Chapter 3
Dikediaman Namikaze.
"Tadaima..." Ucap Naruto.
"Okaerinasai Onii-chan " sambut adiknya Naruko.
"Aduh adikku ini lucu sekali" balas Naruto sambil langsung menyubit pipi adiknya gemas.
"Yang lain dimana Ruko-chan ?" tanya Naruto pada adiknya.
"Mereka sudah di ruang makan Onii-chan" balas Naruko
"Hmmm kalo begitu ayo kita kesana" ajak Naruto sambil menuntun adiknya itu.
Terlihat disana sudah ada semua anggota keluarganya, terlihat sang ayah sedang menikmati kopinya dan adik pertamanya Menma sibuk bermain ponsel sementara sang ibu terlihat belum beres memasak.
Naruto mendudukan dirinya di kursi diikuti Naruko disebelahnya.
Kemudian Kushina sudah selesai dengan masakannya dan membawanya ke meja makan.
"Ini dia makan malamnya..." Kushina meletakkan makanan di tengah kemudian dia duduk di kursinya.
"Waaaahhhhh keliatannya sangat enak" terlihat Naruto dan Naruko nampak berbinar dengan hasil masakan sang ibu.
Menma dan Minato mengalihkan atensi mereka dari kegiatan sebelumnya dan melihat masakan Kushina yang menggugah selera itu.
"Baiklah ayo cepat kita makan sebelum nanti dingin" ajak Kushina pada suami dan anak-anaknya.
"Baiklah ayo serbu..." seru Minato yang langsung mengambil makanan itu.
Setelah semua kebagian mereka pun memulai acara makan malamnya.
"Naruto kau pulang telat dari mana saja memangnya ? Ayahmu sudah pulang dari tadi loh" tanya Kushina pada sang putra.
"Ahhh itu tadi aku memutuskan untuk jalan-jalan sebentar di taman sebelum pulang tapi kebetulan aku bertemu seorang teman dan sedikit lupa waktu karna keasyikan mengobrol hehe" timpal Naruto sambil menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal.
"Apakah dia seorang perempuan hmmmm ?" selidik kushina dengan deringai jahil
"Yahh begitulah dia seorang perempuan" jawab Naruto santai.
"Apaaa !!!" tanpa sadar Kushina menggebrak meja dan mengagetkan semua yang ada di meja makan, bahkan Minato sampai tersedak karena kaget dengan gebrakan Kushina.
Kushina pun sadar setelah mendengar suara tersedak Minato itu lalu dia langsung memberi air minum pada Minato.
"Puahhhhh hampir saja aku mati karna tersedak makanan" hela Minato setelah selamat dari kejadian yang mengancam nyawanya tadi.
"Hehe maafkan aku Minato" ucap Kushina sambil menggosok punggung Minato.
"Lagian kenapa sih Kaa-chan sampai terkejut dan menggerbak meja segala" kali ini giliran Menma yang buka mulut.
"Ahhh itu tadi Kaa-san hanya terkejut saja saat kakakmu bilang dia bertemu seorang wanita" timpal Kushina atas pertanyaan Menma barusan.
"Aish... Kaa-chan apa kau mengira aku jadi penyuka sesama jenis setelah lama tinggal disana ditambah tidak pernah mengenalkan wanita pada Kaa-chan" kali ini giliran Naruto yang berbicara dengan nada sewot.
"Ya siapa tau saja habisnya kau gak pernah dekat dengan wanita lain, dan kau selalu saja bersama Sasuke jadi bisa saja kan" balas Kushina.
Naruto hanya bisa sweatdrop mendengar penuturan ibunya.
"Hey sudah-sudah apa kalian tidak malu dengan Naruko, lihat dari tadi dia makan dengan sopan" lerai Minato sambil menunjuk puti bungsunya dan itu sukses mengalihkan perdebatan Naruto dan Kushina.
Akhirnya mereka pun makan dengan tenang setelah kejadian tersedak Minato dan sedikit perdebatan Kushina dan Naruto.
Setelah selesai makan malam dan sudah mandi juga tentunya kali ini Naruto sedang tiduran di kasurnya.
"Hahhhhh akhirnya aku bisa beristirahat juga" ucapnya kemudian dia mengambil ponselnya diatas meja.
Tampak ada beberapa pesan masuk yang belum dia baca, kemudian dia mulai membacanya satu-persatu siapa tau ada yang penting.
"Kira-kira apakah Akeno-chan sudah sampai atau belum ya ? Atau aku telfon saja untuk memastikan hmmm atau nanti saja ya aku hibungi dia" tampak Naruto bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju balkon kamarnya yang berada di lantai 2.
Kemudian dia memutuskan untuk menelfon seseorang, tampak dia menunggu telfonnya diangkat.
