CHAPTER 2
Yixing dan Jongin keluar dari mobil lalu menutup pintunya. Jongin menekan tombol pada kunci mobilnya untuk mengaktifkan keamanan. Mereka pun berjalan menuju pintu masuk gedung itu. Sesampainya di depan pintu masuk, beberapa penjaga datang menghampiri mereka. Jongin pun mengeluarkan tanda identitas dari saku kemejanya dan Yixing dari saku celananya. Para petugas itu pun mempersilahkan mereka memasuki gedung dengan hormat.
Yixing dan Jongin pun memasuki gedung. Langkah mereka langsung berhenti ketika melihat seorang pemuda berahang tegas yang berbalut kemeja biru dengan jas hitam serta celana berwarna senada, datang menghampiri mereka. Sesampainya, pemuda berahang tegas itu membungkukkan badannya memberi hormat kepada mereka.
"Selamat datang di gedung perusahaan kami, Eljente Corporation. Saya Kim Jongdae, asisten tuan CEO Kim Joonmyeon. Senang bertemu dengan kalian." ucap pemuda berahang tegas itu.
"Senang bertemu dengan anda, tuan Kim Jongdae. Saya Kim Jongin, agen KIA." ucap Jongin seraya membungkukkan badannya hormat.
"Saya Zhang Yixing, agen KIA. Senang bertemu dengan anda." ucap Yixing sambil tersenyum. Ia pun melakukan apa yang dilakukan Jongin tadi.
"Baiklah, tuan Jongin dan Yixing. Saya akan mengantar kalian ke ruang pertemuan." ucap Jongdae.
Jongdae, beserta Yixing dan Jongin di belakangnya mulai berjalan menuju ruang pertemuan yang berada di lantai sepuluh.
Mereka pun telah sampai. Jongdae mengetuk pintu lalu mulai memasuki ruangan. Begitupula dengan Yixing dan Jongin. Terdapat seorang lelaki paruh baya yang diyakini presdir dari perusahaan besar ini.
Jongdae membungkukkan badannya memberi hormat pada sang presdir yang duduk di pojok utara dari pintu masuk ruangan.
"Tuan presdir, mereka adalah agen dari KIA yang akan bekerja sama sebagai pengawal pribadi tuan muda CEO." ucap Jongdae.
Yixing dan Jongin pun membungkukkan badannya hormat pada sang presdir.
"Persilahkan mereka duduk." ucap sang presdir.
Jongdae pun mempersilahkan mereka duduk di tempat yang telah disediakan.
"Selamat datang di wilayah Perusahaan Eljente Agentio, agen. Saya presdir di perusahaan ini. Kalian bisa memanggilku Presdir Siwon. Senang bertemu dengan kalian." ucap Siwon sambil mengulas tersenyum.
"Senang bertemu dengan anda, tuan presdir. Saya Kim Jongin, agen KIA." ucap Jongin.
"Saya Zhang Yixing, agen KIA. Senang bertemu dengan anda, tuan presdir." ucap Yixing.
Siwon tersenyum sebagai tanggapan.
"Maaf sebelumnya, tuan muda CEO tidak datang menghadiri pertemuan ini dikarenakan beliau sedang rapat pengendalian kestabilan perputaran saham pada perusahaan ini." ucap Siwon.
"Tidak apa, presdir. Jangan sungkan." ucap Jongin.
Siwon menatap Jongin kemudian Yixing. Ia pun memperlekat tatapannya pada Yixing. Sang objek tatapan -Yixing- hanya bisa menatap balik tatapan Siwon dengan tatapan seramah dan sehormat mungkin.
"Ngomong-ngomong, kau sangat mirip dengan sahabatku yang telah lama meninggal, tuan Zhang Yixing." ucap Siwon.
Yixing tersenyum sebagai tanggapan. Sebenarnya, ia tidak tahu apa maksud dari perkataan Siwon.
"Di antara kalian berdua, siapa yang diutus Jenderal Kang untuk menjadi pengawal pribadi tuan muda CEO?" tanya Siwon.
"Saya." ucap Yixing. "Saya yang diutus Jenderal Kang untuk menjadi pengawal pribadi tuan muda CEO Kim Joonmyeon."
"Benarkah?" ucap Siwon. "Wah, saya tidak menyangka kalau anda yang memegang tugas berat ini."
"Saya akan berusaha keras untuk melaksanakan tugas saya sebaik mungkin." ucap Yixing hormat.
Seluruh penghuni ruang pertemuan gedung perusahaan ini pun diam sejenak.
"Tuan Zhang." ucap Siwon membuka suara.
"Ya, presdir." ucap Yixing.
"Apakah anda memiliki kesibukan nanti malam?" tanya Siwon.
Yixing menautkan kedua alisnya berpikir menimang jawaban.
"Tidak, tuan presdir." jawab Yixing.
"Kalau begitu, datanglah ke acara makan malam di kediaman kami." ucap Siwon.
Yixing terkejut. Ia tidak menyangka kalau ia akan diundang secara langsung dan terhormat untuk menghadiri acara makan malam oleh presdir perusahaan besar bergengsi ini.
"Dengan senang hati, presdir." ucap Yixing.
"Besok tugasmu sudah dimulai. Aku titipkan keselamatan Joonmyeon padamu, tuan Zhang. Semoga kau bisa melakukan tugasmu dengan baik." ucap Siwon.
"Baik, presdir. Saya akan berusaha sekeras mungkin." ucap Yixing.
"Bagus." ucap Siwon. "Jongdae, kirimkan alamat kediaman saya pada Yixing."
"Baik." ucap Jongdae hormat.
Yixing pun bangkit dari duduknya. Begitupula dengan Jongin. Mereka membungkukkan badannya memberi hormat. Setelah itu, mereka mulai berjalan menuju pintu keluar diiringi oleh Jongdae di depan mereka.
"Oh, untuk soal upah." ucap Siwon tiba-tiba.
