*Naruto Pov*

Kami masih terus beradu, kekuatan kami saling membentur, aku dapat melihat bagaimana kami bertarung seimbang, meski tehniknya masih sempurna berbeda dengan ku yang sudah beberapa kali Miss karena kelelahan,

*Booom*

Lagi-lagi gelombang Shockwave mementalkan kami berdua, selama pertarungan ia tersenyum Nampak ia sudah tidak memiliki beban yang ada lagi, kami bertarung dengan hati kami, itulah yang membuat kami merasa senang, pertarungan seperti ini baru aku rasakan,

"Sudah waktunya." Suara seorang perempuan terdengar, aku melihatnnya, perempuan itu berambut biru, dari penampilan aku bisa melihat penampilannya kira-kira ia berusia 16 tahunan, dia juga memegang benda aneh.

*Tap*

Dia menekan Trigger pada benda itu, sontak aku merasakan sesuatu yang rasanya menghentikan seluruh tubuh ku, aku dapat merasakan kekuatan ku berhenti keluar, hal itu membuat ku tertunduk, apa yang harus aku lakukan, apakah alat itu adalah alat yang bisa mengganggu sihir seseorang? Tapi kenapa hanya aku?

*Crashhhh*

Sebuah moment yang mengejutkan terjadi, gadis berambut biru itu menusuk Rean dengan Tachi yang dimiliki oleh Rean, aku kira dia adalah teman dari Rean, kenapa dia malah menusuk Rean.

Perlahan tubuh Rean mulai memecah menjadi cahaya, aku melihat gadis berambut biru itu dan juga Alisa perlahan berubah menjadi cahaya, gadis berambut biru itu melemparkan sebuah kunci kepada ku.

"cepat Reinkarnasikan dia kembali, sebelum dia mati untuk yang kedua kalinya." Ujar gadis itu dengan nada serius, aku mencoba berdiri, walau sebenarnya ini sangat sulit, Trigger itu rasanya menghambat aliran sihir ku, karena aliran sihir ku terhambat aku sangat kesulitan bergerak, tubuhku sudah melampaui batas sejak tadi karena Mana dalam tubuhku lah yang membuat ku masih bisa bergerak.

Dengan bersusah payah aku mencoba berjalan, aku harus cepat, jika tidak Alisa mungkin akan menghilang lagi dan aku tidak akan bisa menemuinya lagi, tidak aku tidak ingin itu terjadi, dengan bersusah payah aku berhasil mencapai sangkar burung yang mengurung Alisa, aku membuka sangkar itu dan memberikan Alisa bidak ratu.

Bidak itu menyatu dengan sangat baik kedalam tubuh nya, lalu aku jatuh kedalam kegelapan.

*Naruto Pov End*

Trigger Devil

Semua anime yang ada disini buatan pencipta masing-masing saya tidak memiliki apa-apa selain dari cerita ini

Summary : ini adalah kisah tentang seorang iblis, iblis yang bertarung demi apa yang ia ingini dan iblis yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya…

Chapter 11 (Double Operation Last part, Battle In Cruch Alisa Return)

Kecanggungan terjadi setelah kejadian itu, Alisa menatap Maine dan Rean yang akan segera menghilang, Maine melemparkan Trigger yang ia gunakan untuk membuat sirkulasi sihir Naruto berhenti tadi.

"ini?" Alisa menatap kearah Trigger yang diberikan oleh Maine, Maine hanya tersenyum.

"Naruto memiliki banyak Peerage, kelihatannya mereka akan berurusan dengan Rias dan yang lainnya, karena Naruto sekarang sudah seperti itu, ada baiknya kau yang turun tangan menyelesaikannya." Ujar Maine dengan nada santai.

"maa ini pertama kalinya ia menggunakan kekuatan penuhnya secara sadar, ketika Trigger itu dimatikan maka tentu saja membuat seluruh tubuhnya lumpuh sementara." Ujar Rean sambil menatap Alisa dengan tersenyum.

"kenapa kau tidak menggunakan ini untuk membuat Naruto kalah?" tanya Alisa dengan nada bingung dan sedikit sendu, seseorang yang mempelakukan dirinya dengan sangat baik, dan kenangan beberapa hari terakhir ini membuatnya merasa tidak tega melihat Rean dan Maine begini.

