Yosshh kembali lagi dengan chapter terbaru dari "Reach Your Dream!"

Aku baru mengecek statistik cerita ini dan bayangkan terkejutnya aku ketika melihat bahwa sudah ada 1000 viewers dan ratusan visitors! Wah terima kasih guys. Sejujurnya aku tidak menyangka untuk mendapatkan 1000 lebih viewers secepat ini. Yoshh untuk merayakannya, penulis mempersembahkan chapter khusus hari ini dengan 5000 lebih kata!

Oh ya mungkin aku akan menulis lagi cerita ini tetapi dalam versi bahasa Inggris mempertimbangkan bahwa banyak orang luar juga yang membacanya. Bagaimana menurutmu guys? Tenang saja yang ini tidak akan aku hapus. Nanti jika iya aku akan membuat cerita ini lagi dengan bahasa yang berbeda

Oh ya mulai saat ini aku tidak menulis lagi disclaimer ya karena sudah di chapter 1 dan 2

Seperti biasa, balasan terhadap komentar dan catatan akan berada dibawah

Tanpa menunggu lebih lama lagi, enjoy!

-Di Tempat Latihan 9-

Ketika di pagi hari dan siang harinya melakukan misi bersama tim 7, Naruto sedang melakukan latihannya sendiri pada sore hari bersama tim Gai

"Yosshh Naruto-kun karena kamu pertama kali bergabung latihan, cobalah untuk memakai ini" Gai melemparkan empat dekker abu-abu kecoklatan ke Naruto yang menangkapnya tapi langsung menyesalinya karena dia dipaksa berlutut.

"Gai sensei, benda ini sungguh berat. Apa ini?" ucap Naruto sambil menaruh dekker-dekker itu dengan pelan ke tanah

"Itu adalah dekker berat badan untuk latihan Naruto-kun, pasangkan ke kedua tangan dan kakimu sebelum memulai latihan. Jangan pernah melepas mereka sebelum aku memerintahkanmu, ok" beritahu Gai sambil menunjukkan jempolnya ke arah Naruto

"Ok Gai sensei" Naruto memakai kedua dekker dengan ukuran yang lebih kecil ke lengannya dan sisanya dia pasang ke kakinya.

"Urgh, benda ini berat sekali" gerutu Naruto sambil mencoba menggerakkan anggota badanya sedikit-demi sedikit. "Berapa kilo per dekker ini Gai sensei?"

"Untuk pemula aku hanya memberikanmu 15kg kedua tanganmu dan 30kg ke kedua kakimu Naruto-kun" kata Gai mengangguk-nggangguk seakan tidak masalah

"Hanya" pikir Naruto meringis. Dia kemudian melihat-lihat anggota tim 8 yang lain dan menemukan sesuatu.

"Gai sensei, kenapa hanya kamu, Rock Lee, dan aku yang memasang ini" sambil menunjuk ke dekkernya "Mengapa Neji dan Tenten tidak menggunakannya?"

"Oh, itu karena gaya mereka yang berbeda, Neji memang taijutsu spesialis karena klannya, tapi dia lebih mengutamakan kecepatan dan kelincahan dibanding kekuatan. Sedangkan Tenten dia lebih berfokus pada bukijutsu plus dia berkata tidak ingin menjadi gadis berotot. Aku memberikannya padamu karena aku yakin tubuhmu akan bisa menahan beban ini, apa kau sanggup menerimanya Naruto?" Tanya Guy serius

Naruto dengan semangat berkata "Aku akan memberikan yang terbaik Gai sensei"

"Yoshh untuk pemanasan, Naruto-kun untuk membiasakan berat badanmu yang baru, tolong lakukan 20 putaran mengitari tempat latihan ini, 50 push ups, 50 sit ups, dan 10 kali pull ups. Lee! kau dan aku akan melakukan rutinan kita. Tenten dan Neji lakukan pemanasan ringan dengan memutari Konoha 20 kali, apa kalian siap? Mulai" Teriak Guy yang dijawab serentak oleh murid-muridnya+murid barunya "Ha'i Gai sensei"

-45 Menit Kemudian-

"hah hah hah" Naruto dengan keringat yang bercucuran, terlentang lelah dengan punggungnya memyentuh tanah, Menghadap ke langit, dia berpikir "Hal ini sungguh berat, tetapi aku tidak akan menyerah. Aku bisa merasakan ototku menegang, melentur dan menjadi lebih kuat" Sambil memejamkan mata, dia berpikir tentang orang-orang yang berharga baginya; Hokage jiji, Teuchi Jiji, Ayame nee san, Kakashi sensei, Sakura, teme, dan teman-temannya

"Yossh karena semuanya berkumpul disini, mari kita mulai latihannya" teriak Gai yang baru datang, dia terlihat seperti tidak melakukan latihan apapun dengan bukti sedikit keringat di tubuhnya seakan-akan rutinitas yang baru dia lakukan tidak ada apa-apanya. Sedangkan salah satu muridnya, Lee yang berada disampingnya dengan keringat yang bercucuran.

"Naruto, datang kemari" Undang Gai ke Naruto yang perlahan-lahan bangun dan berjalan ke depannya

Gai mengangkat jari telunjuknya

"Ingat Naruto, jangan pernah melepaskan beban ini meskipun kamu sedang makan, latihan, dan tidur. Intinya jangan pernah melepaskannya setiap waktu kecuali hal itu darurat dan aku mengizinkanmu"

"Yang kedua aku ingin mengajarkanmu gaya taijutsu asliku, Goken/ tinju kuat. Hanya dua orang di Konoha yang menggunakan gaya ini. Apa kamu menerimanya Naruto?"

