August (was never mine)


Summary:

Bagaimana jika sejak semula dia tidak pernah menjadi milikmu seutuhnya?

Pairing: Park Chanyeol, Byun Baekhyun.

Tags: Strangers to lovers, summer love, breakup (not so) makeup, homophobia, platonic relationship.

Warning: Beberapa scene adalah adaptasi dari kejadian nyata, pembaca dimohon untuk bijak.

Disclaimer: Cerita ini murni karya fiksi penulis yang disusun berdasarkan beberapa kejadian nyata yang kemudian diadaptasi dan disesuaikan dengan kebutuhan cerita. Apabila ada kesamaan dengan kisah kalian, maka itu ada di luar kuasa penulis. Byun Baekhyun dan Park Chanyeol belongs to themself, penulis hanya meminjam nama serta visualnya saja.

Note: Dimohon untuk tidak mencuri cerita ini dalam bentuk APA PUN (menjiplak, menyalin, INSPIRED, atau mem-posting di tempat lain tanpa izin) dikarenakan penulis secara pribadi mendedikasikan keseluruhan cerita untuk seorang teman yang berharga.

Tambahan: Setting tempat (Yayasan Shinhwa, berisi sekolah dari SMP, SMA, sampai jenjang perkuliahan) dan waktu dimulainya semester (1 Maret; keberangkatan kereta akhir Februari, dan 1 September; keberangkatan kereta 31 Agustus) mengacu pada kisah Harry Potter. Jika ditemukan kemiripan, memang benar. Hal ini dilakukan karena kebutuhan cerita itu sendiri di mana secara kebetulan momen penting pertemuan pertama mereka terjadi pada 31 Agustus. (Dalam Harry Potter, para siswa berangkat ke Hogwarts menggunakan kereta tiap 1 September).


[Gwangju, Desember 2009.]

Baekhyun: Kelas hari ini kacau! Tidak, tidak, tidak!!!! Aku yang mengacaukannya HUWAAAAAA :"(( Bagaimana ini Yeol? Semua pasti akan menyalahkanku.

Chanyeol: Don't overthink, okay? Mereka pasti akan paham. Kesalahan bukan ada padamu.

Baekhyun: Tetap saja hiks aku sungguh takut T_T

Chanyeol: Bagaimana latihanmu? Maaf ya, aku masih belum bisa menemanimu lagi. Tugasku sedang banyak sekali.

Baekhyun: Hey, tidak apa-apa! Aku masih bisa mengatasinya hehe~ Fokus saja pada tugasmu, aku akan menyemangatimu dari sini.

Chanyeol: Baiklah kekeke~ Oh ya, tanggal berapa kau akan perform?

Baekhyun: Tanggal 18, seminggu sebelum natal. Apa kau akan menyemangatiku? (BERCANDA!! Tapi serius juga tidak apa-apa sih ups)

Chanyeol: Hah? Kukira besok. OH SHIT–

Baekhyun: Wait... APA INI HAH APAAAAAA


Ada email baru yang masuk dan Baekhyun segera membukanya sebab tahu itu datangnya dari Youtube. Ia hanya refleks mengeklik, seperti yang selalu dilakukan selama ini. Tidak ada harapan ataupun keinginan bahwa notifikasi tersebut berisi konten dari seseorang yang begitu ditunggunya. Tepatnya dari dia yang sedang bertukar obrolan lewat Messanger. Jadi saat Baekhyun melihat nama Loey ada di sana, ia histeris bukan main.

"Sial! Aku hampir membangunkan satu asrama," gumam Baekhyun masih dalam posisi tangan menutup mulutnya yang baru saja menahan teriakan. Dia memang selalu begitu jika berkaitan dengan Loey. Atau, yeah, Chanyeol.

Mereka sudah jauh lebih akrab sekarang.

Chanyeol: Sorry, aku salah melihat tanggal ternyata. Kukira 13, yang mana artinya besok. Jadi sebagai penyemangat, aku posting video terbaru dari channel-ku sekarang, malam ini, agar kau bisa relaks dan tidur setelah menontonnya.

Baekhyun: Yeol, kau tidak boleh seperti ini. Kau berdosa.

Chanyeol: Astaga, iya maaf. Lain kali akan kuingat baik-baik. Kalau perlu, akan kucatat.

Baekhyun: Tidak, kau tidak paham! Cepat tanggung jawab! AKU MENANGIS KAU TAHUUUU T_T

Chanyeol: Kenapa? Aku sungguh tidak paham.

Baekhyun: Kau. Memposting. Video. Baru.

Chanyeol: Hng, ya? Dan?

