Amazing Luck
'Apakah keberuntunganku benar-benar baik belakangan ini?', Yuki menatap dengan tidak percaya pada lembar cek tanda tangan senilai 1 juta yen.
Satu tahun telah berlalu sejak jiwa Yuki muncul di dunia baru ini. Hari ini seminggu penuh sejak dia pindah dari kediaman keluarga Sohma dan bermigrasi ke Beika hanya dengan membawa dirinya sendiri dan beberapa ribu uang kertas yang berhasil dia kumpulkan. Sisanya diambil oleh kerabatnya yang selalu mengganggunya.
Rumahnya berada di lantai tiga, di atas restauran Iroha Sushi yang disewanya dari pemilik gedung itu dan di samping gedung kantor detektif milik Mouri Kogorou dan putrinya yang seumuran dengan Yuki, Mouri Ran.
Lagi tiga hari akan menjadi awal masuknya Yuki di SMA Teitan, Yuki sudah mendaftarkan namanya di sekolah tersebut dan sebelum dia mulai bersekolah dia berniat untuk membeli perlengkapan sekolah dan tas baru untuk menggantikan tas lama yang sudah robek.
Kebetulan ada sebuah kios di pinggir pintu masuk mall yang memperlihatkan roda lotere beserta puluhan pengunjung yang berjejer disana dan mengadu nasib dengan bermain roda loteri, tidak ada pengunjung yang berhasil memenangkan tempat pertama, kedua dan ketiga. Bahkan ada pengunjung yang malang mendapatkan hadiah berupa tisu toilet untuk hasil percobaannya.
Memutar matanya untuk melihat-lihat kios lotere, Yuki melihat sebuah kipas angin yang masih baru yang ditampilkan sebagai salah satu hadiah undian yang berhasil menempati posisi kelima.
Mata Yuki berbinar ketika dia ingat rumah barunya tidak memiliki kipas angin. Jika dia beruntung kipas angin itu mungkin akan menjadi miliknya. Jadi menurutnya tidak masalah untuk mencoba peruntungannya dengan memainkan roda lotere. Uang muka untuk mencoba permainan 100 yen.
Beranjak ke kios, seperti pengunjung lainnya, Yuki berbaris bergantian hingga saatnya mencoba roda undian tiba. Bayar uang muka kepada paman tua, pemilik toko dan mulailah permainan dengan menggerakkan roda sesuai dengan instingnya.
Menghentikan tangannya mengayunkan roda, Yuki melihat sebuah bola kuning keemasan keluar dari lubang.
Hal ini justeru membuatkan tuan kios loteri kaget dan semua pengunjung di situ. Mereka memandang Yuki dengan rasa tidak percaya. Wajah mereka semua menunjukkan ekspresi terkejut
"KAMI PUNYA PEMENANG !!", paman tua tiba-tiba berteriak, mengejutkan Yuki yang berdiri di dekatnya. Suara lonceng bergema di area tersebut. Sekaligus membuat Yuki kikuk setelah menjadi sorotan utama pengunjung di mal.
"Ini adalah hadiah sebagai juara pertama" paman tua menyerahkan lembar kertas kepada Yuki yang melihat ke kertas itu dengan bingung sebelum matanya terfokus pada nomor di Signature Cheque dan nama pemilik tanda tangan.
¥ 1,000,000 !!
Yuki mengambil kertas dari tangan pemilik toko dengan tangan gemetar. Signature Cheque ini termasuk tanda tangan Suzuki Jirokichi. Ini, untuk pertama kali dalam hidupnya dia memegang cek semahal ini.
Yuki merasakan beban di pundaknya sangat berat tetapi setelah dia memegang signature cheque senilai 1 juta yen ini dia merasa tubuhnya ringan tanpa masalah dan bertanya-tanya apakah dia sedang bermimpi. Buat pertama kalinya sepanjang dia hidup dia merasa benar-benar dicintai oleh Lady Luck.
Atau tidak...
...
Melihat pemuda yang meraih posisi pertama loteri mulai beranjak dari kios nya, paman tua itu hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa. Putra satu-satunya menatapnya bingung dan mulai bertanya dengan rasa ingin tahu; "Ayah, kenapa kamu membiarkan pemuda itu pergi dengan cek tanda tangan 1 juta yen itu?"
"Bodoh, tidak mungkin aku memberinya cek asli. Itu hanya palsu..." paman tua itu berbisik kepada putranya, dalam hatinya dia bangga karena berhasil membodohi pengunjung itu dengan mudah. Alih-alih menyerahkan cek mahal tersebut kepada pengunjung itu, lebih baik menyimpan cek senilai 1 juta yen untuk dirinya sendiri. Hanya orang gila yang akan memberikan "Properti" itu kepada orang lain.
Mendengar apa yang dikatakan atasannya, putranya menjadi cemas. Dia memegang bahu ayahnya dan berkata dengan suara setengah menjerit; "Tapi Ayah, cek yang kamu berikan kepada orang itu asli. Aku melihat kamu secara tidak sengaja mengambil cek dari wadah lain ..."
Mata paman tua itu membelalak. "APA ?!!"
Jeritan nyaringnya berhasil menarik perhatian pengunjung di warungnya. Mereka melihatnya dengan curiga sebelum melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka.
"Sial! Kenapa kau tidak memberitahuku dulu" paman tua itu memelototi anaknya.
"Cepat dan kejar dia. Dapatkan kembali cek 1 juta itu tidak peduli trik apa yang kamu gunakan ..." meskipun merasa marah, paman tua itu mencoba mengendalikan emosinya dan berkata dengan cepat. Nada suaranya setengah berbisik karena takut didengar pengunjung di mal.
Selain putranya yang membantunya di warung, paman tua itu memiliki tiga karyawan yang bekerja dengannya. Tiga karyawannya dengan patuh mengikuti instruksinya mengejar pengunjung misterius yang berhasil mendapatkan tempat pertama dalam loteri.
Dan, Yuki yang mereka kejar dalam suasana hati yang bahagia tidak menyadari bahaya yang menantinya. Tetapi siapa yang mengira bahwa seorang ksatria berbaju besi akan menyelamatkannya dari masalah.
・゚: *・゚*・゚: *・゚*・゚: *・゚:Next Chapter・゚:
