Halo guys? Bagaimana kabarmu? Apa kalian rindu dengan cerita ini?

Wo-hoo sulit dipercaya! 2000 viewers dan 1300-an visitors! Meskipun aku jeda sebentar, ternyata masih banyak yang datang untuk membaca cerita ini! Ini membuktikan bahwa banyak yang tertarik untuk membaca dan hal itu membuatku senang

Sejujurnya aku tidak menyangka cerita ini menjadi begitu digemari. Jadi karena alasan itu, aku mengupload arc negara gelombang ini di dalam satu full chapter.

Aku bukan berubah pikiran ya yang menyatakan bahwa aku akan menyelesaikan cerita ini dulu kemudian menguploadnya sekaligus. Tidak! Aku beryukur akhirnya semua plot sudah terpikirkan dan tertata rapi plus menstabilkan kekuatan characters. Jadi karena intinya sudah ada, tinggal mengembangkan cerita meskipun tidak semudah aku mengatakannya ya haha

Ma'af ya seminggu baru upload karena repot mengerjakan UAS dari kampus yang alhamdulilah sekarang sudah selesai semuanya

Ok, untuk review dan catatan seperti biasa akan berada di bawah

Enjoy!

-Di Rumah Naruto-

Membuka mata setelah bangun tidur, Naruto berkedip beberapa kali dan menatap langit-langit

"Hari ini adalah misi rangking C pertamaku, hari akhirnya dimana aku akan keluar dari desa untuk pertama kali" pikirnya

Setelah melakukan rutinitas biasanya yaitu mandi dan ganti baju untuk misi yang terdiri dari kemeja abu-abu dengan saku, celana hitam, dekker abu-abu untuk kedua tangan dan kaki, dan sandal. Pedangnya terikat dengan rapat dipinggangnya. Naruto kemudian duduk dengan kaki bersila seperti biasa diatas kasur. Dia melakukan meditasi disaat yang tepat akan kenangan ratusan klonnya memasuki pikirannya.

"Jangan pernah berhenti berlatih, kau tidak akan pernah tahu apa yang akan menantimu nanti" gumam Naruto berulang-ulang, mengutip dari buku teks ninja dan strategi yang dia baca di perpustakaan. Setelah membaca beberapa buku tentang dunia shinobi, si pirang telah mendapatkan informasi seperti apa hidup sebenarnya di dunia ini. Tentunya itu hanya teori, tapi Jinchuuriki Kyuubi setidaknya mempunyai pengetahuan dasar dan itu akan sangat berpengaruh ketika melangkah keluar dari desa. Meskipun terkadang apa yang dipraktekkan tentu saja tidak semuanya sama dengan apa yang ada di dalam buku

Menutup matanya, Naruto mendapatkan masukkan informasi tiba-tiba tentang beberapa klon yang berteriak dan berjoget gembira karena berhasil membelah air terjun dengan tangan, membuat 1/3 daun menjadi hancur, mengerutkan 1/3 daun hingga menjadi bentuk yang terkecil dengan elektromagnetik, membasahi 1/3 daun hingga ke selnya, dan membuat daun yang terakhir berasap sedikit terus reda"

Naruto mengerutkan kening atas pencapaiannya yang terakhir. Seperti yang dia duga, karena elemen utamanya adalah angin (tim 7 telah melakukan tes afinitas chakra 3 hari yang lalu) maka dia akan kesulitan menguasai elemen yang berlawanan dengannya yaitu api. Sejauh ini hanya elemen api yang dia latih belum ada kemajuan sama sekali

Mengangkat bahu tidak terlalu mempermasalahkannya, Naruto keluar dari rumah menuju ke gerbang Konoha tempat timnya berkumpul untuk memulai misi.

-Gerbang Konoha-

Melihat bahwa dia adalah orang pertama yang datang, Naruto bersandar di bagian ujung gerbang dengan tangan terlipat. Dia tidak bisa tidak merenung sejauh mana dia telah maju setelah latihan intensif dengan klon bayangan yang dia lakukan. Melihat ke bawah ke dekkernya, si pirang memikirkan seberapa efektif latihan yang dia lakukan dengan menggunakan dekker berat badan.

-Flashback On-

Setelah melakukan 100 kali pull ups seperti yang diminta oleh Gai-sensei, Naruto beristirahat dengan bersandar ke pohon, mengusap keringat yang menempel di dahinya dia mencoba mengatur napas. Naruto melihat sekelilingnya dan melihat bahwa Neji dan Tenten telah selesai latihan rutin mereka. Memutuskan bahwa gurunya belum datang, dia memilih untuk menunggu. Beberapa menit kemudian Lee dan Gai-sensei dengan yang pertama seperti mandi keringat duduk di tengah lapangan.

"Naruto kemari" undang Gai yang sedang berdiri di tengah lapangan

Naruto mendekati senseinya "Ada apa Gai-sensei?"

Tanpa berkata apapun Guy mengangkat tangan kananya, membuat segel tangan ram dia bergumam "Kai"

Pada saat itu juga Naruto merasa tubuhnya lebih ringan puluhan kali. Kaget atas perubahan baru ini, di pirang mencoba menggerakkan tangan dan kakinya yang ternyata jauh lebih ringan seakan-akan tidak ada resistensi udara sama sekali, dia kemudian bergumam "Wow, aku merasa seperti bisa terbang"

Lee tidak bisa menahan tawa dan dia berguling-guling di lantai " Hahaha Naruto-kun, aku juga berkata seperti itu pertama kali " Tenten dan Neji hanya memutar mata mereka melihat keantikan rekan timnya seperti biasa

Gai tersenyum lebar dan memberikan Naruto jempol seakan-akan mengizinkannya untuk bergerak.

Mengangguk dan mengambil napas dalam-dalam, Naruto berlari ke depan, pergerakannya seperti blur bagi mata tak terlatih. Tiba-tiba instingnya memaksa dirinya untuk melempar dirinya ke kanan.

Berguling-guling beberapa kali, Naruto menoleh ke samping dan di depan samping kirinya ternyata terdapat sebuah pohon. "Aw untungnya aku mempercayai instingku, kalau tidak aku akan hancur" kata Naruto meringis memikirkan dirinya menabrak pohon dengan kecepatan tinggi.

Lee berhenti tertawa secara tiba-tiba, dia berdiri membersihkan dirinya. Menunjuk jarinya ke Naruto, dia cemberut. "Tidak adil Naruto-kun, aku pertama kali mencoba kecepatan baruku dan aku berakhir dengan menabrak pohon sedangkan kamu tidak"

Naruto menggaruk bagian kepalanya malu-malu dan berkata

"Hehe ma'afkan aku Lee, tapi instingku tadi berteriak padaku untuk menghindar"

Menghadap Gai, dia meminta penjelasan.

"Melepaskan beban yang ada di dekkermu yang selama ini kau pakai akan membuat tubuhmu menjadi sangat ringan, dalam arti lain kekuatan dan kecepatanmu dalam mode ini akan meningkat drastis karena tidak ada beban yang menahan pergerakanmu. Inilah kenapa aku menganjurkanmu dan Lee untuk memakai beban saat latihan. Meskipun yang kau lihat ada kelemahannya, ketika beban dilepas maka tubuh akan mengalami reaksi yang asing. Dengan pergerakanmu yang bahkan melawan tekanan udara, otakmu belum siap untuk itu" mengangkat jarinya, Gai berkata "Kunci untuk melawan kelemahan ini adalah agar membiasakan tubuhmu dalam mode ini sedikit demi sedikit agar otakmu terbiasa mengimbangi kecepatan dan kekuatan barumu. Yang akan aku terapkan dalam latihan ini"

Naruto mengangguk mengerti, merasa bahwa dia perlu melakukan sesuatu atas sensei tim 9, dia membungkuk di depan Gai dan berkata "Terima kasih Gai-sensei, aku tidak akan menjadi sejauh ini tanpa bantuanmu"

Merasakan tangan dibahunya dia mendongak dan melihat Guy mengangkat jempolnya serta memberikan senyum lebar.

"Yosshh bangkitkan kekuatan masa mudamu murid-muridku" Teriak Guy secara tiba-tiba membuat Naruto berkedip kaget.

Yah terkadang segalanya tidak ada yang berubah

-Flashback Off-

Ketika kembali mengingat guru dan teman-temannya di tim 9, Naruto tersenyum lebar "Mereka adalah orang-orang yang baik". Renungannya terganggu ketika dia mendengar suara langkah kaki. Menoleh ke kiri dia melihat Sasuke dan Sakura yang baru saja tiba

"Halo Naruto" sapa Sakura yang dijawab anggukan oleh Naruto.

"Dobe" "teme"

Sakura menghela napas pasrah, yah terkadang segalanya tidak ada yang berubah kan.

"Jadi bagaimana kemajuan latihanmu dengan tim 9 teme?" Naruto tidak bisa menahan menyeringai melihat keringat yang muncul di dahi Sasuke

"Tolong jangan ingatkan aku itu dobe"

-Flashback On-

"Guy sensei, aku membawa teman baru. Dia ingin bergabung dengan kita setelah melihat seberapa efektif aku setelah latihan bersamamu" Naruto berkata sambil memperkenalkan Sasuke disampingnya. Didepan mereka adalah Gai-ensei, Lee, Neji, dan Tenten yang baru saja datang ke tempat latihan

"Yoshh, seberapa muda dirimu Naruto untuk mengajak temanmu berlatih tentang pentingnya masa muda" Teriak Gai, kemudian dia menoleh ke teman Naruto yang membungkuk dan berkata "Aku adalah Uchiha Sasuke Gai-sensei sensei, tolong latih aku"

"Angkat kepalamu wahai anak muda" perintah Gai yang dipatuhi Sasuke. "Kenapa kau mau berlatih bersama kami" tanyanya dengan nada yang serius kali ini

"Aku.." menggenggam tangannya dengan mata terpejam, Sasuke menggeram beberapa detik kemudian melepas napas selama ini yang dia tahan "Aku ingin menjadi lebih kuat Gai-sensei, aku telah menemukan keluarga baruku untuk hidup dan juga ketika aku bertemu dengannya aku akan menuntut jawaban" bisiknya di bagian akhir

"Dia telah berubah" pikir Naruto melihat 'rival' disampingnya. Dia mengingat pada waktu itu Kakashi telah menasehatinya dengan keras untuk membuktikan bahwa dia salah. "Apa yang kau pikirkan Sasuke? Apa kau pikir dengan memutus tali pertemanan akan membuatmu lebih kuat? Apa kau pernah berpikir sebentar kenapa kakakmu yang baik tiba-tiba berubah menjadi seperti itu? " bentak Kakashi-sensei pada Uchiha berambut hitam yang menunduk ke tanah

Gai tetap diam selama beberapa detik, tentu saja dia tahu tentang insiden Uchiha. Semua orang tahu itu. Menunjukkan jempol dan memberikan senyum lebar dia berteriak

"Yosshh selamat datang di tim masa muda Sasuke-san. Untuk pembukaan hari ini adalah lali mengelilingi Konoha sebanyak 25 kali. Goooo!"

Naruto tidak akan pernah melupakan ekspresi Sasuke saat itu yang seperti kehilangan semua warna diwajahnya.

-Flashback off—

"Hehe setiap kali mengingatnya, hal itu tidak pernah membuatku bosan teme" Naruto menyeringai

"Diam dobe" Sasuke berkata sambil menggertakkan giginya

Melihat bahwa sensei dan kliennya belum datang, Naruto memasuki pose sebelumnya yaitu berdiri dengan mata terpejam, dia bersandar di dinding gerbang dengan tangan terlipat "Terima kasih Naruto, kau telah membuat tim 7 lebih baik dari sebelumnya. Jika bukan karena kau, aku tidak akan menjadi sekuat ini" pikir Sakura sambil melihat si pirang.

Beberapa menit kemudian Kakashi muncul bersama'an dengan Tazuna yang membawa tas dipunggungnya. Melihat semuanya sudah datang, Kakashi berkata "Apakah semuanya sudah siap?" Melihat anggukan semuanya dia berkata

"Mari kita pergi" dan tim 7 melewati gerbang desa untuk melakukan misi rangking C pertama kali.

Tim 7 melakukan formasi berlian yang telah diputuskan ketika latihan dengan Kakashi berada paling depan, Sakura dan Sasuke masing-masing disamping Tazuna yang ada ditengah, dan Naruto berada dibelakang.

Beberapa menit kemudian ditengah perjalanan. Sakura memecahkan keheningan.

"Jadi Tazuna-san, apa negara gelombang tidak mempunyai ninja?" Kali ini Kakashi yang menjawab

"Tidak Sakura, setiap negara tidak selalu militer seperti lima desa besar. Terkadang ...-"

Naruto tidak mendengarkan percakapan, dia lebih berfokus pada sebuah genangan air yang ada tiba-tiba ditengah jalan.

