Name: Devil Shinobi of the Phenex Family
Author: The World Arcana
Genre: Romance, Friendship
Rating: M
Disclaimer: Naruto, Highschool DxD, Fate series dan Akame ga Kill bukanlah milik saya. Yang saya miliki hanyalah cerita fic ini saja. Naruto milik Masashi Kishimoto, Highschool DxD adalah milik Ichiei Ishibumi, Fate milik Nasuverse, Akame ga Kill adalah milik Takahiro dan Tetsuya Tashiro.
Pair: Raiser Phenex x Uzumaki Akane(OC), Vali Lucifer x Lucina Lucifuge(OC), Uzumaki Naruto x Grayfia Lucifuge, Uzumaki Naruto x Akame(Past), Otsutsuki Kurama x Tamamo no Mae, etc.
Chapter 6: Relic of the Past
Seminggu berlalu setelah Grayfia Lucifuge mulai tinggal di dalam kediaman Uzumaki Naruto bersama dengan anaknya yang bernama Lucina Lucifuge. Dia juga masih bersikap dingin pada anak kedua dari mantan kekasihnya yang juga merupakan adik dari putri-nya itu yang bernama Uzumaki Akane, dan itu membuat Naruto dan Lucina kecewa pada tindakan Grayfia. Suatu ketika Akane langsung pergi setelah kembali dari sekolahnya dan membersihkan dirinya.
"Akane-chan, kau tidak mau kemana? Kau tidak mau makan dulu."
"Aku ada urusan sebentar, onee-chan." Balas Akane yang menjawab pertanyaan kakaknya dan berjalan keluar ke rumahnya.
Grayfia yang melihat itu memicingkan tatapan matanya dan membatin 'Mau kemana anak itu sebenarnya?'
Grayfia sebenarnya khawatir pada Akane, karena walau bagaimanapun dia adalah anak dari sosok yang pernah berhubungan badan dengannya dan juga adik dari putri tunggalnya itu. Tapi rasa kebenciannya pada Naruto dan sosok dari ibu dari Akane yang membuat Naruto meninggalkannya yang saat itu sedang hamil, membuatnya dingin pada sosok Akane.
'Tapi apa yang aku lakukan ini benar? Kenapa aku merasakan perasaan bersalah seperti ini?'
-Line Break-
Karena khawatir, Grayfia pun memutuskan untuk mengikuti Akane. Akane memang merupakan sensor yang hebat, tapi dia belum sehebat ayah-nya meskipun saat ini dia telah memutuskan untuk menjadi Queen dari Raiser, membuatnya bisa mengikutinya tanpa bisa terdeksi seperti ini. Mengingat tentang Akane, dia tidak mengerti dengan keputusan Naruto untuk membiarkan Akane untuk menjadi Queen dari sahabat putrinya itu. Naruto adalah manusia walaupun dia punya lifespan yang lumayan panjang, jadi bagaimana bisa Naruto membiarkan putrinya kehilangan kemanusiaannya seperti itu dan menjadi iblis seperti dirinya dan putrinya. Saking serius-nya memikirkan itu, dia tidak menyadari kalau ternyata putri tiri-nya itu pergi mengunjungi sebuah pemakaman.
'Pemakaman... Kenapa dia pergi kesini?'
Tatapan-nya tertuju pada Akane yang terlihat berhenti di sebuah makam dan meletakkan bunga yang dia beli di jalan dan Akane pun berkata "Maaf kaa-chan... Aku baru bisa kesini sekarang. Banyak hal terjadi belakangan ini. Aku mengetahui kalau tou-chan pernah punya hubungan lain dengan seseorang dan dari hubungan mereka berdua lahirlah kakakku yang bernama Lucina. Dia adalah kakak yang sangat baik dan aku sangat menghormatinya. Aku juga memutuskan untuk bergabung dengan peerage iblis bernama Raiser Phenex. Pada awalnya aku tahu dari Lucina-nee kalau dia itu sosok yang brengsek tapi loyal pada temannya. Tapi dia ingin merubah semua sifat buruknya, makanya itu aku akan membantunya untuk berubah sebagai Queen-nya. Ibu dari Lucina-nee juga sangat cantik, dia mempunyai warna rambut silver yang indah. Dia memang belum menerimaku karena aku adalah anak dari ayah yang meninggalkannya saat dia mengandung Lucina-nee demi kau. Tapi aku akan membuatnya menerima-ku sebagai putrinya karena dia adalah ibu-ku walaupun dia bukan ibu kandung-ku sepertimu kaa-chan."
