Trigger Devil

Semua anime yang ada disini buatan pencipta masing-masing saya tidak memiliki apa-apa selain dari cerita ini

Summary : ini adalah kisah tentang seorang iblis, iblis yang bertarung demi apa yang ia ingini dan iblis yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya…

Chapter 10 (Double Operation Part 2 Naruto Vs Rean)

*Naruto Pov*

Kini kami sudah berdiri berhadap-hadapan, layaknya dua orang pejuang yang akan bertarung sampai mati, sejujurnya hal seperti ini sudah kulihat berkali-kali di tv antara karakter utama dan juga lawannya, apa mungkin karena aku adalah karakter utama jadi aku mendapatkan kejadian seperti ini juga, sejujurnya itu merepotkan.

Suasana diantara kami menjadi tegang, aku dapat melihat wajah Alisa yang memandangku dengan tatapan takut, ia berkeringat banyak sekali membuat make upnya sedikit luntur, ayolah Alisa cemas seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi, kau tahu aku ini iblis nomor paling tampan dan jenius di dunia bawah jadi tenang lah, aku harap aku bisa mengatakan itu, namun aku harus fokus.

Aku dan siapa lagi itu Namanya, Rean Schwarzer kalau tidak salah, kami maju bersamaan, tangan ku yang kuselimuti dengan aura Mana berbenturan dengan Tachi milik Rean yang memiliki Mana juga.

*Boom*

Sebuah gelombang Shockwave tercipta karena gesekan Mana dengan Mana dari kami berdua sehingga kami berdua terpental mundur kebelakang, lalu kami maju bersamaan sekali lagi, kami saling beradu, tinju Mana ku berhasil ditahan oleh nya dan tebasan pedangnya berhasil aku hindari dengan sempurna.

"kau boleh juga." Ujarnya dengan nada sombong sambil mengambil jarak, aku hanya tersenyum.

"ya, kau sendiri juga hebat." Sebuah perasaan senang dan tegang bercampur menjadi satu, ini seperti ketika aku mencoba melawan Sairaorg satu lawan satu, perasaan tegang akan kekalahan, perasaan tidak mau kalah dan perasaan saat bertemu lawan yang kuat, sebuah perasaan khas yang sangat membekas bagi para petarung.

Kami kembali beradu, bagai tidak diberi waktu bernafas aku memukul kemudian menghindari tebasan dari Rean, aku merasa ini akan sangat menarik, dia sangat cepat dan juga tepat, bila aku terlambat beberapa detik saja kemungkinan kepala ku sudah terputus dari badan ku, aku menatapnya, aku lihat ia tersenyum kearah ku, sebuah senyuman yang melambangkan kepuasan.

Yaa aku mengerti, perasaan seperti ini adalah perasaan normal yang akan dirasakan oleh iblis ketika ia bertarung dengan lawan yang setara dengannya atau yang berada diatasnya, aku penasaran apakah ini juga yang dirasakan para Raja Iblis terdahulu ketika mereka bertarung dalam Great War pertama sampai kerusakan sangat besar terjadi di bumi.

Aku benar-benar merasa puas, sampai aku tidak sadar melemahkan penjagaan ku.

*Crassh*

Aku dapat melihat darah terbang keluar dari dada ku, sebuah serangan telak mengenaiku.

"Tehnik jenis kedua Gale." Ujar Rean setelah melakukan tebasan itu.

Tehnik itu, aku tahu tehnik itu, tehnik itu adalah sebuah tehnik yang seharusnya tidak ada di dunia ini, karena tehnik itu berasal dari sebuah game, dan seharusnya hanya aku yang bisa melakukan tehnik itu, tapi dia bisa melakukannya ini benar-benar aneh.

"tehnik yang cukup menarik." Ujar ku sambil menyeka darah yang keluar sedikit dari mulut ku, sementara itu Rean menatap ku tertarik.

"Hoo, sepertinya kau masih bisa melanjutkannya, kalau begitu hibur aku terus Naruto!"

Teriak Rean sambil bergerak maju melesat kearah ku.

"ugh."

Gara-gara tebasan itu pergerakan ku melambat, aku masih dapat menghindari beberapa tebasannya tapi sangat sulit untuk melakukan counter disaat tubuh mu masih terasa sakit, tch ini merepotkan, tebasan Panjang seperti ini akan lama memakan waktu untuk recovery, dan dia benar-benar menggunakannya untuk melakukan tebasan terus kearah ku.