"Dilihat dari kondisi daun dan tanah disini, jalan ini tidak mengalami hujan selama beberapa hari. Ada genangan air disini berarti sesuatu atau sesorang membuatnya sendiri yang berarti genjutsu" pikir Naruto. Melirik ke arah Kakashi yang dengan santainya membaca buku, tetapi jika dilihat lebih dekat ke arah postur tubuhnya dia juga sedang bersiap-siap untuk bertempur. "Kakashi sensei juga sudah mengetahuinya" pikirnya

Membuat segel 'ram' secara diam-diam, Naruto berpikir 'Kai' dan merasa dirinya menjadi jauh lebih ringan (atas penguasaannya dengan seni penyegelan, Naruto bisa menonaktifkan segel yang ada di dekkernya kapan saja) bertindak seakan-akan tidak menyadari apapun, si pirang tetap melanjutkan perjalanan. Beberapa detik kemudian firasat Naruto benar dan dua orang meloncat dari genangan air, mereka mengelilitkan rantai berduri ke arah Kakashi dan mengetatkannya. Hasilnya adalah tubuh Kakashi yang hancur dan darah bercucuran.

"Satu kebawah, tiga lainnya untuk per-" Sebelum pria ini sempat menyatakan perkataannya dia dipaksa muntah darah karena pukulan yang tiba-tiba diluncurkan si pirang dengan tangan kanannya.

"Urg, aku bahkan tidak melihat dia bergerak" pikirnya dengan mata melebar.

"Sasuke dan Sakura, lindungi Tazuna-san" Teriak Naruto yang bersiap-siap untuk bertarung.

Menyadari kakaknya dihajar, pria yang satunya berlari ke arah si pirang dengan amarah yang meluap-luap

"Apa yang kau lakukan pada Gozu nii san sialan?" Menarik tangannya kebelakang, dia mengayunkan rantai ke arah Naruto yang hanya merunduk menghindari.

Melihat kesempatan, Naruto melakukan sleding tackle ke belakang yang membuat adik Gozu jatuh dipantatnya. Memblokir dan memegang rantai dengan tangan kanannya dilapisi chakra yang diayunkan oleh Gozu yang sudah pulih, Naruto menariknya dengan sekuat tenaga membawa Gozu terbang ke arahnya. Mengayunkan tangan kirinya ke belakang, si pirang melakukan pukulan ke perut Gozu dengan sekuat tenaga.

Bum

Suara dentuman kecil terdengar membuat semua orang meringis ketika melihat tubuh Gozu terbang beberapa meter ke belakang dan hanya berhenti ketika menabrak pohon dibelakangnya. Darah keluar dari mulutnya dan matanya memutar kebelakang tanda ketidaksadaran memeluknya.

"Anikiiii" teriak adik Gozuu yang masih jatuh terjatuh dipantatnya, menarik rantainya dia akan berdiri ketika merasakan tangan memukul bagian belakang lehernya membuatnya memasuki dunia mimpi

"Kerja bagus Sasuke teme" ucap Naruto melihat Sasuke dengan tangan keatas menandakan bahwa dia yang membuat adik Gozu pingsan.

"Bicara dengan dirimu sendiri dobe"

Naruto mengabaikan perkataan Sasuke dan lebih berfokus menatap dua pria yang menyerang timnya.

"Gozuu dan Mizuu, dua ninja pelarian mantan Chunin dari desa Kirigakure" gumamnya rendah mengingat wajah dua pria yang cocok deskripsi dari buku bingo

Renungannya terganggu ketika mendengar suara tepuk tangan dan mereka melihat Kakashi muncul dari balik pohon tanpa cedera. "Kerja bagus Naruto dan Sasuke, mari kita lihat siapa yang mereka inginkan" Menoleh ke Tazuna yang gugup, dia meminta penjelasan.

"Bisakah kamu menjelaskan kepada kami mengapa mereka melihatmu dari awal Tazuna san?"

Tim 7 telah mendengar cerita Tazuna yang berisi ternyata negara gelombang sedang dihancurkan dari dalam oleh seorang tiran dengan aturan besi, Gato dari industri perkapalan. Melihat bahwa tidak ada pilihan lain dan karena kurangnya dana mengingat kondisinya, orang-orang di negara gelombang tidak mampu menyewa misi rangking B keatas.

Kakashi menghadap murid-muridnya dan berkata dengan serius "Apakah kalian yakin ingin melanjutkan misi ini? Gozuu dan Mizuu adalah mantan Chunin berarti misi ini otomatis minimal rangking B. Musuh selanjutnya sangat mungkin akan setingkat dengan diriku yaitu seorang jounin"

Naruto mengangguk dengan mata penuh determinasi "Kita tidak bisa meninggalkan orang-orang negara gelombang sensei, mereka butuh kita dan aku akan melakukan apapun demi orang-orang yang tersiksa" Kakashi melihat Sasuke dan Sakura yang mengangguk keduanya tanda setuju dengan perkataan si pirang. Menghela napas dia berkata "Baiklah, tapi selama aku melihat kita dalam bahaya aku akan langsung mengagalkan misi ini"

"Ha'i sensei"

Tazuna yang mendengar hal itu langsung mengucapkan terima kasih berulang kali sambil menangis

-Beberapa Menit Kemudian-

Tim 7 dan klien mereka, Tazuna terlihat sedang menaiki perahu menuju ke negara gelombang. Melihat pemandangan jembatan megah diatasnya, Naruto dan lainnya tidak bisa tidak merasa kagum. Jembatan di depan mereka berukuran kolosal, dengan panjang dan lebar yang luar biasa

Tazuna melihat ekspresi mereka, dengan nada bangga dia berkata "Itu adalah jembatan yang kami buat, satu-satunya harapan negara gelombang adalah mempertahankan itu dari Gato untuk melancarkan tiik perdagangan seperti sedia kala"

Naruto mengangguk mengerti

Tim 7 plus klien sampai di tepi pulau, kaki mereka menyentuh tanah. Setelah beberapa detik berjalan, Naruto melihat rumput yang bergoyang, mempercayai instingnya dia melemparkan kunai ke arah target. Mendengar suara pekikan dia berlari dan mendapati kelinci putih yang ketakutan dengan kunai disampingnya.

"Naruto apa yang kau lakukan?" Seru Sakura

"Kelinci putih, spesies yang tidak ada disini. Berarti hewan ini dikembangbiakkan bukan dari sini melainkan dari suatu tempat yang asing. Kawarimi" mata Kakashi melebar menyadarinya dan tiba-tiba dia berteriak "Semuanya tiarap sekarang" dia memaksa Tazuna ke tanah. Naruto langsung tiarap, Sasuke dan Sakura juga melakukannya sebelum pedang besar terbang dari kepala mereka sebelumnya. Tiba-tiba ada seorang pria berotot yang berdiri di pedang yang sekarang menancap di pohon. Pria ini memakai kaos hitam tanpa lengan, celana hitam, dan memakai masker hitam.

"Hoho ninja peniru, Kakashi Hatake. Tidak heran setan bersaudara gagal dalam misi mereka. Serahkan si pembangun jembatan " kata pria baru ini sambil menunjuk Tazuna "dan kalian akan selamat".

Menganalisis karakter musuh didepannya, beberapa keringat Naruto jatuh dari dahinya

"Tinggi berotot, masker hitam, pedang besar. Momochi Zabuza, ninja pelarian mantan jounin, mendapat julukan iblis, dan bagian dari 7 generasi pedang sebelumnya dari Kirigakure" pikir Naruto sambil menelan ludahnya gugup

Kakashi mengangkat sharingannya dan menatap pria yang baru tiba "Zabuza Momochi, ma'af tapi aku tidak bisa menyerahkan dia kepadamu. Semuanya lindungi Tazuna-san" teriaknya pada murid-muridnya yang mengangguk dan menempatkan posisi mereka melingkar melindungi Tazuna.

"Hehe jadi itu pilihanmu ya. Bersiaplah kalian untuk mati" tanpa menunggu aba-aba Zabuza meloncat dari pohon dengan pedang yang siap membelah Kakashi dengan yang terakhir memblokir usahanya, menciptakan benturan pedang dengan kunai

Clang clang clang

Selama pertarungan antara Kakashi dan Zabuza, Naruto melihat kebawah bergetar tampak berkonflik dengan dirinya sendiri

-Naruto POV-

"Apa aku harus melawannya? Jounin dan mantan 7 generasi pedang terbaik Kirigakure? Ataukah aku harus lari? Jangan bertarung dengan musuh yang jauh lebih kuat darimu, mundurlah dan pikirkan strategi" pikirku mengutip dari buku

"Apakah aku harus membunuh seseorang sekarang? Apakah aku siap untuk mengambil nyawa? Didunia ninja tidak ada yang namanya pertarungan seri, yang ada hanyalah membunuh atau dibunuh" Pikirku pahit lagi-lagi mengutip dari buku

Atmosphere ini, suasana ini, udara menjadi sangat kental dengan niat membunuh membuatku gugup. Mengepalkan tanganku, aku memejamkan mata membayangkan apa yang akan Jiji lakukan dikondisiku saat ini, Guy sensei dan teman-teman tim 9, tim 7..mataku terbuka lebar dan aku ingat..

Mereka adalah teman-teman berhargaku dan aku tidak bisa membiarkan orang lain ikut tersiksa karena perilaku orang ini, terutama penduduk negara Gelombang!

Aku baru saja sadar, orang jahat harus dihilangkan agar membuat semuanya tenang!

Aku baru saja sadar, dengan kekuatan yang kumiliki aku akan membuat perbedaan!

Mempersiapkan mental dan tubuhku, aku membuka mataku hanya untuk melihat Kakashi-sensei sedang berada didalam bola air, Zabuza disampingnya dengan tangan terulur menahan tekniknya.

Tahu apa yang harus kulakukan. Aku membuat segel tangan

-END Naruto POV-

Ketika Kakashi terjebak didalam bola air Zabuza, dia menyuruh mereka semua untuk pergi dari sini. Tetapi karena nafsu membunuh besar yang dikeluarkan oleh sang pendekar pedang, mereka hanya berdiri membeku. Menggertakkan gigi karena kelemahan mereka, Sasuke dan Sakura tiba-tiba mendengar suara rekan tim mereka yang berteriak

"Suiton: Mizurappa"

Menoleh ke samping, mereka melihat si pirang menangkupkan tangan kanannya dimulutnya dan tiba-tiba keluar air dari mulutnya seperti sebuah jet dengan kecepatan tinggi menuju Zabuza. Melihat jurus air meluncurkan diri padanya, Zabuza menggertakkan giginya dan melompat menghindari jet air yang mengakibatkan dia melepaskan tekniknya pada Kakashi.

Kakashi tidak menyianyiakan kesempatan dan langsung meloncat berdiri disamping rekan setimnya.

"Kerja bagus Naruto"

Si pirang tetap diam memandang Zabuza beberapa detik, menghadap Kakashi dia berkata " Kakashi sensei, tolong izinkan aku melawannya. Aku tahu ini egois, tapi sebagai sesama pengguna kenjutsu adrenalinku berdebar-debar ingin melawan pengguna kenjutsu yang lain plus aku juga ingin menguji seberapa jauh aku melangkah saat ini" pinta Naruto melihat Kakashi dengan serius

Kakashi tidak bisa berkata tidak setelah melihat wajah muridnya yang serius. Menghela napas dia berkata "Baiklah Naruto, tapi jika aku merasa kau dalam bahaya maka aku akan ikut campur"

Naruto mengangguk dan mengalihkan perhatiannya pada Zabuza yang asli.

"Kau pikir bocah sepertimu adalah ninja?" Geram Zabuza sambil mengeluarkan niat membunuhnya

"Kalian adalah orang yang bermain ninja. Ninja sejati adalah mereka yang tangannya bercampur dengan darah. Ninja sejati adalah mereka yang dari awal melihat mata mati seseorang dengan tangan memegang kunai dilehernya, ninja sejati adalah-"

Naruto mengabaikan perkataannya dan langsung melesat maju berlari diatas air.

"Naruto berlari diatas air?" Sasuke dan Sakura kaget melihat rekan setimnya melakukan hal yang luar biasa menurut mereka.

Mengangkat pedangnya, dia mencoba menebas Zabuza dari atas yang diblokir oleh setan dari desa Kirigakure dengan pedang besarnya.

"Bocah, apakah kau ingin mati? Menantang mantan anggota 7 generasi pedang Kirigakure dalam permainan pedang adalah bunuh diri" Melakukan sedikit dorongan kebelakang yang membuat Naruto lengah. Zabuza menendang Naruto dengan kaki kanan yang membuatnya terbang ke belakang.

"Baiklah jika kau ingin mati seburuk itu"

Membuat satu kage bunshin yang menangkapnya di posisi udara dan melemparkannya kembali ke Zabuza. Naruto membuat tebasan dari kanan yang dihindari merunduk oleh Zabuza, menarik pedangnya dia mencoba dari kiri yang tetap diblokir oleh pedang besar. Mantan jounin melakukan dorongan ke belakang yang membuat Naruto menarik pedangnya. Menusuk lurus ke wajah Zabuza yang hanya dihindari ke kanan, dia menyeringai;

"Heh, rasakan ini"

"Fuuton: Reppusho" membuat beberapa segel tangan, klon Naruto dari belakang menepuk tangannya bersama-sama dan meluncurkan angin ribut yang terkompresi. Dengan posisi garis lurus antara klon, penciptanya, dan Zabuza. Klon mengarahkan jurusnya ke kiri sedikit yang mengakibatkan tidak mengenai kepala Naruto yang asli, tapi berbeda dengan kasus yang Zabuza sayang sekali.

