Chapter 2

Revenge

Tak lama kemudian, pengumuman hasil try out itu dibacakan.

"Roy Mustang, terpilih sebagai national alchemist, Maes Hughes terpilih sebagai prajurit penyerang depan, dan Richard Hunter terpilih sebagai Sniper."

"Tuh kan! Kita pasti menjadi tim terbaik!" seru Richard dengan senang.

"ya..." jawab Roy dengan segitu-gitunya.

"bagus…. Mulai hari ini kalian akan berada di bawah komando ku…" kata seseorang berbadan besar yang tiba-tiba datang.

"Basque…Gran…" kata Roy dengan penuh amarah.

"Eh?" Tanya Richard dan Maes begitu saja.

"hmmm, ternyata namaku sudah terlalu dikenal ya…. baguslah kalau begitu…." Kata Gran sambil memainkan kumisnya (ih, kalo dipikir-pikir agak jijay juga ya….) dan meninggalkan mereka bertiga.

"Mustang… bagaimana kau bisa mengetahui namanya?" Tanya Richard penasaran.

"…tentu saja…aku mengenalnya… sebab…. Dialah yang membunuh orangtuaku…." Kata Roy dengan emosi yang meluap.

"a… apa!" Tanya Maes tidak yakin.

"beraninya ia masih menampakkan wajahnya di depanku….Gran…tidak akan kumaafkan…" kata Roy sambil menggunakan sarung tangannya.

"hey, Mustang…tunggu! Mustang!" kata Richard sambil mencoba menenangkan sahabat barunya itu.

"Gran…. Sekarang juga…"
"Roy Mustang!" kata Richard yang menyadarkan Roy dari keinginan balas dendam yang sangat kuat.

"aa… maaf…" balas Roy yang sudah merasa tenang.

"Mustang, sekalipun dia adalah seseorang yang sangat ingin kau bunuh, tapi kau tetap tidak boleh membunuhnya! Dia itu atasan kita!" tambahnya.

"Terima kasih, Hunter…." Kata Roy sambil tersenyum.

"Mmm…" balasnya menggeleng.

"Panggil aku Richard…" tambahnya.

"ya… panggil aku Maes. Bukankah kita sahabat?" Tanya Maes pada keduanya.

"aa. Panggil aku Roy…" balas Roy sambil menangguk. Tiba-tiba keakraban mereka harus berakhir setelah terdengar pengumuman ini.

"para national alchemist yang terpilih harap berkumpul di main base. Kami ulangi…"

"sepertinya kamu dipanggil tuh…" kata Maes sambil menunjuk main base.

"ya… tunggu aku ya…" balas Roy.

Setelah menunggu lama

"hey, bagaimana?" Tanya Richard. Roy hanya melemparkan silver watchnya sebagai jawaban.

"wow, keren! Apa ini?" Tanya Richard.

"tanda nyata bahwa ia sudah resmi menjadi National Alchemist, dan itu artinya ia diangkat jadi mayor… iya'kan, Mayor Mustang…." Kata Maes agak nyindir.

"ya…. Mohon kerjasamanya ya…Letnan Hughes, Letnan Hunter…." Balasnya.

"Hah! Maksudmu… kita jadi letnan!" Tanya mereka berdua tegang.

"ya…. Soalnya 'kan aku yang minta…" balas Roy santai.

"anggap saja ini merupakan rasa terima kasihku atas yang tadi…." Lanjutnya.

"thanks Roy… aku tahu kau memang sahabat terbaikku…." Balas Richard senang.

to be continued…….

Ya…itulah akhir chapter 2 ini, yang kayaknya kependekan ya? Sorry deh… gara-gara kebanyakan main game, jadi lupa nerusin FF…. Ngomong-ngomong Richard Hunter itu siapa sih? Mungkin banyak yang penasaran ya? Cari tahu aja di next chapter….