Naruto dengan mata melebar menjawab "Aku paham Gai sensei. Aku sangat berterima kasih karena menawarkan gaya aslimu" membungkuk dihadapan senseinya " Aku sangat terhormat untuk bisa memakai gaya ahli taijutsu Konoha"

"Baiklah Naruto. Goken adalah gaya taijutsu yang bergantung pada kemampuan fisik yang berfokus pada kerusakan eksternal . Gaya ini dirancang bagi mereka yang mempunyai kemampuan fisik luar biasa untuk menghancurkan tubuh dan tulang lawan. Goken berbeda 180% dengan Gentle Fist/ tinju lembut milik klan Hyuuga yang berfokus pada bagian dalam tubuh. Untuk mempelajari Goken, kau harus memperkuat tubuhmu terlebih dahulu makanya aku menyuruhmu untuk melakukan latihan ini dengan tujuan itu" jelas Gai

-Malam Hari Jam 9-

Seseorang berambut pirang dengan napas yang tersengal-sengal sedang berjalan ke rumahnya dengan pelan. Membuka pintu, Naruto akan jatuh ke kasur tapi dia ingat sesuatu yang memberhentikannya untuk tidur.

"Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat" pikirnya sambil membuat jari-jarinya menyilang satu sama lain

"Tajuu Kage Bunshin No Jutsu" Mengeluarkan seluruh chakranya yang tersisa, Naruto membuat sekitar 300 klon memenuhi rumah dan terasnya.

"Ok, kalian semua sekarang pergi ke perpustakaan untuk belajar apapun yang bisa dipelajari. Tetapi sebelum melakukannya. Kau " Tunjuk Naruto dengan klon yang berdiri dibelakang pintu. "Jadilah diriku sendiri. Yang lain gunakan henge. Bubarkan diri kalian masing-masing besok jam 06.20 dengan interval 5 orang per 30 detik. Mengerti!" Perintah Naruto yang mendengar "Ha'i boss" dari klon-klonya.

Setelah memberikan instruksi Naruto jatuh ke kasur dengan pantatnya terlebih dahulu dan langsung tertidur

-Esok Hari Jam 6-

Membuka matanya, Naruto bangun dan bersiap-siap untuk rutinitas berkumpul bersama timnya. Setelah mandi dan berpakaian, dia bermeditasi diatas kasur untuk mengelola informasi dari para klon yang dia perintahkan pada malam sebelumnya untuk pergi ke perpustakaan. Menutup matanya dan berkonsentrasi, hal pertama yang dia ingat adalah petugas perpustakaan yang tidak mengizinkannya masuk kemudian Naruto mendapatkan masukan informasi secara tiba-tiba dari klon lainnya secara bertahap tentang apa itu chakra, teori chakra, chakra kontrol untuk pemula I, chakra kontrol untuk pemula II, strategi dan analisis dengan shogi, teori manipulasi alam, teori manipulasi bentuk, teori Ninjutsu, teori Genjutsu, teori Bukijutsu, teori Fuinjutsu, apa itu Kekkai Genkai, teori ninja medis, dan teori Kenjutsu.

Satu jam kemudian Naruto membuka matanya. Berdiri dari keadaan duduk meditasinya, hal yang pertama kali dia katakan adalah "Menakjubkan" bisik Naruto takjub

"Sepertinya benar dugaanku, membubarkan klon dengan interval waktu bisa meringankan sakit kepala yang aku terima dan bermeditasi membuatku mengelola informasi dengan mudah, terima kasih Kakashi sensei dan orang yang membuat jurus Kage bunshin" pikir Naruto bersyukur

Yang tidak Naruto ketahui, di bawah tanah seorang laki-laki tinggi dengan rambut putih dan lipatan besi hitae-ate melapisi dahi dan bagian pipinya tiba-tiba bersin.

"Urghh ada seseorang yang membicarakanku"

Orang mati bisa bersin? Penulis juga tidak tahu

-Besoknya pada Sore Hari-

Setelah melakukan rutinitas biasanya yaitu misi bersama tim 7 di pagi dan siang hari serta melakukan latihan individu bersama tim 9. Naruto sedang berjalan ke kantor Hokage dengan senyum kecil diwajahnya mengabaikan bisikan dan tatapan tidak enak penduduk desa. Tanpa mengetuk pintu, Naruto menerobos masuk

"Halo Jiji"

Hokage ketiga mendongak dari pekerjaannya dan tersenyum melihat siapa yang datang

"Hai Naruto-kun, ada yang bisa kubantu?"

Naruto menggaruk bagian belakang kepalanya dan berkata "Sebenarnya jiji, apa ada ninja di desa ini yang bisa mengajarkanku elemen angin dan seni kenjutsu?"

Mendengarkan pertanyaan si pirang. Posisi tubuh Hiruzen tiba-tiba berubah drastis menjadi tegap, dia menyalakan pipa dengan jurus api kecil, memasukkannya dalam mulutnya dan mengeluarkan asap "Hmm permintaan yang menarik Naruto, apakah Kakashi tidak cukup untuk menjadi gurumu?"

Naruto mengibaskan kedua tangannya didepan dengan panik " Bukan begitu Jiji, Kakashi sensei adalah guru yang hebat. Tapi selama ini yang dia ajarkan adalah kerjasama tim. Aku ingin meningkatkan skill shinobiku, jadi dengan Kakashi sensei yang mempunyai elemen api dan petir, aku harus mencari guru untuk mengajarkanku sisanya"

Hiruzen menatap wajah Naruto selama beberapa detik, kemudian mengadopsi pose berpikir dia berkata

"Hmm, sangat optimis bagimu Naruto untuk belajar jurus elemental. Kau tahu hal itu akan diajarkan ketika kamu chunin, kan? Yah aku tidak melihat masalah dengan itu. Mengenai permintaanmu aku yakin anakku Asuma akan dengan senang hati mengajarimu" Hiruzen menjentikkan jarinya dan seorang shinobi bertopeng dengan rambu ungu yang panjang dan juga katana yang diikatkan disampingnya tiba-tiba muncul didepannya. Dilihat dari bentuk tubuhnya dia adalah wanita

"Neko, mulai hari ini kau mempunyai misi jangka panjang untuk melatih Naruto disini, mengerti?" Hiruzen berkata sambil menunjuk jarinya ke Naruto.

"Baik Hokage-sama" jawab wanita bertopeng berambut ungu dengan tegas

"Uhm Jiji, aku juga ingin minta izin untuk mempelajari gulungan jurus untuk genin di perpustakaan. Kau tahu kan mereka tidak menerima setan untuk membaca" kata Naruto pelan menghadap ke bawah

Hiruzen menghela napas sedih. Mengambil secarik kertas dan tinta,dia menulis sesuatu. Setelah selesai dia memberikannya kepada Naruto.