"Ap-a?" Pikir Zabuza dengan mata melebar melihat angin ribut yang terkompresi mengarah ke kepalanya. Mengangkat pedang besarnya dan menggunakannya sebagai pelindung, dia berhasil menahan jurus, tapi mundur beberapa meter sebagai akibatnya.

Naruto tidak menyianyiakan kesempatan. Melihat Zabuza masih tertegun, dia menonaktifkan kembali segel dikedua dekker tangan dan kakinya dan melesat maju.

Blurrrr...

Hanya itu yang dilihat Sakura ketika melihat dua pendekar pedang sedang melakukan tarian mematikan. Kakashi dan Sasuke dengan masing-masing sharingan mereka aktif bisa melihat dengan jelas ketika Naruto mencoba menebas paru-parunya yang diblokir oleh Zabuza, mencoba menendang si pirang yang hanya merunduk menghindari, Naruto mencoba menusuk jantungnya yang sekali lagi diblok oleh Zabuza. Semuanya terjadi kurang dari 1 detik.

"Bocah kau tidak terlalu buruk untuk bisa sejajar melawanku" kata Zabuza sambil menghindari lagi tebasan yang akan menyayat hatinya.

"Ini adalah sebuah kehormatan untuk bisa mendengar mantan anggota 7 generasi pedang Kirigakure memujiku" balas Naruto sambil memblokir pedang besar Zabuza.

"Kekuatan yang impressive, bisa memblokir ayunan pedangku tanpa terdorong sedikitpun" puji Zabuza

"Tapi itu belum cukup, melihat matamu aku mengerti bahwa kau masih amatir. Ini adalah pertarungan pedang pertamamu kan" Seakan membuktikan perkataannya, Zabuza mencoba memenggal kepala Naruto yang akan diblok olehnya, mengangkat kaki kirinya dia bersiap menendang si pirang yang mengangkat kaki kanannya untuk menahannya. Menarik kaki kirinya, Zabuza melakukan gerakan palsu dan menebas dari atas kebawah dada kiri Naruto yang terlalu kaget atas pergantian peristiwa yang terlalu cepat. Si pirang langsung melompat ke kanan tapi tidak tanpa menerima tebasan dangkal ke arah bahu kirinya.

Mencoba menjaga jarak, Naruto melompat ke belakang dan memegangi bahu kirinya yang sedang berdarah. Mencoba mengelola pernapasannya yang terengah-engah, si pirang membuat isyarat tangan memberitahu timnya di belakang 'jangan ganggu'

Menghadap Zabuza yang sekarang membawa pedang besarnya diatas bahunya, Naruto berpikir

"Jadi ini bagaimana rasanya melawan pengguna kenjutsu lain plus mantan generasi 7 pedang Kirigakure"

"Aku akui kau memang lumayan bocah, tapi kau mudah terkena tipuan" sambil menodongkan pisau besarnya Zabuza berkata

"Kau kurang pengalaman"

Naruto meringis tapi menerima kenyataan, membuat beberapa segel tangan, si pirang berteriak

"Raiton: Jibashi" menghantamkan tangannya ke bawah, aliran listrik menyebar dari tangan Naruto ke Zabuza.

"Menggunakan air sebagai medium agar membuat petirmu lebih cepat menyebar ya, pintar tapi bisa ditebak" dengus Zabuza sambil meloncat kebelakang.

"Ninjutsu kalau begitu" Zabuza membuat segel tangan yang panjang.

Naruto tidak menyianyiakan waktu, membuat satu klon disampingnya, dia mencoba jurus kolaborasi yang dia buat selama latihan. Membuat puluhan segel tangan yang diperlukan, dia berteriak bersama'an dengan klonnya

"Suiton: Suiryuudan No Jutsu"

"Raiton: Rairyuudan No Jutsu"

Dua naga elemental, petir dan air muncul didepan Naruto yang berlutut terengah-engah setelah mengeluarkan tekniknya, sedangkan nasib klonnya tidak seberuntung sepertinya yang tiba-tiba membubarkan diri setelah mengeluarkan jurus

"Aku masih belajar manipulasi elemen air dan petir. Kurasa aku terlalu banyak mengeluarkan chakra untuk kedua teknik itu" pikirnya

"Oh sial" gumam Zabuza sambil meluncurkan naga air miliknya.

"Fuuton, Suiton, dan Raiton. Naruto, kau luar biasa! Untuk berpikir bahwa genin sudah bisa meluncurkan 3 jurus elemental yang berbeda" pikir Kakashi heran

Dua naga elemental melesat ke depan dan bergabung menjadi satu, menjadikan naga air dikuatkan dengan petir. Melawan naga air Zabuza mereka bertabrakan.

Bummm

Ledakan besar meletus di tempat benturan.

Zabuza yang sedang melihat ke depan tiba-tiba dikejutkan dengan raungan naga elemental air dan petir Naruto yang menembus miliknya.

Tidak mempunyai waktu untuk menghindar, dia mencoba meletakkan pedang besarnya didepannya.

"Sia-sia Zabuza" pikir Naruto sambil melihat jurusnya menembus dengan mudah.

"Masing-masing jurus naga elemental adalah rangking B, jika kedua elemen berbaur satu sama lain disatukan, sangat mungkin itu akan menjadi rangking A"

Seperti yang dikatakan Naruto. Naga elemental mendorong Zabuza ke tepi sungai, melalui pohon-pohon, dan meledak ditengah hutan menciptakan bom petir yang merambat kemana-mana

Bummmm

Jurus Naruto menciptakan kawah 5 meter dengan radius 15 meter terlihat tanah tandus mengelilingi tempat terjadinya benturan.

"Naruto!" pikir Sasuke dengan gigi terkatup melihat temannya melakukan hal lagi-lagi yang luar biasa

Melihat bahwa jurusnya telah reda, Naruto kemudian berdiri, mengambil napas dalam-dalam, dia berlari ke tempat benturan. Sesampainya disana, dia melihat tubuh Zabuza penuh luka yang berkedut secara interval

"Efek aliran listrik yang dikuatkan dengan air. Aku terkejut dia masih hidup, yah mungkin karena naga airnya melemahkan jurusku sedikit" gumamnya sambil melihat jari Zabuza berkedut sedikit yang menandakan bahwa dia masih hidup.

Mengangkat pedangnya diatas kepalanya, Naruto berkata "Selamat tinggal Zabuza, ini adalah sebuah kehormatan bisa bertarung denganmu" dan akan mengayunkannya ketika tiba-tiba melihat senbon menancap di leher Zabuza membuatnya lemas seketika. Seorang ninja memakai masker dengan simbol Kirigakure shunshin tiba di lokasi "Hunter-nin" pikirnya

Ninja yang baru datang itu berkata

"Terima kasih telah melemahkannya Konoha san, sekarang aku akan membawa ninja pelarian ini kembali ke desa"

Tanpa menunggu jawaban si pirang, ninja topeng telah membawa Zabuza dan shunshin dari tempat itu.

Hah hah hah

Naruto yang kelelahan duduk di tanah sebentar, adrenalin meninggalkannya.

"Jadi ini rasanya pertarungan di dunia nyata" gumamnya sambil berdiri, membersihkan bajunya, dia berjalan ke tempat timnya.

Sesampai di tempat timnya dia tidak bisa menahan ekspresi untuk menggaruk bagian belakang kepalanya setelah melihat wajah terkejut Sasuke dan Sakura, Kakashi tersenyum bangga

"Wow, kau luar biasa Naruto" puji Sakura

"Hn kapan-kapan kita harus bertarung lagi dobe"

"Hehe tidak masalah, apa kalian semua baik-baik saja?" Jawab Naruto malu-malu

"Kau benar-benar telah tumbuh Naruto" pikir Kakashi sambil melihat si pirang

Kakashi melihat Tazuna "Tazuna-san apakah ada tempat bagi kita untuk beristirahat?"

Tazuna mengangguk "ikuti aku"

Mereka berjalan dengan keheningan dengan masing-masing orang mempunyai pikirannya sendiri. Kakashi curiga dengan perilaku ninja bertopeng yang membawa Zabuza, Sasuke dan Sakura masih memikirkan tentang kekuatan rekan setim mereka, dan Naruto melihat-lihat kondisi disekelilingnya di negara gelombang yang nampak jauh dari kata layak, beberapa rumah nampak terlihat ambruk, tuna wisma dan anak-anak jalanan sedang duduk pasrah nampak tidak ada harapan hidup.

Melihat ini, dia menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya. "Apapun yang terjadi aku akan menyelesaikan misi ini, orang-orang ini berhak untuk mendapatkan hidup yang lebih baik" pikirnya

"Untuk itu, aku harus menjadi lebih kuat!"

"Gato, aku akan mengejarmu kemanapun kau berada!"

-Di Rumah Tazuna-

Setelah bertemu dengan Tsunami, putri Tazuna dan ditunjukkan dimana ruang kamar mereka. Tim 7 minus Kakashi yang sedang beristirahat di kamar, melakukan makan malam. Ketika semuanya makan dengan tenang, tiba-tiba Inari, putri Tsunami menerobos masuk dan berteriak kepada tim 7

"Kenapa kalian terus berusaha? Hal itu akan sia-sia, Gato akan membunuh kalian semua"

Semuanya hening, Naruto yang mengusap mulutnya setelah selesai makan, berdiri dan berteriak balik

"Lalu apa? Bersembunyi dan berlari dari penjahat brengsek yang mengambil alih negaramu? Kau tidak satu-satunya orang yang kehilangan orang yang kau sayangi bocah. Setidaknya kau punya kakek dan ibumu yang menyayangimu sepenuh hati. Aku bahkan tidak mempunyai apa-apa dari awal. Apa kau tahu rasanya tidak tahu wajah orang tuamu? Apa kau tau rasanya selalu dijauhi orang bahkan kau sendiri tidak tahu penyebabnya? Hargai usaha mereka yang ingin membuat negara ini menjadi lebih baik. Ketika kau berhenti berusaha maka semuanya akan berakhir" Menenangkan dirinya setelah teriakannya tiba-tiba Naruto keluar dari rumah.

"Katakan Kakashi sensei bahwa aku akan pergi ke luar sebentar" sambil menutup pintu.

"Apakah, apakah Naruto yang katakan itu benar?" tanya Tsunami tak percaya

-Di Hutan-

"Sialan anak kecil itu, dia tidak tahu apa-apa sama sekali tentang penderitaan" pikir Naruto marah memukul pohon dengan sekuat tenaga yang membuat lubang beberapa cm.

"Beraninya dia mengatakan itu padaku, si Jinchuuriki/ pengorbanan manusia" memukul lagi dan lagi sampai pohon bergetar tak terkendali dan roboh. Si pirang mencoba mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya.

Melihat sekelilingnya dia menghitung setidaknya 8 pohon lainnya telah menemui nasib yang sama ditangannya.

"Yah mungkin aku terlalu melampaui batas, lagipula dia hanya anak kecil" gumamnya

Hah

Si pirang terjatuh di pantatnya si pirang mencoba mengingat kembali pertarungannya dengan Zabuza

"Sebenarnya aku tidak terlalu buruk, sayang sekali aku terjebak gerakan palsunya yang menipuku. Memang benar yang dikatakan Zabuza bahwa aku kurang pengalaman"

Mengingat kembali misinya, dia berpikir "hmm mungkin sekarang saat yang tepat untuk mencari informasi tentang Gato"

Menciptakan segel tangan yang familiar, Naruto bergumam dan

Puffs

3 klon muncul disampingnya. Lewat pikirannya, dia memerintahkan klon untuk mencoba menyusup ke persembunyian musuh dan mencoba mendapatkan setiap data apapun. Tanpa berkata apapun, para klon langsung berpencar untuk melakukan misi mereka.

Memutuskan untuk tidur siang di atas pohon, si pirang menutup matanya dan terhanyut dalam tidur tanpa mimpi.

Naruto tidak tahu berapa lama dia tertidur, tapi dia mencoba membuka matanya setelah merasakan tangan halus yang menusuk pinggangnya dengan lembut. Memaksakan dirinya untuk berada dalam kondisi duduk, si pirang bisa dengan jelas gadis didepannya

"Hai bangun, jangan tidur disini" bisik seorang gadis cantik dengan rambut hitam

"Urgh apakah aku sudah mati dan di surga? Karena aku melihat gadis cantik didepanku" gumam Naruto rendah tidak menyadari gadis didepannya yang tersipu malu

"Namaku Haku, kenapa kau tertidur disini.." melihat hitae-ate Konoha dikepalanya "..ninja-san?"

Naruto mengangguk " Senang bertemu denganmu Haku-san, seperti yang kamu ketahui aku adalah ninja dari Konoha, Uzumaki Naruto"

Haku tersenyum lembut "Kalau kamu ninja berarti kamu kuat kan Naruto-san?"

