Chapter 5
"Aku rasa sudah akan dimulai Naruto-kun, ayo kita kesana" ajak Akeno.
"Ok kamera ready ?, Lightning ready ? Aktris ready ?" teriak sutradara.
"ACTION !"
Saat melihat wanita yang menjadi model iklan mereka Naruto merasa familiar dan mengenal orang itu.
"Hey Akeno-chan model kita itu sepertinya aku mengenalnya" ucap Naruto berbisik.
"Ya kau benar Naruto-kun dia adalah Shion" jawab Akeno dengan nada sedikit tidak suka.
"Ah benar aku ingat bukanlah dulu dia mengikuti club drama dan lumayan populer di sekolah" Naruto mengingat kembali siapa itu Shion.
"Hmmm... dan dia jugalah yang menggangu hubungan kalian dulu" ucap Akeno sangat pelan bahkan Naruto pun yang berdiri disampingnya tidak bisa mendengar.
Proses syuting berjalan dengan lancar, dan Shion juga terlihat sangat andal dan profesional dalam melakukan pekerjaannya itu.
"Ok ini adegan terakhir di sesi ini sebelum kita beristirahat sebentar" teriak sang sutradara.
Saat pengambilan scene tadi berakhir lalu semua kru dan aktris diberi waktu untuk beristirahat sebentar, lalu Shion memutuskan untuk kembali ke ruangan yang disediakan tapi tanpa sengaja matanya melihat seseorang yang sangat dia kenali dan saat dia mencoba mengamati lebih lama ternyata itu benar orang yang dia kenal namun saat ini terlihat dia sedang mengobrol dengan seseorang wanita berambut hitam.
Untuk memastikan bahwa itu benar Naruto, Shion memutuskan untuk mendektinya.
Setelah semakin dekat dia benar-benar yakin orang itu adalah Naruto, orang yang dulu sangat dia sukai dan ingin dia miliki mungkin rasa suka dan cintanya pada Naruto belum hilang sampai sekarang.
Saat jarak sudah semakin dekat dia memutuskan untuk memanggil orang itu.
"Apa itu kau ? Naruto-kun ?" panggilnya.
Disaat yang bersamaan saat Akeno dan Naruto sedang berdiskusi mengenai rencana dan konsep kelanjutan syutingnya tiba-tiba Akeno mendapat panggilan masuk dan itu dari Rias.
"Uhmmm Naruto-kun aku izin sebentar ya untuk mengangkat telefon" pinta Akeno, dan Naruto menyetujuinya dengan menganggukan kepala.
Lalu Akeno menepi ketempat lain untuk berbicara dengan Rias.
Saat hendak beranjak dari tempat itu tiba-tiba Naruto mendengar suara seperti ada yang memanggilnya.
"Apa itu kau ? Naruto-kun" itulah yang terdengar oleh Naruto.
Lalu Naruto berbalik dan menyapa Shion.
"Hai Shion ! Lama tak jumpa" sapa Naruto ramah.
Setelah mendapat sapaan tadi Shion langsung berlari dan memeluk Naruto erat.
Naruto yang mendapat perlakuan seperti itu sontak terkejut lalu dia mencoba melepaskan pelukan maut Shion.
"Ah Shion bisa tolong kau lepaskan pelukanmu ! Lihat orang-orang melirik kearah kita" nampak Naruto kembali mencoba melepaskan Shion namun justru Shion malah memeluknya semakin erat.
"Aku tidak mau melepaskanmu, nanti kau akan pergi lagi entah kemana" ujar Shion bersikukuh tidak mau melepas Naruto.
Naruto hanya menghela nafas saja melihat kelakuan Shion.
"Heyyy ayolah Shion jangan begini, bukankah kau harus beristirahat dan bersiap-siap untuk pengambilan adegan berikutnya dan lagipula aku takan kemana-mana karna aku harus mengawasi proses syuting ini jadi bisa kau lepaskan" titah Naruto dan akhirnya Shion melepaskan pelukannya karena mendengar penjelasan Naruto.
"Hey ada apa ini ?... Berhenti bersikap seperti itu Shion-san" ucap Akeno dengan nada dingin dan menarik Naruto untuk kembali ke sampingnya.
Akeno kembali setelah menjawab telfon dari Rias dan dia melihat Naruto yang seperti kesusahan melepaskan diri dari Shion.
"Ahhhh rupanya ada Himejima-san, senang bertemu berjumpa denganmu juga setelah sekian lama" sapa Shion dengan nada agak miring.
"Kalau begitu aku pergi dulu Naruto-kun, sampai ketemu lagi nanti" Lalu Shion pergi ke tempat ruangan istirahat khusus untuk dia sekaligus bersiap untuk take adegan berikutnya.