"tidak ada seorang bidak yang ingin menghancurkan tuannya," itu jawaban Maine hal itu membuat Rean tersenyum kepada Alisa.

"jadi wahai Ratu, tolong jaga aku yang kecil yah." Ujar Maine tersenyum sementara itu Rean menghela nafas.

"mungkin kamu sudah sadar, tapi tolong jaga aku yang itu yah, dia masih belum mengetahui seberapa kuat kutukan itu, dia harus mulai belajar cara mengontrolnya." Ujar Rean, kemudian mereka berdua menghilang, Alisa memiliki banyak pertanyaan tapi jika apa yang dikatakan Maine adalah kebenaran maka Peerage Naruto sedang dalam masalah.

"haah Naruto benar-benar." Alisa hanya tersenyum sambil menidurkan Naruto dalam pangkuannya.

"Flame Teleportation."

*Alisa Pov*

Aku kembali ke kediaman Phoenix bersama dengan Naruto yang kini ku bopong, aku melihat Riser berlari kearah ku lalu memeluk kami berdua.

"akhirnya, akhirnya kau pulang Alisa." Ujar Riser sambil menangis, tunggu apa sifat Riser selalu seperti ini? Biasanya dia dengan arogannya turun memasang wajah sinis hanya ketika membahas kesukaannya bersama Naruto baru dia terlihat seperti ini, nah kalo ini bagaimana, apa dengan hilangnya diriku membuat Riser menjadi baik?

"kerja bagus Naruto." Ujar Riser sambil melihat kearah Naruto yang tengah tertidur.

Aku hanya tersenyum, mereka berdua memanglah teman baik aku benar-benar paham ketika melihat Riser menggendong Naruto dengan gendongan belakang, seperti seorang kakak yang menggendong adiknya laki-laki yang baru saja terjatuh.

"kalau begitu aku pergi sebentar." Ujar ku yang ingin berjalan sebentar, Riser terlihat tidak enakan melihat ku pergi.

"kau mau kemana Alisa?" tanya Riser kepada ku, aku hanya menghela nafas, aku berterima kasih atas perhatiannya, tapi mengubah sifat sampai seperti seorang siscon sejati itu benar-benar menjijikkan terima kasih atas hal itu.

"aku mau ke tempat Peerage nya Naruto, aku dengar dia ada masalah dengan Rias dan Peeragenya." Ujar ku namun ketika aku ingin berjalan aku menepuk dahi ku.

"seharusnya aku tanyakan dimana tempatnya?!" ujar ku merutuki kebodohan ku karena tidak sempat menanyakan dimana tempat Peerage Naruto.

*Alisa Pov End*

*Meanwhile*

*Issei Pov*

Aku menatap kearah Rias-senpai dengan tatapan kesal,marah dan sebagainya, mereka dengan seenaknya ingin merubah Claire-san dan Asia menjadi seorang iblis, sejatinya aku benar-benar kesal, memaksa mereka dengan iming-iming perlindungan dari iblis, itu tidak boleh dibiarkan, aku juga bisa memberikan perlindungan kepada mereka tanpa harus mereka menjual Iman mereka.

*BOOST 5X*

Aku tahu Ddraig merespon kemarahan ku ini, aku melihat juga anak kelas satu dan juga Ikemen Kiba Yuuto, bersama dengan Akeno senpai dan Rias Senpai sudah membentuk Formasi melawan ku, dilain itu aku melihat Gunther-san yang masih melindungi Maine,Asia, dan Claire-san yang masih pingsan, sebisanya aku harus melawan mereka 1 vs 5 ini adalah pertarungan yang buruk.

Lalu aku melihat Kiba menerjang kearah ku, tebasannya cukup tajam namun tidak setajam dengan Gawain-san, masih bisa kulihat, dengan tangan ku yang sudah dipenuhi Mana.

*Explosion* aku meledakkan kekuatan ditangan ku saat menghantam Kiba, aku bisa melihat Kiba terlempar cukup jauh, seharusnya dengan itu dia tidak akan mati, di aitu Iblis, jadi seharusnya dia tidak mati karena serangan seperti itu saja.

"anak yang nakal harus dihukum." Perkataan Akeno-senpai terdengar cukup sensual namun aku dapat melihat petir langsung menuju kearah ku.