"Hehe tidak juga, bagaimana kamu bisa mengatakan hal itu?" Tanya Naruto penasaran yang membuat Haku tersenyum sedih

"Ketika seseorang memiliki orang yang berharga dengan mereka, aku percaya bahwa orang itu bisa menjadi kuat"

Naruto termenung menyerap kalimat yang disampaikan lawan bicaranya, dia mengangguk dan tersenyum kepada Haku

"Itu benar Haku-san, aku setuju denganmu. Keinginan untuk melindungi orang yang berharga akan membuat seseorang menjadi kuat (dan Haku menceritakan masa kecilnya, bagaimana dia ditemukan Zabuza, dia dilatih dan menjadi alatnya )

"Kita sama Haku-san" renung Naruto setelah mendengar cerita gadis cantik didepannya yang mirip dengannya

Melihat Haku memegang ember dengan beberapa daun didalamnya, dia berkata

"Jadi apa yang kamu cari Haku-san?"

"Oh aku mencari daun herbal untuk menyembuhkan luka seseorang" Haku berkata sambil menunjukkan isi embernya

"Bolehkah aku membantumu?" Tawar Naruto

"Tentu Naruto-san"

Dan mereka pun bersama-sama mengumpulkan daun herbal. Beberapa menit kemudian ember yang dibawa Haku penuh, berdiri dia membungkuk ke arah Naruto "Terima kasih telah membantuku Naruto-san". Dia berbalik arah dan sebelum sempat Haku melangkah, dia dikejutkan dengan suara Naruto

"Kenapa Haku-san? Kenapa kamu bekerja dengan orang seperti Zabuza?" Gumam rendah Naruto tiba-tiba membuatnya kaget. Melompat kebelakang, dia mengambil kunainya dan bersiap untuk bertarung.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Haku kaget

"Meskipun aku bukan sensor, tapi aku bisa merasakan hawa keberadaanmu pada waktu itu dan mendengar ceritamu plus bukti bahwa sekarang kau mencoba menyembuhkan orang yang sakit membuatku sadar. Ditambah senbon yang kau lempar hanya mengenai bagian aliran darah tertentu Zabuza yang membuatnya 'keadaan seperti mati'. Kau ninja yang memakai topeng itu kan? Kenapa kau melakukannya?"

Haku melihat ke bawah "kau tidak akan mengerti Naruto-san, Zabuza-sama adalah segalanya bagiku" berbalik arah dia berkata "Selamat tinggal Naruto-san, jika kita bertemu dalam keadaan yang berbeda aku yakin kita bisa menjadi teman"

Tersenyum sedih, Naruto berkata "Sampai jumpa Haku-san"

Melihat punggung Haku semakin tidak kelihatan pertanda dia semakin menjauh, si pirang berbalik arah ingin melaporkan hasil temuannya pada timnya. Tapi hanya satu langkah kakinya maju, Naruto tiba-tiba merasakan ingatan para klonnya yang membubarkan diri. Berdiri selama beberapa detik, Naruto mengolah informasi yang didapatkan klonnya.

"Aku harus memberitahu Kakashi-sensei secepatnya" pikirnya

Mendongak ke atas dan melihat bahwa matahari mulai terbenam, dia berlari ke rumah klien dengan cepat

Memasuki rumah, Naruto disambut dengan pemandangan keluarga Tazuna yang sedang makan malam, mengisyaratkan Sasuke dan Sakura untuk mengikutinya, mereka masuk ke kamar Kakashi.

"Kakashi sensei bagaimana kondisimu?" Seru Naruto memasuki kamar, dia menarik kursi yang terdekat dan duduk disamping Kakashi. Sasuke dan Sakura juga duduk di tempatnya masing-masing.

Kakashi membuka matanya perlahan dan melihat murid-muridnya

"Aku baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan chakra karena mengaktifkan sharingan terus menerus."

Sebelum mengatakan apapun, Naruto membuat beberapa segel tangan dan membanting tangannya ditanah, ada perubahan riak diruangan itu selama beberapa saat kemudian normal lagi.

Melihat tatapan bertanya-tanya temannya dia hanya menjawab "ruangan kedap suara"

"Kakashi-sensei aku harus memberitahumu sesuatu. Tadi aku menciptakan beberapa klon untuk menyusup tempat persembunyian Gato. Ternyata dia akan menyerang dengan para bandit ketika Zabuza dan muridnya sedang kelelahan setelah melawan kita. Dengan menghancurkan Zabuza cs maka kontrak akan terputus di tengah jalan. Dengan kata lain dia tidak akan membayar sepeserpun" Naruto berhenti sejenak kemudian melanjutkan pesannya " Setelah itu, dia berniat menghancurkan kita dan pembangun jembatan. Dengan ini dia bisa membunuh tiga burung dengan satu batu"

Hening memerintah ruangan itu selama beberapa saat kemudian Sakura bertanya dengan nada pasrah

"Berarti Zabuza masih...?" Melihat teman dan senseinya mengangguk dia tidak perlu melanjutkan perkataannya.

"Kakashi sensei aku mempunyai rencana yang akan menguntungkan kedua belah pihak" seru Naruto tiba-tiba

"Kita akan memberitahu Zabuza kebenaran sebelum bertarung, dengan mengulur waktu selama pertarungan. Kita akan menunggu Gato serta kroninya muncul dan menghancurkannya. Jika keadaan berpihak pada kita, tim 7 tidak perlu melawan Zabuza mati-matian dan kita akan menghancurkan Gato sesudahnya"

Kakashi diam selama beberapa saat

"Sebenarnya itu ide bagus Naruto. Tapi sebagai ninja kita harus mengharapkan yang terburuk. Ketika Zabuza cs tidak mau menerima usulan kita maka kita akan melawannya serius, mengerti?"

Melihat murid-muridnya menggangguk dia menambahkan "Kalau dilihat kondisi Zabuza, kemungkinan besar dia akan butuh waktu seminggu untuk memulihkan diri. Pada waktu itu aku akan melatih kalian sekuat mungkin. Paham?"

"Ok sekarang kalian pergi dari sini, aku butuh istirahat"

-Besoknya Pagi Hari-

Diatas pohon tertinggi negara gelombang terlihat sosok si pirang sedang duduk bersila tanda dia memasuki pose meditasi. Tetapi kali ini Naruto bermeditasi hanya untuk menenangkan pikiran dan tubuhnya, tidak untuk mengolah informasi karena klonnya. Naruto mengingat-ngingat perkataan senseinya sebelumnya, berpikir lebih dalam dia juga setuju bahwa ninja harus siap untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk. "Aku harus siap dengan membunuh pertamaku" pikirnya.

Dibanyak buku strategi shinobi yang telah dia baca, penelitian membuktikan bahwa 90% ninja yang telah mengambil nyawa pertama musuh mereka mengalami guncangan emosional yang luar biasa, kecuali pembunuh berantai atau psikopat yang tidak merasakan apapun setelah membunuh seseorang.

Sebagai seseorang yang normal, hal itu lumrah karena ninja atau shinobi adalah manusia. Selama seseorang merasa menyesal atas perbuatannya dan menguatkan mentalnya bahwa itu adalah keputusan yang terbaik maka itu adalah tanda dari shinobi yang normal dan kuat.

Setelah semua, apa yang kau harapkan dari hidup didunia ninja? Membangun infrastruktur? Menjadi atlit olahraga? Tidak! Semuanya itu adalah pekerjaan warga biasa. Ninja dari dulu jalurnya dipenuhi dengan darah. Memang itu kenyataan yang pahit. Tapi apa yang bisa dia lakukan sebagai ninja yang 'sukses?'. Selama masih ada ninja yang jahat, seseorang harus meniadakannya kan. Selama masih ada orang lain yang menyiksa orang tidak bersalah maka siapa penghukumnya? Jawabannya adalah ninja. Seorang ninja harus selalu bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Seorang ninja harus bisa membedakan dengan tepat kapan waktunya harus marah, menangis, tenang, dsb. Seorang ninja harus bisa menahan beban yang berat baik secara mental maupun fisik. Selama seseorang meletakkan hitae-ate desa dibadannya maka dia harus bersiap-siap untuk melupakan hidup bahagia. Ninja harus berkorban agar mereka yang tidak mempunyai kekuatan bisa hidup lebih baik.

Naruto selalu mengingat-ngingat filosofi ninja ini di kepalanya yang dia dapat dari membaca buku "Shinobi Sejati" karya Tobirama Senju, Hokage Kedua.

Lamunannya terhenti dengan teriakan rekan timnya yang akan memulai latihan chakra kontrol berjalan di atas air.

"Naruto? Apa kau mau bergabung bersama kami?" Teriak Sakura dari bawah

Naruto menggelengkan kepalanya dan dia berteriak " Ma'af Sakura, aku mempunyai sesuatu yang harus dilakukan plus aku sudah mengetahui latihan itu"

Sakura sekarang ingat bahwa dia telah menonton rekan setimnya berjalan diatas air melawan Zabuza, mengangguk ke Naruto dia mencoba menyelesaikan latihannya.

"Seminggu huh, apakah aku bisa kembali dalam waktu sesingkat itu" Menghela napas dia bergumam "Yah kurasa tidak ada salahnya untuk mencoba. Aku juga harus mendapatkan tenaga tambahan untuk melawan ninja yang lebih kuat nantinya"

Membuat klon dan menyuruhnya untuk memberitahukan apa yang akan dia lakukan ke Kakashi-sensei, Naruto mengigit jarinya menarik darah kemudian membuat beberapa segel tangan

"Babi hutan anjing burung monyet ram" membanting tangannya kebawah Naruto berkata

"Kuchiyose No Jutsu"

Puffs

Segumpal asap meletus ditempat Naruto sebelumnya, setelah beberapa detik asap menghilang dan ternyata tidak ada siapapun disana. Kemana perginya si pirang favorit kita?

-Di Suatu Tempat yang Tidak Diketahui-

Di suatu daerah yang gelap, dengan rawa-rawa mengelilinginya, burung-burung gagak berkicau, mata Naruto terbuka dan hal yang pertama dia lihat adalah ruang yang sangat gelap sampai-sampai dia tidak bisa melihat apapun

"Dimana aku?" mencoba mengambil posisi duduk, si pirang dikejutkan dengan sesuatu lengket yang mengenainya beserta suara mendesis membuatnya menggigil. Menoleh ke sumber asal suara yaitu sebelah kanannya, napas Naruto rasanya tersendat. Di depannya adalah seekor reptil dengan mata merah dengan iris vertikal dan lidah merah tua bercabang dua yang sesekali keluar dari mulutnya. Karena kegelapan, dia tidak bisa melihat monster dengan jelas didepannya.

"Ap-a kauu?" Tanya Naruto terbata-bata, meskipun dia tahu ninja harus tetap tenang dalam kondisi apapun dan tidak boleh panik. Mengalaminya sendiri berbeda dengan teori yang ada di buku tentu saja.

Monster itu mengulurkan dan menarik lidahnya beberapa kali, menatap si pirang dia berkata dengan nada yang dalam.

"Hoho ningen, sudah lama aku tidak bertemu dengan jenismu. Aku ragu sudah berapa tahun, tidak. Mungkin puluhan tahun sejak terakhir kali jenismu menemuiku"

Mencoba mendapatkan gambar yang jelas dari monster didepannya, Naruto membuat segel ram dan api kecil muncul dari jari telunjuknya. Sekarang dia bisa melihat daerah sekitarnya dengan jelas

"Tanah hitam, daun hitam, rawa-rawa?" Pikirnya setelah melihat sekelilingnya

Penasaran dengan siapa dia berbicara, Naruto mendongak dan langsung terjatuh dipantatnya dengan mata melebar.

Makhluk didepannya adalah kolosal, saking tingginya dia tidak bisa menebak ukuran sebenarnya, dia memprediksi monster didepannya dengan tinggi sekitar 100 meter dan lebar puluhan meter, sisik hijau tua tebal seperti baja tak tertembus, dua tanduk besar runcing yang tumbuh dari kepalanya, dan lidah merah tua besar dan panjang yang sesekali masuk keluar mulutnya.

"Ular raksasa" pikirnya

"Siapa kau?" Tanya Naruto waspada. Setelah semua tidak setiap hari seseorang bangun dan menemukan bahwa didepannya ada makhluk hidup dengan tinggi sekitar 100 meter.

Makhluk didepannya mendesis dan berkata

"Ningen, kau dan jenismu selalu sama saja. Selalu bermusuhan. Aku punya banyak julukan. Si penguasa air, pembelah lautan, monster pemanggilan, dan raja reptil kuno. Aku adalah Amethyst yang perkasa" makhluk ini menjawab dengan suara menggelegar "Sekarang, karena kau telah berhasil masuk kesini aku penasaran siapa kau?"

"Namaku adalah Uzumaki Naruto dan aku adalah Jinchuuriki Kyuubi" Makhluk itu menyipitkan matanya sebentar kemudian tertawa terbahak-bahak dengan ekornya berkali-kali menghantam ke samping. Gerakan 'sederhana' ini membuat angin kencang dan tanah bergetar tak terkendali yang membuat si pirang terlempar beberapa meter ke belakang.

