-X-

Hari ini adalah hari yang cerah, matahari bersinar menerangi desa tersembunyi di daun. Suasana hari ini sama seperti biasanya dimana hawa pagi yang sejuk membuat semua orang baik shinobi maupun warga biasa memulai aktivitas masing-masing. Jika kita melihat lebih dekat ke suatu daerah di Konoha, terdapat 5 orang yang berada di tempat gerbang desa yang telah terbuka.

"Apa kalian sudah siap? Pastikan jangan sampai melupakan rencananya, mengerti!" Kata Hokage Kelima, Tsunade Senju dengan tegas sambil melihat keempat ninja didepannya.

"Ha'i Hokage-sama!" Teriak tim pada misi kali ini yang terdiri dari Neji Hyuuga, Sasuke Uchiha, Kakashi Hatake, dan Naruto Uzumaki.

Tsunade lalu menghadap Jinchuuriki Kurama yang mengangguk. Memasukan tangannya ke dalam salah satu saku dibalik rompi hijau gelap jouninnya, Naruto mengeluarkan benda yang tampak seperti cincin berwarna biru tua yang bernama The Void/ "kosong" (空, ku) dengan tulisan "langit" yang menempel dipermukaannya.

Ini adalah cincin Orochimaru ketika dia masih menjadi anggota aktif Akatsuki. Setelah Sannin ular gagal untuk merebut tubuh Itachi yaitu rekannya di organisasi itu, Orochimaru kabur dengan membawa cincinnya yang terpasang pada jari kelingking kirinya. Ketika invasi Konoha beberapa tahun yang lalu, Orochimaru tidak membawa cincinnya bersamanya, dia meninggalkan satu-satunya koneksi dengan Akatsuki itu di desa yang dia pimpin yaitu Otogakure/ desa lindungan bunyi. Alasan Naruto pergi ke Otogakure kemarin adalah untuk mengambil cincin ini yang ternyata masih disembunyikan oleh Guren, anak buah yang paling dipercaya selain Kabuto dan Kimimarou pada waktu itu.

"Apa kau siap Kurama? Menang atau kalah aku akan menghadapi pilihan yang aku buat sendiri. Inilah salah satu saat-saat penting dalam hidupku" Kata si pirang kepada rekannya.

"Keh, tentu Naruto"

Meletakkan cincin di tanah didepannya, Naruto kemudian mengeluarkan kuas, gulungan, dan tinta. Merasa semuanya siap, dia mulai menulis.

Setelah cincin berpindah tangan, Naruto mempelajari bagaimana hal itu bekerja dari pengetahuannya dan penjelasan Guren yang tersedia, wanita berambut biru ini pernah sekali atau dua kali melihat mantan tuannya mengalirkan chakra ke cincin dan tiba-tiba tidak bergerak. Setelah menganalisisnya beberapa jam, si pirang berteori bahwa dengan menyalurkan chakra ke dalamnya, cincin akan bereaksi dan memindahkan kesadaran orang itu ke tempat lain. Oleh karena itu, dia seketika itu juga merancang segel yang tepat sesuai keinginannya. Mengetahui level fuinjutsunya saat ini yang bahkan melebihi kemampuan gurunya, hal ini mudah saja bagi si pirang.

Tidak sampai 10 menit kemudian, Naruto selesai menulis. Meletakkan cincin di atas gulungan yang terdapat goresan hitam tinta yang berbentuk abstrak, dia berjongkok. Naruto mengangkat tangan kirinya dan melakukan segel 'ram' sedangkan tangan kanannya menyentuh cincin kecil dibawahnya, dia menutup matanya kemudian bergumam

"Fuin: Kai!"

Gulungan dan cincin bersinar sedikit sebelum sebuah perasaan residu chakra seperti jaring tiba-tiba muncul di otaknya, dari cincin menuju hutan-hutan lebat, melewati sungai-sungai, menembus beberapa pohon besar, dan akhirnya berhenti disebuah gua.

Naruto membuka matanya dan mengangguk kepada empat orang didepannya yang mengangguk kembali.

Ini adalah modifikasi dari Tracking Seal Modification yang dia buat sendiri. Jika segel pelacak buatan gurunya itu berfungsi untuk melacak seseorang tapi dengan syarat harus menempel terlebih dahulu ke target, versi modifikasi Naruto cukup hanya menggunakan chakranya sebagai bahan bakar dan segel akan mengenali residu chakra dalam cincin yang mengakibatkan dia mempunyai gambaran dimana letak pemilik chakra di cincin ini sekarang.

Tsunade yang melihat anak muda didepannya berdiri dan mengemasi barang-barangnya, dia tidak bisa menahan ekspresi khawatir diwajahnya. Berjalan mendekati si pirang, dia memberikan pelukan.

"Hati-hati disana ok Naruto! Ingat, ini bukan main-main"

Naruto mengangguk

"Siap Baa-chan, lagi pula aku telah berlatih mati-mati an selama 2 tahun untuk ini, jangan khawatir" dia kemudian berkata pelan " Terus berlari bukan menjadi solusi. Sudah saatnya aku menghadapi tantangan dalam hidupku. Sekarang atau tidak pernah sama sekali"

Tsunade mengencangkan pelukannya

"Tapi jangan sembrono kau tahu. Aku tidak tahu bagaimana tentang kekuatan mereka, tapi orang yang memimpin kumpulan ninja rangking S pasti bukan orang biasa" Sannin Siput kemudian mendesah "Jika Jiraiya ada disin-"

"Tidak Baa-chan, biarkan Ero-sensei melakukan tugasnya sebagai shinobi desa ini dan begitu juga aku" potong Naruto yang membuat Tsunade pasrah dan melepaskan pelukannya.

Setelah berhasil mendapatkan cincin dan sudah mendapatkan pengetahuan yang telat untuk melacaknya, Naruto mengusulkan ide pada Hokage Kelima untuk memberikannya sebuah misi tingkat tinggi yang gila yaitu

Perburuan Akatsuki

Seperti yang diharapkannya, Tsunade sangat marah saat itu sehingga dia, Hiruzen, dan para ANBU yang ada di kantor harus menahan amukan Sannin Siput yang ingin menghantam tangannya pada kepala si Jinchuuriki Kurama itu karena saran misi yang sangat bodoh.

Memburu para penjahat rangking S yang tidak diketahui anggota dan kekuatannya? Itu adalah sama seperti misi bunuh diri!

Untuk menenangkan Hokage Kelima, akhirnya Naruto menjelaskan semuanya tentang pro dan kontra dibalik idenya, bahkan termasuk kekuatan penuh yang dia sembunyikan selama ini yang syukurlah akhirnya disetujui oleh Tsunade.

Setelah semua, bagaimana seseorang bisa menunggu para musuh yang bisa membunuhnya jika dia bisa menyerang mereka terlebih dahulu?

Ditambah Itachi telah mengirimkannya surat melalui burung gagak setelah Danzo terbunuh kemarin. Dalam surat itu tertulis bahwa Akatsuki akan memulai aktivitasnya besok yang berarti bahwa menurut perkiraan Naruto, terdapat minimal satu atau dua orang yang ada di tempat persembunyian Akatsuki karena yang lain hanya berupa hologram.

-Flashback On-

Ekspresi Jinchuuriki Kurama menjadi sangat serius. Menghadap Tsunade dan Hiruzen, mulutnya mulai membuka dan menutup tanda dia berbicara.

Detik berlalu, semakin lebar mata kedua guru dan murid didepannya. Akhirnya setelah ceritanya selesai, eskpresi kedua Tsunade dan Hiruzen menjadi sangat berharga bagi Naruto yang dia harap bisa mempunyai kamera untuk merekam momen itu.

-Flashback Off-

Sannin siput menyetujui misinya tapi dengan syarat pirang muda harus pergi dengan tim, tidak boleh individu. Naruto mengangguk mengerti dan merekomendasikan beberapa orang tertentu dipikirannya saat itu terutama teman-temannya yang mempunyai ambisi tertentu yang berhubungan dengan organisasi musuh.

Sasuke, ingin mendapatkan jawaban dari kakaknya.

Neji, ingin membalas budi dengan menemani si pirang dalam misi meskipun tahu resikonya.

Kakashi, yah karena dia adalah satu-satunya orang terkuat di desa yang tersedia saat ini dan juga karena ninja bertopeng adalah gurunya.

Sebenarnya Naruto ingin mengajak Jiraiya, tapi karena Sannin Katak sedang melakukan misi diplomatik penting di luar desa, dia tidak bisa mengundangnya.

Karena sebagian besar desa di seluruh negara Elemental ingin melakukan aliansi dengan Konoha maka banyak jounin, jounin-sensei, ANBU, dan bahkan tim 9 keluar desa untuk menjadi delegasi Konoha. Oleh karena itu Tsunade hanya membentuk sebuah kelompok khusus dengan orang-orang yang tersedia saat ini.

Tim Aplha, nama panggilannya. Grup ini terdiri dari satu ninja rangking SS, satu rangking S, satu rangking A+, dan satu rangking A. Tim Alpha adalah tim khusus yang hanya mempunyai misi untuk menangkap, memburu, dan bahkan membunuh anggota Akatsuki.

"Baiklah hati-hati di jalan" seru Tsunade melambaikan tangannya kepada keempat ninja yang mulai berjalan ke luar gerbang.

-Dengan Tim Alpha-

"Ok aku akan mengatakannya sekali lagi tentang misi ini agar kalian tetap ingat" Kakashi, pemimpin tim menghadap ketiga ninja didepannya

"Kita akan memburu, membunuh, dan bahkan menangkap para anggota Akatsuki hidup-hidup jika bisa. Tidak ada jangka waktu yang ditentukan. Naruto!" Menoleh muridnya, dia berkata "Kau akan menjadi tombak ujung tim ini, yang lain akan menjadi support, mengerti!"

"Siap Kakashi-sensei"

"Baik mari kita mulai!"

Mereka membentuk formasi tombak dengan Naruto berada didepan, Sasuke dan Kakashi berada di kanan dan kiri, sedangkan Neji dengan jangkauan byakugannya yang sangat luas berada di belakang untuk mengingatkan penyergapan musuh dari depan maupun belakang. Merasa semuanya sudah siap, mereka kemudian meloncat melalui batang pepohonan.

Jounin-sensei tim 7 ini tidak bisa tidak merenung menatap punggung salah satu muridnya yang berada didepan mereka

"Yah bahkan aku tahu bahwa ini adalah misi bunuh diri!" Kakashi berpikir sambil menoleh melihat Sasuke dan Neji yang mempunyai semangat yang sama dilihat dari intensitas mata keduanya

"Keduanya pasti menyadari ini, tapi karena kau yang memintanya secara pribadi maka untuk saat ini kami akan percaya padamu, Naruto" pikir copy ninja sebelum mengambil napas dalam-dalam dan menguatkan tekadnya.

-Beberapa Jam Kemudian-

Di suatu hutan-hutan lebat di daerah dekat wilayah Kusagakure, terdapat empat sosok yang memakai pakaian yang sama yaitu jubah hitam dengan motif awan merah sedang berjalan memasuki gua dengan sebuah batu besar yang berada disampingnya dan empat tiang merah di pintu masuknya

"Heh aku tidak percaya Akatsuki akhirnya mulai bergerak! Aku telah menunggu setelah sekian lama kau tahu untuk menunjukkan desa-desa besar apa itu seni. Hmph" Deidara mendengus "misi-misi seperti penyusupan dan pembunuhan orang-orang penting atas dasar politik sialan itu yang telah kita lakukan selama ini sungguh sangat membosankan"

"Setuju, meskipun aku heran kenapa Pein-sama ingin memanggil kita semua ke sini. Padahal biasanya berkomunikasi lewat hologram juga bisa. Hal itu lebih menghemat waktuku" kata suara yang dalam dari rekan disampingnya. Sosok membungkuk ini mempunyai sepasang cakar berputar yang melekat di punggung bawahnya, dudukan untuk empat gulungan di punggungnya, sebuah penyengat di rongga perut yang kosong dan terbuka, kompartemen di dada kanannya, dan 'inti dari daging yang hidup' (生 身 の 核, namami no kaku) di sebelah kiri yang memiliki kanji untuk "kalajengking" (蠍, sasori) dilukis di atasnya. Dia adalah Sasori si pasir merah, mantan ninja dari Sunagakure

"Aku juga tidak tahu itu Sasori-danna, tapi aku benar-benar tidak sabar untuk menunjukkan pada kesembilan binatang buas itu heh, bahwa seni adalah sebuah ledakan!"

Sasori mendengus "Apa yang kau bicarakan bodoh! Pein-sama akan menugaskan masing-masing dari kita yang terdiri tim dua orang untuk menangkap masing-masing Bijuu dan juga Deidara" dia mulai menggeram "lupakan seni bodohmu itu. Seni adalah sesuatu abadi yang bisa dinikmati selamanya!"

"Kau salah Sasori-danna! Seni adalah -"

"Dan mereka mulai lagi hehehe" Kisame terkekeh melihat dua pertengkaran yang dilakukan kedua orang didepannya. Menoleh ke kanan, dia menghadap rekannya

"Bagaimana seni menurutmu, Itachi-san? Apa kau setuju dengan perkataan Sasori atau Deidara?"

Itachi hanya menggelengkan kepalanya

"Tidak ada gunanya berdebat dalam hal yang subjektif, Kisame. Setiap orang berhak untuk menyatakan sesuatu menurut sudut pandang mereka masing-masing. Perdebatan seperti itu tidak akan pernah selesai"

"Hehe seperti yang diharapkan darimu, Itachi-san" Puji Kisame yang hanya diabaikan orang disampingnya.

Memasuki gua, mereka berdua melihat bahwa ketujuh sosok ditambah 6 sosok baru telah tiba di didalam gua

"Oh sepertinya kita yang terakhir ya hehe" Kisame menyeringai melihat rekan-rekan di organisasi mereka yang sudah lama dia tidak melihat

Hidan memiliki rambut abu-abu sedang yang disisir ke belakang dan mata ungu yang khas. Setelah bergabung dengan Akatsuki, dia tetap tanpa baju, tetapi menyandang jubah organisasi, yang dia simpan sedikit terbuka, memperlihatkan pelindung dahi Yugakure di lehernya dan jimat Jashin. Dia mengganti pantatnya menjadi celana abu-abu dengan sandal shinobi yang serasi. Dia juga mengenakan cat kuku hijau tua dan cincin Akatsuki oranye di jari telunjuk kirinya, yang menyandang kanji untuk "tiga" (三, san)

Kedua Zetsu dengan mudah dibedakan oleh dua ekstensi seperti penangkap lalat Venus yang muncul dari sisi mereka, membungkus kepala dan tubuh bagian atas mereka seperti sebuah cangkang, yang dapat mereka buka dan tutup. Di bawah ekstensi ini, Zetsu Putih memiliki rambut hijau pendek dan mata kuning tunggal. Setengah bagian kanan tubuhnya ditutupi oleh Zetsu Hitam, yang kakinya awalnya adalah kaki kanan Zetsu Putih sendiri. Di bawah jubah Akatsuki mereka, mereka mengenakan celana biru dan sandal, dan kedua kakinya dibalut perban. Cincin Akatsuki hijau Zetsu, yang mengandung kanji untuk "tanda babi hutan" (亥, gai), dikenakan di jari kelingking Black Zetsu. Di anime, kuku Zetsu dicat merah muda dan kuku kakinya, seperti yang terlihat di debutnya, berwarna biru.

