Naruto Fanfiction

Title : Believe It

Directed By : Masashi Kishimoto

Rated : M

Pairing : Mungkin sesuai canon

Warning : Mainstream, Typos, Bahasa tidak baku, Banyak kesalahan yang terlewat, Newbie, swearing words

Summary : Melihat masa depan adalah sesuatu yang mustahil, tapi bagaimana jika melihat video opening? (Naruto Characters Watching Naruto Shippuden Opening)

Story Start!

.

.

.

Mereka semua menyiapkan mental begitu mendengar pernyataan dari Neji.

"Tentu, yang kalian lihat barusan hanya salah satu dari puluhan video yang akan kalian lihat" Jelas Amaterasu.

"Pu-puluhan!?"

Mereka bertanya serempak, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat semua video ini. Mereka juga harus melakukan aktivitas mereka masing-masing, seperti makan, atau mungkin ke toilet.

"Tentu untuk masalah seperti makanan dan toilet, aku akan membantu kalian" Ucap Amaterasu sambil menjentikkan jarinya.

Tiba-tiba muncul kabut yang sangat tebal di ruangan itu, sangat tebal hingga pandangan mereka tertutupi. Secepat itu datang, secepat itu juga kabut menghilang meninggalkan ruangan Hokage yang kosong tanpa seorangpun di dalamnya.

.

.


.

.

Mereka tidak tahu apa yang mereka pikirkan saat kabut itu menutupi pandangan mereka, tapi begitu kabut itu mulai menghilang barulah mereka sadar bahwa mereka sudah tidak lagi berada di ruangan Hokage.

Alih-alih ruangan Hokage yang tertutup, mereka sekarang berada di tengah-tengah sebuah arena yang sangat luas dan memiliki kemiripan dengan arena ujian Chuunin yang sempat lakukan. Yang membedakan tempat ini dengan arena yang mereka datangi sebelumnya adalah adanya sebuah TV raksasa yang menempel di dinding arena.

"Holy shit! Di mana kita!?" Tanya seorang Kiba.

Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan Kiba karena mereka menyadari kabut yang memindahkan mereka masih ada di arena tersebut. Saat kabut itu benar-benar menghilang barulah mereka melihat bahwa bukan hanya mereka yang ada di arena, tapi mereka juga melihat kabut itu memunculkan puluhan orang lain yang sebelumnya tidak berada di ruangan Hokage sebelumnya.

"Ah, Paman Teuchi! Kak Ayame"

Naruto melambaikan tangan dan berteriak dengan keras begitu melihat ada orang-orang yang dirinya kenal yang dibawa kabut terebut.

Bukan hanya Teuchi dan Ayame yang mereka kenal, mereka juga melihat orang tua mereka masing-masing, seperti Choza, Shibi, Tsume, dan Hiashi.

Mereka juga melihat orang-orang yang mereka kenal, tapi bukan dari Konoha. Seperti Sabaku bersaudara, Baki, dan masih banyak orang yang tidak mereka kenal.

"Hei yo, Aku tidak ingat tempat ini, yang kuingat sedang menulis puisi, di tempat yang paling kusukai, yeah~" Ucap pria dewasa dengan pakaian dominan putih.

Pria dewasa itu berkulit gelap dengan perawakan yang cukup besar, menyamai salah satu Jounin Konoha, Morino Ibiki. Baju yang dikenakan pria itu adalah sebuah rompi putih dengan celana abu-abu, di punggung pria itu terlihat delapan pedang, pria itu menyisir rambut putihnya ke belakang dengan ikat kepala putih berlambang awan, Kumogakure.

"Killer Bee dari Kumogakure, Jinchuriki Hachibi"

Salah seorang berbicara seolah memberitahu semua orang siapa orang yang tadi berbicara tersebut. Orang itu adalah seorang kakek tua dengan perawakan kecil, dengan pakaian jubah yang cukup panjang.

"Cih. Apa yang terjadi di sini, Oonoki!?"

Kali ini seseorang yang mirip dengan Killer Bee bertanya dengan penuh amarah ke kakek tua itu, Oonoki, yang hanya mengabaikan pertanyaan dari pria kekar itu, A.

"Aku rasa sebuah perkenalan akan memudahkan kalian dalam melakukan percakapan di tempat ini untuk ke depannya" Ucap Amaterasu.

Perkataan Amaterasu tidaklah lantang, tapi entah kenapa puluhan orang di arena tersebut dapat mendengar Amaterasu dengan sangat jelas, seolah wanita itu berbicara tepat di telinga mereka masing-masing.