"Hahahaha seorang Jinchuuriki ya, sungguh mengejutkan. Rasakan itu rubah bodoh! Bagaimana rasanya tersegel hahahaha. Sudah berapa ratus tahun ya sejak pertarungan terakhir kaliku dengan rubah bodoh itu"

Naruto melebarkan matanya dan dia mundur sejengkal

"Ka-au, kau bertarung dengan Kyuubi?" Teriak Naruto menunjuk jarinya pada makhluk di depannya

"Tentu saja, rubah sombong itu mengira dirinya sebagai makhluk yang terkuat di semua wilayah; udara, tanah, dan air. Anggap saja dia tidak berhasil menaklukkan semuanya karena aku menendang bokongnya ketika dia mau menguasai wilayahku" Dengus monster itu yang membuat tubuh si pirang menjadi dingin dengan angin yang keluar dari mulutnya

Naruto menganga tak percaya. Jika monster ini pernah bertarung dengan Kyuubi satu lawan satu dan masih hidup untuk menceritakan kisahnya bahkan memenangkan pertarungan. Seberapa kuat makhluk didepannya ini?

Tanpa diketahui Naruto, jauh didalam segelnya. Mata merah dengan iris vertikal terbuka dan menggeram "Keh, Amethyst kau reptil bajingan"

Setelah beberapa detik Amethyst pun berhenti tertawa dan dia tiba-tiba bertanya pada Naruto

"Jadi bocah apa yang kau lakukan disini. Jangan bilang bahwa kau sedang mencoba jurus pemanggilan tanpa menandatangani kontrak pemanggilan dengan partner hewan terlebih dahulu?" Melihat si pirang mengangguk, Amethyst mendesah lelah

"Dasar ningen dan kebodohannya." Gumamnya

"Dengarkan bocah, jika kau ingin menandatangani kontrak hewan dengan jenisku, bangsa ular. Aku akan senang hati membantumu. Tapi sayang sekali saat ini aku tidak bisa melakukannya"

Naruto kemudian bertanya dengan nada serius

"Kenapa kau mau membantuku?"

"Fakta bahwa kau berhasil sampai disini sudah cukup untukku. Kau tahu, ketika seseorang menggunakan jurus pemanggilan tanpa mempunyai kontrak pemanggilan terlebih dahulu. Orang itu akan secara otomatis diteleportasikan ke alam hewan yang sesuai dengan sifatnya. Disisi lain sifatmu pasti tak bisa ditebak/licik, ingin menjadi yang terkuat, dan ingin menjadi yang terbaik dari siapapun kan?" Melihat bahwa bocah didepannya mengangguk tak percaya, dia melanjutkan.

"Itu karena sifatku dan jenisku sama sepertimu. Karena itu kau ditransportasi kan kesini dibanding ke alam hewan lain. Contoh yang lain, jika seseorang mempunyai sifat bangga, haus kekuatan, dan haus darah maka kemungkinan besar orang itu akan masuk ke dalam alam makhluk buas, bisa singa, harimau, maupun hyena". Mengajukan pertanyaan pada pirang dia berkata

"Bocah, apakah kau tahu kenapa ninja dengan kontrak pemanggilan diluar sana jumlahnya tidak banyak?"

Naruto menggelengkan kepalanya

"Itu karena tidak semudah itu untuk menjadi pemanggil dari kontrak hewan. Jika seseorang tidak bisa melewati tes yang ditentukan ataupun klan hewan merasa dia tidak berguna maka hasilnya adalah kematian" bisiknya kata terakhir sambil melihat mata si pirang.

Naruto mengigil ketakutan melihat monster didepannya menaruh seluruh perhatiannya padanya.

Setelah beberapa detik yang intens, Amethyst memundurkan kepalanya dan mendesah lelah.

"Sejujurnya bocah, aku butuh bantuanmu"

Naruto dengan cepat bertanya "Bagaimana aku bisa membantumu Amethyst-sama?"

Merendahkan ekornya, dia menunduk bersandar pada bagian tubuhnya itu

"Kau tahu siapa Manda? Orochimaru?"

Naruto mengangguk " Orochimaru adalah ninja pelarian dari Konoha rangking S dan Manda adalah boss ular, panggilan terbesarnya"

Makhluk itu mendengus, membuat seluruh tubuh Naruto dingin terkena angin yang tiba-tiba muncul dan bergumam "Boss ular pantatku" mengalihkan perhatiannya pada si pirang dia bercerita

"Cerita ini dimulai 15 tahun yang lalu. Saat itu aku adalah satu-satunya raja reptil dan boss ular. Aku dipuja-puja dan jenisku menjadi ditakuti . Sejak beratus-ratus tahun yang lalu sampai saat itu adalah puncak kejayaanku. Tetapi aku juga mempunyai banyak musuh, baik dari luar klan maupun dari dalam. Manda, sekutunya, dan Orochimaru adalah musuh tergiatku, mereka mencoba berkali-kali untuk membuatku mundur dari takhta. Tapi karena kekuatan dan pendukungku, mereka tidak pernah berhasil, kecuali satu" Amethyst menggeram pada nada terakhir yang dia ucapkan

"Saat itu aku diberitahu bahwa besok ada perkumpulan para boss pemanggilan untuk mendiskusikan hubungan dengan manusia. Aku bersiap untuk berangkat. Sebelum sampai dilokasi, aku disergap oleh Manda sialan, sekutunya, Orochimaru, dan seseorang berambut merah menggunakan jubah hitam dengan motif awan merah. Ketika Manda, sekutunya, dan Orochimaru menahanku, orang berambut merah mengeluarkan gulungan besar seukuran tubuhnya, melakukan ratusan segel tangan dan tiba-tiba rantai besar keluar dari gulungan dan menyeretku ke dalamnya.

Aku tidak tahu kemana mereka membawaku. 5 hari kemudian, karena chakraku terlalu kuat. Gulungan itu meledak otomatis membebaskanku.

Setelah hari itu, Manda mengambil alih posisiku tanpa ada yang mengetahui kebenaran kecuali pengikutku" selesai ceritanya

Naruto yang diam selama cerita tiba-tiba matanya melebar sedikit yang tidak diketahui oleh makhluk didepannya

"Rambut merah dan penyegelan, Uzumaki. Berarti masih ada Uzumaki lain yang masih hidup" pikirnya gembira

" Jadi jika aku membunuh Manda dan Orochimaru, kau akan bisa menjadi raja lagi?"

Amethyst mengangguk

"Aku akan dengan senang hati membuatmu menjadi pemanggil klan ular yang baru bocah. Aku dengar Orochimaru hanya membuat jenis kami terlihat buruk di mata dunia" geramnya

Naruto melihat sekelilingnya, berlari diatas rawa-rawa, memutari ular raksasa, menganalisis sesuatu didepannya, dan melompat diatas pohon tua. Dia berbicara dengan serius

"Itu benar, aku tidak bisa keluar dari sini. Seakan-akan ada penghalang yang tak terlihat. Ma'afkan aku Amethyst-sama. Dengan kemampuan Fuinjutsuku yang sekarang, segel ini terlalu kompleks. Aku tidak bisa memecahkan bahkan menerjemahkannya"

"Ambil waktumu bocah. Kabari aku jika kau akan membunuh Manda dan Orochimaru. Aku yakin orang-orangku akan membantumu"

"Berikan tanganmu" Naruto mematuhi. Meluruskan tangan kirinya, dia menunjukkannya pada makhluk didepannya yang menunduk dan mengeluarkan lidahnya yang bercabang dua, Amethyst menyentuh tangan kiri Naruto dengan salah satu cabang selama beberapa detik dan melepaskannya.

Naruto meringis merasakan hawa panas chakra yang dikeluarkan monster didepannya. Menarik tangan kirinya si pirang melihat seperti tato, gambar lingkaran dengan ular didalamnya.

"Itu adalah kontrak pemanggilan sementara, kau bisa memanggil orang-orangku yang setia untuk membantumu. Ma'af bocah tapi kau tidak bisa memanggilku sebelum kedua penghianat itu mati dan segel ini hilang"

Membungkuk Naruto berkata "Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan padaku Amethyst-sama, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu"

Monster itu mengangguk "Sebaiknya kau tidak, bocah"

Puffss

Dan Naruto kembali ke alamnya

-Di Negara Gelombang-

Awan asap tiba-tiba menghilang dan Naruto bersiap-siap untuk mendarat ke tanah ketika tiba-tiba gravitasi menyeretnya. Terlalu kaget untuk melakukan apapun, si pirang tercebur ke dalam air.

Byurr

Muncul ke permukaan air, Naruto melihat sekelilingnya. Dia baru sadar bahwa dia ada di tengah-tengah laut!

"Sialaaaan kau Amethyst-sama" teriaknya..

Berdiri di atas air, Naruto merasa mendengar seseorang atau sesuatu mengatakan

"Hahaha sudah lama aku tidak merasakan hiburan seperti ini. Bocah kau sungguh menarik"

Menggelengkan kepalanya, si pirang berlari ke arah rumah Tazuna

Keesokan harinya, tim 7 minus Naruto telah berlatih kembali, kali ini dengan Kakashi telah pulih dari istirahatnya. Sakura telah menguasai air berjalan karena cadangan chakranya yang tidak terlalu besar yang berdampak pada kontrol chakranya diatas rata-rata. Sedangkan Sasuke masih 3/4 jalan untuk menguasai air berjalan. Memperkirakan bahwa 2 hari lagi Sasuke akan menguasainya, dia menolehkan seluruh perhatiannya pada Sakura.

"Kakashi sensei, kenapa Naruto tidak ikut latihan bersama kita?" melambaikan tangannya Kakashi menjawab dengan santai

"Tidak usah khawatir tentang Naruto, Sakura. Kau telah melihat apa yang dia mampu kan?"

Sakura mengangguk "Tapi masih sulit dipercaya bahwa Naruto yang 'mati terakhir' di akademi bisa menjadi sekuat ini dalam waktu singkat"

" Apa kau tahu Kage Bunshin No Jutsu?" Melihatnya mengangguk, Kakashi meneruskan "Dia mempunyai caranya tersendiri untuk berlatih"

"Tunggu, bagaimana bisa membuat Kage Bunshin untuk menjadikan seseorang kua-" mata Sakura melebar dan dia berkata tidak percaya " untuk latihan. Tapi Tajuu Kage Bunshin No Jutsu tidak menjadi sebuah Kinjutsu tanpa alasan. Untuk membuat 20 klon bayangan membutuhkan sekurang-kurangnya chakra sebanyak jounin elit. Bagaimana Naruto mempunyai chakra sebanyak itu?"

"Naruto adalah kasus spesial, Sakura. Kalau kau ingin tahu lebih banyak lebih baik tanyakan dia secara pribadi"

Menepuk tangannya, Kakashi berkata

"Ok sekarang saatnya latihan. Apa kau tahu jurus yang bahkan bisa memblo-..."

-Di Hutan-

Naruto berjalan-jalan mencari tempat yang luas dan sepi untuk apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Merasa puas dengan tempatnya saat ini, si pirang mengeluarkan chakranya sebanyak seperti mengeluarkan jurus rangking B, menggigit jarinya, melakukan segel tangan, dan membanting tangannya kebawah

"Kuchiyose No Jutsu"

Puffs

Seekor ular besar seukuran rumah dengan warna hijau muda dan dua tanduk dikepalanya tiba-tiba muncul didepannya.

"Siapa kau manusia? Kenapa kau bisa memanggilku?" Tanyanya dengan suara agak dalam menandakan bahwa dia masih muda

Naruto menunjukkan gambar tato yang ada dikirinya membuat mata ular itu melebar

"Tidak mungkin! Manda-sama dan para tetua berkata bahwa Amethyst-jichan sudah mati" kata ular itu mendesis tak percaya

Naruto mengangkat alisnya "Jichan? Apakah Amethyst-sama kakekmu?" Ular itu mengangguk

"Aku tidak tahu siapa namamu manusia, tapi bukti bahwa kau mendapatkan tato khas milik Amethyst-Jichan disini berarti setidaknya kau sudah bertemu dengannya"

Naruto duduk dan menceritakan semuanya pada ular didepannya. Beberapa menit kemudian ular itu mengangguk pada si pirang dan berkata "Sulit dipercaya, tapi aku akan mempercayaimu Naruto. Perlu kau ketahui bahwa aku dan pendukung lain Ji-chan saat ini yaitu mayoritas klan ular masih bersembunyi menunggu saat yang tepat untuk mengambil alih tahta yang sekarang. Para tetua dan Manda telah menghinakan klan kami dan Orochimaru" menyebut nama yang terakhir dengan penuh kebencian membuat Naruto bertanya-tanya apa yang terjadi dengan keduanya "dia mengorbankan saudara-saudaraku tanpa peduli sedikitpun. Dia adalah aib bagi klan ular"

Menghadap Naruto dia mengangguk "Namaku adalah Basilisk, senang bertemu denganmu Naruto"

Naruto tersenyum dan Basilisk menghilang dalam awan asap. Merasa dia mempunyai informasi yang cukup si pirang berjalan menuju timnya.

