Yo semuanya! Ma'af baru memperbarui bab yang terbaru karena kesibukan harian (selalu ada kegiatan setiap hari wkwk).
Dan juga beberapa catatan yang perlu aku sampaikan pada chapter sebelumnya agar tidak ada yang salah paham
1. Aku tidak membuat anggota Akatsuki lemah. Mereka kalah telak pada bagian 1 kemarin karena memang perbedaan kekuatan yang jelas. Naruto (Post Time Skip= Rangking SS) vs Akatsuki (Rangking S) itu seperti Kakashi (Jounin Elit= A+) versus Jounin (Jounin= A) yang lain kecuali Gai, jadi ada satu tingkatan dibawahnya. Dan juga anggota Akatsuki tidak terbiasa dengan bekerjasama dengan teman-teman rekan kerja mereka karena kekuatan individu masing-masing yang sudah cukup biasanya untuk mengalahkan musuh normal.
Sayangnya...
Naruto tidak normal
2. Pertempuran flashback Amethyst melawan 100% kekuatan penuh Kyuubi (Sebelum dibagi menjadi dua oleh Minato N.) jadi aku mengira tinggi Kyuubi yang asli akan sekitar 100 meter
Ok langsung saja, selamat membaca!
-X-
"Jinchuuriki Kyuubi terlalu berbahaya untuk dibiarkan lepas. Aku akan menyelesaikan ini sekarang!"
Mengangguk ke Konan yang ada disampingnya, Pein beserta tiga jalan yang lain kemudian menyerang bersama-sama
"Ganti taktik. Jalan Manusia sibukkan dia, sedangkan aku dan Jalan Asura akan menyerang dari sisi yang lain, Jalan Preta ikuti kami, dan Jalan Naraka kau tetaplah dibelakang" perintah Pein melalui pikiran masing-masing yang tersambung. Semuanya mengangguk tanpa kata kemudian melakukan tugasnya masing-masing.
Naruto memblokir pukulan dari Jalan Asura dan melakukan tendangan kapak dari kanan yang dihindari merunduk. Berputar, dia mencoba untuk menendang musuh didepannya yang dihindari dengan meloncat samping
Whushh
Si pirang membuat hembusan angin dari tendangan kerasnya. Tanpa menoleh, dia kemudian meloncat tinggi ke atas untuk menghindar tembakkan laser lurus Jalan Asura dari samping kanannya
Bum
Laser menembus apapun di jalannya sebelum meledak di kejauhan.
"Banshou Tenin!"
Naruto yang masih berada di pertengahan udara tiba-tiba merasa dirinya ditarik ke bawah oleh pemimpin Akatsuki
"Taktik yang sama eh, apa yang kau rencanakan Pein?" Gumam Naruto pelan dengan tenang. Menoleh ke kanan, dia melihat Jalan Asura yang sedang mengisi laser dari kepalanya yang terbelah. Meskipun si pirang tahu kondisinya sekarang adalah hal yang berbahaya, tapi bersikap panik pada saat pertarungan malah jauh lebih membahayakan.
"Setiap shinobi diharuskan untuk bisa mengendalikan emosinya kapanpun dan dimanapun bahkan di saat panasnya pertarungan sekalipun. Mengapa begitu? Dengan emosi yang terkendali maka akan bisa memikirkan jalan keluar terbaik dimana hal itu akan memiliki presentasi keberhasilan lebih besar" kutipnya dari buku 'Shinobi Sejati' karya Hokage Kedua.
"Tidak ada jurus yang tidak mempunyai kelemahan untuk bisa dieksploitasi, Pein. Aku akan menunjukkannya padamu" menarik tiga shuriken dari kantong ninjanya, Naruto yang masih berada di udara menuju Pein, melemparkan ketiga shuriken ke pusat tarikan dan melakukan segel 'ular'.
"Fuuton: Shuriken Kage Bunshin No Jutsu!"
Tiga shuriken tiba-tiba diselimuti oleh chakra angin yang meningkatkan ketajaman mereka dan menjadi ratusan menuju Pein.
Dengan memanfaatkan gaya gravitasi yang berpusat pada pemimpin Akatsuki. Kecepatan semua shuriken bertambah menjadi beberapa kali lipat, bahkan terdengar suara nyaring akibat gesekan angin ratusan kunai dan mereka menuju ke titik yang sama dibawah.
Naruto tidak terkejut ketika melihat Jalan Preta tiba-tiba muncul di depan Pein dan Konan yang keduanya meloncat ke belakang dan mengulurkan kedua tangannya.
Chakra angin yang menyelimuti di semua kunai berhasil diserap oleh Jalan Preta, tapi sayangnya ratusan shuriken menusuk pria bertindik banyak ini, menjadikannya seperti kaktus.
Bum
Ledakan besar terjadi di tempat Naruto karena laser terkumpul yang diluncurkan oleh Jalan Asura dari sebelah kanannya, menghantam air dan membuat tsunami ringan. Setelah beberapa detik, asap menghilang dan terlihatlah sebuah batang pohon.
Mata Pein menyipit melihat serangan mereka yang sekali lagi gagal. Menghadap Jalan Preta yang sudah mati, dia mengulurkan tangannya
"Banshou Tenin!" Tubuh Jalan Preta melayang ke Pein dan mengangguk ke Jalan Naraka yang berada di belakangnya. Menoleh ke wanita disampingnya, dia akan membuka mulutnya sebelum Konan berbicara terlebih dahulu
"Aku tahu, aku akan memberi kalian waktu dengan menahannya"
"Hati-hati Konan!"
"Baik Nagato!"
Clang clang clang
Lengan kanan Jalan Asura yang telah berubah menjadi pedang besar bersinar chakra berbenturan dengan pedang chakra angin menyelimuti milik si pirang. Menghindari dengan merunduk, dia mencoba menebas ke depan yang diblokir oleh Naruto. Jalan Asura kemudian meloncat ke belakang karena tendangan lurus si pirang yang membuat hembusan angin ringan dan mereka berdua memulai kembali pertarungan taijutsu
"Aku tidak percaya kau bisa menandingiku dalam kenjutsu!" Gumam Naruto melihat orang besar didepannya yang terus menghindari benturan fisiknya baik dari pukulan dan tendangan
"Meskipun aku tidak serius saat ini"
"Luar biasa, meskipun Jalan Asura tidak pernah berlatih teknik pedang, tapi kekuatan mentahnya seharusnya cukup untuk melawan Uzumaki" pikir Pein heran melihat pertarungan didepannya dimana Jalan Asura terus menerus berada dalam posisi bertahan.
"Tapi yah" Naruto melirik pedang besar bersinar yang aslinya tangan kanan Jalan Asura "aku tidak mengharapkan yang kurang dari pemimpin Akatsuki!" Mencoba mendorong lebih jauh level saat ini, dia meningkatkan kecepatan dan kekuatannya
Krek
Retakan kecil di ujung pedang lawannya
Krek
Terdengar suara retakan lagi
Krek
Krek
Krek
Pyarr
Pedang besar dari Jalan Asura pecah dan menjadi ratusan bagian.
Slassh
Tubuh tanpa kepala Jalan Asura jatuh ke tanah tak bergerak
"Shikigami No Mai!"
Beberapa benda putih berbentuk seperti tombak dan benda tajam lainnya menuju ke arah si pirang yang melakukan satu segel tangan kanan 'anjing'.
"Doton: Doryuuheki!"
Membanting kedua tangannya ke bawah, sebuah dinding bumi terbentuk dengan tinggi sekitar 10 meter di depan Naruto
Dinding bergetar sedikit karena benturan beberapa senjata tajam kemudian diam. Mengganti segel tangannya dengan 'harimau', dia bergumam
"Doton: Doryuudan No Jutsu"
Dari dinding bumi, tiba-tiba timbul kepala naga besar yang langsung membuka mulutnya dan mengeluarkan belasan proyektil tajam yang terbuat dari tanah.
Pein yang melihat ini segera mengeluarkan benda bundar hitam seperti pipa dari telapak tangannya dan meloncat ke belakang
Clang clang clang
Beberapa proyektil yang menuju ke arahnya bisa diblokir dengan mudah oleh pemimpin Akatsuki.
"Kami Shuriken!"
Pein melihat 10 shuriken tajam dilempar dari teman masa kecilnya dan menuju ke Naruto yang mengeluarkan pedangnya
Clang clang clang
Dan dengan mudah memblokir semuanya sebelum si pirang mengambil napas dalam-dalam dan melakukan segel tangan 'harimau'
"Katon: Goukakyou No Jutsu!"
Pemimpin Akatsuki ini kemudian menoleh ke sebelah kirinya dan mengangguk, Jalan Preta telah kembali ke dunia orang hidup dan berlari ke depan, berniat untuk membantu Konan
"Fuuton, Katon, Suiton, Raiton, dan Doton. Dia bisa menggunakan semua elemen utama. Ditambah penguasaan atas kelimanya luar biasa, ninjutsunya menjadi tidak tertandingi. Taijutsunya tidak mempunyai celah yang bisa dieksploitasi. Kenjutsunya mengerikan. Belum lagi Fuinjutsu nya yang misterius. Jadi ini Uzumaki Namikaze Naruto! Melihat langsung kekuatannya, aku berani mengatakan bahwa rumor tentangnya tidak terlalu berlebihan" dia melihat Naruto yang melakukan tendangan berputar dimana hembusan angin yang diakibatkan sudah cukup untuk membuat Konan dan Jalan Asura terbang
"Aku tidak pernah melihat shinobi sepertinya!"
Bahkan Sanshōuo no Hanzō/Hanzou si Salamander yang legendaris tidak mempunyai wilayah kemampuan yang luas sepertinya dan Hanzou mengalahkan ketiga Sannin sekaligus pada masa muda mereka pada akhir Perang Shinobi Kedua.
"Dan bahkan dia belum menggunakan kekuatan Kyuubi!" Gumam Pein tidak percaya ketika melihat Jalan Preta menyerap lagi tornado besar yang terbuat dari chakra angin dan si pirang menendang proyektil dengan kakinya yang bersinar ketika Konan sekali lagi meluncurkan benda-benda tajam ke arahnya
"Sulit dipercaya bahwa shinobi sepertinya ada!"
Berlari ke arah pertempuran, Pein berniat untuk menyelesaikan satu musuh mereka bersama
Naruto memblokir pukulan lurus ke dada dari Jalan Preta yang dia duga sudah mati dan memiringkan kepalanya ke kanan otomatis menghindari shuriken tajam yang dilemparkan oleh Konan. Berputar, si pirang menendang dengan keras Jalan Preta membuatnya terbang ke belakang. Menarik pedangnya, dia berniat untuk berlari menuju ke Konan sebelum sesuatu menghantamnya dari kanan
"Shinra Tensei!"
Bum
Kekuatan kali ini begitu kuat sehingga membuat Naruto terbang ke samping kiri seperti bola tenis yang dipukul dengan sangat keras
Puffs
Mata Pein melebar melihat kayu bundar di tempat si pirang sebelumnya
"Dai hachi no tekunikku: Tori no Rakuen no oto (Teknik Kedelapan: Suara Burung Cendrawasih)"
Terdengar suara yang berada di belakangnya. Menoleh ke asal suara, dia melihat Jinchuuriki Kyuubi menyelimuti pedangnya dengan chakra angin dan memutarnya 360° dengan tangan kanan didepan tubuhnya
Swinggg
Suara nyaring tiba-tiba muncul yang membuat semuanya menutup telinga mereka kesakitan.
"Urgh! Suara ini nyaring sekali!" gumam Pein
Melirik ke depan, dia terkejut ketika suara nyaring yang dibuat oleh si pirang membuat aliran air yang menutupi tanah ikut bergoyang-goyang
Matanya melebar ketika dia melihat si pirang tiba-tiba berada didepannya dengan pedang terangkat
Whushhh
Hanya dengan insting veteran yang diasah dengan banyak perkelahian di medan pertempuran, pemimpin Akatsuki ini meloncat ke belakang otomatis menghindari tebasan keras didepannya
"Kami Shuriken!" Konan yang keadaanya telah sadar, melempar beberapa shuriken tajam yang diselimuti chakra, menjadikan mereka sekuat besi yang terbuat dari kertas
Clang clang clang
Si pirang menangkis semua shuriken yang ada
"Banshou Tenin!"