*BOOST 20X* dengan memperkuat seluruh tubuh ku, aku menahan petir dari Akeno-senpai, kekuatan ku ini benar-benar berfungsi dengan sangat baik, setidaknya aku ingin melakukan promosi namun sepertinya itu benar-benar sulit, baru Naruto tidak ada disini, hal itu yang membuat ku tidak bisa melakukan promosi.

"Issei, sudah aku katakan, King mu ambil satu dan aku ambil satu dari dua orang itu, kenapa malah kau tidak mau!" ujar Rias kesal kepada ku, hah bagaimana mungkin aku harus mau, mereka ini belum mati, Gunther-san mengatakan dia masih merasakan detak jantung dari kedua orang ini, walau kedua orang ini mengalami perlakuan yang buruk tetapi tetap saja mereka belum tentu ingin menjadi iblis.

*BOOST 20X* keinginanku sekali lagi mencapai Ddraig, aku mengangkat Boosted Gear ku tinggi-tinggi.

* Welsh Dragon Over Booster*

*WELSH DRAGON BALANCE BREAKER.*

aku dapat merasakan tubuh ku diliputi oleh aura Ddraig, aku tahu bahwa kini aku dalam mode Balance Breaker, setidaknya dengan ini aku harap membuat mereka mundur, karena jika diteruskan aku yakin akan ada pertumpahan darah disini.

*Tak Buagh*

Aku melihat kearah Kiba yang masih mencoba menyerangku, kecepatannya memang oke, tapi dia tidak sebanding dengan lawan ku dulu, Sir Gawain masih lebih cepat dan lebih kuat daripadanya, dengan satu tinjuan aku berhasil membuatnya melayang lagi.

Kemudian si anak kelas satu juga ikut mencoba bertarung dengan ku, ia mengandalkan kemampuan Martial Arts nya, sebenarnya tidak terlalu buruk, namun masih kurang untuk melawan ku, dengan sekali hempas aku dapat membuatnya terhempas.

Ini sama sekali tidak bisa disebut pertarungan, karena terlalu berat sebelah, Kiba yang mencoba menyerangku dengan kecepatannya dan anak kelas satu itu mencoba menyerang ku dengan kekuatannya, mereka berdua ini adalah Knight dan Rook kalau dilihat dari karakteristiknya, untuk Akeno-san mungkin saja Bishop melihat dia bisa melakukan sihir seperti itu.

Dan aku benar-benar yakin Rias-senpai adalah Raja mereka, karena mereka terlihat membuat Rias Senpai selalu aman, maa untuk Naruto-san aku yakin itu tidak akan terjadi, dia lebih memilih bertarung di baris depan dibanding untuk dilindungi dibelakang.

Intinya, jika aku menyerang Rias Senpai, ada kemungkinan mereka akan mundur, setidaknya itu yang harus aku lakukan.

Aku melihat Kiba dan anak kelas satu itu terlihat mengetahui pergerakan ku, mereka mencoba menghalangi ku untuk menuju kearah Rias senpai, namun tetap saja dengan kemampuan seperti itu apa mungkin dia bisa menghentikan ku?

"Dragon Charge!" aku memukul Kiba dengan beberapa pukulan lalu pukulan terakhir aku beri cukup banyak Mana didalamnya sampai membentuk kepala Naga, dan di pukulan terakhir benar-benar menyerupai Naga yang hendak memakan Yuuto.

"inikah kekuatan dari Sekiryuutei." Ujar Rias senpai terkejut, ia seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga, apa mungkin dia ingin aku masuk dalam peeragenya? Mana mau aku, belum tentu Rias-senpai bisa membuat ku seperti ini.

"bagaimana jika kamu meninggalkan raja mu dan bergabung dengan kami?" sebuah tawaran datang dari mulut Rias senpai, aku benar-benar sudah menduga hal ini.

"kau bisa melakukan apapun yang kau mau dengan ku bahkan dengan Akeno dan Koneko." Sebuah tawaran yang menjadikan dirinya dan seluruh Wanita dalam jajaran Peeragenya sebagai hadiah untuk ku, bila aku yang dulu aku mungkin akan langsung menerimanya, tetapi aku tidak bisa melakukannya, aku masih belum cukup kuat untuk bisa memiliki harem, setidaknya aku harus sekuat Naruto-san dulu, bahkan Naruto-san yang sudah sekuat itu masih sibuk mencari ratunya, lalu bagaimana dengan ku? Apa aku bisa melindungi orang-orang yang akan menjadi harem ku dengan kekuatan seperti ini?