"Pertama Zabuza yang aku tidak bisa mengalahkannya dalam permainan pedang murni" pikirnya pahit " Yang kedua adalah salah satu dari ketiga sannin Orochimaru. Aku mempunyai 5 hari lagi, aku harus menjadi lebih kuat apapun yang terjadi," pikirnya sambil berjalan menuju lebih dalam ke hutan.

Berhenti didekat pohon besar dengan sungai kecil mengalir disampingnya, Naruto membuat segel tangan menyilang dan bergumam

"Tajuu Kage Bunshin No Jutsu"

Puffs

Ratusan klon muncul memenuhi wilayah tersebut

Tanpa perkataan, klon langsung berpencar dan menunaikan tugasnya masing-masing.

"Aku ingin kalian dibagi menjadi 5 grup kali ini, grup pertama fokus untuk membakar daun menjadi abu, grup kedua menyempurnakan latihan mengerutkan daun, grup ketiga menyempurnakan latihan membasahi daun sampai ke selnya, grup keempat menyempurnakan latihan membuat daun menjadi tanah, dan grup kelima akan berlatih gulungan ninjutsu Uzumaki, paham? Baiklah mulai"

Naruto yang asli tidak menunggu untuk melihat para klonnya berpencar melakukan tugasnya masing-masing. Mengaktifkan segel berat badannya dan menambahnya 5kg setiap hari sesuai yang dianjurkan Gai sensei, dia bersiap-siap untuk melakukan sprint, berlari mengarungi lautan dan sekitar pulau negara gelombang.

-5 Hari Kemudian-

"Baiklah semuanya siap?" Kakashi bertanya kepada semua muridnya yang sedang bersiap untuk pertempuran di depan rumah Tazuna, melihat mereka mengangguk. Dia berkata

"Naruto tinggalkan dua klon untuk berjaga-jaga di rumah Tazuna-san. Baiklah ayo"

Dan ketiga ninja beserta klien menuju ke arah jembatan tempat penentuan akan berlangsung

-Di Jembatan-

Ketika tim 7 plus klien sudah sampai dijembatan, mereka menemukan bahwa mereka tidak bisa melihat jarak lebih dari 2 meter didepan karena dipenuhi dengan kabut.

"Kita sudah terlambat" bisik Tazuna

"Belum dattebayo" Melakukan beberapa segel tangan, Naruto menangkupkan tangan kanannya dan berkata

"Fuuton: Daitoppa" Hembusan angin kuat yang tiba-tiba datang dari mulut Naruto membubarkan asap dan mereka melihat bahwa beberapa pekerja pembangun jembatan terluka dengan tebasan maupun sayatan

"Mereka sudah disini" pikirnya

Memutuskan untuk menyelesaikan secara cepat, Naruto membuat beberapa klon bayangan dan mengangkut mereka ke tempat yang aman.

"Hoho Kakashi dan si pirang heh. Mari kita mulai ronde ke dua bocah" kata suara tiba-tiba dari ujung jembatan.

Mendongak ke sumber asal suara, tim 7 melihat Zabuza dan hunter-nin palsu yang memakai topeng.

Kakashi dan Naruto pun berlari ke Zabuza dengan Sasuke dan Sakura melawan hunter-nin bertopeng.

Sebelum Zabuza mulai menyerang ke depan, Kakashi mengangkat tangannya dan berkata

"Tunggu Zabuza. Kami akan memberitahu kebenaran kepada kalian. Gato berencana untuk menghancurkan kita semua setelah bertarung satu sama lain yang membuat kita lelah dan dia akan datang pada saat itu untuk menyelesaikan semuanya"

"Kita tidak perlu bertarung dengan serius, cukup dengan berpura-pura berkelahi. Dengan mengulur-ngulur waktu agar dia muncul maka kita bisa menghemat kekuatan untuk melawannya" kata Naruto mencoba menyelesaikan situasi sebelum dimulai.

Zabuza berhenti berlari, meletakkan pedang besar kebahunya. Dia mendengus "Heh apa kau ada bukti atas perkataanmu Kakashi? Meskipun jika itu benar aku tidak bisa berhenti sekarang. Membunuh klien? itu akan membuat reputasiku hancur. Mari kita bertarung dan kita akan melihat nantinya bagaimana"

Kakashi menghela napas dan bergumam "Sudah kuduga ini akan menjadi seperti ini". Naruto menggertakkan giginya dan mencoba untuk tenang.

"Tapi aku mempunyai permintaan, bocah pirang yang membawa pedang" menunjuk pedang besarnya ke arah Naruto "kemari dan lawan aku. Aku ingin pertandingan re-match kali ini. Tidak ada ninjutsu, taijutsu, dan genjutsu. Hanya kenjutsu murni"

Naruto menoleh Kakashi dan melihat dia mengerutkan kening sedikit kemudian mengangguk memberikan izin. "Aku akan melangkah jika sesuatu keluar dari zona aman. Bukankah ini kesempatan yang bagus untuk membuktikan kenjutsumu Naruto?" Kakashi memberikan senyuman mata

"Kakashi sensei" gumam si pirang sambil melihat senseinya. Mengangguk, dia mengeluarkan pedangnya dan berlari ke arah Zabuza.

"Apa kau meremehkanku bocah? Lepaskan dekkermu dan kita akan bertarung dengan serius" ucap Zabuza sambil menghindari tebasan miring yang bertujuan pada dadanya. Melihat mata si pirang didepannya melebar, dia mendengus. "Apa kau menanggap aku bodoh? Kukira aku tidak tahu? Aku jelas merasakan perubahan kecepatan dan kekuatanmu yang meningkat berkali-kali lipat setelah kau melepaskan bebanmu"

Naruto meloncat kebelakang, memegang segel tangannya dengan tanda 'ram' dia bergumam

"Kai" Segel di kedua tangan dan kakinya bersinar sedikit kemudian menghilang, si pirang merasakan tubuhnya menjadi sangat ringan. Meretakkan kepalannya ke samping dengan pelan dengan bunyi 'krek", dia berteriak "Persiapkan dirimu Zabuza"

Zabuza memasuki kuda-kudanya dan mendengus

"Heh, jika kau bis-" perkataannya terganggu ketika dia tiba-tiba secara insting mengangkat pedang zanbatounya ke atas, otomatis memblokir ayunan Naruto. Melebarkan matanya dia berpikir secara tidak percaya

"Apa-apaan ini? Kenapa dia bisa berubah menjadi sangat cepat dalam seminggu?"

Mempercayai instingnya yang telah seumur hidup diasah sepanjang karir shinobinya. Zabuza melompat kebelakang menghindari tebasan samping dari Naruto.

"Bocah, kenapa kau menjadi-?

"Sangat cepat?" Potong Naruto. Memasuki kuda-kudanya dia berkata "Kau tidak akan percaya Zabuza, tapi berat segel di kedua tangan dan kakiku adalah masing-masing 380Kg dan 430Kg. Apa yang kau pikir aku lakukan selama 5 hari terakhir ini? Biar kuberitahu, aku menguatkan tubuhku dengan berlari setiap hari mengelilingi laut dan pulau gelombang sebanyak puluhan kali. Yah meskipun aku selalu pingsan setelah melakukannya" gumamnya dibagian akhir

Zabuza sulit percaya perkataan pirang didepannya. Latihan seperti itu bahkan didunia shinobi adalah ekstrim dan bunuh diri. Mengencangkan genggaman pedangnya dia berkata

"Itu tidak mungkin bocah, jika kau melakukannya maka kau tidak akan disini sekarang"

Naruto tertawa dan berkata dengan pelan "Kau akan terkejut dengan seberapa kuat orang dengan monster ditubuhnya"

Zabuza berpikir selama beberapa detik dan tiba-tiba melebarkan matanya "Mustahil, bocah kau adalah Jinchuuriki?" Melihat Naruto mengangguk dia berkata

"Heh kurasa Konoha tidak menjadi desa yang terkuat tanpa alasan. Jika Jinchuuriki mereka pada umur 16 tahun saja seperti ini-"

"Sebenarnya aku masih 13 tahun Zabuza" melihat tatapan tak percaya Zabuza, dia menjelaskan "Tubuhku menjadi seperti ini karena latihan, nutrisi yang masuk, gen klanku, dan monster ditubuhku"

Zabuza diam selama beberapa detik kemudian dia tertawa "Hehehe aku tidak tahu berapa kali kau mengejutkanku bocah. Bersiaplah! Aku akan bertarung dengan serius kali ini"

Mulut Naruto tersenyum kecil dan dia berkata "Mari kita mulai pertandingan kenjutsu sebenarnya"

-Dengan Sasuke dan Sakura-

"Tolong menyerahlah Konoha-san, aku tidak mau menyakitimu" seru suara lembut tiba-tiba dari hunter-nin bertopeng

Sasuke mendengus, memasuki kuda-kudanya dia berkata kepada gadis berambut merah muda disampingnya.

"Aktifkan jurus itu Sakura" melihat Sakura mengangguk dan mulai melakukan beberapa segel tangan. Sasuke menarik kunai dan bersiap untuk maju

"Magen: Kokoni Arazu No Jutsu" mengeluarkan salah satu jurus yang Kurenai-sensei ajarkan kepadanya, Sakura mengaktifkan genjutsunya. Sasuke tidak menyianyiakan waktu, melihat bahwa rekan setimnya telah melakukan tugasnya dia berlari kedepan dengan kunai ditangannya.

Menebas dari kanan atas kebawah yang diblokir oleh hunter-nin dengan kunai yang terbuat dari es?

Mencoba menendang dengan kaki kirinya yang dihindari oleh musuhnya, Sasuke melakukan tebasan cepat ke arah kanan musuhnya

Splass

Darah keluar dari tempat kunai Sasuke berbentur dengan tubuh musuhnya

Puffss

Dan dia menjadi sebuah batang pohon

"Kawarimi? Sejak kapan?" Melebarkan matanya, Sasuke meloncat pada saat yang tepat ketika musuhnya melemparkan beberapa shuriken yang terbuat dari es.

"Impressive Konoha-san, tapi ma'af genjutsu lemah seperti itu tidak akan bisa menghentikanku. Aku telah menghafalkan dengan seksama area ini sebelum kita bertarung untuk menghindari kasus seperti ini"

Sakura menggertakkan giginya kesal. Mencoba untuk tetap tenang, dia berteriak kepada Sasuke

"Sasuke-kun saatnya rencana B" melihatnya mengangguk, Sakura tidak menyianyiakan waktu dan langsung melakukan beberapa segel tangan.

"Magen Niju Kokoni Arani No Jutsu" menyelesaikan segel tangannya, Sakura langsung terengah-engah dengan beberapa keringat muncul didahinya.

"Jurus ini memerlukan konsentrasi yang besar, aku harus bisa mengaktifkannya disaat yang tepat" pikirnya

Sasuke yang melihat bahwa Sakura telah menyelesaikan segel tangannya, dia mengambil shuriken dikantong ninjanya dan melemparkan ke musuhnya

"Shuriken Kage Bunshin No Jutsu" satu shuriken menjadi puluhan dengan hunter-nin yang sedang menghindari, memblokir, melompat, dan melakukan apapun yang dia bisa untuk tidak menjadi seperti kaktus.

Melihat anggukan Sakura, Sasuke mengaktifkan sharingannya yaitu dua tomoe di setiap mata dan berlari ke depan. Melibatkan hunter-nin didepannya dengan taijutsu, Sasuke melemparkan pukulan kanan yang diblokir oleh tangan musuh didepannya, mencoba menendang dengan kaki kiri yang masih dihindari musuhnya yang merunduk. Mengangkat lututnya Sasuke mencoba menghantamkan ke wajah hunter-nin yang tiba-tiba melompat kesamping. Meloncat di udara Sasuke menendang dari kiri ke musuhnya yang mengangkat tangan kanan sejajar dengan kepalanya

Krek

Tendangan Sasuke menghantam bagian pinggang kanan hunter-nin yang membuatnya terbang ke samping.

Memegang bagian kanannya yang retak satu atau dua tulang dengan tangan kanannya, dia berkata "Mustahil, bagaimana aku bisa kena tendangan padahal aku sudah memblokirnya ditempat yang sesuai, kecuali.." melihat matanya melebar. Sakura mengangguk

"Teknik yang barusan aku gunakan tidak hanya mengubah wilayah kita saat ini, tapi juga mengubah wilay ini, hutan, rumah-rumah dan daerah sekitarku sejauh yang aku bisa melihat. Ini adalah ilusi ganda, yang berarti meskipun kau menyadarinya, kau tidak akan bisa menghindar kecuali melepaskan keduanya terlebih dahulu" jelas panjang lebar Sakura

Hunter-nin mengangguk mengerti, perlahan-lahan berdiri, tangan kanannya membuat satu segel tangan yang membuat dua anggota tim 7 melebarkan mata kaget

"Sensatsu Shuisho"

Dia meluncurkan ratusan jarum kecil yang terbuat dari es. Sasuke melakukan segel tangan dan menangkupkan tangannya dimulutnya

"Katon: Goukakyou No Jutsu" memanipulasi elemen apinya menjadi dinding api, jurus Sasuke membuat ratusan jarum es mendidih saat berbenturan, tidak mampu menembus dinding api. Melihat bahwa jurusnya dihentikan, Haku membuat segel tangan

"Hijutsu: Makyou Hyosho" puluhan dinding es tiba-tiba mengelilingi Sasuke dan Sakura yang tidak sempat untuk merespon.

