Name: Devil Shinobi of the Phenex Family

Author: The World Arcana

Genre: Romance, Friendship

Rating: M

Disclaimer: Naruto, Highschool DxD, Fate series dan Akame ga Kill bukanlah milik saya. Yang saya miliki hanyalah cerita fic ini saja. Naruto milik Masashi Kishimoto, Highschool DxD adalah milik Ichiei Ishibumi, Fate milik Nasuverse, Akame ga Kill adalah milik Takahiro dan Tetsuya Tashiro.

Pair: Raiser Phenex x Uzumaki Akane(OC), Vali Lucifer x Lucina Lucifuge(OC), Uzumaki Naruto x Grayfia Lucifuge, Uzumaki Naruto x Akame(Past), Otsutsuki Kurama x Tamamo no Mae, etc.

Chapter 7: The Lives In The Leaves

Setelah Naruto Uzumaki datang bersama dua putrinya, Grayfia, dan anggota peerage dari Raiser dan Lucina yang bernama Vali, Issei, Yuuto dan juga Asia... Dia pun menjelaskan semuanya pada mereka semua tentang asal usulnya, sejarah Konoha dan Elemental Nation untuk menjawab pertanyaan Grayfia kepadanya. Mereka yang berada disana cukup terkejut saat mengetahui kalau Naruto adalah legenda dalam era shinobi, salah satu dari kedua shinobi terkuat di era shinobi yang berhasil menggagalkan kehancuran dunia shinobi. Mereka juga mengetahui kutukan Naruto yang membuatnya abadi, meskipun dia masih bisa mati dalam pertarungan.

"Jadi karena itu kau berumur panjang, Naruto-kun?" Tanya Grayfia dan Naruto mengganggukkan kepalanya, memberikan konfirmasi atas pertanyaannya.

"Karena kutukan ini, aku kehilangan banyak hal. Rekan-rekanku di Konoha dan Night Raid yang mati karena usia. Aku juga kehilangan sosok sahabatku, padahal dia juga memiliki kutukan ini. Andai saja si bodoh itu tidak memaksakan diri dan melawan ketiga Otsutsuki sialan itu. Dan dia seenaknya memanggilku dobe atau usuratonkachi, hah." Ucap Naruto yang kemudian teringat pada sahabat sekaligus sosok yang dia anggap kakak, Sasuke Uchiha "Tapi aku tidak menyesalinya..."

Hal itu membuat mereka menatap Naruto, yang kemudian merangkul Grayfia, Lucina dan Akane ke dalam pelukan yang hangat dan erat "Karena dengan kutukan yang diberikan Rikudou -jiji ini. Aku bisa bertemu dengan Akame-chan dan kau, Grayfia-chan. Berkat pertemuanku dengan kalian berdua juga lah, aku diberkahi dengan kedua putri yang cantik dan manis seperti kalian, Lucina-chan, Akane-chan."

Mendengar itu, mereka bertiga pun menangis dan membalas pelukan Naruto. Raiser, Issei, Vali, Yuuto dan Asia terlihat terharu saat melihat interaksi keempat orang itu. Kemudian, sosok Shin datang dengan pakaian yang dulu dipakai Sasuke saat perjalanan penebusan dosanya.

"Kau sudah sampai, Naruto-sama."

"Yah. Aku baru saja sampai Shin." Balas Naruto. Semua orang disana termasuk Grayfia terlihat siaga karena mereka terutama Grayfia bisa merasakan kalau sosok bernama Shin itu tergolong sosok yang kuat dan mereka juga tidak merasakan hawa keberadaan Shin dan baru menyadari kehadirannya setelah Shin menunjukkan dirinya.

"Siapa dia, Naruto-kun?" Tanya Grayfia yang memicingkan pandangannya pada Naruto.

"Namanya adalah Shin. Bisa kau bilang dia adalah Artificial Tengu yang dibuat oleh Najenda, atasanku dan Akame saat aku masih menjadi anggota Night Raid ." Balas Naruto yang kemudian dia menatap putri tertuanya dan berkata "Mulai sekarang—Dia adalah anggota peerage-mu, putriku."

"Aku mohon bantuan-mu, Lucina-sama."

