Halo guys gimana kabar kalian?
Aku mendapatkan inspirasi untuk menulis ini dari berbagai macam cerita fanfic yang sudah aku baca. Cerita ini dibangun dari satu pertanyaan seperti yang tertulis di ringkasan
Cerita ini adalah karya fanfic pertamaku. Jangan terlalu keras ya hehe. Klik favorit, ikuti jika kalian suka cerita ini, dan komentar jika ada pertanyaan, sanggahan, saran, evaluasi, bahkan kritik. Semuanya aku terima, saya harap yang membangun ya:D
Ok tanpa menunggu lebih lanjut, enjoy!
Disclaimer: Saya tidak mempunyai Naruto. Tolong dukung versi rilis resmi dari pencipta aslinya, Masashi Kishimoto
Chapter 1- Awal mula -
Langit berwarna merah kecokelatan yang berarti memasuki waktu sore hari. Angin bertiup perlahan membawa daun dari sebuah pohon yang besar ke sebuah desa. Hal yang paling terlihat dari desa ini adalah empat patung berbentuk wajah yang terletak tinggi di bukit. Konoha, desa terkuat seperti yang dikatakan orang-orang di seluruh negara Elemental. 13 tahun yang lalu Kyuubi menyerang desa ini, tetapi dapat dihentikan oleh Hokage Keempat dengan taruhan nyawanya. Bijuu tidak dapat dibunuh karena mereka adalah kumpulan chakra jadi Hokage Keempat membuat pilihan satu-satunya yang tersedia pada saat itu yaitu menyegel Kyuubi ke seorang anak dan anak itu adalah Naruto.
- Akademi-
Naruto sangat sedih, dia tidak lulus ujian akademi lagi. Ini adalah tiga kali percobaannya dan semuanya gagal. Baginya menjadi ninja adalah jalan satu-satunya agar bisa diakui, dia ingin membuktikan ke orang lain bahwa dia akan menjadi yang terhebat. Naruto mengepalkan tangannya jika ingat kondisi saat itu; ingat tatapan mata mereka, bisikan-bisikan dari orang tua ke anak mereka agar menjauhi 'iblis itu', tetapi yang terburuk adalah ketidakpekaan mereka terhadap lokasinya, seakan-akan dia tidak disana sama sekali. Hal itu adalah yang terburuk! Tidak adanya pengakuan terhadap kehadirannya menandakan bahwa orang-orang di desa Konoha tidak menganggapnya sama sekali dan itu sakit sekali! Menggertakkan giginya Naruto mencoba untuk mengambil nafas dalam-dalam.
"Tunggu saja, akan membuktinya kepada mereka bahwa aku akan menjadi ninja yang terhebat" gumam Naruto sambil menahan rasa sakit akan kondisi kegagalannya sekarang.
Untuk lulus akademi, calon genin harus bisa mendapatkan nilai diatas minimal dari ujian tulis dan ujian praktek. Pada ujian tulis, Naruto mendapatkan nilai yang standar, tetapi di ujian praktek dari ketiga tes akademi yaitu melempar shuriken, henge, dan bunshin no jutsu. Dia selalu gagal pada ujian bunshin. Dia selalu berusaha sekeras mungkin tapi tidak pernah berhasil membuat bunshin yang sukses dan dia tidak tahu mengapa.
"Kenapa aku masih tidak bisa menggunakan jurus sialan itu?" Gerutu Naruto sambil mengingat kegagalannya akan membuat bunshin yang berbentuk mati-mati an. Sedikit yang orang lain tahu kegagalan ini akan menjadi langkah awal pertamanya untuk meraih mimpinya.
"Hei Naruto" kata seseorang memakai rompi chunin dengan bandana diatas kepalanya sedang menghampiri blonde yang duduk diayunan.