Tarikan yang kuat membuat Naruto terbang ke depan dimana dia langsung memblokir besi hitam yang muncul dari telapak tangan Pein, berniat untuk menembusnya
Clang
Mencoba untuk menebas dari atas, si pirang dikejutkan dengan tendangan samping kanan dari Pein
Bug
Membuatnya terbang 3 meter ke samping kiri
"Urgh!" Pein menarik kakinya kesakitan. Menendang Uzumaki rasanya seperti menendang baja!
"Taijutsu keluar dari pilihan sekarang, tapi jika bersama-sama..!"
Melirik ke dua orang beberapa meter disampingnya, mereka bertiga mengangguk sebelum berlari bersama-sama menuju Naruto
Clang
Si pirang memblokir kertas berbentuk kunai yang bersinar dari depannya dan akan melakukan tendangan keras sebelum dia dipaksa merunduk dari tusukan lurus Pein disampingnya dengan besi hitam panjang ditangannya. Berputar, dia memblokir dengan tangan kanannya berbentuk perisai X Jalan Preta yang melakukan pukulan disamping kanannya.
"Sekarang adalah waktu yang tepat!" Pikir si pirang yang menyalurkan chakra angin ke pedangnya
"Dai nana tekunikku: Komodopoizun (Teknik ketujuh: Racun Komodo)"
Belum sempat dia berputar. Terdengar suara yang lebih keras di dekatnya
"Shinra Tensei!"
Naruto terbang ke samping seperti bola voli yang di-smash. Sadar akan posisinya, si pirang menancapkan pedang yang bersinar chakra angin ke tanah dan sedikit demi sedikit menghentikan lajunya. Berdiri dan membersihkan pakaiannya yang kotor, Naruto meringis sedikit karena dia merasa beberapa tulang retak akibat benturan keras dari jarak dekat.
"Kurama.."
"Ya, aku sedang bekerja, Naruto!"
Si pirang mengambil napas lega ketika merasakan rekannya mulai menyembuhkannya. Menghadap kekiri otomatis berhadapan dengan ketiga orang musuhnya, dia berpikir
"Pein tidak menggunakan kedua jurus itu terlalu sering. Kenapa dia tidak menggunakannya ketika kita dalam pertempuran jarak dekat tadi? Apa ada persiapan yang perlu dia lakukan atau terdapat interval waktu untuk setelah penggunaan satu jurus itu?"
Mata Naruto menyipit memikirkan segala kemungkinan yang ada. Melirik ke Konan yang mempunyai napas tersengal-sengal dan Jalan Preta dengan pakaiannya tercobak-cabik, dia berpikir
"Jurus Konan bisa dinetralisir dengan pedang chakra angin milikku dan orang besar itu dengan wajah bulat (Jalan Preta) tidak terlalu bagus dalam taijutsu, tapi ninjutsunya dalam menyerap chakra adalah hal yang berbeda" Menoleh ke kanan, dia melihat sosok orang besar dengan wajah berbentuk agak V (Jalan Naraka) tetap diam mengamati pertarungan
"Taktik shinobi yang ke 065, bunuh penyembuh terlebih dahulu sebelum membunuh petarung yang ada!" Satu klon tiba-tiba muncul disamping kanannya dan melakukan segel satu tangan 'ram'. Mengambil napas dalam-dalam, Naruto yang asli melakukan segel satu tangan kanan 'harimau'
"Katon: Goenka!"
"Fuuton: Uzukaze No Jutsu!"
Si pirang membuat puluhan bola api besar yang membuat hawa udara di tempat itu menjadi lebih panas. Tiba-tiba angin tornado berukuran tinggi dan lebar belasan meter muncul dan bergabung..
Menjadikannya tornado api dengan beberapa bola api yang mengitari tornado..
Whushhh
Puffs
Hawa panas dari efek jurus Naruto membuat air yang berada dibawah menguap secara instan dan membuat asap yang tebal, meningkatkan suhu udara secara drastis!
"Ahhhh!" Pein berteriak setelah merasakan hawa panas yang luar biasa dari jurus si pirang. Bahkan belum sempat jurus diluncurkan ke arahnya, dia bisa merasakan hawa seperti berada di neraka
"Shinra Tensei!"
Mengeluarkan hampir seluruh chakranya, Pein membuat bumi bergetar dan
Bum
Semua benda yang berada didepannya tertolak ke belakang seperti ratusan gajah mengamuk
yang berlari marathon, membuat kawah belasan meter dari titik benturan, dan tidak sengaja membuat kedua rekannya yang ada disampingnya terlempar beberapa meter kesamping karena efek 'ringan' Shinra Tensei
Bum
Jurusnya menabrak jurus si pirang dan membuat benturan yang sangat dahsyat, menggetarkan bumi sementara
Whushsh
Hembusan angin efek dari jurus pemimpin Akatsuki mengusir kabut, otomatis mencerahkan suasana.
Slassh
Pein menyipitkan matanya
"Apa perasaan tidak enak ini?"
Beberapa detik kemudian, asap telah hilang dan terlihatlah daratan yang sebelumnya telah dipenuhi air menjadi kering total dengan tanah yang berada kehitam-hitam an, efek dari panasnya jurus api sebelumnya
Pein menyipitkan matanya melihat tubuh Jalan Naraka tanpa kepala yang berada jauh didepan bagian kiri. Dia melihat Jinchuuriki Kyuubi berada satu meter didepan orang yang jatuh, membungkuk, mengambil besi hitam di salah satu tindikan, memasuki jubah chakra oranye
Krak
"Apa chakra ini!"
Ketiga orang yang telah pulih kemudian memasuki gaya bertarung masing-masing karena merasakan chakra yang sangat kuat didepan mereka.
-Dengan Tobi dan Zetsu-
Mata Tobi melebar melihat si pirang diselimuti oleh chakra oranye, bahkan dari sini dia bisa merasakan aura kuat yang dipancarkan!
"Mustahil, bagaimana bisa dia mengendalikan Kyuubi?"
Keringat kecil mulai menetes dari dahinya
"Kita salah perhitungan! Aku tidak yakin Pein bisa mengalahkan bocah Kyuubi sekarang!"
-Kembali ke Tempat Pertempuran-
Naruto hanya mengabaikan reaksi ketiga musuhnya. Dia saat ini berfokus untuk menentukan lokasi dari 'pemimpin Akatsuki yang asli!"
"Nagato mempunyai rambut merah dan karena salah satu pertarungan di masa lalu membuatnya lumpuh. Sedangkan Pein sangat mirip dengan Yahiko, tapi kenapa dia mempunyai Rinnegan yang sebenarnya adalah milik Nagato?"
"Baiklah aku akan mencari tahu lokasi Nagato yang asli!"
Menancapkan besi tajam ke kulitnya dalam mode saat ini. Naruto memejamkan matanya dan membiarkan dia dan partner-nya merasakan sumber chakra yang memiliki perasaan negatif disekitar mereka.
Si pirang menggeram ketika merasakan chakra Tobi puluhan meter di sampingnya yang terasa sangat pekat dan negatif. Mengabaikan perasaan itu, dia berfokus untuk melakukan tugasnya.
"Disana!" Membuka matanya, si pirang menoleh jauh di belakangnya sekitar ratusan meter
"Aku menemukanmu, Nagato!"
"A-apa?" Mata Pein dan Konan melebar, melihat bahwa si pirang didepannya menoleh ke arah belakang
-Didalam Sebuah Pohon Besar di Hutan yang Lebat-
Sesosok pria membuka matanya perlahan, memperlihatkan pola mata melingkar berwana ungu
"Jadi kau akhirnya menemukanku ya Uzumaki Namikaze Naruto"
"Aku akan menunggumu disini, Jinchuuriki Kyuubi!"
-Kembali Ke Pertempuran-
"Permainan sudah berakhir, ma'af tapi aku tidak akan mengulur-ngulur waktu disini" gumam pelan si pirang
Mengambil napas dalam-dalam, dia membuat chakra Kurama meresap kembali ke tubuhnya. Membuka matanya, Naruto memasuki kenjutsu-nya. Dia mengalirkan chakra ke pedangnya yang membuat pedang itu bersinar kebiruan bergerigi tajam, tanda chakra angin.
Mengambil napas dalam-dalam, si pirang shunshin ke depan musuhnya
Clang
Dan menebas dari atas ke bawah yang diblokir oleh Konan dengan kertas chakranya. Tanpa segel tangan, tiba-tiba dua klon bayangan dengan pedang ditarik muncul disampingnya
Puffs
Salah satu dari mereka menendang Konan yang terlalu kaget
Bug
Konan terlempar beberapa meter ke belakang, menabrak pohon, memecahkannya
Bum
Dan membuatnya pingsan
Kage Bunshin No Jutsu hampir tidak berbeda dengan yang asli dalam hal kecepatan, kekuatan, teknik, dan strategi. Satu-satunya hal yang membedakan adalah cadangan chakra di klon bayangan yang lebih sedikit daripada yang asli (karena yang asli bisa mendapatkan boost dari Kurama) . Tapi mengetahui cadangan chakra kolosal Naruto saat ini, bahkan satu klon dari dua yang dia buat sekarang mempunyai chakra yang lebih banyak daripada Hokage Ketiga dan Kelima (Cek lagi bagaimana jurus ini bekerja di catatan chapter 1).
"Aku tidak menahan saat ini, Pein!" Pikir si pirang yang menyaksikan Pein menyipitkan matanya setelah melihat Konan tidak sadar.
Dua klon disampingnya kemudian menarik pedang mereka, membuat bersinar dengan chakra angin, dan menyerang
Klon pertama Naruto membuat tebasan ke Pein yang memblokir dengan besi hitam bundar yang ada ditangannya membuat pemimpin Akatsuki mundur beberapa meter. Melakukan segel 'harimau' dan mengeluarkan satu bola api di mulutnya yang dihindari dengan meloncat ke samping oleh Pein. Klon 1 ini shunshin langsung didepan Pein yang baru saja mendarat dan menebasnya.
Clang
Berbenturan dengan besi hitam dari tangan pemimpin Akatsuki. Berputar, dia menendang keras musuhnya di perut
"Argh!" Pein mengeluarkan darah dari mulutnya karena efek benturan yang diciptakan
Bum
Dan pohon yang pemimpin Akatsuki tabrak meledak menjadi serpihan kayu
"Urgh! Bahkan sebagai klon tendangannya sangat keras!"
Meringis, Pein membuka matanya dan melihat tubuh Jalan Preta telah terbelah menjadi beberapa bagian. Disampingnya adalah dua bocah pirang (Naruto asli dan klon kedua).
"Aku tahu pikiranmu, Pein! Kenapa tendangan klon sangat keras kan? Yah itu karena aku tidak menahan saat ini. Ini adalah kemampuan penuhku!" Teriak Naruto asli
Mata Pein melebar "Dia menahan sepanjang pertarungan tadi?"
Si pirang asli didepannya menunjuk jari padanya
"Kesalahanmu adalah membiarkan aku berlatih selama dua tahun, Pein. Kau membiarkanmu musuhmu memaksimalkan potensinya dan itu adalah hal yang bodoh sekali!" Dia mendengus "Kesombonganmu membuatmu terbunuh!"
"Kau bisa membunuhku dua tahun lalu, tapi tidak! Mengapa kau biarkan bayi ular yang berada dalam telur menetas dan tumbuh menjadi ular dewasa yang berbisa? Tidak ada yang bisa kau lakukan sekarang. Ma'af Pein, tapi ini lah kenyataan di dunia shinobi!"
Sebenarnya Naruto ingin berdiskusi dengan Nagato kenapa dirinya bisa berubah menjadi seperti itu dan menyelesaikan masalah ini. Dia merencanakan untuk bertemu Nagato setelah mengalahkan semua anggota Akatsuki. Mengetahui bahwa Pein hanyalah boneka yang dikendalikan dari jauh, dia merasa tidak perlu untuk berdiskusi dengannya.
