Halo guys, bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap sehat ya dan tetap sabar dalam menghadapi pandemi Covid ini
Ok, pertama aku ingin bilang minta ma'af karena di chapter sebelumnya terdapat banyak tulisan yang typo plus beberapa segel yang Naruto gunakan pada waktu invasi (di fic ini) juga belum aku jelaskan di catatan chapter sebelumnya
Pembalasan komentar dan catatan akan selalu berada dibawah seperti biasa
Enjoy!
-Tempat Latihan Air Terjun-
Di tempat biasa guru dan murid berlatih, terlihat dua sosok sedang berhadapan satu sama lain. Sosok ini adalah pria berambut putih dan muridnya, anak berambut pirang. Mereka sedang mendiskusikan apa yang telah terjadi pada hari-hari sebelumnya
"Jadi kemana kemana mereka pergi?" Tanya Sannin katak
"Mereka kembali ke rumahnya masing-masing untuk mengonfirmasi perkataanku Ero-sensei"
Mata Jiraiya menyipit "Kau hanya membiarkan mereka pergi begitu saja? Aku tahu bahwa Orochimaru telah mati, tapi mereka adalah elitnya. Mereka tidak memperoleh gelar itu dengan melakukan hal baik Naruto!"
Si pirang hanya menyeringai dan mengangkat kertas dengan goresan segel di dalamnya yang membuat Jiraiya melebarkan matanya dan keduanya akhirnya tertawa satu sama lain
"Aku tidak cukup bodoh untuk membiarkan mereka lolos tanpa pengawasan Ero-sensei"
Tanpa diketahui keempat ninja elit, ketika Naruto menyentuh bahu mereka masing-masing. Dia menempelkan kertas segel kecil pelacak yang menjadi tak terlihat ketika diaktifkan. Segel tingkat rendah tapi berguna ini adalah karya gurunya
Percakapan keduanya terganggu setelah melihat seorang ANBU yang berlutut di depan Sannin katak
"Jiraiya-sama, Hokage-sama telah memanggil Anda"
"Ok baiklah aku akan kesana" Shinobi bertopeng membungkuk dan melakukan shunshin
"Aku heran apa yang Sarutobi-sensei ingin bicarakan" Jiraiya berdiri, melambaikan tangannya ke Naruto, dan shunshin ke kantor Hokage
- Di Kantor Hokage-
"Ada apa sensei" tanya salah satu dari dua Sannin yang masih hidup ini setelah meloncat dari jendela dibelakang kursi Hokage
Hiruzen menghela napas, dia tidak akan bisa mengubah kebiasaan buruk muridnya
"Aku mempunyai misi yang sangat penting untukmu Jiraiya"
Saanin katak mengangkat alisnya "Misi penting di saat seperti ini?"
Hiruzen mengangguk "Kau akan mencari dan memaksa Tsunade Senju untuk kembali ke desa. Gunakan setiap cara agar dia bisa kembali ke sini. Mengerti?"
Mata Jiraiya melebar dan dia berteriak "Apa? Tapi kau tahu kan bahwa itu adalah hal yang mustahil, dia tidak akan mau pulang ke sini"
Hiruzen menghela napas lelah, kemudian dia mulai menjelaskan semuanya kepada penulis sastra Icha-Icha ini
Dengan bahu yang merosot, Jiraiya mengangguk mengerti
"Baiklah sensei, aku akan mengajak Naruto untuk misi ini"
"Semoga beruntung Jiraiya"
- Di Tempat Latihan-
Hal pertama yang dia lihat ketika kembali shunshin ke tempat latihan adalah si pirang sedang melakukan meditasi
"Naruto, kita akan melakukan misi dalam 3 hari. Persiapkan bekalmu untuk misi jangka panjang"
Mata Naruto terbuka dan dia bertanya
"Apa skala untuk misi ini Ero-sensei?"
"Ini adalah rangking A" mata Jinchuuriki Kyuubi melebar sedikit dan Jiraiya akhirnya menjelaskan semuanya pada si pirang yang mengangguk memahami. Berdiri dari duduk dengan posisi bersilanya, keduanya kemudian berpisah satu sama lain
-Besok Siang di Kantor Hokage-
Hokage Ketiga dengan pelan berjalan kembali ke kantornya. Setelah rapat 'panas' yang panjang pagi tadi dengan para anggota dewan, dia tidak bisa menghentikan keinginannya untuk merokok sekarang.
"Orang-orang itu membuatku sakit kepala" desah lelah Hiruzen
Seperti desa besar tersembunyi lainnya, pemimpin Konoha sebenarnya ada dua yaitu Hokage yang menangani urusan shinobi sekaligus desa dan Daimyou yang menangani urusan finansial. Di tingkat Hokage terdapat beberapa cabang lagi. Hokage tidak dapat memutuskan suatu perkara tanpa persetujuan para dewan. Para dewan yang terbagi menjadi sisi shinobi yang berurusan seputar ninja, taktik perang, promosi rangking, dan sebagainya. Di sisi ini terdapat semua ketua klan di Konoha termasuk ketua klan Hyuuga, Nara, Akimichi, Yamanaka, Inuzuka, dan lain lain. Sedangkan di sisi warga biasa berurusan terbalik 180% dengan sisi shinobi, para pejabat ini mengurusi bisnis dalam desa, keuangan misi, ekonomi, dsb. Para dewan dari sisi ini biasanya adalah orang-orang yang berpengaruh dalam desa seperti pemilik toko besar, bos perusahaan, dan lainnya.
Sistem ini telah terbentuk sejak dulu dan masih berjalan sampai sekarang. Hiruzen tidak bisa menahan untuk mengusap pelipisnya dengan lelah setelah setiap pertemuan dengan para dewan. Apa alasannya? Di setiap aspek yang mendiskusikan masalah shinobi, para dewan dari warga sipil selalu ikut campur padahal itu sebenarnya bukan hak mereka. Di sisi lain, para dewan yang terdiri dari ketua klan cukup pintar dan bijak untuk tidak mencampuri urusan yang bukan hak mereka. Plus ada juga ketiga penasehatnya yaitu rekan timnya dulu; Mitakado Hamura, Utatane Koharu, dan Shimura Danzo. Hanya menyebut nama terakhir membuatnya ingin tidur
Beberapa saat kemudian kita bisa melihat Hiruzen yang duduk di tempat biasanya dan menghembuskan rokok sambil bersandar pada kursinya dengan wajah yang puas. Mengetahui bahwa dia masih punya pekerjaan yang harus dilakukan, dia duduk tegak kemudian memilih beberapa kertas kerja yang berada di atas meja dan mengambilnya.
Hiruzen menjentikkan jarinya dan seorang shinobi bertopeng tiba-tiba berada di depannya
"ANBU, panggil Nara Shikamaru, Uchiha Sasuke, dan Uzumaki Naruto kesini"
"Ha'i Hokage-sama"
Beberapa menit kemudian 3 genin yang memakai pakaian misi mereka berdiri menunggu instruksi di depan Hokage Ketiga yang melihat ketiga genin muda didepannya yang terlalu serius
" Tidak usah terlalu tegang, kalian tidak dipanggil untuk misi hari ini"
Ketiga genin melonggarkan sikap mereka mendengar hal itu. Naruto kemudian menggunakan kesempatan ini untuk bertanya pada pimpinan mereka
"Jadi apa yang ingin kamu butuhkan Jiji?"
Hiruzen mengambil salah satu kertas yang sudah tertumpuk rapi didepannya, dia kemudian menarik laci di meja, memasukkan tangannya dia mengambil sesuatu, Hiruzen kemudian menaruh ketiga benda yang barusan diambil ke atas meja, membuat mata ketiga genin yang dia panggil melebar
"Nara Shikamaru, silahkan maju ke depan"
Anak yang dipanggil melangkah ke depan
"Atas keseluruhan performa yang telah kau lakukan di ujian Chuunin mulai dari berpikir taktis, tetap tenang, dan memiliki kemampuan memimpin yang bagus ketika invasi maka dengan ini aku, Hokage serta para dewan telah mendiskusikan bahwa kau memenuhi syarat untuk menjadi seorang Chuunin. Selamat!"
Anak berambut hitam gaya nanas ini kemudian mengambil seragam Chuunin dan berkata
"Terima kasih Hokage-sama" sebelum kembali lagi ke barisan dengan bergumam 'merepotkan'
"Uchiha Sasuke, karena pertunjukkan yang menakjubkan di tahap ketiga dengan melawan Sabaku No Gaara, tetap tenang dalam menghadapi invasi serta kami mendapat laporan tentang banyak warga sipil yang kau selamatkan maka setelah berdiskusi dengan para Dewan, kami menganugerahkan padamu gelar Chuunin, selamat!"
"Terima kasih Hokage-sama"
"Uzumaki Naruto" anak yang terpanggil memiliki senyum lebar di wajahnya "Untuk performa yang sangat luar biasa di ujian dengan mengalahkan Hyuuga Neji, membantu desa dengan mengalahkan Sabaku No Gaara yang berubah menjadi Shukaku, dan bahkan membunuh Orochimaru maka kami memberikan gelar Chuunin. Selamat!"