"E—Ehhhhhh!!!"

Vali yang mendengar itu mendecih, karena Naruto seenaknya saja memberikan seorang pria untuk menjadi anggota peerage dari Lucina yang dia takutkan akan menjadi saingannya untuk mendapatkan cinta Lucina, Akane senang karena sang kakak mendapatkan anggota peerage yang cukup kuat untuk melindungi sang kakak, sedangkan Raiser terlihat iri saat sang sahabat mendapatkan sosok yang kuat untuk menjadi anggota peeragenya meskipun dirinya sudah mempunyai sosok Issei yang merupakan seorang Sekiryuutei .

"Arigatou, Naruto-kun."

Naruto yang mendengar perkataan Grayfia, hanya tersenyum dan berkata "Sama-sama. Apapun untuk putri kita, Grayfia-chan."

- Line Break -

Saat Vali, Raiser, Yuuto dan Asia memutuskan untuk melihat-lihat di Konohagakure atau yang sekarang disebut Uzushiogakure karena keberadaan Uzushio yang dikelilingi pusaran air yang susah ditembus. Naruto mengajak Grayfia, Akane dan Lucina pergi ke suatu tempat, tepatnya sebuah pemakaman. Mereka berempat kemudian berhenti di salah satu makam disana, dan Naruto mulai berdoa disana.

"Makam siapakah ini, Naruto-kun? Kenalan-mu kah?" Tanya Grayfia saat melihat Naruto berhenti dan berdoa di sebuah makam, dan di kedua makam itu terukir sebuah nama. Minato Namikaze dan Kushina Uzumaki "Naruto-kun, ini—"

"Ini adalah makam kedua orang tuaku, Grayfia-chan." Balas Naruto yang kemudian menatap kedua putrinya dan tersenyum "Nenek dan kakekmu, kedua putriku."

Mendengar itu, kedua putri Naruto itu pun turut berdoa bersamaan dengan Naruto. Grayfia terlihat ingin menghentikan mereka karena iblis tidak diperbolehkan untuk berdoa atau menyebut tentang Tuhan, atau kepala mereka akan terasa pening dan tubuh mereka akan terasa terbakar luar dan dalam.

"Jangan khawatir, Grayfia-chan. Tidak akan terjadi apa-apa pada kedua putri kita." Balas Naruto. Dan seperti yang dikatakan Naruto, ternyata putri kandung dan putri tirinya itu tidak terlihat merasakan apapun dan itu membuat Grayfia turut mendoakan kedua mendiang orang tua Naruto sama seperti yang dilakukan Naruto dan kedua putrinya itu.

"Maaf membuatmu menunggu lama, tou-chan, kaa-chan." Ucap Naruto yang kemudian melanjutkan." Ucap Naruto yang kemudian berkata "Kalau begitu, aku akan memperkenalkan satu wanita dan kedua gadis cantik ini. Wanita cantik ini adalah Grayfia Lucifuge, ibu dari salah satu putriku. Dan kedua gadis ini adalah cucu kalian, Lucina dan Akane. Aku harap kau dan yang lain bahagia di Pure Lands , tou-chan, kaa-chan."

- Line Break -

"Jadi ini alasanmu menjadikanku sebagai anggota peeragemu, Phenex?"

Raiser yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sambil melihat Pawn miliknya sedang berusaha mati-matian untuk menghindari serangan demi serangan yang dilancarkan rivalnya itu.

"Aku malas meladeni dia, Hyoudou. Jadi hiburlah dia sedikit. Lagipula ini bisa menjadi pengalamanmu untuk mempelajari gaya bertarung dan kebiasaan rivalmu itu."

'Tch, dasar King sialan. Seenaknya saja.' Balas Issei dengan jengkel dengan nafas terengah-engah. Issei saat ini hanya bisa menghindari serangan rivalnya itu. Dia berusaha membalas dengan menaikkan kekuatannya berkali-kali lipat, tali Vali selalu saja membagi kekuatannya dan itu membuatnya hanya bisa bertahan saja.