Jawabannya adalah tidak!

"maaf saja Rias-senpai, aku tidak ada niatan untuk mengkhianati raja ku." Ujar ku dengan nada serius, aku masih harus lebih kuat, setelah aku sudah sangat kuat Wanita pasti akan datang sendiri kepada ku, itulah yang akan aku yakini.

"perkataan yang bagus Sekiryuutei." Sebuah suara terdengar dari belakang ku, hal itu membuat ku cukup terkejut, aku melihat kebelakang dan kulihat ada seorang malaikat dengan sayap api, kenapa aku mengatakannya Malaikat, karena lihatlah rupanya, rambut blonde, mata crimson itu, dia benar-benar cantik.

"kau!" Rias senpai terlihat sangat terkejut dengan kehadiran kakak pirang ini.

"apa kau kenal dia Rias-senpai?" tanya ku kepada Rias-senpai, dia hanya tidak bisa menjawab.

"haaah jadi pawn jaman sekarang tidak kenal dengan ratunya, ini mengejutkan." Ujar kakak pirang itu kepada ku.

Heeeeh?!

"aah jadi kau yang dicari-cari oleh bocah Naruto itu." Ujar Gunther sambil melihat kearah kakak pirang itu, aku benar-benar terkejut, ternyata dia adalah ratu dari Naruto-san.

"hai Rias, sudah cukup lama kita tidak jumpa apa kabar mu?" tanya kakak pirang itu dengan nada bersahabat, Rias senpai kulihat langsung memeluk kakak pirang itu.

"Alisa!" aku melihat Rias senpai seperti sangat kangen dengan kakak pirang itu, hal ini membuat ku menghela nafas,

"jadi Alisa-san?" panggil ku kepada Alisa, dia benar-benar cantik sialan itu Naruto dia bisa-bisa menghilangkan sesuatu seperti ini, aku benar-benar iri kepadanya sialan!

"darimana saja kamu, aku mendengar kamu meninggal karena amukan Naru-sensei." Ujar Rias kepada Alisa-san, tunggu sebentar Naru-sensei?!

"sebentar!" aku menyela perkataan yang akan diucapkan oleh Alisa-san.

"Naru-sensei?!" semoga Namanya hanya kebetulan saja, mungkin saja Narumi, atau Narukami atau sejenisnya dan bukan Kue Ikan seperti Naruto.

"ya benar, Naruto, king kita yang pernah melatih Rias dalam urusan sihir." Ujar Alisa kepada ku, aku hanya megerut dahi ku, fakta fakta aneh datang satu demi satu, jadi apa yang mungkin terjadi lagi? Apa mungkin nanti akan ada musuh dari masa depan atau ada alien begitu?

Ini bumi atau dunia fantasy aku sama sekali tidak tahu lagi yang mana.

"kejadiannya Panjang kenapa aku bisa ada disini, tapi bukankah ada yang lebih penting dari itu?" ujar Alisa-san sambil melihat kearah Claire dan Asia, apa jangan-jangan Alisa-san juga ingin mereinkarnasikannya, jika begini maka aku harus menghentikannya, meski dia adalah Queen ku tapi tetap saja aku tidak ingin seseorang menjadi iblis tanpa kemauannya.

Mereka menatap ku yang berdiri menghalangi mereka.

"haah, Sekiryuutei apa kau tidak ingin menyelamatkan mereka berdua?" tanya Alisa kepada ku, aku hanya mantap pada pendirian ku, jika kau ingin mereinkarnasikan mereka lewati aku dulu.

"mereka, sudah mati loh." Ujar Alisa kepada ku lagi, aku menghela nafas, bagaimana mungkin bisa jadi seperti ini, pada akhirnya mau tidak mau mereka harus menjadi iblis jika mereka masih ingin hidup.

"kalau begini bagaimana dengan undian."

TBC

Akhirnya masuk last part di Double Operation , oke terima kasih masih membaca fanfic ini, nah kita mulai masuk kea lur ceritanya lagi, dan akan fokus di kuoh lagi, nah untuk Issei kenapa sifatnya agak beda, itu karena pertarungannya dengan Gawain selama di Ladylake itu

Dan juga penampilan Issei sekarang lihat Lyold Bannings di Hajimari No Kiseki, sekian Adios!