Konan memiliki rambut pendek biru lurus dengan sanggul, mata abu-abu (kuning di anime) dengan perona mata lavender, dan tindik labret. Bulu mata Konan ditampilkan menjadi garis diagonal di sudut bawah matanya, tetapi di anime, mereka ditampilkan sebagai garis yang berbeda. Dia telah mengenakan bunga kertas biru muda besar yang terpotong di sanggulnya. Dia mengenakan jubah Akatsuki dan cincin Akatsuki di jari tengah kanannya, kanji di atasnya yang berarti "putih" (白, byaku, haku). Dia juga memakai cat kuku oranye. Meskipun dia tidak pernah melepas mantel Akatsuki-nya, terungkap bahwa di bawahnya dia mengenakan jubah biru navy, dengan hemline besar di bagian depan, dan memperlihatkan lengannya, punggung, bagian lateral payudaranya dan perutnya. , dengan pusarnya dikelilingi oleh empat penindikan lagi. Juga terungkap bahwa ikat kepalanya ada di pinggul kanannya; alih-alih sandal dan penghangat kaki standar, ia mengenakan celana biru yang juga berfungsi sebagai sepatunya, dengan sepatu hak tinggi putih, membalikkan skema warna standar organisasi

Pein memiliki rambut oranye runcing pendek dan mata biru (digambarkan sebagai cokelat di anime) Rinnegan di kedua matanya, menanggung enam tindikan, sebuah bar logam melalui masing-masing telinga, tiga stud melalui sisi hidung atasnya, dan satu stud spike di setiap ujung bibir bawah. Itu juga memiliki tiga tindikan di setiap pergelangan tangan, setidaknya satu di pergelangan tangan bagian atas dan beberapa di bawah lehernya. Wajahnya juga sedikit pucat. Di ibu jari kanannya, ia mengenakan cincin Akatsuki abu-abu keunguan yang mengandung kanji untuk "nol" (零, rei). Dia juga mengenakan kalung, yang agak mirip dengan yang dipakai oleh Pertapa dari Enam Jalan. Dia juga terlihat mengenakan cat kuku merah.

Di sebelah kanannya adalah Jalan Asura adalah pria tinggi, botak dengan bentuk tubuh yang tidak biasa, memiliki leher yang sangat tebal, tanpa telinga dan rahang yang besar. Dia juga memiliki bagian dari wajahnya yang dikaburkan oleh topi beras di anime, mungkin menyembunyikan ikat kepala yang belum ditampilkan di manga hanya karena tidak punya rambut sama sekali. Ia memiliki cincin vertikal yang menusuk di hidungnya, enam kancing spike di sekitar kepalanya, tiga kancing di bagian atas dan bawah masing-masing dari enam lengannya, kancing silinder yang sangat besar di dagunya, dan dua kancing vertikal di setiap pipinya yang atas . Tubuh itu memiliki tiga wajah, masing-masing dengan ekspresi yang berbeda, dan dua di antaranya muncul dari sisi kepalanya hanya ketika ia melepas jubahnya dalam perkelahian: bahagia (wajah normal), marah, dan netral. Itu juga memiliki "ekor" panjang seperti gergaji yang membentang dari punggungnya di atas kepalanya (sumber Xian fandom wiki)

Jalan Preta adalah pria kekar dengan mata coklat manik-manik. Dia memiliki rambut cokelat yang disembunyikan oleh pelindung dahi seperti bandana dan mengenakan kemeja berwarna cokelat dengan kemeja hitam di bawahnya. Selain rambutnya yang diwarnai oranye dan diikat ekor kuda pendek, Jalan Preta juga memiliki tindikan berduri kecil yang menutupi seluruh bibir bawahnya, dua kancing spike vertikal di bagian depan hidungnya, satu kancing spike di setiap pipinya, sebuah paku di setiap pipinya, sebuah paku di setiap pipinya telinga dan giwang di setiap bahunya, dekat ke lehernya

Di sebelah kiri Pein adalah seorang pria tinggi, kekar, berkulit gelap dengan rambut abu-abu dan mata. Dia mengenakan atasan seperti ponco hijau dan celana berwarna senada. Rambutnya berwarna oranye dan memiliki banyak tindikan, seperti anting-anting melingkar di jembatan hidungnya, deretan anting-anting diagonal di setiap pipinya, tiga lubang tindikan di masing-masing dari telinganya, dan sebuah anting di setiap pundaknya di dekat lehernya. Ini adalah Jalan Naraka

Jalan Hewan adalah seorang pria yang mempunyai bentuk wajah seperti V dengan mata yang agak sipit dan rambut panjang oranye nya yang disanggul kebelakang. Sama seperti Jalan yang lain, dia mempunyai beberapa tindikan di wajahnya

Pria yang mempunyai rambut panjang berponi depan dibagi menjadi dua bagian panjang yang membingkai kedua wajahnya. Sama seperti Jalan yang lain, dia mempunyai beberapa tindikan di wajahnya. Ini adalah Jalan Manusia

Dan pria bertopeng oranye?

Orang ini mengenakan topeng oranye dengan pola spiral yang terfokus di sekitar mata kanannya, mengenakan atasan lengan panjang hitam yang menutupi leher dan dagunya, sepasang sarung tangan hitam, sepasang celana panjang berwarna gelap, syal hijau panjang dan sandal standar serta sanggurdi putih. Di pinggangnya, ia mengenakan sabuk hitam tebal dengan pelat logam seperti baju besi yang melekat padanya, dan piring serupa di lengan atasnya. Dia memiliki cat kuku biru (hitam di manga) di jari tangan dan kaki. Dia terus memakai pakaian ini di bawah jubah Akatsuki setelah dia menjadi anggota dan juga memakai cincin ungu, yang menyandang kanji untuk "dimensi" atau ruang di, di ibu jari kirinya

"Siapa mereka?" pikir monster dari Kirigakure ini penasaran

"Baiklah, karena semuanya telah berada disini maka mari kita mulai rapat ini. Tapi sebelum itu, aku ingin memperkenalkan bahwa kita mempunyai rekan baru yaitu Tobi" kata Pain sambil menunjuk pria bertopeng oranye yang berada disampingnya

"Aku telah membuat cincin baru yang akan digunakan untuk Tobi, kalian tidak usah khawatir tentang itu" kata Pain

"Halo semua, Tobi adalah anak yang baik!" Kata pria bertopeng dengan nada kekanak-kanakan

Hening beberapa detik sebelum reaksi semuanya terlihat. Kakuzu, Sasori, dan Hidan menggeram tidak terima. Kisame dan Deidara tertawa kecil. Sedangkan Konan, Itachi, dan Zetsu tidak berkata apapun

"Cukup" seru Pain "Jangan menilai buku dari sampulnya. Aku tahu kekuatan Tobi jadi dia pantas berada disini"

"Bagaimana dengan rekan setimnya Pein-sama?" Sasori bertanya

"Dia akan bekerja sendirian" jawab Pein cepat

Sasori mengangguk, dia tidak ingin membuat kesal sang pemimpin mengetahui kekuatan asli orang itu. Melirik ke lima orang disamping Pein dengan wajah yang agak mirip dan tindikan yang sama di tubuhnya, pengguna wayang tetap diam, dia yakin bahwa Pein akan memberitahu mereka jika itu adalah hal yang perlu dilakukan.

Menghadap ke seluruh anggota didepannya, pemimpin organisasi ini mulai berkata dengan tegas

"Saatnya kelima desa tersembunyi mengetahui tentang Akatsuki. Sasori dan Deidara kalian bertugas menangkap Ichibi di Sunagakure, Kakuzu dan Hidan akan menangkap Nibi di Kumogakure, Tobi bertugas menangkap Sanbi di sungai dekat Kirigakure, Itachi dan Kisame kalian menangkap Yonbi yang terakhir kali terlihat di perbatasan Iwagakure, Konan dan aku akan menangkap Gobi dan Rokubi. Untuk ketiga Bijuu terakhir yaitu Nanabi di Takigakure, Hachibi di Kumogakure, dan Kyuubi di Konohagakure akan ditangkap pada saat-saat terakhir sekaligus" dia menoleh ke patung raksasa dikanannya yang memejamkan kesembilan matanya "Semuanya harus disegel sesuai jumlah ekor dari bawah untuk menghindari hal-hal yang berbahaya"

Menghadap kembali ke sembilan orang didepannya, Pein berkata dengan tegas "Gunakan setiap cara untuk bisa menyelesaikan misi termasuk semua sumber daya Akatsuki yang kalian bisa ambil di Kakuzu" orang yang disebut namanya mengangguk "Ingat! Kegagalan bukan pilihan. Apa kalian semua mengerti?"

"Ha'i Pein-sama"

"Baiklah jika kali-" Perkataan Pein terpotong dengan teriakan Zetsu

"Pein-sama! Aku merasakan chakra kuat yang menuju ke sini dengan sangat cepat!"

Pein menyipitkan matanya

Beraninya mereka mengganggunya! Dan juga siapa yang memberitahu mereka tentang pertemuan ini?

Pein melirik ke Itachi yang tetap tenang. Menghadap Zetsu, dia berkata

"Siapa mereka?"

"Berdasarkan chakra mereka. Itu adalah Jinchuuriki Kyuubi, satu Uchiha, satu Hyuuga, dan Hatake Kakashi!"

"Oh tidak! Mereka telah sampai didepan gua" teriak Zetsu

Deidara hanya mengangguk, dia juga merasakan keberadaan empat ninja di depan gua

"Itu meresahkan, siapa yang memberitahu mereka tentang tempat persembunyian ini?" Gumam Konan

Pein hanya menghela napas. Rupanya dia tidak mempunyai pilihan lain. Menghadap semuanya, dia memerintah

"Persiapkan diri kalian untuk bertarung. Selesaikan ini secepat mungkin, mengerti! Kita tidak perlu berlama-lama disini!"

Semuanya mengangguk mengerti. Pein kemudian menghadap pintu masuk dan berpikir

"Kemari Konoha ninja! Saatnya kalian merasakan rasa sakit!"

Bum

Ledakan yang terdapat di pintu masuk membuat semua orang menoleh ke ujung. Empat sosok terlihat memasuki ruangan.

-Sebelumnya dengan tim Alpha-

"Berapa lama lagi, Naruto?" Tanya Kakashi

"Sudah dekat, beberapa saat lagi Sensei" Naruto menjawab dengan pelan, matanya terfokus ke depan. Si pirang saat ini sedang berdiskusi dengan rekannya diperutnya.

"Jika kau bertemu dengan mereka, apa yang akan kau lakukan Naruto? Aku tahu dengan kekuatan penuhmu saat ini tidak ada yang bisa mengalahkanmu sekarang"

"Tidak Kurama, aku tidak akan terlalu bergantung pada kartu As ku saat ini. Jika aku mengandalkan hal itu terus maka bayangkan kalau ada orang yang mempunyai kekuatan mentah lebih dariku, aku akan kalah telak!"

"Hmph jadi apa yang akan kau lakukan bocah?"

"Aku akan memaksimalkan skillku. Tergantung kondisi, aku juga bisa keluar semua nantinya. Akatsuki dipenuhi oleh para ninja rangking S kau tahu. Seburuk-buruknya mereka, ninja tingkat tinggi tetaplah ninja tingkat tinggi!"

"Perkataan yang bagus Naruto. Yah jangan ragu untuk bertanya jika kau terdesak nanti, ok!"

"Terima kasih Kurama, aku berutang budi padamu"

Kurama mendengus "Hm, kekuatan Bijuu adalah kekuatan Jinchuuriki. Kekuatanku adalah kekuatanmu, Naruto!"

Diskusi keduanya terpotong ketika mendengar suara satu-satunya Hyuuga di tim.

"Aku melihatnya, gua ditutupi batu didepan kita 200 meter lagi. Di permukaaan batu terdapat beberapa goresan aneh yang membuatku tidak bisa melihat lebih jauh kedalamnya"

Naruto mengangguk "Itu dia gua yang aku lihat tadi. Kalian bersiaplah!"

Beberapa detik kemudian mereka sampai didepan gua dengan batu yang terpasang lima kertas segel merah.

"Hmm lima penghalang segel ya. Berikan aku waktu satu menit" Naruto mengeluarkan perlengkapan Fuinjutsu nya dan mulai menulis. Puas akan hasilnya, si pirang kemudian menempelkan setiap kertas merah satu segel. Membuat segel 'ram' dia bergumam "Fuin: Kai"

Lima segel di batu bersinar sedikit sebelum reda. Mengambil napas dalam-dalam, Naruto menonaktifkan keempat segel pemberat badannya yang terletak pada tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, dan kaki kiri. Si pirang menyelimuti tangan kanannya dengan chakra kemudian mengayunkannya

Bum

-Sekarang-

Tim Alpha mulai melangkahkan kaki mereka memasuki gua. Ruangan di dalam tempat persembunyian ini menjadi lebih terang setelah batu yang berada di pintu masuk sudah dipindahkan. Melirik ke 15 orang dengan memakai jubah hitam dengan awan merah, Naruto berpikir

"Ternyata Itachi benar, mereka sedang melakukan rapat. Untungnya kami tiba di saat yang tepat" mulutnya menjadi menyeringai setelah menyadari sesuatu "Semuanya berkumpul ya, kelihatannya hari ini adalah keberuntunganku"

Mata Kakashi dan Neji melebar melihat jumlah musuh yang banyak di depan keduanya

"I-ini? 3 lawan 15. Apakah kita bisa mengalahkan mereka? Naruto!" Pikir keduanya ketakutan sambil melihat si pirang yang menyeringai

Sasuke hanya menganalisa orang-orang didepannya, lebih tepatnya dia mencari sesuatu yang sudah lama dia cari. Menetap ke seorang laki-laki tinggi dengan pola seperti palung di bawah matanya, dia menggertakkan giginya

"Itachi! Apa yang kau pikirkan? Apa kau sudah gila? Kenapa kau membantai seluruh keluargamu demi desa?" Teriak satu-satunya Uchiha di tim Alpha tanpa berpikir. Di saat-saat seperti ini, dia tidak bisa mengendalikan emosinya yang memuncak.

Mata Itachi melebar

"Sasuke, kau sudah tahu rupanya. Tapi siapa yang memberitahumu? Hiruzen-sama apa kau mengingkari janjimu?" Pikirnya pahit

Menoleh ke Kisame yang mengangguk kembali, Itachi menghadap Sasuke

"Ikuti aku Sasuke!" Dan keduanya pergi melalui shunshin yang diikuti oleh Uchiha berambut hitam bebek. Naruto mengangguk ke Kakashi dan Neji yang menyipitkan mata mereka

"Tapi Na-"

"Percayalah padaku Neji!" Naruto berkata dengan serius

Kakashi menyentuh bahu Hyuuga yang mengangguk dan keduanya shunshin dari tempat itu

"Jangan mati Naruto!"

"Naruto! Kenapa Gedou Mazou ada disini! I-ini sangat buruk" teriak Kurama kaget membuat Naruto menyipitkan matanya

"Aku tahu, Kurama. Oleh sebab itulah aku tidak bisa membiarkan Akatsuki hidup setelah ini!"