Grayfia tertegun saat mendengarkan kata-kata Akane dan itu membuatnya merasa bersalah karena telah menyalahkan Akane atas perbuatan Naruto yang menyakitinya dengan cara kembali dengan Akame saat dirinya sedang mengandung Lucina. Dia juga teringat dengan kata-kata Naruto dan putrinya sendiri, membuatnya semakin bersalah. Tapi yang membuatnya semakin terkejut adalah tekadnya untuk membuat dirinya menerima Akane sebagai putrinya. Membuat dia menghampiri Akane dan berkata "Setelah semua yang aku lakukan padamu, kau masih ingin membuatku menerimamu? Kenapa?"
Akane terkejut atas kehadiran Grayfia dan menghentikan doa-nya pada ibu-nya "Grayfia-san, bagaimana bisa kau disini?"
Tapi Grayfia tidak memperdulikan pertanyaan Akane dan berkata "Jangan mengelak dari pertanyaanku, Uzumaki Akane. Jawab! Kenapa kau masih ingin membuatku menganggapku? Kau tahu perbuatanku padamu itu tidaklah benar. Tapi kenapa kau—"
"Karena kau adalah ibuku."
Mendengar itu Grayfia membalas dengan datar "Aku bukan ibumu. Ibumu adalah orang yang sedang kau kunjungi makam-nya saat ini."
"Aku tahu itu, Grayfia-san." Balas Akane yang kemudian melanjutkan "Tapi kau adalah ibu dari kakakku yang juga merupakan anak dari ayahku kan? Karena itu aku ingin menerimaku menjadi anakmu seperti Lucina-nee. Karena aku ingin mendapatkan kasih sayang seorang ibu."
Grayfia terdiam tanpa berkata apa-apa dan Akane melanjutkan "Sejak kecil aku tidak pernah merasakan rasa kasih sayang seorang ibu. Ibuku meninggal setelah beberapa menit dia melahirkanku ke dunia ini dan menggendongku untuk yang pertama dan yang terakhir kalinya. Ayah adalah orang tua yang baik, dia bahkan memasak makanan untukku walaupun dia sendiri tahu kalau dia payah dalam memasak. Tapi aku selalu iri saat melihat teman-teman sekolahku mempunyai ibu yang menyayangi mereka dan bisa aku ajak bicara untuk membantu masalahku di sekolah dan di luaran sana. Yang aku punya hanyalah foto dari ayah dan ibu saat mereka berdua belum menikah. Aku tahu kalau aku tidak pantas berkata seperti ini karena Lucina-nee juga tidak mengenal atau pernah merasakan kasih sayang seorang ayah sampai belakangan ini, tapi saat melihatmu begitu akrab dengan Lucina-nee dan bersikap bukan hanya seperti seorang anak dan orang tua tapi juga seorang sahabat, itu membuatku iri. Aku ingin kau menganggapku sebagai anakmu. Memelukku, men-supportku, memarahiku kalau aku membuat masalah, tapi—"
"Jangan katakan apapun lagi, Akane." Balas Grayfia yang tiba-tiba saja memeluk putri tiri-nya yang saat ini sedang meneteskan air mata, membuatnya membulatkan mata-nya "Maafkan aku... Aku memang sakit hati karena perbuatan ayahmu yang meninggalkanku dalam kondisi hamil demi ibumu. Tapi aku seharusnya tidak menyalahkanmu seperti ini. Kau hanyalah anak yang kurang beruntung karena lahir dari sosok pria yang dulu aku cintai dan juga sosok yang membuatnya meninggalkanku. Aku tidak pantas melakukanmu dengan buruk seperti ini. Maafkan aku sekali lagi, Akane."
"Aku memaafkanmu, Grayfia-san."
Ctaak
Grayfia langsung melepaskan pelukannya pada Akane dan menyentil dahi-nya, membuat Akane menatap Grayfia dengan kesal "Ittai! Apa sih yang kau lakukan, Grayfia-san? Sakit tahu."
"Kau ini..." Balas Grayfia yang kemudian melanjutkan "Kau bilang kalau kau ingin membuatku menganggapmu sebagai putriku sama seperti kakakmu kan? Kalau begitu jangan panggil aku Grayfia-san. Panggil aku ibu atau okaa-san."
"Aku boleh melakukan itu?"