"Yah, aku akan membawa Konan yang masih hidup sebagai pertanda baikku" pikir si pirang menoleh ke kanan sedikit melihat tubuh wanita yang tidak sadar
Berdiri dan membersihkan bajunya, Pein menggelengkan kepalanya
"Aku akui kau kuat Uzumaki Namikaze Naruto untuk bisa membunuh beberapa anggotaku, tapi" dia memberikan silau terbaiknya "Tidak ada yang bisa mengalahkan, Dewa!"
Pein mengulurkan tangannya ke si pirang dan berteriak
"Shinra Tensei!"
Bum
Bumi bergetar dan hancur dengan hebat. Asap membumbung dari tempat kejadian. Beberapa detik kemudian terlihat kawah besar seukuran puluhan meter di sekitar pemimpin Akatsuki yang terengah-engah.
"Apa aku berhasil?" Gumamnya
"Tidak!" Suara baru dari belakangnya membuat Pein cepat berbalik
Clang
Dan memblokir pedang Naruto
"Bagaimana k-au?" Pein berkata tidak percaya melihat kondisi tubuh si pirang didepannya yang tidak terluka sama sekali
Naruto mendengus "Bahkan jurus penghancur tingkat tinggi luar biasa yang kau lakukan bisa dihindari dengan jurus dasar Akademi"
Melakukan tebasan dari atas ke bawah yang diblokir oleh Pein, si pirang menendang pemimpin Akatsuki yang kelelahan ini dengan keras
Bug
Tubuhnya terlempar beberapa ke belakang
"Mayoritas shinobi di dunia ini hanyalah melakukan jurus dasar dan bisa melakukannya kemudian pindah lagi ke tahap yang lebih maju. Itu saja! Kau dan anggota Akatsuki yang lain yah" "kecuali Deidara dan Itachi" pikir si pirang "tidak pernah memaksimalkan dan menguasai dasar-dasar seni shinobi, kan? Bahkan kau tidak bisa menggunakan kawarimi tanpa segel tangan. Sungguh memalukan!" si pirang menggelengkan kepalanya kecewa
"Aku mengharapkan yang lebih darimu, Pein tapi yang kudapat hanyalah seseorang dengan kekuatan besar di tubuhnya yang digunakan untuk menghancurkan apapun tanpa mempunyai skill elit shinobi"
"Skill mengalahkan kekuatan mentah, Pein. Ingat itu! Akan kutunjukkan padamu!"
Memasuki gaya kenjutsu-nya, si pirang membuat satu klon disampingnya yang langsung berlari ke arah Pein
Clang clang clang
"Apa yang dia rencanakan?" Gumam pemimpin Akatsuki yang memblokir beberapa serangan dari klon. Dia melirik ke si pirang masih dalam posisi membungkuk sedikit dengan pedang bersinar ditangan kanannya.
"Zetsu!" Teriak Pein tiba-tiba membuat Naruto mengangkat alisnya penasaran
Satu Zetsu putih muncul dari tanah disampingnya dan berkata
"Apa sekarang saatnya, Pein-sama?"
Pein mengangguk "Jinchuuriki Kyuubi telah melebihi ekspektasiku. Lakukan sekarang!"
"Seperti yang Anda harapkan, Pein-sama" Zetsu putih tenggelam kembali ke dalam tanah
"Saatnya semuanya mengetahui tentang apa itu rasa sakit!"
Setelah mendengar rumor popularitas Uzumaki Namikaze Naruto sejak 2 tahun yang lalu. Pein telah menyiapkan kartu As untuk memproduksi ribuan Zetsu putih dari gabungan chakra Gedou Mazou dan chakra Pein yang dia kumpulkan dari menyerap semua anggota Akatsuki sedikit demi sedikit ketika melakukan rapat selama bertahun-tahun.
"Apa yang dia rencanakan? Aku harus menyelesaikan ini sekarang!" Pikir si pirang yang terus mengisi tenaga nya untuk melakukan teknik utama kenjutsu-nya
"A-apa?" Mata Pein melebar ketika dia melihat Naruto yang asli tiba-tiba menghilang!
Dai kyuu no tekunikku: Java no sai no Tsuno no kōgeki (Teknik Kesembilan: Serangan Tanduk Badak Jawa)
Dia mendengar teriakan suara bocah Kyuubi sebelum semuanya menjadi hitam
Slashh
Kepala Pein terpisah dari tubuhnya dari tebasan satu langkah si pirang
-Puluhan Meter dari Tempat Pertempuran-
"Sial! Bahkan dia bisa mengalahkan Pein!" Deidara menggertakkan giginya melihat si pirang membantai
anggota Akatsuki.
Kekesalannya berubah menjadi seringai setelah dia menyadari sesuatu
"Heh akhirnya musuh yang layak eh. Aku akan menunjukkan padanya apa itu seni sejati!" Deidara meloncat dari cabang pohon yang dia injak dan berlari ke arah si pirang
-Kembali ke Tempat Pertempuran-
Naruto menyipitkan matanya setelah merasakan seseorang. Mendongak, dia melihat Deidara yang tiba di depannya
"Heh aku tidak percaya kau bisa mengalahkan kami semua, bocah Kyuubi. Kau adalah musuh yang sangat layak eh"
"Kesalahanmu adalah telah datang ke sini. Aku sengaja membiarkanmu lari tadi, tapi karena kau telah datang kesini, bersiaplah untuk mati, Deidara!"
Seringai Deidara melebar
"Benar-benar musuh yang layak eh" remaja mantan dari Iwagakure ini kemudian membuka jubah Akatsuki nya memperlihatkan pakaian dibaliknya. Di bawah jubahnya, ia mengenakan V-neck, tanpa lengan, kemeja hulu hati dengan baju besi jala di bawahnya bersama dengan celana, sanggurdi, dan sandal.
Naruto menyipitkan matanya melihat jahitan di dada Deidara terbuka dan mulut dengan lidah yang muncul keluar dari tubuhnya. Menyusupkan tangannya ke kantong ninjanya, Naruto melihat mulut di dada Deidara memakan tanah liat dengan rakus.
"Apa yang akan kau lakukan?"
Seringai Deidara tidak pernah meninggalkan wajahnya
"Katsu!" Teriak anggota Akatsuki inu
"Hiraishin!" Mata Naruto melebar, dia melempar kunai ke arah Deidara dan langsung menyentuh badannya
Flassh
-Di Suatu Tempat di Negara Bumi-
Bummm
Tubuh Deidara meledak luar biasa menggetarkan bumi. Ledakannya tidak berhenti sampai mencapai puluhan kilometer dan membentuk siluet seperti tubuhnya
Bumm
Ledakan terakhir terjadi, hembusan angin lebat, sebelum semuanya reda.
Tidak ada makhluk hidup yang masih mengambil napas di radius puluhan kilometer. Semuanya hancur dan membentuk kawah besar
Deidara telah mati mencapai mimpinya yaitu menjadi satu dengan seni sejati
-Kembali ke Naruto-
Hah hah hah
"Itu nyaris saja Dattebayou" gumam si pirang yang terengah-engah karena adrenalin besar meninggalkan tubuhnya
Dia telah men-teleportasi mantan ninja dari Iwagakure ke salah satu segel Hiraishin yang telah dia tinggalkan, tepatnya di dataran tanah kosong dekat Iwagakure. Selama perjalanan dua tahun dengan sensei-nya, Naruto telah menandai beberapa lokasi dengan segel Hiraishin di seluruh negara Elemental dengan tujuan bepergian dengan instan. Dia tidak menyangka bahwa hal yang dia lakukan dulu bisa menyelamatkan nyawanya sekarang
"Fiuh! Akhirnya selesai juga!" Naruto mengusap keringat yang muncul di dahinya.
Menoleh jauh di kiri ke arah Tobi dan Zetsu hitam putih sedang bersembunyi, dia menggeram
"Aku datang, Tobi!"
-Dengan Tobi dan Zetsu Hitam Putih-
Tobi mengerutkan kening mengetahui bahwa semua anggota Akatsuki kecuali Kisame dan Itachi dikalahkan. Menoleh ke si pirang, dia menggeram ketika melihatnya menghadap ke arah mereka berdua.
"Tunggu saja bocah Kyuubi! Aku akan kembali nanti!"
Mereka berdua berkomunikasi seakan-akan bisa membaca interaksi bibir masing-masing
-Dengan Naruto-
"Oh tidak, aku tidak akan membiarkanmu lari, pengecut!" Naruto menggeram dan akan bersiap-siap untuk mengejar Tobi dan Zetsu sebelum suara di belakangnya menghentikannya
"Hei Dobe!" Teriak rekan setimnya
Menoleh ke belakang, matanya melebar ketika melihat beberapa rekan setimnya membawa anggota tambahan
"Luar biasa! Naruto, sekuat apa dirimu?" Pikir Neji tak percaya melihat bagian tubuh atau sisa para anggota Akatsuki yang tergeletak di tanah. Kakashi melihat ke sekelilingnya tak percaya
"Ya Tuhan! Apa yang telah terjadi disini? Wilayah ini seperti telah terkena hantaman meteor jatuh!" Menoleh ke si pirang, dia berkeringat dingin
"Perkataan Hiruzen-sama telah terbukti. Minato-sensei, anakmu adalah monster!"
"Kau berhasil melakukannya eh Naruto-kun. Kau telah menjadi sangat kuat!" Pikir Itachi tersenyum kecil melihat Jinchuuriki Kurama didepannya
Sasuke tidak berkata apa-apa, dia sedang memproses semua info yang telah terjadi termasuk bertemu kakak nya dan membagi cerita kebenaran.
"Apa yang terjadi?" Tanya Naruto melihat Kisame tak bergerak yang dibawa oleh Kakashi yang kelelahan dan Neji penuh luka sekaligus Itachi yang masih hidup berjalan dengan tenang disamping adiknya
Dan Sasuke menceritakan semuanya
"Hah"
Naruto menghela napas lega
"Aku bersyukur semuanya baik-baik saja, tapi..." Menoleh ke dua musuh yang tersisa, dia mengerutkan kening melihat bahwa mereka telah menghilang
"Abaikan Tobi dan Zetsu, Naruto-kun. Kita akan membunuh mereka nanti" saran Itachi yang telah melepas jubah Akatsuki nya dan sekarang memakai baju besi mesh dengan aksen navy di bawah kaos yang identik dengan sabuk putih sederhana di sekitar pinggang dan celana biru tua.
Si pirang mengangguk.
"Itu adalah pertarungan yang luar biasa setelah beratus-ratus tahun. Terima kasih telah memanggilku bocah" Raung Amethyst yang baru saja di tempat Naruto dan yang lainnya
Whushh
Si pirang membungkuk
"Terima kasih Amethyst-sama"
Puffss
Asap besar menutupi wilayah itu
"Sekarang.." gumam si pirang melihat kondisi saat ini. Membuat beberapa klon yang segera mengambil tubuh Kisame dan pedang Samehada, tubuh Kakuzu yang tersisa, sabit Hidan karena tubuhnya tidak tersisa setelah ledakan beruntun pertarungan antara Naruto vs Pein tadi, tubuh Sasori yang tersisa, tubuh Konan yang tidak sadarkan diri, dan tubuh Pein.
Setelah menyuruh perintah tertentu lewat pikiran tentang beberapa klon kecuali dua klon yang membawa tubuh Konan dan Pein, Naruto yang asli menghadap teman-teman dibelakangnya.
"Misi selesai, Kakashi-sensei!"
Kakashi menghela napas "Yah aku tahu. Mari kita kembali ke desa" Menoleh ke Uchiha jenius, dia bertanya
"Jadi apa yang akan kau lakukan, Itachi?"
"Aku akan berbicara dengan Tsunade-sama mengenai sesuatu" Itachi menjawab dengan suara monoton
Naruto yang mengingat perintah terakhir Pein segera menghadap Kakashi dan berkata cepat
"Sebaiknya kalian pergi ke desa dengan cepat Sensei. Pein merencanakan sesuatu sebelum dia terbunuh!"