Hanya ada satu tujuan untuk memanggil Gedou Mazou dan itu adalah membangkitkan monster original ekor sepuluh penghancur dunia, Juubi. Kurama telah memberitahu Naruto tentang masa lalunya dalam perjalanan dua tahun.

Pein dan Tobi diam-diam menyipitkan matanya melihat perkembangan yang baru ini

"I-ini buruk! Apakah Itachi berniat untuk melakukannya sekarang disaat yang tidak tepat dan juga bagaimana Sasuke bisa tahu kebenaran pada malam itu? Sialan" Pikir Tobi menggertakkan giginya

Dia telah menyusun rencana agar Sasuke bisa mengalahkan Itachi di suatu tempat yang sunyi tidak ada gangguan. Setelah memikirkan kemungkinan perkelahian yang berakhir pada Sasuke yang tidak sadar dan Itachi mati maka dia akan memasuki tempat pertarungan dan dengan memanfaatkan kenaifan sifat Sasuke, dia ingin mengendalikan adik Itachi itu agar menjadi bawahannya.

"Uzumaki Naruto! Orang yang terkenal akhir-akhir ini. Reputasi mu cukup baik di seluruh negara Elemental. Selamat telah menemukan lokasi persembunyian Akatsuki. Apa yang kau inginkan? Apa kau ingin menyerahkan Kyuubi sekarang?" Pein bertanya

Naruto menoleh ke sumber suara dan melihat penampilan Pein untuk pertama kalinya.

Matanya melebar melihat orang itu

"Rambut oranye dan Rinnegan?" Menoleh ke wanita berambut biru disampingnya, dia berpikir " Dan itu Konan?"

"Ini buruk, sangat buruk!" Pikirnya. Dia tidak menyangka pemimpin Akatsuki adalah pengguna mata Rikudou Sennin, Rinnegan. Setelah melihat Gedou Mazou dia kira orang lain yang memanggilnya. Sekarang semuanya masuk akal! Tidak heran jika pengguna Rinnegan adalah pemimpin para ninja rangking S. Mata itu bersinar dengan kekuatan yang tidak terbatas!

Di sela-sela latihannya, Jiraiya telah memberitahu si pirang tentang masa lalunya. Bagaimana dia menjadi ninja, alasan apa yang mendorong dirinya untuk mencapai mimpi perdamaian, dan melatih tiga anak yatim piatu Amegakure ketika perang dunia shinobi kedua adalah salah satunya

Menoleh ke sekelilingnya, dia melihat berbagai macam orang yang memakai jubah yang sama

"Kakuzu, ninja pelarian rangking S dari Takigakure. Deidara, rangking S mantan shinobi dari Iwagakure. Hidan, ninja abadi rangking S dari Yugakure,

"Oh jadi kau dari Akatsuki ya!" Si pirang bergumam melihat makhluk putih yang menyusup ke kantor dewan 3 hari yang lalu dan sekarang setengahnya adalah hitam. Menoleh ke orang terakhir, dia menyipitkan matanya

"Tobi! Asal usul dari semuanya disini juga!" Geram Naruto

Mengambil napas dalam-dalam, dia menghadap ke orang yang dia tahu

"Nagato! Dimana Yahiko? Bagaimana kau bisa berubah menjadi seperti ini? Apa kau lupa dengan ajaran yang telah diajarkan gurumu dulu?" Naruto menggelengkan kepalanya kecewa "Jiraiya-sensei pasti akan kecewa jika melihatmu sekarang"

Konan tersentak mendengar nama temannya yang sudah lama mati, sedangkan Pein hanya menyipitkan matanya

"Yahiko sudah mati, pengorbanannya diperlukan untuk mencapai kedamaian sejati"

"Oh tidak, ini tidak akan berakhir dengan baik! Bahkan bocah itu tahu tentang identitas Nagato!" Pikir Tobi menggeram

"Nagato!" Teriak Uchiha bertopeng oranye ini, menyadarkan Pein yang melihat ke arahnya dan mengangguk

"Akatsuki! Tangkap Naruto Uzumaki sekarang! Kyuubi akan menjadi milik kita hari ini!"

Semuanya kecuali Naruto mengangguk dan mulai menghadap si pirang yang tetap diam

"Saatnya mati bocah! Kau telah membuat kesalahan karena telah datang ke sarang macan hari ini!" Tobi berpikir

"Dia tidak mungkin bisa mengalahkan kita semua" Deidara berpikir

"Kyuubi Jinchuuriki, jadi kau ya yang telah membunuh si ular licik itu? Apa kau tahu betapa marahnya aku? Dia adalah targetku bocah!"

Naruto memasuki gaya taijutsunya

Deidara mendengus "Heh kupikir aku akan mulai menunjukkanmu apa itu seni eh!"

"Hati-hati Deidara, bocah itu telah membunuh Orochimaru sekaligus berhasil menahan Kisame dan Itachi. Dia adalah ninja rangking S dua tahun yang lalu. Kita tidak tahu berapa levelnya saat ini" tegur Sasori

Kakuzu mengangguk menyetujui. Memandang si pirang, dia bersiul "Hoho The Grey Beast of Konoha ya. Kau tidak tahu berapa lama sudah aku menginginkanmu bocah, harga di kepalamu luar biasa mahal untuk rookie yang baru masuk di buku Bingo!"

Hidan meletakkan sabit di bahunya

"Bergembiralah! Karena pengorbananmu akan membuat Jashin-sama senang!"

"Hidan!" Kata Pein tegas menghadap pria berambut putih

"Sial!" Pikir Hidan dengan menggertakkan giginya

"Ma'af Pein-sama, ok aku mengerti. Tidak ada pengorbanan hari ini!" Katanya cepat

Meskipun dia secara teknis tidak bisa mati, tapi dia tidak ingin membuat pemimpinnya marah. Mata orang itu selalu bersinar dengan kekuatan.

Semua anggota Akatsuki yang minus Itachi dan Kisame yang tidak berada di dalam gua turun ke tanah dan bersiap-siap untuk bertarung kecuali Tobi dan Zetsu.

Pein melakukan beberapa segel tangan dan patung dengan sembilan mata tertutup hilang dalam asap otomatis membuat Tobi dan Zetsu jatuh yang kemudian menjauh mundur berniat untuk mengamati pertarungan dari jauh.

Puffss

Naruto menyipitkan matanya melihat Gedou Mazou hilang

"Rasakan ini bocah! C1!" Deidara menyerang pertama kali dengan melempar beberapa serangga putih.

Melihat ini, Naruto melompat ke belakang disaat yang tepat

"Katsu!"

Bum Bum Bum

Ledakan kecil beruntun menabrak tanah di tempat Naruto sebelumnya.

Pein menoleh kelima orang yang mirip dengannya dan mengangguk

"Jalan Naraka, berada dibelakangku! Jalan manusia, buat dia sibuk dengan taijutsu! Jalan Asura, dukung jalan manusia. Jalan Preta, formasi seperti biasanya! Jalan hewan lakukan tugasmu!"

Menoleh ke kanan, si pirang dipaksa untuk memblokir tendangan lurus dari orang berambut oranye panjang yang membentuk kedua poni disisi wajahnya, Jalan Manusia

Bug

"Urghh!" Naruto dipaksa mundur beberapa meter karena kekuatan tendangan. Melirik ke satu-satunya pria berambut panjang membentuk sanggul dikepalanya berambut oranye / Jalan Hewan melakukan beberapa segel tangan dan membanting tangannya ke bawah. Di saat yang bersama'an, Naruto juga melakukan hal yang sama

"Kuchiyose No Jutsu!"

"Kuchiyose No Jutsu!"

Puffss

Puffss

Seekor badak berwana abu-abu dengan Rinnegan di kedua matanya berlari menuju si pirang sebelum..

Splassh

Terbang tinggi ke atas, menghancurkan gua yang mengakibatkan sinar matahari masuk

Bum

"Hmph, aku merasakan beberapa chakra yang sangat kuat disini, bocah!" Amethyst yang baru dipanggil berkata. Dia harus menunduk agar tidak menabrak permukaan gua yang berada beberapa meter diatasnya.

"Oh kau memanggil cacing itu ya Naruto!" Geram Kurama yang membuat Naruto keringat turun

Bahkan setelah keduanya bertemu beberapa kali di perjalanan dua tahun si pirang. Kedua monster masih tidak akur mengetahui sejarah pertarungan mereka berdua.

"Terima kasih telah datang, Amethyst-sama"

Amethyst mengangguk. Melihat sekelilingnya, dia menyeringai

"Akhirnya musuh yang layak eh hahaha. Karena itulah aku menyukaimu Naruto!" Raungnya membuat hembusan angin yang mengakibatkan semua orang mundur beberapa meter. Melihat badak yang terluka membubarkan diri dalam awan asap dan anjing berkepala dua muncul, Amethyst mendesis dan merayap maju dengan cepat.

Semua orang harus meloncat mundur, keluar dari gua dan mendarat di tanah yang luas dengan hutan-hutan disekeliling agar tidak terlibat dalam pertarungan para raksasa.

Naruto yang melihat tangan pria besar dengan tiga tindikan di kepalanya, jalan Asura berubah menjadi mesin berputar yang siap mengoyak-ngoyaknya menarik pedangnya dan menyelimutinya dengan chakra angin, membuat pedang itu bersinar kebiruan.

Clang

Belum sempat dia menyerang, Naruto harus meloncat ke belakang karena puluhan kunai dengan ujungnya terdapat cairan ungu, keluar dari mulut sosok membungkuk/ Sasori menabrak tempatnya sebelumnya.

"Racun!" Pikir si pirang menyipitkan matanya. Menghela napas karena dia tidak mempunyai pilihan lain, Naruto memasuki kuda-kuda khususnya dalam kenjutsu.

"Heh, kau akan menggunakan itu eh!" Kurama menyeringai

"Teknik ini sangat cocok digunakan melawan musuh dalam jumlah besar, Kurama!"

"Oh ini akan menarik!"

Hampir mirip seperti Goken, gaya kenjutsu Naruto melibatkan kaki kirinya yang berada didepan ditekuk sedikit, tangan kiri didepan, dan tangan kanan memegang pedang yang bersinar kebiruan.

"Sōdotekunikku: 9-Biki no dōbutsu (Teknik pedang: Sembilan Binatang)" gumam Naruto

Hidan yang melihat ini segera maju dengan sabit terangkat.

"Rasakan ini boca-"

"Saisho no tekunikku: Raion no gōon (Teknik pertama: Raungan Singa)" Naruto melakukan gerakan tebasan dari atas ke bawah.

Slashh

Sebuah chakra angin setinggi 5 meter berbentuk bulan sabit keluar dari pedang si pirang dan langsung membelah tubuh Hidan menjadi setengah.

"Ahhh!" Dua tubuh Hidan terbang beberapa meter ke belakang dan menabrak sebuah batu

Bum

"Urgh! Kakuzu!" Pria berambut putih ini berteriak pada rekannya yang menggelengkan kepalanya dan menuju ke arahnya bersiap untuk menjahit kembali teman satu timnya.

Naruto yang melihat ini menyipitkan matanya. Berlari ke arah pria berambut putih yang masih hidup, dia dipaksa untuk meloncat ke belakang kembali karena ekor besi panjang Sasori yang berniat menusuknya

"Daini no tekunikku: Sumatorataigāsukuratchi (Teknik kedua: Cakaran Harimau Sumatra)" Naruto kemudian meluncurkan tiga chakra angin berbentuk bulan sabit ke arah Sasori

Slashh slassh slasshh

Ketiga chakra angin setinggi 5 meter membelah apapun dijalurnya sebelum seorang tinggi besar/ jalan preta meloncat ke depan Sasori dan merentangkan kedua tangannya ke depan.

Mata Naruto melebar tak percaya ketika melihat tekniknya diserap oleh orang itu. Dia kemudian dipaksa untuk merunduk dari tendangan lurus Jalan Manusia di kanannya. Menyelimuti pedangnya dengan chakra angin, si pirang memanggil teknik selanjutnya

"3-Banme no shuhō: Doku hebi no kōgeki (Teknik ketiga: Serangan Ular Berbisa)"

Dari pedang Naruto keluar chakra angin lurus berbentuk seperti tombak tajam sepanjang 2 meter.

"Urghh" tombak yang terbuat dari chakra angin menembus dengan mudah kedua tangan Jalan Manusia disampingnya yang membentuk X sebagai perisai kemudian menembus perutnya dan mendorongnya belasan meter sebelum menabrak bagian luar gua.

Bum

Jalan Manusia berkedut sedikit sebelum tidak bergerak/ mati

Jalan Asura, Sasori, dan Kakuzu yang melihat ini segera berlari mengepung Naruto

"4-Banme no tekunikku: Zō no futtoresuto (Teknik keempat: Pijakan Kaki Gajah)" Naruto menancapkan pedang bersinar anginnya ke tanah dan

Bum

Chakra angin yang tajam keluar dari bawah tanah di sekitar titik benturan dengan radius 15 meter

Krak

"Urghh" ketiga tubuh terlempar ke belakang. Tubuh rusak jalan Asura terlihat berkedut sesekali sebelum dia tidak bergerak, mati. Tubuh Kakuzu dipenuhi oleh sayatan beberapa cm yang masuk ke kulitnya yang sekarang menjadi hitam

"Doton: Domu!" Gumamnya

Tubuh Hiruko yang sekarang rusak tak bergerak di tanah kemudian muncul seseorang dibaliknya. Sasori adalah remaja muda dengan rambut merah yang menjadii sedikit lebih berantakan, dan mengenakan jubah Akatsuki bersama dengan cincin Akatsuki ungu di ibu jari kirinya yang mengandung pati untuk "permata" atau "bola" (玉, gyoku). Dia juga memakai cat kuku warna oranye di kuku jarinya. Meskipun Sasori masih memiliki pelindung dahi Sunagakure-nya yang terpotong di tengah, dia menyimpannya pada orangnya alih-alih memakainya.

"Jadi itu Sasori! Dia masih muda! Jangan-jangan?" Si pirang melebarkan matanya setelah menyadari sesuatu

"Chakra ini!" Amethyst menoleh ke belakang setelah melemparkan anjing raksasa yang mempunyai lima kepala sekarang puluhan meter ke depan

"Kau!" Amethyst menggeram setelah melihat remaja berambut merah yang dia kenal dengan baik

"Heh, aku tidak mengira kau bisa bebas dari segel itu, raja ular!" Sasori berkata monoton. Meskipun perbedaan tinggi dari keduanya yang mencolok. Dia tidak terlihat ketakutan

Mata Naruto melebar

"Oh jadi dia yang memenjarakan Amethyst-sama pada waktu itu! Berarti Sasori berpartner dengan Orochimaru dulu di Akatsuki sebelum Sannin Ular keluar dari organisasi. Tunggu..itu berarti!" Kedua mata si pirang kemudian menyipit setelah menyadari sesuatu

"Sasori adalah Uzumaki!"