"Tentu saja boleh." Balas Grayfia yang menepuk kepala Akane dan berkata "Kau ini anak dari Naruto-kun juga lagipula. Berarti kau juga adalah salah satu putriku juga, sama seperti kakakmu."
Akane terlihat menangis haru karena ucapan Grayfia dan memeluknya. Grayfia yang melihat itu tersenyum dan memeluk erat putri tirinya itu dan membatin 'Beristirahatlah dengan tenang, Akame-san. Aku akan melakukan semua yang aku bisa untuk menjaga dan merawat putrimu, tidak... Tapi putri kita berdua dengan Naruto-kun.'
Tanpa disadari oleh Grayfia, terlihat Kage Bunshin yang Naruto kirim untuk menjaga Akane dan Lucina, karena dia saat ini sedang pergi ke sebuah tempat. Melihat Grayfia dan Akane, klon Naruto itu pun menghilang menjadi asap dan mengirimkan memori yang dia lihat dan rasakan pada Naruto yang asli.
-Line Break-
"Jadi Grayfia-chan sudah mulai menerima keberadaan Akane-chan? Baguslah kalau begitu." Ucap Naruto saat menerima ingatan dari klon-nya yang telah menghilang. Naruto saat ini sedang berada di sebuah tempat yang terlihat seperti kota mati dan gunung besar di belakangnya dengan 6 pahatan wajah. Melihat itu dia melihat pahatan wajah yang mirip sepertinya dan yang membedakannya hanyalah pahatan itu tidak mempunyai guratan seperti Naruto "Lama tidak bertemu, ya kan Konohagakure no Sato?"
Tempat yang Naruto datangi ternyata adalah Konohagakure no Sato. Tempat kelahirannya dan juga salah satu desa besar di Elemental Nation saat era Shinobi masih berjaya dan ninja selain dirinya masih bertebaran. Setelah era Shinobi berakhir dan dimulai-nya era kekaisaran, semua wilayah dan desa besar kecuali Konoha hancur dan tenggelam ke dalam permukaan laut. Naruto yang tidak ingin desa yang telah membuatnya menjadi dirinya yang sekarang ini, memutuskan untuk menggunakan kekuatannya untuk membuat Konoha tidak mendapatkan nasib yang sama seperti Suna, Kiri dan para desa lain kecuali Kumo dan Iwa yang dia dan Sasuke sudah dari dulu hancurkan karena mereka mengkhianati aliansi dan memutuskan untuk mendeklarasikan Perang Dunia Shinobi Kelima yang berakhir bahkan sebelum perang itu benar-benar dimulai. Naruto juga melindungi tempat itu dengan pusaran dan gravitasi dengan daya tarik yang kuat supaya tidak ada yang bisa menemukan tempat ini. Bahkan Esdeath tidak bisa menembus perlindungan Naruto dan akhirnya malah para anak buahnya yang menjadi korban dari sistem perlindungan yang diberikan Naruto pada Konoha.
"Jadi kau akan menghidupkan tempat ini kembali, Naruto-sama?"
"Sa-Sasuke..." Balas Naruto saat melihat sosok yang datang dan mengajaknya bicara. Tapi dia sadar kalau dia bukanlah Sasuke yang dia kenal karena Sasuke Uchiha yang merupakan sahabatnya telah meninggal dalam pertarungannya melawan aliansi dari Toneri Otsutsuki, Momoshiki Otsutsuki dan Kinshiki Otsutsuki. Dia adalah Organic Teigu yang dibuat Najenda dari pecahan Teigu miliknya yang bernama Susanoo atas permintaanya "Sepertinya begitu..."
"Kalau begitu tugasku sebentar lagi akan selesai, ya kan?"
Naruto yang mendengar itu menjawab pertanyaan "Maaf, tapi bisakah kau membantuku sekali lagi."
"Bantuan apa itu kalau aku boleh tahu?"
"Aku ingin kau bergabung dengan peerage dari putriku, Shin."
"Kalau tidak salah dengar, bukannya kau pernah bilang kalau putri anda sudah mempunyai Hakuryuukou sebagai Queen-nya? Kalau begitu bukankah keberadaanku tidak dibutuhkan olehnya, Naruto-sama?"