"Mizuki sensei!" Ucap Naruto kaget sambil melompat dari ayunan dan berdiri diatas tanah menghadap Mizuki
"Naruto tolong jangan benci dengan Iruka, dia sangat menyayangimu. Dia tahu akan kekejaman dunia shinobi dan dia tidak sanggup untuk melepaskan murid-muridnya ke dunia nyata tanpa bekal yang tepat" Ucap Mizuki ke Naruto
"Hrnn iya sensei" gerutu Naruto sambil melihat kebawah, tidak mampu menatap tatapan mata gurunya.
"Tapi jangan khawatir Naruto, sebenarnya ada extra test bagi mereka yang tidak lulus ujian" seru Mizuki langsung memberikan kesempatan bagi si pirang favourite kita
"Hah benarkah sensei? Jadi aku masih bisa menjadi ninja? Tolong beritahu aku apa itu sensei?"
Mata Naruto melebar kaget dan dia melompat-lompat kegirangan
"Shtt, jangan keras-keras Naruto, pelankan suaramu" bisik Mizuki dengan meletakkan telunjuk jari kebibirnya
"Tugas ekstra ini cukup mudah, kau hanya perlu mengambil scroll terlarang di kantor Hokage, pelajari satu jutsu disana dan temui aku dihutan pada jam 5 nanti" ucap Mizuki
"Baiklah sensei, ini pasti mudah" seru Naruto sambil berlari ke arah kantor Hokage
Sedikit yang Naruto tahu, dia tidak memperhatikan mulut Mizuki yang menyeringai
-Kantor Hokage-
"Hai Jiji" seru Naruto semangat sambil menghampiri Hiruzen Sarutobi, Hokage Ketiga yang sedang duduk diatas meja dan berfokus pada musuh semua Kages yaitu kumpulan tak terbatas paperworks
"Halo Naruto-kun bagaimana kabarmu anakku" ucap Hokage sambil mendongak ke arah Naruto dan tersenyum.
"Oiroke No Jutsu" Seru Naruto tiba-tiba sambil mengubah tanganya menjadi bentuk menyilang. Kemudian munculnya asap..
"Poooof"
Versi gadis Naruto dengan beberapa bagian tubuhnya yang sengaja ditutupi asap. Kemunculan ini membuat hokage terbang ke arah belakang dengan mimisan dihidungnya dan tersenyum bejat.
"Heh rasakan itu Jiji" seru Naruto menyeringai sambil menunjuk jarinya ke arah Hokage yang tidak sadar. Tanpa buang-buang waktu dia langsung mencari di sekitar kantor Hokage alasan utamanya kesini.
"Oh ini dia" Naruto sambil mengambil gulungan besar dengan segel merah diatasnya tertuliskan 'terlarang' dan mengikatnya ke punggungnya. Tanpa membuang waktu lagi dia meloncat melalui jendela dan berlari ke tempat yang dijanjikan.
Ka-ge bun-shin no jutsu? Kata Naruto sambil memiringkan kepalanya. Dia sedang membaca teks yang ada dalam gulungan ketika tulisan pertama menarik perhatiannya.
"Oh sial, tidak! Bunshin lagi. Aku benci bunshin. Semoga ini akan berbeda" gerutu Naruto sambil mengambil nafas dalam-dalam dan mulai membaca.
- Tiga Jam Kemudian-
Semuanya terjadi begitu cepat bagi Naruto. Setelah dia menguasai Kage Bunshin dan dia melompat-lompat kegirangan tiba-tiba datang Iruka sensei dan menanyakannya. Melihat kesempatan, Mizuki menyerang dan akan mengancam membunuh Iruka sensei jika mau ikut campur urusannya. Iruka sensei menjelaskan kepada Naruto bahwa ini adalah kebohongan, tidak ada test tambahan kemudian menyuruhnya lari. Dia berlari dan bersembunyi dibalik pohon. Tak lama kemudian Iruka datang dan bertarung dengan Mizuki yang mana akhirnya menceritakan kebenaran mengapa dia dibenci selama ini. Mizuki menyerang dalam kondisi kagetnya dan Iruka mempertaruhkan hidupnya untuk melindunginya. Melihat orang yang disayanginya terluka Naruto mengeluarkan jurus yang baru dipelajarinya dan menghajar Mizuki. Iruka memberikan hitae-ate miliknya ke Naruto yang menandakan dia menjadi genin resmi.