-Dengan Kakashi dan Neji-

Clang clang clang

Pedang bersisik khas Samehada menyerang berkali-kali orang didepannya yang masih diblokir dengan kunai oleh Kakashi dengan sharingan aktif

"Hehehe inilah yang sudah aku tunggu-tunggu!" Kisame menyeringai sambil meloncat ke belakang menghindari semburan chakra dari kanan, Neji kemudian berdiri di samping Kakashi

"Katon: Goukakyou No Jutsu" Copy ninja meluncurkan bola api besar pada Kisame yang hanya melakukan segel tangannya sendiri

"Suiton: Suijinheki" Dinding air muncul didepannya. Monster dari Kirigakure ini kemudian melakukan segel tangan lagi

"Suiton: Suikodan No Jutsu"

Hiu besar sepanjang 5 meter yang terbuat dari air muncul dari dinding air menuju dua ninja Konoha yang meloncat ke samping bersama'an

Bum

Benturan hiu air menghantam tanah membuat kawah seluas 3 meter

Kisame yang menyeringai kemudian merasakan suara burung berkicau dari belakangnya. Tanpa berbalik, dia meletakkan pedangnya di punggungnya

"Raikiri" Tangan Kakashi yang diselimuti chakra petir menghantam Samehada yang kemudian bersinar. Mata copy ninja melebar setelah melihat chakra petirnya diserap dengan rakus oleh pedang itu.

"Urgh!" Kisame berputar dan menendang Kakashi yang berada di belakangnya dengan keras, membuat orang itu terlempar beberapa meter ke belakang

Krak

"Urgh tendangannya sangat keras!" Pikir Kakashi yang memegang perutnya dimana satu atau dua tulang rusuk retak

"Hakke Hasangeki!" Sebuah chakra besar yang terkompresi keluar dari tangan Neji Hyuuga yang tiba-tiba berada di depan pria berwajah seperti ikan hiu

"Urgh!" Kisame yang tidak siap atas peristiwa yang terlalu cepat hanya menyilangkan kedua tangannya didepan tubuhnya

Bug

Teknik Neji mencobak-cabik monster dari Kirigakure ini, mendorongnya belasan meter ke belakang.

Kisame dengan tubuh penuh sayatan dan darah yang mengucur kemudian memegang ujung Samehada. Mengusap sedikit darah yang keluar dari mulutnya, dia menghadap kedua ninja yang telah bergabung bersama di depannya dan menyeringai

"Hehehe itu adalah teknik yang bagus, bocah Hyuuga"

"Tidak mungkin!" Mata Neji melebar melihat luka Kisame perlahan-lahan menutup dan sembuh setelah memegang Samehada. Kakashi menyipitkan matanya melihat ini

"Hoshigaki Kisame, apa orang yang tangguh!"

Merasa mempunyai pikiran yang sama, kedua ninja Konoha kemudian saling menghadap dan mengangguk satu sama lain sebelum berlari menyerang

"Kita harus menyingkirkan pedangnya terlebih dahulu!"

-Dengan Sasuke-

Jauh-jauh hari sebelumnya, Itachi telah meminta kepada Kisame untuk membuat anggota kelompok Sasuke sibuk sementara dia bertarung dengan adiknya itu.

Yah itu dulu! Itachi tidak pernah menyangka bahwa Sasuke masih bisa bersikap tenang ketika berdiri didepannya.

"Meskipun ini tidak sesuai rencanaku, tapi melihatmu tumbuh menjadi besar dan memakai rompi Jounin Konoha menandakan bahwa pengorbananku tidak sia-sia, Sasuke" pikir Itachi tersenyum kecil melihat adiknya didepannya yang berlutut dan menangis.

"Sekarang kebenarannya cocok setelah mendengarnya langsung darimu" Sasuke mendongak, terlihat wajahnya merah karena menangis "Tapi kenapa nii-san? Kenapa kau bisa kuat melakukan itu?"

"Kau jounin, Sasuke. Aku rasa kau sudah tahu apa konsekuensinya!"

Sasuke pelan-pelan mengangguk

"Klan Uchiha akan menciptakan perang saudara yang mengakibatkan Konoha melemah. Pada waktu itu, ada kemungkinan besar bahwa desa-desa lain akan memanfaatkan kondisi itu untuk meng-invasi Konoha"

Itachi mengangguk menyetujui perkataan adiknya

"T-tapi untuk bisa menanggung beban berat seperti itu, kau luar biasa nii-san!" Sasuke berkata tersedu-sedu

Membunuh keluargamu sendiri demi kesejahteraan desa? Menjadi ninja pelarian yang dibenci oleh para penduduk desa yang telah dia selamatkan? Bergabung dengan kelompok kriminal meskipun tahu resikonya menjadi pengkhianat? Tidak bisa dibantah. Uchiha Itachi adalah seorang pahlawan yang sebenarnya!

Keheningan terjadi di tempat itu, yang ada hanyalah suara tersedu-sedu isak tangis

"T-tapi, kau tahu Sasuke. Sebenarnya semua ini bisa dicegah jika rencana temanku pada waktu itu berhasil" Itachi mulai berkata pelan

Sasuke menatap tanah dibawahnya selama beberapa detik sebelum mengeluarkan amarahnya dengan menghadap langit

"SIALAN KAU DANZOOO! KAU TELAH MERUSAK SEMUANYA! SEMOGA KAU MEMBUSUK DI NERAKA LAKI-LAKI TUAAA!" Teriak Sasuke sangat marah, tidak sadar mengeluarkan chakranya yang mengakibatkan tanah dibawahnya retak dan aura ungu mulai menyelimuti tubuhnya

Krak

Jika pada waktu itu Shisui Uchiha berhasil menggunakan Kotoamatsukami ke Fugaku Uchiha, pemimpin klan Uchiha dan mengubah pikirannya. Ada kemungkinan bahwa kudeta bisa dicegah sebelum dimulai. Tapi karena 'campur tangan yang tidak diinginkan' dari Danzou Shimura yang mengakibatkan Shisui kehilangan kedua matanya setelah memberikan sisanya ke Itachi, pembantaian klan Uchiha tetap terjadi.

"Itu?" Mata Itachi melebar melihat aura ungu yang menyelimuti adiknya

"Susano'o? Jadi kau berhasil membangkitkan kekuatan tersembunyi Mangekyou Sharingan ya, Sasuke. Aku tahu kau telah membangkitkan Mangekyou Sharingan dengan bantuan Kakashi, tapi aku tidak menyangka kau bisa menggunakan Susano'o" Itachi tersenyum kecil

"Kau telah menjadi kuat, adik kecilku"

"J-jadi apa yang akan kau lakukan sekarang, Itachi-nii san?"

Itachi hanya menghadap langit

"Sejujurnya aku tidak tahu, Sasuke. Aku telah berniat mati disini. Sekarang aku masih hidup jadi aku tidak tahu apa yang harus kulakuka-"

"Urgh!" Perkataan Itachi terhenti karena dia dipaksa berlutut sambil memegangi mulutnya

"Nii-san!" Sasuke berteriak mendekati kakaknya

"Apa yang terjadi?"

"Dan juga aku mempunyai penyakit yang tidak bisa disembuhkan" katanya pelan sambil melihat telapak tangan kanannya yang dipenuhi darah

"Tapi aku senang sekarang, Sasuke!" Itachi tersenyum kecil sambil melihat langit

"Fakta bahwa kau telah tumbuh besar, menjadi jounin Konoha ditambah rencanaku untuk Akatsuki telah berhasil"

Sasuke mengangguk pelan mendengarkan pernyataan pertama, matanya melebar kaget dan dia mendongak setelah mendengarkan pernyataan kedua

"Kau yang memberi tahu Naruto tentang jadwal pertemuan hari ini, bukan?"

Itachi mengangguk " Rekan setimmu adalah orang yang hebat, Sasuke"

"Nii-san!" Gumam saudara yang termuda melihat kakaknya tersenyum kecil. Itachi seakan-akan mempercayakan misi jangka panjang hidupnya pada Dobe

"Naruto Uzumaki Namikaze, aku telah menyelesaikan tujuanku. Sekarang saatnya bagimu untuk melakukannya!" Pikir jenius klan Uchiha dengan menatap langit

-Dengan Naruto-

Pujian kedua saudara Uchiha tidak sampai pada si pirang yang terus meliuk-liuk menghindari serangan kombinasi pria memegang sabit, Hidan yang kembali dalam kondisi utuhnya setelah dijahit oleh rekannya. Hidan mengayunkan sabitnya dengan membabi buta yang membuat Naruto merunduk, meloncat, dan akan menendang pria berambut putih itu

"Konoha Senpuu!"

Sebelum diblokir oleh Kakuzu dengan jaket Akatsuki nya yang sekarang terlepas sepenuhnya, memperlihatkan tubuhnya berwarna hitam pekat, yang membuatnya terlempar seperti peluru ke belakang dan menabrak batu seukuran manusia, memecahkannya

Tidak ingin menyianyiakan kesempatan, Naruto segera melakukan teknik selanjutnya

"5-Banme no tekunikku: Supurintochītā (Teknik kelima: Sprint Cheetah)"

Si pirang melakukan shunshin berkali-kali sekaligus menebas tubuh hitam Kakuzu yang dikuatkan oleh elemen bumi

Slashs slassh slasshh

Pedang chakra angin Naruto menebas tubuh musuhnya dengan mudah seperti pisau memotong mentega

"Arghh" teriak ninja pelarian rangking S dari desa Takigakure ini

Naruto dipaksa untuk meloncat ke belakang menghindari tendangan lurus dari pria besar wajah agak gemuk/ jalan Preta yang tiba-tiba di depannya

Mencoba menebas silang musuh didepannya dari atas ke samping, dia tiba-tiba dikejutkan dengan suara tenang dari samping kanannya

"Shinra Tensei!"

Kekuatan tak terlihat menghantamnya seperti puluhan gajah yang mengamuk membuatnya terbang ke samping seperti peluru, memasuki hutan, menembus beberapa pohon, sebelum menabrak sebuah batu besar

Bummm

Ledakan terbesar mengguncang tempat itu

"Urgh T-terima kasih Pein-sama" gumam pelan Kakuzu dengan sisa-sisa tubuhnya

"Sial! Bahkan dengan jurus penguatanku aktif, dia masih bisa menebasku! Elemen anginnya luar biasa tajam!"

Pein mengangguk

Mengambil napas dalam-dalam, ninja pelarian dari Takigakure ini menyalurkan chakranya ke tubuhnya dan hasilnya adalah

Sisa-sisa tubuhnya yang terpotong merajut kembali dan bergabung seperti semula dengan banyak benang hitam yang keluar dari tubuhnya. Mencoba berdiri, Kakuzu memandang ke kanan dimana debu dari asap yang menjunjung tinggi dampak dari jurus pemimpinnya.

"Bocah itu telah menghancurkan dua hatiku, kebetulan untuk elemen air dan petir" dia menyipitkan matanya "Jinchuuriki Kyuubi berbahaya!"

Menoleh ke belakang, dia melihat satu orang yang sama dengan pemimpinnya yang selalu berada di belakang memanggil sebuah makhluk aneh yang terdiri dari kepala setinggi 3 meter dengan bagian mulut yang terbuka lebar dan memasukkan dua dari keenam orang yang mirip dengan Pein ke makhluk yang baru dipanggil. Beberapa detik kemudian, matanya melebar tak percaya ketika melihat dua dari mereka yang telah mati keluar dari mulut makhluk yang baru dipanggil dalam keadaan sembuh seperti semula.

"Kekuatan Pein-sama sungguh misterius" pikirnya merinding

Menoleh ke kanan pada ratusan meter, Kakuzu melihat ular raksasa legendaris bertarung melawan burung raksasa, lipan raksasa, kepiting raksasa, dan anjing berkepala 7 dimana semua dari mereka memiliki mata yang sama dengan pemimpinnya.

"Urgh"

Mendengar suara rintihan dari sebelah kanan agak ke belakang, dia menoleh melihat tubuh asli tanpa jubah Sasori yang hancur, tapi kembali lagi menjadi satu setelah disusun kembali dengan gerakan tangannya

"Aku tidak mengira kekuatan ular legendaris itu sekuat ini!" Gumam jenius dalang pewayangan ini

Dia merasa bersyukur karena bala bantuan yang berupa hewan-hewan raksasa yang dipanggil oleh Jalan Hewan telah membantu mengalihkan perhatian Amethyst atau dia akan sudah dihancurkan menjadi pecahan kayu

"Heh tubuhmu bisa bersatu kembali eh, seperti yang diharapkan dari seorang dalang" kata Hidan yang mendekati mereka berdua

"Diam Hidan! Kau telah terbunuh satu kali jika bukan karena aku membantu menjahitmu!" Geram Kakuzu

"Apa kau bilang, Kakuzu!" Hidan menggeram balik

Sasori hanya menggelengkan kepalanya melihat ini. Menoleh ke belakang, dia melihat Deidara yang berjalan pelan ke arahnya

"Jadi dia sudah mati ya, yah aku mengharapkan lebih dari The Grey Beast Of Konoha"

"Jangan turunkan kewaspadaanmu, Deidara. Kita tidak tahu apakah dia telah mati sebelum menyaksikan langsung tubuhnya!"

"Ahh itu jurus yang menakutkan- Dattebayou" kata Naruto yang mulai berjalan kembali keluar dari hutan dan ke tanah luas, medan pertempuran. Terlihat seluruh pakaiannya tercabik-cabik, tapi tidak terlihat luka ataupun darah yang menetes.

"Uhh, untungnya aku menggunakan jubah Kurama pada detik terakhir sebelum benturan atau aku akan berada dalam kondisi kesakitan sekarang!" Pikirnya merinding

"Bagaimana?" Pein menyipitkan matanya. Meskipun dia tidak mengeluarkan kekuatan penuh untuk jurus itu, tapi kembali tanpa goresan setelah merasakan dampak dari titik butanya adalah hal yang sama sekali berbeda.

"Apa ini karena regenerasi Kyuubi?" Pikir pemimpin Akatsuki

Mata Naruto menyipit melihat kedua orang mirip Pein yang telah dia bunuh, kembali berdiri dan membentuk formasi berada di belakang Pein

Enam Jalan Pein telah berkumpul seperti semula.

"Bagaimana bisa, Kurama?"

"Mungkin itu berhubungan dengan Rinnegan yang dia miliki, bocah. Kekuatan mata itu masih menjadi misteri setelah semua"

"Rinnegan bisa membangkitkan orang mati? Sungguh berbahaya"

Menoleh ke depan agak ke kiri, dia melihat tubuh asli Kakuzu dan Sasori tanpa jubah beserta Hidan dan Deidara. Menoleh lurus ke depan, dia melihat Enam Jalan Pein.

"Seperti yang diharapkan dari ninja rangking S. Kekuatan mereka diluar batas normal" gumam si pirang yang membuat satu segel tangan 'harimau'

"Jurus ini sangat cocok digunakan untuk melawan lawan yang berjumlah banyak sekaligus!"

"Katon: Goenka!" Mengubah chakranya menjadi elemen api, Naruto mengeluarkan puluhan bola api besar dari mulutnya dengan setiap bola api berukuran standar Goukakyou No Jutsu

"Oh sial! Tanpa hati elemen airku, aku tidak berdaya kali ini" Kakuzu mengutuk.

Sasori segera mengeluarkan sesuatu dari kantong ninjanya dan

Pufffs

"Satetsu Keshu!"

Pain yang melihat ini segera mengangguk ke jalan Preta yang maju ke depan dan mengulurkan tangannya.