Baekhyun: DAN ITU KHUSUS UNTUK MENYAMANGATIKU??

Chanyeol: Hm, iya? Begini, kau kan sudah tahu aku sedang mengerjakan konten terbaru untuk diposting, hanya saja aku masih belum yakin kapan harus mempostingnya. Tadinya akan kuposting saat liburan natal, tapi kebetulan kau akan perform sebelum itu. Dan aku tahu kau sedang kesulitan akhir-akhir ini dengan semua tugasmu, juga waktu latihanmu. Jadi kupikir konten sebelum perform akan bagus? Makanya aku posting sekarang. Tapi, yeah, benar... itu semua demi kau. Aku ingin kau relaks malam ini. Tolong dengarkan sebelum pergi tidur. Janji, tidak boleh menangis, okay?

Baekhyun: Aku tidak bisa janji T_T

Chanyeol: Harus! Besok pagi temui aku di belakang mall. (Kau tahu tempat itu di mana, jangan sampai kabur)

Baekhyun: Oh sial, aku harus mengompres mataku dengan apa hiks...


Video terbaru dari akun Loey61 malam itu masih berisi ASMR dari Chanyeol yang membacakan buku tentang dunia paralel. Awalnya dua karakter utama pada cerita tersebut tidak saling mencintai sebab mereka berasal dari universe yang berbeda. Kemudian ada satu kondisi yang membuat satu dunia dengan dunia lainnya tergabung selama para ilmuwan melakukan sebuah eksperimen. Eksperimennya sendiri gagal dan menimbulkan banyak korban. Saat itulah dua karakter utama bertemu.

Akan tetapi mereka bukanlah orang yang sejatinya mereka kenali. Mereka berbeda. Hanya wajahnya saja yang sama.

Meski demikian mereka tetap mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi, tanpa benar-benar menyadari jika selama kurun waktu itu ada sesuatu yang berubah. Yang mulanya terasa asing, perlahan mulai dikenali. Lama-lama mereka pun mulai terbiasa. Lalu saat para ilmuwan (entah bagaimana ceritanya) berhasil memperbaiki keadaan dan tiba saatnya bagi mereka untuk berpisah, jiwa raga mereka enggan dan menolaknya.

Baekhyun menangis tergugu mendengar tiap bait diksi yang dibacakan Loey. Ia kira buku sciene fiction yang dibahas lelaki itu bukan yang merujuk pada mellow romance, sebab Loey sendiri jarang memilih buku dengan genre tersebut. Jadi Baekhyun masih agak sedikit kaget. Ditambah shock dari yang sebelumnya juga belum sepenuhnya hilang.

Video itu berdurasi sekitar 30 menit. Selama 27 menit Baekhyun menangis tanpa henti, kemudian pada 3 menit terakhir, semuanya mendadak terasa hening. Baekhyun tidak lagi menangis, hanya fokus pada suara Loey yang melantunkan lullaby seperti biasa. Kali ini lagu It's My Life milik Bon Jovi yang dinyanyikan secara akustik.

Suara husky Chanyeol terdengar begitu lembut, bahkan lebih lembut dari permukaan kapas. Begitu pikir Baekhyun. Petikan gitarnya yang terasa lebih lembut juga semakin membuat efek suara yang luar biasa. Bukan hanya suasana kamar dan sekitarnya yang terasa hening, alunan lagu tersebut juga jadi terasa sama heningnya.

Atau jernih.

Seperti tetesan hujan.

Mungkin seperti aliran air pada sungai.

Mungkin juga seperti lapisan air yang mengkristal di atas tanah yang basah.

Baekhyun tidak bisa membayangkan sesuatu yang lebih tepat untuk menggambarkannya. Namun malam itu ia sungguhan tidur nyenyak setelah mendengarkan lagu yang dinyanyikan Chanyeol sampai selesai. Tanpa perlu repot-repot menghapus jejak air mata atau memikirkan lagi cara bagaimana menghilangkan bengkaknya esok hari.

Baekhyun lelap menuju mimpi tentang hujan, sungai, dan es, yang membawanya menuju dunia menakjubkan di mana dirinya serta Chanyeol berhasil memecahkan misteri dunia paralel.


[]

Semalam ada gerimis kecil, sedang salju belum turun lagi sejak akhir November lalu. Tapi suhu yang rendah membuat semuanya berubah jadi es. Ini jadi terasa seperti dunia yang Baekhyun impikan semalam sebelum melupakan semua detailnya begitu membuka mata. Ia hanya mengingat beberapa hal sepeti hujan, sungai, dan es. Serta dunia paralel seperti dalam buku yang dibacakan oleh Chanyeol.