Sontak, Yixing dan Jongin pun berhenti. Mereka menghadapkan tubuh mereka ke arah Siwon.
"Saya akan memberikan anda upah dengan jumlah tiga kali lipat dari biasanya." ucap Siwon.
Baik Yixing maupun Jongin, mereka sama-sama terkejut mendengar ucapan Siwon.
"Dan saya akan memberikan beberapa hadiah dan bonus ketika anda telah menangkap sang pelaku." ucap Siwon.
"Jadi, jangan sia-siakan tugas istimewa ini, tuan Zhang." lanjut Siwon.
"Baik, presdir." ucap Yixing. Ia pun membungkukkan badannya memberi hormat pada Siwon kemudian meninggalkan ruangan.
Jongin pun melakukan hal yang sama dilakukan oleh Yixing kemudian berjalan keluar ruangan.
Jongdae pun menutup pintu ruangan. Ia menatap Siwon yang sekarang berdiri menghadap jendela besar.
"Sepertinya dia sama sekali tidak mengingatmu, paman." ucap Jongdae.
Mendengar ucapan Jongdae, Siwon pun tersenyum.
"Sepertinya iya." ucap Siwon. Senyuman di wajahnya pun perlahan menghilang.
"Sebenarnya aku ingin tahu apa yang telah terjadi padanya." ucap Siwon. "Aku ingat sekali kalau dia tidak mengidap penyakit heterochrome iridium."
"Heterochrome iridium? Penyakit apa itu?" tanya Jongdae.
"Aku sudah menduga kalau kau pasti tidak tahu penyakit itu." ucap Siwon sambil berjalan menuju tempat duduknya yang didudukinya tadi. Ia pun mendudukkan tubuhnya kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.
"Heterochrome iridium merupakan penyakit yang dimana terjadi kelainan pigmen warna pada bagian iris. Hal itu menyebabkan perbedaan warna pada kedua mata." ucap Siwon.
"Berarti, maksud paman. Dia terkena penyakit itu tetapi sebenarnya tidak?" tanya Jongdae.
"Iya. Aku ingat sekali kalau kedua matanya berwarna hitam mutiara. Matanya sangat indah sekali persis seperti ibunya." ucap Siwon.
"Aku tidak tahu apa yang tiba-tiba muncul di pikiranku, paman. Tapi.."
"Entah mengapa aku langsung terbayang kalau dia adalah korban penyiksaan." ucap Jongdae.
Siwon tersenyum. "Itulah alasannya kenapa aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dia."
"Jika benar dia adalah korban penyiksaan, maka aku telah melanggar janjiku pada Zhoumi untuk menjaganya." ucap Siwon.
Jongdae diam tanpa mampu menjawab ucapan Siwon.
"Tapi aku bersyukur sekali karena akhirnya aku telah menemukan dia selama delapan tahun terakhir." ucap Siwon.
"Dengan ini, aku bisa menepati janjiku pada Zhoumi dan semoga kejadian yang sebenarnya bisa terungkap meskipun secara perlahan."
Siwon pun menggerakkan otot di wajahnya membentuk sebuah senyuman penuh arti.
"Ya, semoga saja."
...
Joonmyeon menatap pantulan dirinya di cermin sambil menata rambutnya se-glamour mungkin. Setelah dirasa cukup glamour, ia pun kembali memeriksa kerapian pakaiannya. Ia membenarkan kembali letak dasi yang mengikat lehernya melalui kerah kemeja putihnya. Setelah beres, ia pun mengambil parfum kemudian menyemprotnya ke tubuhnya sambil menatap bayangan wajahnya di cermin.
'Cobalah untuk tersenyum, Jooni.'
Joonmyeon meletak botol parfumnya. Ia menatap pantulan bayangan wajahnya di cermin dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak.
'Berhentilah memandang semua orang itu rendah, Jooni. Perlihatkan senyuman ramahmu dan buanglah sejauh mungkin ekspresi arogan di wajahmu.'
Perlahan, Joonmyeon menggerakkan otot pipinya untuk membentuk sebuah senyuman. Ketika ia akan berhasil mengangkat kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman, ia pun langsung merubah raut wajahnya menjadi sangat arogan dari sebelumnya. Mungkin, ini adalah ekspresi ter-arogan yang belum pernah terpampang di wajahnya sebelumnya.
"Aku tidak akan pernah tersenyum." gumam Joonmyeon dingin. Ia pun mengepalkan telapak tangannya sekuat mungkin.
"Sampai kau kembali kepadaku."
Joonmyeon menutup kedua matanya lalu menghela nafasnya pelan ketika mendengar suara ketukan pintu kamarnya.
"Tuan muda, nyonya menyuruh anda untuk menuju ruang makan." ucap pelayan rumah tangga di balik pintu kamar Joonmyeon.
Joonmyeon berjalan menuju pintu kamarnya. Sesampainya, ia membuka pintu kamarnya lalu terlihatlah pelayan rumah tangga yang bekerja di kediamannya. Tanpa melihat sang pelayan rumah tangga, ia langsung menutup pintu lalu berjalan menuju ruang makan.
"Jangan canggung seperti itu, Yixing. Anggap saja rumah ini rumahmu dan kami bagian keluargamu."
Joonmyeon menghentikan langkahnya ketika ia telah menuruni tangga. Ia melihat ayahnya -Siwon- sedang bercengkrama akrab dengan seseorang berbalut kaos berwarna hitam disertai jas dan celana berwarna senada. Juga, tatanan rambut hitam dengan potongan sedikit panjang yang diarahkan ke kanan. Oh, jangan lupakan sepatu kulit berwarna hitam yang mengilap sempurna.
Sederhana namun berkelas.
"Oh, Joonmyeon."
Sontak, Joonmyeon terhentak dari acara mengagumi outfit of today seseorang itu.
"Ya, ayah." ucap Joonmyeon.