Mata kedua genin didepannya melebar mendengar pencapaiannya
"Terima kasih Jiji"
Naruto kemudian memandang Hokage dengan tatapan bertanya seakan meminta penjelasan
Hiruzen mendesah kesekian kalinya pada hari itu dan menjawab
"Haruno Sakura memang menampilkan pertarungan yang bagus, dia menunjukkan kemampuannya untuk tetap tenang dan berpikir logis di setiap pertarungan. Tapi emosinya yang terlalu berlebihan seperti membeku ketika melihat warga sipil mati dalam misi penyelamatannya atau membiarkan musuh aliansi Oto-Suna tetap hidup ketika bertarung membuat penilaian kami menurun drastis tentang dia. Setelah berdiskusi panjang tentang para dewan, kami rasa dia belum siap untuk gelar Chuunin"
Ketiganya mengangguk memahami
"Itu semuanya, jika tidak ada urusan lagi kalian bisa keluar kecuali Naruto akan tetap disini" ketiganya membungkuk dan keluar dari kantor kecuali si pirang Jinchuuriki yang hanya memberikan tanda 'aku akan menceritakan semuanya nanti' ke dua teman sekelasnya itu
Hiruzen berdiri dari kursinya. Berjalan mendekati si pirang, dia memberikan pelukan pada anak yang dia anggap cucu itu
"Selamat Naruto-kun, kau berhak mendapatkannya setelah semua yang kau lalui sampai sejauh ini"
Air mata menetes dari mata Naruto "Terima kasih Jiji atas segalanya"
Dan keduanya pun berpisah setelah beberapa detik.
Membersihkan tenggorokannya, Hokage Ketiga berkata
"Hati-hati untuk misi besok lusa Naruto, Tsunade-chan tidak terkenal karena kesabarannya kau tahu"
Naruto mengusap kedua matanya, dia kemudian tersenyum lebar dan memberikan jempol
"Ossu Jiji"
-Keesokan Harinya-
"Apa kau siap Ero-sensei?" pinta anak berambut pirang. Naruto telah mengubah pakaiannya, dia sekarang memakai baju misi seperti biasa, tapi dengan rompi Chuunin hijau gelap di tubuhnya. Seperti biasa, Chokutonya terikat dengan rapat di pinggang si pirang.
"Ayo pergi Bocah" Jiraiya menyentuh bahu muridnya dengan erat
Naruto mengangguk. Menggigit jarinya menarik darah, dia mengoleskan darah itu ke tato di tangan kirinya. Si pirang melakukan beberapa segel tangan kemudian membanting tangannya di tanah
"Gyaku Kuchiyose No Jutsu"
Formula segel muncul dibawah Jinchuuriki Kyuubi dan Sannin Katak yang kemudian keduanya menghilang dalam asap
Pufffss
-Jauh di Luar Benua Elemental-
"Heh aku telah menunggumu bocah. Dari bau darah ular di tubuhmu, nampaknya kau telah membunuh Orochimaru"
Kata suara yang dalam dari monster dengan tinggi sekitar 100 meter, sisik hijau gelap yang tebal dan kokoh, dua tandung runcing di kepalanya, dan lidah merah gelap yang bercabang dua sesekali keluar dari mulutnya
Menggunakan jurus api kecil seperti pertemuan pertamanya, Naruto menghadap monster pemanggilan dan mengangguk mengonfirmasi perkataannya
Jiraiya disisi lain, dia melihat sekelilingnya setelah diangkut ke alam pemanggilan muridnya ini
"Rawa-rawa, tanah yang berwarna hitam, dan daun hitam?" Pikir Sannin katak dengan heran. Dia mencoba menghadap suara monster yang baru berbicara, mata Jiraiya melebar seukuran piring dan dia langsung memasuki kuda-kudanya
"Siapa itu bocah? Grrr dia berbau seperti amphibi" geram Amethyst menatap Jiraiya yang tampak siap untuk mencebur ke neraka itu sendiri setelah melihat monster didepannya siap untuk melahapnya hidup-hidup
Jinchuuriki Kyuubi meletakkan kedua tangan di depannya tanda pertahanan
"Tolong jangan salah paham, Amethyst-sama. Orang ini disini" sambil menunjuk pria berambut putih "adalah guruku. Dia bisa membantu Anda untuk memecahkan segel ini" menunjukkan daerah sekitarnya
Amethyst mengangguk mengerti
"Cepat lakukan bocah, orang ini mengingatkanku pada Fukasaku si licik itu"
Mata Jiraiya melebar "Kau tahu Fukasaku-sama?"
"Oh -sama/ tuan ya hehe, rupanya kau adalah pemanggil terbaru klan katak" Monster didepannya terkekeh
"Meskipun aku senang kita bisa bercakap-cakap, tapi cepat lakukan ini bocah. Semakin lama klan ular dipimpin oleh Manda, aku takut keadaan akan menjadi semakin memburuk"
Naruto mengangguk. Menoleh ke kanan, dia menghadap ke gurunya yang dijawab dengan anggukan
Pria berambut putih mulai berlari mengelilingi ular raksasa mencoba mendapatkan pengetahuan tentang segel yang mengurung makhluk kolosal ini.
"Hm penghalang kuno yang kuat, tapi beruntung bocah memberi kesempatan padaku untuk bisa melihat gulungan klannya yang berharga" pikir Sannin katak mengingat segel yang tepat di gulungan Uzumaki untuk melawan segel penghalang ini
Puas dengan pengamatannya, Jiraiya mulai mengeluarkan gulungan besar kosong dari punggungnya dan sebuah ember kecil serta kuas dari kantong ninjanya. Mengeluarkan tinta dan meminta darah muridnya yang dipatuhi, dia kemudian mencampur kedua cairan itu. Dengan pelan dan presisi yang menakjubkan, dia mulai menulis.
Naruto mengamati dengan kagum seberapa indah goresan kuas gurunya. Di saat-saat seperti ini, dia percaya bahwa Jiraiya yang serius adalah musuh yang menakutkan.
"Berapa lama ini berlangsung pria tua?"
Jiraiya mengusap keringat yang ada didahinya dan menjawab
"Hal ini butuh konsentrasi yang luar biasa Amethyst-sama. Mungkin satu atau dua jam akan selesai" jawab penulis buku yang terkenal ini yang dijawab anggukan oleh Amethyst
Dua jam kemudian, tulisan yang dibuat oleh Jiraiya telah selesai.
"Luar biasa, segel ini sangat kompleks bahkan aku tidak mengerti sama sekali isinya" gumam si pirang yang dijawab tawa oleh gurunya
"Hahaha, inilah segel tingkat tinggi bocah. Kau akan mempelajarinya juga apa yang ada dalam gulungan klanmu karena yang kau lihat disini merupakan segel salah satunya yang ada didalam" Mata Naruto melebar dan dia tersenyum
Tidak membuang waktu, Jiraiya kemudian membawa gulungan besar yang telah terdapat hasil kerjanya. Melakukan shunshin dibelakang Amethyst, dia sekarang berdiri di depan apa yang nampaknya menjadi pohon hitam
Tentu saja bagi orang normal didepannya adalah pohon hitam, tapi dia lebih tahu bahwa didepannya ada penghalang yang tak terlihat
Membuka gulungan besarnya, Jiraiya kemudian melakukan ratusan segel tangan yang berakhir di segel tangan 'ram'
"Fuuin: Kai" Ada riak jelas bersinar di udara yang mengelilingi ketiga makhluk tersebut. Secara tiba-tiba, riak udara yang ada didepan Jiraiya terhisap ke dalam gulungan besar dengan kecepatan yang menakjubkan. Beberapa detik kemudian gulungan yang telah berhasil menyerap semua sudut penghalang ini bersinar sedikit kemudian padam
Naruto yang telah melihat semuanya segera berlari ke gurunya dan berdiri di sampingnya. Melihat segel yang ada di gulungan, dia meneguk ludahnya
" Sial, dan aku pikir bahwa segel tadi kompleks. Aku bahkan tidak bisa menyebut kekompleks an ini sebagai segel lagi" gumam si pirang melihat coretan hitam kemerahan yang abstrak menurutnya
Jiraiya menepuk kedua tangannya bersama-sama dan berkata
"Selesai"
Raungan tiba-tiba terima kasih monster kolosal dibelakangnya menciptakan angin ribut yang membuat kedua orang itu terbang beberapa meter
"Akhirnya aku bebas! Hahahaha!"
Mengedipkan matanya yang vertikal menciptakan hembusan angin, monster ini kemudian meraung keras mengeluarkan semburan air seperti jet dari mulutnya yang menghancurkan pohon-pohon malang
"Ayo bocah, kita ke gua Ryuuchi sekarang!"
Berdiri dan membersihkan kotoran yang ada di tubuh mereka. Naruto kemudian membungkuk ke gurunya yang mengibaskan tangan. Dia mengulurkan tangan kirinya ke Jiraiya yang mengigit jarinya menarik darah, melakukan segel tangan, dan membanting tangannya di tanah
"Gyaku Kuchiyose No Jutsu"
Puffs
Sannin Katak menghilang dalam asap
Naruto mengangguk, melengkapi kakinya dengan chakra. Dia meloncat tinggi dan mendarat di atas kepala Amethyst
-Keesokan Harinya-
Naruto saat ini bersiap-siap untuk pergi misi bersama gurunya. Si pirang kali ini memakai pakaian misi biasanya dilengkapi dengan rompi Chuunin (Naruto akan memakai pakaian ini terus mulai sekarang). Setelah memeriksa semua peralatannya, dia melakukan shunshin ke gerbang
Si pirang tiba di gerbang dan berdiri di tempat favoritnya yaitu di sudut. Melihat sekelilingnya dan menyadari bahwa gurunya belum datang, dia memejamkan mata mengingat-ingat kejadian luar biasa kemarin
-Flashback On-
Setelah sampai di depan gua Ryuuchi, Naruto kaget karena dia disambut oleh ratusan jenis ular yang berada di gua. Dia kagum karena banyaknya jenis ular yang ada dan dengan variasi ukuran. Mulai dari mamba hitam seukuran manusia, Cobra seukuran rumah kecil, bahkan ada ular Piton yang akan membuat ukuran menara Hokage menjadi malu. Bahkan karena Naruto terlalu fokus pada pemandangan didepannya, dia tidak memperhatikan ketika Amethyst menghilang dibelakangnya. Lamunannya bubar ketika dia merasakan chakra yang familiar disampingnya, dia menoleh dan disambut oleh rekannya Basilisk yang menyeringai
"Selamat datang di gua Ryuuchi, Naruto"
"Basilisk!" Sambut Naruto dengan gembira mengabaikan bisikan dan geraman disekitarnya
"Apakah dia pemanggil kita yang terbaru? Kenapa dia menyebut Basilisk-sama seperti itu? Dasar manusia tidak tahu sopan santun!