-Di Kantor Hokage-
"...jadi begitu Jiji" kata Naruto menceritakan kejadian barusan yang mengubah hidupnya.
" Aku melihat " Hiruzen mendesah lelah sambil meletakkan rokoknya diatas meja. "Ma'af Naruto kun, bukannya aku tidak mau menceritakan Kyuubi kepadamu tapi aku pikir kau belum siap. Kejadian malam ini sangat disayangkan, tetapi apa yang telah terjadi tidak bisa diubah. Karena semuanya telah direncakan oleh niat buruk Mizuki maka kau bebas hukuman dari mencuri scroll terlarang. Tapi ingat Naruto-kun, ninja selalu waspada. Dimanapun dan kapanpun kita ninja tetaplah ninja" Hiruzen menjelaskan sambil memandang Naruto.
"Baik jiji, aku mengerti. Aku minta ma'af atas perilakuku tadi, seharusnya aku lebih sadar" ucap Naruto pelan sambil memandang ke lantai
"Tidak apa-apa Naruto-kun, semua butuh pengalaman dan kau masih awal. Karir ninjamu masih panjang dan aku yakin kau akan bisa menjadi ninja terkuat nanti jika selalu evaluasi kesalahan yang telah dilakukan" Jelas Hokage dengan nada lembut
"Apa kau mau ikut Naruto-kun, ramen Ichiraku aku yang traktir" ajak Hiruzen sambil berdiri dari mejanya
Mata Naruto melebar dan dia berteriak "Okay, Jiji memang yang terbaik" sambil berlari ke arah Hokage dan menggenggam tanganya menuntun kearah yang dituju. Hiruzen terkekeh dan mengikutinya.
-Hari Selanjutnya-
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Naruto, hari dimana akhirnya dia menjadi ninja! Meskipun masih genin. Hey! Semua orang memulai karirnya dari bawah kan. Bangun dari tempat tidurnya, Naruto dengan semangat berlari ke tempat kamar mandi, beberapa menit kemudian Naruto berdiri didepan cermin sambil menatap dirinya sendiri. Memakai baju oranye dengan kacamata ikat dikepalanya.
"Yosha! Selamat pagi dunia! Uzumaki Naruto yang luar biasa disini!"
Setelah menutup pintu dan menguncinya, Naruto berlari menuju ke akademi.
Konoha masih pagi, banyak orang yang beraktifitas disudut-sudut jalan seperti membuka toko makanan, peralatan ninja, dsb. Naruto juga melihat ninja-ninja bertopeng dengan motif binatang berlari dengan kencang dari atap ke atap rumah.
"ANBU" pikir Naruto sambil menatap figures yang dengan kecepatannya sekarang, orang biasa/ civilian akan melihat mereka bergerak dengan ngeblur. Tapi bukan Naruto karena dia adalah awesome tentu saja!
Senyuman lebarnya menjadi sedikit berkurang setelah melihat tatapan melotot dari penduduk desa Konoha, bahkan ada yang berbisik-bisik dibelakangnya "kenapa demon itu masih disini", "aku harap Hokage Ketiga segera mengusirnya" bisik Ibu toko penjual makanan ke pelanggannya.
"Tidak akan lagi, sekarang aku tahu kenapa mereka membenciku dan aku paham! Tunggu saja semuanya, aku akan mengubah pandangan kalian dengan menjadi ninja terkuat yang pernah ada" gumam Naruto sambil mempercepatkan langkah kakinya ke akademi.