Naruto menerima dan membacanya sejenak, matanya hampir keluar dari soketnya karena kaget. Menghadap orang tua yang ia anggap kakek, Naruto berkata dengan mata melebar "Perizinan untuk bagian Jounin?"

Hiruzen mengangguk mengonfirmasi pernyataannya

"Kau layak mendapatkannya Naruto, ingat jangan sampai menyalahgunakannya, aku mempercayaimu" Hiruzen berkata dengan serius kepada anak laki-laki didepannya yang sudah dia anggap cucu.

"Terima kasih banyak Jiji" seru Naruto tersenyum lebar

Hiruzen melambaikan tanganya dan mereka berdua keluar

"Kau bahkan lebih dari layak untuk mendapatkannya Naruto setelah semua beban yang kau bawa dan telah lakukan untuk desa ini" pikir Hiruzen sedih sambil memandang foto Hokage keempat didinding kantor.

"Minato, aku tidak akan membiarkan amanatmu kubuang sia-sia"

Menghadap kembali ke meja kursinya, Hiruzen tidak bisa kembali berpikir tentang apa yang diminta Naruto hari ini

"Tidak kusangka dia sudah mengerti tentang jurus elemental dan kenjutsu. Aku heran hal apa saja yang telah kau pelajari selama ini Naruto"

-Malam Harinya-

Naruto POV

Setelah berpisah dengan Yugao sensei sesudah memutuskan bahwa aku akan mulai berlatih dengannya bersamaan dengan pencarianku ke Asuma sensei besok

"Yah itu rencanaku untuk besok" pikirku sambil tertatih-tatih berjalan menuju rumah.

Aku meringis mengingat penyebab gaya berjalanku sekarang. Ternyata Gai sensei telah memutuskan untuk menambah beban berat dekkerku di hari kedua ini karena dia menilai bahwa aku terlalu cepat beradaptasi dan regenerasi dari latihan 'neraka' yang mereka jalani, dia sepenuhnya heran karena bahkan Lee yang genius kerja keras butuh waktu setidaknya 3 hari sebelum menaikkan bebannya agar tidak merusak organ tulang, otot, dan pertumbuhannya.

Gai sensei juga memerintahkanku untuk memakan sayur-sayuran setiap hari dan membatasi asupan ramen makanan dewa sekali seminggu. Meskipun aku menangis memikirkannya, tapi aku juga mengerti untuk kebaikanku sendiri

"Kyuubi sekali lagi aku berterima kasih padamu" pikirku ketus. Yah setelah mengandung monster berukuran gunung dan diperlakukan seperti salah satu jenisnya tidak semuanya buruk kan?

Aku sekarang membawa beban 20kg per lengan dan 40kg per kaki. Ternyata untuk menaikkan dan menurunkan berat badan ini tidak semudah langsung melepasnya, aku ingat ketika Gai sensei memasang tanda ram dan tiba-tiba garis-garis hitam di dekkerku menyala. Ketika aku mencoba bergerak terasa seperti berenang di lumpur tebal. Jawabannya ternyata

"Segel" goresan berwarna ini ternyata sangat fleksibel dan menakjubkan. Mereka mengatakan bahwa guru master Fuinjutsuu bisa membuat segel pada setiap keadaan

"Hmmm mungkin aku akan mencoba mempelajarinya kapan-kapan. Untuk saat ini chakra kontrol, taijutsu, ninjutsu, dan kenjutsu yang terpenting" pikirku sambil mengingat-ingat banyak informasi yang telah aku dapatkan semalam.

-END POV-

Menutup pintunya, Naruto berdiri diatas kasur dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya yaitu menciptakan ratusan kage bunshin. Kali ini dia membaginya menjadi 4 bagian pleton sama rata. Pleton pertama belajar tentang setiap seni shinobi yang ada di perpustakaan baik itu teori, jurus, strategi, dsb. Tapi kali ini dia tidak memerintahkan mereka untuk henge menjadi orang lain karena telah mendapatkan izin dari Hokage ketiga, bahkan sampai kesektor hanya jounin yang boleh masuk, mengingat itu Naruto menyeringai.

"Hehe semoga kau tidak akan menyesalinya nanti Jiji" pikirnya terkekeh.

Pada pleton kedua, Naruto memerintahkan mereka untuk belajar chakra kontrol menempel dan memutar daun di dahi sebanyak-banyaknya, pleton ketiga belajar chakra kontrol menaiki pohon, dan yang terakhir agar belajar chakra kontrol berjalan diatas air. Mengapa dia hanya berfokus pada chakra kontrol dibanding jurus elemental maupun jurus yang lain? Berada dalam kondisi terburuk dengan chakra kontrol sejak kelahirannya, gen Uzumaki, plus Kyuubi membuat Naruto menjadi sumber baterei chakra yang mengakibatkan chakra kontrolnya sangat buruk, hal inilah alasan dia tidak bisa membuat bunshin di akademi. Mempunyai terlalu banyak chakra seukuran dinosaurus dan disuruh untuk memproyeksikan chakra seukuran semut sangat mustahil tanpa adanya kontrol chakra yang tepat. Naruto memutuskan untuk meningkatan kontrol chakranya agar lebih efisien disetiap outputnya.

Puas dengan perkataannya Naruto terjatuh di pantatnya tertidur pulas

-Keesokan Harinya -

Setelah melakukan rutinitas biasanya Naruto langsung memasuki pose bermeditasi untuk bersiap-siap menerima masukan informasi massal.

Satu jam kemudian kita bisa melihat si pirang perlahan-lahan membuka matanya dan dia bergumam "itu adalah banyak informasi dattebayo". Mencoba meringkas semuanya, Naruto merenung sendiri.