"Ikuti aku Naruto, kita akan menemui pemimpin klanku"
"Tapi bukannya Amethyst-sama adalah pemimpinmu?"
Ular muda menggelengkan kepalanya "Amethyst Ji-chan adalah simbol kekuatan klan kami untuk itu orang-orang memanggilnya pemimpin, tapi pemimpin sebenarnya adalah Hakuja Sennin-sama. Beliau sangat bijak. Kau akan bertemu dengannya nanti"
Wajah Basilisk berubah menjadi serius
"Hati-hati dengan setiap perkataan yang keluar dari mulutmu Naruto dan pikir baik-baik sebelum melakukan sesuatu. Aku yakin kau tidak akan mau berada disisi buruknya"
Naruto merinding sedikit dan mengangguk
Si pirang mengikuti Basilisk yang memimpinnya masuk lebih dalam ke gua raksasa. Jinchuuriki Kyuubi tidak bisa tidak merasa takjub dari apa yang dia lihat. Selain dari ukuran gua yang luar biasa besar, dia juga terpesona ketika melihat pemandangan disekitarnya; rumah-rumah dari jenis banyak ular yang ada disini kebanyakan terbuat dari mineral yang menyala dan juga semakin jauh dia melangkah, rasanya semakin kuat energi asing yang menyelimutinya
"Tadi di depan gua rasanya tidak seperti ini, energi ini jauh lebih kuat semakin dalam aku masuk ke gua" pikirnya
Basilisk kemudian berhenti dan membungkuk secara tiba-tiba yang ditiru oleh si pirang. Penasaran kenapa temannya berhenti, dia berfokus kedepan dan langsung membungkuk, meniru rekan ularnya.
"Hakuja Sennin-sama" sapa Basilisk dengan membungkuk
Naruto melirik ke atas melihat penampilan pemimpin klan ular untuk pertama kalinya
Pertapa Ular Besar Putih adalah ular Jepang albino yang sangat besar, berkali-kali ukuran manusia, yang duduk di kursi suci dengan tubuh besarnya yang terbungkus gulungan tebal. Sepanjang gulungan ini adalah pita lingkaran kuning. Dia mengenakan sorban dengan dua ujung runcing dan bola merah di atasnya bersama dengan hiasan kepala oranye. Dia juga memakai rantai dengan bola hijau di lehernya, mirip dengan yang dikenakan oleh Petapa Katak Besar. Karena dia telah tinggal di gua begitu lama, tubuhnya telah tumbuh bersama dengan tanah. Hakuja Sennin juga merokok, menggunakan tempat rokok yang panjang saat melakukannya (aku menyalin penampilannya dari Narutofandomwiki)
"Jadi, ini adalah pemanggil terbaru klan kita, Uzumaki Naruto. Selamat datang di gua Ryuchi"
"Huh dia tidak terlalu menakjubkan. Rasanya Gamomoro sudah pikun rupanya. Yah meskipun aku bisa merasakan kekuatan datang darinya"
Mata si pirang melebar
"Bagaimana Anda tahu itu adalah namaku"
Pertapa Ular Putih menghembuskan rokoknya, membuat atmosphere tembakau yang kental di udara
"Amethyst-kun tadi memberitahuku"
Basilisk yang diam selama percakapan kemudian angkat bicara
"Dengan segala hormat Hakuja Sennin-sama, dimana Amethyst-Jii chan sekarang?"
"Dia sekarang mengurus bisnis tertentu. Kalian tidak usah khawatir" Seakan-akan membuktikan perkataannya, tanah tempat mereka berdiri berguncang beberapa kali seperti mengalami gempa bumi skala rendah
"Ada apa ini?" Teriak Naruto yang melapisi chakra di kakinya untuk menempel permukaan tanah dengan kuat
Pertapa Ular Putih mengabaikan perkataan si pirang, bahkan dengan santainya sikapnya, dia kelihatannya tidak merasakan gempa bumi saat ini dengan serius sama sekali. Menghadap si pirang, dia berbicara
"Sebenarnya Naruto, ada beberapa tes bagi mereka yang ingin menjadi pemanggil klan Ular, tapi karena kau telah bertemu Amethyst-kun jadi tes ini tidak menjadi masalah lagi"
Pertapa Ular Putih kemudian menghadap ular muda "Oh ya Basilisk-kun, ada kabar buruk. Oro telah kabur dan keluar dari gua ini"
Mata ular muda melebar dan wajahnya berubah menjadi serius.
"Kalau begitu kita tidak bisa menyianyiakan waktu Hakuja Sennin-sama. Tapi sebelumnya kita harus memberi kesempatan pada Naruto disini"
Keduanya mengangguk dan pertapa ular putih tiba-tiba mengeluarkan gulungan besar seukuran gulungan pemanggilan Jiraiya dari mulutnya
"Tuliskan namamu disana dengan darah"
Naruto mengangguk. Membuka gulungan, dia mengigit jempolnya dan menuliskan namanya disamping nama Anko
"Selamat Naruto, kau telah menjadi bagian dari kami. Kau boleh keluar sekarang" sang pertapa menoleh ke ular muda "Basilisk-kun" ular muda mengangguk mengerti
Naruto mengangguk berterima kasih. Membungkuk, mereka berjalan keluar gua
Pertapa Ular putih memandang punggung si pirang yang semakin tidak kelihatan. Menoleh ke belakang, dia melihat Amethyst dengan tubuh yang penuh darah
"Apakah semuanya telah selesai Amethyst-kun?" tanya Pertapa Ular Putih dengan geli
Amethyst mendengus "Yang tersisa dari mereka hanyalah kerangka dan tulang Jiji" dia menggelengkan kepalanya kecewa "dan bodohnya aku mengharapkan pertarungan yang epik dari para tetua dan boss ular sekarang" katanya sinis
Pertapa Ular Putih tertawa kecil "Tidak ada makhluk di dunia ini yang lebih kuat darimu Amethyst-kun"
Amethyst mengangguk, dia kemudian menoleh ke arah Naruto keluar gua
"Jadi bagaimana dia Jiji?"
"Yah meskipun dia tidak terlihat meyakinkan. Tapi sebagai manusia, aku merasakan potensi yang besar dalam dirinya" Amethyst mengangguk lagi, kemudian dia mengadopsi ekspresi yang serius
"Jadi apa yang ingin kau beritahu Jiji? Sang pertapa menghembuskan rokoknya dan menghela napas
"Setelah mengetahui bahwa kau kembali, Oro telah kabur"
Amethyst mendengus "Tidak peduli dimana dia kabur, aku akan menghabisinya nanti. Saat ini stabilitas kekuasaan yang terpenting"
Hakuja Sennin mengangguk. Mengumpulkan semua ular yang ada, mereka kemudian mengumumkan kembalinya sang Raja Ular yang lama
-Flashback Off-
Yah dia senang bahwa semuanya berjalan dengan lancar. Mengubah pikirannya, dia mengingat kembali beberapa hari yang lalu tentang pengawal elit Orochimaru, Naruto kemudian mengerutkan kening
"Dengan perginya Orochimaru dan hilangnya empat ninja elit pengawalnya. Anak buahnya pasti kebingungan dan kemungkinan sedang membangun pemberontakan. Aku akan menyelesaikannya setelah misi ini" pikirnya
"Yo bocah, apa kau siap?" Naruto menoleh ke kanan dan dia melihat Jiraiya mendekatinya. Memberikan anggukan, mereka pun berangkat untuk mencari rekan tim Katak Sannin yang tersisa
Guru dan murid yang baru saja keluar dari gerbang Konoha 30 menit yang lalu sekarang sedang melakukan perjalanan dengan tenang. Naruto tiba-tiba memecahkan keheningan
"Jadi dimana kita akan memulai pencariannya Ero-sensei?"
"Mata-mataku terakhir kali melihatnya di Tanzaku Gai 1 hari yang lalu. Tsunade biasanya berhenti di beberapa tempat perjudian selama beberapa hari sebelum pindah ke selanjutnya. Jika kita melakukan perjalanan dengan kecepatan konstan seperti ini maka kira-kira besok sore kita akan sampai kesana" Naruto mengangguk mengerti
"Jadi bocah, apa kau sudah menguasai rasengan?"