Siwon mengajak seseorang itu untuk memperdekat jarak padanya dan Joonmyeon.
"Karena kau berada disini, terpaksa ayah mengenalkannya duluan." ucap Siwon. Ia pun menepuk pelan pundak seseorang yang menurutnya manis dan imut itu.
"Ini dia, agen KIA yang akan menjadi pengawal pribadimu." ucap Siwon.
Dibalik wajah Joonmyeon yang datar dan arogan, terdapat ekspresi terkejut disana. Sungguh, ia tidak menyangka kalau seseorang berbalut kain serba hitam itu akan menjadi pengawal pribadinya. Wajahnya terbilang cukup cantik dan manis untuk menjadi pengawal pribadi. Begitupula dengan postur tubuhnya. Seseorang itu memiliki postur tubuh yang sedikit pendek darinya, mungkin lebih pendek tiga senti darinya dan terlihat lebih kurus dari postur tubuh pengawal kebanyakan. Bahkan menurutnya, tubuhnya lebih berisi ketimbang tubuh seseorang itu.
Apa ayahnya bercanda?
"Saya Zhang Yixing. Agen KIA yang akan menjadi pengawal pribadi anda, tuan muda Kim Joonmyeon." ucap seseorang itu. Ia pun membungkukkan badannya memberi hormat.
Joonmyeon terus memandang seseorang yang bernama Yixing ini. Ia masih tidak menyangka kalau sesosok yang cantik dan manis ini menjadi pengawal pribadinya. Menurutnya, ia lebih cocok menjadi penggoda yang siap membuka lebar kedua paha memperlihatkan hole hangatnya dan mendesah pasrah di bawah kuasa orang yang memesannya.
"Kim Joonmyeon." ucap Joonmyeon singkat. Lengkap dengan wajah arogannya.
Yixing membalas ucapan Joonmyeon dengan senyuman ramah. Lengkap dengan lesung pipi di kanannya.
Joonmyeon lagi-lagi dibuat tidak percaya oleh sesosok Yixing yang berada di samping ayahnya ini. Sungguh, pemuda cantik, manis, imut dan menggemaskan ini tidak cocok menjadi pengawal pribadi. Jika boleh, ia akan menyewa pemuda ini dengan harga setinggi mungkin untuk menjadi penggodanya dan akan menyerang tubuhnya beringas hingga mendesah sampai tidak mampu mengeluarkan suaranya lagi.
Oh, soal suara.
Suara Yixing terdengar sangat lembut bagi ukuran pria biasa. Joonmyeon jadi penasaran bagaimana suara Yixing saat mendesah nanti. Pasti seksi.
Ah, Joonmyeon jadi tidak sabar untuk mengurungnya di bawah kuasanya lalu memperkosanya hingga puas.
"Tidak biasanya kau memperhatikan orang seperti ini, Joon." ucap Siwon.
Joonmyeon terhentak lalu mengerjapkan matanya cepat untuk membuang jauh-jauh fantasi liar yang baru saja dibayangkannya.
Siwon menatap lekat Joonmyeon. Ia pun menyeringai.
"Apa kau jatuh cinta pada pengawal pribadimu ini?" goda Siwon.
"Cih. Tidak akan." ucap Joonmyeon. Ia pun berjalan meninggalkan Siwon dan Yixing.
Sekitar lima langkah berjalan, Joonmyeon menghentikan langkahnya.
"Aku sangat pemilih dalam memilih calonku. Tentu saja, calonku itu harus berkelas dan berkualitas tinggi." ucap Joonmyeon.
"Dan calonku itu, haruslah seseorang di kalangan yang tidak biasa."
Joonmyeon pun langsung berjalan meninggalkan Siwon dan Yixing yang masih setia di tempatnya.
Siwon menatap punggung Joonmyeon yang menghilang dari jangkauan pandangannya. Ia pun menggaruk bagian belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Dia memang seperti itu." ucap Siwon sambil tertawa cangggung.
"Semoga kau bisa memakluminya, Yixing." lanjut Siwon.
Yixing yang tadinya menatap objek yang sama seperti Siwon, tersenyum ramah. "Baik." ucapnya.
"Ayo, ke ruang makan. Nyonya akan marah besar jika kita terlalu lama." ucap Siwon.
Yixing tersenyum ramah sebagai tanggapan. Ia pun berjalan mengikuti Siwon yang berada di depannya. Ia pun mengepalkan telapak tangannya kuat sambil menggertakkan giginya. Setelah itu, ia membuang nafasnya singkat diikuti menarik sudut kiri bibirnya.
'Lihat saja nanti. Jika aku menemukan pelaku yang mengancammu, maka aku akan senang hati membawanya ke hadapanmu dan mendukungnya untuk membunuhmu sesadis mungkin.'
'Semoga kau sial selalu, tuan muda.'
...
"Oh, jadi kau dipindahkan oleh atasanmu ke KIA?"
Yixing tersenyum.
"Begitulah nyonya."
Wanita paruh baya istri dari Siwon yang bernama Sooyoung tertawa pelan. Kecantikan yang awet muda dan alami seketika terpancar, membuat siapapun akan terpesona ketika melihatnya.
"Kau hebat sekali, Yixing." ucap Sooyoung. "Orang tuamu pasti bangga memiliki putra sepertimu."
Yixing terdiam mematung dan nafasnya tercekat secara tiba-tiba.
Melihat perubahan sikap pada Yixing, Sooyoung pun menjadi panik. "Yixing, apa kau baik-baik saja?"
Entah mengapa, kedua mata Yixing terasa panas dan ingin mengeluarkan buliran hangat dari pelupuk matanya.
"Aku.. baik-baik saja, nyonya." ucap Yixing. Ia pun tersenyum untuk meyakinkan Sooyoung bahwa ia baik baik saja.
"Ah, syukurlah." ucap Sooyoung. "Sepertinya kau sangat merindukan orang tuamu."