Tak berselang lama akhirnya orang yang dihubungi Naruto mengangkat telfonnya.
Balik ke apartemen Akeno.
" Halo ?... Jika kau tidak menjawabnya maka akan kututup". Rias tampak kesal kemudian dia menutup telfon itu.
Tak berselang lama Akeno pun selesai dengan kegiatan mandinya.
"Tadi siapa yang menelfon Rias ?" tanya Akeno.
"Entahlah aku rasa itu hanya salah sambung atau orang iseng" jawab Rias sambil melengos pergi kembali ke ruang tamu. Akeno hanya mengangkat bahu tanda dia tidak terlalu peduli dia lalu pergi ke kamar untuk berpakaian .
Setelah selesai berpakaian Rias dan Akeno makan malam bersama tanpa banyak berbincang. Mereka pun menyudahi makan malam mereka dan membereskan alat makan yang mereka pakai lalu mereka memutuskan untuk bersantai di sofa sambil menonton televisi.
Saat sedang fokus menonton acara kesukaannya tiba-tiba Akeno bertanya pada Rias "Hey Rias... Apa kau tidak penasaran dengan siapa yang aku temui tadi ?".
"Huhhhh bukannya kau sendiri yang tidak mau memberitahukan tentang siapa yang kau temui tadi ?" balas Rias sambil memalingkan muka dari Akeno.
"Ara... Jadi kau memang tidak penasaran ya fufufu, padahal jika kau menanyakannya kembali mungkin aku akan memberitahumu " timpal Akeno.
"Ok baiklah jadi siapa yang kau temui tadi ?" rupanya rasa penasaran Rias mengalahkan egonya tadi.
"Aku tak akan memberitahumu namanya tapi yang jelas dia adalah seorang pria yang sangat tampan berbadan tinggi dan juga dia pernah satu sekolah dengan kita, hahhh bahkan aku tidak akan menolak jika dia memintaku untuk menikahinya saat itu juga" terang Akeno pada Rias.
Rias tampak berfikir siapakah yang ditemui Akeno tadi tapi ternyata pikirannya buntu tidak menebak siapa orang yang dimaksud.
"Ahhh entahlah aku tak tau siapa orang yang kau maksud ". Rias kemudian kembali mengalihkan perhatiannya pada drama yang dia tonton tadi.
Akeno kemudian kembali bertanya pada Rias. "Jadi apa yang membawamu ke apartemenku ini Rias ?".
Rias menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan Akeno itu. "Ibuku kembali menyuruhku untuk berkenalan dengan teman anaknya lagi" jawab Rias dengan lesu.
"Oh begitu makanya kau malas untuk pulang, ya... tapi aku rasa ibumu tidak bermaksud jahat dengan menyuruhmu berkenalan dengan anak kenalannya habisnya kau tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun lagi setelah berpisah dengan Dia" ucap Akeno dengan penekanan saat menyebut kata 'Dia'.
"Aishhhh lagian kenapa sih kalau aku tidak pernah terlihat dekat dengan pria manapun toh itu bukan masalah besar untuku" timpal Rias.
"Yah mungkin ibumu khawatir kalau anaknya ini nanti tidak laku dan jadi perawan tua" ucap Akeno dengan tertawa.
"Huh dasar kau ini tapi coba lihat dirimu sendiri Akeno, kau juga tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun" balas Rias.
"Ara... Aku tidak terlalu khawatir tentang masalah itu nanti juga aku akan menemukan seseorang, mungkin fufufu" Akeno menjawab perkataan Rias tadi sambil dia melihat ponselnya karna ada pesan masuk dari seseorang.
Balik ke Naruto
Naruto tampak terdiam mendengar suara orang disebrang tampak terdengar suara seorang perempuan yang sangat familiar ditelinganya, kemudian dia kembali melihat nomor siapa yang dia hubungi dan ternyata itu memang nomor Sasuke tapi kenapa yang menjawab perempuan.
"Ano... Apa benar ini nomor Sasuke ?" tanya Naruto.
"Ya memang benar namun saat ini dia sedang tidak bisa menerima panggilan" jawab wanita itu sambil mencoba untuk menahan tawa, kemudian dia kembali berkata "Apa kau tidak mengenal suaraku Naruto ?"
"Ahhhh tunggu suara ini kau Sakura-chan ?" akhirnya Naruto ingat suara ini.
"Haha akhirnya kau sadar juga dasar dobe, lagian masa kau lupa dengan suaraku" tanya Sakura.
"Ah bukannya aku lupa hanya saja aku terkejut mendengar suara perempuan yang menjawab telfon Sasuke padahal biasanya dia tidak memperbolehkan siapapun menyentuh barang pribadinya" jawab Naruto sambil mendudukkan dirinya di kursi yang ada di balkon.