Si pirang mengangguk bagian belakang kepalanya malu-malu
"Hehe masih 80% Ero-sensei, aku masih belum bisa melakukannya dengan satu tangan seperti yang kamu lakukan"
Jiraiya tertawa dan menepuk bahu Naruto
"Haha santai saja bocah. Rasengan itu jurus rangking A, ditambah itu adalah manipulasi bentuk chakra tingkat tertinggi. Fakta bahwa kau dapat menggunakannya setelah beberapa minggu sudah luar biasa dalam standar normal"
Naruto mengangguk "Aku mengerti Ero-sensei"
-Keesokan Harinya-
Keduanya telah sampai di Tanzaku Gai, tempat perjudian terbesar yang terletak di wilayah Api. Tempat ini adalah tempat berkumpulnya para orang-orang yang ingin mencoba keberuntungan mereka dengan berjudi maupun mencari hiburan yang lainnya. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mencari penginapan. Jiraiya kemudian menyewa kamar hotel untuk dua orang. Setelah itu keduanya bersama-sama mencari Tsunade
Setelah beberapa jam kemudian, matahari akan terbenam beberapa saat lagi. Jiraiya dan Naruto berdiri di depan tempat perjudian yang kesepuluh kalinya pada hari itu
"Aku bersumpah jika aku tidak menemukannya ditempat ini, aku pasti akan menemukannya dan menendang pantatnya" gerutu si pirang
Mendorong pintu, Jiraiya masuk ke tempat perjudian yang ternyata adalah kedai sederhana, diikuti oleh muridnya dibelakangnya. Menoleh ke kanan dan ke kiri beberapa kali, dia akhirnya menemukan apa yang mereka cari. Wanita berambut pirang meminum botol 'sake' dengan gadis berambut hitam yang tidur disampingnya. Mendekati keduanya, Jiraiya dan Naruto menarik kursi dan duduk didepan mereka yang terlalu sibuk untuk memperhatikan
"Hei Tsunade-hime"
Wanita berambut pirang yang sedang meminum sake tiba-tiba mendongak dan matanya melebar melihat rekan setimnya disana
"Jiraiya! Apa yang kau lakukan disini?" Tsunade menunjuk Naruto
"Ini adalah Naruto, dia adalah muridku"
Tsunade menghadap Naruto dengan tatapan yang tidak tertarik
"Heh kau mempunyai murid lagi ya, hmm dia sangat mirip seperti murid terakhirmu"
Jiraiya mengangguk "dia adalah anaknya" mata Tsunade melebar.
Meletakkan gelas 'sake', dia menghadap Jiraiya dengan wajah yang serius
"Jadi apa yang kau inginkan Jiraiya?"
Wajah Sannin Katak berubah menjadi mode professional
"Beberapa hari yang lalu, Konoha telah diinvasi oleh desa Sunagakure dan desa baru Otogakure, kami memenangkan pertarungan tentu saja, tapi tidak tanpa korban. Jumlah petugas medis tidak mampu untuk mengatasi jumlah korban yang banyak. Oleh karena itu, sensei ingin kau kembali Tsunade"
Tsunade langsung menjawab "Tidak, Jiraiya. Aku tidak ingin kembali ke desa itu lagi"
Naruto yang mendengarkan percakapan langsung berdiri dan membanting tangannya di meja.
"Apa kau membiarkan para korban mati karena keegoisanmu? Aku kau tidak menghargai pengorbanan mereka?" Si pirang menggeram "aku tidak percaya Tsunade Senju se-pengecut ini"
Tsunade diam selama beberapa detik sebelum mendengar kalimat terakhir, menyipitkan matanya, dia berkata
" Apa yang kau bilang bocah? Ulangi sekali lagi!"
"Aku bilang Tsunade Senju adalah pengecut!"
Tsunade berdiri dan menggeram "Mari kita selesaikan ini diluar"
"Tunggu Tsuna-" Jiraiya yang berada didepan Tsunade harus terpaksa jatuh ke samping setelah menerima kibasan tangan secara 'halus'
Dan keduanya pun keluar dari tempat itu
"Urgh apa yang terjadi" gumam gadis berambut hitam yang bangun setelah mendengar teriakan
"Shizune cepat, kita pergi ke luar sekarang" teriak Tsunade
"Ha'i Tsunade-sama"
Beberapa detik kemudian, setelah keluar dari kedai dan berada di jalan, keduanya berhadapan satu sama lain.
Tsunade mengangkat satu jarinya "Bocah, satu jari ini akan cukup untuk melawanmu"
"Tunggu Tsun-" perkataan Jiraiya terpotong oleh Naruto
"Tidak apa-apa Ero-sensei, aku akan menendang pantatnya biar dia sadar"
Tsunade menyipitkan matanya tapi tidak berkata apa-apa
"Meremehkan musuh adalah hal terbodoh yang pernah dilakukan ninja" pikir si pirang yang memasuki kuda-kudanya
Tidak ingin membuang waktu, Naruto tiba-tiba berada didepan Tsunade yang matanya melebar. Meluncurkan pukulan kanan ke kepala yang nyaris dihindari oleh Sannin siput, Naruto melakukan tendangan yang sekali lagi dihindari Tsunade dengan merunduk. Si pirang kemudian melakukan shunshin dibelakangnya dan akan menendang bagian belakang Tsunade yang tidak mempunyai waktu untuk merespon
Satu-satunya wanita di antara Sannin ini kemudian menaruh kedua tangannya ke belakang sebagai perisai, memejamkan mata dan menggertakkan giginya untuk menahan rasa sakit, yang tidak pernah datang
"Apa?" Menoleh ke belakang, dia dikejutkan oleh si pirang Chuunin yang menyeringai dengan kedua tangan dibelakang kepala
"Kenapa kau berhenti bocah? Apa kau merasa kasihan padaku?"
"Hehe aku menang Tsunade baa-can" seringai Naruto tak pernah pudar dari wajahnya
"Bagaimana kau bisa menang, tunggu.." mata Tsunade melebar dan dia melihat kedua tangannya seolah-olah seperti penjahat
"Tidak mungkin, Tsunade-sama kalah melawan genin" gumam Shizune kaget
"Hahaha jalan untuk pergi bocah" teriak Jiraiya sambil menahan tawanya
"Sebenarnya aku adalah Chuunin, Shizune-san"
"Tch, baiklah bocah kau menang. Tapi jangan harap untuk bisa membual dengan kemenangan melawan salah satu dari Sannin kau tahu"
Naruto menggelengkan kepalanya kecewa "Jujur saja, aku mengharapkan lebih dari rekan tim mantan Sannin, Orochimaru"
"Mantan Sannin.., tunggu Orochimaru telah mati? Siapa yang membunuhnya?" Mata Tsunade sekali lagi melebar dan dia menghadap Jiraiya meminta penjelasan
Katak Sannin hanya menunjuk jarinya pada Naruto yang menyeringai
Tsunade dan Shizune memandang si pirang Chuunin dengan tatapan tidak percaya, mereka lalu meminta penjelasan yang dijelaskan semuanya oleh kedua guru dan murid. Setelah mendengarkan semuanya, Tsunade mulai tertawa
"Haha kau anak yang menarik bocah. Apa mimpimu?"
Naruto kemudian ingat berbagai buku yang sudah dia baca dan beberapa momen diskusi bersama Jiraiya
"Apa mimpimu Ero-sensei?"
"Heh, kau akan terkejut ketika mendengarku bocah. Tapi aku ingin memutus rantai kebencian di dunia ini. Dengan mema'afkan satu sama lain dan tidak saling menyimpan dendam, aku yakin perdamaian akan terwujud"
"Shinobi terbentuk dari sistem pertempuran. Selama masih ada ninja yang membela dan bersaing di desa-nya masing-masing, perdamaian tidak akan pernah terwujud" kutipnya dari buku 'Shinobi Sejati' karya Tobirama Senju
"Aku" menutup matanya, Naruto membukanya kembali dengan penuh ketegasan "akan mencoba membawa perdamaian di dunia yang penuh peperangan ini. Aku tahu itu adalah yang sangat sulit. Tetapi selama masih ada cahaya, aku tidak akan menyerah. Selama masih ada cara untuk mencapainya, aku tidak akan mundur. Karena itulah jalan ninjaku!"
"Bocah" mata Tsunade melebar, dia mulai melihat siluet adik dan kekasihnya di belakang Naruto
"Naruto" pikir Jiraiya dengan bangga melihat muridnya
Tsunade tersenyum. Mengangkat kedua tangannya, dia melepas kalungnya. Berjalan ke Naruto, dia mengalungkan kalungnya ke leher si pirang Chuunin dan memberi kecupan ke dahinya
"Jangan pernah menarik kata-katamu oke? Seorang laki-laki harus memegang teguh kata-katanya"
Naruto mengangguk tegas
"Tsunade-sama" gumam Shizune yang tidak akan mengira gurunya menjadi seperti ini
"Tsunade, kau telah berubah" gumam Jiraiya, dia lalu melihat Naruto "Aku akan membantumu sebisaku untuk meraih mimpimu Naruto"
Tiba-tiba mereka terganggu dengan teriakan seseorang
"Awas! Ada ular raksasa di tepi kota. Larilah!" Teriak salah satu warga yang berlari melewati mereka
"Ular raksasa? Tapi siapa yang memanggilnya?" Pikir si pirang
Keempatnya mengangguk dan berlari menuju tepi kota
-Tepi Kota Tanzaku Gai-
"Hahaha meskipun kau bukan Orochimaru, tapi kau licik juga manusia hahaha" teriak makhluk ini kepada manusia bertudung diatas kepalanya, dia kemudian menghancurkan bangunan di depannya lagi dengan ekornya membuat rusak parah
"Fuuton: Renkudan" tiba-tiba sebuah projektil terbuat dari angin menabrak tubuh makhluk ini membuatnya mundur beberapa meter
Keempatnya tiba dengan pemandangan dua rumah hancur. Naruto mendongak ke depan dan melihat seekor ular besar berwarna hitam abu-abu, lebih besar dari Basilisk dan Pertapa Ular Putih, tapi lebih kecil dari Amethyst. Diatasnya adalah manusia bertudung panjang sampai kakinya, otomatis menutupi seluruh wajahnya.
Si pirang cepat bereaksi dengan menciptakan 10 klon bayangan yang segera berlari ke rumah hancur dan mencoba menyelamatkan siapapun
"Hehehe aku telah mencarimu selama ini Naruto-kun" kata suara baru yang berada di atas kepala ular besar itu
Si pirang mengerutkan kening karena dia menyadari suara itu di suatu tempat. Berpikir sejenak, dia melebarkan matanya menyadari orang dibalik pakaian tertutup itu
"Kabuto!"