"Begitulah." ucap Yixing.
Joonmyeon hanya mengamati dalam diam kegiatan ayah, ibu dan 'pengawal pribadi' yang terlihat sangat akrab sekali.
Tanpa Joonmyeon sadari, pupil matanya membesar dan jantungnya berdegup kencang ketika melihat Yixing yang tertawa pelan dengan menundukkan sedikit kepalanya.
Manis.
"Joonmyeon. Kau harus bersikap baik pada Yixing, mengerti?" ucap Sooyoung.
Joonmyeon tersenyum remeh sebagai tanggapan. "Tergantung. Jika dia tidak mengerjakan tugasnya dengan baik, maka aku tidak akan segan untuk berbuat jahat padanya."
"Joonmyeon!" ucap Siwon.
Yixing menatap remeh Joonmyeon. Sungguh, ia sudah tidak sanggup menahan kesabarannya untuk tidak memotong kepala tuan muda arogan di hadapannya ini. Sekarang, ia sudah berada di luar batas kesabarannya.
"Coba saja kalau anda bisa, tuan muda. Saya yakin, pekerja kantoran yang monoton seperti anda pasti tidak memiliki kemampuan bela diri yang kuat." ucap Yixing meremehkan.
Sontak, Siwon dan Sooyoung terkejut. Ia tidak menyangka Yixing akan mengatakan sesuatu yang merendahkan seperti itu.
"Cih, membuatmu lemah tidak berdaya merupakan perkara yang mudah bagiku. Aku akan menghancurkanmu lalu meremukkanmu kemudian membuatmu berteriak sekencang mungkin di bawah kuasaku." ucap Joonmyeon.
Yixing, Siwon dan Sooyoung terdiam mendengar perkataan Joonmyeon.
Yixing menggertakkan giginya marah. Sedangkan Joonmyeon, senyuman kemenangan tercetak dengan jelas di wajah arogannya.
'Sialan.' batin Yixing.
'Aku tidak sabar untuk benar-benar membuatmu lemah di bawah kuasaku, manis.' batin Joonmyeon.
Merasakan atmosfir mencekam di antara Joonmyeon dan Yixing, Siwon pun langsung berdehem keras.
"Joonmyeon, perhatikan kata-katamu itu." ucap Siwon tegas. "Kata-katamu sudah berada di luar batas aturan kesopanan. Kau harus meminta maaf."
"Tidak apa." ucap Yixing. Ia pun menatap tajam Joonmyeon.
"Semoga karma membalas anda lebih dari ini, tuan muda." lanjutnya.
Joonmyeon mendecih. 'Nyalimu besar juga rupanya.' batinnya.
Yixing pun berdiri dari duduknya. "Sepertinya saya harus pulang sekarang. Maaf atas ketidaksopanan saya tadi." ucapnya formal. Padahal Siwon dan Sooyoung sudah mengizinkannya untuk berbicara informal. Ia pun membungkukkan badannya hormat lalu berjalan meninggalkan ruang makan.
Joonmyeon menatap punggung Yixing yang menjauh dari pandangannya. Seringai pun tercetak di wajahnya. Dengan cepat, ia berdiri lalu berjalan menuju Yixing.
'Bagaimanapun, kau harus menjadi milikku, Zhang Yixing.' batin Joonmyeon.
Siwon dan Sooyoung hanya bisa mengamati dalam diam pertengkaran lisan antara Joonmyeon dan Yixing. Mereka pun saling menatap satu sama lain lalu mulai tertawa pelan.
"Pertemuan yang sangat tidak biasa." ucap Sooyoung.
"Ya, kau benar sayang. Aku yakin sekali kalau mereka akan agresif jika berada di ranjang." ucap Siwon.
Jangan salahkan Sooyoung jika sebuah sendok berciuman mesra dengan kening Siwon.
...
Yixing berjalan menuju pintu keluar kediaman Siwon dengan kemarahan yang memuncak di ubun-ubun. Ia pun menghentak-hentakkan kakinya kuat ke lantai sesekali. Ia merutuk, mengapa ia mengambil tugas ini. Ah, lebih baik ia menjadi penggoda ulung ketimbang menjadi pengawal pribadi Kim 'Sialan' Joonmyeon itu.
Ingin sekali ia merobek wajah arogan itu dengan pisau bermata gerigi.
"Akh!"
Yixing memberontak kuat untuk melepaskan diri dari dekapan Joonmyeon dari belakang. Joonmyeon mendekap Yixing dari belakang dengan lengan kanan melilit leher Yixing dan lengan kiri memeluk pinggang Yixing kuat.
Joonmyeon mendekatkan kepalanya pelan ke telinga Yixing. Ia pun mengendus pelan lalu menjilat cuping telinga Yixing.
"Cepat sekali jalannya, nona." ucap Joonmyeon sensual.
Deg!
Yixing menjadi kaku seketika. Tubuhnya gemetar ketika Joonmyeon menjilat lalu mengulum cuping telinganya. Juga, suara Joonmyeon terdengar sangat berat dan seksi.
'Fuck me, please' batin Yixing.
Tidak.
Tidak.
Joonmyeon sudah melakukan hal yang keterlaluan. Seharusnya, ia sudah menancapkan pisau lipat miliknya di pinggang atau perut Joonmyeon
"Kenapa tidak melawan, hm?" ucap Joonmyeon. "Bukannya, agen KIA memiliki kemampuan bela diri yang kuat dan hebat."
Yixing menggigit bibir bawahnya ketika Joonmyeon menjilat lehernya perlahan lalu menciumnya pelan.
Sungguh, ia ingin Joonmyeon melakukan lebih dari ini. Batinnya sudah meraung meminta pelayanan, namun pikirannya meronta untuk melakukan perlawanan.
'Jangan keluarkan suaramu. Ini demi harga dirimu.' batin Yixing ketika tangan Joonmyeon berhasil mencapai sesuatu yang menggantung di antara kedua kakinya lalu memainkannya menggebu-gebu.