Ketika bangun dan mengecek komputer, notifikasi dari email membeludak. Baekhyun pun tak bisa menahan dirinya untuk mengumpat.

Chanyeol sudah mengabari akan pergi ke belakang Gedung 4 sejak setengah jam yang lalu. Dan Baekhyun masih di sini, di kamarnya, duduk di depan komputer sambil membersihkan kotoran di mata bekas menangis semalam.

Baekhyun bergegas. Dia belum mandi, hanya sempat mencuci muka dan gosok gigi karena takut Chanyeol menunggunya terlalu lama. Di luar cuaca sedingin es. Jangan sampai lelaki itu menunggunya di tempat biasa. Semoga saja Chanyeol tidak segila itu untuk melakukannya.

Semua orang berjalan ekstra hati-hati termasuk Baekhyun. Meski sedang terburu-buru sekali pun, tetap saja keselamatan adalah yang paling penting. Ia sadar jika dirinya ceroboh dengan mencelakakan diri sendiri, maka kesempatannya untuk bertemu Chanyeol akan lenyap. Mau tak mau, Baekhyun pun harus ekstra sabar dan hati-hati.

"Seingatku es dalam mimpi semalam tidak semenyebalkan ini. Kenapa sekarang malah – Aak!" Langkah kaki Baekhyun terhenti. Ia mematung untuk sesaat sebelum refleks berjongkok dan menghela nafas lega.

Nyaris saja.

Sedikit lagi Baekhyun nyaris jatuh terpeleset di atas permukaan es.

"Sial! Apa aku harus merangkak? Gedung 4 sudah di depan mata."

"Hey, sedang apa?"

Mendengar suara yang tiba-tiba muncul di dekatnya itu, Baekhyun berjengit kaget. Kedua tangannya seketika memegangi dada yang berdegup kencang efek dikagetkan dan sadar siapa yang mengagetkannya.

"Chanyeol! Kau membuatku kaget. Sedang apa di sini?"

"Aku menunggumu. Kupikir kau akan lama, jadi aku ingin membeli sesuatu dulu untuk dimakan. Tapi aku lupa tidak membawa uang, jadi akhirnya aku kembali ke kamar untuk mengambil dompet."

"Oh." Baekhyun menarik nafas sedikit panjang dan membuangnya secara perlahan sebelum ia memutuskan untuk berdiri pelan-pelan. Licin sekali es yang dipijaknya itu. Bisa-bisa ia jatuh di depan Chanyeol jika tidak berhati-hati. "Lihat mataku, Yeol. Bengkak. Salahmu, tahu kan?"

Terkekeh sesaat, Chanyeol membalas. "Sorry. Ayo, beli sesuatu yang hangat. Kau suka bakpao?"

"Belikan yang banyak," canda Baekhyun, yang langsung ia sanggah sendiri. "Haha~ Bohong, dua saja. Satu kumakan, satu lagi kusimpan."

"Untuk apa?"

"Kenang-kenangan dari idolaku."

"Astaga, masih saja?" Senyum lebar Chanyeol mengiringi tawanya yang merdu. Dan hal itu sangat tidak baik bagi jantung Baekhyun yang nyaris pecah.

"K-kenapa? Tak banyak penggemar yang beruntung bisa bertemu dan mengobrol dengan idolanya. Begitu saja tidak tahu." Demi menutupi kegugupan, Baekhyun menjulurkan lidahnya dengan maksud mengejek Chanyeol. Tetapi lelaki itu menanggapinya terlalu serius, yang mana sempat membuat Baekhyun takut selama sedetik.

"Kita tak hanya mengobrol, Baekhyun. Kita berteman."

"Haha~ baiklah... baiklah. Aku masih perlu adaptasi, okay?"

Bakpao dengan isian selai kacang merah dibeli masing-masing dua. Semua habis dimakan karena sepertinya cuaca dingin membuat perut mereka kelaparan. Dengan senyum lebar dan perut kenyang, mereka pun mengobrol sebentar.

"Uhm, jadi... aku membuat kesalahan. Tapi memang sengaja kuposting semalam karena kupikir... inilah harinya. Bagaimana menurutmu? Jangan komentari lagi kesalahanku, kita sudah selesai membahasnya. Buku yang kubacakan, apa kau suka?"

Baekhyun termenung selama beberapa detik, membiarkan Chanyeol menunggu dengan waswas. Kemudian ia tatap lelaki itu sambil memamerkan sedikit senyumnya. "It was amazing, Yeol. Aku suka. Malah... lebih dari suka. Dan aku penasaran bagaimana kelanjutan ceritanya."