"Ah ya ngomong-ngomong dimana Sasuke ? Tadi dia memberiku pesan agar menghubunginya saat sudah selesai bekerja." Ucap Naruto.
"Saat ini dia sedang membeli sesuatu di mini market Naruto" balas Sakura.
"Heyyy tunggu... Aku tau kalau kalian memang berpacaran tapi jangan bilang kalian juga tinggal bersama sekarang" selidik Naruto pada teman wanitanya itu.
"Yup begitulah keadaannya" jawab Sakura enteng.
"Apaaaaa !!!??" teriak Naruto karena terkejut.
"Hoyyy bodoh jangan berteriak kau mau mebuat telingaku tuli hah ???" teriak Sakura balik pada Naruto.
"Ahhh maaf-maaf aku hanya syok saja kalian tinggal bersama" jawab Naruto pada Sakura.
"Huh ya mau bagaimana lagi Naruto dia mengajakku tinggal bersama jadi aku iyakan saja, ahhh itu Sasuke pulang yasudah kau mengobral saja dengan Sasuke" Sakura menyerahkan ponsel itu pada Sasuke.
"Hoy dobe ada apa ?" tanya Sasuke.
"Ah kau tadi mengirimku pesan untuk menghubungimu jadi harusnya aku yang bertanya bukan kau" jawab Naruto.
"Oh aku mau mengajakmu reuni dengan teman sekelas kita dulu" jelas Sasuke.
"Hmm jadi kapan acara itu ?" tanya Naruto lagi.
"Weekend nanti di cafe tempat kita bertemu tadi, jika tidak ada pertanyaan lagi aku tutup" terang Sasuke.
"Heyyy tunggu, sejak kapan kau dan Sakura tinggal bersama ?" tanya Naruto penasaran.
"Sekitar 7 bulan lalu, dah aku tutup telfonnya" Sasuke langsung mengakhiri panggilan itu.
"Haish dia itu" ucap Naruto saat telfonnya ditutup begitu saja.
Kemudian setelah menghubungi Sasuke tadi, Naruto memutuskan untuk menghubungi Akeno, dia mencari nomor Akeno yang baru disimpan tadi, lalu dia mengirim pesan pada Akeno "Akeno-Chan apa kau sudah sampai di rumah ?" tulis Naruto.
Sambil menunggu balasan Akeno Naruto kemudian kembali masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di kasur.
Ponselnya berbunyi tanda pesan masuk itu dari Akeno.
"Ya aku sudah sampai dari tadi dan sudah selesai makan malam juga Naruto-kun" isi pesan tersebut.
"Syukurlah kau sampai dengan selamat" balas Naruto.
"Ara Naruto kun ternyata perhatian sekali aduh Akeno ini bisa-bisa jadi jatuh cinta padamau" goda Akeno pada Naruto.
"Ah kau bisa saja Akeno-chan, ano apakah kau besok sibuk ?" tanya Naruto.
"Aku rasa tidak Naruto-kun, kenapa memangnya ?" tulis Akeno.
"Besok maukah kau makan siang atau kita bisa ke bar bareng ?" ajak Naruto pada Akeno.
"Baiklah Naruto-kun" Akeno mengiyakan ajakan Naruto.
"Ok besok aku hubungi lagi, kalau begitu sudah dulu ya aku ingin segera tidur badanku lelah sekali" balas Naruto.
"Selamat tidur Naruto-kun dan jangan lupa bermimpi tentangku" goda Akeno lagi.
"Huum selamat malam Akeno-chan" setelah menjawab pesan itu Naruto memutuskan untuk tidur.
Balik Apartemen Akeno
Rias yang melihat Akeno sedang berbalas pesan sambil tersenyum merasa penasaran " Hey Aleno kau dari tadi berbalas pesan dengan siapa hingga tersenyum begitu ?"
"Ara Rias kau sangat kepo ternyata, ini pria yang aku temui tadi dan dia mengajaku untuk bertemu lagi" terang Akeno.
"Ohhh" Rias hanya ber'oh ria.
"Apa kau mau ikut ?" ajak Akeno pada Rias.
"Hah untuk apa aku ikut denganmu" Sanggah Rias sambil memalingkan wajah.
"Padahal aku tidak keberatan jika kau ikut fufu" ajak Akeno lagi.
"Tidak perlu" tolak Rias lagi.
Tapi sebenarnya di dalam hatinya Rias penasaran siapa yang akan ditemui Akeno nanti.
Maka dia berniat untuk menguntit Akeno besok.
"Sudahlah Rias ini sudah malam kita tidur saja aku sudah mengantuk " ajak Akeno sambil hendak beranjak ke kamar.
"Huum ayo, aku juga sudah lelah ingin segera beristirahat" Rias mengiyakan ajakan Akeno.
.
.
.
.
TBC
.
.
