Happy Reading.
Sangat Manis
"Kalau begitu, aku duluan dulu Ao-san."
"Oh, sebelum itu. Ini.."
"Hm? Ini kan.."
Naruto mengambil bungkusan itu dengan perlahan sambil mencoba sedikit mengintip isi dari bungkusan kotak tersebut.
"Kue tahun baru. Karena besok sudah libur, maka juga sekalian. Selamat tahun baru, Naruto."
"Wah, terima kasih banyak Ao-san! Selamat tahun baru juga. Apa benar ini gak merepotkan?"
"Tidak, justru aku memaksa. Lalu apa ada rencana saat libur?"
Naruto berpikir sejenak seraya mengencangkan jaket winter coat hitam miliknya. Sweater kesayangannya sedang tidak dipakai.
"Sepertinya ada. Kekasihku-ehem, maksudku Alice mengajakku menuju suatu tempat. Jadi yah, begitu."
"Ah, aku tidak perlu mengganggu kalian kalau begitu. Nikmati liburanmu, Naruto."
Berpamitan kecil setelah itu. Naruto menatap langit malam, baru beberapa menit setelah matahari tenggelam. Asap putih masih senantiasa mengikuti ritme napasnya. Dia merasakan ada yang bergetar dari saku jaketnya.
Membaca secara seksama kalimat yang tampil dalam layar ponsel miliknya itu. "Eh?"
Di suatu ruang tengah.
"Nee-sama."
"Hmmm?"
"Hanya perasaanku saja atau Nee-sama sepertinya moodnya sedang baik belakangan ini. Terlalu baik bahkan."
"Apa maksudmu, Selka? Aku ya memang seperti ini."
Menjawab dengan setengah serius, Alice masih lebih memerhatikan acara televisi kesukaannya tanpa melepas tatapannya. Selka yang mencoba membenarkan posisi duduknya disamping kakaknya itu hanya mengerutkan dahinya.
"Nee-sama lagi suka sama cowok ya?"
"Hah?"
Kali ini, tatapan itu terpaku pada sang adik. Bukan, dia tidak merasa malu atau bagaimana. Tapi adik tercintanya ini, secara notabene mau menginjak sekolah menengah, sudah mengetahui cinta-cintaan?
"Kamu denger darimana hal-hal kayak gitu? Lagian kamu kan masih kecil."
"Masih kecil? Aku bukan anak kecil! Aku sudah mau SMP-"
"Ada apa ini ribut-ribut? Nonton TV aja pada berisik." Koujiro yang sudah menyiapkan makan malam, mengelap tangannya seraya mendekati mereka.
"Aku hanya bertanya pada Nee-sama apakah dia sedang suka dengan seseorang atau tidak. Tapi dia malah bilang aku masih kecil!"
"Selka, kamu kebanyakan nonton drama. Drama itu semua hanya palsu."
Tertawa kecil, Koujiro merasa lucu melihat tingkah mereka. Lalu melanjutkan, "Itu memang benar. Alice sudah punya pacar, Selka. Jadi kamu juga jangan mengganggu-"
"Koujiro-san! Kenapa mengatakannya!"
"Eh!? Nee-sama punya pacar!?"
"Kenapa kamu malah antusias, Selka!?"
Disaat itulah Koujiro 'mungkin' seharusnya tidak membocorkan rahasia kecil diantara mereka. Namun sebuah suara bel membuyarkan perselisihan diantara mereka. Sang kakak beradik beradu pandang, saling bertanya dengan tatapan mata. Nihil.
"Alice, cepat sambut tamu kita. Dia akan ikut makan malam."
Gadis berambut pirang keemasan itu secara segera menuruti. Dengan masih mempertanyakan siapa yang sedang berkunjung atau lebih tepatnya 'diajak' oleh Koujiro.
Ketika sudah terbuka, Alice melihat dari bawah. Sepatu boots coklat dengan celana jeans hitam. Jaket winter coat hitam yang bertengger secara pas dibadannya. Rambut pirang. Iris kebiruan..
"Naruto-kun..Eh, Naruto-kun!?"
"Umm, Hi ?"
Setelah dijelaskan sebentar oleh Koujiro di meja makan, barulah Alice mengerti. Alice duduk bersebelahan dengan Naruto, sedangkan Selka dan Koujiro berada di seberang. Selka sedari tadi antusias mendengarkan setiap percakapan yang dilantunkan oleh kekasih dari kakaknya tersebut.
"Jadi aku pernah berjanji untuk mengajaknya makan malam bersama. Benarkan, Naruto?"
"Aku hanya tidak enak jika harus menolak, haha. Tapi terima kasih banyak, Koujiro-san sudah mengajakku."
Naruto sudah menyelesaikan makanannya, namun berbeda dengan Alice yang sedari tadi belum selesai karena merasa tidak fokus. Wajahnya sedari tadi memerah. Pemuda kuning menyeletuk dari samping. "Alice, itu."
Sambil mencoba menunjuk pipinya sendiri. Namun gadis di depannya ternyata tidak mengerti maksud tersebut.
"Ini lho. Ada nasi di pipimu." Naruto mengambil setitik nasi itu, dan memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri. "Nah, sudah."
Alice semakin memerah. Selka berteriak dalam hati. Koujiro tersenyum tipis.
"Aku baru tahu Alice bisa memasang muka seperti itu."
"Koujiro-san!"
t b c
thanks sudah baca!