Semuanya menyipitkan matanya
"Aku ingin mengonfirmasi sesuatu Sensei. Kalian pergi ke desa dulu, aku akan menyusul nantinya"
Copy ninja mengangguk yang membuat Naruto membalikkan badan dan berlari
"Siapa yang ingin Dobe temui?" Sasuke mengangkat alis, tapi tidak berkata apapun.
"Dan apa yang dia maksud dengan 'perintah terakhir Pein?'
"Ayo pergi" Kakashi berkata tegas
-Dengan Naruto-
"Tunggu Nagato! Aku datang!" Pikir Naruto yang melompat dari satu pohon ke pohon yang lain dengan cepat
"Aku ingin tahu apa yang membuatmu menjadi seperti Pein!"
-Beberapa Menit Kemudian-
-Di Sebuah Pohon Besar di Hutan yang Lebat-
Nagato melihat si pirang yang memasuki Pohon melalui bagian depan
"Jadi kau akhirnya datang ya, Uzumaki Namikaze Naruto.."
Jinchuuriki Kurama menerobos bagian luar pohon yang ternyata terbuat dari kertas dan memasukinya..
Dengan satu klon dibelakangnya membawa Konan yang tidak sadarkan diri
"Nagato!" Naruto bergumam sambil melihat pria didepannya
"Aku tidak mengira bahwa pemimpin Akatsuki adalah Uzumaki!"
Nagato adalah seorang pria dengan kulit putih pucat dan rambut merah lurus. Berhubungan dengan Patung Iblis dari Jalan Luar meninggalkan sejumlah penerima hitam tertanam di punggungnya dan menyebabkan tubuhnya menjadi sangat kurus, membatasi mobilitasnya. Tubuh bawahnya terlihat seperti mesin yang menyatu
"Aku tidak menyangka kau bisa mengalahkan Kakuzu, Hidan, Sasori, Pein, Konan, dan Deidara sendirian..Uzumaki Namikaze Naruto. Sungguh kekuatan yang luar biasa dari seorang anak muda, tapi sayangnya kau menggunakan kekuatan itu untuk melakukan hal yang salah"
Naruto menyipitkan matanya
"Apa kau pikir membunuh para kriminal rangking atas adalah hal yang salah?"
Nagato menjawab dengan tenang "Pisau yang tajam akan menjadi tidak berbahaya jika digunakan untuk mengupas buah-buah an dibanding digunakan untuk kejahatan seperti menusuk orang. Mimpi yang besar seperti perdamaian tidak peduli dicapai oleh siapapun, itu tidak berpengaruh. Orang jahat atau tidak, selama dia melakukan hal yang baik maka itu akan terhitung sebagai kebaikan. Tidak peduli siapapun yang melakukannya, Akatsuki tumbuh untuk mencapai perdamaian dan melalui berbagi rasa sakit, semua orang akan mengerti apa rasanya sehingga tidak ada lagi pertempuran yang sia-sia"
Mata si pirang melebar
"Nagato! Dia juga menginginkan perdamaian! Dia tidak jahat seperti yang aku pikirkan. Dia hanya mencapai ambisinya dengan cara yang salah!"
"Heh, tujuannya sama seperti kita, eh Naruto!"
Si pirang mengangguk. Ekspresinya kemudian berubah menjadi serius
"Mengapa dengan berbagi rasa sakit dapat mencapai perdamaian? Bagaimana membangkitkan monster penghancur dunia, Juubi dapat mencapai perdamaian?"
Mata Nagato melebar
"Jadi dia sudah tahu ya tentang Juubi"
"Setelah semua Bijuu terkumpul dan tersegel dalam Gedou Mazou maka Akatsuki akan menggunakan kekuatan dari itu untuk membangkitkan teknik penghancur utama. Dengan menghancurkan lima desa besar, mereka akan mengerti rasa sakit seperti perasaan para korban perang dari desa kecil yang telah kehilangan semuanya. Lima desa besar kemudian akan kehilangan kekuatan militer mereka yang menyebabkan dunia shinobi akhirnya akan mengalami kesetaraan. Tidak ada perang dan Akatsuki akan mengendalikan kedamaian yang telah tercipta"
Hening selama beberapa detik setelah perkataan Nagato
"Apa kau sudah gila? Membagi rasa sakit kepada orang lain hanya menyebarkan lebih banyak kebencian. Lima desa besar akan sangat membencimu begitu banyak sehingga akan menyebabkan lahirnya perang selanjutnya. Rasa sakit tidak menjadi jawabannya, Nagato"
Nagato menyipitkan matanya
"Dunia ini perlu mengetahui rasa sakit yang orang-orang didalamnya sendiri sebabkan. Kau tidak pernah mengalami rasanya bagaimana para warga dari desa-desa kecil bertahan hidup, Naruto!" Dia kemudian menggeram "Kau tidak tahu rasanya karena kau mempunyai reputasi terkenal yang menyebabkan banyak desa mengagumimu! Jangan berkata untuk mencapai mimpi perdamaian karena kau tidak pernah mengalami rasa sakit yang kami semua rasakan!"
"Lima desa besar harus musnah untuk perdamaian bisa terjadi!"
-Di Kumogakure-
-Di Kantor Raikage-
"Apa kita telah menyetujui perjanjian ini, Jiraiya-dono?" Tanya Raikage beserta Killer Bee dan muridnya yang berada di tempat itu
"Terima kasih Raikage-dono" Jiraiya dan dua orang disampingnya yaitu pria besar tinggi dan seorang ANBU Konoha membungkuk di hadapan Raikage
"Mari kita pergi, Chouji dan musang!"
Kedua orang disampingnya mengangguk. Jiraiya dan ANBU bertopeng musang keluar terlebih dahulu yang akan diikuti oleh Chouji sebelum wajahnya memerah karena Karui mengedipkan mata padanya.
Karui adalah kunoichi berkulit gelap dengan rambut merah panjang runcing dan mata kuning. Seperti dicatat oleh Omoi di Bagian II, dia memiliki sosok yang rata. Dia mengenakan gaun panjang lengan pendek dengan tepi berenda lengkap dengan jaket antipeluru Kumogakure, dua anting-anting kuning sederhana, stoking jala, sepatu bot paha tinggi dengan sol putih dan pelindung dahi yang dikenakannya seperti bandana. Dia juga membawa pedang panjang di punggungnya.
"Oh Chouji Akimichi ya, aku suka pria yang gagah" pikir Karui melihat ketiga orang meninggalkan kantor Raikage. Mendengar tertawa kecil, dia menoleh ke kanan
"Hehe aku tidak mengira bahwa Kumogakure akan beraliansi dengan Konoha" Raikage tertawa kecil
"Yah lebih baik beraliansi dengan orang seperti Uzumaki Namikaze Naruto dibanding menjadi musuhnya"
Karena Naruto berhasil menyelesaikan misi berupa membunuh Rokusho Aoi, dan ninja pelarian yang lainnya pada perjalanan panjang dua tahun maka negara kecil seperti Amegakure memasukan profilnya ke buku bingo yang menandakan mengerikannya dirinya.
"Minato! Jika kau masih hidup kau akan bangga melihat anakmu yang telah menjadi sekarang ini"
-Di Kirigakure-
-Di dalam Kantor Mizukage-
"Terima kasih telah datang Konoha-san, Kirigakure akan selalu berterima kasih pada Naruto-san" kata Mei Terumi, Mizukage Kelima.
Mei adalah, wanita tinggi ramping dalam usia tiga puluhan. Dia memiliki mata hijau, dan pergelangan kaki panjang, rambut pirang ditata menjadi pola herringbone di belakang, top-simpul yang diikat dengan band biru tua, dan dengan empat poni di depan. Dua poni pendek, dengan satu menutupi mata kanannya, dan dua yang panjang, melintasi satu sama lain di dadanya, tepat di bawah dagunya.
Dia memakai gaun lengan panjang, biru gelap yang jatuh tepat di bawah lutut. Tampaknya harus ditutup di depan dengan ritsleting, dan disimpan terbuka di sisi depan kanan dari pinggang ke bawah. Gaun hanya mencakup sampai bagian atas lengan dan bagian bawah payudaranya. Di bawahnya, ia mengenakan baju besi jala yang mencakup sedikit lebih dari bagian atas tubuhnya dari gaunnya. Dia juga memakai rok dalam warna yang sama dengan gaunnya dan, di bawah mereka, kaos kaki jala mencapai ke bawah lututnya. Di pinggang, ia mengenakan sabuk dengan kantong melekat pada bagian belakang di sebelah kiri bersama dengan sandal berhak tinggi dan pelindung kaki mencapai di atas lutut, cat biru gelap pada jari tangan dan kaki, dan biasanya ditunjukkan dengan lipstik ungu (fuchsia di anime).
Flashh
Kilatan kuning tiba-tiba muncul di dalam ruangan itu yang membuat semuanya waspada. Mendongak siapa yang datang, mata Mei melebar
"Naruto-san! Dan kau juga membawa Kisame serta Samehada!"
Si pirang meletakkan tubuh Kisame serta pedang Samehada di sofa sampingnya, dia kemudian membungkuk
"Salam Mei-sama!"
Dan Naruto pun menceritakan alasan kedatangannya pada hari itu
Tidak diketahui semua orang. Ketika Naruto menyentuh badan teman-teman nya selama ini setelah kembali dari perjalanan panjang dua tahun, dia telah menanam setiap dari mereka segel Hiraishin dengan tujuan untuk berjaga-jaga jika ada kondisi yang mendesak. Tidak hanya itu, dia juga menempatkan beberapa segel ke desa-desa kecil seperti di kantor Takigakure, Nami No Kuni, Tetsu No Kuni, dan bahkan Yugakure, satu-satunya desa kecil yang cukup terkenal karena wisata mata air panasnya
"Aku tidak bisa cukup berterima kasih padamu, Naruto-san atas semua perbuatan yang kau lakukan untuk kami. Kau akan selalu diterima di Kiri!" Kata Mei memandang dengan hormat remaja didepannya
"Terima kasih Mei-sama. Aku melakukan ini untuk semuanya"
Mei mengangguk mengerti arti dari perkataan si pirang. Dia kemudian tersenyum kecil
"Perdamaian eh, jika kau mengatakan itu padaku 10 tahun yang lalu kau akan kuanggap gila, Naruto-san"
"Aku pamit dulu, Mei-sama!" Menoleh ke belakang, dia memberi hormat kepada Gai
"Sampai jumpa nanti Gai-sensei, Neji, Ino, dan ANBU!"
"Oke Naruto-kun!"
Puffss
"Kage Bunshin?" Mata Mei melebar kemudian dia tertawa kecil
"Hehehe kau sungguh mengejutkanku, Naruto-san!"
"Yosh terima kasih atas waktunya yang berharga, Mizukage-sama. Aku tidak akan membiarkan perjanjian aliansi ini terputus, tidak selama aku menjadi ninja Konoha yang sejati!" Teriak Gai yang membuat anggota tim disampingnya yaitu Neji dan Ino keringat turun. Sedangkan ANBU berkode Sai disampingnya hanya memiliki wajah yang kosong.
Sai memiliki rambut hitam pendek, lurus, dan mata gelap yang kontras dengan kulit pucatnya yang tampak tembus cahaya. Dia biasanya terlihat membawa tas punggung kecil dengan kuas, gulungan, dan tinta ninja di dalamnya. Dia mengenakan jaket pendek hitam-abu-abu dengan tali merah. Dia juga membawa tanto tanpa tip di punggungnya. Sisa pakaiannya terdiri dari kemeja hulu berkerah tinggi, celana hitam, sandal shinobi dan sarung tangan dengan jari telunjuk dan ibu jari terbuka.
Sai adalah pasukan ROOT satu-satunya saat itu yang diberi misi jangka panjang pengintaian ke desa kecil dua minggu sebelum kematian Danzo dan pasukan akarnya. Dia langsung diberi misi oleh Tsunade untuk menjadi bagian dari tim dalam misi diplomasi ke Kirigakure karena Sai telah tiba sehari setelah kematian Danzou dan pasukan akar. Hokage Kelima berniat untuk membuat Sai sibuk, berusaha untuk melupakan hal yang telah terjadi.
