Chapter 6

Apartemen Akeno.

Pagi ini terasa sangat sepi sekali ditempat ini, bagaimanapun karena ini adalah hari Sabtu dan akhir pekan jadi sang penghuni apartemen merasa tidak perlu untuk bangun pagi.

Terlihat terdapat 2 sosok wanita yang sedang tidur disana.

Dan jika melihat posisi tidurnya bisa dibilang cukup brutal untuk ukuran seorang wanita.

Bagaimana tidak bila kaki saling tumpang tindih, selimut dan bantal yang sudah berada dibawah lantai kemudian posisi tidur mereka juga sangat antik bagi seorang wanita.

Yah wajar saja bila keaadan mereka pagi ini sangat kacau karena mereka berdua minum dan mabuk sampai larut malam dan dikarenakan besok libur jadi tidak masalah itulah alasan mereka kenapa sampai seperti ini.

Lalu saat asik sedang begrlut dengan mimpi tiba-tiba ponsel Akeno berbunyi dan itu mengganggu tidur Rias karena letak ponselnya benar-benar disamping telinganya.

Karena merasa terusik, Rias dengan mata yang masih tertutup mengguncangkan Akeno menggunakan kakinya, tapi karena mungkin tenaga yang dipakai berlebihan malah itu terlihat seperti Rias sedang menendang Akeno dan tak berselang lama terdengar bunyi 'Bruuuggg' dari Akeno yang terlempar dari ranjang dikarenakan tendangan Rias tadi.

Akeno langsung terbangun seusai terjungkal dari ranjang, tapi saat hendak membalas Rias dia mendengar ponselnya kembali berbunyi dan setelah dilihat itu adalah telfon dari ibunya Rias.

Akeno mengangkat mengangkat panggilan nya dan ya ibu Rias hanya menanyakan apakah Rias ada di apartemennya karena dari kemarin anak itu tidak bisa dihubungi dan dia menyuruh Akeno untuk menyampaikan pesannya pada Rias.

Setelah selesai Akeno kembali ketempat tidur, dia juga memberitahu pesan ibunya Rias untuk anaknya itu yang hanya ditanggapi dengan gumaman tak jelas, kemudia dikarenakan masih mengantuk Akeno memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.

Kediaman Namikaze

Berbeda dengan keadaan di apartemen Akeno, justru di rumah keluarga Namikaze tampak sudah ramai saja dengan aktivitas penghuninya.

Disana ada Menma yang nampak sedang mempersiapkan peralatan eskulnya.

Menma tergabung dengan tim basket sekolahnya dan itu sama seperti Naruto dulu pas masih sekolah dan yah bisa dibilang Menma terinspirasi dari Naruto.

Lalu ada Kushina yang sibuk memasak sambil bersenandung dan wajahnya tampak sangat segar dan cerah.

Sementara untuk Naruto dan Naruko mereka sedang bermain bersama, Naruko bahkan tidak berhenti tertawa dari tadi karena tingkah Naruto.

Dan dimanakah Minato ? Yup, dia saat ini sedang duduk di meja makan sambil meminum kopi yang dibuatkan oleh sang istri tercinta dan juga tampak dia tidak hanya duduk saja tapi juga sedang mengisi teka-teki silang di koran.

Sungguh memang keluarga Namikaze adalah gambar keluarga ideal.

Lalu Kushina selesai dengan masakannya dan mengajak keluarga kecilnya untuk makan bersama, setelah beres tampak disana mereka masih duduk di meja makan kecuali Menma yang berangkat begitu selesai makan tadi.

"Kaa-chan dan Tou-san mau kemana hari ini" tanya Naruto pada orang tuanya.

"Ahhh itu bukannya adikmu itu ingin jalan-jalan jadi kami nanti akan menemaninya" balas Kushina.

"Memang kau mau jalan-jalan kemana Ruko-chan ?" Naruto menatap adiknya.

"Kami mau ke taman bermain Nii-chan" Naruko tampak antusias.

"Hmmm betukah, jadi saat ditaman bermain nanti kau mau naik wahana apa Ruko-chan ?" sepertinya Naruto tertarik dengan wahana apa yang akan dinaiki adiknya nanti.

Naruko terlihat berfikir dengan pose yang menurut Naruto sangat imut dengan tangan kanan memegang dagu lalu mata terpejam.

