*Naruto POV*
Dalam bayangan gelap, aku tidak bisa melihat apa-apa, tidak ada yang tersisa, sebuah bayangan yang membuat ku ingin mencabik-cabik diriku, sebuah sosok yang hangus terbakar memeluk ku, pelukan erat seolah-olah ia ingin menyampaikan sesuatu pada ku.
"Alisa, Alisa ,ALISA!" aku berteriak, tetapi tidak ada yang bisa mendengar.
"kamu dimana Alisa?" aku menatap kearah kekosongan ini, dan aku tidak bisa menemukan Alisa dimana pun.
"Alisa tolong aku, Alisa Tolong aku." Aku memanggil-manggil namun itu tidak terdengar.
"tolong aku Naruto.." suara Alisa terdengar, aku langsung mengalihkan pandangan ku kesana kemari dan tidak kudapati dia.
Namun ada sebuah benang keemasan, aku kembali ke kesadaran ku, kulihat empat Maou membentuk sebuah Barier besar yang mengelilingi ku.
*NARUTO POV END*
Trigger Devil
Semua anime yang ada disini buatan pencipta masing-masing saya tidak memiliki apa-apa selain dari cerita ini
Summary : ini adalah kisah tentang seorang iblis, iblis yang bertarung demi apa yang ia ingini dan iblis yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya…
Chapter 3 (Solomon No Matsue)(Legacy of Solomon)
Naruto melihat keempat raja iblis sedanng mengurungnya di dalam sebuah Kekkai khusus yang sulit dihancurkan, Naruto hanya menghela nafas, sementara itu Sirzech berjalan kearah Naruto dengan pandangan santai.
"sepertinya dua bidak di tubuh mu benar-benar membuat mu lepas kendali." Ujar Sirzech dengan nada serius.
"ya." Naruto hanya bisa menanggapi singkat, ia bahkan tidak bisa berlagak Narsis setidaknya pemikirannya masih kalut tentang Alisa.
"itu benar-benar berbahaya Naru-tan." Ujar Serafall kepada Naruto, namun Naruto terlihat tidak menanggapi hal itu.
"maa mungkin lebih baik kami mengambil dua bidak King didalam tubuh mu." Ujar Sirzech sembari melihat Naruto yang masih menunduk, Naruto sama sekali tidak bisa berkata apa-apa karena selain karena kematian Alisa, ia merasa bahwa kehilangan sesuatu yang sangat penting dan terasa bagian dari dirinya menghilang.
"namun cukup disayangkan, karena hanya kau iblis yang bisa menerima dua bidak King didalam tubuhnya, seingatku ketika ada beberapa iblis yang pernah mencobannya tubuh mereka meledak." Ujar Ajuka cukup menyayangkan hal itu.
"hmm disayangkan yah…" ujar Fallbium malas sembari menghela nafas.
"Bagaimana jika begini, kita asingkan Naruto ke dunia atas, karena perbuatannya yang lepas kendali, namun untuk penyebaran informasi, kita akan mengatakan kalau kita mengeksekusi Naruto, jadi seperti Naruto menghilang dari dunia bawah." Ujar Falbium memberi saran?
"hei kenapa kejam sekali begitu?!" ujar Serafall tidak terima, Serafall tetaplah seorang kakak, ia tidak tega melihat adiknya seperti dihilangkan dari dunia bawah.
"untuk kali ini aku setuju dengan saran Falbium." Ujar Ajuka disertai anggukan, Sirzech, sementara itu Serafall hanya menatap 4 orang temannya itu tidak percaya.
"kenapa? Kenapa kita harus melakukan itu? Naru-tan merupakan salah satu dari beberapa iblis potensial kenapa kita harus melakukan ini?" ujar Serafall mengatakan Naruto adalah salah satu dari iblis potensial yang mungkin saja akan meneruskan masa depan sebuah pilar iblis.
"ini mungkin berat bagi clan Sitri, namun kita tidak punya pilihan lain, kemampuannya untuk membekukan seluruh dunia bawah adalah hal yang berbahaya, para tetua pun aku yakin akan ingin Naruto di eksekusi." Ujar Ajuka memberi alasan yang tepat, karena mau bagaimanapun Naruto berhasil menggoncang dunia bawah karena lepas kendali.