"Perjanjian.. berharga.. sejati.. yang..terputus? Apa ini pernikahan?" Kedua alis Mei berkedut kesal sebelum dia memberikan senyuman yang terlalu manis terhadap Gai
"Tolong diam, Gai-san! Atau aku akan membunuhmu!"
"A-apaa?" Teriakan Gai membangunkan seluruh warga desa di Kiri saat itu
-Di Sunagakure-
-Di Kantor Kazekage-
"Berikan ini pada Tsunade-dono, Shikamaru-san!" Kata Gaara, Kazekage Kelima
Gaara tidak berubah banyak selain menjadi lebih tinggi dan besar sejak dua tahun yang lalu. Dia mengenakan mantel crimson lengan panjang dan celana panjang hitam penuh dengan sepasang. Di balik mantel ia mengenakan dua ikat pinggang, sebuah rompi abu-abu yang dipegang dengan tali tunggal di bahu kirinya, dan dua ikat pinggang yang ia gunakan untuk membawa labu.
"Terima kasih Kazekage-sama!" Shikamaru dan kedua ANBU Konoha disampingnya membungkuk dan akan keluar sebelum mereka mendengar suara wanita yang berteriak
"Akhirnya kau disini, rambut nanas! Aku ingin melakukan pertandingan ulang setelah kau melecehkanku pada ujian Chunin tahap Ketiga dua tahun lalu!" Teriak Temari yang tiba-tiba memasuki kantor Kazekage
"Merepotkan" Shikamaru mendesah lelah yang disetujui oleh Gaara
Percakapan keduanya kemudian terganggu ketika kilatan kuning tiba-tiba muncul di ruangan itu
Flasshh
"Yo! Gaara! Kita bertemu lagi!" Naruto muncul dalam kilatan kuning menyapa temannya yang telah menjadi pemimpin desa Sunagakure
"Naruto! Selamat datang temanku!" Gaara berdiri dan mengulurkan tangannya yang diterima oleh si pirang didepannya
"Shikamaru, Temari!" Naruto mengangguk ke dua orang di samping kanannya yang hanya dibalas anggukan balik oleh keduanya
"Tidak bisakah dia masuk dengan cara yang normal?" Pikir Temari kesal melihat cara masuk si pirang Konoha
"Jadi apa tujuan kau kesini, Naruto?"
Naruto tanpa kata hanya mengambil gulungan kecil di kantong ninjanya, membukanya, dan mengaktifkan chakra
Puffs
Sisa tubuh Sasori seperti bagian kepala, dada, dan kakinya beserta tubuh hancur boneka Hiruko dan beberapa wayang dari ratusan dipanggil Sasori yang masih dalam kondisi 'lumayan' muncul dari gulungan.
Mata semuanya melebar melihat ini
"B-bagaimana?" Gaara berkata tidak percaya. Naruto kemudian menjelaskan semuanya yang di terima anggukan oleh temannya
"Tapi sulit dipercaya, kau bisa mengalahkan mereka semua, Naruto!"
"Tidak semuanya, Gaara" jawab si pirang pelan
Gaara mengangguk, meletakkan tangan ke pundak temannya dia berkata
"Terima kasih atas semuanya, temanku!"
"Aku pergi dulu, sampai jumpa Gaara, Shika, dan Temari!"
Puffss
"Sungguh merepotkan" gumam Shikamaru mendesah lelah setelah mendengar penjelasan teman sekelasnya
Berhasil mengalahkan bahkan membunuh beberapa ninja rangking S sendirian? Itu gila! Ninja rangking S berada di level yang berbeda dari tingkatan ninja dibawahnya. Bahkan belasan ninja rangking A/ setingkat Jounin tidak bisa mengalahkan satu ninja rangking S jika dia serius.
"Karena semuanya telah selesai, ayo kepala nanas! Mari kita mulai pertandingan ulang!"
"Uhh merepotkan sekali!" Gumam rendah Shikamaru
-Di Takigakure-
-di Kantor Pemimpin Desa-
"Sampaikan terima kasihku kepada Hokage-sama, Konoha-san!" Kata Shibuki, pemimpin desa Takigakure
Shibuki memiliki mata hitam tinta dan memiliki rambut panjang berwarna coklat gelap. Dia juga memakai pelindung dahi yang melambangkan status shinobi-nya. Dia memakai celana abu-abu, kemeja hijau, dan sandal shinobi. Selain pakaiannya, ia memiliki bantalan bahu abu-abu di bahu kirinya dengan tali cokelat. Sebagai kepala desa Takigakure, Shibuki mengenakan jaket kimono kuning muda dan celana abu-abu muda dengan syal merah di lehernya dan haori pirus. Dia juga mengikat rambutnya di ekor kuda yang lebih rendah.
"Ha'i Shibuki-sama!" Jawab keempat shinobi didepannya yang terdiri dari dua jounin, satu Chuunin, dan satu ANBU. Semuanya memakai ikat kepala Konoha
Desain kantor pemimpin desa Takigakure tidak seperti lima desa besar. Berada di gubuk kayu kecil, yang dibangun di dekat beberapa pohon, yang memiliki tanda dengan kanji untuk Taki (滝, Taki, Secara harfiah berarti: Air terjun) di atas pintu masuk. Interior tampaknya agak sederhana, karena tidak mengandung banyak ruang atau perabot yang diperlukan, seperti meja atau kursi, dengan pemimpin desa duduk di panggung di lantai.
Flashh
Satu klon Naruto muncul tiba-tiba di ruangan dengan kilatan kuning membuat semuanya waspada
"Yo Shibuki, lama tidak bertemu eh!" Si pirang menyeringai melihat teman lamanya
"Naruto-san!" Teriak Shibuki yang langsung berjalan ke arah orang didepannya dan berjabat tangan
Keduanya telah bertemu di salah satu misi Naruto pada perjalanan dua tahun yang lalu dimana dia ditugaskan untuk membantu membersihkan para ninja pelarian yang menyamar sebagai pedagang untuk menyusup desa. Sebenarnya dari dulu mereka sudah kenal ketika tim 7 membantu anak dari pemimpin desa yang sah yaitu Shibuki itu sendiri melawan Suiren yaitu mantan gurunya.
Naruto menoleh ke empat ninja Konoha dan mengangguk yang diberi anggukan kembali. Menghadap Shibuki, dia mengeluarkan gulungan kecil yang ada di kantong ninjanya, dan menyalurkan chakra
Puffss
Tubuh rusak Kakuzu muncul dari gulungan yang membuat mata semuanya melebar
"I-ini!" Shibuki berkata tidak percaya melihat satu-satunya ninja pelarian rangking S dari desanya
"B-bagaimana bisa?" Dia mendongak melihat Naruto meminta penjelasan.
Beberapa menit kemudian semuanya mengerti dan Shibuki membungkuk berterima kasih untuk kesekian kalinya.
"Terima kasih atas semuanya, Naruto-san!"
Dia merasa seseorang menyentuh bahunya. Mendongak, dia melihat Naruto tersenyum
"Jangan pernah menyerah, ok Shibuki! Aku pergi dulu, sampai jumpa!"
Puffss
Shibuki tersenyum kecil sebelum dia menoleh untuk melihat keempat ninja Konoha yang masih terkejut dengan cerita ninja dari desa mereka, dilihat dari ekspresi mereka yang ternganga
"Aku tidak percaya Naruto-san sekuat ini! Aku tahu bahwa rumornya memang luar biasa. Tapi untuk bisa mengalahkan beberapa shinobi rangking S sendirian?" Jounin dari Konoha ini menggelengkan kepalanya "dia bukan manusia"
"Setuju!" Rekan timnya hanya mengangguk membuat pemimpin desa Takigakure keringat jatuh
"Yah, aku akan mendukung rencanamu sepenuh hati, Naruto-san. Perdamaian di dunia shinobi eh..sungguh pantas mimpi yang besar dari seseorang yang luar biasa sepertimu, Naruto-san"
-Yugakure-
-Di dalam Kantor Pemimpin Desa-
Hampir sama seperti Takigakure, desain interior Yugakure sangat sederhana dengan meja dan kursi di atas karpet hijau muda dan beberapa photo yang terpasang di sepanjang dinding di dalam ruangan.
Flashh
Sebuah kilatan kuning yang muncul secara tiba-tiba membuat pemimpin desa yang sedang bekerja dengan berbagai kertas di atas meja, Ryuu tiba-tiba berhenti dan mendongak untuk melihat siapa yang datang
"Halo Ryuu-san, bagaimana kabarmu?"
"Oh Naruto-san, silahkan duduk. Apa yang bisa aku bantu?"
Ryuu adalah seorang pria tua sekitar usia 56 tahun dengan rambut hitam lurus keputih-putihan panjang yang mencapai punggungnya, bekas luka sayatan di bagian pipinya, dan memakai baju kimono khas Jepang
Naruto hanya melakukan seperti yang dia lakukan ketika bertemu para pemimpin desa sebelumnya
Puffss
Sabit Hidan muncul dari gulungan yang membuat mata Ryuu melebar
"Hidan! B-bagaimana?"
Dan si pirang menjelaskan semuanya pada pemimpin desa yang menghela napas lelah dan mengangguk
"Terima kasih atas bantuanmu, Naruto-san! Yukigakure akan selamanya berutang budi pada Konoha!"
"Aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan, Ryuu-san. Aku pergi dulu!"
Puffs
Dan Naruto menghilang dalam asap
"Hidan! Kau bodoh. Aku harap tidak ada lagi manusia keji seperti dirimu lagi di dunia ini!" Katanya pahit
Dia masih merasa menyesal telah membiarkan anak itu untuk bebas berkeliaran belasan tahun yang lalu di seluruh negara Elemental membunuh dan memutilasi siapapun atas nama agamanya.
-Kembali dengan Naruto-
"Jangan bilang" Nagato kemudian menggeram "kau hanya percaya pada omong kosong yang diajarkan Jiraiya-sensei!"
Ekspresi Naruto berubah menjadi serius
"Aku memang seorang ninja, tapi aku juga tidak senaif itu untuk mempercayai bahwa hanya saling mema'afkan dan mempercayai satu sama lain, perdamaian akan terwujud. Tidak! Berguna ataupun tidak, percaya maupun tidak. Perdamaian tidak akan bisa dicapai hanya dengan kata-kata manis yang keluar dari mulut seseorang." suaranya menjadi pelan "Dunia ini telah mengalami terlalu banyak kebencian, Nagato. Hanya dengan meyakinkan musuhmu bahwa kau tidak akan menyerang bukan berarti kalian telah menjadi teman. Begitu juga dengan perdamaian."
"Lalu, apa yang akan kau lakukan? Kita berdua adalah sama-sama murid dari Jiraiya-sensei. Pemahamannya mengenai perdamaian terdapat celah besar yang tidak bisa diisi hanya dengan jika manusia memahami satu sama lain. Apa ideologimu tentang perdamaian? Apa yang akan kau perbuat selanjutnya, Naruto!" Teriak Nagato
Sebagai seseorang yang terlahir di desa penuh dengan peperangan sejak kecil, dia sangat hapal betul mengenai bagaimana rasanya hidup susah. Nagato adalah orang yang realistis. Dia melakukan apa yang dia inginkan berkaca dari pengalamannya sepanjang hidupnya. Nagato kecil mencoba setuju dengan pemahaman sensei nya, tapi apa yang dia dapat hanyalah kesengsaraan tak terhingga. Jadi untuk memperbaikinya, dia membuat pemahaman baru yang 'terinspirasi berat oleh seorang pria bertopeng putih' pada waktu itu.
Naruto mencengkeram tangannya erat, dia kemudian berbicara pelan sambil menghadap ke bawah
"Seperti cerita tentang pewaris dari Rikudou Sennin. Sang kakak, Indra percaya bahwa dengan kekuatan akan bisa menyebabkan perbedaan. Sedangkan sang adik, Ashura yakin bahwa perdamaian akan terwujud ketika manusia saling memahami dan mempunyai ikatan erat yang disebut sebagai cinta.
Kurama telah memberitahu Naruto tentang masa lalunya termasuk semua cerita tentang Rikudou Sennin dan pewarisnya.