Sebelum semuanya menjadi

Bum Bum Bum

Ledakan beruntun menggetarkan tanah membuat tanah terbakar sebelum

Bummmm

Ledakan terakhir yang jauh lebih besar menggetarkan tanah sampai menjadikan bumi bergoncang ringan beberapa detik sebelum semuanya berhenti. Terlihat asap menjunjung tinggi di dataran itu. Beberapa detik kemudian asap mulai menghilang

"Kekuatan bocah Kyuubi memang berbahaya seperti rumornya" Pein menyipitkan matanya setelah melihat efek jurus yang telah diciptakan oleh si pirang. Tidak ada makhluk yang masih hidup dalam radius 100 meter dari tempat Naruto. Tanaman, pohon, bahkan batu. Semuanya terbakar dan hangus.

"Fiuh untunglah!" Hidan menghela napas lega. Dia tidak ingin merasakan sakitnya terbakar hidup-hidup meskipun dia tidak bisa mati.

Kakuzu hanya menyipitkan matanya

"Kerja bagus Sasori-danna!" Seru Deidara yang diabaikan Sasori. Di tangan pengguna dalang adalah sosok mati Kazekage Ketiga yang telah dibuat menjadi boneka kayu.

Sasori meruntuhkan pasir besinya kembali ke tanah setelah memanipulasi menjadi perisai tadi

"Itu adalah jurus yang berbahaya! Sulit dipercaya bahwa bocah seperti dia bisa mengeluarkan teknik tingkat tinggi seperti itu" matanya menyipit "dan hanya dengan satu segel tangan"

"Satetsu Shigure!" Ratusan proyektil yang terbuat membentuk benda tajam terbuat dari pasir besi melaju dengan cepat ke arah si pirang

Naruto yang melihat banyaknya proyektil segera melapisi pedangnya dengan chakra angin tajam dan melakukan tebasan 3 kali

"Daini no tekunikku: Sumatorataigāsukuratchi (Teknik kedua: Cakaran Harimau Sumatra)" Tiga tebasan besar chakra angin berbentuk bulan sabit dari si pirang menabrak ratusan proyektil mengakibatkan ledakan ringan

Bum

Clang clang clang

Sisa proyektil yang berhasil menembus jurusnya segera diblokir oleh Naruto dengan keterampilan pedangnya yang luar biasa

Deidara menyeringai "Heh mari kita lihat seni siapa yang lebih bagus eh. C2" Memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong ninjanya, Deidara membuat segel tangan dan

Puffss

Naga putih besar sepanjang belasan meter muncul dibelakangnya. Deidara langsung meloncat ke atasnya dan terbang.

Naruto yang melihat ini mengambil napas dalam-dalam sebelum merubah tangannya ke dalam segel 'burung' dan membuka mulutnya sebelum terpaksa menutupnya kembali dan meloncat ke belakang

Whushsh

Karena Jalan Manusia yang mulai melibatkannya dalam taijutsu. Merunduk dari tendangan lurus ke dada, keduanya dipaksa meloncat ke belakang karena Jalan Asura dari sebelah kanan mengeluarkan laser dari tangannya

Bum

Mendongak ke atas, si pirang melihat naga kecil dari mulut naga besar Deidara menuju ke arahnya

"Katsu!" Teriak Deidara

Bum

Ledakan mengguncang tanah sekali lagi terjadi, membentuk kawah berdiameter 7 meter. Asap membumbung sebelum menghilang, memperlihatkan kayu bundar di tempat Naruto sebelumnya.

"Kawarimi!" Mata remaja dengan mulut di kedua tangannya ini melebar sebelum dia mendengar suara seseorang dari belakangnya.

"Raiton: Dibainboruto (Elemen Petir: Baut Dewa) Sebuah chakra petir murni berbentuk baut sepanjang 3 meter meluncur dari mulut Naruto menuju naga Deidara dengan kecepatan kilat

"Oh sial!" Gumamnya melihat baut petir menuju ke arahnya

Whushh

Baut petir dengan mudah menembus naga besar kemudian meledak seketika

Bum

Ledakan seperti bom atom versi mini menggetarkan tanah meskipun berada puluhan meter di atas tanah. Ledakan terus berkembang hingga radius 50 meter membuat semua orang yang dibawah menutupi mata mereka

Whushh

Hembusan angin tiba-tiba dari pertarungan para raksasa puluhan meter dari lokasi itu kemudian membuat ledakan itu menghilang, memperlihatkan tidak apapun disana, bahkan naga besar dan tubuh Deidara hilang tidak ada jejak sama sekali!

"Satu selesai, sisa delapan lainnya!" Naruto bergumam berdiri di atas pohon di belakang Kakuzu, dan lainnya

"Hah hah hah, itu nyaris saja eh" seseorang berkata tak jauh dari mereka. Menoleh ke sumber suara yaitu di samping kirinya, dia melihat Deidara dengan pakaian yang cobak-cabik, luka di sekujur tubuhnya

"Untungnya aku kawarimi tepat pada waktunya atau aku akan mati" dia tertawa getir " Aku tidak menyangka eh, berlatih kawarimi tanpa segel tangan untuk mengalahkan sialan Itachi itu berhasil menyelamatkanku"

"Luar biasa!" Naruto bergumam. Dia kemudian membuat satu klon dengan perintah untuk membunuh ninja pelarian dari Iwagakure itu. Klon memberi hormat sebelum shunsin dengan kunai ditarik siap untuk membunuh Deidara yang kelelahan

Clang

Kunai bertemu sabit

yang lain berada di sampingnya dengan pedang terulur

Puffs

Klon menghilangkan diri dalam asap

"Satetsu Kaiho!" Dua benda seperti balok besar sepanjang 5 meter muncul di atas Sasori yang mengendalikan Kazekage Ketiga. Ujung kedua balok kemudian menyatu dan tiba-tiba keluar sebuah benda lurus seperti tombak berjumlah ratusan yang menjalar secara acak dimanapun menuju si pirang

"Jurus yang mematikan!" gumam Naruto yang meloncat ke belakang, terus menghindari rentetan tombak yang terus muncul seperti tumbuh dari dua balok

Slassh

Naruto menarik pedangnya dan menebas langsung salah satu tombak pasir besi yang dia tidak bisa blokir

Puffss

Sebuah klon muncul disamping si pirang yang menghela napas dalam-dalam sebelum melakukan segel 'harimau'

Satu klon yang berada disampingnya melakukan segel tangan 'ular'

"Katon: Goryuka No Jutsu"

"Fuuton: Fuiryuudan No Jutsu"

Kepala naga api yang diluncurkan menjadi bertambah besar beberapa kali lipat setelah dikuatkan dengan naga angin. Jurus kombinasi si pirang berhasil menembus ratusan proyektil acak dari teknik Sasori dan langsung melaju ke arah musuh-musuhnya

Sasori dan Jalan Preta yang melihat ini juga melakukan hal yang sama seperti tadi.

Bum

Ledakan mengguncang tanah sekali lagi terjadi.

Kali ini Naruto tidak memberi kesempatan. Melihat bahwa tim Sasori dibutakan oleh silau sementara, si pirang melakukan shunshin di tengah-tengah mereka dan menarik pedangnya

"Dairoku no tekunikku: Kujaku dansu (Teknik keenam: Tarian Burung Merak)"

Slasshh

Tubuh kayu Kazekage Ketiga terbelah menjadi dua yang membuat Sasori menggertakkan giginya sebelum dia dipaksa meloncat ke belakang karena tebasan lain dari si pirang

Clang clang clang

Kakuzu dengan kunai yang dialirkan chakra angin berbenturan beberapa kali dengan pedang bersinar si pirang

Slasshh

Satu tebasan ke lengan kanan Kakuzu

Slashh

Satu tebasan ke lengan kiri Kakuzu membuat kedua tangannya lemas disisinya

"Urgh" Ninja rangking S dari Takigakure ini menggeram dan meloncat ke belakang, dia harus menyembuhkan kedua tangannya terlebih dahulu.

"Elemen anginnya benar-benar sangat tajam!"

Naruto yang melihat ini segera berputar dan kembali menebas Kakuzu

Clang

Satu wayang muncul diantara mereka berdua. Pedang bersinar si pirang dengan mudah mengiris kunai dan tangan wayang membuatnya tidak berguna. Kakuzu yang melihat ini segera meloncat lagi ke belakang, disamping Deidara yang kelelahan.

"Tunggu Hidan!" Teriaknya yang tidak digubris oleh rekannya. Pria abadi mencoba menebas Naruto dari atas dengan sabitnya

Slassh

Kepalanya jatuh ke tanah

Slassh

Slassh

Naruto berputar 360° sambil terus mengiris tubuh Hidan

"Sial!" Kakuzu menggertakkan giginya ketika melihat tubuh rekannya dimutilasi. Saat itulah dia mendengar

"Akahigi Hyakki No Soen"

Ratusan wayang tiba-tiba muncul menutupi langit

Clang

Tebasan terakhir si pirang yang akan mengiris bagian kepala Hidan yang ketakutan terhenti karena pedangnya menghantam sabit panjang satu orang didepannya

Slashh

Pedang bersinar chakra Naruto berhasil menembus sabit sebelum dia dipaksa meloncat ke belakang karena wayang yang lain dengan pedang besar menebas tempatnya sebelumnya

Mendongak ke atas, si pirang menyipitkan matanya setelah melihat ratusan wayang menutupi sinar matahari karena terlalu banyaknya

"Apa kau lihat ini! Ini adalah jurus pamungkasku. Aku telah berhasil menaklukkan satu negara di masa lalu dengan jurus ini!" Kata Sasori yang diabaikan si pirang. Menoleh ke belakang, dia melihat Deidara yang kelelahan mulai bangkit bersamaan dengan Kakuzu yang telah selesai menjahit kedua tangannya dan segera menuju Hidan untuk menjahitnya kembali.

Naruto hanya mengambil napas dalam-dalam sebelum mengambil kunai yang berbentuk tidak biasa dengan segel tertentu dipermukaanya

Mata semuanya melebar ketika mengenali ini

"Mungkinkah?"

Naruto melemparkan kunai spesial dan membuat segel 'harimau'

"Kunai Kage Bunshin No Jutsu" satu kunai berubah menjadi ratusan. Merasa semuanya sudah siap, Naruto menghilang dengan kilatan kuning

Flasshh Slashsh

Slasshh slashshh slassh

Bagi mata yang memandang apa yang sedang dilakukan oleh Jinchuuriki Kurama, hal ini tidak lain dari luar biasa. Mereka melihat setiap kali kilatan kuning terjadi, satu atau dua wayang terbelah dan jatuh

"Mustahil! Dia tahu Hiraishin!" Kakuzu bergumam tak percaya

Pein hanya menyipitkan matanya melihat ini

Setelah menjadi Jounin dan menyisakan perjalanan pelatihan satu tahun lagi, Naruto dihadiahi oleh Tsunade gulungan khusus catatan ayahnya dan Hiraishin adalah salah satu yang terdapat di dalam gulungan. Setelah mengetahui bahwa jurus itu adalah apa yang membuat Minato Namikaze ditakuti, Naruto bersikeras untuk mempelajarinya. Tentu saja, dengan penguasaan Fuinjutsu nya yang telah mencapai level 'ahli', dia tidak akan kesulitan dalam mempelajari jurus ruang dan waktu yang didesain dan diikat dengan segel itu

Beberapa detik kemudian, semua wayang Sasori yang berjumlah ratusan telah jatuh meninggalkan Naruto yang terengah-engah di atas tanah. Mencoba mengambil napas dalam-dalam, dia memasuki kuda-kudanya

"Dia tahu Hiraishin seperti ayahnya, dia harus dihilangkan sekarang!" Pikir Tobi dengan menyipitkan matanya

Sasori yang melihat ini hanya mengerutkan kening sebelum dia menarik satu dari dua gulungan yang tersisa dan mengaktifkannya

Hembusan api yang terkompresi keluar dari telapak tangannya yang membuat Naruto melompat ke belakang

Mata si pirang melebar ketika melihat batu didepannya meleleh karena panasnya api yang dikeluarkan. Secara bersama'an Kakuzu melepaskan jahitannya dan mengeluarkan tiga topeng sebagai wajah yang berbeda-beda dengan jahitan membentuk bagian tubuh sebagai wadah ketiga topeng. Pein yang melihat ini juga memerintahkan Jalan Asura dan Jalan Manusia untuk menyerang si pirang

"Katon: Zukokku!"

"Fuuton: Atsugai!"

Elemen api digabungkan dengan hembusan angin menjadikan keadaan seperti neraka yang menuju ke arah Naruto yang mengigit jarinya dan membanting tangannya ke tanah

"Kuchiyose No Jutsu: Drake!"

Puffs

Bum

Jurus kombinasi Kakuzu menabrak sesuatu dan membentuk ledakan keras. Asap mulai reda dan semuanya melihat ular raksasa seukuran 35 meter berwarna hijau muda melilit tubuh Naruto seakan-akan melindunginya. Terlihat bagian depan tubuh ular berwarna hitam sedikit karena efek jurus yang diluncurkan

"Mustahil! Jurus kombinasiku tidak berefek apapun padanya?" Kakuzu berkata tak percaya melihat tubuh ular yang tidak terbakar seperti ekspektasinya

"Heh jurus lemah seperti itu!" Menghadap lurus jauh ke depan, ular yang baru dipanggil ini menyipitkan matanya "Jadi Amethyst-sama bertarung ya. Pasti orang-orang ini tidaklah lemah untuk bisa memaksa Naruto memanggilnya!" Menoleh ke belakang, dia menyeringai "Sampai jumpa Naruto!"

"Terima kasih Drake-san!"

Drake mengangguk dan menghilang dalam asap

Naruto langsung meloncat ke belakang sebelum asap mulai mereda dikarenakan sebuah laser yang menuju ke tempatnya sebelumnya

Bum

"Doton: Retsudo Tenshou!" Gumam Kakuzu meluncurkan jurusnya dari kejauhan

Naruto yang melihat bumi mulai bergoncang langsung menyelimuti kedua kakinya dengan chakra dan meloncat setinggi-tingginya ke atas

Bumi berguncang

Krak bum

Guncangannya sangat keras sehingga membentuk kawah belasan meter

Pein yang melihat ini kemudian mengulurkan tangannya ke arah pirang yang sedang berada di udara

"Banshou Tenin!"

Naruto merasa dirinya tertarik oleh kekuatan tak terlihat ke arah Pein. Jalan Asura kemudian membuka kepalanya dan mulai mengisi chakra berbentuk seperti bola yang terus berkembang.

Si pirang mengambil kawat ninja yang ada di kantong ninjanya dan mulai melemparkannya ke arah pohon yang terdekat, menghentikan lajunya.

Jalan Asura mulai menembakkan sinar laser ke arah Naruto yang memanfaatkan tangan kirinya yang bebas untuk segera membentuk segel 'ram'

"Fuuton: UzuKaze No Jutsu!"

Si pirang membuat tornado besar yang langsung bertabrakan dengan sinar laser berbentuk bola yang terkompresi

Bum

Suara benturan terjadi dan suasana menjadi putih yang menyebabkan semuanya menutup mata mereka. Beberapa detik kemudian, jejak dari kedua teknik menghilang dan terlihat bahwa benturan dari dua teknik mengakibatkan kawah seukuran 15 meter di tanah meskipun benturan terjadi beberapa meter di atasnya.