"Ah ! Nanti Naruko mau naik bianglala, komedi putar, lalu mungkin masuk ke rumah hantu dan roller coaster" Naruko tampak sangat sumringah menyebutkan wahana yang ingin dinaiki.

Sementara Naruto sedikit tertegun bagaimana, adiknya itu ingin masuk ke rumah hantu dan roller coaster, well yang benar saja bahkan dirinya saja tidak mau melangkahkan kakinya untuk masuk kembali ke rumah hantu lalu untuk menaiki rollercoaster adalah minimal setinggi 135cm sementara Naruto menurut pengamatan Naruto hanya setinggi 127cm.

Sepertinya Naruko memiliki jiwa dan sifat yang eksentrik seperti ibu mereka.

Walaupun ciri fisik Naruko dan Naruto lebih mirip Minato yang memiliki rambut pirang dan mata berwarna biru. Tapi tidak bisa dipungkiri sifat dan jiwa eksentrik lebih dominan karena diturunkan dari sang ibu.

Berbeda dengan Menma yang memilik rambut merah dan bermata violet justru dia dituruni sifat yang seperti Minato, tenang dan selalu penuh perhitungan.

Sungguh memang keluarga yang unik mereka ini.

Saat ini Minato, Kushina dan Naruko sudah bersiap untuk berangkat.

Nampak terlihat Minato memakai baju kaos berwarna biru dongker dengan celana jeans senada dibalut dengan jaket berwarna putih, lalu Kushina dia memakai baju kemeja berwarna mocca dan dilapisi dengan vest berwarna abu-abu lalu untuk bawahan dia mengenakan rok selutut berwarna hitam dan juga sebagai alas kaki dia memakai flat shoes berwarna hitam juga.

Sedangkan pakaian Naruko dia tampak seperti menggunakan baju dress selutut berwarna putih dengan sebuah pita besar berwarna biru muda dibagian leher lalu dia juga mengenakan sebuah bando berwarna biru muda, untuk alas kaki dia mengenakan sepatu sand berwarna peach.

"Kami berangkat dulu..." Ucap mereka berpamitan pada Naruto.

Mereka pergi menggunakan mobil Minato yang bertipe SUV.

Sementara Naruto saat ini dia memang belum pergi karena janjian dengan temannya nanti sekitar jam 11 dan sekarang masih jam 10, jadi masih ada waktu untuk dia bersantai sebelum berangkat.

Dia memutuskan untuk menonton TV saja sambil menunggu waktu, tak berselang lama ponselnya berdering dan menampilkan panggilan dari nomer yang tidak dikenal.

Dia mengangkat telfon tersebut dam ternyata itu dari Shion.

"Halo Shion ada apa ?" sapa ramah Naruto.

"Ahh itu aku hanya ingin tau kabarmu saja hehe" Shion tampak tertawa gugup.

"Ummm Naruto-kun apakah hari ini kau senggang ?" tanya Shion dengan nada pelan

"Em... kalau untuk hari ini aku hanya berkumpul dan reuni dengan teman sekelasku dulu" ucap Naruto.

"Yahhh padahal hari ini aku ingin bertemu denganmu Naruto-kun" Shion tampak kecewa dengan jawaban Naruto tadi.

"Ehhh atau begini saja saat nanti kau sudah selesai dengan reunimu bisakan kau kabari aku" tampak Shion belum menyerah untuk bisa berjumpa dengan Naruto.

"Baiklah kalau begitu nanti akan aku kabari lagi" jawab Naruto.

"Terimakasih Naruto-kun akan kutunggu kabar darimu, dan aku akhiri dulu panggilannya ya sebentar lagi aku harus tampil, sampai jumpa lagi" lalu sambungan telepon pun terputus.

Naruto yang mulai bosan dirumah karena tidak ada orang memilih untuk berangkat duluan saja ke cafe tempat janjian mereka.

Kali ini dia tidak memakai mobil putih kegemarannya tapi dia lebih memilih mobil sport keluaran pabrikan Italia berlogo kuda jingkrak berwarna hitam.

Untuk pakaiannya sendiri Naruto mengenakan hooded t-shirt berwarna putih dipadukan dengan celana kargo berwarna coklat moca. Untuk sepatu dia mengenakan sneakers blue navy dengan aksen putih. Untuk tambahan aksesorisnya naruto hanya mengenakan jam tangan Swiss army.