Setelah Shion pergi Akeno langsung menatap Naruto tajam.
"Heyyy Naruto-kun apa yang kalian berdua tadi bicarakan ?" interogasi Aleno.
"Ahhh kami tidak banyak berbincang ko, hanya saja dia langsung memeluku itu saja" sanggah Naruto.
"Kemudian kau sendiri apa urusanmu dengan yang menelfon tadi sudah selesai ?" kali ini giliran Naruto yang bertanya.
"Yah tadi itu dari atasanku, katanya urusannya bakal lebih lama selesai dari yang dia perkirakan jadi dia memintaku untuk mengawasi syutingnya sampai selesai" jawab Akeno sambil melihat kearah depan karena pengambilan adegan akan segera dilakukan kembali.
Tak terasa akhirnya syutingnya berjalan lancar walaupun ada beberapa adegan yang mesti di re-take ulang tapi itu tak berlangsung lama.
Karena semua sudah beres jadi para kru lun langsung membereskan peralatan dan properti yang mereka gunakan tadi.
Saat ini Naruto dan Akeno sedang berjalan keluar dari Mall karena jam kerja mereka sudah usai.
"Hey Akeno karena ini belum terlalu malam bagaimana kalau kita minum-minum sebentar bagaimana ?" ajak Naruto.
"Ahhh aku sangat ingin menerima ajakanmu itu tapi saat ini aku masih ada urusan di tempat lain Naruto-kun maaf" ucap Akeno dengan nada sedih.
Jujur Akeno masih sangat ingin menghabiskan waktu dengan Naruto tapi apa daya saat ini dia harus segera pergi dan menemui Rias.
"Ahhh baiklah kalau begitu, atau mau aku antar saja ketempat janjianmu ?" tawar Naruto.
"Ahhh tidak usah Naruto-kun, lagipula aku yakin kau juga pasti sudah lelah jadi nanti aku naik taxi saja" tolak Akeno halus.
Sebenarnya dia mau saja diantar oleh Naruto tapi karena takut nanti akan terjadi sesuatu saat Rias dan Naruto bertemu jadi Akeno harus menolak usulan Naruto.
Dan biarlah Naruto dan Rias bertemu dengan sendirinya toh lagian nanti juga pasti mereka akan bertemu baik itu bisa cepat atau lambat karena urusan pekerjaan dan hubungan kedua perusahaan.
Yup Akeno sudah tau juga alasan kenapa Naruto mengawasi proses tadi karena proposal yang kemarin diberikan oleh Namikaze Corp disitu tercantum penanggung jawabnya adalah Naruto.
Mungkin Rias tidak menyadari proposal itu karena dia terlalu sibuk dengan urusan pribadinya.
Mereka berdua nampak menunggu taxi bersama, setelah mendapat taxi dan melihat Akeno masuk lalu Naruto beranjak dari tempat tadi menuju parkiran dimana mobilnya berada.
Sepertinya dia akan langsung pulang saja walaupun besok adalah akhir pekan tapi dia ingat kalau besok akan ada acara reuni kecil-kecilan dengan teman-temannya semasa di SMA dulu.
Saat sedang berjalan menuju mobilnya tiba-tiba ada yang menutup mata dan tangan Naruto diseret untuk masuk ke sebuah mobil yang entah punya siapa.
Disaat Naruto sudah di dalam mobil orang-orang tadi langsung melepaskan Naruto.
"Halo ! Akhirnya kita bertemu lagi Naruto-kun" tiba-tiba Shion muncul dari kursi depan.
"Maaf ya jika para pengawalku membawamu dengan kasar, apakah ada yang terluka ?" Shion menampakan wajah penyesalan karena menyuruh pengawalnya menculik Naruto.
Naruto tampak menghela nafas lega karena ternyata yang melakukannya adalah Shion.
"Ya aku tidak terluka dan ada apa sampai kau harus menculiku segala" Naruto menyamankan posisi duduknya.
"Hummm aku hanya ingin berbicara denganmu" lalu Shion memutuskan untuk berpindah dari kursi depan ke kursi belakang didamping Naruto.
Lalu dengan gerakan cepat Shion langsung memeluk lengan kanan Naruto erat.
"Ahhh aku hanya ingin mengobrol saja dan lagipula kita tidak bisa mengobrol disembarang tempat karena itu bisa menjadi santapan paparazi" jelas Shion kenapa tadi Naruto diculik.
"Aishhh aku sempat panik karena tiba-tiba diringkus seperti tadi" kali ini Naruto merilekskan tubuhnya.
"Hey Naru selama ini kau kemana saja sampai tidak ada kabar sama sekali seperti ditelan bumi" ujar Shion sambil menatap wajah Naruto.