-15 menit kemudian-Akademi—
Konoha adalah desa tersembunyi yang tidak terlalu militerilistik, tidak seperti Kumogakure dan Iwagakure. Hal ini ditandai dengan jumlah warga biasa/ civilian yang lebih banyak dibanding jumlah ninja. Tetapi bukan berarti Konoha lemah, tidak! The Will Of Fire konsep yang diturunkan dari Hokage Pertama membuat Konoha tetap menjadi pemenang dari ketiga perang ninja besar sebelumnya. Selain the Will of Fire, Konoha juga terkenal dengan kerjasama timnya! Tim genin, tim Anbu, dll semuanya menggunakan prinsip ini, tapi yang paling terkenal adalah formasi tim Ino-Shika-Cho legendaris yang sudah dilakukan secara turun temurun antar generasi.
Akademi adalah bangunan yang terletak di kaki gunung Hokage, bangunan ini adalah tempat dimana orang-orang yang mendaftar ninja akan dilatih dan tempat dimana ninja resmi menerima misi mereka. Akademi dibangun pada masa kepemerintahan Hokage Kedua, Tobirama Senju untuk keperluan militer.
Melangkahkan kakinya, Naruto masuk kelas dan melihat dia masih satu-satunya yang ada disitu. Tanpa memperdulikan kondisi ini, Naruto masuk dan duduk di belakang seperti biasa dan langsung tidur diatas meja.
-Beberapa menit kemudian-
"Naruto bangun!" Iruka sensei berteriak sambil melemparkan penghapus ke arah Naruto.
"Tuk" penghapus mengenai kepalanya. "Grmmm Iruka sensei" gumam Naruto sambil perlahan-lahan mendongakkan kepala dari tidur singkatnya.
"Bangun Naruto, sekarang waktunya untuk kelas dan juga aku ada pengumuman kepada kalian semua" ucap Iruka yang berdiri didepan kelas yang sudah dipenuhi calon ninja sambil membawa selembar kertas
Semua anak duduk tegap dan berfokus pada apa yang akan dikatakan oleh Iruka sensei, bahkan Shikamaru yang malas juga mendengarkan. Shikamaru adalah ahli waris dari pemimpin klan sekarang, Nara Shikadai. Dia memakai baju hijau dengan mesh terbuka dan celana hitam, rambutnya dikuncrit belakang. Seperti anggota klan Nara lainnya, kemampuan otaknya melebihi rata-rata, tapi juga mempunyai sifat yang malas.
"Oke anak-anak, selamat bagi kalian yang lulus ujian akademi tahun ini. Bagi kalian yang tidak lulus jangan menyerah, masih ada kesempatan untuk mengulangi tahun depan. Aku bangga dengan kalian semua yang telah menjadi muridku, semoga kalian semua mencapai mimpi kalian masing-masing " ucap Iruka sambil tersenyum bangga
Naruto tersenyum lebar, begitu juga anak-anak yang lain. Sakura Haruno, Ino Yamanaka, duo fangirls terbesar dari Uchiha Sasuke juga tersenyum lebar, Choji Akimichi tersenyum kecil sambil terus mengunyah keripiknya.
"Yosha, kita bisa lakukan ini Akamaru" "Barkk!" Kiba Inuzuka dan anjingnya Akamaru berteriak sambil mengepalkan tangannya ke atas.
Semuanya tersenyum kecuali satu anak Uchiha Sasuke yang terus merenung menatap awan dari jendela disampingnya.
"Hahh aku rasa memang mustahil untuk Sasuke menjadi dirinya seperti semula, tidak setelah pengobatan khusus yang diberikan kakaknya" pikir Iruka pahit sambil mengingat beberapa tahun yang lalu kejadian kelam yang menimpa salah satu klan terbesar di Konoha, pembantaian klan Uchiha.
Terus menerus berulang kali melihat kedua orang tuanya mati didepan mata anaknya pasti menghasilkan itu. Ditambah pembunuh orang tuanya adalah kakak laki-laki yang sangat disayanginya.
"Baiklah, tolong diam semuanya, tim 1..." Naruto menutup mata, tidak memperhatikan Iruka yang sedang mengumumkan penempatan tim sampai namanya dipanggil
"Tim 7 Naruto Uzumaki, Uchiha Sasuke, dan Haruno Sakura dibawah kepemimpinan Jounin sensei Kakashi Hatake" Naruto terbangun kaget dan melotot ke arah Sasuke yang sedang melakukan ke arah yang sama, "Kyaaaa rasakan itu Ino-pig" teriak Sakura sambil menari kemenangan.