Naruto nampak mengendarai mobilnya dengan cukup santai dikarenakan dia tidak terlalu terburu-buru.

Dia sangat menyukai berkendara santai seperti ini apalagi sambil mendengarkan musik, itu sudah menjadi seperti refreshing tersendiri bagi Naruto.

Bagi Naruto sebenarnya dia menyukai semua jenis musik namun yang jadi favoritnya adalah band-band rock seperti red hot chili pepper, onerepublic dan coldplay atau band jepang seperti one ok rock juga sangat dia sukai.

Saat ini dia sedang mendengarkan lagu dari red hot chili pepper berjudul californication. Naruto juga ikut bernyanyi karena ya... dia hafal lagunya bahkan beberapa kali dia juga menonton konser band itu di Amerika dulu.

Akhirnya Naruto sampai di cafe mereka janjian setelah melalui perjalanan.

Dia tak langsung masuk kedalam tapi lebih memilih berdiam dulu di mobilnya dan langsung mengabari Sasuke kalau dia sudah sampai.

Sasuke langsung membalas katanya dia akan sedikit terlambat karena kemarin ibunya mengajak dia untuk makan malam bersama dikediaman Uchiha dan jarak dari sana untuk sampai kemari lumayan jauh, jadi dia menyuruh Naruto untuk masuk saja karena memang sudah ada beberapa teman yang lain juga sudah sampai.

Naruto memutuskan masuk saja setelah menghubungi Sasuke tadi walaupun dia tidak tau dimana tempat duduk temannya berada tapi mungkin nanti dia bisa mengenali mereka.

Setelah di dalam Naruto tampak celingak-celinguk mencari apakah ada orang yang dia kenal, lalu dirinya melihat sekumpulan pria yang berkumpul di pojokan dekat jendela.

Naruto berjalan mendekati kumpulan pria yang berjumlah 5 orang itu.

Tanpak salah satunya menoleh kearah Naruto dan sontak langsung berdiri dan bertanya "Hoy apa kau Namikaze Naruto ?"

"Ah iya dan wooooooaaaah jangan bilang kalau kau itu Inuzuka Kiba ?" timpal Naruto dengan nada sangat antusias.

Kiba dan Naruto langsung berpelukan karena lama tak jumpa.

"Ayo duduk kawan" Kiba langsung mendudukan Naruto di kursi yang kosong.

"Lama tak berjumpa kawan" sapa orang berambut nanas yang merupakan Shikamaru.

"Ya, dan bagaimana kabar kalian semua" Naruto menanyakan kabar teman-temannya itu dan dia bisa mengenali semuanya.

Disana ada Kiba, Shikamaru, Sai, Gaara dan Choji.

Mereka tampak sedikit berbeda dari beberapa tahun silam jadi Naruto tidak langsung menyadari saat pertama masuk tadi.

"Hey Naruto kau tampak seperti orang lain saat masuk tadi kau tahu" ujar Kiba.

"Ahhh aku masih sama saja seperti dulu, kalian justru yang tampak berbeda makanya aku tidak langsung menyadari kalian saat masuk tadi" kali ini Naruto langsung bisa akrab karena dari dulu mereka merupakan teman satu geng.

"Oh iya apakah masih akan ada orang lain yang belum kesini selain Sasuke ?"

Tanya Naruto.

"Kita masih menunggu Neji, Rock Lee juga dan ada beberapa lagi yang lain sementara untuk Shino dia tidak bisa hadir hari" jelas Shikamaru.

Kemudian mereka mengobrol sambil menunggu sisa teman yang belum datang, lalu tampak Sasuke sudah sampai setelah telat 15 menit dan untuk Neji serta Lee mereka juga sudah tiba tidak lama setelah kedatangan Naruto.

Setelah semua sudah tiba tampak suadana langsung cair dan semakin lama justru obrolan mereka tampak semakin menarik saja mulai dari kesibukan masing-masing, masalah dan keresahan mereka tentang politik lalu bahasan tentang wanita juga tidak bisa luput dari obrolan mereka.

Mungkin obrolan itu terlihat biasa saja dimata orang lain tapi bagi mereka yang terlibat didalamnya itu sangat mengasyikkan dimana kau bisa mendengarkan opini dari orang lain dan terjadi saling sanggah namun tidak membuat mereka bertengkar justru semakin menguatkan persahabatan mereka.