"Hmm latihan chakra kontrol daun memutar sudah aku kuasai, sedangkan pohon berjalan masih ada kemajuan sebanyak 25%, dan air berjalan 3%. Yah seperti yang aku duga, aku tidak bisa melanjutkan ketahap yang selanjutnya sebelum menguasai pohon berjalan terlebih dahulu" pikir Naruto dengan menyentuh dagunya sambil mengingat bahwa teknik berjalan diatas air adalah latihan chakra kontrol menengah. "Mari kita lihat seberapa banyak aku belajar tadi malam, aku menemukan 5 jurus elemen angin, 5 jurus elemen api, 5 jurus elemen air, 5 jurus elemen petir, dan 5 jurus elemen tanah. Chakra manipulasi alam dan bentuk oleh Hiruzen Sarutobi, Chakra kontrol menengah, Chakra kontrol maju dan ninja medis oleh Tsunade Senju, Kenjutsu maju, Taijutsu maju, Genjutsu maju, dan Fuinjutsu oleh Minato Namikaze." Akhirnya yang Naruto cari ternyata ada dibagian jounin dan dia telah mendapatkannya. "Dikarenakan fuinjutsuu ternyata sangat langka, aku beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk membaca bukunya" pikirnya gembira.

Setelah mengolah semua informasi yang dia dapatkan beserta hasil latihannya semalam, Naruto keluar dari rumahnya. Sebelum dia berjalan menuju tempat latihan tim 7, si pirang melakukan segel tangan menyilang

"Puffss" tiba-tiba ada empat klon yang muncul disamping pembuatnya

"Yah padahal aku berniat dengan hanya membuat dua klon, tetapi ini bukti bahwa chakra kontrolku membaik dibanding sebelumnya" gumam Naruto

Menunjuk dua klon pertama, dia menyeringai dan meninjunya "selamat tinggal" dan "puffs" dua klon langsung dipaksa membubarkan diri. Sisanya dua klon meneguk ludah mereka ketakutan "Kau yang pertama, kunjungi Asuma sensei" tunjuk Naruto ke klon yang pertama. "Sedangkan kau berlatih dengan Neko sensei, mengerti!" "Ha'i boss"

-Beberapa Jam Kemudian-

Setelah melakukan misi rangking D yang lain, kali ini membantu nenek yang pindah rumah untuk memindahkan seluruh perabotannya ke rumahnya yang baru, Naruto kembali ke tanah latihan tim 7 beserta timnya.

"Ok genin kecilku untuk hari kedua pada siang hari ini ini kita tidak akan melakukan misi rangking D yang lain. Hari ini aku ingin mengetahui kekuatan kalian secara individu agar kita bisa membentuk tim sebagaimana tugasnya masing-masing. Pertandingan pertama akan menjadi Sakura vs Naruto dan pemenangnya akan melawan Sasuke. Tidak ada benturan yang bisa mengakibarkan permanen" melihat ketiga geninnya mengangguk dan mempersiapkan diri, Kakashi memberi isyarat mulai.

Sakura pertama kali membuat gerakan, dia menciptakan dua bunshin yang langsung berlari ke si pirang dengan zig-zag sambil memegang kunai, Sakura asli mengambil shuriken dan menunggu momen.

Klon pertama mencapai Naruto dengan mengayunkan kunainya. Sebelum sampai menarik darah, klon pertama langsung menghilang begitu saja setelah merasakan pukulan menghantam perutnya. "Dia lebih cepat dibanding ketika di akademi" pikir Sasuke sambil mengamati pertandingan dengan seksama.

Merasakan bahaya dari belakang, Naruto membungkuk ke depan dan langsung memasuki posisi push up dan melakukan lompatan kebelakang dengan kedua tangan sebagai tumpuan yang mengenai kepala klon, otomatis menghilangkannya.

Sakura asli terkejut sebentar dengan seberapa mudah klonnya dikalahkan sebelum menguatkan dirinya. Mengambil shuriken dia melemparkannya ke Naruto sambil berteriak "Shuriken bunshin no jutsu" tiga shuriken menjadi sepuluh yang siap 'memeluk' Naruto seperti pelukan kaktus.

Melakukan segel menyilang, muncul dua kage bunshin Naruto yang memegang tangan si pirang dan melemparkannya ke samping, otomatis menghindari dari titik shuriken.

"Puffs" Memori dua kage bunshin yang ditusuk tiga shuriken membuat Naruto berkedip "Tiga? Oh ya yang lain cuma ilusi". Tanpa menunggu Sakura membuat langkah selanjutnya, Naruto berlari ke arahnya dan melemparkan pukulan ke arah wajahnya. Memikirkan bahwa dia tidak akan sempat menghindari dari pukulan, Sakura melakukan blok.

"Bug" pukulan Naruto menghantam tangan Sakura yang mengakibatkan yang terakhir menarik tangannya dan meringis kesakitan.

"Aduh sakit sekali, tangan macam apa kau Naruto?" . Mengambil kesempatan lengahnya Sakura, Naruto langsung berlari ke belakangnya dan memukul lehernya membuatnya tidak sadar yang segera dia bawa ke arah timnya menonton yaitu dibawah pohon.

"Kerja bagus Naruto" seru Kakashi sambil menepuk tangan "Pertandingan berikutnya akan dimulai, apakah keduanya siap?" Melihat anggukan keduanya dia memulai pertandingan.

"Sakura meskipun dari dulu tidak bersinar karena kekuatan fisiknya, tapi bisa dikalahkan semudah itu berarti Dobe sudah berbeda, aku harus hati-hati" pikir Sasuke sambil memasuki sikap taijutsu klannya, the interceptor

Kali ini Naruto membuat langkah pertama, menyilangkan tanganya dia membuat 5 klon yang langsung berlari ke arah Sasuke.

Merunduk dari tendangan klon pertama, Sasuke berputar dan menendang dada klon kedua yang menyelinap dibelakangnya. Merasakan klon ketiga yang meloncat melakukan tendangan tumit kebawah, Sasuke melakukan flip-up ke belakang dan melempar beberapa kunai yang langsung membuat tiga klon membubarkan diri dalam awan asap.