Naruto kemudian mendarat di salah bongkahan tanah yang telah menjadi tak beratur setelah jurus Kakuzu. Menghadap musuh-musuhnya, dia mengerutkan kening

"Pein terlalu berbahaya, dia menggunakan teknik aneh untuk mendorong dan menarik sesuatu. Sedangkan pria berambut pirang panjang dengan poni dua sisi (Jalan Manusia) sangat bagus dalam taijutsu, tapi selalu berusaha untuk ingin menyentuh kepalaku dan aku tidak tahu mengapa. Pria besar dengan tiga tancapan di kepalanya (Jalan Asura) bisa mengubah tubuhnya menjadi mekanik dan mengeluarkan laser. Pria besar dengan wajah agak bulat (Jalan Preta) bisa menyerap chakra. Pria besar dengan wajah berbentuk V kasar (Jalan Naraka) selalu berada di belakang Pein" dia menyipitkan matanya "mungkinkah dia yang bertanggung jawab akan kebangkitan lainnya yang telah mati?" Menoleh ke kiri jauh disana, dia berpikir " Pria terakhir dengan rambut disanggul berwarna oranye (Jalan Hewan) bisa memanggil hewan-hewan raksasa yang mempunyai mata yang sama dengan Rinnegan dan Konan belum melakukan apapun, dia hanya menonton"

Naruto kemudian menoleh ke kiri dekatnya "Sasori telah mengeluarkan dua dari jurus utamanya, kemungkinan hanya ada beberapa lagi. Kakuzu bisa memanggil tiga makhluk bertopeng yang masing-masing mempunyai elemen Doton, Katon, dan Fuuton. Hidan masih hidup setelah semua yang aku lakukan, dan Deidara telah memulihkan dirinya dan sekarang bersiap-siap untuk bertarung" gumamnya rendah menyimpulkan semuanya

"Yah apa yang aku harapkan? Mereka adalah ninja rangking S setelah semua. Para monster itu tidak akan bisa mati dengan mudah" Naruto kemudian menyipitkan matanya melihat jauh di kiri di dekat gua, Tobi dan makhluk setengah putih dan hitam, Zetsu sedang menonton perkelahian

"Mereka mungkin menungguku untuk lengah dan akan menyerang di saat yang tepat"

Renungan Naruto terhenti setelah mendengar Kakuzu meluncurkan jurusnya

"Katon: Zukokku!"

"Fuuton: Atsugai!"

"Saatnya mengubah medan pertempuran!"

Melakukan segel 'ram', Naruto memuntahkan ribuan galon air dari mulutnya

"Suiton: Dai Bakushui Shoha!"

Air yang dikeluarkan sangat banyak sehingga membuat si pirang terangkat belasan meter ke atas tanah dan membuat wilayah ini menjadi banjir seketika

Puffs

Jurus kombinasi Kakuzu segera menguap setelah bertabrakan dengan banjir bandang yang membuat asap

Semua shinobi yang hadir segera melapisi kaki mereka dengan chakra dan meloncat ke permukaan air

-Dengan Amethyst-

"Hehe sudah lama aku tidak merasakan hiburan seperti ini!" Serunya sambil mengigit banteng yang baru dipanggil dan mengoyaknya, otomatis membuat lehernya terputus

"Raarrr!" Menoleh ke kanan, dia melihat anjing yang sekarang mempunyai puluhan kepala mulai mendekatinya

"Kau rupanya tidak mati-mati juga, anjing sialan! Kau membuatku kesal!" Geramannya berubah menjadi menyeringai setelah merasakan bagian tubuh bawahnya mulai terlapisi air secara tiba-tiba

"Heh rupanya kau mulai serius ya bocah!" Pikirnya. Menghadap panggilan anjing yang berada didepannya, Amethyst menyeringai. Merunduk dan meneguk air dalam jumlah banyak, dia kemudian menyemburkannya sekaligus ke musuhnya

"Kamigami No Suiatsu! (Tekanan Air Para Dewa)"

Air terkompresi dengan panjang dan lebar beberapa meter yang diluncurkan oleh Amethyst ini menembus dengan mudah kepala anjing dan meledak seketika

Bummm

Benturan yang membuat gempa bumi, menimbulkan asap mengakibatkan semuanya menatap ke arah ledakan. Beberapa detik kemudian asap mulai reda dan di jalur tembakan ular raksasa ini bersih, tidak ada makhluk apapun.

Panggilan anjing telah menghilang seketika setelah terkena jurus utama Amethyst

Jalan Hewan mengusap sedikit darah yang keluar dari mulutnya setelah membentur pohon akibat angin kejut dari teknik ular raksasa. Bahkan 50 meter dari sini, dia masih merasakan efek jurus yang diluncurkan.

Jalan Hewan diam, dia telah kehabisan panggilan karena semuanya telah dibunuh oleh monster legendaris yang telah dipanggil oleh si pirang.

"Aku berhasil menahannya cukup lama. Setidaknya aku harus mendapatkan info sebelum aku disingkirkan" pikirnya sebelum meloncat dan berlari mendekati Amethyst

-Dengan Naruto-

"Rupanya Amethyst-sama tidak bermain-main" pikirnya setelah merasakan guncangan yang bahkan bisa dirasakan dari tempatnya saat ini.

Merunduk menghindari tendangan Jalan Manusia, Naruto melakukan tendangan berputar yang membuat musuhnya terbang beberapa meter ke belakang. Menarik pedangnya, dia menangkis pedang panjang dari Jalan Asura. Belum sempat dia membalas, si pirang harus meloncat ke belakang setelah mengeluarkan semburan api merah yang luar biasa panas ke aarahnya. Kakuzu kemudian meluncurkan jurus kombinasi lagi ke arahnya.

"Katon: Zukokku!"

"Fuuton: Atsugai!"

Bum

Ledakan api menyerang di tempat si pirang. Setelah beberapa detik, asap menghilang dan terlihat sisa kayu bundar?

"Dai nana tekunikku: Komodopoizun (Teknik ketujuh: Racun Komodo)"

Suara terdengar di tengah-tengah Sasori, Kakuzu, Hidan, dan Deidara membuat mereka semua melihat ke tengah dan melebarkan mata mereka.

Naruto berputar 360° dan mengeluarkan ribuan chakra angin kecil tajam sekaligus dari pedangnya di tengah formasi musuh

Slash slash slash slashs

Sasori bereaksi spontan dengan mengeluarkan gulungan terakhir dan mengaktifkannya. Jet air bertekanan tinggi keluar dari kedua tangan mantan ninja dari Sunagakure ini yang menghantam puluhan chakra angin tajam kecil berharap untuk menahan mereka. Kakuzu yang melihat ini juga mengaktifkan dinding bumi di didepannya seketika, otomatis melindungi Deidara yang berada dibelakangnya. Hidan disisi lain, bergoyang-goyang karena puluhan chakra angin tajam yang menembusnya, membuat tubuhnya seperti kaktus.

Sayangnya..

Naruto tidak berhenti berputar. Dia terus mengirimkan ribuan demi ribuan chakra angin kecil dari perputarannya yang mengakibatkan jurusnya menembus tekanan air Sasori dan menusuknya sekaligus, termasuk gulungan yang terletak di hatinya. Begitu juga dengan Kakuzu, rentetan chakra angin tajam kecil menembus dinding bumi dengan mudah seperti jarum pada bantal dan menusuknya sekaligus, Deidara dibelakangnya secara insting menggunakan teknik kawarimi yang telah dia latih secara intensif.

Slassh slassh slassh slassh slassh slassh

3 detik kemudian, Naruto berhenti berputar. Dia mengusap keringat yang muncul dari dahinya

"Teknik ini sangat melelahkan, yah meskipun juga sangat berbahaya!" Pikirnya melihat sekelilingnya

Sasori dan Kakuzu telah mati, di tempat Deidara hanya terdapat pecahan kayu bundar yang kemudian tenggelam tanda kawarimi, dan Hidan? Tidak ada tanda-tanda tubuhnya kemungkinan sisa-sisa bagian kecil tubuhnya telah tenggelam banjir.

Naruto yang melihat ini kemudian menoleh ke kanan dan langsung meloncat ke belakang setelah menghindari tendangan lurus Jalan Manusia

Whushh

-Dengan Deidara-

"Hah hah hah, aku telah berhasil selamat dua kali. Sialan bocah itu, dia mulai menghancurkan kami!" Geram Deidara pelan di salah satu cabang pohon, bagian utara dari tempat pertarungan antara pemimpinnya dan si pirang

"Sebaiknya aku memulihkan kembali tenaga penuhku dulu sebelum membuatnya tahu apa itu seni sejati!" Geramnya

-Dengan Tobi dan Zetsu-

Kedua orang misterius saat ini berada di atas salah satu cabang pohon yang terdapat di bagian selatan pertarungan Akatsuki. Mereka berpindah ke sini setelah melihat si pirang yang membuat banjir tiba-tiba dari mulutnya

"Naruto! Kau harus disingkarkan sekarang juga! Kau terlalu berbahaya untuk dibiarkan hidup lebih lama!" Pikir Tobi dengan menggertakkan giginya setelah melihat si pirang Konoha telah membunuh Sasori, Kakuzu, Hidan, dan melukai Deidara

-Dengan Amethyst-

Ular raksasa ini sedang merunduk ke bawah, melihat orang yang memanggil hewan-hewan raksasa yang telah mati itu

"Hoho jadi kau akhirnya berani kesini ya, manusia!" Katanya dengan nada yang dalam

Jalan Hewan hanya mengangguk. Mendongakkan kepalanya, dia mulai berkata dengan suara monoton

"Bagaimana kau bisa begitu kuat, Amethyst? Kau lahir ratusan tahun yang lalu dimana sistem perang antar klan masih ada. Bahkan rumormu yang sangat terkenal adalah bertarung dengan Kyuubi dan menang. Aku tidak mengira monster sepertimu ada selain Bijuu"

Amethyst menyipitkan matanya sebelum dia tertawa

"Hahaha baru kali ini ada yang menanyakanku itu secara langsung, manusia! Kau cukup menarik rupanya" Dia mendengus, menciptakan angin ringan membuat rambut Jalan Hewan berdiri "Baiklah, untuk menghiburmu aku akan menceritakannya!"

-Flashback On-

Seekor ular kecil dengan dua tanduk kecil dan kulit berwarna hijau muda sedang merayap menuju lebih dalam ke gua Ryuuchi. Dia saat ini hanya ingin pulang ke sarangnya dan tidur setelah rutinitas harian yang hanya mengingat itu, membuatnya mendesis kesal.

"Oi teman-teman, Amethyst telah datang!" Desis seekor ular kecil berwarna ungu. Amethyst yang baru datang tetap diam.

"Oh lihat ini, kulit hijau yang sangat eksotik yang katanya sangat langka!" Kata ular kecil dengan sarkasme (jika ular bisa melakukan itu:D) berwarna coklat kali ini sambil mendesis pada tubuh ular kecil didepannya yang berwarna hijau muda

"Sialan kalian! Akan kubuktikan ke kalian semua bahwa warna kulit tidak merubah apapun!" Geram Amethyst kecil. Dia kemudian mendengar perkataan dua makhluk yang bercakap-cakap. Berhenti di tengah jalan, dia menoleh ke kanan dimana ruang Ular Pertapa Putih terletak. Karena penasaran, akhirnya ular ini memasuki ruangan.

"Apa kau yakin ingin mempelajari Senjutsu, manusia? Kau tidak akan bisa berhenti ditengah-tengah, kau tahu? Yang ada hanyalah dua pilihan, keberhasilan yang berarti hidup dan kegagalan yang berarti mati!" kata Ular Pertapa Putih di masa mudanya dengan panjang sekitar 6 meter.

"Senjutsu? Apa itu?" Pikir ular kecil ini heran

Manusia didepannya ini hanya mengangguk membuat Ular Pertapa Putih menghela napas. Menghadap pria didepannya, dia berkata dengan serius

"Ini adalah suatu kesenangan telah menjadikan klan Ular sebagai partner-mu, Oroji!"

Manusia itu membungkuk

"Terima kasih atas semuanya, Hakuja Sennin-sama!"

Hakuja Sennin mulai melebarkan mulutnya, memperlihatkan dua taring tajam berukuran 30 cm. Karena sudut pandang yang tidak jelas dari kondisinya saat ini, ular kecil ini mendekati manusia agar bisa melihat semuanya dengan jelas.

Hakuja Sennin berkosentrasi untuk mengumpulkan chakra 'tertentu dibagian taringnya' sebelum dia mematuk manusia dengan sangat cepat..

Atau seperti yang dia pikir..

'ular kecil?' pikir Oroji kaget melihat ular hijau muda kecil yang merambat melalui tubuhnya dan sampai di atas kepalanya agar bisa melihat semuanya dengan jelas.

Hakuja Sennin yang terlalu berkosentrasi hanya pada manusia didepannya, tidak bisa menghentikan kecepatannya saat ini karena salah satu taringnya menembus ular kecil yang berada diatas manusia sebelum menembus otak Oroji.

Ular Pertapa Putih langsung menarik kembali kedua taringnya setelah menyadari sesuatu yang lengket menancap di salah satu taringnya

"Arghh" ular kecil berwarna hijau muda jatuh dari salah satu taringnya dan menggeliat kesakitan di tanah. Menoleh ke Oroji, dia melihat pria itu mati seketika karena taring tajam yang berisi racun tanpa disaring oleh chakra 'spesial' memasuki tubuhnya.

"Apa yang telah aku lakukan!" Pikirnya pucat melihat kondisi ini

-3 Hari Kemudian-

Kabar kematian pemanggil klan Ular dari manusia menyebabkan kesedihan ringan di klan ini. Tapi semua itu berakhir dalam satu hari ketika keesokan harinya, semuanya kembali berjalan dengan normal. Tidak mengherankan karena memang tradisi ini sudah biasa bagi klan Ular. Tetapi kabar yang besar ini tidak digubris oleh seekor ular muda yang menggigil kedinginan di salah satu lubang di dalam Gua Ryuuchi.

"Bagaimana kondisinya, Izzi?" Tanya Pertapa Ular Putih kepada ular berwarna putih berukuran 2 meter yang menjulurkan lidahnya pada ular kecil dibawah mereka

"Dia tetap dalam kondisi kedinginan, Hakuja Sennin-sama. Tidak ada yang berubah dalam 3 hari ini"

Pertapa Ular Putih hanya menghela napas "Terima kasih, Izzi. Kau boleh keluar sekarang!"

Izzi mengangguk dan merayap keluar dari ruangan.

"Apa yang terjadi denganmu, Amethyst-kun?" Gumam Pertapa Ular Putih dengan sedih

Ada alasan kenapa dia sangat jarang untuk menyuntikkan Senjutsu kepada siapapun setelah semua! Chakra yang terlalu kuat dari chakra alam akan membuat makhluk hidup yang tidak siap atau tidak memenuhi persyaratan bisa mati seketika! Hal itu sangat berbahaya. Dan disini dia menyuntikkannya pada ular kecil.

Lamunan Ular Pertapa Putih bubar setelah mendengarkan teriakan buas yang bahkan membuatnya merinding.

"Arghhh aghhh ahhh!"

Tubuh Amethyst tiba-tiba tumbuh beberapa cm, menjadi lebih besar, lebih besar, dan lebih besar sebelum berhenti di ukuran dua meter.