Untuk soal percintaan mereka bisa bercerita tentang bagaimana untuk menyatakan rasa suka atau mendengar tanggapan orang lain tentang masalah yang kau sedang hadapi bisa juga sebagai pembelajaran agar kau dan pasanganmu tidak terlibat masalah yang sama seperti pasangan lain setelah mendengar dari mereka yang menghadapi masalah sekaligus memberikan jalan dan solusi bagi mereka, lalu setelah itu kalian dapat tertawa bersama.

Masalah apapun akan menjadi terasa lebih ringan bila kau dapat bercerita kepada orang lain, apalagi jika mendapat saran dan solusi dari pandangan mereka tentang masalahmu, memang tampak sepele namun itu sangat berharga.

Kali ini tampak giliran Naruto yang sedang diintrogasi oleh Kiba.

"Heyyy Naruto bagaimana rasanya tinggal diluar negeri selama 6, tahun ?" Tanya Kiba, yang lain juga penasaran sepertinya.

Naruto meneguk kopinya sebelum menjawab rasa penasaran teman-temannya.

"Hmmm aku tak merasakan terlalu banyak perbedaan antara disini dan di Amerika"

"Heyyy yang aku maksud adalah kehidupan malamnya dan juga wanita disana bagaimana ?" kali ini sepertinya pertanyaan Kiba lebih spesifik dan membuat yang lain semakin tertarik bahkan seorang Neji saja sampai menyiapkan kupingnya.

Naruto menyeringai mendengar pertanyaan Kiba, dia lalu berbicara dengan berbisik "Hey aku beritahu kau ya, jika kau ke-bar atau club saat malam hari maka bisa dipastikan saat kau bangun dipagi hari kau sudah ada di dalam kamar hotel bersama seorang wanita cantik"

Perkataan Naruto tadi tampak membuat beberapa orang menjadi berkhayal.

Sasuke yang melihat ekspresi mereka hanya menggelengkan kepala karena pada nyatanya tidak semua seperti itu. Sepertinya sifat jahil Naruto tidak hilang walaupun dia sudah tampak lebih dewasa.

"Aish sial aku jadi ingin tinggal disana" ujar Kiba dengan nada iri atas perkataan Naruto.

Gaara hanya bisa menghela nafas bagaimana tidak, ternyata teman-temannya ini bosa dibohongi dengan mudah oleh seorang Naruto.

"Oh ya apa sekarang kau sudah punya pacar Naruto ?" Kiba memang sepertinya orang yang banyak tanya dan paling penasaran.

"Yahhh untuk saat ini mungkin tidak" jawab Naruto enteng.

"Hohooo jika begitu akhirnya aku bisa mengalahkan mu Naruto, aku sudah punya pacar loh, Shikamaru juga sudah berpacaran dengan kakaknya Gaara bahkan Neji saja sudah bertunangan" Kiba tampak bangga dengan prestasinya.

"Heyyy Kiba! kau sendiri juga sebenarnya baru saja berpacaran dengan Hinata tidak lebih dari sebulan lalu, itupun karena Hinata kasihan padamu" sontak balasan Neji tadi membuat teman yang lain tertawa dan Kiba hanya ngambek walaupun itu hanya pura-pura.

"Tapi serius Naruto kau tidak dekat dengan siapapun saat ini ?" Kiba masih mencoba mengorek informasi Naruto.

"Yup begitulah" Naruto sepertinya tidak berbohong jika dilihat dari wajahnya.

Kiba sepertinya mulai menyerah mencari info dari Naruto dan dia tidak mau menyinggung apakah Naruto masih belum mau membuka hatinya karena belum bisa melupakan mantan kekasihnya.

Lalu dia kembali bertanya dari satu orang ke orang lain seperti seorang reporter.

Tam terasa waktu kian berlalu dan jam sudah menunjukkan pukul 15:00, Yup mereka sudah berada didana sekitar 4 jam. Walaupun ada beberapa yang pulang duluan dan hanya menyisakan geng Naruto dkk.

"Hey apa tidak masalah kita berada lama disini ?" tanya Naruto.