"Perdamaian abadi adalah hal yang sulit untuk dilakukan Shin. Kau tahu itu kan? Ceritaku semasa di dunia Shinobi dan masa saat kekaisaran yang dipimpin oleh Makoto yang hancur karena ulah dari Honest. Ditambah lagi perang dingin yang aku yakin akan memanas kembali di masa yang akan mendatang. Dan itu membuatku menyerah untuk melakukannya." Balas Naruto dan Shin mengangguk mengerti atas perkataan master-nya itu karena dia pernah memperlihatkan semua masa lalu-nya yang penuh dengan kebencian dan peperangan "Tapi bukan berarti aku membiarkan kedua putriku begitu saja. Mereka membutuhkan semua kekuatan yang mereka butuhkan untuk melakukan itu. Dan sebagai ayah, aku akan mensupport mereka. Walaupun mereka ingin menghancurkan dunia ini sekalipun."
Mendengar perkataan terakhir Naruto yang dingin itu. Dia sudah menyadari kalau master-nya itu tidak lagi orang yang mendamba-dambakan perdamaian abadi seperti dulu. Saat ini dia hanyalah seorang ayah yang ingin membantu kedua putrinya, apapun hal yang mereka impikan. Dia sudah tidak peduli dengan apapun yang terjadi di dunia ini lagi, membuatnya menghela nafas dan membatin 'Aku harap kalian berdua bisa membuat Naruto-sama kembali seperti dulu, Lucina-sama, Akane-sama.'
"Jadi bagaimana dengan tawaranku, Shin?"
"Aku hanyalah alat yang dibuat Najenda-sama untuk melakukan semua perintahmu, Naruto-sama." Balas Shin yang kemudian melanjutkan "Apapun yang kau perintahkan, akan aku lakukan."
"Arigatou, Shin." Balas Naruto yang kemudian membuat handseal teknik andalannya "Tapi sebelum itu kita harus membersihkan dan membuat tempat ini seperti dulu, Shin. Tajuu Kage Bunshin no Jutsu!"
-Line Break-
"Issei, kinerjamu seminggu ini benar-benar payah dan mengecewakan. Kontrak yang kau jalankan tidak mencapai batas minimum. Dan kau juga mempermalukanku dengan cara kalah dari Stray Devil yang tidak lebih kuat dari para Stray Devil yang biasa kita hadapi sebelum rematchmu melawan Raiser." Ucap Rias Gremory, adik dari Sirzech Lucifer yang saat ini melihat Pawn miliknya dengan tatapan marah. Bahkan tangannya sudah terlihat akan mengeluarkan Power of Destruction miliknya dan akan dia lemparkan pada Hyoudou Issei kalau sahabatnya yang bernama Kiba Yuuto tidak cepat tanggap.
"Jangan begitu buchou. Aku tahu Issei-kun mengecewakanmu tapi lihatlah sisi positif-nya." Balas Yuuto yang mencoba meredakan kemarahan King-nya "Dia saat ini sudah bisa menyimbangiku dalam teknik berpedang. Dari segi kekuatan, dia juga sudah bertambah kuat walaupun tidak sekuat kekuatan monster milik Koneko-chan."
"Itu tidak cukup, Yuuto. Kau tahu itu kan?" Tanya Rias yang saat ini menatap Yuuto dengan tajam "Kita adalah pelindung kota Kuoh ini. Kalau Issei terus begini dan tidak bisa mengeluarkan kemampuan sejati-nya sebagai Sekiryuutei, maka dia akan terus-terusan menjadi beban kita seperti sekarang. Dan jangan lupa dengan Rating Games yang akan diselenggarakan sebentar lagi di Underworld. Kita membutuhkan semua kekuatan yang kita punya, bukan seperti ini. Aku jadi menyesal telah membangkitkan dia."
"Lalu kenapa kau melakukan itu? Aku tidak memintamu untuk melakukan itu." Balas Issei dengan nada dingin setelah mendengar perkataan terakhir dari Rias "Aku meminta siapapun untuk menolongku, supaya aku mempunyai kesempatan kedua untuk bertemu dengan sahabatku. Dengan Irina. Tidak perlu menjadikanku sebagai budakmu juga kan?"
"Issei, tenangkan dirimu kawan. Jangan katakan hal yang akan kau sesali nanti-nya."