"Sensei, dengan Sakura-chan ok, tapi kenapa aku harus dipasangkan dengan setim yang sama dengan sitermenung kepala bebek ini" teriak Naruto sambil menunjuk jari telunjuknya kearah Sasuke.
"Naruto, ini adalah keputusan Hokage dan para dewan. Kau tidak bisa protes karenanya. Ditambah nilaimu adalah yang terendah secara keseluruhan ( total dari tes tulis dan praktek ). Sakura adalah top kunoichi tahun ini dan Sasuke adalah Rookie The Year. Ini sudah menjadi bagian dari tradisi jika deadlast dipasangkan satu tim dengan Rookie Of The Year dan Top Kunoichi" jelas Iruka
"Baiklah Iruka sensei" kata Naruto lemas dengan nada pasrah
"Baiklah aku lanjutkan,tim 8 Shino Aburame, Kiba Inuzuka, dan Hinata Hyuuga dibawah kepemimpinan jounin sensei Kurenai Yuhi. Tim 9 masih dalam rotasi tahun lalu. Tim 10 Ino Yamanaka, Nara Shikamaru, dan Choji Akimichi"
Terdengar suara erangan tidak terima, toss, dan kunyahan kripik.
"Kalian tunggu disini sampai jounin sensei kalian datang. Semoga sukses" Iruka kemudian mengoleksi kertas-kertasnya dan keluar dari kelas. Beberapa menit kemudian satu per satu jounin sensei sudah datang dan menjemput tim genin mereka, yang tertinggal hanya tim 7 yang masih menunggu di dalam kelas.
-1 jam kemudian-
"Arggghh dimana sensei kita? Apa dia lupa?" Teriak Naruto sambil mengocak-acik rambutnya
"Mungkin dia sibuk dengan sesuatu?" Jawab Sakura pelan. Sasuke hanya mendengus. Faktanya semua anggota tim 7 juga kesal dengan perilaku ketidaksiplinan senseinya.
"Hehe aku akan membuatnya membayar" kekeh Naruto, dia kemudian menutup pintu, mengikat penghapus papan dengan tali, mencepitkan penghapus papan di sela-sela pintu bagian atas, dan menyambungkan ujuan tali dengan dua cat tembok kecil berwarna hitam yang diletakkan diatas pintu ( aku juga tidak tahu darimana dia mendapatkan hal itu )
"Naruto! Jangan lakukan itu, kita akan dimarahi nanti!" Seru Sakura marah. Sasuke hanya mengangkat bahu, dalam hatinya dia juga ingin senseinya membayar.
"Hehe tenang saja Sakura-chan, ini adalah hukumannya karena telat, bagaimana sensei kita bisa menjadi jounin jika jika tidak displin membuatku tidak mengerti" ungkap Naruto berjalan kembali ke tempat duduknya.
-2 jam kemudian-
"Aragggh jika dia tidak akan datang 5 menit lagi, aku akan melaporkannya pada Jiji" teriak frustasi Naruto
Tiba-tiba pintu terbuka dan seorang pria memakai rompi jounin dengan masker yang miring masuk melalui pintu, tanpa sengaja dia membuka pintu yang otomatis mengaktifkan jebakan.
"Slurrrp" keheningan..
"Opiniku pertama kali pada kalian semua; buruk" 'pufff' Kakashi berwarna hitam pekat berkata sambil menghilang dalam asap.
Ketiga anak tertawa dengan Naruto sampai jungkar balik di lantai, bahkan Sasuke tersenyum kecil.
"Jadi apa kalian sudah selesai?" Tanya seseorang dibelakang mereka secara tiba-tiba
"Apaa?" Ucap ketiga anak serentak sambil melihat kebelakang
"Aturan nomor 026, ninja harus selalu waspada dengan kondisi disekitarnya. Temui aku di atap" Kakashi kemudian melakukan shunshin.
