua saat melihat mereka berdua akan bertarung.

"Bagus, kalian berdua telah muncul. Kalian berdua akan bertarung disini sampai salah satu dari kalian tidak bisa melanjutkan lagi. Dan jangan lupa, kalau kalian dilarang untuk saling membunuh di tempat ini. Kalau salah satu dari kalian berniat melakukan itu, maka aku dan rekanku Beowulf akan menghentikan pertandingan ini dan yang mencoba melakukan itu akan aku diskualifasi. Apa kalian paham?"

"Tentu saja, Okita-san. Tidak ada untungnya juga aku membunuh dia. Bisa-bisa aku membuat relasi keluargaku dan keluarga Lucifer-sama hancur."

"Kalau begitu kalian bisa mulai pertarungannya."

Dan saat Souji Okita meninggalkan lapangan pertarungan, Issei langsung melakukan serangan demi serangan yang bisa ditahan dengan mudah oleh Raiser "Hanya segitu saja kekuatanmu Sekiryuutei? Pantas saja Vali kecewa padamu," ucap Raiser berusaha memprvokasi Issei

"Jangan meremehkanku, brengsek! Dragon Shot!"

Dengan timing yang tepat, Raiser berhasil menghindari Dragon Shot dari Issei "Sepertinya kau meleset, Sekiryuutei. Kau pikir aku akan menerima seranganmu itu head on kaya orang idiot, seperti dulu? No thanks."

[Boost][Boost][Boost]

[Boost] [Boost][Boost]

[Boost][Boost][Boost]

[Explosion!]

"Kau sepertinya sudah serius, huh? Kalau begitu kemarilah, Hyoudou. Dan serang aku dengan sekuat tenaga kalau kau bisa."

"Jangan meremehkanku, Phenex." Balas Issei yang melesat ke arah Raiser yang terlihat diam saja dan membuat Akane yang melihat Issei akan melesatkan pukulannya ke badan Raiser cemas.

"Raiser-kun!"

Boooooommmm

"Heh, pasti dia sudah tamat." Ucap Rias Gremory yang terlihat puas bahwa sang Pawn berhasil mengalahkan Raiser dan dia tidak perlu menggunakan Balance Breaker miliknya.

"Kau pikir aku akan kalah hanya karena ini, Gremory. Kau terlalu meremehkanku," ucap Raiser yang terlihat tepat menahan pukulan Issei yang sudah diperkuat berkali-kali lipat dengan satu tangan saja saat asap yang menutupi Issei dan Raiser mulai menipis dan pada akhirnya menghilang sepenuhnya.

Issei langsung menjauh dari Raiser dan menggunakan Balance Breaker-nya. Raiser yang tahu Balance Breaker masih belum sempurna dan dia belum memperkuat dirinya sehingga dia sampai batasnya setelah 10 detik dia menggunakan mode ini, sama seperti saat dia melawannya untuk pertama kali.

"Heh, sepertinya kau berada di zona nyaman-mu ya Hyoudou."

"Apa maksudmu?"

"Setelah mengalahkanku, kau tidak berusaha untuk memperkuat dirimu. Kau masih stuck di masa lalu. Bahkan batas Balance Breaker milikmu masih saja 10 detik seperti saat waktu kita bertarung untuk pertama kali. Kau tahu kenapa? Karena kau pikir, setelah mengalahkanku... Tidak ada satu orang pun yang bisa mengalahkanmu," balas Raiser dengan nada kecewa "Aku dulu bahkan sampai sekarang selalu bertarung dengan Vali, Queen dari Lucina. Aku tahu kalau kau itu mengerti bahwa dia adalah Hakuryuukou, rival abadimu itu, Sekiryuutei. Bahkan setelah dia mengalahkanku seratus atau dua ratus kali pun, dia masih terus-terusan berlatih. Sampai-sampai, dia tidak mempunyai batasan saat menggunakan Balance Breaker-nya. Selama dia masih mempunyai energi yang cukup untuk bertarung, dia masih bisa untuk menggunakan mode itu terus-terusan. Sampai dia tidak bisa bertarung lagi. Sudah cukup Sekiryuutei, kita akhiri saja drama ini."