"Kau bertambah kuat, Hyoudou. Tapi itu belum cukup!!!" Teriak Vali yang langsung menyerang Issei dengan kekuatan penuh, tapi dia masih bisa bisa menahan serangan Vali meskipun Balance Breaker -nya hancur karena kehabisan waktu "Kau sudah menyerah, Hyoudou?"

"Jangan harap. Aku bisa bertarung sampai kapanpun." Balas Issei yang mulai menggunakan Balance Breaker kembali dan itu membuat Vali terkejut karena dia pikir Issei sudah mencapai batasnya dan tidak akan bisa menggunakan Balance Breaker lagi 'Sial!!! Apa yang harus aku lakukan untuk melawan dia? Kekuatanku benar-benar belum bisa disandingkan dengan kekuatan Vali-san.'

Tapi tiba-tiba saja dia mendapatkan ide yang cukup cemerlang saat melihat Akane datang bersama dengan Lucina dan Asia. Mereka juga terlihat sedang membawa banyak kantung makanan di tangan mereka, membuatnya berkata "Vali-san!!! Ada angin kencang yang berhembus kencang dan itu membuat pantat Lucina-san yang sedang dibalut celana dalamnya terlihat."

Mendengar itu kedua alis mata Lucina berkedut karena kesal atas perkataan Issei, tapi dia dibuat facepalm oleh Vali yang terlihat lengah dan berkata kalau tidak ada yang boleh melihat harta karunnya kecuali dirinya sendiri, membuat wajahnya memerah. Issei yang melihat Vali telah lengah, langsung melesatkan Dragon Shot dan telak mengenai Vali yang belum sempat membaginya dengan [Divide] karena kelengahan dirinya itu, membuatnya terpental dan mendarat di bawah kaki Lucina yang menatapnya dengan kecewa dan malu.

"Heh, sepertinya aku yang menang Vali-san."

"Sialan kau, Hyoudou. Kau membuatku lengah dengan cara membohongiku. Kau bertindak curang."

Mendengar perkataan Vali, tatapan Issei terlihat mengeras dan dia pun berkata "Kenapa memangnya aku harus bertarung secara jujur? Aku bukanlah seorang ksatria. Aku akan melakukan apapun supaya aku bisa menang. Salahmu sendiri yang lengah karena perkataanku. Lagipula, kau melupakan sesuatu Vali-san."

"Apa itu?"

"Kita ini iblis, tipu daya dan kebohongan adalah salah satu trait dari ras kita berdua. Kau memang kuat, kekuatanku bahkan tidak sejajar denganmu. Tapi bukan berarti aku tidak bisa mengalahkanmu dan karena kau kuat, belum tentu kau tidak terkalahkan."

Setelah Issei mengatakan itu, dia pun kembali ke rumahnya bersama dengan Asia yang sudah diangkat oleh kedua orang tua-nya sebagai adik angkatnya. Vali kemudian bangkit dan membersihkan debu yang berada di baju-nya dan dia pun disindir oleh Lucina "Jadi, bagaimana rasanya dikalahkan oleh Sekiryuutei terlemah di era ini, Vali-kun?"

Vali yang mendengar sindiran Lucina hanya mendecih dan berkata "Aku tidak pikir dia itu lemah. Dia punya potensi, tapi bersama dengan Rias membuatnya lemah karena yang dia dan ratu-nya lakukan hanyalah memamerkan buah dada mereka saja daripada melatihnya dengan benar. Dan bersama dengan Raiser, membuat dirinya bertambah kuat. Gihihihi... Aku tidak sabar untuk melihat dia bertambah kuat, lalu aku akan bertarung sampai mati dengannya."

Bletaakkk

Lucina langsung menghantamkan kipas kecil miliknya ke atas kepala Vali, membuatnya berteriak kesakitan "Ittai!!! Apa-apaan sih kau ini, Lucina? Sakit tahu."

"Dasar baka. Aku dan Raiser tidak akan membiarkanmu dan dia menuntaskan pertarungan abadi kalian dan membuat kalian berdua masing-masing terbunuh. Lagipula, aku tidak mau kehilanganmu Vali-kun. Karena kau itu adalah sahabatku selain Raiser. Meskipun kau itu sama bejat dan mesumnya dengan rivalmu itu, ya walaupun sifat bejat dan mesumnya dia sudah berkurang sedikit."