"Yah aku hanya berkuliah di Amerika sambil belajar mengurus perusahaan cabang ayahku disana" menjawab pertanyaan Shion.
"Aku sangat kesepian disini Naruto-kun sata kau tidak ada" kali ini Shion melepaskan pelukannya.
Mendengar itu Naruto hanya bisa tersenyum kikuk saja.
Saat ingin kembali memeluk Naruto tiba-tiba kaca mobil Shion diketuk dan itu oleh manajernya.
"Shion-san sebentar lagi acara talk show yang akan kau hadiri dimula, sebaiknya kita segera bergegas berangkat kelokasi" sang manajer memberitahu.
"Aishhh kau mengganggu saja, bisa kau batalkan saja untuk acara itu" Shion langsung badmood karena diganggu saat sedanv bersama Naruto.
"Hey Shion lebih baik kau segera berangkat kesana, tidak baik membatalkan janji seenak hati apalagi sekarang kau adalah artis bukan... Nanti kalau tidak ada yang percaya atau mau bekerja denganmu lagi bagaimana ?" saran Naruto.
"Humm baiklah kurasa kau benar tapi sebelum aku pergi berikan nomormu agak kita bisa berhubungan" ulur tangan shion menyerahkan Ponselnya pada Naruto.
Lalu Naruto menuliskan nomornya disana, setelah selesai dia berpamitan dengan Shion dia lalu peegi menuju mobilnya terparkir. Shion juga langsung pergi begitu Naruto berpamitan tadi.
Naruto kali ini sedang berkendara dengan menggunakan mobil sport warna putih keluaran pabrikan asal Jerman.
Dia menikmati jalanan yang mulai ramai oleh lalu-lalang kendaraan yang mulai ramai karena ini belum larut malam jadi jalanan masih terlihat padat.
Naruto memutuskan untuk mendengarkan radio dan entah kebetulan atau bukan stasiun radio itu sedang memutar lagu yang sangat wanitanya dulu sukai yaitu lagu dari Celine Dion yang berjudul The Power of Love.
Saat lagu itu diputar tampak potongan kenangan masa lalu antara Naruto dan Rias terbayang dikepalanya.
Naruto tampak hanya tersenyum lirih mengingat dulu bersama wanitanya Rias Gremory.
Dia tak akan bisa lupa bagaimana ekspresi Rias saat sedang marah, sedih maupun saat sedang bahagia.
Dia ingat bagaimana dulu saat menjahili Rias dan selalu berakhir dengan Rias yang mengejarnya.
Naruto tahu hubungannya dengan Rias sudah berakhir dan bagaimana dulu dia merasakan rasa sakit yang membuatnya sampai tidak bisa move on sampai sekarang dan sudah untuk membuka hati bagi wanita lain.
Tapi entah kenapa ada bagian dari dirinya yang sangat ingin kembali melihat gadis itu, ingin mengetahui bagaimana kabarnya sekarang tapi itu semua tercampur aduk dengan rasa sakitnya dulu saat ditinggalkan oleh Rias.
Setelah lagu selesai dan berganti dengan lagu lain Naruto mulai bisa mengendalikan perasaannya.
Dia langsung tancap gas memacu mobilnya menuju ke rumah.
Sementara dengan Rias dan Akeno.
Tampak wajah rias yang sudah lecek seperti baju yang yang ssering digulung-gulung dan gak dicuci.
Akeno yang melihat sahabatnya itu merasa kasian dengan nasib Rias yang beberapa kali harus ikut kencan buta karena perintah dari ibunya.
"Aishhhh kenapa jalanan ramai sekali hari ini, aku sudah lelah ingin cepat sampai di apartemen" eluh Rias sambil membenturkan jidatnya pada dashboard mobil.
Yup, saat ini Akeno lah yang sedang mengemudi karena kondisi Rias yang akan sangat buruk jika dia yang mengemudi.
"Aishhh kenapa gerah sekali di mobil ini apakah ACnya tidak menyala ?" kali ini Rias sepertinya memang sedang dalam kondisi yang buruk, selain karena jalanan yang macet dia juga sepertinya kepanasan padahal dari tadi ACnga sudah menyala.
Tanpa banyak cincong Rias langsung melepaskan blazer dan kemeja yang dari tadi dia pakai dan langsung melemparnya ke kursi belakang.
Kali ini dia hanya tinggal mengenakan tank top berwarna hitam saja dan celana kerjanya.
"Ahhhh ini lebih baik" ujar Rias sambil menyandarkan badannya lalu menutup mata untuk menikmati rasa dingin yang berhembus pada tubuhnya.