Kabuto melepas tudungnya, memperlihatkan wajahnya keempat orang didepannya yang melebarkan mata. Wajah Kabuto terlihat jelas oleh keempat ninja didepannya
"Siapa dia Naruto?" Jiraiya memasuki kuda-kudanya yang ditiru oleh Tsunade dan Shizune
"Aku bertemu dengannya pada waktu ujian Chuunin tahap pertama, dia sangat misterius"
"Dia memanggil Orochimaru dengan sebutan 'sama' pasti dia berhubungan rekan timku itu" kata Jiraiya
"Tenang semuanya, aku hanya ingin berdiskusi dengan Naruto-kun disini" Kabuto menghadap Naruto "Apa kau benar-benar telah membunuh Orochimaru-sama, Naruto-kun?"
Naruto tanpa sadar mengangguk
"Meskipun kemajuanmu luar biasa untuk bisa membunuh Sannin, tapi kabar itu masih sulit dipercaya"
Naruto mendengus
"Dia meremehkanku, Orochimaru hanya bermain-main denganku. Kesombongannya membuatnya terbunuh"
Kabuto kemudian tertawa kecil "Hehe dan semuanya pasti mati, tidak terkecuali Orochimaru. Sebenarnya aku ingin berterima kasih padamu Naruto-kun. Kau telah menginspirasiku untuk mencari jalan hidupku sendiri dibanding mengikuti orang lain. Lihat dirimu dulu, anak kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa, hanya berteriak sia-sia untuk menjadi Hokage tanpa mempunyai kekuatan apapun. Tapi lihat dirimu sekarang, berlatih sangat keras sampai Sannin pun bisa kau bunuh. Sungguh menakjubkan Naruto-kun, kau adalah bukti nyata bahwa manusia bisa mencapai potensi maksimalnya"
Naruto mengedipkan matanya terkejut, kemudian dia mengerutkan kening
"Apa yang kau inginkan Kabuto?"
Tangan kanan Orochimaru hanya tertawa kecil
"Oh tidak besar" ekespresinya kemudian menjadi serius
"Mari ikut denganku Naruto-kun dan kita akan menjadi tim yang terhebat"
Jawaban Naruto hanya membuat beberapa segel tangan yang berakhir dalam 2 detik
"Fuuton: Daitoppa" mengeluarkan chakra yang lebih dari biasanya yang dia lakukan dengan jurus ini, si pirang menciptakan hembusan angin yang sangat kuat yang membuat ular didepannya terdorong mundur puluhan meter
Naruto melakukan shunshin dan diikuti oleh ketiga orang lainnya
"Ma'af, tapi apapun yang berhubungan dengan Orochimaru harus dihilangkan dari muka bumi ini"
"Apa kau yakin Naruto-kun? Aku mempunyai banyak misteri yang tidak kau ketahui, aku mempunyai sumber daya yang melimpah baik itu prajurit, uang, tanah, bahkan jurus. Aku bisa membuatmu mencapai potensi maksimalmu"
"Jangan berkata lagi Kabuto, aku tidak akan pernah bergabung denganmu" Geram Naruto
Kabuto menata kacamatanya dengan tangannya
"Aku melihat, sayang sekali"
Seperti diberi aba-aba, ular raksasa yang dinaiki Kabuto membuka lebar-lebar rahangnya, memperlihatkan puluhan gigi yang tajam dan merayap dengan cepat ke arah Naruto dan lainnya
Tsunade dan Jiraiya yang melihat ular besar maju ke arah mereka langsung membuat beberapa segel tangan dan membanting tangannya ke bawah
"Kuchiyose No Jutsu"
Puffss
2 asap besar menghentikan laju ular Kabuto yang ingin tahu makhluk apa yang dipanggil
"Hou, Manda dan Katsuyu. Wajah-wajah yang sudah lama tidak kulihat" kata seekor katak besar yang menghembuskan rokok dengan pedang dipinggangnya
"Tsunade-sama" sapa Katsuyu yang dijawab anggukan oleh Tsunade
Shizune yang melihat besarnya skala pertarungan langsung berlari mundur dengan membawa Tonton
Ular Kabuto mendengus "Hn, aku bukan Manda si lemah itu. Aku adalah Oro, sang raja ular yang baru"
Naruto yang melihat mereka semua sedang bercakap-cakap tidak membuang waktu, dia langsung melakukan beberapa segel tangan dan membanting tangannya ke tanah
"Ular ini sangat kuat, Basilisk tidak akan mampu mengalahkannya. Aku harap ular yang jauh lebih kuat akan datang" pikir si pirang yang mengeluarkan chakra jauh lebih banyak dari pada biasanya, setingkat jurus dua rangking S
"Kuchiyose No Jutsu"
Puffsss
Percakapan para makhluk raksasa terganggu dengan asap yang baru muncul, kali ini asap tidak langsung menghilang. Melainkan terus berkembang dan tumbuh sampai menjadi lebih tinggi dan lebih tinggi membuat semua makhluk yang ada menatap ke atas penasaran makhluk apa yang telah dipanggil
"Chakra ini.." Oro menggeram, menatap asap yang mulai menghilang, memperlihatkan wujud hewan yang baru dipanggil
Makhluk yang baru datang ini mempunyai tinggi sekitar 100 meter, membuatnya menjadi yang paling tinggi disana. Sisik hijau tua yang sangat tebal, dua tanduk yang sangat runcing dan tajam, lidah bercabang dua merah gelap yang sesekali keluar masuk mulutnya
Naruto berlutut terengah-engah setelah mengeluarkan lebih dari 3/4 dari total jumlah chakranya
"Cadangan chakraku hampir kosong, tidak kusangka memanggilnya membutuhkan chakra sebanyak ini"
"Kerja bagus Naruto" kata suara menggelegar dari makhluk yang baru datang ini
Si pirang hanya mengangguk, dia tidak ingin membuang energinya yang tersisa dengan percuma
"Tidak mungkin, dia adalah..." Rokok Gamabunta terjatuh menciptakan kawah dan dia tidak sadar mundur selangkah
"Raja reptil kuno.." bisik Katsuyu yang mulai membagi tubuhnya menjadi ratusan
"Amethyst" geram Oro melihat makhluk didepannya dengan penuh kebencian
Karena perbedaan tinggi yang sangat mencolok, Amethyst harus menunduk untuk melihat semuanya. Melihat sekelilingnya, matanya berhenti ketika menghadap ular Kabuto
"Hehehe hari ini adalah hari keberuntunganku. Oro, dengan kau mati, aku telah membersihkan darah para penghianat sampai ke akar-akarnya"
Mata Oro melebar, perasaan penuh kebencian dari hatinya sebelumnya sekarang berubah menjadi rasa asing yang belum pernah dia rasakan, ketakutan
"Manda? Para tetua yang lain? Apa kau telah membunuh semuanya, Amethyst?" Dia berteriak ketakutan
Amethyst hanya menyeringai kejam membenarkan pernyataan ular didepannya
Oro tidak sadar merayap mundur beberapa meter dengan mata penuh ketakutan
"Saatnya mati makhluk lemah! Kau telah melakukan kesalahan dengan berpihak pada musuh sang Raja" mata Amethyst berkilau, kemudian dia meraung keras menciptakan hembusan angin kuat yang mendorong semuanya
Whusshh
"Urgh, tekanan ini lagi" Jiraiya berusaha untuk bertahan dari angin ribut di atas Gamabunta
"Apa makhluk itu, Katsuyu?" Teriak Tsunade dengan kedua tangan menutupi kepalanya
"Dia adalah Amethyst, sang pembelah lautan dan raja reptil kuno. Dia dikatakan sebagai bos hewan pemanggilan terkuat di dunia. Banyak makhluk yang mencarinya untuk memanfaatkan kekuatannya meskipun tidak pernah ada yang berhasil. Terdapat rumor yang sangat terkenal diantara raja hewan pemanggilan bahwa Amethyst pernah bertarung dengan Kyuubi dan menang. Yah meskipun tidak ada yang pernah mengonfirmasi kebenaran rumor itu"
"Tidak mungkin" gumam Tsunade sambil melihat Amethyst yang raungan nya mulai reda
"Melawan Kyuubi dan menang? Yah itu adalah monster mengerikan yang kau dapat Naruto" gumam Jiraiya tidak percaya bahwa makhluk yang dibebaskannya adalah sekuat ini
Amethys yang tidak ingin membuang waktu kemudian merayap ke Oro yang mulai mundur ketakutan
-Dengan Kabuto-
"Oh tidak ini sangat buruk, tak kusangka monster legendaris ada disini"
"Aku tidak punya pilihan lain, aku harus menggunakan itu" Kabuto meloncat turun dari Oro dan berlari ke samping dengan isyarat seperti 'ikuti aku' dan menunjuk dua raksasa 'kita tidak akan terlibat perkelahian mereka'
-Dengan Yang Lainnya-
Naruto sejak dari awal matanya tak pernah meninggalkan Kabuto. Dia melihat bahwa tangan kanan Sannin yang telah mati itu sedang berlari ke luar kota Tanzaku Gai
"Kabuto sedang berlari ke suatu tempat, dia merencanakan sesuatu" teriak si pirang ke dua sannin yang saling mengangguk satu sama lain kemudian shunshin mengejar pria berkacamata
"Sial tubuhku rasanya seperti berada dalam lumpur, sangat berat. Tidak kusangka efek kekurangan chakra secara tiba-tiba akan membuatku selemah ini" pikir si pirang dengan menggertakkan giginya. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya dan berhasil, tapi memakan waktu yang jauh lebih lama daripada bbiasany