Vali yang mendengar itu tertegun karena perkataan Lucina. Sedangkan dengan Akane, dia pun berkata "Onee-chan selalu tidak jujur atas perasaanya sendiri."

"Urusai, Akane-chan." Balas Lucina dengan wajah yang memerah, membuat sang adik dan Raiser tertawa dan akhirnya Lucina menatap tajam mereka berdua.

- Line Break -

Sirzech Lucifer, pemimpin tertinggi di fraksi iblis dengan jabatan Maou Lucifer sekaligus salah satu dari tiga Super Devil dari fraksi iblis selain sahabatnya yang bernama Ajuka Astaroth atau yang saat ini lebih dikenal sebagai Ajuka Beelzebub dan musuh lama dia di Underworld Civil War , Rizevim Livan Lucifer saat ini sedang frustasi karena harus mengisi banyak formulir-nya yang diberikan sang istri sekaligus Queen barunya menggantikan Grayfia yang bernama Edelgard Gremory.

"Tidak bisakah aku menunda untuk mengerjakan ini dan lalu kita berdua kencan di tempat yang romantis, hime? Setelah Millicas lahir, kita sudah jarang melakukan itu kan?"

Mendengar kata-kata suaminya, sang istri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata "Jangan mencoba untuk kabur dari tugasmu, suamiku tersayang. Kita tidak akan berkencan sebelum kau menyelesaikan tugasmu ini."

"Tapi tugas ini tidak akan pernah berakhir."

Mendengar ocehan suaminya, Edelgard hanya bisa menghela nafas melihat sifat kekanak-kanakan suaminya 'Aku masih bingung bagaimana caranya nee-sama menghadapi sifat kekanak-kanakan Sirzech-kun saat dia seperti ini?'

Tiba-tiba saja mereka berdua dikejutkan oleh kedatangan Naruto yang muncul dengan kilatan berwarna kuning. Edelgard yang melihat itu langsung mengeluarkan pedangnya dan mengarahkannya ke leher Naruto, tapi Naruto mengacuhkannya dan malah menyapa Sirzech "Yo, Sirzech... Lama tidak bertemu."

"Lama tidak bertemu apanya? Kita baru saja bertemu dan minum bersama beberapa hari lalu." Balas Sirzech yang mendengus saat mendengar perkataan Naruto. Dia tahu kalau Naruto pernah menaruh segel Hiraishin di kantornya dan itu membuatnya bisa menemuinya kapan saja, jika dia ada keperluan dengannya. Tapi tetap saja, dia agak kesal dengan Naruto yang seenaknya saja datang tanpa diundang seperti itu. Bagaimana kalau dia dan istrinya sedang bercinta di kantornya dan Naruto tidak sengaja melihat perbuatan mereka karena dia pergi ke kantornya dengan Hiraishin . Dia bisa malu seumur hidupnya "Err, hime... Bisa kau jauhkan pedangmu dari leher dia? Dia itu sahabatku, kau tahu."

"Baiklah. Kalau itu mau-mu, anata."

Melihat istrinya telah menghilangkan pedangnya dari leher Naruto, Sirzech pun menatap Naruto dengan serius dan berkata "Jadi, ada urusan apa kau denganku Naruto?"

"Aku hanya ingin memberitahukan kalau aku sudah menemukan daerah yang bisa digunakan putriku dan Raiser sebagai base aktivitas mereka sebagai iblis." Balas Naruto yang memberikan sebuah berkas pada Sirzech.

Melihat berkas yang diberikan Naruto, Sirzech pun menatapnya dan berkata "Hah, dimana ini? Aku tidak pernah tahu ada daerah seperti ini."

"Itu adalah remnant dari salah satu dari 5 desa besar di Elemental Nation . Lebih tepatnya Konohagakure no Sato dari Hi no Kuni ."

"Kau serius?" Tanya Sirzech yang kemudian melanjutkan "Kalau tidak salah ingat, aku dengar dari beberapa researcher yang tertarik dengan era shinobi, semua desa besar dari era shinobi sudah tenggelam jauh ke dasar laut."