"Amethyst-kun!"

Kata Hakuja Sennin-sama kaget

"Ahhh kekuatan apa ini! Aku merasa bisa menghancurkan semuanya!" Mata Amethyst perlahan-lahan terbuka

-Flashback Off-

"Dan itu adalah asal mula legenda dari Amethyst Sang Raja Ular yang Legendaris" Kata Amethyst pelan, dia bernostalgia mengingat saat-saat itu "Setelah itu. Aku terus tumbuh beberapa kali lebih cepat dari ular normal, organku menjadi lebih kuat, kulitku menjadi lebih tebal, dan chakraku juga semakin kuat! Pada usiaku yang ke-5 tahun, aku telah mengalahkan para ular dewasa. 10 tahun, aku mengalahkan boss panggilan pada waktu itu yang mengakibatkanku menjadi pemimpin ular. Efek dari Senjutsu yang mengalir dalam tubuhku membuat keturunanku akan mempunyai kekuatan yang sama sepertiku seperti yang paling terlihat adalah cucuku Basilisk-kun dan sepupunya, Drake-kun. Pada akhirnya ketika di usia 30 tahun, aku bertemu dengan rubah jelek berekor sembilan itu"

-Flashback On-

-Di Pantai Lokasi yang Tidak Di Ketahui-

"Kyuubi, kenapa kau disini!" Amethyst dewasa yang berukuran 50 meter menggeram, menatap rubah kolosal didepannya yang berukuran sekitar 100 meter

"Minggir ular kecil! Wilayah ini adalah kekuasaanku sekarang! Minggir! Aku ingin tidur!" Kyuubi menjawab dengan nada dalam pada ular didepannya

"Apa kau bilang! Jangan sombong kau Kyuubi!" Amethyst meraung menciptakan hembusan angin yang membuat Kyuubi menyipitkan kedua matanya

"Hou kekuatan yang besar dari seekor ular kecil. Kau lumayan juga cacing. Siapa namamu!"

"Amethyst sang Perkasa!"

Dan mereka pun bertarung dengan keganasan yang luar biasa

-2 Hari Kemudian-

Pantai yang sebelumnya indah berubah menjadi tandus dengan beberapa lubang besar terlihat disana-sini. Tidak ada makhluk hidup baik tanaman maupun binatang dari radius 10 km dari pusat pertempuran

"Ah ah ah!"

Amethyst yang kelelahan tersengal-sengal mencoba mengambil napas. Terlihat tubuhnya penuh darah dengan luka sayatan baik dalam maupun dangkal menyeluruh di badan pemimpin ular ini. Didepannya adalah Kyuubi dengan cakar yang penuh darah

"Luar biasa! Jadi ini kekuatan sebenarnya dari Bijuu terkuat dari semuanya, Kyuubi No Yokou!"

"Hehehe itu adalah pertarungan yang bagus, cacing. Kuakui, kau lumayan juga rupanya. Bahkan saudaraku, Ichibi akan kesulitan mengalahkanmu sekarang" Kyuubi dengan tubuh tanpa luka berkata tertawa

Amethyst menggeram melihat ini. Menoleh ke belakang, dia kemudian mendapat ide. Menceburkan diri ke tengah laut, dia berteriak pada Kyuubi yang masih berada di pantai

"Lawan aku kalau berani, rubah bodoh!"

Kyuubi hanya menggeram "Apa kau pikir aku bodoh! Aku tidak akan mau kesana, cacing!"

"Heh ternyata Kyuubi hanyalah pengecut yang tidak mau melawan seekor ca-cing!" Ejek Amethyst

"Cukup! Tidak ada yang berani menghinaku dan hidup setelah itu. Bersiaplah cacing!" Kyuubi meraung menciptakan tsunami sebelum dia meloncat tinggi ke atas, membuat kawah belasan meter dari lompatannya sebelum dia tercebur ke tengah laut

Byuurr

-Flashback Off-

"Hahahahaha hahaha" Amethyst tertawa terbahak-bahak yang mengguncang tanah ketika dia mengingat momen saat itu

"Kyuubi sangatlah bodoh! Oh aku masih ingat masa-masa itu!" Raja legendaris ini kemudian mulai berhenti tertawa. Menunduk menghadap Jalan Hewan, dia berkata

"Selamat, kau adalah manusia pertama yang aku ceritakan langsung masa hidupku dan juga!" Amethyst menyeringai kejam "Selamat tinggal, manusia!" Sebelum ekor besarnya menghantam daerah itu

Bum

-Kembali Ke Medan Pertempuran-

Tiba-tiba Pein menoleh ke kanan dimana siluet ular raksasa berada

"Jadi Jalan Hewan telah disingkirkan ya" Menghadap kembali ke si pirang didepannya, dia menyipitkan matanya setelah melihat Sasori, Kakuzu, dan Hidan telah mati. Pein tidak tahu dimana Deidara saat ini dan dia mengabaikannya karena pemimpin Akatsuki tahu bahwa remaja dari Iwagakure itu tidak akan ikut bertarung saat ini. Menoleh ke Konan yang mengangguk tetap diam, dia mulai berjalan maju

"Uzumaki Namikaze Naruto! Kau sungguh berbahaya untuk dibiarkan! Aku akan menyelesaikanmu disini sekarang!"

Empat Jalan yang tersisa dari Enam Jalan Pein kemudian menyerang bersama-sama

-XxX-

Saatnya menjawab komentar;

1. gooks | Haha terima kasih telah berkomentar

2. Shirou Von Einzbern | Well sudah tahu kan sekarang:D. Terima kasih telah berkomentar

3. Sempak Ijo | Ok, terima kasih telah berkomentar

4. 2429e | Tidak, Naruto tidak bisa menggunakan Mokuton, belum kemungkinan. Terima kasih telah berkomentar

5. Satria | Ok, terima kasih telah berkomentar

6. Sona-chan DxD | Hehe sejujurnya aku masih belajar. Terima kasih telah berkomentar

7. Petrus19vengeance | Haha siap, terima kasih telah berkomentar

8. Guest/Tamu | Haha terima kasih telah berkomentar

9. FI. nanamaka | Haha itu ceritaku yang lain, versi bahasa Inggris dari cerita ini. Jangan khawatir. Terima kasih telah mengingatkan btw dan berkomentar

10. BelumLogin | Halo gan, ok terima kasih masukannya dan komentarnya. Btw ma'af kemarin nggak bisa mabar karena aku diajak teman2ku wkwk

11. Dipsy | Bisa dibilang begitu. Versiku ini hanyalah gambaran dari bagaimana Naruto memaksimalkan seluruh potensinya di Canon

12. Arifu | Haha ok gan, terima kasih telah berkomentar

Yo guys. Jujur saja, chapter kali ini adalah perkelahian tersulit yang pernah aku tulis. Kenapa? Yah selain karena yang tergabung dalam perkelahian adalah beberapa orang dan juga orang-orang ini bukan orang biasa! Akatsuki dipenuhi oleh ninja terkuat dari desa masing-masing. Oleh karena itu aku harus memikirkan dan menghitung kembali matang-matang tentang segala kemungkinan yang terjadi. Jika aku membuat Naruto mendominasi perkelahian maka itu sama saja dengan meremehkan setiap anggota Akatsuki yang notabene setiap dari mereka adalah monster. Jadi aku berusaha membuat adegan serealistis mungkin dengan sifat asli masing-masing karakter dan menyeimbangkannya dengan kekuatan Post Time Skip Naruto yang telah keluar pada chapter kali ini.

Dan juga teknik pedang yang ada disini semuanya adalah buatanku murni makanya ada nama-nama hewan langka asli Indonesia ya hahaha karena aku mencampurkannya. Well terima kasih untuk khususnya komentar dari Kurome Irushia Aindra yang mengingatkan dan menginspirasiku untuk membuat teknik pedang.

1. Diskusi Naruto dan Kurama aku mengambilnya dari cerita 'Shinobi Chronicles: A New World' buatan YugiXTian (jika kalian suka Naruto OP/ Godlike sangat recommended), kalian bisa melihat ceritanya pada cerita favorit di profilku. Aku melakukan itu karena kondisi yang sama hehe.

2. Diskusi singkat Naruto dan Pein sekaligus respon Tobi aku ambil dari cerita 'Legacy' buatan cryz4t, kalian bisa melihat ceritanya pada cerita favorit di profilku. Aku tidak bisa membuat momen bercakap-cakap yang lain karena hal itu yang paling logis sesuai kondisi saat ini

3. Sasori adalah Uzumaki karena rambut merahnya. Yah itu menurutku sendiri ya, tidak ada di Canon

Hohoho bagaimana itu guys? Cerita tentang OC (Amethyst) yang aku buat sendiri sudah lengkap kan:D. Well aku tidak ingin membuat menulis apapun dan siapapun tanpa tujuan dibaliknya jadi ya aku melengkapinya semuanya dengan menjelaskannya. Oh ya, kekuatan Senjutsu Naruto akan keluar pada satu atau dua chapter selanjutnya. Sejujurnya aku masih memikirkan penampilannya nanti. Jika kalian ada saran silahkan ditulis di komentar

Deva Path: Jalan Deva

Preta Path: Jalan Preta

Animal Path: Jalan Hewan

Human Path: Jalan Manusia

Asura Path: Jalan Asura

Naraka Path: Jalan Naraka

Deskripsi dibawah ini adalah bagi kalian yang masih bingung tentang kemampuan Naruto,

Kemampuan Naruto, rangking SS (Post Time Skip)

Taijutsu; kekuatan fisik dalam mode dasarnya kurang lebih sama seperti Gai dengan 3 gerbang terbuka

Ninjutsu; Sama seperti Hiruzen S. (Menguasai 5 elemen), tapi dengan efek lebih dahsyat

Genjutsu; Penguasa'an pada seni ini sama seperti Kurenai

Jikkukan Genkai( jurus ruang waktu); Penguasa'annya setara dengan Minato N.

Kenjutsu; Kemampuannya melebihi generasi terbaik dari pendekar ketujuh pedang dari Kirigakure seperti Kisame dan Zabuza

Sōdotekunikku: 9-Biki no dōbutsu (Teknik pedang: Sembilan Binatang)

Saisho no tekunikku: Raion no gōon (Teknik pertama: Raungan Singa) Naruto menyelimuti pedangnya dengan chakra angin sebelum dia melakukan sekali tebasan yang membuat chakra angin tajam setinggi 5 meter berbentuk bulan sabit

Daini no tekunikku: Sumatorataigāsukuratchi (Teknik kedua: Cakaran Harimau Sumatra) Versi peningkatan dari teknik pertama. Naruto melakukan tebasan 3 kali berturut-turut

3-Banme no shuhō: Doku hebi no kōgeki (Teknik ketiga: Serangan Ular Berbisa) Naruto menusuk lurus mengeluarkan arus chakra angin tajam seperti tombak sepanjang 2 meter

4-Banme no tekunikku: Zō no futtoresuto (Teknik keempat: Pijakan Kaki Gajah) Naruto menusuk tanah dibawah mengeluarkan semburan chakra angin tajam dengan radius 15 meter disekitarnya karena chakranya adalah milik Naruto jadi dia tidak terpengaruh

5-Banme no tekunikku: Supurintochītā (Teknik kelima: Sprint Cheetah) Naruto menggunakan shunsin berturut-turut (kecepatannya seperti Shisui si teleporter/ Shunsin No Shisui) untuk mengalahkan lawannya dengan pedang bersinar chakra angin),

Dairoku no tekunikku: Kujaku dansu (Teknik keenam: Tarian Burung Merak) Naruto meliuk-liuk seperti berdansa untuk mengalahkan lawannya

Dai nana tekunikku: Komodopoizun (Teknik ketujuh: Racun Komodo) Naruto berputar 360° dan melepaskan aliran chakra angin tajam dari pedangnya yang mengakibatkan kerusakan parah disekitarnya

Dai hachi no tekunikku: Tori no rakuen no oto (Teknik kedelapan: Suara Burung Cendrawasih) Belum Di Ketahui

Dai kyuu no tekunikku: Jawa no sai no tsuno no kōgeki (Teknik kesembilan: Serangan Tanduk Badak Jawa) Belum Diketahui

Catatan

Tracking Seal Modification version 2.0 (Segel Pelacak Modifikasi Versi 2) Versi peningkatan dari Tracking Seal Modification. Segel pelacak buatan gurunya itu berfungsi untuk melacak seseorang tapi dengan syarat harus menempel terlebih dahulu ke target, versi modifikasi Naruto cukup hanya menggunakan chakranya sebagai bahan bakar dan segel akan mengenali residu chakra dalam bendayang mengakibatkan dia mempunyai gambaran dimana letak pemilik chakra di dalam benda ini sekarang. Pengguna yang diketahui adalah Naruto U.N.

Five Opening Seal Barriers (Segel Pembuka Lima Penghalang) Dengan membuat counter-segel yang cocok untuk lima segel penghalang yang dibuat oleh Deidara di salah satu tempat persembunyian Akatsuki. Naruto yang notabene adalah diatas level ahli Fuinjutsu mudah saja untuk membuat counter-segel yang cocok

Pengguna yang diketahui adalah Naruto U. N.

Segel-segel yang belum dijelaskan di chapters sebelumnya

Released Final Seal Barrier (Segel Pembebas Penghalang Terakhir), Rangking S. Salah satu segel tingkat tinggi klan Uzumaki yang berfungsi sebagai counter attack dari Segel Penghalang Terakhir (dibawah). Pengguna yang diketahui adalah Jiraiya

Final Barrier Seal (Segel Penghalang Terakhir) Ranking S. Segel ini berfungsi untuk mengekang makhluk yang sangat kuat. Satu-satunya kelemahan adalah masih bisa ditembus dengan Jikkukan Genkai= jurus ruang dan waktu. Itulah mengapa Naruto bisa bertemu dengan Amethyst untuk pertama kalinya. Pengguna yang diketahui adalah Sasori dan Jiraiya

One Hundred Opening Seals (Segel Seratus Pembuka) Rangking S. Salah satu segel tingkat tinggi yang dibuat oleh Naruto Uzumaki Namikaze. Dengan membuat satu segel utama yang berfungsi untuk mencegah chakra mengalir dari segel sangkar burung menuju otak, Naruto kemudian membuat beberapa segel lainnya yang kompatibel dengan segel ini seperti segel pelancar tekanan darah, pengurangan rasa sakit, pengatur detak nadi, dsb. Pengguna yang diketahui adalah Naruto U.N

-XxX-

C1. Deidara membentuk tanah liat mereka menjadi angka-angka, sering menyerupai binatang dan serangga. Bergantung pada ukuran hewan, pengguna dapat menggunakannya sebagai gunung untuk terbang. Beberapa bahkan berbagi kemampuan makhluk yang mereka modelkan, seperti yang menyerupai burung yang mampu terbang. Fitur ini membuatnya sangat baik untuk operasi rahasia. Kekuatan ledakan makhluk-makhluk tanah liat ini adalah level terendah dari bom penggunanya, namun tetap efektif.