Naruto yang selama ini mengamati bagaimana Sasuke bergerak, mengambil inisiatif dan berlari lurus ke arahnya. Melayangkan pukulan ke dada Sasuke hanya untuk dihindari olehnya dan dibalas dengan tendangan silang ke kepala. Naruto menggunakan tangannya untuk memblokir tendangan dan bermaksud untuk memukul lagi dengan tangan kiri ketika Sasuke melakukan posisi sit up, menggunakan kedua tangannya sebagai tumpuan dibelakang kepala dan meloncat menendang Naruto dibagian dada membuat si pirang terbang beberapa meter kebelakang.

"Hoho meniru gerakanku ya, lumayan teme" ejek Naruto yang kembali berdiri dan mengibaskan tangannya ke dada untuk membersihkan kotoran.

"Katakan padaku setelah mengalahkanku dobe" balas Sasuke

Tidak mau menunggu Naruto pulih, Sasuke membuat beberapa segel tangan dan mengeluarkan bola api besar dari mulutnya yang menuju Naruto

"Katon: Goukakyu No Jutsu" Naruto membuat dua kage bunshin dan melakukan trik yang sama seperti Sakura sebelumnya.

Mendarat dengan aman dan mengabaikan ingatan kedua klonnya dibakar hidup-hidup. Naruto langsung maju dan memukul Sasuke dengan tangan kanan yang diblok oleh Sasuke dengan kedua tangannya dalam posisi silang yang langsung menyesalinya dengan indikasi meringis sedikit ketika melakukan pemblokan. Mengabaikan rasa kesemutan, Sasuke meluncurkan tendangan kanan silang ke arah kepala Naruto yang merunduk menghindari tendangan. Memegang kaki kiri Sasuke, dia menariknya dan memukul perut Sasuke sekuat tenaga

"Bug"

Sasuke sedikit muntah darah dan ludah, meringis menahan sakitnya, dia mencoba meninju Naruto yang berada diatasnya hanya untuk diblokir oleh tangan si pirang, menguatkan kaki yang satunya Sasuke kembali berdiri dan mencoba menghancurkan si pirang dengan tendangan yang hanya mengenai angin karena Naruto meloncat ke belakang.

Memustkan bahwa dia sudah mendapatkan informasi yang cukup, Kakashi memanggil pertandingan "Sudah cukup kalian berdua. Besok, aku akan menjelaskan tentang formasi tim kita, dipahami?"

"Ha'i sensei"

Kakashi menggendong Sakura, mengibaskan tanganya ke dua muridnya, dia menghilang melalui shunshin. "Jaa ne"

Sasuke mendekati Naruto dan mengulurkan tangannya "Tadi adalah spar yang bagus dobe. Aku penasaran bagaimana kau berlatih? Gerakanmu sangat berbeda dengan di akademi"

Memegang tangannya, Naruto menyeringai dan menjawab " Rahasia teme, mungkin kalau kau bisa mengalahkanku aku akan memberitahumu"

Sasuke mendengus "tak mungkin" sebelum mengibaskan tanganya dan meninggalkan tempat latihan.

"Sampai ketemu besok dobe"

"Kau juga teme"

Merasa sendirian di tempat latihan, Naruto memejamkan matanya dan baru saja menerima ingatan klon yang bertemu Asuma sensei beberapa menit yang lalu

"Yah ini sangat berbahaya, klon yang membubarkan diri secara tiba-tiba pada waktu yang tidak bisa aku tebak bisa membuat konsentrasiku lengah apalagi ketika ditengah-tengah panasnya pertempuran" pikir Naruto sambil memikirkan pertemuannya dengan Asuma sensei tadi

-Flashback On-

Mendatangi tempat latihan 10, klon Naruto berhenti berjalan melihat tim 10 ada disini. Gadis berambut pirang panjang, Ino Yamanaka sedang bercakap-cakap dengan Choji temannya dari klan Akimichi. Didekat mereka berada dibawah pohon adalah Shikamaru, dia sedang bermain shogi dengan seorang pria memakai rompi jounin dan selendang, berambut hitam, dan merokok.

"Oh itu dia" pikir klon saat melihat deskripsi orang itu cocok dengan yang diberitahu Hokage

Menghampiri mereka klon menyapa teman-temannya,

"Haii Ino, Choji"

"Oh hai Naruto, apa yang kau lakukan disini?" Ino menghentikan percakapannya dengan Choji dan menghadap Naruto

"Hai Naruto, pakaian yang bagus" Choji mengangguk

Naruto menggaruk bagian belakang kepalanya dan berkata "Hehe aku ingin berbicara dengan Asuma sensei"

Ino memeringkan kepalanya "apa yang ingin Naruto bicarakan dengan Asuma sensei?" Melihat Naruto dari bawah ke atas dia berkedip "Aku akui Naruto tampak pantas memakai pakaian itu"

Naruto melambaikan kedua tangannya ke mereka dan berjalan mendekati dua orang yang bermain shogi.

"Hai Shikamaru"

Shikamaru mendongak Naruto dan berkata dengan malas sambil mengibaskan tangannya "Oh halo Naruto, apa yang kau lakukan disini?"

"Oh hanya ingin berbicara dengan Asuma sensei sebentar, bolehkah?"

Shikamaru mengganguk "Silahkan, lagipula pertandingan sudah selesai" katanya malas sambil berbaring di punggungnya menghadap awan.

Seakan-akan terdapat aba-aba, pria yang menjadi musuh Shikamaru ini mengerang dan mengacak-acak rambutnya frustasi

"Sialan, ini kekalahan yang ke-18" gumamnya rendah

"Kerja bagus Shika". Mendongak dari papan shogi dia menatap wajah Naruto.

"Jadi apa yang bisa aku lakukan untukmu Naruto?"

"Ugh Asuma sensei, bisakah kita berbicara secara pribadi?"

Asuma mengangkat alisnya tapi tidak berkata apapun, berdiri dan menunjukkan jalannya dia berkata "Tentu, ikuti aku"

Beberapa menit kemudian mereka tiba di dalam hutan dengan tanah lapang, Asuma berhenti berjalan dan berbalik menghadap klon Naruto.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Naruto?" Dia mengambil rokok dan menyalakannya dengan api

"Asuma sensei, aku telah belajar mengenai teori manipulasi alam pada elemen angin, tapi aku tidak bisa membuat kedua sisi chakraku menjadi tajam seperti yang dicatat pada buku. Bagaimana kamu melakukannya?"