*Swuuush*

Aku berhasil menghindari satu tebasannya, ku munculkan sebuah lingkaran sihir pada jari ku dan ku tunjuk kearah lantai.

"Freezing Area!"

Tanah tempat yang Rean pijak menjadi Es yang menjerat kaki Rean agar tidak bisa bergerak, tak kusia-siakan kesempatan itu, aku mengangkat tangan ku keatas.

"Aurora Execution!"

Dengan hampir semua Mana ku, kupusatkan pada serangan ini, satu hal yang ku tahu saat melakukan pertarungan tadi, tingkatan tehnik berpedangnya sangat berbahaya, bahkan pada tingkat ini bisa membunuh iblis kelas tinggi dengan mudah, jadi aku harus mengakhirinya dengan cepat, pertarungan Panjang akan sangat berbahaya, aku pasti kalah darinya.

*Vuuushhhhhh*

Serangan itu telak mengenai Rean, aku yakin sekali, jadi seharusnya dia sudah kalah, karena yang kugunakan adalah tehnik andalan ku, yang bahkan aku yakin setidaknya bisa mengalahkan satu/ dua Maou.

Aku tanpa melihat kearah Rean langsung berjalan menuju Alisa.

"Masih belum!" Alisa berteriak kearah ku, lalu aku merasakan aura disekitar ku menjadi sangat dingin, bahkan bila aku bandingkan suhu ini sudah mencapai titik Nol Mutlak, aku berbalik dan melihat Rean Schwarzer, penampilannya cukup berubah, aku sedikit membelalakkan mata ku, rambut putih dan mata Crimson, disertai dengan kekuatan Mana yang sangat besar.

"jadi mari kita mulai ronde keduanya." Ujar Rean dengan nada dingin, kali ini ia melepaskan Tachi nya, dia menyerangku menggunakan tangannya, aku dapat melihat di tangannya sudah ada beberapa lingkaran sihir yang siap untuk dia lepaskan.

*Swuuuush Buarggghh.*

Sedikit saja, jika aku tidak menoleh sedikit saja, maka aku dapat memastikan tinjuan itu mengenai kepala ku, dan kepala ku sudah passti akan hancur karena serangan sekuat itu.

"oi oi ini bercandakan, bagaimana dia bisa tiba-tiba memiliki kekuatan itu?!" tanya ku dengan nada sedikit putus asa.

"kau sudah putus asa kan Naruto?" ujar Rean dengan nada sedikit meremehkan, aku hanya sedikit meneguk ludah, aura yang dia keluarkan bahkan melebihi Aura para raja iblis itu, ini akan semakin berbahaya, apa yang harus aku lakukan?

*Swuuuush CRashhhh*

Dengan kecepatan yang gila bahkan mata ku tidak bisa melihatnya, dia berada didepan ku dan melakukan tinjuan dengan kecepatan tinggi,

"are?"

Aku tidak bisa merasakan detak jantung ku lagi.

Aku alihkan pandangan ku kebawah dan kulihat tangannya tepat berada menembus tubuh ku.

Apa aku akan mati? Aku dapat merasakan bahwa pandangan ku mengabur, tidak!

Tidak! Tidak ! Tidak! TIDAK! AKU TIDAK INGIN INI!

AKU TIDAK INGIN KEHILANGAN ALISA LAGI, TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK, AKU TIDAK INGIN KEHILANGAN ALISA LAGI, KENAPA? KENAPA? KENAPA? KENAPA? KENAPA KAU BISA SEKUAT INI?

Aku melihat, diriku ketika sedang bersama Alisa di ruang kerja, ia terlihat sangat stress menghadapi diriku yang terlihat sangat tidak bisa diandalkan, dan juga sangat narsis, namun disaat itu juga Alisa sedikit tersenyum seperti ia memiliki seseorang yang bisa menghibur dia dan akan menyelamatkannya kata-kata sombong ku itu membuat ia terlihat lega.

"jadi ketika aku diculik apakah kau akan datang menyelamatkan ku?" itu adalah pertanyaan Alisa yang kudengar.