Sasuke menggertakkan giginya, dia melakukan beberapa segel tangan dan meluncurkan bola api besar ke salah satu dinding es.

Hunter-nin menggelengkan kepalanya melihat perbuatan ninja berambut hitam "Sia-sia Konoha-san, es dinding ini bahkan lebih kuat dari besi. Jurusmu tidak akan mampu menembusnya" Seakan-akan membuktikan perkataannya, jurus Sasuke bahkan tidak membuat retak dinding es.

Mempersiapkan beberapa senbon diantara sela-sela tangan kanannya. Dia berkata "Selamat tinggal" dan meluncurkannya

-Di Jembatan-

Clang-clang-clang

Suara disana sini antara kedua pendekar pedang membuat Kakashi sedikit terkesima. Bahkan dengan sharingan aktif dia kesulitan melihat pertarungan antara serius Zabuza dan tanpa bobot muridnya

"Naruto, kau benar-benar luar biasa. Tapi tentu saja Zabuza adalah mantan generasi 7 pedang Kirigakure " pikirnya melihat Zabuza terus menerus melakukan offensive dengan tebasan atas yang diblokir oleh Naruto, menendang si pirang yang menahan tendangannya dengan kakinya, Zabuza melakukan gerakan palsu menebas dari samping kiri yang diblokir oleh Naruto, melepaskan kekuatannya sedikit dengan harapan membuat Naruto lengah, Zabuza mencoba mendorong pedangnya dengan kekuatan lebih tapi dia tidak bisa melakukannya

"Aku tidak bisa berpikir bahwa Naruto bisa menjadi sekuat ini, aku benar-benar bersyukur bahwa aku merekomendasikannya ke Gai" pikirnya

Pertandingan terus berlangsung selama beberapa menit dengan ratusan gerakan yang terjadi, mulai dari tebasan yang dihindari, menusuk yang diblokir, dsb.

Beberapa menit kemudian keringat kecil mulai muncul didahi Zabuza dan dia untuk pertama kalinya mulai merasakan kelelahan.

"Sial, aku sudah lama tidak melatih tubuhku. Melawan Jinchuuriki aku tidak bisa berharap untuk menang dalam pertandingan daya tahan" pikirnya sambil memblokir tebasan pedang si pirang yang membuatnya mundur beberapa cm "Dan apa-apaan kekuatan gila ini, dia seperti Kisame" pikirnya

Naruto yang melihat gerakan Zabuza semakin lamban, dia mencoba melakukan gerakan baru dengan menusuk kedepan yang diblokir oleh Zabuza, seperti yang dia pikir. Mencoba menendang dengan kaki kanan yang dihindari dengan meloncat kesamping, Naruto melakukan gerakan berputar dan mencoba menebas dari samping yang lagi-lagi diblokir oleh pedang besar Zabuza. Menarik pedangnya dan melakukan tebasan dari atas yang akan siap diblokir oleh Zabuza jika tidak Naruto ganti gerakannya, dengan tangan Zabuza terangkat keatas menandakan bahwa dia siap untuk memblokir tebasan si pirang, Naruto membuat kecepatannya maksimal dan menusuk pedangnya ke depan dan

Slash

Darah keluar deras dari bahu kiri Zabuza yang membuatnya melonggarkan cengkeraman pada pedangnya. Naruto melakukan tebasan terus menerus pada samping kanan, kiri, atas Zabuza yang gerakannya benar-benar mulai semakin lambat. Dengan darah yang mengalir deras dari bahu kirinya, Zabuza tidak lagi bertarung dengan kekuatan maksimalnya.

Beberapa detik kemudian terdengar suara seseorang tepuk tangan dari ujung jembatan

"Hehe mari kita lihat disini, setan dari Kirigakure dikalahkan oleh anak kecil hahaha" kata pria pendek dengan topi yang memakai jas mengkilap, celana hitam, dan membawa tongkat. Dibelakangnya adalah puluhan bandit yang membawa senjata masing-masing.

"Gato, kenapa kau disini?" Geram Zabuza yang memegang bahu kirinya yang berdarah deras sambil terengah-engah. Di lutut, perut, dan betisnya ada sayatan-sayatan dangkal tempat si pirang menebasnya.

"Oh kau tahu Zabuza, membereskan bisnis hahaha. Untuk apa aku menyewamu ninja yang mahal ketika aku bisa mendapatkan puluhan bandit dengan harga yang sama" ejek Gato

"Yah orang ini tidak tahu perbedaan ninja dengan bandit" pikir si pirang keringat jatuh

"Bocah dan Kakashi, kalian benar. Mari kita menghentikan pertarungan ini" melihat keduanya mengangguk, dia berteriak "Haku, kesini!"

Hunter-nin tiba-tiba berada disampingnya dengan melakukan shunshin. Tampak topengnya yang menutupi wajahnya hilang memperlihatkan gadis muda dengan beberapa luka dibagian pipi dan pelipis.

Mencoba mengambil napas, Haku mengangguk, tapi sebelum dia berkata apapun. Melihat luka dibahu kiri Zabuza yang nampak seperti tebasan pedang, dia segera mendekati tuannya

"Zabuza-sama, apa yang terjadi denganmu?" Serunya sambil mengeluarkan perban dari kantong ninjannya dan menutup luka Zabuza.

"Bocah pirang itu" kata Zabuza diantara napasnya yang tersengal-sengal.

Haku lalu memandang Naruto dengan tidak percaya

"Naruto-san, aku tahu kau kuat. Tapi berhasil mengalahkan Zabuza-sama, seorang pendekar pedang mantan generasi 7 pedang terkenal Kirigakure dalam pertempuran kenjutsu murni? "

"Kita akan menghentikan pertarungan ini dengan ninja Konoha. Gato telah mengkhianati kita" seru Zabuza menghentikan fokus Haku yang melihat Naruto menggarukkan bagian belakang kepalanya.

"Bukan apa-apa Haku-san, skill Zabuza masih diatasku. Keuntunganku yang tidak dimilikinya adalah pada kekuatan dan kecepatan"

"Tapi tetap saja" gumam Haku yang melihat Naruto dengan cahaya baru

Sasuke dengan membawa Sakura yang tidak sadar dibahunya mendarat disamping Kakashi dengan terengah-engah, dia mendapat berbagai luka ringan akibat sayatan benda tajam dibagian pipi, telinga, tangan kiri, dan betis bawah. Sedangkan Sakura, well..

"Dia pingsan karena kelelahan chakra Kakashi-sensei" melaporkan Sasuke kepada Kakashi yang melihat Sakura.

Kakashi mengangguk dan mengalihkan perhatiannya didepannya

Gato melihat didepannya dan dia sedikit mengerutkan kening. Dia mengerti bahwa rencananya tidak berhasil melihat Zabuza dan muridnya masih hidup. Tapi dia menyeringai melihat bahunya yang berdarah

"Yah setidaknya ninja Konoha itu telah melukainya" pikirnya sambil melihat si pirang

Melihat semuanya sudah berkumpul didepannya dia berteriak "Serang!"

Puluhan bandit pun menyerang atas perintah Gato, ada yang mengeluarkan sabit, pedang, dan senjata apapun yang mereka bawa. Sebelum sempat mereka menjauh melangkah, tiba-tiba sebuah anak panah menancap didepan kelompok bandit. Mendongakkan kepala, mereka melihat sekelompok warga desa dengan peralatan seadanya seperti panci, kapak, pisau, dsb diujung jembatan dipimpin oleh anak kecil yang berteriak "Pergi kalian dari sini! Jangan pernah menganggu negara gelombang lagi"

Peristiwa ini membuat Naruto tersenyum, dia baru saja mendapatkan masukan informasi tentang dua klonnya yang menghancurkan dua bandit ketika menjaga rumah Tazuna jika ada serangan beberapa menit yang lalu

"Inari, Kaiza akan bangga padamu" pikirnya sambil melihat anak kecil berambut hitam terus berteriak pada kelompok bandit didepannya.

"Hahahaha apa yang kau bisa lakukan anak kecil? Dan lihat dibelakangmu, mereka adalah orang-orang tua!" Seru salah seorang bandit yang disetujui bandit lainnya. Tidak mau membuang waktu mereka menyerang.

Zabuza akan berdiri, tapi Haku menahannya

"Tolong istirahat Zabuza-sama, lukamu masih belum pulih" pinta Haku

"Betul Zabuza tolong gunakan waktumu untuk beristirahat, biar aku yang akan membereskan kekacauan ini" kata Naruto sambil melihat senseinya yang mengangguk. Menoleh ke rekan setimnya yang kelelahan. Dia akhirnya melangkah maju.

"Apa kali ini? Seorang bocah pirang yang menganggap dirinya sebagai seorang pahlawan?" Ejek salah satu dari bandit

Naruto mengabaikan kata-katanya.

"Sebaiknya aku akan menguji seberapa efektifnya aku dengan elemen ini" Mengambil napas dalam-dalam, dia melakukan puluhan segel tangan yang berakhir dalam 6 detik.

"Katon: Goenka" menangkupkan tangan didepan mulutnya, Naruto membuat puluhan bola api besar dengan setiap bola api berukuran jurus standar Goukakyou No Jutsu. Puluhan bola api melaju dengan cepat seakan-akan udara yang ada hanya membuatnya menjadi lebih cepat

Gato dan para bandit gemetar ketakutan melihat puluhan bola api seperti datangnya kiamat. Mereka melarikan diri, tapi nyatanya tidak sempat karena puluhan bola api menghanguskan mereka menjadi abu sesaat setelah bersentuhan.

Puluhan bola api melewati ujung jembatan, membakar pohon-pohon yang ada dijalannya, menghanguskan batu-batu dan mulai mengecil ketika menabrak sebuah sungai kecil yang menciptakan uap, api yang tersisa tiba-tiba meledak menjadi lautan api

Buummmm

Ledakan mengguncang tanah yang bahkan bisa dirasakan ditempat Naruto dan teman-temannya.

"Suiton: Daibakufu No Jutsu" Sebuah air terjun dibuat dari sungai kecil membentuk sebuah tsunami setinggi 12 meter menghantam sisa api setelah ledakan yang mulai merambat ke daerah sekitarnya.

Puffss

Asap agak tebal muncul efek dari pencampuran api dengan air yang membuat Kakashi menutup matanya. Setelah beberapa detik dia bisa melihat kondisi disekitarnya dengan jelas.

Kakashi menghela napas dan mengusap dahinya setelah mengeluarkan jurusnya. Dia shunshin di tempat ini setelah melihat bola-bola api Naruto yang tidak padam setelah membakar apapun dijalannya.

Melihat ke kiri, siluet tim 7, Zabuza beserta muridnya, dan orang-orang negara gelombang yang sangat kecil. Dia tidak bisa merinding.

"Jarak ini mencapai 3 km. Minato sensei Kushina sama, kalian telah menciptakan seorang monster" pikirnya dengan menggigil tulang belakangnya

-Di Jembatan-

Naruto berlutut ditanah terengah-engah setelah mengeluarkan jurusnya, mendongak kedepan dia berkeringat jatuh setelah melihat efek jurus yang sekarang sudah padam. Dia dengan jelas bisa melihat siluet kecil Kakashi diujung sana dari sini

"Sudah kuduga ini adalah ide yang buruk. Menggunakan jurus dengan elemen terlemahku membuatku cepat lelah. Aku masih belum bisa mengontrolnya, jurus ini menguras terlalu banyak chakraku" pikirnya.

Sesuai yang dia duga, dengan beratus-ratus klon yang dia gunakan untuk latihan sejak 5 hari yang lalu. Sekarang dia sudah 3/4 jalan dari menguasai elemen angin, 1/2 jalan untuk elemen yang lainnya kecuali elemen api yang masih 1/4 jalan latihannya membakar pohon dengan chakra.

Mengangkat kepalanya, dia menoleh melihat rekan setimnya yang menganga

"Dobe, bagaimana kau bisa menggunakan elemen api, bukannya elemen utamamu adalah angin? dan jurus apa itu?" Celoteh Sasuke yang diabaikan oleh si pirang.

Melihat Zabuza dan Haku, dia tidak bisa menyeringai. Wajah mereka berdua pucat seperti hantu setelah melihat kerusakan yang disebabkan oleh jurusnya.

"Bocah, aku benar-benar tidak menghitung lagi berapa kali kau mengejutkanku" gumam Zabuza pelan, Haku hanya mengangguk setuju dengan tuannya.

"Naruto nii-san" teriak seorang anak kecil bersama penduduk desa yang mendekati tim 7.

"Halo Inari, aku benar kan. Selama kau tidak menyerah, apapun bisa terjadi. Pahlawan itu selalu ada" senyum Naruto sambil mengacak-ngacak rambut Inari yang mengangguk dengan mata berkilau.