Asuma tidak bergerak, berkedip berulang kali, dia bertanya dengan nada tidak percaya

" Naruto, manipulasi alam akan diajarkan ketika chunin. Bagaimana kau sadar akan hal itu? Dan bukankah gurumu kalau tidak salah adalah Kakashi kan?"

Naruto dengan tenang mengeluarkan buku bingo dan membuka halaman Kakashi, menunjukannya pada Asuma, dia menjawab " Aku belajar melalui buku yang kubaca di perpustakaan sensei, mengenai pertanyaan keduamu. Kakashi sensei mempunyai elemen petir dan api jadi aku rasa untuk elemen angin aku harus mencari guru yang lain"

Asuma keringat jatuh "oh buku bingo tentu saja" dan bergumam "anak-anak sekarang dan ketidaksabaran mereka" yang membuat Naruto tersenyum.

Menghela napas dia mengeluarkan sepasang pisau parit dari kantong ninjanya dan menunjukkan pada Naruto.

"Ini adalah pisau paritku, seperti yang kau lihat ada gerigi-gerigi kecil disini yang memudahkanku untuk menyalurkan elemen angin ( sambil menunjukkan tepi pisau ) Dengan membayangkan bentuk chakraku seperti pisau yang tajam yang saling menggores dan mengaplikasikannya kedalam pisau ini maka akan menghasilkan pisau parit yang sangat tajam dengan kata lain pisau ini dikuatkan dengan sisi menusuk dari elemen angin" Asuma menyalurkan chakranya dan pisau menyala biru terang dengan bagian-bagian yang bergerigi tadi terlihat lebih jelas menandakan bahwa terlingkupi elemen angin.

"Coba perhatikan ini Naruto" Asuma melemparkan pisau yang dilingkupi chakra ke pohon didepannya dan hasilnya pisau itu menembus dengan mudah ke pohon pertama seperti pisau membelah mentega, melalui pohon kedua, dan bahkan menembus batu besar dibelakangnya, pisau berhenti setelah menancap tanah dan menciptakan satu meter kedalaman.

"Whoa" kata Naruto takjub setelah melihat kekuatan pisau yang dilapisi chakra elemen angin.

Asuma mengambil pisaunya, memasukan ke kantongnya dan menepuk pundak Naruto "Meskipun kelihatannya mudah, tapi hal ini sangat sulit Naruto. Manipulasi alam tidak diajarkan ketika chunin tanpa suatu alasan"

Naruto mengangguk mengerti dan membungkuk "terima kasih telah mengajarkanku Asuma sensei" dan membubarkan diri "puffs"

Asuma berkedip dan tiba-tiba tertawa "Kage bunshin huh, anak itu penuh dengan kejutan"

-Flashback Off-

"Membayangkan chakraku menjadi sisi dua pisau yang saling bergesekan ya jadi itu untuk elemen angin. Di buku yang aku temukan untuk yang lain harus sesuai dengan sifat elemennya seperti angin yaitu memotong, api membakar menjadi abu, air membasahi total, tanah menjadikannya hancur, petir mengkerut. Hmm mungkin aku akan mencobanya" pikir Naruto membandingkan informasi dari buku yang telah dia baca dengan saran langsung dari yang berpengalaman.

Tersenyum kecil Naruto mendapatkan informasi lagi, kali ini latihannya dengan Neko sensei

-Flashback On-

"Kakimu terlalu kaku, tanganmu terlalu tegang, lemaskan" Ucap Neko yang memperbaiki kuda-kuda Naruto

"Ingat Naruto, rasakan pedangmu sebagai perpanjangan bagian tubuhmu dalam kata lain ingat itu sebagai tangan ketigamu. Kau harus menjadi satu dengan pedangmu. Seni pedang adalah teknik membunuh yang paling efisien, setiap anggota ANBU diharuskan menguasai seni ini. Buat apa repot-repot membunuh musuh dengan jurus berskala besar jika kau bisa melakukannya dengan sekali tebasan? Kami, pengguna kenjutsu umumnya memiliki motto efisien, cepat, dan tepat." jelas Neko dengan panjang lebar.

Mereka berlatih beberapa jam dengan Neko memperbaiki kesalahan kuda-kuda Naruto disana sini dan mengajarkannya gaya dasar untuk kenjutsu

-Flashback Off-

Membuka matanya Naruto menghela napas lega. Menoleh sekeliling berharap tidak ada orang lain, Naruto merilis seluruh chakranya dan membuat segel tangan menyilang

"Tajuu Kage bunshin no jutsu" puffs tempat latihan yang tadinya kosong sekarang dipenuhi oleh ratusan anak laki-laki identik berpakaian abu-abu kehitaman

"Baiklah dengarkan, kalian bagilah menjadi 7 grup. Grup 1 kalian berlatih memotong daun dengan chakra, grup 2 sempurnakan berjalan menaiki pohon,, grup 3 belajar gaya kenjutsu dari Neko sensei, grup 4 berlatih membakar daun dengan chakra, grup 5 berlatih membasahi daun dengan chakra, grup 6 berlatih mengerutkan daun dengan chakra, dan grup 7 berlatih membuat daun menjadi kotoran tanah dan hancur. .Ingat, bubarkan diri kalian dengan interval biasanya yaitu 5 orang per 30 detik. Apakah semuanya mengerti?" Teriak Naruto yang mendapatkan anggukan, ha'i boss, beberapa ada yang memberikan jempol, dan sisanya tersenyum lebar. Kenapa dia tidak mulai berlatih fuinjutsuu? Setelah membaca buku tulisan Minato Namikaze beberapa hari yang lalu. Naruto tahu bahwa fuinjutsuu sangat kompleks dan butuh peralatan seperti kertas dan tinta. Dengan kondisinya sekarang, Naruto pikir yang terpenting adalah chakra kontrol, taijutsu, ninjutsu, dan kenjutsunya. Tetapi bukan berarti dia tidak akan belajar fuinjutsuu. Salah besar! Dengan klannya yang mengkhususkan diri untuk belajar fuinjutsuu dan beberapa buku yang sudah dipegang pirang, Naruto pasti belajar seni ini nantinya.