C2. Salah satu spesialisasi Deidara yang membutuhkan penggunaan kedua telapak tangannya, menciptakan naga besar. Naga itu sendiri mampu terbang, dan, sementara Deidara aman di punggungnya, naga itu bisa meludahkan sosok tanah liat kecil yang menyerang lawan seperti peluru kendali. Makhluk seperti rudal independen ini mengambil bentuk versi yang sangat berkurang dari naga yang lebih besar yang menciptakan mereka, namun, meskipun ukuran ini menurun, mereka masih relatif lebih besar dari orang normal. Masing-masing mampu melacak target yang dimaksudkan dan menghasilkan ledakan signifikan yang sebanding dengan ukuran pada saat kontak tetapi ketika mereka muncul, mereka mengkonsumsi sejumlah besar tanah liat dari naga asli, awalnya mengekstraksinya dari ekor makhluk itu. Ini pada akhirnya membatasi jumlah yang dapat diciptakan oleh masing-masing "Naga" C2, sebelum tanah liat harus dikorbankan dari area yang lebih vital, seperti tubuh atau sayap. Dengan menggunakan lebih banyak tanah liat, ukuran dan daya ledak rudal dapat meningkat secara substansial.

Suiton: Suikodan No Jutsu (Elemen Air: Teknik Peluru Hiu Air) Rangking B. Pengguna memanipulasi volume air dengan tangan mereka; dengan mengarahkan tangan mereka ke suatu arah, air yang dimanipulasi dikirim ke arah itu. Saat bergerak, badan air berbentuk hiu, dengan air tambahan yang mengikuti selama si pengguna terus mendorong tangan mereka keluar. Karena seberapa cepat hiu bergerak dan karena seberapa banyak air ada, ia melakukan kerusakan yang luas ketika berdampak pada sesuatu. Pengguna juga dapat naik di dalam hiu air saat bergerak, memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan lebih cepat daripada mereka dapat berenang. Pengguna yang diketahui adalah Kisame H.

Doton: Domu (Elemen Bumi: Kulit Besi). Pengguna mengalirkan chakra yang memiliki sifat alami bumi ke seluruh atau sebagian tubuhnya, membuatnya menjadi lebih gelap, sambil meningkatkan kekuatan pertahanan mereka menjadi sekeras berlian. Dengan demikian, ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah dapat menahan sebagian besar serangan dengan sedikit atau tanpa kerusakan, dengan pengecualian Lightning Release ninjutsu. Selain itu, kekuatan destruktif serangan fisik meningkat, menjadikan ini teknik serba guna yang hebat. Pengguna yang diketahui adalah Kakuzu

Hakke Hasangeki (Penghancur Gunung) Variasi yang lebih kuat dari Delapan Trigram Vakum Palm. Pengguna mencapai target dalam jarak dekat dengan gelombang chakra yang kuat yang dipancarkan dari telapak tangan mereka, yang membuat mereka terbang kembali, menyebabkan kerusakan parah. Pengguna yang diketahui adalah Neji Hyuuga

Raikiri (Petir Pemotong) Rangking S. Chidori Kakashi mendapatkan nama "Petir Pemotong" ketika ia menggunakannya untuk membagi sambaran petir. Meskipun ini menunjukkan kemahiran yang lebih besar dengan Petir Pemotong Kakashi daripada yang ada dengan Chidori standar, tidak jelas bagaimana mereka berbeda karena mereka dilakukan secara fundamental dengan cara yang sama: keduanya memusatkan chakra petir di tangan; keduanya digunakan untuk dengan cepat menembus target; keduanya tidak dapat digunakan dengan aman tanpa Sharingan. Seperti Chidori, Petir Pemotong membutuhkan jumlah besar untuk chakra yang harus dilakukan, menempatkan batasan berapa kali itu dapat digunakan per hari

Satetsu Keshu (Serangan Pasir Besi yang Terkumpul) adalah teknik yang mengumpulkan volume besar dari Pasir Besi dan mengompresnya menjadi bentuk kepadatan tinggi. Pengguna yang diketahui adalah Sasori

Satetsu Shigure (Gerimis Pasir Besi) Ini adalah serangan seperti tembakan yang menggunakan Pasir Besi yang dikeraskan menjadi biji-bijian sangat kecil untuk menyerang secara serentak di berbagai penjuru. Peluru-peluru itu begitu cepat sehingga sulit dilihat. Saat pengguna selesai mempersiapkan serangan, menghindarinya menjadi sangat sulit. Menggunakan kekuatan pengusir magnet, kecepatan peluru meningkat pesat setelah ditembak. Selain itu, pengguna juga dapat menggunakan pola serangan di mana peluru Pasir Besi dibentuk menjadi jarum tajam, meningkatkan kemampuan mereka untuk melukai atau membunuh lawan.

Satetsu Kaiho (Pasir Besi: Metode Dunia)Teknik ini menggunakan Pasir Besi untuk membuat bola raksasa duri bercabang. Pengguna pertama kali membuat dua massa Pasir Besi dari medan magnet yang berlawanan dan kemudian menggabungkannya. Hal ini menyebabkan gaya magnet meningkat secara instan dan gaya penolak yang diciptakan oleh dua medan magnet yang berlawanan menyebarkan Pasir Besi melintasi area yang luas. Pasir Besi menyebar dengan duri-duri yang bercabang tidak teratur, sehingga hampir mustahil untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi. Ini juga membuat menghindari paku hampir mustahil. Bahkan jika lawan telah berhasil menghindari tertabrak, paku Pasir Besi akan telah memenuhi seluruh lingkungan, memotong setiap rute pelarian. Dengan lawan yang terperangkap, pengguna bebas untuk menyerang secara langsung.

Akahigi Hyakki No Soen (Teknik Rahasia Merah: Pertunjukan Seratus Boneka) Rangking S. Untuk memulai teknik ini, Sasori menghapus satu gulungan panggilan dari punggungnya. Dia kemudian membuka kompartemen dada kanannya untuk memancarkan lebih dari seratus string chakra, yang mencapai ke dalam gulungan. Dari gulungan itu, lebih dari seratus boneka mengenakan jubah merah muncul. Karena bahkan dalang yang paling elit pun tidak dapat mengendalikan lebih dari sepuluh boneka sekali waktu (satu jari), teknik ini adalah bukti keunggulan Sasori dalam hal Teknik Boneka. Juga, biasanya gerakan boneka tergantung pada kehendak pengguna, dan dengan demikian akan ada jeda waktu antara perintah pengguna dan respons boneka. Namun, karena seratus boneka ini terhubung langsung ke inti Sasori, tidak ada jeda waktu antara kehendak Sasori dan gerakan boneka-boneka itu. Sasori menyatakan bahwa dia menjatuhkan seluruh negara dengan teknik ini. Seperti semua boneka Sasori, semua senjata yang digunakan dilapisi dengan racun istimewanya, yang akan membunuh para korban setelah tiga hari lumpuh yang menyakitkan

Katon: Goryuka No Jutsu ( Elemen Api: Teknik Naga Api Besar) Rangking B. Pengguna memampatkan sejumlah besar chakra yang dibangun di dalam tubuh mereka dan mengubahnya menjadi bola api berbentuk kepala naga. Pengguna kemudian dengan terampil memanipulasi tembakan hebat itu, dan menyerang lawan mereka. Bahkan di luar jangkauan serangan, kekuatan dan keandalannya ditekankan. Nyala api memiliki suhu tinggi, yang dapat menciptakan pergerakan arus udara ke atas yang pada gilirannya dapat menimbulkan awan guntur. Ahli teknik ini dapat menembakkan beberapa api secara berurutan dan siapa pun yang tertangkap dalam teknik ini berpotensi direduksi menjadi abu

Fuuton: Fuiryuudan No Jutsu (Elemen Angin: Teknik Naga Angin) Rangking B. Sama seperti Suiryuudan No Jutsu dan Rairyuudan No Jutsu dan juga sesuatu sifat elemennya. Naga angin disini akan memotong dan mengoyak-ngoyak target ketika benturan

Raiton: Dibainboruto (Elemen Petir: Baut Dewa) Rangking S. Ini adalah salah satu jurus tingkat tinggi untuk elemen petir. Diciptakan oleh Raikage Pertama dan diteruskan pada Raikage Kedua. Hiruzen melihat teknik ini saat perang dunia shinobi pertama yang lalu dia catat dalam dokumen pribadinya. Pengguna yang diketahui adalah Hiruzen S. dan Naruto U.N.

Hiraishin No Jutsu (Teknik Terbang Dewa Guntur) Rangking S. Sebelum Teknik Terbang Guntur Dewa dapat dilakukan, pengguna harus terlebih dahulu menandai target dengan "formula teknik" mereka (術 式, jutsu-shiki). Formula diterapkan setelah sentuhan paling sederhana dan tidak dapat dihapus; itu akan tetap di tempatnya bahkan setelah pengguna mati. Tampaknya tidak ada batasan berapa banyak target yang dapat ditandai dengan rumus teknik, karena Minato Namikaze secara rutin menggunakan lusinan secara bayangan pengguna juga tampaknya berfungsi ganda sebagai semacam formula teknik

Katon: Zukokku (Elemen Api: Kerja Keras Cerdas) Rangking B. Topeng elemen api Kakuzu menembakkan bola api kecil yang meletus menjadi badai api raksasa setelah melakukan kontak dengan permukaan, menyebabkan kerusakan luas pada daerah tersebut. Karena api menyebar di tanah, dan menutupi area yang luas ini, ini adalah teknik yang sulit dihindari. Ketika dikombinasikan dengan Elemen Angin: Tekanan Kerusakan, teknik ini diperkuat sehingga dapat menguapkan sejumlah besar air dalam sekejap

Fuuton: Atsugai (Elemen Angin: Tekanan Kerusakan) Rangking B. Teknik angin yang kuat dirilis oleh topeng elemen angin Kakuzu. Massa seperti tornado ini dikompres hingga memiliki kepadatan yang sangat tinggi sebelum dilepaskan. Ledakan itu bisa mengenai jangkauan yang luas, menimbulkan kerusakan besar pada target dan lingkungan sekitarnya. Teknik ini juga dapat dikombinasikan dengan (Elemen Api: Kerja Keras Cerdas) untuk meningkatkan potensi nyala api dalam skala besar, yang menyebabkan badai api besar.

Shinra Tensei ( Penilaian Surgawi dari Dewa yang Maha hadir) Shinra Tensei hanya dapat digunakan oleh mereka yang dapat memanipulasi lima transformasi alam dasar. Pengguna menciptakan "gaya tolak" (斥力, sekiryoku), yang umumnya digunakan untuk mengusir semua yang ada di sekitarnya. Pengguna dapat mempersempit arah tolakan, hanya mendorong hal-hal di sisi tertentu sehingga sekutu terdekat tidak akan terpengaruh. Kekuatan menjijikkan ini paling sering dibuat di sekitar pengguna sebagai pertahanan, memukul mundur lawan di dekatnya atau ninjutsu yang masuk; ini juga dapat digunakan untuk membubarkan ninjutsu yang telah menyerang pengguna, menghancurkan apa pun yang ada di lokasi yang ditentukan.

Banshou Ten'in (Daya Tarik Surgawi dari Semua Ciptaan) Banshō Ten'in adalah teknik yang memanipulasi kekuatan menarik (引力, inryoku) untuk menarik materi ke arah pengguna sesuka hati. Ini memiliki batas lima detik yang sama dengan Shinra Tensei sebagaimana dinyatakan oleh Chōji Akimichi. Teknik ini dapat digunakan dengan tepat, sehingga memungkinkan untuk menarik target secara selektif tanpa memengaruhi objek atau struktur tempat mereka menjadi bagian. Dimungkinkan juga untuk menarik banyak target sekaligus, menyebabkan mereka saling bertabrakan. Kemampuan untuk memanipulasi kekuatan menarik dengan teknik ini diberikan oleh Deva Path seperti rekannya Shinra Tensei

Suiton: Dai Bakushui Shoha (Elemen Air: Gelombang Air Bertabrakan Besar) Rangking A-S. Teknik ini adalah versi yang lebih besar dari Water Release: Exploding Water Colliding Wave. Dengan itu, pengguna memuntahkan sejumlah besar air, menutupi seluruh area dengan gelombang yang menghancurkan. Lautan air yang dihasilkan dapat digunakan untuk teknik lebih lanjut, dan bahkan berkumpul di penjara air raksasa, yang memungkinkan Kisame menggunakan Teknik Tarian Hiu Penjara Air.

Senpou: Kamigami No Suiatsu! (Seni Bijak: Tekanan Air Para Dewa) Rangking S. Menggunakan media air sebagai bahan, Amethyst dapat menyemburkan air yang terkompresi dengan tekanan tinggi yang bahkan dapat menghancurkan musuh sampai ke sel nya. Hal ini terjadi karena monster legendaris menggunakan Senjutsu yang notabene jauh lebih kuat daripada chakra biasa

Ingat guys, kebanyakan penampilan karakter dan semua penjelasan jurus di cerita ini aku menyalinnya dari Narutofandomwiki dan sisanya aku yang mengarang sendiri. Sulit untuk mendeskripsikan penampilan karena aku tidak pandai dalam hal desain:v

Rangking profil individu menurut penulis yang diketahui dari chapter pertama sampai chapter terakhir/ ini dalam seni ninja secara keseluruhan

Genin (Rangking C)= Mayoritas angkatan Konohamaru, Zetsu putih

Chuunin (Rangking B) = Kiba, Hinata, Shizune, Ino, Chouji, Mayoritas Ninja Akar

Jounin (Rangking A- sampai A+)

Jounin Khusus/ Tokubetsu Jounin (A-) = Rock Lee (Tanpa Gerbang Aktif), Tenten, Keempat ninja elit Orochimaru (Segel kutukan level aktif)

Jounin (A) = Asuma S., Kurenai Y., Yugao U, Sakura H., Shikamaru N., Neji H., Shino A., Torune A., Fuu Y., Shibi A., Tsume I., Choza A., Shikaku N., Inoichi Y., Hiashi H., Zetsu Hitam (bisa menggunakan Mokuton)

Jounin Elit (A+)= Kakashi H.(tanpa Mangekyou), Maito Gai (tanpa Gerbang Aktif), Kimimarou (Segel Kutukan level 2 aktif), Guren, Ebisu, Hidan

Kage (Rangking S)

Kage Rendah= Ketiga Sannin (tanpa mode Sennin), Kabuto segel kutukan level 3, Hashirama S. (Edo Tensei tidak full kekuatan ketika invasi) , Tobirama S. (Edo Tensei tidak full kekuatan ketika invasi), Gaara, Deidara (C1 dan C2),

Kage Menengah= Kisame H. (Tanpa fusion dengan Samehada), Itachi U.(tanpa Mangekyou), Kakuzu (kekuatan penuh), Mei T. Mizukage Kelima, Oonoki Tsuchikage Ketiga, Sasori (Kekuatan Penuh)

Kage Tinggi= Hiruzen S., Sasuke U. (Segel Kutukan Level 2 Aktif+ Mangekyou Sharingan), Danzo (Izanagi Aktif), Killer B (kekuatan penuh), Ay Raikage Keempat (kekuatan penuh), Minato N.

Di atas Kage (Rangking SS)= Naruto Uzumaki Namikaze (Mode standar)

Karakter yang lebih tinggi dalam rangking level shinobi bukan berarti dia akan selalu menang melawan karakter dibawahnya, tidak! Pertarungan itu sangat fleksibel maksudnya didasarkan pada lingkungan, kesiapan petarung, keadaan mental dan tubuh, dsb

Have a Good Day