"ggghhh." Serafall hanya menggertakkan giginya, ia benar-benar kehabisan alasan untuk membuat Naruto tetap tinggal, apalagi jika menyangkut tetua maka bila terjadi konflik maka akan terjadi perang berkepanjangan lagi, apalagi itu akan mempertaruhkan masa depan dari kaum iblis, selain itu tetua masih memegang kepercayaan hampir dari seluruh kaum iblis, lain ceritanya bila para Maou memiliki pengaruh lebih besar dari para tetua.
"apa tidak ada cara lain?" ujar Serafall tertunduk, sementara rekan-rekannya juga ikut tertunduk melihat Serafall seperti ini, Naruto sendiri menatap Serafall dengan tatapan tersadar, seorang saudara yang sangat ia tidak sukai karena terlalu nyentrik, ingin dirinya untuk mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
"baiklah, aku terima itu." Ujar Naruto sambil berdiri, ia merasa bahwa ini akan menjadi jalan terbaik bagi semua orang, meski itu adalah untuk turun dari pengambilan kedudukan pemimpin dari keluarga Sitri.
"apa kau yakin Naru-tan?" tanya Serafall khawatir, Naruto hanya tersenyum.
"tenang saja Sera-nee, aku ini iblis paling tampan,jenius, dan kuat jika hanya diasingkan kedunia atas dan tidak ke dunia bawah itu sangat mudah bagi ku." Ujar Naruto mulai menyombongkan diri.
"hahahaha, kau kembali seperti biasanya Naruto." Ujar Falbium tertawa, sementara itu Ajuka dan Sirzech hanya tersenyum.
"baiklah, Naruto kau akan ku asingkan ke dunia atas, namun hutang mu masih tetap berlaku, tiap beberapa bulan aku akan memberi info dan mengecek keadaan mu didunia atas." Ujar Sirzech dengan nada santai.
"ah kalau begitu aku juga akan ikut dengan Sir-tan saat itu." Ujar Serafall yang kini mulai kembali ceria.
"Naruto, ambil ini." Falbium memberikan sebuah kertas kepada Naruto.
Naruto mengambil dan melihat kertas itu, hal yang membuat Naruto heran di kertas itu hanya ada gambar seorang anak perempuan berusia 7 tahun.
"ini?" Naruto cukup heran kenapa Falbium memberikan kertas ini kepadanya.
"dia adalah manusia yang ku awasi, dia memiliki Mana yang cukup besar mungkin sebanding dengan iblis kelas atas, namun tubuhnya masihlah anak kecil artinya Anak itu sering Overload." Ujar Falbium kepada Naruto.
"jadi kamu meminta ku untuk mereinkarnasikan dia menjadi iblis? Ya mungkin aku akan diuntungkan dengan memiliki seseorang yang punya Mana cukup besar, namun bukankah hanya itu keuntungannya, dia tidak terlihat memiliki Sacred Gear atau apapun itu." Ujar Naruto kepada Falbium.
"ya, tapi jika ku bilang dia adalah keturunan dari Raja Sihir Solomon bagaimana?" ujar Falbium lagi.
"Raja Sihir Solomon?!" Naruto cukup tertarik, karena Raja Iblis Solomon memiliki sihir yang hebat, dan dapat mengendalikan banyak iblis, bahkan 72 pilar Iblis berhasil ia kendalikan, bahkan raja-raja iblis terdahulu pun bisa ia kendalikan.
*Naruto PoV*
Bukannya aku enggan percaya tapi perempuan kecil ini,bohong bila aku tidak tahu, bukankah dia perempuan yang sangat tergila-gila dengan buku, yang ada pikirannya hanya buku,buku,dan buku.
Selain itu bukankah perempuan itu merupakan Main karakter dari anime bahkan novel yang berbeda, kenapa bisa ada disini, dunia DXD ini sangat hebat.
"kau sepertinya tidak percaya." Ujar Ajuka, ia sepertinya membaca ekspresiku.
"sejujurnya aku juga tidak percaya." Ujar Sirzech disertai anggukan oleh Ajuka.
"tapi bukankah dia imut." Ujar Serafall melihat gambar gadis itu.
"baiklah akan ku pertimbangkan setelah melihatnya langsung." Ujar ku sambil melihat keempat raja iblis itu.
"ah iya Naruto, aku mempersiapkan sedikit uang untuk mu, pakai saja." Ujar Serafall memberikan kartu ATM kepadaku.
