Happy Reading.
Bento
Naruto melayangkan pandangannya ke arah papan tulis yang sudah dipenuhi oleh coretan dari gurunya. Tatapannya cukup sayu karena ini sudah mau menjelang libur, tetapi guru yang sedang mengajarnya tetap bersemangat seolah hari yang sedang dilaluinya tidak akan pernah berakhir.
Ketika bel sudah berbunyi, pemuda itu sama sekali tidak menghiraukan suara selanjutnya dari guru tersebut dan langsung memasukkan bukunya ke dalam tas. Kemudian pada saat itu juga, ponselnya bergetar.
Setelah itulah matanya menjadi berbinar.
"Alice! Mau makan bareng- Loh, mana dia?"
Shino berusaha mencari batang hidung gadis berambut keemasan itu setelah bel istirahat berbunyi. Namun, tidak menemukan siapapun di kursinya. Tetapi, dari sudut matanya dia melihat gadis itu sudah berjalan keluar dari kelas.
"Oi dobe, kau tidak makan?" Sasuke menaikkan alisnya sebelah, mengeluarkan kotak makannya dan bersiap keluar kelas. Merasa aneh dengan sikap teman dekatnya yang masih duduk tenang sambil melihat ponselnya sendiri. Biasanya Naruto akan pergi menuju kantin sekolah, namun sepertinya rutinitas itu berubah hari ini.
Karena pertanyaan itu tidak dijawab, serta pemuda tersebut hanya tersenyum entah pada siapa, pria emo itu akhirnya menghela napas dan keluar dari ruangan kelas.
'Mungkin otaknya sedang korslet.'
Tetapi sebelum kakinya sampai pada lantai putih koridor kelas, Sasuke hampir menabrak seseorang jika tidak karena refleksnya yang cepat.
"Ma..maaf! Aku tidak lihat-lihat sebelum masuk!"
Sasuke memandang malas, ternyata seorang gadis yang hampir ditabraknya. Sasuke lalu hanya mengangguk dan melengos pergi. Namun, tiba-tiba dia berhenti sejenak.
'Tunggu..gadis itu kan? Ternyata aku benar. Dia memang sedang korslet otaknya.'
"Naruto-kun, jadi bagaimana dengan liburmu? Apa ada rencana?"
"Hmm…selain ajakan darimu, aku inginnya hanya di rumah saja. Menghangatkan diri."
Kelas cukup sepi karena kebanyakan siswa yang memilih makan di kantin sekolah. Sedangkan untuk Naruto hari ini terbilang spesial, dia akhirnya mendapatkan bento pertamanya.
Alice duduk berhadapan dengannya dan terlihat membawa 2 kotak. Mempersiapkan porsinya untuk dirinya beserta pemuda kuning. Tak lupa terkikik dengan jawaban pemuda itu.
"Emang kamu banget itu."
"Bukan salahku dong, dingin bukan hal terfavorit dihidup ku."
"Iya, iya. Nih, buat kamu."
Naruto terdiam sejenak menerima itu, dan membukanya perlahan. Aroma rumput laut menguar dari dalam kotak bento. Terdapat telur gulung dan isobeage tersaji di samping nasi yang ditutupi oleh sehelai nori. "Ohh, nori bento!"
Sedangkan Alice hanya tersenyum lembut pada pemuda itu. Menurutnya reaksi yang dikeluarkan oleh Naruto cukup lucu karena seperti orang yang baru mendapat bento-nya untuk pertama kali. (loh kan memang)
Naruto sampai saking senangnya, mulutnya sampai lupa untuk di rem, "Harusnya waktu itu aku melamarmu saja. Bukan menembakmu."
"A..apa!?" Hal itu sukses membuat gadis di depannya merebus merah. Naruto hanya tertawa saja dengan respon Alice.
Di sudut ruangan dari kelas, seseorang sedari tadi mengintip acara makan bersama muda-mudi ini melalui bilik pintu. Namun, acara mengintipnya dia hentikan dan dia memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut. Sebuah senyum juga terukir pada bibir gadis berambut hitam itu, "Kalau mau makan dengan pacarmu harusnya bilang dong padaku, dasar."
t b c