"Aku sudah muak dengan ini semua, Yuuto." Balas Issei dan kemudian dia melanjutkan "Aku pikir Buchou membangkitkanku karena dia percaya padaku. Percaya kalau seorang yang mesum dan tidak berguna sepertiku bisa berguna untuk orang sepertinya. Aku pikir dengan membantu-nya keluar dari pertunanganmu dengan dia, maka dia akan lebih percaya padaku dan anggota yang lain yang belum bisa menerimaku seratus persen seperti Koneko-chan akan mulai menerimaku. Tapi harapanku itu salah. Lagi-lagi aku terlalu termakan dengan fakta bahwa aku adalah seorang Sekiryuutei dan itu membuatku congkak, sehingga membuatku percaya diri kalau dia tidak akan membuangku dan sekarang fakta-nya apa? Dia mulai menyesal telah membangkitkanku dan telah menghabiskan 8 bidak pion berharga-nya demi aku kan? Kenapa kau tidak bunuh aku saja dengan Power of Destruction yang tadi keluar di tanganmu itu, Buchou dan kemudian membiarkan aku mati. Seperti yang kau lakukan saat kencanku bersama Raynare."
"Apa maksudmu berkata seperti itu senpai?" Tanya Koneko yang marah pada Issei atas perkataannya pada Rias "Tarik kata-katamu itu, atau aku akan—"
"Kau mau melakukan apa memangnya, adik buronan?"
Semua orang terkejut saat melihat kedatangan Raiser yang sedang bersama dengan Akane. Rias yang melihat itu menatap Raiser dengan tajam dan berkata "Mau apa kau kesini, Phenex?"
"Aku hanya sedang berkencan saja dengan pacarku. Tapi aku melihat ada sesuatu hal yang menarik dan itu membuatku untuk melihatmu."
"Hal yang terjadi disini bukan urusanmu, pergilah!"
"Lalu membiarkan bocah yang ternyata korban ini mati karena mengatakan suatu fakta yang sudah dia ketahui." Balas Raiser yang menatap Koneko dengan datar dan berkata "Bukan begitu, stalker-chan?"
Koneko terlihat tersentak atas hal ini dan itu membuat Yuuto berkata "Tunggu dulu. Apa maksud dari semua ini. Fakta apa? Apa yang disembunyikan dariku dan Asia-chan?"
"Kau tidak mengetahuinya, Knight of Gremory?" Tanya Raiser dan dibalas gelengan kepala oleh Yuuto "Hmm, bisa dimaklumi mengingat kedekatanmu dengan Hyoudou bahkan sebelum dia menjadi seorang iblis. Kau juga merupakan observer-nya, tapi beberapa jam sebelum kematian Hyoudou, kau digantikan oleh stalker-chan. Iya kan?"
"Kalau iya memang kenapa?"
"Karena kalau kau yang mengawasi dia dan malaikat jatuh yang membunuhnya, maka kau akan menghentikannya. Tapi dia tetap mati, kenapa? Karena—"
"Cukup! Jangan katakan apapun lagi Raiser. Aku sudah bilang padamu, ini urusan peerageku. Jangan ikut campur."
Mendengar nada perkataan Rias yang mulai defensif, Yuuto mulai menatap tajam Raiser dan melanjutkan "Lanjutkan, aku ingin mengetahui semuanya."
"Baiklah kalau itu mau-mu." Balas Raiser yang kemudian dia melihat Rias yang menatapnya dengan tatapan tajam "Hei! Knight-mu sendiri yang meminta, jangan tatap aku seperti itu. Lagipula salahmu sendiri punya rencana tapi kau tidak memberitahukan semua anggota peeragemu. Baiklah Kiba Yuuto, aku akan memberitahumu. Hyoudou tetap mati karena—"
"Orang yang bertugas mengawasiku malah diam saja dan membiarkanku mati."
Bukan Raiser yang melanjutkan tapi Issei dan itu membuat Yuuto dan Asia terkejut bukan main tapi Issei belum selesai "Saat aku hampir tewas... Aku meminta tolong pada siapapun tanpa menyadari kalau selebaran yang diberikan sebuah gadis di jalan saat aku berkencan dengan Yuuma, ternyata adalah familiar dari Buchou sendiri. Karena itulah Buchou bisa datang layaknya pahlawan dan menjadikanku iblis dan baru negosiasi tentang pro dan kontra menjadi iblis keesokan harinya. Aku bisa apa, Yuuto? Aku sudah menjadi iblis tanpa keinginanku sendiri. Kalau aku tolak pun, aku akan menjadi Stray kan?