"kau tidak mengerjaiku kan, kau tidak memberi kartu terblokir kepada ku lagi kan?" tanya ku lagi, sejujurnya itu pernah terjadi ketika aku berumur 10 tahun, dia memberikan ku kartu atm dan meminta untuk menarik uang nya, pas aku keatm kartunya malah terblokir.
"aah Naru-tan mengingat masa-masa dulu, Naru-tan kawai." Ujar Serafal yang menghancurkan Kekkainya dan memelukku, lebih tepatnya dia menggosokkan pipinya ke pipi ku.
Ah ini yang aku tidak suka dari Serafall, dia terlalu berlebihan dalam mengekspresikan apa yang ia sukai.
"Sera-nee ini menggelikkan." Ujar ku dengan kode semoga ia melepasku.
Namun Serafall tidak menghentikannya, dia malah langsung memelukku dengan erat dan menggososkkan pipinya ke pipi ku.
"apa kamu tidak malu dilihat teman mu?" ujar ku kepada Serafall, sementara itu ketiga temannya hanya menghela nafas melihat tingkah Serafall.
"hei aku tahu, aku ini tampan tapi bisa kamu berhenti menggosokkan pipi mu ke pipi ku, ini tidak nyaman." Ujar ku lagi dan akhirnya Serafall melepaskan ku.
"tentu kamu tampan." Ujar Serafall lagi, anehnya mungkin bila Alisa atau perempuan lain yang kualitas high mengatakannya aku mungkin akan sedikit memerah, namun entah kenapa aku tidak memerah mendengar Serafall mengatakan itu, ya kalau dilihat lihat dia memang Wanita cantik, dan juga kualitas tinggi tapi entah kenapa aku merasa itu seperti menggelikkan saja untuk didengar.
"kamu bener-bener tampan kok Naru-tan." Aah tidak entah kenapa aku mendengarnya menjadi semakin memalukan,
"Naru-tan tampan, Naru-tan tampan." Hentikan!
Batin ku menjerit, aku merasa benar-benar malu, aku tau aku tampan tapi ini terasa seperti terlalu 'cringe' untuk didengar, dan aku tidak tahan mendengarnya.
"dan mereka pun incest." Aku memalingkan wajah ku dan menatap horror kepada Ajuka yang asal dengan mengatakan hal yang benar-benar berbahaya seperti itu.
"ho, kan Naru-tan tidak berada di keluarga Sitri lagi, jadi aku bisa!" ah aku merasakan perasaan tidak enak, siapapun tolong aku!
Aku langsung berlari dan berlindung dibalik jubah dari Sirzech, sementara itu Sirzech merasa sedikit tidak nyaman.
"bisa kita sudahi candaannya Serafall." Ujar Sirzech mencoba menenangkan Serafall.
"kenapa Naru-tan, kenapa aku memilih berlindung dibelakang Sir-tan dibanding dibelakang ku?!" ujar Serafall dengan nada yang benar-benar mengerikan,
"kamu pasti tidak suka sama Onee-chan kan karena kamu sembunyi dibelakang Sir-tan!" Ujar Serafall dengan nada ngambek.
Bukannya aku membenci mu tapi tingkah mu kelewatan!
"haah baiklah, aku akan menggunakan kartu ini untuk kebutuhan ku, sekalian aku mencari anggota Peerage ku." Ujar Naruto sambil melihat kearah papan catur yang biasa ia gunakan untuk melihat jumlah Peerage nya.
"are? Naru-tan kenapa Queen mu hanya tersisa satu?" tanya Serafall, sementara itu aku yang baru sadar juga bingung.
"eh benar juga ya, bukankah seharusnya jika ada satu Peerage yang meninggal maka bidaknya akan kembali kepada King nya?" ujar ku dengan nada bingung.
"hanya ada satu kalau begitu." Ujar Ajuka dengan nada santai.
"Alisa masih hidup." Ujar Ajuka sambil menghela nafas.
"tunggu sebentar bukannya Riser mengatakan dia sudah meninggal?" tanya ku lagi, sejujurnya aku bingung, menurut Riser jika pembuat aksesori itu mati maka tidak ada barrier yang akan tercipta dari Aksesori itu, dan juga bukannya jarak tidak mempengaruhi?
"tidak, itu belum tentu, bisa saja, gelombang sihir seseorang tidak akan sampai keluar dari Singularitas kan?" ujar Sirzech dengan nada kalemnya.