"tentu aku bersumpah demi kehormatan nama ku Naruto Sitri!" jawab ku lantang, seketika itu juga aku melihat Alisa yang membakar dirinya sendiri untuk ku, disaat aku kehilangan kesadaran oleh karena pedang sialan itu, Alisa memeluk ku sambil menangis.

"jangan tinggalkan aku." Itulah perkataanya meski itu dengan suara kecil namun aku masih bisa mendengarnya.

Aku sudah melihat Alisa lagi, hati ku sangat senang, jadi bagaimana mau dibilangnya, SAMPAI MATI PUN!

AKU TIDAK INGIN KEHILANGAN ALISA LAGI!

*BWUUUUUUSH*

Sebuah energi besar keluar dari tubuh ku, aku dapat merasakannya, aku melihat Rean berwajah sangat puas ketika melihat ku, namun ada sedikit keanehan yang aku rasakan, rambut ku, terlihat seperti berwarna putih!

Apa jangan-jangan ini adalah mode saat aku lepas kendali? Tapi jika aku lepas kendali kenapa aku masih sadar?

Aaah mau bagaimana pun caranya, persetan dengan itu, aku mendapatkan kesempatan lagi.

"kali ini ronde ketiga, akan kuhabisi kau!" teriak ku, lalu kami saling bertempur lagi satu sama lain.

*Naruto Pov End*

*Alisa Pov*

Ketika melihat Naruto datang aku merasa tenang, aku tidak tahu mengapa tetapi aku merasakan bahwa Naruto benar-benar mencintai ku, ia sampai rela datang kemari demi diriku, ketika ia bertarung aku dapat merasakan perasaan pada setiap tinjunya, perasaan bersalah dan juga perasaan ingin menang bercampur.

Ditengah jalan pertempuran ini terlihat sangat seimbang, Naruto dengan mana nya dan Rean dengan Tachi nya, namun hal itu tidaklah terlihat baik, aku belum pernah melihat Rean melakukan sebuah tehnik sihir, bahkan dalam pertempuran ini, aku melihat dia hanya melapisi pedangnya dengan mana atau sekedar memperkuat tubuhnya.

Aku sempat berpikir, apa mungkin Rean itu tidak bisa menggunakan Mana dengan benar sehingga ia menutupinya dengan kemampuan pedang yang luar biasa itu?

Namun semua itu berubah ketika Naruto menggunakan tehnik Aurora Execution miliknya, aku tahu tehnik itu adalah tehnik yang paling mematikan yang ia punya, biasanya ia melakukan itu untuk mempercepat proses pertarungan, biasanya yang terkena itu akan meninggal atau sekarat, bahkan setidaknya itu akan meninggalkan luka besar.

Namu betapa terkejutnya aku ketika semua anggapan itu salah besar, Rean tidak terluka sedikit pun , namun ada beberapa hal yang berbeda, warna rambut dan mata itu, benar-benar mengingatkan ku kepada Naruto ketika ia mengamuk di Singularitas Louisiana.

Apa mungkin Rean juga memiliki dua bidak didalam tubuhnya? Bukankah itu tidak mungkin jika ia apa hubungannya dengan para raja iblis atau setidaknya ia pasti akan dikenal penduduk dunia bawah sebagai orang berpengaruh dan selainnya seperti Naruto, tapi sepengetahuan ada iblis yang berpengaruh dengan nama Rean Schwarzer, bahkan nama keluarga Schwarzer sendiri aku tidak yakin ada di seluruh keturunan darah murni.

Lantas, bagaimana dia bisa seperti Naruto?

Aku melihat Naruto dibunuh didepan mata ku, air mata ku mengalir, apakah aku akan kehilangan Naruto?

"Naruto!" aku berteriak aku harap Naruto masih sadar dan mendengarkan suara ku.

Beberapa saat kemudian aura Mana keluar dari tubuh Naruto, hal ini membuat ku terkejut, warna rambutnya memutih ini mirip seperti saat ia lepas kendali.

"AKU TIDAK INGIN KEHILANGAN ALISA LAGI!"

Suara Naruto menggema, hal itu cukup membuat ku sedikit memerah karena perkataannya, tapi kelihatannya ia kali ini bisa mengontrol kekuatannya, aku melihat kearah Rean, Rean nampaknya tersenyum puas, kenapa ia tersenyum puas? Apakah ia ini sebenarnya adalah seorang maniak petarung sehingga ketika musuhnya mendapatkan kekuatan lagi ia menjadi sangat senang?