Tentu saja, chakra adalah komposisi fisik dan spiritual seseorang. Sebagai shinobi spesial ( gen klan Uzumaki+ Jinchuuriki Kyuubi ) yang terbiasa dengan perasaan menakjubkan dari tubuh yang selalu terisi chakra, Naruto tidak pernah merasakan cadangan kekuatan hidupnya hampir kosong, bahkan ketika latihan fisik mati-mati an dengan tim Gai, dia masih bisa bergerak lancar dengan bantuan chakra. Tentu saja baginya ini adalah pengalaman yang baru
Si pirang mencoba bermeditasi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya ke puncak, dia mengabaikan pertarungan disekitarnya. Meditasinya terganggu karena hembusan angin besar yang membuatnya mundur beberapa meter
"Apa-apaan?" Membersihkan pakaiannya, Jinchuuriki Kyuubi lalu mendongak dan melihat pertarungan antara dua ular raksasa dengan mata melebar
-Dengan Para Raksasa-
Pertarungan telah terjadi sejak Kabuto bersembunyi di hutan. Oro yang mengerti maksud orang itu segera menguatkan dirinya untuk menghadapi ular kolosal di depannya. Tentu saja dia juga pernah mendengar betapa mengerikannya raja ular yang asli dari rumor terkenal yang beredar
"Mengalahkan Kyuubi, lelucon yang sangat bagus". Tetapi tentu saja dia tidak akan menyerah disini sekuat apapun lawannya. Sebagai saudara Manda, dia mempunyai reputasi yang harus dipertahankan. Plus monster didepannya ini telah membantai seluruh keluarganya
"Amethyst!" Oro meraung dan merayap dengan kecepatan tinggi
Dengan ukuran Oro yang jauh lebih kecil, dia tidak bisa mengigit kepala raja ular. Satu-satunya pilihan adalah melukai tubuhnya dengan satu gerakan cepat taringnya dengan harapan melemehkannya cukup untuk bisa membunuhnya
"Ruarrrr"
Oro meraung dan mencoba mengigit ekor musuhnya hanya untuk
Splassh
Terbang tinggi puluhan meter ke belakang
"Hahahaha apa hanya ini yang kau punya lemah?" Amethyst merayap dengan kecepatan tinggi menuju ular yang mulai bangkit. Oro yang mulai bangkit mendongak kaget ketika melihat Amethyst tiba-tiba didepannya dengan ekornya tinggi siap untuk menghancurkannya
Bummm
Ledakan di tempat terjadi yang mengakibatkan hembusan angin besar
-Dengan Naruto-
Si pirang hanya menganga takjub melihat pertarungan satu sisi antara kedua raksasa didepannya. Dia tahu bahwa Amethyst-sama kuat, tapi dia tak pernah mengira kekuatannya sedahsyat ini. Oro, saudara Manda yang notabene adalah keluarga dari pemimpin ular pasti sangat kuat, tapi dia hanya melihat pertarungan didepannya seperti ular besar yang hanya bermain dengan anaknya
Si pirang terlena dengan tujuan aslinya yang diakibatkan pertandingan kedua monster didepannya
"Arghh"
Tiba-tiba dia mendengar suara teriakan Jiraiya, menoleh ke kiri, dia langsung melakukan shunshin
Dengan Jiraiya dan Tsunade-
10 menit telah berlalu sejak mereka mengejar tangan kanan Orochimaru ini. Jiraiya dan Tsunade akhirnya dituntun masuk ke dalam hutan, belasan kilometer dari Tanzaku Gai. Berhenti dan menghadap mereka, Kabuto berkata
"Sebenarnya aku tidak ingin membunuh kalian kalau bisa. Sayang sekali fakta bahwa satu Sannin telah mati, aku tidak ingin membuat judul itu punah"
Tsunade mendengus " Kau 10 tahun lebih cepat untuk membunuhku bocah "
Kabuto hanya menyeringai dan melakukan segel 'ram'
"Kuchiyose: Edo Tensei"
"Oh tidak, aku tidak akan membiarkanmu melakukan jurus itu" Jiraiya membuat beberapa segel tangan dan menghantam kedua tangannya di tanah
"Doton: Yomi Numa"
Kabuto melompat ketika tanah dibawahnya berubah menjadi lumpur yang menyebabkan kedua peti belum dibuka yang dipanggil terserap ke dalam lumpur, otomatis menonaktifkannya
"Tch seharusnya aku tahu untuk tidak meremehkan Sannin, Jiraiya pasti sudah mengetahui jurus ini ketika invasi"
Kabuto mengerutkan kening, dia tahu tidak punya pilihan lain. Mendarat dengan aman, dia kemudian mengeluarkan suntikan berisi cairan dari dalam sakunya. Tidak menyianyiakan-nyiakan waktu kali ini, dia langsung menyuntikkan cairan ke lengannya sampai habis
Jiraiya dan Tsunade yang mengetahui Kabuto sedang melakukan sesuatu, mereka segera memasuki kuda-kuda masing-masing dan bersiap dengan kemungkinan yang terburuk
"Argh" warna hitam mulai menyebar ke seluruh tubuh Kabuto, kuku-kukunya menjadi setajam pisau, seluruh tubuhnya menjadi lebih berotot, dua tanduk tumbuh dari kepalanya, dan dia bertambah besar satu meter membuatnya yang tertinggi disana
"Apa-apaan ini?" Teriak Jiraiya kaget
Beberapa detik kemudian transformasi Kabuto selesai dan dia terlihat seperti hibrida manusia dan hewan buas
"Hahaha dengan kekuatan ini, aku akan melakukan apa yang ku inginkan" Kabuto tertawa kejam
"Apa ini Kabuto, jawab aku!"
Tawa pria berkacamata mulai reda dan dia memandang Sannin Katak
"Ini adalah cairan dari segel kutukan ketiga yang tidak resmi, Jiraiya. Sebelum Orochimaru mati, kami telah meneliti tentang peningkatan dari segel kutukan kedua. Kami hampir menyelesaikan penelitian ini sebelum Orochimaru melakukan invasi. Dengannya pergi, dia tidak tahu bahwa aku telah menyelesaikan penelitian ini. Sayang sekali Orochimaru telah mati jadi dia tidak akan pernah melihat masterpiece yang telah kami buat hehe" Menunjuk cakarnya kepada mereka, dia berkata
"Sudah cukup pembicaraannya, aku tidak ingin membuang waktu yang berharga disini!" Kabuto berlari ke arah keduanya dengan kecepatan yang di luar batas normal, tidak proporsional dengan ukuran tubuhnya saat ini.
Mata kedua Sannin melebar dan Jiraiya merunduk ke belakang menghindari pukulan berat yang mengakibatkan hembusan angin membuat mereka berdua mundur beberapa meter
"Kekuatan apa ini" mata Jiraiya melebar, tapi sebelum dia berpikir lebih jauh, dia dipaksa menyilangkan tangannya dari tendangan lurus Kabuto
Bummm
Jiraiya mundur belasan meter dari efek benturan, terlihat kedua tangannya bersinar biru
"Fiuh, untung aku memperkuat kedua tanganku dengan chakra. Kalau tidak, mereka pasti akan hancur" pikirnya merinding
Menghadap didepannya, dia berpikir dengan serius
"Kekuatannya bahkan lebih mengerikan dari Tsunade dan kecepatannya tidak boleh diremehkan. Jadi ini kekuatan segel kutukan ketiga"
Kabuto berdiri, menegakkan tubuh dan menata kacamatanya, dia berkata
"Menakjubkan bukan? Kalian akan terkejut seberapa menakutkannya kekuatan genetika. Yah meskipun Naruto-kun telah membuktikan kami salah bahwa dengan latihan yang luar biasa keras seseorang akan bisa mencapai kekuatan di luar mimpinya. Bayangkan apa yang terjadi jika kekuatan genetika bergabung dengan kekuatan kerja keras hehehe"
Tsunade yang tidak ingin mendengarkan Kabuto lagi segera berlari ke arahnya dan bersiap memukul pria berkacamata ini dengan segala kekuatannya. Kabuto hanya menyeringai dan meletakkan tangan kanannya dengan telapak tangan terbuka seolah-olah ingin menerima pukulan Sannin siput
Bummm
Tanah di bawah Kabuto retak parah dengan radius puluhan meter akibat pukulan Tsunade. Tapi bukan itu yang membuat kedua sannin heran, fakta bahwa tangan kanan Orochimaru ini menahan pukulan berat Tsunade dengan hanya mundur beberapa cm tidak kurang dari keajaiban!
"Mustahil!" Pikir Jiraiya dengan mata melebar
Hal ini sulit dipercaya bagi Sannin katak. Dia telah menyaksikan kekuatan rekan setimnya ini sejak kecil dan dia tahu betapa dahsyatnya kekuatan Tsunade ketika serius. Pukulan penuh Tsunade sudah cukup untuk melubangi gunung (databook). Sejauh yang dia tahu hanya Gai dengan gerbang terbuka, Jinchuuriki, dan Raikage yang bisa menerima pukulan itu tanpa tergeletak di tanah.
"Hehehe sudah kubilang kan, masa kalian telah berakhir! Sekarang mati!" Kabuto meninju Tsunade dengan tangan kiri
Bummm
Tubuh Tsunade terbang puluhan meter ke belakang dan menabrak beberapa pohon, menghancurkannya.