"Cool, ninja nyata memang keren dan mengerikan" pikir Naruto yang sedang berjalan ke atap sambil mengingat bagaimana senseinya tiba-tiba berada dibelakangnya tanpa ada yang mengetahui
-di Atap-
Setelah semua berkumpul di atap dengan Naruto dikanan, Sakura ditengah, dan Sasuke dikiri. Dihadapan mereka adalah jounin sensei Kakashi. Dia mulai berbicara
" Siapa yang membuat jebakan cat tadi?"
" Ano aku sensei" jawab Naruto gugup
Kakashi memandangnya selama beberapa detik yang membuat keheningan semakin intens, Naruto menelan ludahnya. Kakashi berkata
"Trik yang bagus, tapi lain kali ganti tali dengan kawat untuk reaksi yang lebih cepat dan tidak usah memakai penghapus papan, cukup ikat kawat ke pegangan pintu dalam dan hubungkan ke cat diatas. Dengan ini lawan tidak akan melihat ada kawat maupun cat dari luar"
'Drop' hening selama beberapa detik, kemudian
"Awesome, baik sensei terima kasih atas sarannya" ucap Naruto tersenyum lebar
"Sepertinya sensei kita tidak begitu buruk" pikir Sakura tersenyum kecil. Sasuke tidak mengatakan apa-apa selama beberapa detik, tapi kemudian dia mengangkat tangan tanda bertanya
"Sensei, bagaimana kamu yang terkena cat tembok menghilang dalam awan asap dan tiba-tiba berada dibelakang kami?" Kedua rekan timnya juga mengangguk-nggangguk keheranan.
"Simple, versiku yang terkena cat itu adalah kage bunshin dan jurus yang aku gunakan adalah shunshin. Mungkin aku akan mengajarkan ke kalian nanti" ucap Kakashi santai sambil membaca buku Icha-icha
"Baiklah genin kecilku, sebelum kita mulai menjadi tim ada hal yang harus kalian ketahui..
( skip perkenalan )
"Kita akan melakukan tes genin ditempat latihan 7 besok jam 8 pagi. Lebih baik kalian tidak sarapan agar tidak muntah, bye " Kata Kakashi kemudian melakukan shunshin
"Tes genin? Bukannya kita sudah lulus dari akademi?" Tanya Naruto heran sambil melihat rekan setimnya
"Apapun yang dikatakan Kakashi sensei pasti benar, berarti kita akan menghadapi tes lagi" jawab Sakura sambil memandang Sasuke yang tidak mengatakan apa-apa.
"Ano guys, apa kalian ingin makan siang bersamaku di Ichiraku?" Ajak Naruto
"Tidak terima kasih Naruto" ucap Sakura yang masih melihat Sasuke
"Hn, pergi sendiri dobe" jawab Sasuke sambil berbalik arah berjalan kerumah dan meletakkan kedua tangan disaku, Sakura mengikutinya
"Sialan kau Sasuke teme" teriak Naruto
"Hmm apa yang harus dilakukan? Aku masih punya beberapa jam sampai matahari terbenam. Mungkin aku akan pergi ke Ichiraku dan latihan disuatu tempat nanti" pikir Naruto sambil mengangguk. Dia kemudian berlari ke Ichiraku sambil berteriak
"Ramennn aku datang!"
-Beberapa Menit Kemudian- di tempat latihan 7
"Tajuuu Kage Bunshin no Jutsu"
"Pufss" Ratusan klon berwarna orange tiba-tiba muncul ditempat latihan yang notabene cuma tanah berumput yang luas.
"Baiklah setengah dari kalian berpisah dan bertempur satu sama lain, yang menang akan mendapatkan kupon gratis Ichiraku. Ini sisi A ( Naruto sambil menunjuk ratusan klon yang berada di kanannya ) ini sisi B ( dia menunjuk sisanya yang berada dikirinya) siap? Mulai!" Original Naruto kemudian duduk dibawah pohon sambil mengamati klonnya bertempur.