Pertarungan mereka berdua kembali dimulai, kali ini bahkan mata ku tidak bisa mengikuti pergerakan mereka, suhu tempat ini menjadi sangat dingin karena kekuatan mereka sama-sama berartibut Es, tunggu sebentar, sama?

Ini cukup mengganggu ku, pertempuran mereka berdua sangat seimbang dari setiap Gerakan seolah-olah masing-masing mengetahui Gerakan seperti apa yang akan dilakukan musuhnya dan bagaimana cara mengcounternya dan langkah ketiga keempat dan selanjutnya, layaknya mereka ini adalah orang yang sama.

Jika guru dan muridnya bertarung mungkin mereka memiliki gaya yang sama namun interval waktu dalam tehnik, jumlah waktu mereka memukul dan juga bagaimana cara mereka mengambil keputusan hal ini seperti aku melihat Naruto melawan Naruto, lalu aku teringat apa yang ada diruang kerja milik Rean.

Mungkin saja….

*Alisa Pov End*

*Naruto Pov*

Kami bertempur cukup lama, seolah-olah kami memiliki kebiasaan,cara, dan tehnik yang sama dalam melakukan pertempuran, ini sangat mengganggu apa dia bisa meniru seseorang dalam melakukan tehnik tehniknya, ini benar-benar merepotkan, cara mereka meniru benar-benar sama persis, namun itu sepertinya kesalahan, karena jika ingin meniru maka, seharusnya kau coba pada orang lain dan bukan pada ku.

Tehnik itu, kebiasan itu, semua itu adalah milikku, jadi sangat konyol jika aku bisa dikalahkan oleh seseorang yang meniru diriku, itu yang aku pikirkan tapi, tapi, tapi kenapa sampai sekarang serangan ku sama sekali tidak ada yang kena?

Ini menjengkelkan, aku masih dapat merasakan benturan Mana kami yang terlihat diudara dan hal itu cukup membuat tembok-tembok ruangan ini retak.

"kau ini sebenarnya siapa? Kenapa kau bisa meniru ku dengan baik?!" tanya ku bingung sembari terus melakukan pertarungan ini,

*tak tak tak*

Peniru sialan ini, dia bukannya menjawab malah ia melakukan semua serangan dengan kecepatan yang lebih cepat namun itu benar-benar membuka celah, ketika aku menghindari serangan itu, aku langsung melakukan sebuah tendangan salto kearahnya, dan dapat aku rasakan bahwa kaki ku mengenaik dagu dari Rean.

Rasain tuh makan tuh! Itulah yang bisa aku katakan dalam hati, sejujurnya aku sangat kesal karena kemampuan menirunya.

"aku…?"

"meniru?"

Dua potong kata yang ia penggal sepertinya membuat ku sedikit merinding, wajah Rean terlihat sangat marah ketika aku mengatakan bahwa ia peniru yang meniru Gerakan ku, hei itu tidak salah bukan? Gerakan yang ia lakukan sama persis dengan apa yang kulakukan, jika bukan meniru lantas apa?

Apa di aitu adalah diriku yang dari masa depan kemudian datang kembali ke masa lalu hanya sekedar untuk merebut Alisa daripada ku kemudian membunuh ku sehingga hanya dia yang menjadi satu-satunya Naruto yang ada di dunia ini?

Hei cerita semacam itu, bahkan di fanfic fanfic jelek pun tidak akan kau dapati cerita sampah seperti itu, jadi aku tidak akan percaya, aku benar-benar tidak akan percaya jika dia adalah diriku di masa depan yang kembali ke masa lalu.

Jika itu cerita Fat* kemungkinan itu ada karena aku akan menjadi pahlawan di ceritanya, lah disini mana ada perang seperti perang cawan suci dalam Fat*.

TBC

Hola ketemu lagi sama Author, hehehe terima kasih atas kesabarannya hari ini sepertinya saya bisa update, terima kasih kepada pembaca yang masih mau membaca cerita saya ini, saya tahu banyak kekurangan didalamnya tapi saya akan lebih berusaha lagi untuk mencapai ending yang baik, oke kalau begitu Adios!