"Jangan meremeh—Gaaaaaaahh!"

Ucapan Issei terpotong saat Raiser menusukkan kelima jarinya yang memunculkan api kecil berwarna ungu.

"Gogyo Fuin!"

[Aibo, ada sesuatu yang memutuskan link antara kau dan aku.]

'Tapi siapa Ddraig? Hey, kau mendengarku kan Ddraig? DDRAIG!' Batin Issei saat orb Boosted Gear semakin menghilang perlahan demi perlahan dan dia tidak bisa melakukan komunikasi dengan Ddraig "B-Brengsek kau, Phenex! Sebenarnya apa yang kau lakukan padaku, hah?"

"Aku tidak melakukan apa-apa padamu."

"Kau bohong!" teriak Issei yang menunjuk wajah Raiser saat merasakan rasa sakit di perutnya telah mereda "Kalau begitu kenapa aku tidak bisa menggunakan kemampuan Sacred Gear-ku dan menghubungi partnerku?"

"Jadi kemampuanmu hanya [Boosted Gear] saja? Kau tidak punya kemampuan lain selain itu?" Tanya Raiser yang menaikkan alisnya karena amarah dari Issei, membuatnya terdiam "Berarti itu salahmu sendiri. Aku menggunakan itu untuk menyegel kemampuan Sacred Gear-mu itu. Kalau kau punya kemampuan lain seperti Vali, kau masih bisa melawan kok."

"KAU—"

Buaaaaaakkkk

Sebelum Raiser terpukul oleh Issei, Issei sudah ditinju terlebih dahulu oleh sosok yang muncul dari bawah tanah dan sosok itu sangat mirip dengan Raiser dan tergeletak ditanah. Sosok tiruan Raiser itu pun berkata pada Raiser "Kerja bagus, other me."

Booooffffttt

Penonton dibuat terkejut saat tubuh Raiser meledak menjadi kepulan asap dan sosok tiruan Raiser itu pun berkata "Kau benar-benar mengecewakanku, Sekiryuutei. Aku pikir, pertandingan rematch kita ini akan membuatku tertantang tapi... Kau bahkan kalah dari klon-ku sendiri. Ya itu benar, sedari tadi yang kau lawan adalah tiruanku, klon-ku, terserah kau mau bilang apa. Pertandingan sudah selesai Okita-san. Silahkan kau umumkan hasilnya."

[Pertandingan antara Raiser Phenex-sama dan Hyoudou Issei-sama berhasil dimenangkan oleh Raiser Phenex-sama.]

Sirzech langsung turun ke arena pertarungan dan memberi selamat atas Raiser "Tapi aku melihat kau menggunakan cara bertarung yang digunakan Naruto terutama teknik klon-mu itu barusan? Apa saja yang kau pelajari selama berbulan-bulan ini, Raiser-kun?"

"Aku tidak bisa menceritakan detailnya kepadamu, Lucifer-sama. Tapi kau bisa menanyakannya pada mentor-ku, tuan Uzumaki Naruto."

"Kalau begitu aku akan tanya dia nanti." Balas Sirzech dan kemudian dia melanjutkan "Jadi apa yang kau inginkan, Raiser-kun? Katakanlah, kau adalah pemenang dari pertarungan ini lagipula."

Bisa terlihat kalau Rias dan anggota peeragenya serta rivalnya yang bernama Sona terlihat khawatir akan keinginan Raiser, tapi semua pikiran buruk mereka hilang setelah mendengar kata-kata dari Raiser "Seperti yang kau tahu, kalau set Evil Pieces milikku sudah aku berikan pada adikku Ravel. Jadi aku ingin meminta set yang baru dan memulai dari nol lagi. Itu juga kalau kau dan Beelzebub-sama tidak keberatan, Lucifer-sama."