"Mulai!" Setiap grup langsung berpencar, jaga jarak mencari tempatnya masing-masing untuk berlatih di tempat latihan 7 maupun di hutan.

Mengusap keringat dari dahinya, Naruto menatap matahari dan melihat bahwa dia masih punya beberapa jam sebelum berlatih bersama tim Guy. Berbalik arah dia pulang ke rumahnya untuk tidur singkat.

-Malam Harinya—

Seorang pirang yang sedang mandi keringat dan kelelahan berbaring di kasurnya untuk mengambil napas, perlahan-lahan mengambil posisi duduk, Naruto lalu mengingat apa yang baru saja terjadi

"Urgh Gai sensei benar-benar keras hari ini" pikir pirang sambil mengingat latihannya yang baru saja selesai. Ternyata Guy tidak mampu menahan kejutnya setelah melihat bahwa Naruto beradaptasi dengan baik pada dekker berat badan yang diberikannya, setelah berpikir sebentar dia memutuskan untuk menaikkan beban setiap 5kg setiap hari. Tidak hanya itu, ternyata dia memang cocok dengan menggunakan gaya Goken/ tinju kuat. Dengan fisik Naruto yang jauh meningkat drastis dibanding ketika di akademi, Gai mulai mengajarkannya dasar-dasar. Naruto ingat saat dia dipaksa untuk meninju pohon dengan tangan dominannya/ kanan sekuat tenaga untuk mengetes seberapa besar kekuatannya dan membandingkannya apakah dia sudah siap belajar dasar-dasar maupun tidak.

Beberapa menit kemudian Naruto menerima masukkan informasi tiba-tiba dari ratusan klon secara bertahap yang dia tugaskan pada pagi ini, mengambil dan mengeluarkan napas dalam-dalam si pirang memasuki tahap meditasi. Satu jam kemudian Naruto membuka matanya, berkedip beberapa kali dia bergumam

"Itu lebih mudah dari yang kuharapkan" Dari 8 grup yang dia perintahkan, hanya 2 grup yang sukses membawa kabar gembira. Pertama latihan pohon berjalan yang si pirang sudah menguasainya dan yang kedua latihan manipulasi angin yang meskipun dia tidak berharap bisa membuat daun menjadi terbelah faktanya salah satu klon telah berhasil membuat sayatan kecil dibagian ujung daun dan itu membuatnya gembira.

"Rasanya elemen angin menjadi lebih mudah untuk dipelajari daripada elemen lain yang tidak ada kemajuan sama sekali" pikir Naruto

Mengumpulkan chakra dan berdiri dia membuat ratusan kage bunshin dengan perintah yang sama seperti pagi ini, dia hanya mengubah perintah kepada klon untuk latihan naik pohon vertikal dengan berjalan di atas air. Setelah semuanya selesai Naruto memejamkan matanya dan langsung tertidur.

-Time Skip -1 Minggu Kemudian-

Beberapa minggu telah berlalu sejak Naruto lulus dari akademi dan menjadi genin. Naruto sekarang memakai kemeja abu-abu bersaku dengan celana hitam dan dekker abu-abu dikedua tangan dan kakinya dengan pedang berjenis chokuto berwarna merah gelap disimparkan dipinggangnya. Melihat si pirang yang sekarang, orang-orang akan sulit berpikir bahwa dia adalah anak laki-laki yang sama yang melakukan prank setiap hari, mengecat patung wajah para Hokage, dan anak yang mendapat nilai terendah di akademi. Anjuran banyak makan sayur-sayuran dan mengurangi konsumsi ramen membuat pirang menjadi lebih sehat dan beberapa cm lebih tinggi. Dengan tinggi 160 cm dan nampak lipatan otot disana sini terutama di bagian trisep, bisep, dan kakinya membuat Naruto jauh berbeda dengan 'yang terakhir mati' julukannya ketika di akademi.

Saat ini timnya sedang berjalan ke kantor Hokage untuk melakukan misi. Merenungkan apa yang telah dia capai selama ini melalui kerja keras dan disiplin, Naruto tidak bisa menahan tersenyum kecil. Dengan latihan intensif yang dia lakukan bersama ratusan klon setiap hari, dia merasa mengalami perkembangan yang pesat.

Tingkat chakranya yang sejak dari dulu sudah besar sekarang malah meningkat drastis berkali-kali lipat setelah latihan intensif yang dia lakukan. Tapi yang paling mengerikan adalah kemampuan skillsnya yang mengalami lompatan drastis. Dengan chakra kontrol Naruto yang berubah jauh lebih baik, dia sekarang bisa membuat bunshin normal dengan kapasitas chakranya saat ini, mengeluarkan jurus elemental dengan chakra yang ditentukan secara minimal, bahkan Naruto percaya bahwa dia bisa memulai latihan ninja medis yang dituntut untuk mempunyai kontrol chakra di atas rata-rata. Ninjutsunya berubah menjadi skala global, dengan cadangan chakra kolosal dan dengan presisi chakra kontrol tingkat maju, Naruto dapat mengeluarkan jurus-jurus tingkat tinggi dengan mempunyai daya hancur yang hebat. Taijutsunya juga tak kalah jauh dibelakang, bahkan Gai sensei percaya bahwa dia bisa mengalahkan semua chunin dan beberapa jounin di desa ( setelah semua siksaa eh latihan yang dia lalui, tidak heran Naruto bisa mencapai tingkat ini ), dekker berat badan Naruto juga tidak mau kalah, dia sekarang memakai 210kg disetiap tangannya dan 280kg disetiap kakinya berbeda dengan Lee yang memakai 400kg untuk setiap tangan dan 450kg untuk setiap kaki, yang mungkin akan dia lewati segera mengingat kemampuan fisiknya dikuatkan dengan gen kuat Uzumaki+ menjadi Jinchuuriki Kyuubi.

"Orang gila dan latihannya" pikir Naruto merinding punggungnya mengingat latihan rutinan 'sederhana' Lee dan Gai lakukan.