"Aku!" Ekspresi si pirang berubah menjadi tegas "Tidak ingin berada di salah satu sisi itu!"
"Lalu apa yang kau inginkan, Naruto!" Teriak Nagato
"Tidak ada yang bisa kau lakukan selagi kau tidak memilih antara kedua hal itu! Dunia terhubung karena kedua hal yang saling bertentangan tidak bisa dipisah. Apa kau senaif itu-"
Perkataannya terpotong ketika Naruto didepannya berteriak
"Aku akan membuat jalanku sendiri! Kekuatan, cinta..tidak! Tapi dengan menggabungkan keduanya aku akan mencari dimana hasil akhirnya nanti!"
Mata Nagato melebar melihat siluet temannya yang sudah mati, Yahiko di tempat Naruto. Ekspresi si pirang kemudian melunak dan dia mulai berbicara pelan sambil menghadap ke atas, langit-langit di dalam pohon
"Perdamaian tidak bisa dicapai dengan hanya mengandalkan kekuatan, itu adalah pemikiran Danzou dan aku tidak akan meneruskan jalan itu! Sebaliknya, hanya dengan berbicara manis dan memahami satu sama lain seperti yang Hiruzen-Jiji lakukan tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan. Kekuatan dan cinta, aku akan menggunakan kedua hal ini di saat yang tepat tergantung kondisi dan akan membawa perdamaian di dunia ninja yang telah rusak ini!" Katanya tegas menatap mata Rinnegan Nagato
"K-kau! Yahiko!" Gumam Nagato kaget
Sesuatu tiba-tiba terjadi yang membuat si pirang tersentak dan menghadap ke kanan, dimana jauh kesana adalah wilayah rumahnya, Konoha.
"Ini gawat! Aku merasakan segel Hiraishin yang ku tanam di beberapa tempat di Konoha hilang! Apa telah terjadi sesuatu?" Naruto menyipitkan matanya
"Sebaiknya kita memeriksanya, Naruto!"
Si pirang mengangguk dan mereka berdua menghilang dalam kilat kuning
-15 Menit Sebelumnya-
-Di Konoha-
Warga desa sedang melakukan aktifitas mereka sehari-hari ketika ribuan makhluk putih muncul dari bawah tanah
"Apa ini" Teriak salah satu warga yang melihat makhluk asing tiba-tiba muncul
Slashh
Zetsu menusuk perut orang didepannya
"Ahhh!" Teriakannya berlalu selama beberapa detik sebelum dia berhenti dan jatuh ke tanah, mati
"Ahhh!"
"Lari!"
"Panggil Hokage-sama!"
Suara warga sipil yang panik dan perintah shinobi yang berlarian dan berusaha membunuh Zetsu yang memenuhi desa itu
-Sekarang-
Flassh
Uzumaki Namikaze Naruto telah tiba di desanya, tapi kali ini terdapat banyak api yang menjalar di beberapa bagian desa, orang-orang baik shinobi maupun warga sipil mati tergeletak di tanah, banyak makhluk putih yang tergeletak di tanah, dan para shinobi yang menjaga jarak satu sama lainnya, melemparkan pandangan kecuriga'an satu sama lain, dan terlihat waspada.
"Apa yang telah terjadi!" Teriak Naruto marah
"Naruto-sama! Kau harus pergi ke kantor Hokage sekarang! Ini adalah perintah Tsunade-sama!" Teriak salah seorang shinobi yang menyadari keberadaan si pirang
Naruto mengangguk dan shunshin ke kantor Hokage
-Kantor Hokage-
Seperti beberapa bagian desa yang lainnya, tempat bekerja pemimpin desa terbakar dan terlihat banyak warga desa yang tergeletak di tanah mati, darah mewarnai sepanjang bangunan. Ini adalah hal pertama yang Naruto lihat setelah menaiki tangga menuju kantor Hokage.
"Baa-chan!" Si pirang membuka pintu paksa dan langsung masuk ke dalam kantor.
Bulu kuduk sedari tadi yang berdiri memberitahunya sekarang..
Hinata Hyuuga tergeletak tak berdaya di lantai dengan Shizune dan Sakura yang berada disampingnya, kedua tangan mereka diselimuti chakra hijau tanda jurus medis. Terlihat ada lubang besar di perut Hinata yang mengeluarkan cairan merah darah terus menerus.
"Hinata-chan!" Naruto segera berlari ke arah putri kepala klan.
"Hinata-chan! Apa yang telah terjadi!"
Sakura memandang si pirang "Ribuan makhluk putih telah menyerang desa secara tiba-tiba beberapa saat yang lalu. Saat ini Tsunade-sama dan Komandan Jounin, Shikaku beserta pemimpin klan lainnya sedang mendiskusikan langkah selanjutnya di dalam kondisi krisis ini. Para shinobi dan ANBU sedang berusaha sekuat mungkin untuk membantu para warga sipil pergi ke tempat persembunyian darurat. Tapi" ekspresinya berubah menjadi sedih "mengingat makhluk putih dari laporan yang bisa merubah penampilannya sangat mirip bahkan chakranya menjadi seseorang yang kita kenal, aku rasa peluang mereka untuk bertahan hidup tidak akan besar"
"Zetsu!" Naruto menggeram mengingat perintah terakhir Pein saat itu
"Zetsu!" Teriak Pein tiba-tiba
Satu Zetsu putih muncul dari tanah disampingnya dalam sekejap dan berkata
"Apa sekarang saatnya, Pein-sama?"
Pein mengangguk "Jinchuuriki Kyuubi telah melebihi ekspektasiku. Lakukan sekarang!"
"Seperti yang Anda harapkan, Pein-sama" Zetsu putih tenggelam kembali ke dalam tanah
"Saatnya semua orang mengetahui tentang apa itu rasa sakit!"
"Sialan kau Pein!" Si pirang menggertakkan giginya marah
"Zetsu? Pein? Siapa mereka?" Pikir Shizune dan Sakura yang mendengarkan Naruto berbicara
"N-naruto-kun!" Lamunan Jinchuuriki Kurama bubar setelah mendengar suara rendah Hinata
"Hinata-chan! Apa kau baik-baik saja?" Naruto berkata cepat
"N-naruto-kun, aku senang kau akhirnya disini. Ma'afkan aku Naruto-kun, aku belum sempat untuk berterima kasih padamu karena telah menyatukan kedua cabang klan Hyuuga" suara Hinata semakin rendah dan semakin pelan dalam setiap perkataannya
"Hinata!"
Shizune kemudian mengangkat kedua tangannya yang bersinar hijau dan menggelengkan kepalanya sedih
"Ma'af Naruto-kun!"
"Hinata! Jangan mati disini! Meskipun kau telah mencapai mimpi keluargamu, kau punya impian selanjutnya, kan? Jangan menyerah Hinata!" Teriak Naruto
"N-naruto-kun, berikan aku tanganmu" Hinata berkata pelan.
Naruto menggenggam tangan Hinata erat yang membuatnya tersenyum
"Tangan N-naruto-kun yang telah mengalahkan ninja-ninja kuat, tangan N-naruto-kun yang penuh dengan hal yang baik" suaranya menjadi bisikan
"Impian keduaku adalah aku ingin berkeluarga denganmu, N-naruto-kun. A-aku..."
"mencintaimu"
Itu adalah kata terakhir Hinata sebelum dia memejamkan matanya dan tidak bergerak lagi
Teman sekelasnya yang selalu menyapa padanya, teman sekelas yang selalu mendukungnya dari belakang, teman sekelasnya yang selalu memerah ketika dia menatapnya. Hinata Hyuuga telah mati dalam genggaman tangan Uzumaki Namikaze Naruto.
"Hinata!"
Teriakan kesedihan mengguncang menara Hokage pada saat itu
-Sebelumnya di Ruang Dewan-
"Baiklah jika itu yang diputuskan, kalian segera berada di posisi masing-masing!" Kata Tsunade Senju tegas
"Ha'i Hokage-sama!"
"Ahhhhh!"
Teriakan kesedihan membuat semua orang yang berada dalam ruangan itu menoleh ke arah menara Hokage
"Suara apa itu? Naruto? Kau kah itu? Bukankah kau masih dalam misi?" Tsunade berpikir tak percaya sebelum dia berlari ke kantor Hokage untuk melihat apa yang sedang terjadi. Setelah berlari dengan cepat ke kantornya, darahnya menjadi dingin setelah melihat Naruto menghadap langit-langit, Shizune dan Sakura yang perlahan-lahan menjauhi si pirang, dan Hinata Hyuuga yang tergeletak tak bergerak di lantai
Krak
Lantai retak, perabotan yang ada diatas meja mulai jatuh, lantai berguncang
Whushhh
Angin yang muncul tiba-tiba membuat semua orang menutupi mata mereka
"Urgh!"
Tsunade berusaha menahan pijakannya dari aura chakra yang sangat kuat yang tiba-tiba diluncurkan oleh Jinchuuriki Kurama
"Zetsu!" Naruto yang diselimuti oleh jubah chakra oranye menggeram
"Aku akan membunuhmu sampai tubuh yang terakhir!"
Flashh
Dan dia menghilang dalam sekejap mata
-Di Dekat Kelima Patung Wajah Hokage-
"Tenang semuanya, tidak akan terjadi apa-apa selama kita tidak panik!" Kata Ebisu tegas kepada para shinobi dan warga sipil yang ketakutan. Tiga genin gugup berada di belakangnya. Mereka tadi berniat untuk membantu para warga sipi pergi ke bunker/ tempat persembunyian yang terletak di dalam pintu rahasia dibawah patung kelima wajah Hokage, sebelum salah satu dari shinobi menyerang shinobi lainnya dan mulailah kekacauan pada saat itu.
"Ebisu-sensei! Apa semuanya akan mati?" Konohamaru dibelakangnya yang ketakutan bertanya
"Ebisu-sensei! Apa Konoha bisa bertahan? Tanya Udon
"Sensei, aku takut.." Moegi merengek sambil memegang erat tangan Ebisu
"Jangan khawatir anak-anak! Hokage-sama dan yang lainnya pasti mempunyai rencana untuk bisa menyelesaikan masalah ini! Tetap berpegangan erat denganku, ok!"
Ketiga genin dibelakangnya mengangguk
"Yah aku harap begitu, tapi melihat musuh yang bisa mengubah tubuh mereka menjadi sekutu sendiri aku takut tidak banyak yang bisa kita lakukan, bahkan sensor sendiri tidak bisa membedakan chakra musuh!" Ebisu mengingat beberapa menit yang lalu ketika salah satu Chuunin Konoha yang mempunyai bakat sensor ahli tiba-tiba ditusuk dari belakang oleh warga sipil ketika dia sedang berkonsentrasi untuk menentukan lokasi musuh.
Pikirannya terbubarkan ketika tiba-tiba dia melihat kilatan kuning sebelum kepala warga sipil yang berambut coklat terbang dan dia jatuh ke tanah dan berubah menjadi Zetsu putih.
"Minato-sama!" Teriaknya tak percaya
"Mustahil! Dia bisa membedakan chakra musuh yang sedang menyamar? Tapi apa itu benar Minato-sama? Tapi kelihatannya dia lebih tinggi dan besar dibanding Minato-sama. Hanya ada satu orang yang berambut pirang bisa berlari secepat itu. Mungkinkah?" Matanya melebar setelah menyadari sesuatu
"Uzumaki Namikaze Naruto!"
Slashh slassh slashs
Tiga shinobi Konoha jatuh dan mati di tanah, memperlihatkan Zetsu putih
Slassh slassh slassh slashh
Empat lainnya mati
"Boss!" "Naruto-nii chan!" "Naruto-san!" Teriak tiga genin yang berada dibelakang Ebisu
Naruto yang sedang membantai Zetsu tidak berkata apapun. Sekali tangannya bergerak, pedangnya menarik darah. Dia saat ini hanya mempunyai satu tujuan, yaitu..