Entah mengapa, Yixing tidak bisa melakukan perlawanan dengan kemampuan bela dirinya. Kemampuan bela dirinya seolah-olah menghilang tanpa jejak. Ia sungguh tidak tahu mengapa ia menerima semua perlakuan Joonmyeon. Bahkan, ia sendiri menikmati semua perlakuan Joonmyeon. Jauh di dalam dirinya, ia meminta Joonmyeon melakukan lebih dari ini.
Joonmyeon menyeringai ketika mengetahui tidak ada perlawanan dari Yixing.
'Kau harus menjadi milikku.' batin Joonmyeon sambil meremas kuat sesuatu yang menggantung di antara kaki Yixing.
"Mengapa kau tidak menolak semua perlakuanku, hm? Apa kau menikmatinya?" ucap Joonmyeon.
'Sial.' batin Yixing
"Berapa tarif untuk malam ini sayang?" ucap Joonmyeon.
Yixing tidak menjawab.
Joonmyeon mendorong tubuh Yixing kuat menuju dinding hingga punggung Yixing terbentur. Dengan cepat, ia langsung meraup bibir Yixing ganas ketika Yixing meringis kesakitan. Ia memperdekatkan jarak tubuhnya pada Yixing hingga saling bersentuhan. Ia melumat cepat bibir Yixing sambil menahan kedua pergelangan tangan Yixing dengan menggengamnya kuat. Tidak ada penolakan dari Yixing, ia pun semakin melumat cepat, mengulum, kemudian menggigit bibir Yixing.
"Akh!"
Yixing meringis. Ia pun kaget ketika lidah Joonmyeon berhasil memasuki rongga mulutnya. Ia merasakan lidahnya dimainkan ganas oleh Joonmyeon.
Ingin sekali ia mengeluarkan desahannya.
'Tidak. Jangan keluarkan, Yixing. Jangan.' batin Yixing.
Joonmyeon kembali melumat bibir Yixing. Ia pun mengarahkan salah satu tangannya ke bagian bawah Yixing lalu meremas kemudian memijat sesuatu yang berada di sana.
Sungguh, Yixing sudah tidak kuat.
Joonmyeon menjauhkan bibirnya dari bibir Yixing. Ia pun mencium leher Yixing membuat tanda kepemilikan sebanyak yang ia bisa. Sungguh, ia ingin Yixing menjadi miliknya.
Sungguh, Yixing sudah tidak kuat. Ia sangat menikmati perlakuan Joonmyeon padanya. Ia menginginkan sesuatu yang lebih dari pelayanan Joonmyeon.
'Tidak. Jangan keluarkan suaramu.'
Yixing tidak tahan. Ia tidak bisa menahan suaranya lagi. Ia ingin melampiaskan semua hasratnya juga.
Maka.
Saat Joonmyeon kembali memainkan bibirnya ganas kemudian lidahnya.
Perlahan.
Ia pun menggerakkan lidahnya ragu. Ia meninggalkan pikirannya yang meronta untuk melakukan perlawanan dan memenuhi keinginan batinnya untuk membalas semua perlakuan Joonmyeon. Sekaligus, meminta Joonmyeon melakukan lebih dari sekedar ciuman panas.
Yixing pun menggerakkan lidahnya secepat mungkin membalas pergerakan lidah Joonmyeon. Menghiraukan dirinya yang mulai kehabisan nafas.
Joonmyeon terkejut ketika merasakan lidah Yixing yang bergerak. Ia merasakan Yixing mulai menggodanya melalui gerakan lidahnya.
Joonmyeon dan Yixing pun saling mendorong lidah mereka, menghisap liur mereka, bahkan saling menjilat satu sama lain.
"Nghh.."
Joonmyeon melepaskan tautan bibirnya untuk mengambil nafas. Ia menatap Yixing yang melakukan hal yang sama sepertinya sambil memejamkan kedua matanya.
"Karena akulah pemenang dari permainan ini, kau harus mendesah untukku sampai pagi."
Joonmyeon tersenyum menang ketika melihat bibir Yixing sedikit memerah dan menebal akibat ulahnya.
"Sudah kubilang, membuatmu lemah dan tidak berdaya merupakan perkara yang mudah bagiku. Tidak peduli seberapa kuatkah dan hebatnya kau dalam hal bela diri." ucap Joonmyeon sensual.
"Aku akan menghancurkanmu lalu meremukkanmu."
Joonmyeon langsung meraup bibir Yixing tanpa memerdulikan Yixing yang masih ingin menghirup udara bebas. Ia melumat bibir Yixing, mengulumnya kemudian menggigit bibir bawah Yixing yang tebal.
Yixing membalas semua perlakuan Joonmyeon se-agresif mungkin untuk melampiaskan semua hasratnya. Ia larut dalam permainan Joonmyeon.
"Nggh.."
Joonmyeon melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Yixing. Sontak, Yixing langsung menjambak rambut Joonmyeon meminta lebih dari ciuman panas. Ia ingin Joonmyeon mencocol tubuhnya dan memasukkan barang perkasanya ke hole hangatnya yang telah berkedut sedari tadi.
"Nggh.."
Joonmyeon melepaskan tautan bibirnya lalu menggendong tubuh Yixing. Ia pun membawa Yixing menuju kamarnya. Ia sangat senang kalau lawan permainannya ini sangat agresif. Ini pasti sangat menyenangkan.
Yixing memeluk erat leher Joonmyeon. Ia pun menjilat pelan lalu mengulum cuping telinga Joonmyeon.
"Sepertinya kau sudah tidak sabar." ucap Joonmyeon.
"Hm.." gumam Yixing pelan.
Sesampai di kamarnya, Joonmyeon langsung melempar Yixing ke kasur ukuran King miliknya.
"Ah.."
"Buka semua bajumu." ucap Joonmyeon.