"Kalian semua mengetahui tentang ini? Hanya aku saja yang tidak mengetahuinya?" Tanya Yuuto yang mulai tertawa seperti orang gila dan membuat Issei dan Asia khawatir. Kemudian dia berhenti tertawa dan kemudian mengeluarkan pedang dari Sacred Gear [Sword Birth] miliknya dan berkata "Keparat kalian semua! Beraninya kalian bertiga melakukan itu pada sosok sahabatku yang juga telah membuatku bersatu dengan Asia-chan. Akan aku habisi kalian bertiga."
Tapi Issei menahan sahabatnya itu dan berkata "Jangan bertindak bodoh, idiot. Kau ingin menjadi Stray Devil, huh?"
"Aku tidak peduli. Mereka juga akan membuangmu dan menjadikanmu seorang Stray Devil lagipula. Jadi aku akan menjadi Stray sepertimu."
"Aku juga sama nii-san." Balas Asia yang kemudian melanjutkan "Aku tidak sudi satu tim dengan pengkhianat yang telah membiarkan sosok kakakku mati hanya karena ingin menjadikannya iblis."
Akeno, Rias dan Koneko terlihat tersentak dengan hal itu tapi Akeno berkata "Dasar bocah tidak tahu diuntung. Kalau tidak ada Rias kalian semua sudah berada di alam baka sekarang."
"Kau yakin berkata seperti itu Himejima? Kau pikir Rias akan menyelamatkan ketiga orang ini kalau mereka tidak mempunyai kemampuan apapun? Kalian membutuhkan semua jenis kekuatan yang kalian punya lagipula untuk membebaskan Rias dari pertunangan kami, terutama saat Bishop keduanya sedang disegel saat ini." Balas Raiser dan ucapan Raiser itu membuat Akeno skak mat dan mati kutu "Lagipula mereka bertiga tidak perlu menjadi Stray Devil. Aku punya usulan lagipula."
"Usulan apa itu kalau aku boleh tahu?"
"Trade denganku Rias. Tukar Hyoudou Issei, Yuuto Kiba dan Asia Argento dengan bidak baruku." Balas Raiser dan itu membuat mereka semua kecuali Akane terkejut. Rias terlihat bernafsu untuk men-trade Issei dengan bidak yang baru Raiser dapatkan dari Ajuka karena dia sudah menganggap kalau Issei sudah tidak berguna, tapi dia juga tidak mau kehilangan bidak tercepatnya dan juga healernya satu-satunya "Pikirkan baik-baik, Rias. Ketiga orang ini tidaklah terpisahkan. Kau memilih untuk trade Hyoudou tapi tidak dengan mereka berdua. Kau tahu akan apa yang akan terjadi. Mereka akan memilih untuk menjadi Stray Devil tanpa Hyoudou. Jadi tetapkan pilihanmu, Gremory."
'Sialan! Dia benar-benar lebih pintar dan licik daripada sebelumnya.' Batin Rias dengan emosi saat menyadari kalau dia sudah terjatuh sangat dalam ke dalam permainan Raiser "Baiklah, aku akan tukarkan mereka berdua dengan bidakmu."
Proses trade pun dimulai. Asia mendapatkan bidak Bishop sama seperti dulu, begitupun juga Yuuto yang mendapatkan bidak Knight. Issei juga mendapatkan bidak Pawn sama seperti dulu, bedanya tidak seperti dulu yang mendapatkan 8 bidak, tapi saat ini dia hanya mendapatkan 4 bidak. Tapi itu tidak membuatnya kecewa, karena yang terpenting adalah dia masih bisa bersama dengan Asia dan juga Yuuto, walaupun mereka bertiga harus menjadi anggota peerage yang membuat kehidupannya sebagai iblis berubah drastis.
"Kau terlihat lega, Hyoudou."
"Benarkah?" Tanya Issei pada Raiser yang kemudian melanjutkan "Aku hanya lega bisa bebas darinya tanpa menjadi Stray Devil dan menyeret kedua sahabatku bersamaku. Terima kasih atas bantuanmu. Aku pikir kau ini tidak begitu buruk juga Phenex."
"Heh, terima kasih atas ucapanmu itu Hyoudou. Tapi bisa kau berdiam diri dan buka bajumu sebentar."
"Dih, kau itu homo ya? Sampai-sampai memintaku untuk membuka bajuku. Aku masih normal, bangsat."
"Aku juga masih normal, bangsat. Kalau kau homo, aku tidak akan memacari Akane-chan dan malah memilih Vali sebagai uke." Balas Raiser dengan sewot, dan kemudian dia melanjutkan "Cepat buka bajumu sebelum aku membakar semua badan-mu itu Hyoudou."