Membunuh Zetsu Putih sampai ke tubuh terakhir
Slashs slash slashs
Flassh
Slashs slashh slassh
Ini adalah yang semua warga sipil dan shinobi di seluruh desa yang masih hidup lihat. Setiap kilatan kuning terjadi, satu orang mati dan tubuh yang sudah matu berubah menjadi musuh mereka yaitu makhluk putih. Setelah semuanya selesai, Naruto akan berhenti dan pergi mencari Zetsu putih menyamar yang lainnya sampai habis.
-Beberapa Menit Kemudian-
"Ah ah ah"
Naruto yang diselimuti darah di seluruh tubuhnya terengah-engah kelelahan. Dia saat ini berada di didepan kantor Hokage setelah membunuh Zetsu yang terakhir dari ribuan, yang menyamar. Dengan memanfaatkan kemampuan pasif dalam mode Kurama nya saat ini yaitu bisa merasakan sifat negatif ditubuh sebuah makhluk, Naruto memburu Zetsu sampai yang terakhir.
"Bocah!" Tsunade bergumam tak percaya melihat pemandangan di depannya.
Dia dan bersama para Dewan telah membuat rencana untuk menahan ribuan Zetsu. Karena musuh mereka mempunyai kemampuan mengubah diri yang luar biasa bahkan ninja sensor sekalipun tidak bisa membedakannya, mereka telah sepakat untuk menahan pergerakan Zetsu dengan membuat setiap orang menjaga jarak satu sama lain/ social distancing, sementara itu secara bersama'an meminimalisir korban jiwa dengan bantuan panggilan Tsunade yaitu siput.
-Di Wilayah antara Takigakure dan Otogakure-
Sebuah kerangka dari makhluk yang telah lama mati terlihat dengan hutan-hutan yang lebat disekitarnya. Dua orang dewasa yaitu pria bermasker oranye dan makhluk berbentuk seperti bunga penangkap lalat setengah putih dan hitam sedang berjalan dengan santai memasuki ruangan pintu masuk yang notabene adalah dari kepala kerangka. Keduanya mengenakan jubah hitam dengan motif awan merah.
Salah satu dari mereka kemudian berhenti berjalan
"Tobi, aku merasakan Zetsu putih yang berada di Konoha telah mati sampai yang terakhir" kata Zetsu hitam yang berbicara
Tobi menyipitkan matanya
"Siapa yang berhasil membunuh semuanya?"
Zetsu memang bukan tipe tempur, tapi kemampuan uniknya yang bisa membuat kawan menjadi musuh sangatlah berbahaya. Untuk berpikir bahwa ada orang di luar sana yang bisa membunuh ribuan Zetsu sekaligus yang bisa menyamar sulit dipercaya!
"Aku hanya mengingat kilatan kuning dimana-mana"
"Naruto! Lagi-lagi kau mengagalkan rencanaku!" Tobi menggeram. Menoleh ke rekannya, dia bertanya
"Aku tidak punya pilihan lain. Apa kau telah mendapatkan apa yang aku minta, Zetsu?"
"Ini" Zetsu mengeluarkan sebuah gulungan kecil yang segera diterima oleh Tobi
"Kerja bagus, Zetsu" Zetsu hanya mengangguk
"Hehehe itu sangatlah mudah, ninja Konoha tidak sadar bahwa salah satu shinobi mereka yang aslinya adalah salah satu dariku yang menyamar, aku langsung membuka gulungan terlarang dan menyalin salah satu jurus dari sana!"
"Mereka tidak memperhatikan kita itu karena kekacauan yang terjadi bodoh!" Zetsu Hitam menggeram
"Hehe itu tidak mengubah fakta bahwa kita telah berhasil kan!" Zetsu Putih menyeringai
Zetsu Hitam hanya mendengus. Menoleh ke Tobi, dia bertanya
"Jadi apa yang kau lakukan sekarang, Tobi? Kenapa kau tidak pergi ke Nagato?"
Tobi menggertakkan giginya " Naruto kemungkinan besar akan pergi ke Nagato dan membunuhnya disana. Sedangkan untuk pertanyaan pertamamu aku benci mengakuinya, tapi aku tidak bisa mengalahkan Naruto yang sekarang. Tapi" ekspresinya menyeringai "Itu jika aku sendirian"
"Mari kita masuk Zetsu. Saatnya Uchiha yang legendaris bangkit dari tidur lamanya!"
"Ohh aku mengerti hehe kau licik sekali eh, Tobi"
"Tentu saja Zetsu, seorang ninja tidak akan bisa bertahan lama tanpa mempunyai rencana cadangan"
-Dengan Nagato-
Flashh
Kilatan kuning membubarkan lamunan Nagato yang mengingat masa lalunya. Menghadap ke depan, dia melihat si pirang yang marah
"Kenapa kau melakukan itu, Nagato?" Naruto menggertakkan giginya, dia berusaha menahan amarahnya yang meluap-luap melihat orang didepannya adalah sumber rasa sakitnya. Kemarahannya menjadi lebih ringan ketika melihat Nagato tersenyum sedih
"Itu benar, itu adalah kesalahanku, Naruto. Aku tidak bisa menahan rasa sakit sehingga aku menyalurkannya ke orang lain. Ini bukan yang Yahiko dan Konan inginkan" dia menggelengkan kepalanya malu "Aku telah gagal" Mendongak dan menghadap remaja di depannya, dia berkata
"Terima kasih telah mengingatkanku, Naruto! Tetaplah menjadi dirimu sendiri dan jangan berubah" ekspresinya berubah menjadi tersenyum sedih "aku ingin menanti perdamaian yang kita semua inginkan, tapi sayangnya mungkin aku sudah tidak ada lagi disini"
"Naruto! Ambil kedua mataku sebelum Tobi mengambilnya nanti cepat atau lambat. Sebenarnya Invasi Zetsu ke Konoha telah direncanakan olehnya. Hati-hati dengan orang itu, dia mengetahui tentang segalanya." Nagato berbicara dengan serius
"Nagato! Kau..jangan-jangan.."
Nagato membentuk dua segel tangan berurutan yaitu 'ram' kemudian 'ular'
"Gedo: Rinne Tensei No Jutsu (Jalan Luar - Saṃsāra Teknik Kehidupan Surgawi)"
Tubuh Nagato mulai bersinar, rambutnya mulai memutih, dan darah mulai keluar dari kedua hidungnya
-Di Konoha-
Sesosok makhluk putih besar campuran hijau sedikit berbentuk kepala tiba-tiba muncul di bangunan yang telah hancur, ditengah-tengah Konoha. Makhluk ini membuka mulutnya sangat lebar dan mengeluarkan ribuan chakra hijau berbentuk seperti kayu sepanjang satu meter dari mulutnya
Splash
Satu chakra hijau menabrak pria berusia pertengahan 30 an yang tergeletak di jalan membuatnya berkedut dan menggeliat. Beberapa detik kemudian, dia membuka matanya, mencoba posisi duduk dan berdiri
"Ahhhhh tou-san!" Seorang gadis tiba-tiba memeluk pria itu sambil menangis terisak-isak
"Kau kembali hidup!"
Splashh splash splash
Splash splash splashh
Splashh splash splash
Splash
Beberapa chakra hijau masuk ke kantor Hokage dan mengenai penghuni yang tergeletak disana, salah satunya adalah Hinata Hyuuga
"Urgh, dimana aku? Naruto-kun!" Gumam anak pemimpin klan ini sembari berusaha mengubah posisinya untuk duduk
"Hinata! Hinata-san!" Shizune dan Sakura berteriak gembira sambil memeluk Hinata yang masih bingung atas pergantian peristiwa
"Apa yang terjadi?" Pikirnya bingung
"Mustahil, mereka semua hidup kembali?" Tsunade Senju berkata tidak percaya. Dia saat ini menyaksikan kejadian tidak masuk akal ini dari atas menara Hokage
"Aku tidak menyangka kau berhasil melakukannya, bocah!" Pikirnya tersenyum kecil mengingat beberapa saat yang lalu
-Flashback On-
Ah ah ah
Naruto yang kelelahan mencoba mengambil napas dalam-dalam setelah membantai ribuan Zetsu Putih
"Bocah! Jangan terlalu memaksakan diri. Kau tidak perlu bertarung sendirian!" Teriak Tsunade yang segera memghampirinya dan mencoba menyembuhkannya.
Naruto menggelengkan kepalanya "Tidak Baa-chan, ini adalah tugasku sebagai shinobi. Tapi.." Menoleh ke sekelilingnya, dia melihat banyak orang yang menangis karena telah kehilangan orang yang mereka sayangi
"Aku masih gagal" gumamnya sedih
"Naruto..kau tidak bisa menyelamatkan semua orang" kata Tsunade lembut
Naruto meringis tapi tetap menerima kenyataannya. Memikirkan kembali peristiwa ini, dia menggertakkan giginya
"Nagato! Kenapa kau melakukan hal keji semacam ini!"
Naruto mendongak dan melihat Tsunade dengan serius
"Aku akan pergi ke pelaku dari semua ini, Baa-chan!"
Flashh
Dan dia menghilang dalam sekejap
-Flashback Off-
Tsunade tersenyum melihat orang-orang yang dia pimpin sekarang telah menjadi bahagia. Renungannya terganggu setelah melihat ANBU yang tiba-tiba membungkuk didepannya
"Tsunade-sama! Tim Alpha telah kembali dan mereka ingin menemuimu secara langsung sekarang!"
Tsunade mengangguk "Terima kasih, kau boleh pergi sekarang!"
"Ha'i Hokage-sama!"
-Sebelumnya dengan Tim Alpha-
Keempat sosok sedang berlari dengan kecepatan penuh menuju ke desa tertentu. Melihat bahwa gerbang desa familiar telah terlihat, mereka meningkatkan kecepatan dan tiba di Konoha dalam beberapa detik
Sayangnya..
Apa yang mereka lihat tidak sesuai dengan apa yang mereka bayangkan
"Apa yang sedang terjadi disini!" Pikir Kakashi melihat bangunan terbakar dimana-mana yang sedang dipadamkan oleh para shinobi menggunakan jurus air, mayat makhluk putih yang tergeletak dimana-mana, dan para warga desa yang saling memeluk dan menangis senang
"Apa yang telah kami lewatkan?" Pikirnya keringat turun melihat pemandangan didepannya
-XxX-
Saatnya membalas komentar;
1. BelumLogin | Well cerita ini akan berakhir pada beberapa chapter lagi. Ok gan, terima kasih karena meluangkan waktumu untuk memberikan saran. Terima kasih telah berkomentar
2. 2429e | Haha siap, terima kasih telah berkomentar
3. woodpackersoelazarus12 | Haha siap, terima kasih telah berkomentar
4. Sona-chan DXD | Well kamu bisa melihatnya sekarang hehe. Yup Zetsu Hitam akan mempunyai peranan penting nantinya
5. Guest/Tamu | Haha ok gan. Terima kasih telah berkomentar
6. reyvanrifqi | Haha siap, terima kasih telah berkomentar
7. Guest/Tamu | Haha siap, terima kasih telah berkomentar
8. Gisna | Haha siap, terima kasih telah berkomentar
9. Yuhuu | Haha siap, terima kasih telah berkomentar
10. Skillet | Maksudnya bagaimana ya? Coma= tidak sadar gitu? Terima kasih telah berkomentar
Buku Bingo
Nama Asli: Naruto Uzumaki (Jinchuuriki Kyuubi)
Judul: The Grey Beast Of Konoha
Silsilah: Ayah; Minato N. (Hokage Keempat). Ibu; Kushina U. (Jinchuuriki Kyuubi yang sebelumnya)
Desa: Konoha
Affinitas elemen: Mahir dalam pengguna'an semua elemen (Fuuton, Suiton, Raiton, Doton, Katon)
Jurus yang diketahui: Terlihat menggunakan setiap jurus elemen tingkat tinggi, Rasengan dan variasinya, Klon bayangan dan variasinya, Pemanggil klan Ular yang terbaru
Kemampuan yang lain:
Taijutsu level atas (murid dari The Green Beast of Konoha). Kenjutsu level atas (murid dari Blade Queen of Konoha), mengalahkan Zabuza M. (Iblis dari Kirigakure) dan pernah beradu pedang dengan Kisame H. (Monster dari Kirigakure) .