"Tidak mau." ucap Yixing.
"Kau melawanku?"
Yixing mendudukkan tubuhnya. Ia pun melipat lututnya lalu membuka pahanya selebar mungkin. Ia pun menggerakkan tubuhnya maju-mundur.
"Aku ingin kau yang membukanya, tuan muda." ucap Yixing.
Joonmyeon terdiam melihat posisi tubuh Yixing. Ah, ini akan membuatnya sangat puas. Si manis ini ternyata sangat agresif. Ia sangat menyukai pasangan yang agresif mengenai urusan ranjang. Ia pun menyeringai.
Joonmyeon mencium lembut bibir Yixing dan Yixing membalasnya tak kalah lembut. Ia pun melepas jas hitam Yixing, kemudian melemparnya sembarang. Ia menjauhkan bibirnya dari bibir Yixing lalu melihat bentuk tubuh Yixing yang kurus melalui kaos hitamnya. Ia pun melepas kaos hitam Yixing, kemudian melemparnya sembarang.
Joonmyeon terperangah.
Tubuh kurus dengan kulit berwarna putih pucat dan abs yang terbentuk sangat sedikit.
Joonmyeon tidak yakin kalau Yixing adalah pria. Ia jadi meragukan gender Yixing.
Tapi, tetap.
Yixing memilki sesuatu yang menggantung di antara kedua kakinya.
Joonmyeon diam menatap Yixing yang merangkak ke arahnya. Ia melihat butt Yixing yang sepertinya berisi bergerak ke kiri dan ke kanan sensual.
"Duduklah di sisi ranjang, tuan muda." ucap Yixing.
Joonmyeon terpaku ketika Yixing mendekat ke telinganya
"Aku ingin memanjakanmu.." lanjutnya sambil mendesah.
Joonmyeon pun mengarahkan tubuhnya untuk duduk di sisi ranjang. Yixing berdiri meninggalkan ranjang kemudian mendudukkan tubuhnya di paha Joonmyeon. Ia pun mendekatkan tubuhnya hingga barangnya bersentuhan dengan barang Joonmyeon.
"Unggh.. punyamu sudah tegang." ucap Yixing.
Yixing pun menyilangkan kedua kakinya lalu menggerakkan tubuhnya hingga barangnya menggesek barang Joonmyeon.
"Kau pasti akan menyukai barangku." ucap Joonmyeon sensual. Ia pun mengusap lembut pipi Yixing hingga membuat sang empunya merona.
"Benarkah?" ucap Yixing.
Joonmyeon jadi gemas ketika melihat sikap Yixing yang agresif, manja, imut dan seksi sekaligus.
Yixing mendorong kepala Joonmyeon hingga menempel ke lehernya. Ia pun mendesah ketika Joonmyeon menjilat lehernya.
"Ngghh.."
Yixing menarik rambut Joonmyeon hingga membuat bibir Joonmyeon menjauh dari lehernya. Ia pun mengangkat dagu Joonmyeon sensual lalu menempelkan dahinya ke dahi Joonmyeon. Ia memejamkan matanya membiarkan dirinya larut dalam sensasi menyenangkan dari deru nafas Joonmyeon. Ia pun langsung menempelkan bibirnya lalu melumat ganas bibir Joonmyeon. Joonmyeon membalas lumatan Yixing lebih ganas lagi hingga membuat adegan ciuman mereka menjadi sangat panas.
Sambil melumat, Yixing melonggarkan dasi Joonmyeon sensual. Ia melepaskan tautan bibirnya lalu mengeluarkan dasi yang dikenakan Joonmyeon kemudian membuangnya sembarang. Tak lupa, ia melepas jas Joonmyeon kemudian membuangnya sembarang.
Joonmyeon mendorong tengkuk Yixing hingga membuat bibir mereka menyatu. Mereka saling melumat, menggigit kemudian mencium bibir mereka sensual hingga menciptakan bunyi kecupan yang keras. Jemari Yixing meraba pelan dada bidang Joonmyeon kemudian membuka satu persatu kancing kemeja Joonmyeon. Ia pun melepas tautan bibirnya membiarkan liur yang entah punya siapa membasahi bibirnya dan Joonmyeon.
"Barangmu mengeras." ucap Yixing sambil menggesekkan barangnya di barang Joonmyeon.
Joonmyeon membalikkan tubuh Yixing kasar hingga membuat Yixing berada di bawahnya. Ia melempar kemejanya sembarang lalu mengurung Yixing dengan kedua lengannya.
"Unghh.. bisepmu seksi sekali tuan muda." ucap Yixing. Ia pun mencengkram kedua otot bisep Joonmyeon. "Apa ini kuat untuk menahan cengkramanku nantinya?"
"Nghh.." desah Yixing ketika Joonmyeon menjilat busung dadanya.
"Ahh..". Yixing mulai mengerang ketika Joonmyeon menggigit nipple kanannya. Tangan Joonmyeon tidak diam, ia membiarkan tangannya mengelus perut Yixing kemudian mencapai sesuatu di bawah.
"Nggh.. Tuan muda.. aku tidak tahanhh.." ucap Yixing.
Joonmyeon terus menggigit kedua nipple Yixing bergantian sambil memijat dan meremas sesuatu yang di bawah.
"Ahh..."
Yixing pun mengeluarkan cairan orgasme pertamanya.
"Begitu saja sudah klimaks. Dasar lemah." ucap Joonmyeon.
Yixing diam tanpa menanggapi. Ia hanya bisa melihat Joonmyeon dengan tatapan sayu.
Joonmyeon membuka resleting celana Yixing kemudian melepas celananya. Ia membuang sembarang celana Yixing lalu terlihatlah sesuatu yang menggembung di balik celana dalamnya. Ia melepas ganas celana dalam Yixing. Ia jadi tidak sabar untuk bermain dengan sang junior.