Mencoba berdiri, Sannin siput meringis ketika melihat perutnya tertusuk batang kayu. Membuat beberapa segel tangan, dia menyentuh perutnya yang terluka dengan tangannya yang bersinar hijau
Jiraiya yang melihat rekan setimnya terbang langsung membuat satu klon dan memerintahkan untuk membantu Tsunade sementara dia bertarung dengan musuh didepannya
"Tubuh Senju luar biasa bukan, bahkan dengan pukulan seperti itu, dia tidak hancur"
Jiraiya mendengus "Kau belum tahu kekuatannya yang sebenarnya Kabuto"
"Sudah cukup, aku tidak bisa membiarkanmu pergi dari sini" Membuat beberapa segel tangan, Jiraiya menyemburkan beberapa peluru api dari mulutnya
"Katon: Endan"
Peluru api melaju dengan cepat bersiap untuk melubangi dan membakar tubuh Kabuto
Pria berkacamata ini hanya menyilangkan kedua tangannya dan melepaskannya secara bersama'an, membuat angin kejut besar yang menghalau peluru api, mengubah arah projektil ke daerah disekitarnya
Jiraiya yang melihat jurusnya tidak berguna segera melapisi kedua tangan dan kakinya dengan chakra dan berlari menuju segel kutukan ketiga Kabuto berniat untuk menghancurkannya dengan taijutsu
"Houh setelah menyaksikan kekuatanku secara langsung, kau ingin bertarung melalui taijutsu? Aku mengharapkan yang lebih dari Sannin!" Kabuto mendengus dan memblokir pukulan lurus, dia mencoba menendang sannin katak didepannya yang dihindari dengan merunduk. Kabuto mencoba menendang lurus ke dada tapi tiba-tiba dia merasa tidak bisa bergerak. Menoleh ke bawah, dia melihat benda putih seperti rambut mengikat kedua kakinya
"Ninpou: Ranjinshigami No Jutsu" klon Jiraiya yang berada dibelakangnya berteriak
"Apa?"
"Rasengan" Melihat bahwa musuhnya lengah, Jiraiya yang berada didepannya langsung meluncurkan bola biru chakra yang mengenai kepala Kabuto, satu-satunya bagian tubuhnya yang tidak berubah menjadi berotot
"Argh" Rasengan menghancurkan kepala Kabuto jika yang terakhir tidak mengayunkan tangan kanannya membuat Jiraiya terbang, otomatis menghentikan laju bola biru chakra
Krekk
"Arghh" Teriak Jiraiya yang tidak siap atas serangan balik secepat itu, katak Sannin mendarat dan dia memegangi tangan kirinya yang patah tulang akibat ayunan tangan kanan Kabuto. Meringis mencoba menggerakkan tangan kirinya, tapi gagal. Jiraiya mencoba mendongak dan melihat Kabuto yang kepalanya sudah tidak berbentuk, tapi dia masih berdiri. Tangan Kabuto mulai bersinar biru dan dia meletakkan tangannya di depan kepalanya, berusaha untuk menyembuhkannya
"Oh tidak, aku harus menyelesaikannya sekarang!" Jiraiya mencoba berlari, tapi dia menggertakkan giginya melihat bahwa dia tidak bisa melakukannya. Tubuhnya masih mengalami keadaan seperti shock dan membeku karena benturan yang sangat keras. Dia harus menunggu minimal satu menit sebelum keadaan tubuhnya menjadi normal kembali
"Ero-sensei!" Menoleh ke kiri, dia melihat Naruto yang shock melihat keadaan gurunya
"Apa yang terjadi Ero-sensei? Dimana Tsunade baa-can?" Teriak si pirang sambil mengeluarkan perban dari kantong ninjanya dan melilitkannya ke tangan Jiraiya yang tersampir lemas di badan Sannin Katak
"Tsunade tidak apa-apa, sekarang dia masih dibelakang menyembuhkan diri" Mendongak ke depan yang diikuti oleh Naruto, mereka melihat kepala Kabuto yang beregenerasi setengah jalan membentuk kepala baru
"Tidak mungkin, meregenerasi bagian tubuh utuh kembali seperti semula?"
Tanpa diketahui guru dan murid. Dengan jurus spesial penyembuhannya, Kabuto sebelum mengaktikfan segel kutukan ketiga bahkan cukup untuk bisa menyembuhkan luka berat. Dengan pengaktifan segel kutukan ketiga sifat penyembuhannya dilipat gandakan dan dia sekarang bisa menumbuhkan organ maupun bagian tubuh yang hancur seperti semula hanya dalam beberapa detik
"Hehehe bukankah ini menakjubkan Jiraiya, Naruto-kun. Kekuatan seperti ini, aku dengan mudah bisa membuatnya dan membaginya padamu"
Naruto mendengus. Mengeluarkan chokuto dan menyalurkan chakra elemen anginnya, dia bersiap untuk bertarung
"Tidak ada kekuatan tanpa datangnya harga, apalagi itu datang darimu, Kabuto. Aku tidak akan pernah mempercayai kekuatan yang bersumber dari Orochimaru"
Kabuto mendesah "Sayang sekali Naruto-kun. Sebenarnya aku tidak ingin membunuhmu, tapi aku takut kau akan menghalangi jalanku nantinya, jadi kau harus mati disini"
Kabuto langsung berlari ke pirang yang mempersiapkan diri. Dia mengangkat tangannya bersiap untuk memukul Naruto dengan kekuatan penuh
Bumm
Pukulan Kabuto membuat guncangan dan tanah menjadi retak
"Tsunade-baa chan" gumam Naruto melihat sannin siput yang menahan pukulan. Dia bisa merasakan kekuatan orang didepannya seakan-akan dia telah bangkit
"Heh ini urusan orang dewasa bocah, kau istirahat saja"
Mata Kabuto melebar
"Tidak mungkin, kau bisa memblokir pukulanku?" Melihat lebih dekat, tanda diamond Tsunade bersinar dan bahkan tidak terdapat bekas luka diperutnya dari tusukan batang kayu sebelumnya
Tsunade mendengus
"Kekuatanmu lumayan juga bocah, tapi kau telah membuat kesalahan besar. Jangan pernah membuat Sannin marah!" Tsunade kemudian memberikan pukulan mengguncang ke kepala Kabuto yang membuatnya terbang
Menoleh ke rekan setimnya, mereka saling mengangguk dan berlari ke arah Kabuto yang jatuh
Kabuto berdiri dan mencoba memblokir tendangan kapak lurus Tsunade yang terlalu cepat untuk dihindari
"Tsutenkyaku!"
Bummm
Hantaman kaki Tsunade membentuk kawah seukuran radius 15 meter
"Chakura No Mesu"
Mengalirkan chakra ke cakarnya yang panjang, dia mencoba memotong tendon di kaki Tsunade yang langsung melompat ke belakang dan menghindarinya
Kabuto mencoba bangkit. Tapi sebelum dia bisa berdiri, terdengar suara teriakan tiba-tiba dari Sannin berambut putih yang berada didepannya mengagetkannya
"Rasengan"
"Luar biasa, jadi ini kekuatan Sannin ketika serius" gumam si pirang.
"Aku juga baru kali ini melihat Tsunade-sama seperti ini" gumam Shizune dengan Tonton yang ada disampingnya
Naruto mengangguk. Mengingat kembali pertarungannya dengan Sannin ular yang telah mati, dia berpikir "Untungnya Orochimaru hanya bermain-main denganku dan dia tidak tahu kalau aku telah menyiapkan sesuatu untuknya plus dia terlalu sombong dan terlalu meremehkan 'genin'. Pertarungan dalam skala ini, aku masih harus belajar lebih banyak!"
Mereka berdua melihat ketika Tsunade menendang Kabuto yang dihindari kesamping, tapi hembusan angin dari kaki Sannin siput membuatnya kehilangan keseimbangan sedikit yang dimanfaatkan oleh Jiraiya dengan pukulan keras ke kepala. Mencoba bangkit, dia berlari dengan cakar bersinar kebiruan tanda menggunakan jurus 'chakura mekuto..' tapi sama seperti sebelumnya, Kabuto dihajar habis-habis an oleh dua Sannin yang serius
Hah hah hah
"Aku tidak mempunyai kesempatan disini" Tubuh rusak Kabuto yang sedang beregenerasi terutama bagian kepalanya, dia kemudian melambaikan tangannya ke si pirang dan tenggelam ke tanah
"Sampai jumpa nanti Naruto-kun"
"Oh tidak, aku tidak akan membiarkanmu lari Kabuto!" Naruto meloncat ke depan, melakukan segel tangan di udara dan membanting kedua tangannya ke tanah ketika mendarat
"Doton: Retsudo Tenshou" Naruto mengalirkan chakra yang lebih banyak dari kebutuhan minimum jurus yang seharusnya
Bumi bergetar dan terdapat guncangan
Krak bummm
Tanah retak dan hancur, pohon-pohon malang yang tumbang dan tidak ada makhluk hidup yang masih bertahan dalam radius 50 meter dari titik tempat Naruto, yang ada hanya kehancuran
Puas dengan pekerjaannya, Naruto mengalirkan kembali chakranya dan membuat seluruh benda terbang ke atas
Bumm
Tubuh hancur Kabuto tanpa kepala berada di salah satu korban jurus si pirang. Naruto langsung melakukan shunshin dan menyegel sisa tubuh dan organ tangan kanan Sannin yang telah mati ini
Menghela napas lega, dia melihat kedua sannin
"Kerja bagus bocah" Jiraiya tersenyum dan menepuk punggungnya
"Kau bisa melakukan jurus tanah rangking tinggi? Kau tidak tahu berapa kali mengejutkanku hari ini bocah" Tsunade menggelengkan kepalanya, nampak segel berbentuk diamond yang ada didahinya berhenti bersinar
"Yah semua orang bilang begitu dattebayou" Naruto dengan wajah datar menjawab
Melihat ke arah asap tinggi tempat para raksasa yang bertarung, mereka shunshin langsung ke tempat kejadian
Sesampainya disana, hal yang pertama kali Naruto lihat adalah katak besar yang terkejut, siput besar yang mundur selangkah, dan Amethys yang meraung ke langit. Menoleh ke depan, dia dikejutkan dengan kepala ular besar berwarna ungu tergeletak di tanah yang tidak bergerak dengan darah yang bercucuran, tak jauh di belakang adalah tubuh reptil besar berwarna ungu ini tanpa kepala
"Hahaha rasakan itu penghianat!" Ular kuno ini meraung seperti petir yang menyambar
Merasa perlu mengucapkan sesuatu, Naruto membungkuk
"Terima kasih atas bantuannya Amethyst-sama"
Amethyst mendengus, membuat hembusan angin ringan
"Jangan khawatirkan itu Naruto! Aku melakukan tugasku disini. Sampai jumpa!" Dan
Puffss
Amethyst kembali ke alamnya
"Jiraiya, bukankah itu?" Tanya Gamabunta melihat si pirang dengan intens untuk pertama kalinya. Karena kedatangan raja reptil kuno, dia tidak memperhatikan sekitarnya. Baru setelah Amethyst pergi, dia mulai melihat dengan jelas daerah sekelilingnya
Jiraiya mengangguk
"Aku melihat, jadi dia lebih memilih ular ya. Sayang sekali tapi yah itu keputusannya"
"Aku kembali dulu Jiraiya" Boss katak menghilang dalam kumpulan asap
"Terima kasih banyak Bunta"
Pufsss
"Sampai jumpa nanti Tsunade-sama"
"Terima kasih Katsuyu"
Puffss
Hah
"Akhirnya selesai juga" Naruto menghela napas duduk di tanah
"Kerja bagus bocah, mari kita pergi"
Ketiganya mengangguk dan pergi ke kota Tanzaku Gai
-Keesokan Harinya-
Meskipun tidak ada yang terluka berat setelah pertarungan yang terjadi, grup ini memilih untuk beristirahat dulu di salah satu hotel di Tanzaku Gai sebelum kembali ke Konoha untuk melaporkan misi yang sukses. Tsunade dan Shizune sedang pergi berjudi dan minum seperti biasanya, sedangkan Jiraiya berkata bahwa dia akan menemui salah satu jaringan mata-matanya otomatis meninggalkan Naruto sendirian di kamar hotel
Si pirang melakukan meditasi dengan tenang ketika terdengar suara ketukan pintu, berdiri dan membukanya. Dia membeku di tempat mengetahui siapa dua orang yang berada didepannya
"Halo Naruto-kun, mari ikut dengan kami secara damai" Seorang pria tinggi, kedua seperti goresan hitam cekung lurus dibawah matanya, dan mata merah tiga tomoe seperti menusuk lurus ke arahnya. Disampingnya adalah seorang pria tinggi dengan wajah seperti ikan hiu yang menyeringai, pedang penuh perban dibahunya. Kedua orang ini memakai jubah hitam dengan motif awan merah
"Oh sial, hari ini adalah hari terburukku" pikir si pirang mengingat kedua wajah shinobi terkenal didepannya melalui buku bingo
"Uchiha Itachi dan Hoshigake Kisame"
-XxX-
Saatnya membalas komentar
Kurome Irushia Aindra | Aku tidak bisa mengatakan apapun tentang ini hehe, mari kita lihat nanti ya. Terima kasih telah berkomentar
KidsNo TERROR13 | Siap, terima kasih telah berkomentar
Catatan
Body Paralysis Seal (Segel Pelumpuhan Tubuh) Rangking S. Segel ini adalah salah satu segel tingkat tinggi yang dibuat oleh klan Uzumaki. Cara kerja segel ini yaitu dengan menempelkan kertas segel ke siapapun dan segel akan membuat orang itu tidak bisa bergerak selama segel terus menempel. Kekuatan tempelan ini sangat kuat sehingga butuh membuat counter-seal atau memberikan kejutan yang kuat seperti pengeluaran energi tiba-tiba yang sangat banyak untuk menghilangkannya. Segel ini juga tidak perlu mengaktifkan kedua kalinya karena cukup menyalurkan chakra ketika membuatnya menjadi sudah aktif. Hal ini sangat beresiko sehingga pengguna harus menguasai betul tulisan kanji atau akan ada bencana yang disebabkan salah penulisan. Pengguna yang diketahui adalah Jiraiya dan NarutoNaruto
Barrier Breaker Seal (Segel Penembus Penghalang) Rangking A. Salah satu jenis segel tingkat tinggi yang terdapat di gulungan klan Uzumaki. Segel ini berfungsi untuk menembus penghalang dibawah rangking A. Cara kerja segel ini adalah dengan membuat potongan kertas yang tertulis segel, pengguna bisa menyalurkan tulisan yang ada untuk membentuk segi empat, segi delapan, dan sebagainya yang akan berbentuk itu ketika penghalang terbuka. Pengguna yang diketahui adalah Jiraiya dan Naruto
Tracking Seal Modification (Segel Pelacakan Modifikasi) Rangking B. Segel ini adalah salah satu segel tingkat rendah yang dibuat oleh Jiraiya. Sesuai namanya, segel ini berfungsi untuk melacak siapapun yang mempunyai tempelan kertas segel ini dibagian tubuhnya. Keistimewaan dari fuinjutsu ini adalah segel ini akan menjadi tak terlihat ketika telah menempel. Segel ini tidak mempunyai batas jarak, meskipun ketika kertas segel dilepas atau dihancurkan maka akan menjadi tidak berguna. Pengguna yang diketahui adalah Jiraiya dan Naruto
Gyaku Kuchiyose No Jutsu (Seni Ninja: Jurus Pemanggilan Balik) Dengan Teknik Pemanggilan standar, seorang shinobi memanggil hewan yang telah mereka tandatangani kontrak dengan ke lokasi mereka. Teknik Pemanggilan Terbalik melakukan yang sebaliknya, yang memungkinkan seekor hewan untuk memanggil shinobi yang telah menandatangani kontrak dengan spesiesnya ke lokasinya
Doton: Yomi Numa (Jurus Bumi: Rawa Dunia Bawah) Rangking A. Pengguna menciptakan rawa dengan mengubah tanah di bawah target menjadi lumpur, yang menjadi sasaran target. Lumpur dimasukkan dengan chakra untuk membuatnya lengket, menjerat target dan mencegah melarikan diri. Ukuran dan kedalaman rawa ditentukan oleh keterampilan pengguna dan jumlah chakra yang digunakan; idealnya itu akan dibuat cukup besar untuk target menjadi sepenuhnya terendam
Ninpou: Ranjinshigami No Jutsu (Seni Singa yang Mengamuk) Rangking B. Teknik ini menggunakan chakra untuk sementara waktu meningkatkan metabolisme kepala dan memanipulasi rambut yang tumbuh lebih panjang. Ada juga chakra yang mengalir melalui rambut panjang, membuat kekerasannya sebanding dengan kawat baja. Dengan mengikat rambut dengan tebal, kekuatannya semakin meningkat, juga meningkatkan daya rusaknya
Tsutenkyaku (Kaki Kesakitan Surgawi) Rangking C. Tsunade melompat ke udara dan memusatkan semua kekuatannya ke tumitnya. Dia kemudian dengan cepat mengayunkan tumitnya ke bawah, tidak hanya melakukan kerusakan parah pada siapa pun yang dia pukul, tetapi juga membuat kawah tanah dan menghancurkan struktur di sekitarnya. Seperti semua kekuatan ekstrim Tsunade, teknik ini dimungkinkan karena kontrol chakra yang sangat baik
Chakura No Mesu (Pisau Bedah Chakra) Teknik medis ini membentuk chakra seseorang menjadi pisau kecil yang tajam. Ini kemudian dapat digunakan untuk sayatan yang sangat akurat yang diperlukan untuk operasi dan pembedahan anatomi. Tidak seperti pisau bedah biasa, pisau bedah chakra dapat membuat luka di dalam tubuh tanpa benar-benar membuat luka terbuka, membatasi risiko infeksi. Pisau bedah chakra juga dapat digunakan secara ofensif, meskipun membutuhkan ketelitian tinggi untuk menjadi efektif. Karena persyaratan ini, menggunakan pisau bedah chakra sangat tidak biasa. Dalam pertempuran sengit, bahkan para medis-nin terhebat sekalipun tidak akan mampu mengerahkan ketelitian yang diperlukan untuk membuat luka fatal, tetapi itu masih dapat secara efektif memotong jaringan otot dan tendon, menjadikan target tidak bergerak)
Doton: Retsudo Tenshou (Jurus Bumi: Guncangan Gempa Bumi) Rangking C-A tergantung jumlah chakra yang dikeluarkan. Ini adalah salah satu teknik dasar yang diajarkan di Iwagakure. Dengan meletakkan telapak tangan mereka di tanah, pengguna putus dan menggeser bumi setempat. Semakin baik kontrol chakra pengguna, semakin besar jumlah bumi yang akan dipecah. Meskipun relatif sederhana, teknik ini cukup efektif untuk tetap menjadi pilihan yang layak dalam pertempuran. Semakin banyak chakra yang disalurkan, semakin besar kerusakan.
Pertarungan selanjutnya mungkin akan menjadi yang terakhir sebelum kita berpindah ke Shippuden, setelah chapter ini aku akan berfokus lebih pada pengembangan karakter.
Rangking profil individu menurut penulis yang diketahui sampai chapter terakhir/ ini dalam seni ninja secara keseluruhan
Genin= Mayoritas angkatan Naruto
Chuunin= Sakura H. Tenten
Jounin Rendah= Rock Lee, Neji H. Sasuke U., Gaara
Jounin= Asuma S., Kurenai Y., Yugao O,
Jounin Elit= Kakashi H.(tanpa Mangekyou), Maito Gai (tanpa gerbang)
Kage Rendah= Naruto U., Ketiga Sannin (tanpa mode Sennin), Kabuto segel kutukan level 3
Kage Menengah: -
Kage Tinggi= Hiruzen S., Hashirama S., Tobirama S.
Have a Good Day