Kenjutsu Naruto mengalami peningkatan ketiga, dengan Yugao sensei ( Neko memperkenalkan dirinya ) yang mengajarinya ditambah puluhan klon yang membantu, dia yakin bahwa dia bukan amatir lagi dengan seni pedang.

Karena genjutsu bukan gayanya, Naruto memilih untuk tidak belajar seni itu, dia belajar cukup hanya untuk menghilangkannya jika terperangkap didalamnya. Skill bukijutsunya juga mengalami peningkatan meskipun tidak sebagus Tenten yang memang fokusnya.

Kesimpulannya, Naruto dari akademi berubah secara keseluruhan dari level genin rendah menjadi jounin rendah-menengah hanya dalam beberapa minggu latihan intensif dengan ratusan klon.

Kakashi yang sedang membaca bukunya menurunkannya sedikit, melirik orang yang tertinggi diantara muridnya sekarang, dia berpikir bangga

"Naruto kau telah berubah, Minato sensei Kushina sama kalian pasti bangga".

Melirik murid-muridnya yang lain dan dia tidak bisa menahan senyum. Kekalahan Sakura dari Naruto dengan mudah menyebabkan dia sadar dan menuntut agar dia mengajarinya seni shinobi dengan serius, dengan chakra kontrol yang tinggi, Kakashi merekomendasikannya ke Kurenai. Dia percaya Sakura bisa belajar genjutsu mengingat kondisinya. Sasuke juga tumbuh, setelah menghadapi Naruto dan pertandingan berakhir seri, dia menuntut untuk mengetahui dimana Naruto belajar taijutsu dan bergabung dengannya untuk latihan bersama tim 9 mulai saat itu. Dengan 2 tomoe sharingan di setiap mata yang dia bangkitkan selama latihan, Sasuke mulai berubah sedikit demi sedikit, rekan tim yang dulu dia anggap beban sekarang dia menganggap mereka seperti keluarga.

Renungan Kakashi berakhir ketika melihat bahwa mereka telah sampai didepan pintu kantor Hokage. Mengetuknya beberapa kali dan mendengar ucapan "masuk", tim 7 masuk untuk menerima misi.

"Tim 7 lapor untuk menerima misi, Hokage-sama"

"Ah Kakashi, disini ada misi membersihkan halaman rumah Pico-san, memindahkan barang-barang Boku-san, dan menangkap Tora-"

"Berikan kami misi rangking C jiji" kata Naruto menatap Hokage yang sedang mengambil rokok, menyalakannya dengan api, menghirup dan menghembuskannya. Melihat ke Kakashi dia bertanya

"Apakah kau yakin mereka sudah siap Kakashi?"

Kakashi mengangguk "aku yakin tim 7 sudah siap untuk misi rangking C pertama mereka, Hokage-sama"

"Baiklah" memilah-milah kertas, Hiruzen akhirnya mengambil kertas dengan stempel misi rangking C diatasnya. "Misi ini adalah misi pengawalan. Kalian diharuskan untuk melindungi Tazuna-san sampai dia berhasil pulang selamat ke rumahnya di Negara Gelombang. Apa kalian mau menerima misi ini?"

Kakashi melihat murid-muridnya dan mengangguk. Hiruzen berbicara dengan sekretasinya

"Suruh Tazuna-san untuk masuk"

Beberapa menit kemudian seorang kakek tua yang memakai topi bundar dan membawa minuman alkohol berkata keras "Apa ini shinobi yang aku kontrak? Yah kalian tampak kuat (terutama si pirang) pikir Tazuna "Baiklah kita akan pergi siang ini" kata Tazuna keluar kantor Hokage

"Kalian mendengar Tazuna-san genin, siapkan perbekalan misi jangka panjang selama beberapa minggu, kita akan berkumpul di gerbang desa sebelah barat dalam satu jam, mengerti?"

"Siap Kakashi sensei"

Dan Arc Negara Gelombang pun dimulai!

Hohohohoho

Saatnya review komentar;

madaraokaji | Siap, terima kasih telah berkomentar

Sona-chan DXD | Naruto sudah ditakdirkan dari awal series di canon menjadi yang terkuat dan versiku disini hanya untuk memaksimalkan potensinya. Tapi tenang saja, dia pasti memengaruhi orang-orang lain disekitarnya. Terima kasih telah berkomentar

| Siap, terima kasih telah berkomentar

Fandhi-kun | Wah kamu membuatku terharu wkwk. Santai saja, InsyaAllah aku tidak akan meninggalkan cerita ini. Untuk jumlah kata saran diterima. Terima kasih telah berkomentar

Hhana | Hehe mari kita lihat nanti. Terima kasih telah berkomentar

Tamu | Siap, terima kasih telah berkomentar

Kurome Irushia Aindra | Hehe ma'afkan ya karena sudah terbiasa membaca bahasa Inggris soalnya. Aku usahakan agar setiap kata murni menjadi bahasa Indonesia. Terima kasih telah berkomentar

th0822626 | Siap, terima kasih telah berkomentar

Ok, jadi ini versiku tentang rangking ninja ( ada beberapa perubahan dibanding canon/ cerita asli )

Genin

Chunin

Jounin khusus/ Tokubetsu Jounin

Jounin

Jounin elit

Kage;

Kage rendah

Kage menengah

Kage atas

Catatan

Bukijutsu; kata dari bahasa Jepang yang berarti seni persenjataan

Fuinjutsu; kata dari bahasa Jepang yang berarti seni penyegelan

Genjutsu; kata dari bahasa Jepang yang berarti seni ilusi

Chokuto; salah satu jenis pedang tradisional Jepang yang berbentuk lurus, satu sisi, dan biasanya digunakan dengan satu tangan

Jiji; kata dari bahasa Jepang yang berarti kakek

Shuriken: Bunshin No Jutsu; Rangking D. Versi lemah dari Shuriken Kage Bunshin No Jutsu. Pengguna melempar beberapa shuriken asli yang tiba-tiba berjumlah beberapa kali lipat, tetapi sebenarnya klon shuriken adalah ilusi/ tidak berbentuk fisik sehingga hanya beberapa shuriken asli yang bisa menimbulkan damage dan perlu diwaspadai

Have a good day