"Iya-iya dasar King cerewet."
Issei pun membuka jas dan baju-nya dan memperlihatkan tanda segel yang dibuat Raiser satu minggu yang lalu. Kemudian mereka semua melihat kelima jari Raiser mengeluarkan cahaya berwarna biru yang langsung dia hujamkan ke segel itu.
"Gogyo Kaiin!"
"Guaaarrggghh!"
Melihat Issei terlempar karena perbuatan Raiser, Yuuto pun menghampirinya dan berkata dengan keras "Apa yang kau pikir kau lakukan, Raiser Phenex!"
Tapi dia mengabaikan Yuuto dan malah menatap Issei yang sudah berhasil berdiri "Coba keluarkan Sacred Gear-mu, Hyoudou."
"Boosted Gear!"
Muncullah gauntlet berwarna merah yang terdapat permata berwarna hijau di tangan kirinya "Ddraig..."
[Lama tidak bertemu, partner.] Balas sentient being di dalam Sacred Gear-nya [Maaf karena keabsenan-ku ini, kau jadi—]
"Tidak masalah, Ddraig." Balas Issei yang kemudian melanjutkan "Tanpa kau, aku jadi menyadari sesuatu. Aku terlalu bergantung pada kekuatanmu dan hal itu-lah yang membuatku menjadi lemah. Mulai sekarang aku bersumpah akan melatih diriku lebih giat lagi, jadi aku akan tetap menjadi kuat. Dengan atau tanpamu, Ddraig. Aku juga menyadari kebusukan Buchou, Akeno-senpai dan Koneko-san."
Ddraig yang mendengar itu hanya menahan emosi karena partnernya diperlakukan seperti itu. Issei memang tidak bisa mengakses kekuatannya, tapi bukan berarti dia tidak mengetahui apa yang dirasakan partnernya itu [Aku sungguh berterima kasih karena kau telah membuka mata partnerku atas kenaifan-nya mempercayai iblis busuk itu, Raiser Phenex. Dan aku sungguh berterima kasih atas kesetiaan kalian pada partnerku ini, Kiba Yuuto dan juga Asia Argento.]
"Bah, tidak usah berterima kasih padaku. Aku melakukan ini supaya Vali bisa mendapatkan mainan baru dan tidak memintaku duel terus-terusan."
Mendengar gumaman Raiser, Issei pun berkata "Kau berkata apa tadi, Phenex?"
"Abaikan saja perkataanku, Hyoudou." Balas Raiser dengan cepat dan itu membuat Akane terlihat menahan tawa dan membuat Issei, Asia dan Yuuto kebingungan. Kemudian mereka pergi ke rumah Naruto dengan lingkaran sihir mereka.
Saat sampai ke kediaman Naruto, Issei sudah mendapatkan tatapan tidak suka dari Lucina mengingat pertemuan dia karena perbuatannya pada Lucina dan adiknya, Naruto dan Grayfia tidak begitu peduli dengan hal itu sedangkan Vali menyeringai saat tahu partner bertarungnya bertambah banyak.
"Mau apa kau kesini, Hyoudou?"
"Aku yang membawanya kemari, Lucina." Balas Raiser yang melanjutkan "Karena dia dan kedua teman-nya adalah anggota peerageku sekarang."
"Kau tidak salah, Raiser? Maksudku... Dia itu, ugh... Kau tidak lupa tentang apa yang dia lakukan padaku dan Akane yang sudah menjadi pacarmu."
"Kau memang benar akan hal itu, Lucina." Balas Raiser, membuat Issei merasa bersalah "Tapi dia sudah berubah. Apa yang terjadi padanya dan kedua temannya telah merubahnya. Lagipula, walaupun dia mesum tapi kan dia hanya bisa melihat saja dan tidak melakukan apapun kan? Tidak seperti orang yang aku kenal."
Hal itu membuat wajah Lucina memerah dan wajah Vali terlihat memucat. Melihat ayahnya menatap Vali dengan tajam karena dia masih mencurigai Vali sebagai sosok misterius yang suka membelai bokong-nya dengan aduhai, Lucina pun buru-buru berkata "Baiklah. Kau menang, Raiser. Tapi kalau aku liat sekali saja dia melakukan hal tidak senonoh padaku dan adikku, aku tidak akan memberikan belas kasih."
"Kalau itu terjadi, aku juga akan membantumu untuk melakukan itu."