"Kau tidak perlu tahu detailnya. Yang aku ingin kan hanyalah persetujuanmu, Sirzech."

Mendengar itu, Sirzech hanya menghela nafas dan berkata "Baiklah, aku akan menyetujui proposalmu untuk menjadikan tempat yang kau rekomendasikan sebagai base dari Lucina dan Raiser. Tapi kau harus menjelaskan tentang ini semua kepadaku nanti."

"Iya, iya, iya. Aku akan melakukannya cerewet." Balas Naruto yang dengan santai membalas perkataan Sirzech dan membuat Edelgard kesal pada sifat tidak sopan dari sosok yang dia ketahui sebagai sosok yang menyakiti perasaan sosok yang dia anggap kakak itu pada suaminya.

"Tunggu Naruto..."

Naruto yang dipanggil Sirzech, menghentikan teknik Hiraishin yang akan digunakannya dan berkata "Ada apa Sirzech?"

"Bagaimana hubunganmu dengan Grayfia? Sudah membaik?"

"Kau bisa bilang begitu." Balas Naruto dan kemudian dia melanjutkan "Sirzech, aku berterima kasih sekali pada bantuanmu karena telah membuat hubunganku dan dia membaik. Tapi, jangan sekali-kali kau berbuat seperti ini lagi. Hal yang terjadi padaku dan Grayfia adalah kesalahanku, jadi aku ingin menyelesaikan masalah itu sendiri. Tidak dengan bantuan orang lain."

Sirzech yang mendengar itu merasa bersalah dan berkata "Maaf, Naruto..."

"Tidak apa-apa. Aku telah memaafkanmu, Sirzech." Balas Naruto yang kemudian menatap Edelgard dan berkata "Oh ya, dan kau istri Sirzech yang aku tidak tahu namanya... Aku tidak tahu kenapa, tapi aku rasa kau membenciku karena perlakuanku pada Grayfia dulu. Tapi, tenang saja. Aku tidak akan menyakiti dan melukai dia lagi. Karena dia salah satu wanita yang aku anggap berharga di hatiku."

Setelah, Naruto pergi dengan Hiraishin ... Edelgard pun menghela nafas dan berharap kalau Naruto tidak akan menyakiti perasaan sosok Grayfia yang sudah dia anggap kakak sekali lagi. Kemudian dia melihat suaminya dan berkata "Lanjutkan pekerjaanmu, anata."

Dan hal itu membuat Sirzech menghela nafas dan menggerutu dalam hati saat dirinya melanjutkan menulis berkas-berkas di hadapannya 'Andai saja aku punya teknik seperti Kage Bunshin milik Naruto, sigh. Dasar berkas-berkas sialan!!! Kenapa kalian tidak ada habis-habisnya sih? Dan, hime... Berhenti menambahkan berkas-berkas laknat dan terkutuk itu. Aku bisa gila lama-lama. Tidak kau, tidak Grayfia. Kalian berdua sama saja.'

- Line Break -

Naruto sampai di kamarnya setelah berteleportasi dari ruangan kerja Sirzech dengan menggunakan Hiraishin . Dia cukup terkejut saat melihat Grayfia juga berada di kamarnya.

"Jadi bagaimana? Apa Sirzech mengizinkannya?"

"Ya begitulah." Balas Naruto singkat dan kemudian dia melanjutkan "Jadi kenapa kau berada di kamarku, Grayfia-chan?"

"Hmm, mulai saat ini aku memutuskan untuk tinggal di kamarmu." Balas Grayfia dan itu membuat Naruto terkejut, tapi melihat senyuman aneh Naruto... Tatapan Grayfia menggelap dan langsung menepuk kepala Naruto dengan kipas kecil seperti milik putri tunggal mereka berdua "Walaupun begitu, jangan macam-macam. Aku masih kesal padamu karena meninggalkanku waktu itu. Jadi jika kau melakukan hal yang tidak-tidak sebelum kita menikah, akan aku potong batangmu itu Naruto-kun."

Sebenarnya Naruto, tidak takut dengan tatapan tajam Grayfia. Apalagi mengingat perbedaan kekuatan mereka bisa dibilang terlalu jauh. Tapi saat dia mengancam akan memotong juniornya jika dia berbuat macam-macam, Naruto hanya bisa menelan ludah dan berkata "Hai..."

Sedangkan dengan Raiser, saat ini dia sedang berlatih dengan anggota peeragenya. Dia melawan Issei dan Akane melawan Yuuto, sedangkan Asia mengobati salah satu dari keempat orang ini jika salah satu dari mereka terluka.

"Masih belum, Hyoudou!!!"

Mendengar itu, Issei pun menambahkan kekuatan daya serangannya dan memukul Raiser kembali dan itu membuatnya terlempar sedikit ke belakang. Melihat itu, Raiser pun berkata "Lumayan. Kita akan lanjutkan besok, Hyoudou."

Saat mereka berdua istirahat, Raiser pun melempar sebuah botol berisi air isotonik kepada Issei "Minumlah..."

"Arigatou." Balas Issei yang berhasil menangkap lemparan botol dari Raiser dan mulai meminum minumannya.

"Jadi, apa yang mengganggumu Hyoudou?"

Mendengar itu, Issei terlihat terkejut karena King barunya itu bisa menyadari ada yang salah pada dirinya dan kemudian dia bertanya balik kepada Raiser "Menurutmu bisakah kita bersahabat atau berhubungan dengan seseorang yang berbeda ras dengan kita?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Aku mempunyai seorang sahabat masa kecil. Namanya adalah Irina Shidou. Pada awalnya aku mengira kalau dia adalah sosok laki-laki, tapi ternyata dia adalah seorang gadis. Dia tidak menceritakan apapun padaku, tapi aku tahu kalau dia memiliki afliasi dengan pihak gereja dan fraksi malaikat." Balas Issei yang kemudian mengepalkan tangannya "Dulu aku adalah manusia, jadi mungkin tidak akan ada masalah kalau aku berhubungan atau bersahabat dengan dia. Tapi aku adalah iblis sekarang Raiser. Aku takut kalau dia menjahuiku dan tidak mengganggapnya sebagai sahabatnya lagi."

Raiser cukup terkejut karena ini baru pertama kalinya dia memanggil namanya bukan nama marga-nya "Hmft... Kalau dia melakukan itu, berarti dia bukan benar-benar sahabatmu, Hyo—Issei. Dia tidak bisa membencimu hanya karena kau berubah menjadi iblis. Bukan salahmu juga kau mati, lalu si brengsek itu membangkitkanmu karena rencana busuknya. Seharusnya dia bersyukur karena sahabatnya masih bisa menghirup oksigen lebih lama."

'Raiser...'

Raiser yang melihat Issei mengeluarkan ponselnya pun menepuk pundaknya dan berkata "Semoga beruntung, Issei."

'Terima kasih, Raiser.' Batin Issei yang kemudian menelpon nomer Irina. Saat teleponnya tersambung, dia berkeinginan untuk melempar ponselnya dan lari jauh-jauh dari ponselnya tapi suara dari sahabatnya itu membuatnya menghentikan sifatnya yang bisa dibilang pengecut itu.

"Issei, apa itu kau?"

"Ya, ini aku. Irina." Balas Issei dan dia bisa mendengar kalau sahabatnya itu terlihat bahagia mendengar telepon darinya karena mereka memang sudah lama tidak bertemu bertahun-tahun lamanya. 'Apa aku bisa memberitahukan hal ini pada Irina? Bagaimana kalau dia membenciku dan memutuskan hubungan persahabatan kita berdua? Tidak. Aku harus melakukan ini. Karena aku bukanlah seorang pengecut."

"Irina, ada yang ingin aku katakan kepadamu. Aku tahu kau akan membenciku, bahkan mungkin memutuskan persahabatanmu denganku, tapi kumohon dengarkanlah hal yang aku ingin katakan ini."

Issei pun menceritakan semuanya, mulai dari kehidupannya setelah Irina pergi ke luar negeri bersama dengan ayahnya. Mulai dari pertemuannya dengan seorang kakek mesum yang membuatnya ikut menjadi mesum, membuat Irina kecewa karena sosok pemuda yang manis seperti Issei berubah menjadi sosok yang mesum. Diterimanya dia di Kuoh Academy dan persahabatannya dengan Matsuda dan Motohama. Dan terakhir dirinya yang sekarang menjadi seorang iblis, lalu dirinya dibuang oleh King -nya karena dianggap tidak berguna dan akhirnya mengabdi pada sosok iblis lain yang dia harap berbeda jauh dari King lamanya tersebut.