"Dan kenapa kami harus melakukannya?" Tanya wanita berambut coklat gelap dengan gaun biru, Terumi.

"Seperti yang aku katakan, Terumi. Itu dapat memudahkan kalian untuk ke depannya, karena kalian akan berada di sini untuk waktu yang tidak sebentar"

Semua pendatang baru itu terdiam berusaha menimbang keputusan yang harus mereka ambil. Keheningan itu terjadi beberapa saat hingga Tsunade menghembuskan nafasnya.

"Tidak ada gunanya kalian membuang waktu berpikir seperti itu, para Kage sekalian"

Ucapan Tsunade cukup untuk mengagetkan semua genin yang ada di sana. Bukan hanya genin dari Konoha, melainkan genin dari desa-desa lain. Mereka memiliki kesempatan untuk melihat para Kage dari desa lain.

"Huft, namaku Mei Terumi, Mizukage dari Kirigakure. Seperti yang kalian lihat, aku dan beberapa orangku terjebak di sini" Ucap Mizukage, wanita berambut coklat kemerahan itu.

Mereka yang berasal dari Kirigakure melambaikan tangan mereka, atau hanya sekedar menganggukan kepala mereka mengonfirmasi ucapan Mizukage mereka.

"Oonoki, Tsuchikage dari Iwagakure" Ucap Oonoki memperkenalkan diri lalu melihat ke arah Raikage.

"Namaku A, Aku Raikage dari Kumogakure"

Raikage memperkenalkan dirinya sambil melihat semua orang yang berada di sana satu-persatu. Pandangannya berhenti tepat setelah dia melihat ke arah Naruto yang kebetulan juga melihatnya. Suasana menjadi sedikit berat.

"…Salam kenal?" Salam Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya.

Raikage mengalihkan pandangannya ke arah Tsunade.

"Aku Senju Tsunade, Hokage dari Konohagakure" Ucap Tsunade.

"Terima kasih para Kage sekalian, mungkin perkenalan yang lainnya bisa kita tunda terlebih dahulu" Ucap Amaterasu.

"Tunggu! Seseorang! Bisa tolong jelaskan pada kami apa yang kami lakukan di sini!?" Tanya Temari agak lantang.

"Merepotkan" Ucap Shikadai dan Shikamaru secara bersamaan.

Akhirnya Shikadai menjelaskan situasi mereka saat ini. Dari awal niat Konoha melihat masa depan, hingga menonton cuplikan video dari masa depan.

"Aku pikir aku sudah hidup terlalu lama, mendapatkan kesempatan melihat masa depan adalah salah satu pengalaman yang akan teringat hingga aku mati" Ucap Oonoki memegang janggutnya.

Mereka mau tidak mau menyetujui ucapan Oonoki dan tidak sabar melihat apapun yang akan mereka lihat.

"Bersiaplah semuanya, mulai dari sini pertunjukan yang sesungguhnya dimulai" Ucap Amaterasu.

Orang dewasa di Konoha seolah tahu apa yang dimaksudkan oleh sang Dewi.

Tanpa peringatan, semua layar raksasa yang menempel di dinding stadium mulai menampilkan gambar dan musik yang mengiringinya.

YOU ARE MY FRIEND
Aa, ano hi no yume

Terlihat di layar sebuah mata yang terbuka, menampilkan sharingan dengan ketiga tomoe yang sudah lengkap, sedetik kemudian sebuah ledakan muncul dari dalam tanah mengagetkan semua yang menontonnya.

Lalu layar berganti menampilkan Naruto yang terlihat belum berubah sama sekali, berbeda dengan video sebelumnya.

"Aku kira kita akan melihat masa depan?" Tanya Raikage begitu melihat bocah yang muncul di layar tidak ada perbedaan apapun dengan yang ada di hadapannya.

"Video ini dibuat dengan mengambil cuplikan dari berbagai garis ruang dan waktu, tentu saja kalian akan melihat cuplikan dari masa lalu, masa sekarang, ataupun masa depan" Jawab Amaterasu.

Semua yang baru pertama mendengar penjelasan Amaterasu mengangguk.

Ima de mo mada wasurete nain deshou?
YOU ARE MY DREAM
Aa, hajimeta bakka
Kimi no ONE LONGEST WAY

Whoa, ima tabidatsu yo!

Video berganti menampilkan Sasuke yang juga dari masa sekarang. Pengambilan gambar lalu berubah melalui atas, di mana terlihat Sasuke dan Naruto berjalan ke arah satu sama lain.

Layar berganti lagi menjadi bayangan yang mereka tebak adalah Sasuke yang sudah cukup dewasa, lalu dengan cepat berganti lagi menampilakan Naruto dan Sasuke yang sudah di hadapan satu sama lain.

Raikage dan Oonoki mencoba memfokuskan pandangan mereka ke layar, lebih tepatnya penampilan Naruto saat remaja.

Mereka seolah familiar dengan bocah remaja di layar.

"Aku menangkap seolah ada persaingan di antara kalian" Jelas Terumi melihat ke arah Naruto dan Sasuke.

"Aku merasa terinjak jika kau mengartikan aku setara dengan Naruto"

"OI TEME!"

EVERY DAY, kono saki mo SHINING DAY

Layar berganti menampilkan Naruto dan Sakura yang beranjak remaja, serta dua orang yang tidak mereka kenal.

"Siapa?" Tanya Naruto entah pada siapa.

"Di mana Kakashi-sensei dan Sasuke-kun?" Tanya Sakura juga.

Para genin dari Konoha tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan mereka, berbeda dengan para Jounin dari Konoha.

"Tidak selamanya tim akan beranggotakan orang yang sama" Jawab Kakashi santai, walau sebenarnya dia juga penasaran kenapa dia sampai tidak ada di sana.

Kawarazu SINGIN hikaru asa no SMILE
Kore de miosame no FUNNY DAYS

Kemudian layar berganti menampilkan pemuda berambut hitam dengan kulit yang cukup pucat.

"Oke, aku akui dia cukup tampan" Ucap Ino. Shikamaru yang mendengarnya hanya dapat memutar matanya.

Para ninja dari desa lain masih mencoba menonton dalam diam.

Layar berganti lagi menjadi pria yang meraka anggap seumuran dengan para jounin, yang mengagetkan mereka adalah satu gambar di mana pria itu mengenakan segaram anbu di mana di belakangnya terlihat Kakashi yang mengenakan seragam yang sama.

"Kakashi-sensei adalah seorang anbu!?"

Para genin menyuarakan kekagetan mereka, sementara Kakashi hanya tersenyum dan mengangkat kedua jarinya, simbol damai.

Tobidatsu FUTURE mezashita GO FAR
Kokoro no DREAM OF

Gambar beralih di bebatuan yang tengah diguyur hujan, di salah satu batu yang cukup besar terlihat Sasuke remaja dengan pakaian yang putih dan obi besar berwarna ungu.

"Sasuke-kun keren sekali~" Ucap Sakura dan Ino bersamaan.

Para gadis lain hanya memutar matanya, berbeda dengan Terumi yang menyetujui ucapan kedua gadis sebelumnya.

Gambar berubah lagi menampilkan beberapa orang yang berdiri di gedung tinggi yang berada di tengah-tengah hujan. Persamaan dari mereka semua adalah mereka mengenakan jubah hitam dengan lambang awan mereha.

"Akatsuki" Ucap Oonoki.

Layar terbagi dua, memperlihatkan wajah Sasuke dan pria yang mirip dengan Sasuke, Itachi.

Sasuke yang melihat itu mengepalkan tangannya.

I'LL GO THE DISTANCE

Gambar selanjutnya mengagetkan mereka semua. Sasuke remaja berdiri di antara pemuda berambut silver dan pria bermata ular, Kabuto dan Orochimaru.

"Eh? Ini bohong kan?"

"Sasuke-kun tidak mungkin-"

Sementara para gadis yang mengidolakan Sasuke bertanya entah pada siapa, Sasuke hanya menutup matanya.

'Jika memang itu yang diperlukan untuk membunuh Itachi'

*BUAK*

Pikiran Sasuke terhenti saat Naruto memukul pipi Sasuke dengan keras hingga membuat Sasuke terjatuh ke tanah.

"SASUKE!"

Teriakan Naruto mengagetkan para genin. Mereka tidak pernah mendengar Naruto semarah ini sebelumnya.

Sasuke yang terjatuh hanya bisa tertawa pelan dan berdiri sambil membersihkan debu di bajunya.

"Serakus itukah kau Naruto?" Tanya Sasuke setelah selesai tertawa.

"Apa?"

Sasuke melihat Naruto dan beralih ke Jiraiya dan Tsunade.

"Aku tahu kau mendapat dukungan dari Jiraiya dan Tsunade, dan kau melarangku untuk mencari kekuatan dengan Orochimaru"

Naruto tidak bisa membalas perkataan Sasuke, begitu juga dengan semua orang yang lain. Sementara beberapa ninja dari desa lain hanya melihat argumen mereka dengan ketidakpedulian.

Jiraiya memegang pundak Naruto berusaha menenangkan muridnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Sasuke.

"Bocah Uchiha, aku harap kau tidak menyesali keputusanmu selagi kau masih belum memilihnya"

"Hm"

"Be-benar juga. Kita masih bisa merubah masa depan kan?" Tanya Sakura pada Amaterasu yang hanya tersenyum tanpa memberikan jawaban pasti.

"Hah… Lebih baik kita selesaikan video ini terlebih dahulu" Ucap Shikamaru yang disetujui semuanya.

Mihatteru sora wa BLUE

Gambar berubah menjadi pemuda misterius yang masih belum diketahui namanya. Di belakang pemuda itu terlihat sosok Tsunade dan pria tua dengan perban yang menutupi mata kanannya.

Norikonda STAR SHIP
Kore ga saikou no FOREVER TRIP

Gambar berganti memperlihatkan Naruto remaja yang berteriak dan memegang kepalanya seolah kesakitan, lalu tubuh Naruto diselimuti chakra merah kelam.

Sekilas muncul gambar jeruji dengan lambang segel yang menutupinya.

Sedetik kemudian, gambar kembali beralih ke Naruto yang sudah menunduk dengan chakra merah yang menutupi sekujur tubuhnya dan chakra merah yang membentuk empat ekor.

"!"

"!"

Sekilas muncul sepasang mata merah di tengah kegelapan, dan memperlihatkan sosok yang harusnya adalah Naruto menjadi sosok hitam layaknya hewan buas dengan empat ekor yang melambai dan bayangan rubah yang menyeringai.

Lalu dengan cepat, sebuah ledakan chakra yang penuh dengan kegelapan menghancurkan hutan di sekitarnya.

"Na-Naruto, apa itu tadi!? Apa kau masih punya teknik lain yang belum kau tunjukkan pada kami?" Tanya Kiba sedikit ketakutan. Bahkan dari layar sekalipun, dia dan mungkin beberapa dari mereka bisa merasakan hawa membunuh yang diberikan sosok hitam tadi.

Terlihat berbagai ekspresi dari para genin Konoha. Ketakutan, kebingungan, hingga penasaran.

'Jadi itu kekuatan yang kau pakai saat ujian chunin, Naruto' Batin Neji menyadari sesuatu.

'Segel? Jadi itu fuinjutsu!? Kau bisa menyegel Kyuubi!?' Pikir Tenten yang sedikit tahu tentang jutsu penyegelan.

'Jadi bocah itu adalah Jinchuriki Konoha'

Para Kage yang lain memikirkan hal yang sama.

Tsunade dan Jiraiya tahu dia tidak bisa menyimpan rahasia ini lebih lama, sayangnya atau untungnya, sebelum mereka sempat bicara layar kembali berjalan.

YOU ARE MY FRIEND,
Aa, ano hi no yume

Layar memperlihatkan Sakura yang menghindari tebasan dari musuh dan membalas serangan dengan tinjunya, lalu gambar berubah menjadi pemuda yang melukis singa dengan cepat yang dengan ajaibnya singa yang dia gambar ke luar dari dalam gulungan.

"Woah!"

"Jutsu yang luar biasa"

"Meh, biasa saja"

Ima de mo mada wasurete nain deshou?

Lalu terlihat pengganti Kakashi, mengeluarkan kayu dari dalam tanah untuk menyerang Kabuto.

"Mokuton!"

Beberapa orang dari luar Konoha juga menampakkan kekagetan mereka. Satu-satunya yang dapat menggunakan elemen kayu yang mereka tahu hanyalah Hokage pertama, Senju Hashirama. Bahkan Tsunade yang mereka tahu adalah keturunan Hashirama tidak bisa menggunakan elemen tersebut.

"Sebagus itukah elemen kayu?" Tanya Temari penasaran.

"Elemen kayu memiliki kelebihan menyerap chakra yang bersentuhan dengannya, jadi cara efektif melawannya adalah dengan kekuatan murni atau serangan jarak jauh" Jawab Oonoki yang memang tahu tentang mokuton.

"Itulah alasan Hokage pertama disebut-sebut dapat melawan bijuu seorang diri" Sambung Raikage.

"Bijuu?" Beo genin Konoha.