Kiba tersenyum kepada Naruto dan berujar "Kau tenang saja Naruto, cafe ini adalah milih Gaara jadi jangan khawatir"

"Kau nikmati saja waktumu disini Naruto, jarang sekali kita bisa berkumpul begini apalagi kita semua selalu sibuk dengan urusan masing-masing" ucap Gaara.

Naruto menjadi tidak khawatir lagi karena perkataan Gaara tadi.

Waktu terus berjalan dan sekarang hari sudah mulai senja.

Dan karena masih punya urusan lain juga perkumpulan lelaki itu terpaksa harus mengakhiri kebersamaan mereka.

Ada yang harus menghadiri acara lain atau bisa saja hanya sekedar janji makan malam bersama pasangan bagi mereka yang punya pacar tentunya.

Apartemen Akeno.

Tampak Rias sudah bersiap sepertinya untuk pergi menghadiri sebuah acara entah apa itu tapi dia saat ini menggunakan pakaian berupa gaun tanpa lengan dan untuk panjangnya hanya sedikit diatas lutut, untuk alas kakinya dia mengenakan sepatu heel yang tidak terlalu tinggi karena pada dasarnya Rias sudah punya tinggi yang semampai. Tinggi badan Rias adalah 173cm sementara Akeno 171cm well termasuk tinggi untuk ukuran perempuan.

"Hey Akeno apa kau beneran tidak mau ikut" Rias coba memastikan kembali apakah Akeno mau ikut menemani dia atau tidak.

"Aku ingin dirumah saja saat ini, dan lagipula ini juga pesta kolega kerja ayahmu jadi aku rasa kehadiranku juga tidak diperlukan" Akeno semakin menyamakan dirinya di sofa.

Yup alasan rias berpakaian seperti ini karena saat ini dia harus ikut bersama keluarganya pergi ke pesta kolega ayahnya.

Tak berselang lama Rias dijemput untuk pergi ke pesta.

Setelah Rias pergi Akeno hanya bersantai saja sambil menonton drama.

Dia masih merasa lelah walaupun sudah tidur sampai siang hari, tapi itu bisa dimengerti karena beberapa hari ini banyak pekerjaan yang harus dilakukan bahkan dia harus lembur juga karena sebentar lagi musim dingin dan rencananya akan ada beberapa even yang digelar di Mall mereka jadi dia harus memastikan dan mengecek kesiapan Mallnya untuk even tersebut.

Dan untuk akhir tahun nanti disana juga akan diakan fansign dari salah satu boyband asal Korea dan tentunya itu akan diserbu oleh fansnya dari seluruh negeri dan akan membludak.

Walaupun Mall mereka sangat luas bahkan paling luas di kota Tokyo tapi jika orang yang ingin berbelanja kebutuhan akhir tahun dan sekaligus untuk tahun baru nanti tapi jika mereka semua berbarengan dengan kelompok orang yang ingin bertemu idola mereka atau hanya sekedar melihat dari jauh wah itu pasti akan sangat memusingkan baik itu Rias, Akeno maupun pekerja disana.

Rencananya dia dan Rias akan merekrut pegawai paruh waktu untuk akhir tahun nanti sampai pertengahan awal tahun.

Haripun semakin malam dan Akeno tampak sudah sangat mengantuk rupanya lalu dia mematikan televisi dan beranjak menuju kasur kesayangannya dan langsung tertidur kembali.

Dipagi hari yang tampak sejuk ini Akeno sudah bangun karena mungkin kebanyakan tidur kemarin.

Lalu dia memutuskan untuk berolahraga pagi dengan berlari, Akeno sudah mengenakan pakaian olahraganya berupa kaos untuk berolahraga diladukan celana training sebetis lalu sepatu sport berwarna biru muda, karena hari ini cukup sejuk Akeno melapisi bajunya dengan sebuah Hoodie berwarna hitam.

Dia memutuskan untuk olahraga lari disekitar taman nanti.

Akeno berolahraga di taman sampai tak terasa waktu sudah semakin siang dan menunjukkan pukul setengah 9 pagi dan dia sudah disana kurang lebih selama 2 jam untuk berolahraga walaupun dia lebih banyak berjalan santai daripada berlari sih.

Dia tampak sedang menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya sampai kegiatannya terganggu oleh sebuah rasa dingin yang menerpa pipinya dan dilanjutkan dengan suara seseorang.

"Apa kau sehabis berolahraga Akeno-chan?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC