Disclaimer:
Bleach: Tite Kubo
Hyperdimension Neptunia: Idea Factory
.
.
.
Pairing: MaleInoue x FemChigo
Genre: fantasy, family, humor, adventure, action, scifi, romance
Rating: M (berubah ratingnya karena ada adegan yang mengandung kekerasan, gore, dan sebagainya)
Setting: dunia Gamindustri
.
.
.
Goddess Shinigami
By Hikayasa Hikari
.
.
.
Fic request for Special Pairing 15
.
.
.
Chapter 22. Kerja sama
.
.
.
Kericuhan terjadi di depan gedung konser. Para tentara wanita sedang bertempur melawan monster-monster kucing hitam -- Delinquent Cat. Terjadi ledakan di sekitar mereka, yang menimbulkan korban jiwa.
"Inoue!" seru Rukia yang berlari mendekati Inoue. Berhenti membelakangi Inoue. "Aku akan melindungimu selama kau mengobati Nepgear."
"Ya, Rukia," balas Inoue mengangguk, memusatkan kekuatannya untuk terus menyembuhkan Nepgear.
Rukia menajamkan mata sambil terbang melayang menjauhi Inoue dan Nepgear. Memandang beberapa monster kucing yang tertarik untuk melawannya. Dia menyabet pedangnya dari sarung yang terpasang di pinggangnya. Pedang atau Zanpakutou yang bernama Sode No Shirayuki.
Jika Sode No Shirayuki tersegel, berbentuk katana biasa. Memiliki stuba persegi panjang dengan pola seperti api samar-samar di sisi panjang dan garis melengkung di sisi pendek, sudut melengkung ke dalam dengan celah melengkung di atas dan di bawah bilah, dan serangkaian garis lengkung timbul di kedua sisi. Memiliki gagang cokelat kemerahan.
"Menarilah, Sode No Shirayuki!" kata Rukia memegang pedang di depannya dan memutarnya berlawanan dari arah jarum jam.
Saat Rukia memutar pedangnya, bilah, gagang, dan tsuba berubah menjadi putih seluruhnya. Tsuba menjadi lingkaran berongga seperti kepingan salju dan pita putih terbentuk dari gagangnya. Karena itu, Sode No Shirayuki dianggap sebagai salah satu Zanpakutou terindah di Soul Society. Serangan Rukia tadi bertransformasi dengan disertai aliran udara dingin ke segala arah.
Aliran dingin yang tercipta dari serangan Rukia, menyebabkan orang-orang merasa kedinginan dan hampir terseret oleh aliran itu kecuali Inoue dan Nepgear yang berlindung dengan kubah bercahaya -- teknik Inoue yang bernama Santen Kesshun. Bahkan para monster yang hendak menyerang Rukia, terhempas ke belakang karena terseret aliran dingin yang cukup kencang. Mereka mendarat kasar di permukaan beton.
Rukia terbang mendekati para monster. Dia menukikkan alis. Memegang pedangnya terbalik.
"Some no mai, Tsukishiro!" seru Rukia dengan suara yang sangat keras.
Bilah pedang Rukia bersinar dan membuat Rukia melakukan gerakan menebas saat para target berada di posisi. Ketika Rukia melakukan ini, menggambarkan lingkaran dengan ujung Sode No Shirayuki. Ruang di dalam lingkaran itu dan apapun di dalamnya membeku.
Lingkaran tidak hanya membekukan tanah, tetapi semua yang ada di dalam pengaruh lingkaran, termasuk apapun yang ada di udara. Menciptakan pilar cahaya memanjang yang membekukan semua yang ada di dalam lingkaran. Semua monster hancur bersama es.
Hening. Semua orang yang menyaksikan pertarungan Rukia, tercengang kecuali Inoue. Rukia berekspresi sangat dingin, lalu memandang ke segala arah.
"Semuanya! Masuklah ke gedung sekarang juga! Biar aku yang mengatasi semua monster ini!" titah Rukia menyipitkan mata.
"Baiklah, Rukia-sama!" balas semua tentara wanita, mengangguk. Bergegas pergi ke gedung konser.
"Inoue-san, Nepgear-chan, kalian bagaimana?" tanya Cave yang datang lagi mendekati Inoue dan Nepgear.
"Aku akan tetap di sini untuk membantu Rukia-chan," jawab Nepgear sudah duduk setelah selesai diobati oleh Inoue.
"Kau harus masuk, Nepgear. Karena kau baru sembuh," pinta Inoue menukikkan alis, "aku juga tetap akan di sini, untuk melindungi Rukia."
Nepgear meredupkan mata. "Tapi, Inoue-nii..."
"Tidak apa-apa. Jangan mengkhawatirkan aku."
Inoue tersenyum. Ekspresinya cerah. Berusaha menyakinkan Nepgear bahwa dirinya mampu menghadapi para monster. Kemudian Nepgear mengangguk dan ditarik oleh Cave.
Inoue yang tetap berlutut, langsung berdiri. Menyaksikan Rukia yang sedang menebas beberapa monster kucing dengan gerakan melingkar. Rukia tetap menggunakan shikai dasar.
"Rukia!" panggil Inoue seraya berlari, "aku ikut bertarung denganmu!"
"Inoue! Mengapa kau malah tidak ikut dengan yang lainnya?" tanya Rukia menukikkan alis, tetap melayang beberapa meter dari permukaan tanah. Melihat Inoue.
"Aku akan melindungi semua orang di sini," jawab Inoue tersenyum.
"Baiklah, Inoue. Tapi, berhati-hatilah. Aku tidak ingin melihat Ichigo mengkhawatirkanmu lagi."
"Ya, Kuchiki-san, itu tidak akan terjadi lagi."
Tiba-tiba, Inoue membelalakkan mata saat ada dua kucing yang melayang dari dua arah. Dia bersikap tenang. Menukikkan alis.
"Koten Zashun!" Inoue bersuara keras memanggil Tsubaki. Merupakan teknik ofensifnya yang berkemampuan untuk menolak kedua sisi perisai. Dia bisa menerobos musuh, memasang perisai di dalam, mengusir zat gabungan, dan membelah musuh menjadi dua.
Tsubaki adalah roh laki-laki yang berapi-api. Dia muncul di hadapan Inoue, melayang rendah.
"Tsubaki, serang monster-monster itu!" titah Inoue tetap menukikkan alis.
"Tunggu!" sahut Tsubaki langsung menebas dua monster menjadi terbelah dua dengan gerakan cepat, "suaramu berbeda. Apa kau itu Inoue Orihime?"
"Ya. Aku Inoue Orihime. Aku sudah menjadi laki-laki sekarang."
"Hah? Laki-laki? Apa yang terjadi padamu?"
"Ceritanya panjang. Aku akan menjelaskannya nanti. Sekarang, kita harus fokus memusnahkan para monster tersisa ini."
"Wah, kau tampak berbeda! Aku merasakan ada keinginan dari hatimu untuk melindungi seseorang! Baiklah! Aku akan mengerahkan semua kemampuanku!"
Tsubaki berukuran kecil, langsung terbang mendekati beberapa monster kucing yang mendekati Inoue. Memotong semua monster dengan pisau menyerupai sayap kelelawar yang ada di punggung dan kakinya. Gerakannya sangat cepat, tidak terlihat oleh mata biasa.
Rukia tidak kalah dengan Tsubaki. Dia terbang menuju pasukan monster kucing yang mendekatinya dari segala arah.
"Tsugi no mai, Hakuren!" Rukia memanggil serangannya yang satu lagi. Menusuk tanah sekali dengan pedangnya. Menciptakan lingkaran es besar, mirip dengan serangan pertama. Kemudian dia menusik tanah di depannya empat kali dalam setengah lingkaran.
Ketika partikel es mulai mengalir dari tusukan yang dibuat oleh Rukia di tanah, Rukia membentuk posisi bertarung. Partikel yang terbentuk di ujung pedang, dilepaskan sebagai longsoran udara dingin yang besar dan kuat, sehingga menyerupai lampu kilat yang mampu membekukan apapun yang bersentuhan dengannya. Membungkus semua monster dalam es.
Monster-monster yang membeku, berjatuhan. Begitu juga dengan monster-monster yang telah terbelah menjadi dua oleh Tsubaki. Semuanya hilang menjadi pecahan data.
Sunyi. Rukia, Inoue, dan Tsubaki saling melirik. Mereka tersenyum kecuali Rukia.
"Kita berhasil mengalahkan mereka semua, Orihime!" teriak Tsubaki terbang mendekati Inoue.
"Maaf, sekarang namaku Inoue," balas Inoue tersenyum.
"Oh. Kau memakai nama margamu sebagai nama panggilanmu sekarang."
"Ya."
"Hei, jangan senang dulu!" sela Rukia bernada dingin, melihat ke ujung langit.
"Ada apa, Rukia?" tanya Inoue mengerutkan kening.
"Lihat ke sana."
Rukia menunjuk ke langit. Inoue dan Tsubaki melihat ke arah yang ditunjuk Rukia. Mereka membulatkan mata sempurna.
Muncul dua monster raksasa yang tidak diketahui berapa tingginya. Mereka menyerupai naga. Terbang melesat menuju gedung konser. Salah satu dari mereka, naga yang terbuat dari mesin -- Heavy Dragon -- menembak cahaya hijau besar dari amor dada, bahu, dan tangan. Cahaya itu menyerupai pilar, meluncur cepat ke arah gedung.
Serangan cahaya hijau lewat begitu saja di atas Rukia, Inoue, dan Tsubaki. Mengenai bagian depan gedung konser, mengakibatkan gedung itu bergetar hebat. Namun, tidak ada kerusakan apapun pada gedung itu. Namun, alarm berbahaya yang terpasang di setiap sudut gedung konser, berbunyi keras. Mengagetkan semua orang.
"Ada apa?"
"Ada serangan!"
"Tapi, konser belum selesai!"
"Kita harus mengungsi!"
"Tunggu!"
Semua penonton yang ada di depan panggung konser, berhamburan keluar, termasuk para Goddess. Mereka panik sekali.
Nepgear bertemu Ichigo dan semua Goddess di lorong. "Ichigo-nee, Neptune-nee!"
Ichigo memeluk Nepgear. "Nepgear, kau kemana saja? Aku dan Neptune tidak melihatmu di belakang panggung."
"Aku ada di luar, sedang bertarung melawan monster-monster kucing hitam."
"Hah? Ada monster yang menyerang tempat ini?" sela Neptune tercengang.
"Ya, Neptune-nee. Aku sempat terluka karena diserang oleh monster kucing itu. Untung Inoue-nii menyembuhkan aku dengan kekuatannya yang ajaib."
"Inoue-nii bisa menyembuhkan luka?" Neptune dan semua Goddess membelalakkan mata.
"Ya. Dia hebat."
"Tapi, di mana Inoue dan Rukia?" tanya Vert mengerutkan kening.
"Mereka ada di luar, menghadapi para monster."
Ichigo spontan menjauh dari Nepgear. Berlari ke arah pintu utama. Semua Goddess tersentak.
"Ichigo, tunggu!" seru seluruh Goddess bergegas mengejar Ichigo.
Ichigo diam-diam mencemaskan Inoue. Matanya meredup. Takut sesuatu yang buruk terjadi pada Inoue. Karena dia merasakan jantungnya berdetak kencang tak biasa.
Inoue, bertahanlah. Aku tidak ingin kau mati di hadapanku. Kumohon, bertahanlah, Inoue.
Ichigo bermonolog. Hingga tanpa terasa dia tiba di luar dan mendapati pemandangan yang sangat menusuk jantungnya. Tanah di sekitar depan gedung, mengalami keretakan besar dan tidak terbentuk lagi. Ada dua monster yang menembak Rukia dengan cahaya menyerupai pilar. Rukia terbang, berusaha menghindari serangan itu.
Monster satu lagi berwujud naga tetapi berkepala menyerupai kelelawar -- Rosuto Dragon, menembakkan cahaya putih-kebiruan dengan percikan listrik ke arah Ichigo karena menyadari keberadaan Ichigo. Serangannya ini dinamai High Thunder. Bahkan serangan ini mampu mengenai Tsubaki. Sehingga Tsubaki menghilang saat mencoba melindungi Inoue.
"Ichigo! Awas!" teriak Inoue berlari kencang menuju Ichigo. Memeluk Ichigo erat sekali. Namun, naas, serangan High Thunder berhasil menghantam punggung Inoue.
"Inoue!" seru Ichigo, turut mendekap pinggang Inoue. Membelalakkan mata.
"Syu ... syukurlah, aku masih sempat melindungimu."
"Dasar, mengapa kau mengorbankan dirimu lagi?"
"Ka ... karena aku mencintaimu."
Ichigo bungkam, merebahkan Inoue di lantai. Dia meredupkan mata. Mukanya kusut.
"Kau di sini saja dulu," pinta Ichigo tersenyum lembut, tetapi wajahnya masih kusut.
"Ic ... Ichigo-chan, kau mau pergi kemana?"
"Aku harus memusnahkan monster-monster itu!" Ichigo berubah wujud menjadi Goddess. "Semuanya, tetap berlindung di dalam gedung. Tolong, bawa Inoue ke tempat pengobatan sekarang juga!"
"Tapi, Ichigo, kami ingin membantumu juga," pinta Noire dan mendapatkan anggukan dari para Goddess.
"Biarkan aku dan Rukia yang menanganinya."
Ichigo langsung melesat terbang, menghampiri Rukia. Dia menyabet pedang besar dari sarung yang terpasang di punggungnya. Berhenti di sisi kanan Rukia.
"Rukia, kau lawan naga beramor itu. Biar aku yang melawan satunya lagi," ucap Ichigo menukikkan alis.
"Baiklah," balas Rukia mengangguk.
"Kita mulai sekarang!"
Ichigo dan Rukia mengangguk kompak. Mereka berpencar, lalu terbang mendekati target masing-masing. Sementara para Goddess dan Inoue tidak terlihat lagi di pintu utama. Mereka sudah masuk dan bersembunyi di tempat yang aman.
Ichigo mengangkat pedangnya ke atas, masih memasuki mode shikai. " Getsuga Tenshou!"
Pedang Ichigo bergerak vertikal ke bawah. Menciptakan reiratsu putih-kebiruan menyerupai pilar cahaya ke arah naga berkepala menyerupai kelelawar. Monster naga raksasa itu, terbang dan bisa menghindari serangan Ichigo. Sebagai gantinya, monster itu menembakkan bola cahaya bermuatan listrik dari mulutnya.
Ichigo melaju ke atas untuk menghindari serangan sang monster. Serangan monster lewat dan mengenai bangunan yang tak jauh dari gedung konser. Ledakan besar menghantam gedung itu, tetapi tidak menimbulkan kerusakan pada gedung itu sebab terbuat dari logam yang sangat kuat dan tahan dengan serangan apapun.
Ichigo melompat salto dan mendarat di atas kepala sang monster. "Bankai!"
Pakaian perang Ichigo berubah total karena memasuki mode bankai. Dia mengayunkan pedangnya dari atas ke bawah. Berteriak sangat keras.
"Getsuga Tenshou!" Mata Ichigo melotot. Pedangnya memancarkan reiratsu merah-kehitaman yang membelah kepala sang monster hingga tubuhnya. Meledakkan monster tanpa menyisakan apapun.
Ichigo melompat salto sekali lagi. Turun cepat dan mendarat di tanah yang telah kacau. Melihat Rukia yang masih bertarung melawan naga beramor.
"Tsugi no mai, Shirafune!" teriak Rukia, memanggil tarian lain. Dia mengumpulkan uap air di udara ke ujung Sode No Shirayuki. Menciptakan bilah pedang es yang lain, sehingga menambah panjang bilah. Kemudian dia menusuk bagian tengah dada sang monster, tepat di moncong senjata.
Tubuh naga robot itu membeku. Tidak bisa bergerak lagi, perlahan dirinya pecah menjadi data yang berhamburan ke udara. Momen itu membuat Ichigo tersenyum.
Bilah es di pedang Rukia menghilang saat menyarungkan pedangnya lagi. Rukia turun dan mendarat di depan Ichigo.
"Akhirnya selesai juga," ujar Rukia menghela napas berkali-kali, "tapi, yang membuatku penasaran, monster-monster itu datang darimana. Apa kau tahu, Ichigo?"
"Asalnya dari Makam Gamindustri," tukas Ichigo menunjuk ke bawah, "Makam Gamindustri itu daratan yang penuh dengan sampah teknologi dan banyak orang jahat juga dibuang di sana."
"Oh. Apa perlu kita pergi ke sana untuk menyelidiki penyebab para monster itu menyerang kita?"
"Aku rasa kita harus pergi ke sana."
"Ayo!"
Rukia terbang duluan dan diikuti oleh Ichigo. Mereka pergi menjauhi gedung konser tanpa menyadari ada seseorang yang mengikuti mereka.
Ichigo dan Rukia turun dari daratan Leanbox. Melayang cepat dengan diiringi deru angin. Pakaian dua gadis Shinigami itu berkibar-kibar karena pergerakan angin.
Warechu yang sedang makan popcorn, di atas bangunan besi yang tidak berbentuk, membelalakkan mata. "Eh? Siapa yang terbang ke arahku?"
Ichigo melihat Warechu, tersentak. "Hah? Dia?"
Rukia melirik Ichigo. "Ada apa, Ichigo?"
"Itu tikus yang pernah bersama seorang wanita penyihir. Aku tidak tahu nama tikus itu."
"Oh. Kalau begitu, kita tanya padanya."
Rukia mempercepat terbang karena menyadari Warechu hendak lari. Dia berhasil menangkap ekor Warechu. Menyebabkan Warechu semakin panik.
"Hei, kau! Tunggu!" kata Rukia bernada dingin.
"Le ... lepaskan aku! Bi ... biarkan aku pergi!" balas Warechu terbata-bata.
"Oh. Kau bisa berbicara rupanya."
"Tentu aku bisa berbicara karena aku ini sejenis monster sihir juga."
"Siapa namamu?"
"Warechu."
"Baiklah, Warechu. Apa kau termasuk kelompok ASIC itu?" tanya Ichigo tiba-tiba menodong wajah Warechu dengan ujung pedangnya. Berlutut satu kaki di depan Warechu.
Warechu berkeringat dingin karena diinterogasi oleh dua gadis Goddess Shinigami itu. Mukanya pucat pasi. Ketakutan luar biasa menjalari seluruh tubuhnya.
"Ya. A ... aku termasuk anggota kelompok ASIC. Tapi, ada satu anggota ASIC yang lain, namanya Rinda," ungkap Warechu tergagap lagi.
"Oh, Rinda. Kami tahu dia karena dia pernah mengganggu kami saat berlibur ke pantai," sahut Rukia menukikkan alis.
"Lalu apa kalian yang menyebabkan monster-monster menyerang Leanbox? Ayo, jawab sekarang juga!" bentak Ichigo. Suaranya keras sekali.
"Ya. Ini ide Rinda. Dia meminta bantuan tiga monster dari dungeon yang ada di Makam Gamindustri untuk mengacaukan Leanbox. Lalu Rinda juga menculik Chika dan menyamar menjadi Chika."
"Apa?" Ichigo dan Rukia melebarkan mata.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
A/N:
Chapter 22 update.
Maaf, karena saya lama mengupdate cerita ini. Karena mengalami Writer Block. Jadi, sekarang saya usahakan untuk menulis agar kalian nggak menunggu lama. Terima kasih karena kalian mau membaca cerita ini sampai chapter ini.
Saatnya menjawab review:
-- dash:Akhirnya update semangat terus bossku!
Saya: ya, maaf kalau lama update lagi
-- alif55:Ya kalau bisa di tonton manga nya aja thor, bukan nya ngatur ini ya, soalnya kalau gak di tonton Bleach kemungkinan ceritanya jadi berantakan gitu
Saya: saya nonton kok. Tenang aja. Ceritanya nggak akan berantakan.
Guest:Fans toushiro? Berati cuman mentingin toushiro aja dong dalam ceritanya
Saya: saya fans Toushirou, tentu nggak akan mementingkan Toushirou di cerita ini. Tetap mementingkan karakter utama dan karakter lain yang berperan dalam alur cerita.
-- Ichi fell:Minimal liat manga apa anime Bleach baru biar tau aja dikit-dikit, tapi ya gak ada yang maksa loh suruh nonton apa baca manga, cuman buat tau aja gitu soalnya si Ichigo balik ke masa lalu kan apa lagi lawan nya Quincy itu harus tau bener ceritanya.
Saya: terima kasih atas sarannya. Saya hargai itu. Tentu saya akan mendalami cerita bleach itu karena author itu harus riset dan nggak sembarangan menulis cerita.
-- mugetsu:Tanggung thor pingin liat Rukia bankai
Saya: kayaknya Rukia nggak nunjukin bankai di chapter ini.
-- agus153:Walaupun fans toushiro tapi gak harus toushiro terus thor, kalau ada yang request fic gimana itu masa toushiro terus kan gimana gitu, yang request pastinya juga bayar kalau gak bayar gak apa-apa terserah, kalau yang bayar ini apa gak takut orang nya kesel thor maaf cuma sekedar memberi tau
Saya: saya fans Toushirou, hanya memberitahu aja tentang karakter apa aja yang saya sukai dari Bleach. Tenang aja, biarpun saya fans Toushirou, nggak akan mementingkan Toushirou. Karena Toushirou bukanlah karaktet utama di cerita ini. Tapi, jika Toushirou karakter utamanya di ceritanya, barulah saya mementingkan Toushirou.
-- guest:Sehat-sehat thor semoga masih bisa lanjut cerita nya
Saya: ya, aamiin
-- guest:Up
Saya: udah up
-- guest:Semangat terus thor
Saya: oke
-- purple heart:Lagu favorit ku itu love& peace tambahin lagi thor lagu dari hylerdimension
Saya: iya, nanti ditambahin
-- Farhan Nugraha: Kalo ichigo udah nikah si neptune bakal minta keponakan aoa ya dari kakak nya ichigo, btw ane baru sadar kalo di purple family cuma nepgear aja yang waras dan normal, si ichigo rada sableng neptune jangan ditanya.
Saya: mungkin neptune minta keponakan perempuan, biar ada keturunan goddess. Ya, begitulah keluarga Purple.
--
Maaf ya, semuanya jadi salah kaprah karena saya terlalu jujur fans Toushirou. Kalian yang membaca sampai chapter ini, nggak perlu pusing memikirkan soal saya fans Toushirou. Itu nggak akan berpengaruh dalam cerita ini. Saya tetap mementingkan Ichigo yang menjadi karakter utamanya.
Soal kalian yang meragukan saya nggak akan bisa menulis cerita ini karena nggak terlalu tahu tentang Bleach, jangan takut. Saya bukanlah author yang asal-asalan menulis cerita tanpa riset. Saya udah banyak belajar menulis cerita dengan baik. Jadi, jika saya nggak tau tentang anime yang belum pernah saya nonton, saya bisa mengetahuinya dari hasil riset. Riset adalah kuncinya untuk menghasilkan cerita yang berbobot dan nggak asal-asalan.
Sama kayak saya menulis cerita tentang Naruto menderita Sosiopat yang berjudul "Lord Chaos". Dulunya, saya nggak tau itu Sosiopat. Tapi, karena bertanya sama teman dan riset tentang Sosiopat dari google, akhirnya saya bisa tau apa itu Sosiopat dan mendalami karakter Naruto yang menjadi Sosiopat sehingga terbawa ke kehidupan nyata saya.
Maaf, jika ada kata-kata saya yang nggak berkenan di hati kalian. Saya hanya menjelaskan kesalahpahaman tentang "fans Toushirou". Sekali lagi, saya minta maaf.
Sekian dari saya. Terima kasih.
Minggu, 27 November 2022