Sekarang, tidak ada kain yang menutupi tubuh dengan kulit putih pucat Yixing. Yixing pun menjepit junior-nya memberi kode pada Joonmyeon untuk segera dimainkan.
"Tuan muda.." desah Yixing.
Joonmyeon menyematkan kesepuluh jarinya di sela paha Yixing sambil mencium dan menjilat perut Yixing. Ia meraba pelan sela-sela paha Yixing. Dengan sekali hentakan, ia langsung membuka lebar paksa paha Yixing.
"Ahh.."
Joonmyeon menyeringai ketika melihat junior Yixing tegak perlahan.
"Halo." ucap Joonmyeon sambil mengelus ujung junior Yixing dengan jempolnya.
"Ahh.. ahh.."
Joonmyeon mengulum junior Yixing, menghisapnya kemudian menggigitnya brutal.
"Tuan muda.. ngghh.. ahh.."
Joonmyeon terus memainkan junior Yixing dengan brutal, menggebu-gebu dan ganas.
Yixing sudah tidak tahan. Ia ingin mengeluarkan cairannya lagi.
"Aku ingin keluar.. tuan muda.. ahhh.."
Joonmyeon menjauhkan bibirnya dari junior Yixing lalu mencium bibir Yixing untuk berbagi cairan. Mereka pun menelan cairan itu bersama.
"Fuck me.." melas Yixing.
Joonmyeon menggeleng. "Nanti, setelah kau mencicip junior-ku." ucapnya. Ia mengangkat tubuh Yixing hingga terduduk.
"Buka." ucap Joonmyeon.
Tanpa ragu-ragu, Yixing membuka celana Joonmyeon cepat. Ia tidak sabar untuk melihat 'milik' Joonmyeon.
Setelah membuka celana dalam Joonmyeon, Yixing terpengarah. Ia tidak menyangka barang Joonmyeon sangat besar dan berurat. Ia membuka mulutnya dan..
"Uhuk!"
Joonmyeon langsung menyodokkan barangnya ke mulut Yixing.
'Keras sekali' batin Yixing. Ia pun mulai menghisap, mengulum dan menjilat barang Joonmyeon hati-hati. Ia benar-benar ingin mencicipi barang Joonmyeon.
"Ahh.. bagus.. seperti itu... sayang.. hisap terus."
Yixing semakin bersemangat menghisap barang Joonmyeon. Ia pun menggigit barang Joonmyeon ganas.
"Lakukan lagi yang seperti itu sayang.. aku akan keluar sebentar lagi."
Yixing semakin melakukan pekerjaannya ganas.
"Ahhh.."
"Ah!"
Yixing mengeluarkan air matanya ketika cairan Joonmyeon memenuhi rongga mulutnya.
"Telan sendiri." ucap Joonmyeon.
Yixing pun menelan cairan Joonmyeon dengan susah payah. Joonmyeon mengusap pipi Yixing untuk membersihkan cairan yang masih menempel di wajah manisnya. Ia memperdekat jarak wajahnya untuk melihat wajah Yixing lebih jelas.
"Perutku-"
Joonmyeon langsung mencium bibir Yixing lembut sambil mendorong tubuh Yixing hingga berbaring.
Yixing terkejut, inilah ciuman lembut pertama Joonmyeon padanya. Ia memejamkan matanya lalu membalas ciuman Joonmyeon lembut.
Tanpa Yixing sadari, Joonmyeon tengah bersiap untuk menyodok Yixing. Ia mengurut pelan barangnya sambil mencium pelan nan lembut bibir Yixing. Ia melepaskan ciumannya lalu mencium dan mengelus kedua paha Yixing. Tanpa mempertanyakan apakah Yixing sudah siap atau belum, Joonmyeon langsung memasukkan barangnya ke hole Yixing dalam satu hentakan.
"Arggh!" ringis Yixing.
Joonmyeon mengerang frustasi. Barangnya terjepit sangat kuat di hole Yixing.
"Sakit.. hikss.." ronta Yixing ketika merasakan sesuatu yang berdenyut di dalam hole nya.
"Argh.. kenapa tidak bisa digerakkan?" erang Joonmyeon frustasi.
Tanpa memperdulikan kondisi Yixing, Joonmyeon langsung menyodokkan barangnya memaksa masuk ke dalam hole Yixing.
"ARRGHH!"
Yixing meronta kesakitan sambil menggenggam kuat sprai kasur dengan kedua tangannya. Tubuhnya mulai terhentak kuat ke atas dan ke bawah.
"Ahh.. hikss.. s-sakit.. nghh.."
"Berhentilah meronta.." ucap Joonmyeon.
Joonmyeon menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan sangat cepat tanpa memperdulikan keadaan Yixing. Yixing yang tubuhnya benar-benar terhentak kuat akibat kekuatan Joonmyeon, hanya bisa menahan sambil menggigit bibirnya dan mendesah sesekali.
"Nggh.. disana." ucap Yixing.
"Disini?"
Yixing mengangguk lemah sebagai tanggapan.
Tanpa aba-aba, Joonmyeon menggerakkan barangnya brutal. Ah, hole Yixing terasa nikmat sekali.
"Ngghh.. aku ingin keluar.. ahh.." desah Yixing.
Yixing langsung menjambak rambut Joonmyeon ketika Joonmyeon mendekatkan tubuhnya. Sontak, cairan orgasme pun mengucur membasahi perut Joonmyeon.
Joonmyeon melakukan aksinya brutal. Tak terasa, cairan orgasme miliknya memenuhi hole Yixing hingga penuh. Ini semakin nikmat, pikirnya. Hole Yixing terasa sangat licin.
"Faster.. ahh.. ahhh.."
"Nggh.." desah Joonmyeon.
Joonmyeon mendekatkan bibirnya pada Yixing lalu menciumnya sambil tetap menggerakkan pinggulnya. Yixing langsung membalas ciuman Joonmyeon melampiaskan semua hasratnya dengan menggebu-gebu.