"Apa yang sebenarnya Konoha ajarkan pada para ninjanya, Tsunade-san? Harusnya ini menjadi pengetahuan umum bagi para shinobi" Tanya Mei pada Tsunade yang tidak bisa berkata apa-apa.

YOU ARE MY DREAM
Aa, hajimeta bakka
Kimi no ONE LONGEST WAY

Whoa, ima tabidatsu yo!

Gambar beralih ke Sasuke yang tengah diselimuti oleh beberapa ular raksasa, tanpa sehelai benangpun.

"AAAAHHHHH MATAKUUUUU!"

Naruto dan Kiba langsung memegang mata mereka kesakitan, berusaha melenyapkan apa yang baru saja mereka lihat.

"Well, hello handsome~" Mei menjilat bibirnya.

"KYAAAA SASUKE-KUUUN"

"Ya ampun" Ucap Shikamaru dan Shikaku bersamaan.

Gambar berubah memperlihatkan Orochimaru yang terhempas ratusan meter sebelum akhirnya mengeluarkan ular dari dalam mulutnya, di mana dari mulut ular itu mengeluarkan tubuh Orochimaru yang lain.

"Ew"

"Dafuq?"

"Kukira dia tidak bisa lebih menjijikkan lagi"

THANK YOU, MY FRIEND
Aa, ano hi no koto
Ima de mo mada oboeteru kara

Gambar berubah ke sebuah tanah tandus yang sudah terlihat retakan di tanahnya, memperlihatkan Naruto dan Sasuke yang sudah remaja yang berjalan menghampiri satu sama lain.

YOU ARE MY DREAM
Aa, mou nidoto sou modora nai DAYS

Whoa, I'LL GO THE DISTANCE!

Saat mereka sudah berdiri di hadapan satu sama lain, Sasuke mengeluarkan pedang dari pinggangnya, sementara Naruto mengeluarkan kunai dari lengan bajunya.

Mereka saling mengarahkan senjata di tangan mereka ke leher satu sama lain.

Layar menjadi gelap, menandakan video telah selesai.

Suara Amaterasu yang menepukkan kedua tangannya membuat mereka kembali sadar.

"Kalian bisa mulai berdiskusi sebelum kita menonton video selanjutnya" Ucap Amaterasu masih dengan senyumannya.

Semua masih diam belum tahu pertanyaan mana yang harus ditanyakan terlebih dahulu. Terlalu banyak yang harus dibahas.

Tenten mengangkat tangannya, melihat ke arah Naruto yang seakan tahu apa yang akan ditanyakan oleh Tenten.

"Kyuubi, apa Kyuubi benar-benar tersegel di dalam tubuhmu?" Tanya Tenten.

"Kyuubi!?"

"Apa maksudmu Tenten? Tersegel?"

"Tunggu, apa maksudmu Naruto adalah Kyuubi!?"

Sebuah kehebohan terjadi di antara ninja Konoha. Para orang dewasa dari Konoha berusaha mencari kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan sederhana Tenten.

*DUAAARRR*

Kehebohan itu terhenti karena Raikage yang menghantamkan tinjunya ke tanah.

"Pembahasan kalian tidaklah penting! Memangnya kenapa jika bocah itu adalah jinchuriki Kyuubi!"

"Jinchuriki?"

Para genin Konoha malah kebingungan dengan kosakata baru yang mereka dengar.

"Jangan-jangan…" Gantung Oonoki.

"…mereka juga tidak tahu dengan istilah jinchuriki" Sambung Terumi menghela nafasnya.

"Tsunade! Apa yang sebenarnya Konoha ajarkan pada ninjanya!"

"Mereka belum siap-"

"Sesaat mereka mendapat ikat kepala mereka, saat itu juga mereka harus diperlakukan seperti ninja yang sesungguhnya!" Potong Terumi.

Keadaan menjadi tegang kembali.

"Anoo…"

Suara Hinata menyadarkan mereka sekali lagi.

"Jadi apa sebenarnya jinchuriki?"

.

.

.

TBC

Yup, kugantung karena aku tahu beberapa dari kalian tidak memerlukan penjelasan jinchuriki.

Jadi aku berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari penjelasan yang tidak terlalu penting yang sekiranya bisa kuskip

Bicara soal skip, tidak semua opening akan kubuat di fic ini. Aku hanya akan memasukkan beberapa opening, mungkin juga ending, atau mungkin bagian cerita yang memiliki kemungkinan mendapat reaksi dari yang menonton.

Sebelum kututup, Fic sebelah sedang dalam proses pengerjaan 50%

Akhir kata,

Ags, out