Oh, Baekhyun sengaja menghindari bagian di mana ia sampai bermimpi persis seperti kisah dalam buku yang Chanyeol ceritakan. Lalu memilih langsung ke intinya.

"Lagunya... aku juga suka. Semua yang kau posting semalam, aku suka."

Chanyeol mengangguk malu-malu. "Syukurlah. Kukira kau tidak menyukainya karena aku belum melihat komentarmu."

"Aku tidak sempat mengetik apa pun karena langsung tidur!" Baekhyun menutup wajah dan menahan derai tawanya di sana. "Rasanya begitu hening. Entahlah, kau tahu... seperti... sesuatu yang menenangkan. Aku tahu itu keahlianmu. Kau melakukannya di setiap postingan video. Tapi kali ini berbeda. Aku bisa merasakan kedamaian. Bukan sesuatu seperti 'inilah hidupku' yang tampak pasrah, melainkan 'inilah hidupku' yang terlihat lebih... bangga?"

"Benar," angguk Chanyeol masih terlihat malu-malu. "Aku senang kau mendapatkan pesannya."

"Sungguh?!"

"Ya. Aku... ingin membuatmu tahu bahwa kau bebas menentukan hidupmu karena inilah hidupmu. Secara khusus aku mengaitkannya dengan perform yang akan kau lakukan, tapi kau juga bisa menganggapnya secara universal. Tidak peduli jika penampilanmu kalah jauh dengan yang lain, tapi kau sudah berusaha sampai maksimal, dan inilah caramu melakukannya... mengeksekusinya... Tak harus sempurna seperti yang lain, cukup kau... lakukan dengan caramu. Sama seperti kau menghadapi dunia luar... yang begitu kejam terhadap kita."

"Kau benar. Itu maksudku. Astaga! Aku harus mengingat semuanya agar tidak lupa saat mengetikkan komentar."

"Hey, tidak perlu!" Chanyeol tertawa, kini sudah kembali menjadi dirinya yang santai seperti biasa. "Kita sudah berteman. Kau bisa menyampaikannya langsung seperti tadi atau lewat Messanger."

"Tapi aku ingin mengetik dan mempostingnya juga agar orang lain melihatnya dan sadar... sama sepertiku."

Menyerah karena tak dapat mendebat lagi keinginan Baekhyun, Chanyeol pun akhirnya mempersilakan anak itu untuk memposting sepuasnya.

"Jadi, lakukan yang terbaik, okay?"

"Okay."


[]

Banyak sekali yang terjadi di semester kedua kali ini. Baekhyun yang bertemu Chanyeol di kereta, lalu bertukar email dengannya. Baekhyun yang diminta perform di klub musik dengan waktu latihan singkat, lalu meminta Chanyeol mengajarinya bermain gitar. Baekhyun yang kelimpungan dengan tugas yang menumpuk seperti mahasiswa lainnya, lalu mendapat perubahan jadwal perform jadi seminggu sebelum natal. Baekhyun yang begitu putus asa karena merasa persiapannya belum sempurna, lalu Chanyeol menghiburnya dengan video terbaru. Dan Baekhyun yang kembali percaya diri setelah mengobrol dengan Chanyeol pada pagi yang berlapis es itu.

Lalu hari ini, Baekhyun akhirnya berdiri di atas panggung dengan gitar di tangan, siap memberikan penampilan terbaiknya.

Pada petikan gitar pertama yang memenuhi aula sore itu, sorak-sorai penonton dan riuhnya tepuk tangan berhasil menyembunyikan kesiap kecil yang keluar dari mulut Chanyeol tatkala mendengar suara Baekhyun untuk pertama kalinya. Waktu pun seolah berhenti berputar dan dia hanya bisa mematung di tempat.

"So, it was you..."

[]


A/N:

Nah loh apa tuh? Hihihi...

Gak kerasa udah 2 bulan lebih gak update nih cerita. Tapi untungnya tiap inget harus ngetik August, aku gak pernah mentog sih, kayak... sehari ngetik satu chapter tuh ternyata bisa. Gak kayak biasanya yang perlu banyak penyesuaian dulu, belum lagi mentog ide atau bingung pas perpindahan momennya. Ya pokoknya gitu deh...

Oh ya, lagu It's My Life di chapter ini aku mengacu ke versi akustiknya kayak yang di soundtrack Hospital Playlist ya... yang dinyanyiin sama Yoon Mirae kalo gak salah.

Dan... kayaknya segitu dulu hehee~

Sampe detik ini harapanku selalu sama, semoga August gak jadi project mandeg kayak yang lainnya T_T

Lcourage, 281122.

Ps. Happy birthday Park Chanyeol! (TBL TBL TELAT BANGET LUUUUU)