"Terima kasih telah membantu kami Naruto-sama" teriak beberapa penduduk desa dengan menunduk, kaki mereka gemetar setelah melihat kemampuan ninja didepannya

"Sama? Eh itu bukan apa-apa. Tolong jangan menunduk hehe" bantu Naruto menegakkan salah seorang orang tua dengan tongkat

-Beberapa Hari Kemudian-

Setelah berdiskusi bersama yang lain, tim 7 sepakat untuk memberikan kontrol seluruh perusahaan Gato kepada negara gelombang. Dengan mengambil banyak uang diloker yang disimpan Gato dan membagikannya sedikit ke Zabuza beserta Haku yang katanya ingin pulang ke Kirigakure. Sisanya mereka berikan ke negara gelombang untuk perubahan hidup yang lebih baik. Kakashi, Sakura, Sasuke, dan Naruto mengucapkan selamat tinggal kepada Tazuna, Tsunami, penduduk desa, dan Inari yang menangis melihat kepergian idolanya.

Tim 7 pun kembali ke desa untuk melaporkan misi yang sukses.

-Beberapa Hari Kemudian-

"Jadi biarkan aku meluruskan, misi rangking C yang sederhana ini berubah menjadi rangking A karena kalian bertarung dengan saudara setan, Momochi Zabuza, serta murid perempuannya. Naruto menggunakan satu jurus rangking S dan menyelamatkan negara Gelombang. Bekas perusahaan Gato diambil alih oleh penduduk negara Gelombang beserta hampir seluruh uang, sisa sedikit uang itu diberikan sedikit ke Zabuza dan murid perempuannya untuk perjalanan ke Kirigakure. Apakah aku benar Kakashi?"

Melihat jounin didepannya mengangguk, Hiruzen tidak bisa menahan untuk memijat pelipisnya lelah.

"Aku terlalu tua untuk omong kosong ini" gerutunya

"Tapi Hokage-sama" mendongak kedepan melihat jounin "Aku juga terkejut melihat perkembangan Naruto. Bagaimana bisa Kage Bunshin dibuat untuk latihan tanpa ada yang melakukannya sebelumnya"

Mengambil rokok, menyalakan dengan pipa, menghirup, dan menghembuskannya. Hiruzen menjawab "Kage Bunshin adalah jurus terlarang rangking B yang dibuat oleh Tobirama sensei, ninja normal dibawah rangking Jounin dilarang menggunakan jurus ini karena memerlukan chakra yang banyak untuk membuat satu klon, bahkan Jounin dibatasi untuk tidak menggunakannya lebih dari 7. Orang normal yang berpikir seperti ini tentu saja tidak mungkin untuk menggunakan jurus ini, bahkan untuk menjadikan jurus ini sebagai latihan menjadi tidak terpikirkan oleh siapapun. Versi tingkatannya, Tajuu Kage Bunshin No Jutsu hanya shinobi dengan minimal cadangan chakra level Kage menggunakannya, bahkan itu akan membuat mereka lelah dengan cepat. Khusus orang-orang spesial seperti Jinchuuriki, Kisame dengan julukannya Bijuu tanpa ekor, para petinggi Uzumaki, dan Hashirama sensei bisa memaksimalkan jurus ini kalau mereka tahu rahasianya. Faktanya tidak ada seorangpun sepanjang sejarah yang memanfaatkan jurus ini dalam tempo se-intens ini seperti Naruto. Dengan mempunyai Bijuu yang terkuat diperutnya, keturunan Uzumaki yang kerabat dekat dengan Senju. Dia diberkahi potensi tak terbatas dan dia sedang berlatih memaksimalkan potensi itu"

"Kakashi" melihat mata shinobinya dengan serius, Hiruzen berkata "mungkin kita akan melihat monster yang sesungguhnya dimasa depan"

Kakashi merinding, mengangguk, dia berkata "Terima kasih atas waktunya Hokage-sama" dan meninggalkan Hiruzen dengan pikirannya.

Hokage Ketiga melihat wajah Minato dan berpikir sedih

" Minato, seandainya kau masih hidup. Kau akan bangga melihat anakmu"

-Selesai-

Yosshh chapter terbaru telah selesai

Saatnya review komentar

Fandhi-kun | Aku merencanakan membuat versi bahasa Inggrisnya setelah cerita ini selesai, untuk sekarang aku hanya berfokus pada penyelesaian cerita ini. Terima kasih telah berkomentar

Guest/ Tamu | Maksudku, setelah cerita ini selesai maka aku akan membuat yang versi bahasa Inggrisnya biar semuanya bisa baca. Dan yang kedua, aku memang setuju bahwa klon tidak bisa mentransfer manfaat dari kegiatan fisik. Tapi bagaimana dan kapan itu kamu bisa merujuk bahwa yang berlatih fisik dengan Gai dan timnya adalah klon? Tolong tunjukkan dimana mungkin ada kesalahan biar aku perbaiki. Seingatku aku sudah menulis secara jelas bahwa Naruto asli selalu berlatih fisik dengan tim 9 pada sore hari (pagi dan siang misi rangking D bersama tim 7) Sedangkan ratusan klonnya berlatih kegiatan non-fisik= dengan memori yang masuk seperti chakra kontrol ( daun memutar, pohon berjalan, dsb ). Jadi jika klon itu bubar, Naruto yang asli akan bisa mendapatkan memori seberapa banyak chakra yang harus dia kumpulkan ke kakinya untuk memanjat pohon vertikal, dsb. Seni shinobi lainnya seperti Kenjutsu, Bukijutsu, dan pergi ke perpustakaan, memori itu semua ditransfer ke Naruto yang asli. Aku harap ini memperjelas pertanyaanmu. Btw Ini adalah fanfic pertama buatanku, untuk penggunaan bahasa Indonesia yang baik aku sedang berlatih meningkatkannya. Tapi boleh ditunjukkan bagian mana yang perlu ditingkatkan? Terima kasih telah berkomentar

Kurome Irushia Aindra | Hehe nantikan selanjutnya ya, aku disini cuma memaksimalkan potensi Naruto. Terima kasih telah berkomentar

Hhana | Ok, akan aku usahakan. Next chapter akan menjadi arc ujian Chuunin. Terima kasih telah berkomentar

Guest/ Tamu | Hehe aku sering membaca cerita bahasa Inggris soalnya jadi terkadang campur. Meskipun aku selalu berusaha untuk double checking sebelum posting. Terima kasih telah berkomentar

Unlimited Lost Works | Terima kasih Gan, review seperti ini yang membuatku semangat untuk menulis lebih hehe. Terima kasih telah berkomentar

madaraaokaji | Siap, Terima kasih telah berkomentar

Catatan

Hoho kalian terkejut kan dengan panggilan ular? Aku memilih ular karena selain itu keren, kekuatan klan tersembunyinya belum terlihat maksimal di canon. Dan juga yah sekali lagi karena itu keren:v. Jangan khawatir, dia akan tetap berlatih dan bertemu dengan Jiraiya pada waktunya

Suiton:Mizurappa (Jurus Air: Gelombang Air Liar) Rangking C. Pengguna memuntahkan air dari mulut mereka dengan cara seperti air terjun untuk menghanyutkan target. Seseorang dapat dengan bebas mengontrol kekuatan teknik ini dengan jumlah chakra yang diremas dan kemudian dilepaskan. Meskipun dianggap sebagai teknik Pelepasan Air dasar, ia memiliki banyak variasi

Fuuton: Reppusho (Jurus angin: Telapak tangan Badai) Rangking C. Teknik Pelepasan Angin di mana pengguna meningkatkan kecepatan mereka, [2] atau dengan pengguna menggenggam tangan mereka bersama-sama, angin dikompresi dan diubah menjadi badai yang kuat, yang memiliki kekuatan yang cukup untuk menjatuhkan seseorang. Ketika digunakan bersama dengan shuriken atau kunai, alat menjadi lebih mematikan karena kecepatan mereka meningkat

Raiton: Jibashi (Jurus petir: Pembunuhan elektromagnetik) Rangking C. Teknik dasar elemen petir yang memungkinkan pengguna untuk membuat gelombang listrik dari tangan mereka. Pengguna dapat memvariasikan kekuatannya dari lonjakan kecil untuk mengejutkan lawan hingga aliran petir yang kuat yang mampu menembus batuan padat.

Suiton: Suiryuudan No Jutsu (Jurus air: Teknik Naga Air) Rangking B. Pengguna memanipulasi air ke dalam bentuk naga, yang kemudian mereka arahkan pada target. Air menabrak target, memberikan kerusakan fisik yang signifikan. Idealnya, pengguna akan menggunakan badan air yang sudah ada sebelumnya untuk teknik ini, tetapi pengguna yang cukup terampil malah bisa membuat air sendiri, meludahkan naga dari mulut mereka. Semakin berbakat pengguna, semakin besar jumlah air yang bisa dihasilkan naga

Raiton: Rairyuudan No Jutsu (Jurus petir: Teknik Naga Petir) Rangking B. Sama seperti Suiton: Suiryuudan No Jutsu. Perbedaan hanya terletak pada elemen yang digunakan yaitu petir, bukan air

Kuchiyose No Jutsu (Jurus pemanggil) Ranking C. Untuk benar-benar memanggil binatang, pengguna menggunakan sebagian darah mereka ke tangan mereka menandatangani kontrak. Biasanya mereka menggigit salah satu jari mereka untuk melakukan ini, tetapi darah dari luka di tempat lain di tubuh mereka juga dapat digunakan. Mereka menekan lima jari tangan ke tanah dan menyalurkan chakra ke tangan, memanggil hewan ke lokasi itu. Semakin besar hewan yang dipanggil, semakin banyak chakra yang digunakan.

Fuuton: Daitoppa (Jurus angin: Terobosan besar) Rangking C. Pengguna menghembuskan angin dari mulut mereka, meniup apa pun yang ada di depan mereka. Teknik itu sendiri cukup sederhana, tetapi kekuatannya bervariasi secara signifikan tergantung pada keterampilan pengguna dan seberapa kuat mereka membuat angin

Magen: Kokoni Arasi Mo Jutsu (Ilusi Iblis: Teknik Sekeliling Salah) Ranking C. Teknik ini melapisi ilusi di atas suatu lokasi, membuatnya tampak seperti lokasi yang berbeda. Karena seberapa luas suatu area ilusi dapat ditempatkan, yang pada gilirannya membuatnya mudah untuk menipu orang lain: siapa pun yang memasuki area tersebut akan terpengaruh oleh ilusi dan melihat lokasi yang salah

Magen: Niju Kokoni Arasi No Jutsu (Ilusi Iblis: Teknik Sekeliling Salah Ganda) Rangking B. Teknik ini menempatkan ilusi lain di dalam ilusi lain yang dibuat oleh pengguna. Ketika target menghilangkan ilusi pertama, mereka tidak akan menyadari bahwa yang kedua ada di tempatnya

Shuriken: Kage Bunshin No Jutsu (Jurus Klon Bayangan Shuriken) Rangking A. Teknik ini ditemukan oleh Hiruzen Sarutobi, menunjukkan gelarnya sebagai "Profesor" dengan konseptualisasi dan efisiensi. Setelah melempar shuriken tunggal, pengguna menduplikatnya dengan chakra mereka, dengan cara yang sama seperti Teknik Klon Bayangan membuat salinan pengguna; membuat bayangan klon sudah sulit sendiri, tetapi secara khusus menduplikasi objek mati bahkan lebih sulit

Sensatsu Shuisho (Seribu Jarum Air Terbang Kematian) Rangking B. Pengguna membuat seribu jarum panjang dari air terdekat, yang mengelilingi target. Pengguna dengan hati-hati mengarahkan jarum ke target dan menembakkannya dengan kecepatan cepat. Target yang tertusuk jarum mengalami cedera yang signifikan

Hijutsu: Makyou Hyousho (Kristal Es Cermin Pemantulan Setan) Rangking B-A. Teknik ini dilakukan dengan kekkei genkai "terkutuk" dari klan Yuki. Haku menciptakan beberapa cermin besar dari es, yang mengelilingi target. Dengan memasukkan salah satu cermin ini, refleksi Haku akan muncul di semuanya. Haku dapat melakukan perjalanan di antara cermin-cermin ini secara instan, memberikan kesan bahwa ia menempati semuanya secara bersamaan. Dengan demikian, setiap serangan yang ia lakukan dari cermin ini - biasanya tembakan cepat dari senbon yang dilemparkan - dapat membanjiri lawan, tampaknya datang dari setiap cermin sekaligus

Katon: Goenka (Jurus api: Bunga api besar) Rangking S. Menguleni chakra dan mengubahnya menjadi api, pengguna menciptakan banyak bola api pada saat yang sama yang kemudian menghujani sasaran yang menyebabkan kerusakan parah yang meluas di sekitar lapangan. Bola api ini dapat dengan mudah menghancurkan tempat perlindungan yang diciptakan elemen tanah dan bahkan mengalahkan serangan elemen air yang lemah

Untuk chapter selanjutnya akan terbit beberapa hari

Have a nice day!