Mendengar situasi sudah terkendali, Naruto yang sedang memakan makanannya pun menghentikan kegiatannya dan berkata "Kalau begitu kalian semua makanlah sebelum makanannya dingin. Setelah ini, aku akan membawa kalian ke suatu tempat."
"Kemana tou-chan?"
"Nanti kau juga tahu putriku." Balas Naruto dengan tersenyum saat mendengar perkataan ayahnya.
Setelah itu, mereka semua pun makan bersama dan terlihat tensi yang tadi terlihat karena Lucina agak membenci dan tidak mempercayai Issei sudah menghilang dan dia saat ini cukup percaya bahwa sosok mesum mantan Pawn sosok yang bisa disebut sebagai bibi-nya itu sudah benar-benar berubah. Dia terlihat sudah tidak sombong dengan status-nya sebagai Sekiryuutei, sudah bisa mengontrol kemesumannya meskipun kemesumannya kadang masih terlihat, dan dia sudah serius untuk menjadi kuat tanpa bergantung kepada Sacred Gear miliknya. Setelah acara makan keluarga itu selesai, Naruto pun menempelkan tangannya pada mereka semua dan mentransferkan mereka semua dengan Hiraishin. Semua yang ada disana terlihat terkesima melihat hutan yang asri dan sejuk serta gedung besar di depan mereka dan dikelilingi oleh rumah-rumah berbentuk sedang. Sedangkan dengan Grayfia, dia masih mengingat-ingat tempat apa ini sebenarnya. Karena dia sama sekali tidak mengetahui tentang tempat ini, bahkan mantan King-nya dan juga para rekannya sesama Yondai Maou tidak pernah mengetahuinya. Tapi tatapan Lucina dan Akane tertuju pada patung batu di belakang bangunan besar yang mereka lihat. Patung dimana terdapat beberapa ukiran patung berbentuk wajah dan salah satu dari mereka mengingatkan mereka berdua pada ayahnya, dan yang membedakan-nya hanyalah patung itu tidak memiliki guratan di wajah seperti ayah mereka.
"Apa kalian berdua telah mendapatkan wilayah untuk kalian kuasai sebagai High Class Devil seperti Kuoh, putriku, Raiser-kun?"
"Belum, kami belum mendapatkan-nya, otou-sama, Naruto-san."
Mendengar respon putri sulungnya dan sahabat putrinya itu, Naruto pun berkata "Kalau begitu, kalian bisa gunakan tempat ini sebagai base kalian berdua. Aku yang akan mengatakannya pada Sirzech nanti."
"Naruto-kun, aku dari tadi tetap saja diam. Tapi tempat apa ini? Kenapa aku dan yang lain bahkan para Angel dan Fallen Angel tidak mengetahui tentang tempat ini."
"Karena aku memang sengaja menyembunyikan tempat ini dari semua orang. Tempat ini mengandung banyak informasi, dan aku sebagai penjaganya tidak bisa membiarkan rahasia itu jatuh ke tangan orang yang salah Grayfia-chan. Tapi karena putri kita dan Raiser-kun membutuhkan tempat sebagai base mereka dan aku telah begitu lama mengubur tempat ini dalam ilusi kabut tanpa batas dan juga pusaran air yang sangat ganas, sudah saat-nya aku membangkitkan tempat ini dari tidurnya." Balas Naruto yang langsung melanjutkan "Dan untuk pertanyaanmu itu... Tempat ini adalah relic dari era Shinobi yang telah dilupakan zaman. Salah satu dari 5 desa besar dan juga tempat aku memulai segalanya. Tempat ini adalah, Konohagakure no Sato."
-To Be Continued-
Review:
Tenshi-Azazel:
Entar kapan-kapan. Best boy sama best loli-pai harus muncul belakangan.
ClockTower.r:
Sejak negara api menyerang pasti-nya.
FCI. Phantom no Emperor:
Sebenarnya udah pernah, tapi off-screen. Ya 3 hari setelah Grayfia masuk ke rumah Naruto lah tapi gagal upaya pembunuhannya sama Our Harem King. Untuk pertanyaan anda di bawah pak? Yes. Mereka masuk peerage Raiser.
Dimas Kurosaki:
Jangan lupa maniak pantat yang juga selalu memegang bokong Lucina setiap mendapatkan kesempatan emas.
FCI. Dagenity:
Udah sih, tapi off-screen dan itu gatot sama Naruto.