"Aku tahu kau berafliasi dengan pihak gereja dan fraksi malaikat. Tapi aku mengerti kalau kau akan memutuskan tali persahabatan kita karena aku saat ini adalah seorang iblis yang notabene-nya merupakan musuhmu."

"Issei-kun no baka!!!"

"Huh?"

"Bisa-bisanya kau berfikiran seperti itu, Issei-baka!!! Kalau aku ada disana, sudah aku pukul kepalamu dengan sisi tumpul pedangku. Kau itu sahabatku, Issei-kun. Mau kau iblis, malaikat jatuh atau youkai. Aku tidak akan membencimu, karena kau itu sahabatku dan aku juga—"

Mendengar suara Irina terpotong, Issei pun berkata "Karena kau juga apa, Irina?"

"Aku tidak bisa memberitahumu sekarang, Issei-kun. Aku akan memberitahumu saat aku kembali ke Jepang ."

"Kau akan kembali ke Jepang ? Kapan?"

"Mungkin dua minggu lagi." Balas Irina dan kemudian dia melanjutkan "Aku dan rekanku yang bernama Xenovia mendapatkan misi di sana. Jadi saat aku sampai disana, kita bisa menghabiskan waktu bersama Issei-kun."

"Aku akan tunggu sampai saat itu tiba, Irina-chan."

Issei kemudian menutup teleponnya dan tersenyum karena dia akan bertemu dengan sahabatnya kembali, tanpa menyadari ada sosok yang berada tepat di belakangnya "Jadi bagaimana?"

Issei terkejut karena sosok itu adalah Raiser, tapi karena reflek... Dia malah menghajar wajahnya dan membuatnya terlempar "Dasar Pawn sialan!!! Kenapa kau memukulku? Sakit bodoh."

"Kau sendiri yang bodoh. Ngapain kau malah ngagetin dari belakang gitu, dasar raja idiot?" Balas Issei tidak mau kalah, membuat mereka berdua saling bertatapan dengan tajam, lalu Issei menghela nafas dan berkata "Untuk menjawab pertanyaanmu, interaksiku dan Irina-chan tergolong lancar. Dia tidak marah padaku dan memutuskan untuk mengakhiri persahabatan kami berdua."

"Baguslah, kalau begitu. Kalau begitu, ayo kita pergi. Grayfia-san sudah membuat banyak makanan untuk kita semua."

"Lalu bagaimana dengan Akane-san, Asia dan Yuuto?"

"Mereka sudah kesana duluan dari tadi." Balas Raiser yang kemudian melanjutkan "Kau sih lama sekali. Kau ngapain aja lagian bisa nelpon sampai selama itu? Dih, kau melakukan phone sex ya, Hyoudou?"

"Sembarangan itu mulut kalo ngomong. Aku memang mesum, tapi tidak semesum itu Phenex."

"Terserah kau saja Issei. Ayo cepat, sebelum bagian kita dihabiskan oleh Vali yang ingin membalas perbuatan kita berdua tadi siang."

-To Be Continued-

Review:

Tenshi-Azazel:

Masih lama kayaknya.

FCI. Phantom no Emperor:

Ya wajar mereka manggil Naruto begitu. Dia kan pencipta Trio DxD . Soal bidak King mungkin ane buat gak begitu sama kaya canon, kalo sama kaya yang ente kasih tau bisa ribet fic ane, ya kan?

FCI. Master Harem:

Kalau ane sih rencananya mau buat pair dia si Irina aja, entah bakal nambah apa kagak. Soal Juggernaut Drive , ane bakal bikin dia lepas kontrol pas liat Irina dilukain sama Freed, tapi entar dia belajar sama Vali buat mengendalikan itu mode. Meskipun mode itu bakal jarang dipakai karena mode itu bisa mengikis nyawa Issei kalau dia nekat make itu mode, sama kaya Vali.