Setelah beberapa saat akhirnya Rias sudah tidak rewel seperti tadi.
Lalu dia menolehkan wajahnya pada Akeno "Hey Akeno bagaimana syuting tadi apakah berjalan lancar ?".
Akeno menanggapi pertanyaan Rias "Ya tadi berjalan sangat lancar walaupun ada beberapa adegan yang harus di re-take tapi itu tak memakan waktu lama".
"Terus apakah 'Dia' membuat ulah yang merepotkan ?" Rias sedikit menekan kata 'Dia' yang merujuk pada Shion.
"Yah untungnya dia tak banyak berulah jadi kami tidak perlu kerepotan" ujar Akeno sambil fokus terus kearah jalan raya.
"Syukurlah kalau begitu, sebenarnya aku sangat tidak setuju dengan penunjukan dia sebagai bintang iklan produk ini dan membuat kita harus beberapa kali berurusan dengannya" Rias mengutarakan pendapatnya pada Akeno.
Ayolah dia dari awal sangat tidak mau terlibat dengan Shion dan dia heran kenapa orang seperti Shion bisa sangat terkenal dan memiliki citra yang baik karena dia sangat tau dari dulu bagaimana dan seperti apa sosok Shion yang sebenarnya.
Akeno tampak diam saja tak membalas ucapan Rias tadi tapi sejujurnya dalam hati dia juga sangat malas harus bekerja dengan Shion tadi.
Akeno melirik Rias sekilas dan tampak sepertinya Rias sedang memikirkan sesuatu sehingga membuatnya terlihat melamun.
"Ahhh bagaimana kalau kita mendengar musik melalui radio" Akeno lalu menyalakan radio mobil dan secara kebetulan sedang memutar lagu kesukaan Rias.
"Woahhh hey Rias ini lagu kesukaanmu, The Power of Love" ucap Akeno antusias dan sepertinya sukses membawa Rias kembali dari dunia lamunannya.
"Ahhhh kau benar lagu ini..." Rias tampak berbinar.
Mereka kemudian menikmati lagu itu sambil kadang ikut bernyanyi di beberapa bagian.
Lalu saat akan masuk part kesukaan Rias dia tampak bersiap untuk menyanyikannya juga.
'Cause I'm your lady
And you are my man
Whenever you reach for me
I'll do all that I can
Lost is how I'm feeling lying in your arms
When the world outside's too much to take
That all ends when I'm with you
Even though there may be times
It seems I'm far away
Never wonder where I am
'Cause I am always by your side
Tampak Rias sangat puas menyaksikan part itu saat ini dia sedang tersenyum.
Namun saat sedang bernyanyi tadi dia teringat kepada mantan kekasihnya Naruto.
Akan tetapi dia buru-buru mengalihkan pikiran itu, dia tidak ingin bersedih untuk kenangan itu.
Rumah Naruto
Tampak kali ini keluarga Namikaze sedang berkumpul di ruang keluarga.
Ya mereka tampak sangat harmonis dan gambaran sebagai keluarga ideal.
Ditengah sofa terlihat Minato dan Kushina lalu disebelah kiri sofa ada Menma yang menonton sambil rebahan, sementara Naruto dia memilih duduk dibawah dengan dilapisi karpet lembut laku Naruko dia malah duduk diatas pangkuan Naruto.
"Hey Naru apa hari ini ada sesuatu yang menarik ? Seperti bertemu wanita misalnya" lagi dan lagi Kushina nampak sangat kepo dengan anaknya itu.
"Mulai lagi" Naruto tampak hanya memutar matanya bosan.
"Hushhhh Kushina, jangan membahas hal itu" tegur Minato sementara Kushina hanya cemberut saja.
"Tou-chan kita besok jalan-jalan yuk" ajak Naruko tanpa basa-basi.
"Ahhhh ide bagus Ruko-chan" kali ini giliran Kushina yang berbicara.
"Bagaimana kalau besok kita liburan keluarga ?"usul Minato.
"Aku tidak bisa kalau besok Tou-san... Karna harus eskul" jawab Menma tanpa mengalihkan perhatiannya dari TV
"Huum aku juga sama Tou-san, besok sudah ada janji untuk reuni dengan teman-teman" Naruto tampak menaruh dagunya di kepala Naruko.
"Yasudah kalau minggu saja bagaimana kalian bisa kan ?" tanya Kushina kali ini.
Mereka mengangguk setuju dengan usul Kushina.
"Baiklah sudah diputuskan nanti minggu kita akan libursn keluarga" deklarasi Minato.
"Asiiiiik kita liburan bersama" Naruko tampak sangat sumringah.
Dan begitulah suasana malam itu dirumah Namikaze.
.
.
.
.
.
TBC