"Tunggu sebentar, berarti masih ada kemungkinan kalau Alisa masih hidup?!" aku mengatakan itu dengan nada yang semangat, mungkin saja Alisa masih hidup.
"kemungkinannya tidak nol, ada kemungkinan juga Evil Piece tidak bisa kembali karena penghalangan Singularitas itu." Ujar Ajuka, namun tetap saja itu sudah cukup memberiku semangat lagi, aku akan mencari Alisa kalau begitu.
"Naru-tan kalau sudah membahas Lisa-tan benar-benar berbeda yah." Ujar Serafall pelan.
"maa dia kan tunangan dari Alisa." Ujar Ajuka menanggapi perkataan Serafall.
"kalau begitu aku akan segera ke dunia atas." Ujar ku dengan nada serius, sementara itu keempat raja iblis hanya tersenyum.
"kami nantikan hasil dari pekerjaan mu Naruto." Ujar Sirzech kepada ku, dan seketika itu aku diteleport menuju ke dunia manusia.
Dunia manusia tidaklah terlalu berbeda dengan dunia iblis, banyak bangunan tinggi, banyak toko-toko, dan lain-lain.
Saat ini aku berada di daerah Manchester di Inggris, salah satu kota besar, aku melihat banyak orang-orang berlalu,
"Sir Alexander Ferguson Way." Gumam ku sambil melihat sebuah papan penunjuk jalan yang bertuliskan jalan Sir Alexander Ferguson, bohong bila aku tidak tahu, aku ini adalah salah satu fan dari Manchester merah, Manchester is red itu yang ku yakini, ya meski masih tidak stabil di papan atas tapi mereka menunjukkan permainan yang sangat menghibur.
Namun ada satu hal yang bisa aku pahami, banyak perempuan memerah melihat ku, ah Tuhan, aw sakit sial aku lupa kalau aku memikirkan Tuhan aw sakit, kepala ku akan sakit, sialan yang menciptakan sistem seperti ini.
Kalau begitu ah raja iblis, apakah aku penuh dengan dosa, aku sudah sangat berdosa karena terlahir dengan wujud sangat tampan, ah benar-benar tidak adil, aku merasa aku memiliki semua yang diinginkan oleh manusia sejak aku lahir.
"benar-benar tidak adil yah, tampan sialan." Aku mendengar beberapa laki-laki mulai menggerutu karena ketampananku membuat Wanita banyak menoleh kearah ku.
*PIIIIIT*
*crash*
Namun ada satu hal yang membuat ku sweetdrop, seorang perempuan yang mengendarai mobil tidak sengaja menabrak minibus,karena memperhatikan ku, ah ayolah aku tahu aku tampan tapi tidak sampai harus membuat kalian kecelakaan kan, selain itu ini tidak akan jadi salah ku kan? Karena aku terlalu tampan sehingga membuat orang tabrakan.
Perempuan mulai berdatangan kepada ku, ini bagaikan mimpi dimana aku ingin menjadi raja harem dan perempuan-perempuan ini datang dengan sendirinya kepada ku, hahaha serasa aku menjadi raja harem.
"Maaf pak karena anda membuat kerusuhan lalu lintas anda saya tangkap!"
Eh? Eeeeeeh!
Polwan di Manchester memborgol tangan ku tanpa aku sadari.
"jangan melawan dan ayo ke rumah- ah maksudku ayo ke kantor polisi." Ujar Polwan itu, tunggu tadi dia menyebut rumah?
Dia ingin membawa ku kerumahnya? Ah tidak tidak ini berbahaya, aku bahkan belum menemukan satu Peerage pun, bagaimana aku bisa tertangkap disini aku tidak ingin ini.
Aah mungkin cara ini bisa,
"kamu cantik." Aku membisikkan kata-kata itu, aku dapat lihat polwan yang wajahnya sudah memerah karena melihat ku tambah merah karena bisikan ku.
Namun dia terdiam waktunya melepaskan diri.
Dengan sihir aku bisa melepaskan diri, namun akan sangat aneh jika aku menghilang tepat didepannya, karena itu hanya ada satu jurus untuk keadaan ini
LARI!
TBC
Hola balik dengan Author sableng ini, saya akan berusaha mengupdate secepat mungkin ketika saya memiliki ide, terima kasih sudah membaca dan mohon menunggu kelanjutan dari cerita ini