Joonmyeon melepaskan tautan bibirnya kemudian barangnya. Ia membalikkan tubuh Yixing lalu membuatnya menjadi posisi menungging. Dengan sekali hentakan, ia langsung memasukkan barangnya di hole Yixing kemudian menggerakkannya brutal tak karuan.
"Ahh.. ahh.. nggh.. tuanhh.. muda.."
"Panggil aku Jooni, sayanghh.."
"Ahh.. Jooni.. jangan ditahannh.. ngghh.. ahh."
Joonmyeon menyumbat saluran Yixing sambil terus menggenjot hole Yixing kuat.
"Jooni.. a-aahh.. ku.. mohon.. nghh.. jangan ditahan.."
Joonmyeon semakin mempercepat gerakannya.
"Ahh.." ucap Yixing dan Joonmyeon bersamaan. Mereka pun mengeluarkan cairan orgasme bersama.
"Hikss.. Jooni jahat." ucap Yixing.
Joonmyeon membalikkan tubuh Yixing menjadi posisi berbaring. Ia pun mendekatkan wajahnya pada wajah Yixing lalu menatapnya lekat sambil menghapus bulir keringat di pelipis Yixing.
"Uke on top." ucap Joonmyeon.
"Aku tidak bisa, Jooni. Aku lelah." ucap Yixing.
"Jangan melawanku, sayang."
Mau tidak mau, Yixing harus menuruti keinginan Joonmyeon. Ia bangun dari posisi tidurnya pelan lalu memasukkan barang Joonmyeon ke hole nya.
"Akh!"
Barang Joonmyeon masuk dengan sempurna di dalam hole-nya.
"Gerakkan tubuhmu, sayang."
Yixing menggerakkan tubuhnya ke atas dan ke bawah pelan.
Joonmyeon menatap ekspresi Yixing yang sakit-tapi-nikmat itu. Ia pun terkekeh pelan.
"Faster sayang." ucap Joonmyeon.
"Ahh.. aku tidak bisa Jooni.." ucap Yixing.
Joonmyeon memijat barang Yixing. Hal itu sukses membuat Yixing mendesah semakin keras.
"Ahh.. nggh.. Joonie.. a-aku.. ngghh.. aahhh"
Yixing menggerakkan tubuhnya cepat sambil terus mendesah. Ia pun mempercepat gerakannya ketika cairan Joonmyeon membasahi hole-nya hingga tumpah.
"Bagus seperti itu.. more faster baby." ucap Joonmyeon sambil terus memijat dan meremas barang Yixing.
"Nggh.. Jooni.. ahh.. ahh.."
Yixing memperlambat gerakan tubuhnya.
"Jooni.." melas Yixing. "Jangan ditahanhh.."
Joonmyeon menyeringai puas ketika melihat wajah Yixing yang benar-benar memelas.
"Siapa yang menyuruhmu berhenti, hm?"
Yixing menggerakkan tubuhnya perlahan.
"Jooni.. a-aahh.. ahh.. ahh.. ngghh.. aahh.. aku.. inginnhh.. keluarr."
Joonmyeon menggenggam kuat barang Yixing sambil terus menyumbat saluran barangnya.
"Jooni.."
"Ahhh.."
Joonmyeon pun menjauhkan jempolnya dari saluran barang Yixing. Yixing langsung terjatuh setelah cairannya mengucur keluar.
Joonmyeon menatap Yixing yang berada di atas dadanya. Dari pengambilan nafasnya yang menggebu, ia yakin kalau Yixing sudah sangat klimaks.
"Kau lelah sayang?" tanya Joonmyeon.
"Hm.." gumam Yixing sambil mengangguk lemah.
Joonmyeon mengusap lembut surai hitam Yixing. "Istirahatlah."
Yixing pun memeluk Joonmyeon lalu membenamkan wajahnya di dada Joonmyeon.
Joonmyeon terkekeh melihat Yixing yang sepertinya telah tertidur. Ia pun mencium pelan pucuk kepala Yixing sambil menghirup dalam-dalam aroma shampo yang digunakan Yixing. Ia memeluk Yixing dengan sangat erat mengikatnya untuk tetap bersamanya.
"Tak apa jika kau tidak mengingatku sama sekali, Xingi."
"Tapi kau tetaplah milikku selamanya"
"Jangan pergi lagi.."
"Kumohon"
- To be Continued -
Author's note:
CHAPTER TERLUCKNUT :"V GAKUKU DAKU. PERCAYALAH INI BUKAN DAKU YANG BUAT DEMI KERANG AJAIB T^T
Rencananya sih pen update chap ini maljum, biar kerasa mistisnya gitu. Tapi eh, malah ngaret jadinya updet di seperempat hari jumat dimulai, hehehe.
Dapet pertanyaan lagi hehe~
Q: Eljente Agentio itu artinya apa sih ka? Dari bahasa Spanyol bukan? (-bunnysheep91)
A: Bukan. Eljente Agentio itu satu frasa yang terdapat dua bahasa berbeda namun memiliki satu arti #eaaagayamujyjyq . Kalo gak salah saya ada mengangkat asal-usul nama Eljente Agentio di chapter yang akan datang. Tapi belum pasti sih, soalnya masih dalam konsep gagasan ide. Entah itu terlaksana atau nggak, itu gak tau sih. Pokoknya ada, tapi belum pasti #authornyalabil
Oh! Selamat datang reader baru ! Semoga kamu betah ama ff genre science setengah jadi ini huhu ^O^) terima kasih banyak telah nyasar di lapak ini aaaa~
Untuk readers-nim lain yang dulunya sempat nongkrong dan tetap nongkrong di fict ini, terima kasih telah setia #eeaa
Love Sign,
AqueousXback a.k.a Pejuang UN dan SBM 2018 a.k.a Pelajar tingkat akhir yang masih aja nyantai meski UN udah mau hampir di depan mata