"Tentu saja aku tidak keberatan, Raiser-kun. Itu adalah hak-mu lagipula." Balas Sirzech dan kemudian dia menatap Ajuka dan berkata "Ajuka, tolong antarkan dia ke rumahmu dan berikan set Evil Pieces yang baru."

"Denang senang hati Sirzech. Kalau begitu, ayo ikuti aku Raiser-kun."

"Tunggu dulu!" Teriak Issei yang telah bangkit dan menatap Raiser dengan tajam "Lalu bagaimana denganku? Kembalikan Sacred Gear-ku, brengsek!"

"Kau bicara seolah aku mencurinya saja." Balas Raiser yang melanjutkan "Yang aku lakukan hanyalah mempersulitmu menggunakan itu. Kau masih bisa menggunakan itu tapi lumayan sulit jika dibandingkan sebelum aku menggunakan teknik segelku, Sekiryuutei. Makanya, jadilah kuat. Supaya kau bisa menggunakannya lagi seperti normal. Jangan mudah puas dengan hal yang kau miliki. Kalau begitu, aku pergi dulu. Ayo, Akane-chan."

"AAAAAAAHHHHHHH, SIALAN!" teriak Issei

-Time Skip-

"Okaa-sama..."

"Lucina, kau kembali..." Balas sang ibu yang langsung memeluk sang putri "Kalau kau mau kembali, harusnya kau kabari ibu dulu sayang."

"Maaf, okaa-sama. Aku ingin memberikan kejutan padamu." Balas Lucina dan kemudian dia pun melanjutkan "Oh ya, okaa-sama. Aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang."

"Siapa?"

"Aku yang dimaksud putri kita." Balas sosok Naruto yang terlihat berada di pintu kamarnya "Yo Grayfia. Lama tidak jumpa."

Grayfia sontak terkejut saat melihat sosok Naruto. Sosok yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama, sosok yang menghamilinya dan meninggalkannya begitu saja, sosok yang memberikan dia sosok berharga dalam kehidupannya setelah kematian ibu dan adiknya, dan juga sosok yang dia cintai tapi juga benci.

"Na-Naruto-kun..."

-To Be Continued-

AN: And done. Cliffhanger lagi? Sorry-sorry. Udah kebiasaan ane buat nge-troll reader apalagi yang gak suka dipotong di bagian seru pas lagi baca hahahaha. Intinya di chapter depan dimulai dengan tamparan dan keluh kesah Grayfia selama ini. Dan karena si Raiser udah punya bidak baru sekarang, ane bakal buat susunan peerage dia dan Lucina for maintain peace or destroy it. Kalian boleh kasih saran but be warned, ada udah ada spot yang udah di lock tapi ane belum bisa kasih tau ke kalian. Karena gak ada review yang lain seperti review L3G3ND kaya lanjut thor, lanjut atau bla bla bla. Maka gak ada balasan review

Dan buat yang minta Heroes of Remnant, sumpah... Sorry banget semuanya, itu ide udah setengah jalan malah jadi buntu di tengah jalan. Jadi ane kerjain ini dulu. Mulai sekarang gak ada info next chapter apaan yang update soalnya takut mengecewakan kalian kaya gini.

Raiser:

King: Raiser Phenex(DxD)

Queen: Uzumaki Akane(OC)

Bishop: (Dia cewek dan dari DxD), ?

Knight: Kirigaya Kazuto(SAO), Nero Sparda(DMC)

Rook: ?, ?

Pawn: (Cowok dari DxD dan megang 4 bidak), ?

Lucina:

King: Lucina Lucifuge

Queen: Vali Lucifer

Bishop: ?, ?

Knight: Asuna Yuuki(SAO), Alice Zuberg(SAO)

Rook: ?, ?

Pawn: ?, ?, ?, ?