'Puffs' satu klon membubarkan diri dalam awan asap dan Naruto tiba-tiba mendapatkan ingatan bahwa dia telah dipukul dibagian pipi kanannya.
"Apa -apaan itu" pikir Naruto kaget sambil memegangi pipi kanannya yang notabene tidak terluka apapun.
"Mungkinkah, ingatan klon yang mati akan kembali ke original?" Pikir Naruto serius.
Tidak seperti yang orang-orang desa Konoha pikirkan, Naruto tidak idiot. Dia bertindak seperti itu karena dia takut apa yang akan orang-orang lakukan jika setan menjadi pintar? Setelah semua sabotages yang dia terima di akademi. Naruto memutuskan bahwa bertindak menjadi idiot adalah yang utama sementara untuk saat ini. Naruto memang tidak genius alami seperti Itachi Uchiha dan dia juga bukan genius kerja keras seperti Maito Gai, tapi dia mempunyai sifatnya tersendiri yaitu sifatnya yang tidak bisa ditebak yang dia tunjukkan ketika melakukan prank sehari-hari. Bagaimanapun, bagaimana bisa anak kecil umur 7 tahun bisa menghindari kumpulan Anbu, Chunin, dan bahkan Jounin ketika mengejar dalam salah satu pranknya?
"Jutsu ini awesome, aku akan menjadi kuat dalam waktu singkat!" Teriak Naruto sambil melompat-lompat.
Yah kita tidak bisa mengubah fakta bahwa Naruto tetaplah Naruto
Yosh Prolog beserta chapter 1 telah selesai.
Berikan pikiran kalian dikomentar
Catatan:
Bunshin No Jutsu ( Jurus klon ) Rangking E. Ini adalah teknik dasar yang dapat digunakan setiap shinobi. Untuk teknik ini, pengguna membuat satu atau lebih afterimages dari diri mereka untuk bergerak bersama mereka. Tidak seperti kebanyakan teknik kloning lainnya, afterimage ini tidak memiliki substansi dan dengan demikian tidak mampu merusak lawan
Oiroke No Jutsu ( jurus seksi ) Rangking E. Naruto Uzumaki menciptakan teknik ini untuk mempermainkan pria. Pengguna berubah menjadi wanita cantik, dengan perhatian khusus diberikan pada sosok wanita, payudara, dan pinggang
Kage Bunshin No Jutsu ( Jurus klon bayangan ) Rangking B. Jutsu ini memungkinkan pengguna untuk membuat satu atau lebih salinan dirinya. Chakra pengguna terbagi rata antara mereka dan klonnya: membuat satu klon akan memberikan setengah chakra pengguna, membuat dua klon akan memberikan masing-masing sepertiga dari chakra pengguna, dan seterusnya. Setelah tersebar, pengalaman klon dan chakra yang tersisa ditransfer kembali ke pengguna
Tajuu Kage Bunshin No Jutsu ( Jurus banyak klon bayangan ) Rangking A. Versi peningkatan dari jurus klon bayangan. Pengguna membuat banyak klon bayangan pada teknik ini.
Shunshin No Jutsu ( Teknik perpindahan cepat ) Rangking D. Dengan menggunakan Teknik Flicker Tubuh/ shunshin, seorang ninja dapat bergerak jarak pendek ke jarak jauh dengan kecepatan yang hampir tidak bisa dilacak. Bagi pengamat, sepertinya pengguna telah berteleportasi. Ini dicapai dengan menggunakan chakra untuk sementara waktu vitalisasi tubuh dan bergerak dengan kecepatan ekstrim. Jumlah chakra yang dibutuhkan tergantung pada keseluruhan jarak dan ketinggian antara pengguna dan tujuan yang dituju
Sumber:
NB: aku tahu kedengarannya aneh dengan membuat jurus berbahasa Indonesia, oleh karena itu aku akan membuatnya tetap dalam bahasa Jepang dengan terjemahan dan catatan dibawahnya. Bagaimana menurutmu guys?
Have a good day