Penguasaan bukijutsu level atas. Terlihat sangat terampil dengan menggunakan shuriken, kunai, kawat ninja, dsb
Meskipun tidak pernah terlihat menggunakan genjutsu, tapi dikatakan bahwa dia bisa menghilangkan setiap genjutsu yang diaktfikan padanya
Level ahli Fuinjutsu
Rangking: S
Perintah: Pendekatan level ekstrim. Hati-hati ketika bertarung dengannya. Jika tidak mempunyai rencana apapun lebih baik lari
Pembaruan: Info ini adalah satu tahun yang lalu dalam arti penulis buku ini tidak tahu seberapa kuat Naruto sekarang
1. Oh ya aku lupa untuk menambahkan, bahwa sumber catatan dari beberapa penampilan karakter aku mengambilnya dari Xianb fandomwiki selain Narutofandomwiki khusus pada chapter sebelumnya
2. Desain Yugakure (Desa Tersembunyi di Air Panas) dan karakter Ryuu, pemimpin desa itu adalah karanganku sendiri karena aku tidak mendapatkan informasi mengenainya di Narutofandomwiki maupun website lain di internet
Sōdotekunikku: 9-Biki no dōbutsu (Teknik pedang: Sembilan Binatang)
Saisho no tekunikku: Raion no gōon (Teknik pertama: Raungan Singa) Naruto menyelimuti pedangnya dengan chakra angin sebelum dia melakukan sekali tebasan yang membuat chakra angin tajam setinggi 5 meter berbentuk bulan sabit
Daini no tekunikku: Sumatorataigāsukuratchi (Teknik kedua: Cakaran Harimau Sumatra) Versi peningkatan dari teknik pertama. Naruto melakukan tebasan 3 kali berturut-turut
3-Banme no shuhō: Doku hebi no kōgeki (Teknik ketiga: Serangan Ular Berbisa) Naruto menusuk lurus mengeluarkan arus chakra angin tajam seperti tombak sepanjang 2 meter
4-Banme no tekunikku: Zō no futtoresuto (Teknik keempat: Pijakan Kaki Gajah) Naruto menusuk tanah dibawah mengeluarkan semburan chakra angin tajam dengan radius 15 meter disekitarnya karena chakranya adalah milik Naruto jadi dia tidak terpengaruh
5-Banme no tekunikku: Supurintochītā (Teknik kelima: Sprint Cheetah) Naruto menggunakan shunsin berturut-turut (kecepatannya seperti Shisui si teleporter/ Shunsin No Shisui) untuk mengalahkan lawannya dengan pedang bersinar chakra angin),
Dairoku no tekunikku: Kujaku dansu (Teknik keenam: Tarian Burung Merak) Naruto meliuk-liuk seperti berdansa untuk mengalahkan lawannya
Dai nana tekunikku: Komodopoizun (Teknik ketujuh: Racun Komodo) Naruto berputar 360° dan melepaskan aliran chakra angin tajam dari pedangnya yang mengakibatkan kerusakan parah disekitarnya
Dai hachi no tekunikku: Tori no rakuen no oto (Teknik kedelapan: Suara Burung Cendrawasih) Naruto menggetarkan pedangnya dengan cara memutari ke depan tangan kanan 360°dengan menggunakan chakra angin yang mengakibatkan suara nyaring keras, bertujuan untuk membuat lawan lengah, bahkan bisa menghancurkan daun telinga lawan yang dekat jika digunakan dengan frekuensi tertentu (Terinspirasi dari Melody Arm Dosu)
Dai kyuu no tekunikku: Jawa no sai no tsuno no kōgeki (Teknik kesembilan: Serangan Tanduk Badak Jawa) Naruto mengisi tenaga yang diperlukan untuk teknik terakhir ini sebelum dia berlari lurus dan menyelesaikan musuhnya dengan sekali tebasan
Note
Fuuton: Shuriken Kage Bunshin No Jutsu (Elemen Angin: Teknik Klon Bayangan Shuriken) Rangking A. Pengguna harus minimal mempunyai penguasaan elemen angin tingkat Kage. Dengan menyalurkan shuriken dengan chakra angin dan menggabungkannya dengan jurus Shuriken: Kage Bunshin No Jutsu, efek yang ditimbulkan akan menjadi merusak karena sisi tajam shuriken lebih ditajamkan lagi dengan elemen angin. Pengguna yang diketahui adalah Naruto U.N.
Shikigami No Mai (Tarian Kertas Shikigami) Rangking B. Dengan mengubah chakra-nya menjadi kertas, Konan mengubah tubuhnya (dan pakaiannya) menjadi banyak lembaran kertas; kreasi awal dan penyebaran makalah dapat memikat lawan. Konan kemudian mengontrol dan membentuk kertas menjadi berbagai hal, seperti tombak untuk diserang, kupu-kupu origami untuk memata-matai, dan klon untuk tujuan tambahan. Ia dapat membuat sayap kertas di punggungnya untuk terbang (meskipun ia bisa terbang tanpa itu) dan menggunakannya untuk menembak kertas dengan sukses yang cepat. Dia juga bisa membungkus sasarannya di atas kertas, membatasi gerakan mereka dan membuat mereka sesak napas
Doton: Doryuheki (Elemen Bumi: Gaya Dinding Bumi) Rangking B. Teknik ini memungkinkan pengguna untuk membuat dinding pelindung dari bumi. Salah satu metode melakukan ini adalah bagi pengguna untuk mengubah chakra di tubuh mereka menjadi bahan tanah yang mereka ludahkan dari mulut mereka; semakin terampil pengguna, semakin besar volume bumi yang bisa dibuat. Bumi dengan cepat menumpuk menjadi dinding pertahanan, menghalangi serangan yang masuk. Meskipun bahan berlumpur itu padat dengan sendirinya, ia lebih jauh diperkuat dengan lapisan chakra, membuatnya lebih tahan terhadap api dan air daripada yang seharusnya
Doton: Doryuudan No Jutsu (Elemen Bumi: Bumi Naga Rudal) Rangking A. Setelah mendirikan dinding bumi maupun menjebak lawan dalam lumpur. Pengguna membuat menyerupai kepala naga dari dalam bumi yang meluncurkan bola lumpur dari mulut ke lawan
Kami Shuriken (Kertas Shuriken) Rangking D. Teknik yang terdiri dari menggunakan chakra untuk mengeras dan membentuk kertas menjadi shuriken. Konan dapat melipat kertas shuriken menjadi bentuk yang berbeda, termasuk bentuk bintang empat yang normal dan bentuk yang lebih mirip kunai. Dalam manga, bentuk terakhir tidak berputar seperti shuriken. Di anime, shuriken berputar terlepas dari bentuknya
C0 (Seni Pamungkas/Sejati) Bentuk tertinggi dari tanah liat peledak Deidara ("Seni Sejati" -nya (究 極 芸 術, Kyūkyoku Geijutsu), C0 adalah teknik bom bunuh diri yang digunakan sebagai upaya terakhir. Deidara mengungkapkan mulut di dadanya, yang dijahit. Setelah membuka jahitannya, Deidara memberinya bola tanah liat besar. Mulut di dadanya memiliki koneksi langsung ke jantungnya sehingga sejumlah besar chakra terbentuk. Ia kemudian memijat chakra langsung dari garis meridian jantung dan terus melakukannya tanpa henti hingga saat ledakan. Chakra ledaknya kemudian memanifestasikan dirinya dalam nadinya, mengalir melalui tubuhnya. "Vena" ini kemudian mengembun menjadi bola yang perlahan-lahan retak terbuka dan meledak, menghasilkan ledakan unik yang mencakup radius ledakan sepuluh kilometer.
Gakido (Jalan Preta 餓鬼道, Gakidō) memberi pengguna kemampuan untuk menyerap chakra dalam bentuk apa pun. Pein menyalurkan Jalan Preta melalui mayat seorang shinobi ini terutama bersifat defensif karena mampu menyerap chakra dari seorang individu melalui kontak fisik. Selain itu, Jalan Preta mampu menyerap teknik berbasis ninjutsu yang berbasis chakra atau chakra murni, sehingga membatalkan efeknya. Ini dilakukan dengan membentuk penghalang di seluruh tubuh pengguna, memungkinkan mereka menyerap serangan dari semua arah.
Jigokudo (Jalan Naraka) Memberi pengguna dua kemampuan utama: interogasi dan pemulihan dengan menggunakan the Raja Neraka. Pein menyalurkan kekuatan Jalan Naraka melalui tubuh seorang imam. Kemampuan Jalan Naraka memanfaatkan Raja Neraka dengan berat. Raja Neraka adalah kepala besar yang tumbuh keluar dari tanah dikelilingi oleh api ungu. Itu juga memiliki Rinnegan serta bidang visi bersama bersama panggilan lainnya.
Ningendo (Jalan Manusia 人間道, Ningendō) memberikan pengguna Rinnegan kemampuan untuk membaca pikiran target apa pun dengan meletakkan tangannya di kepala atau dada target dan menarik keluar jiwa dari tubuh. Meskipun memberikan intel dengan mendapatkan rahasia yang dijaga dengan baik, teknik ini pasti membunuh target. Dalam Canon, Nagato menyalurkan kekuatan Jalur Manusia melalui mayat seorang shinobi Takigakure.
Gedo: Rinne Tensei No Jutsu (Jalan Luar - Samsara Teknik Kehidupan Surgawi) adalah reinkarnasi ninjutsu yang digunakan melalui Jalan Luar, yang dapat memasukkan kehidupan baru ke dalam tubuh orang mati dengan imbalan kehidupan pengguna sendiri. Ketika teknik ini diaktifkan, Raja Neraka muncul dari tanah dan melepaskan jiwa-jiwa yang telah mati dari mulutnya. Jiwa-jiwa ini dapat dipanggil kembali bahkan dari persimpangan antara kehidupan dan akhirat, dan kemudian dikembalikan ke tubuh mereka yang diremajakan. Keterbatasan pasti dari teknik ini tidak diketahui, tetapi pada satu kesempatan, itu mampu membangkitkan kembali sejumlah besar individu yang baru saja meninggal. Saat menggunakan teknik ini, kastor sangat lemah; misalnya, rambut Nagato memutih karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya. Pada akhirnya, setelah teknik ini selesai, pengguna akan mati.
Ingat guys, kebanyakan penampilan karakter dan semua penjelasan jurus di cerita ini aku menyalinnya dari Narutofandomwiki dan .com , sisanya aku yang mengarang sendiri. Sulit untuk mendeskripsikan penampilan karena aku tidak pandai dalam hal desain:v
Rangking profil individu menurut penulis yang diketahui dari chapter pertama sampai chapter terakhir/ ini dalam seni ninja secara keseluruhan
Genin (Rangking C)= Mayoritas angkatan Konohamaru, Zetsu putih
Chuunin (Rangking B) = Kiba, Hinata, Shizune, Ino, Chouji, Mayoritas Ninja Akar, Karui, Omoi
Jounin (Rangking A- sampai A+)
Jounin Khusus/ Tokubetsu Jounin (A-) = Rock Lee (Tanpa Gerbang Aktif), Tenten, Keempat ninja elit Orochimaru, Shibuki, Samui
Jounin (A) = Asuma S., Kurenai Y., Yugao U, Sakura H., Shikamaru N., Neji H., Shino A., Torune A., Fuu Y., Shibi A., Tsume I., Choza A., Shikaku N., Inoichi Y., Hiashi H., Zetsu Hitam (bisa menggunakan Mokuton), Ryuu,
Jounin Elit (A+)= Kakashi H.(tanpa Mangekyou), Maito Gai (tanpa Gerbang Aktif), Kimimarou, Guren, Ebisu, Hidan
Kage (Rangking S)
Kage Rendah= Ketiga Sannin (tanpa mode Sennin), Kabuto segel kutukan level 3, Hashirama S. (Edo Tensei tidak full kekuatan ketika invasi) , Tobirama S. (Edo Tensei tidak full kekuatan ketika invasi), Gaara,
Kage Menengah= Kisame H. (Tanpa fusion dengan Samehada), Itachi U.(tanpa Mangekyou), Kakuzu, Mei T. Mizukage Kelima, Oonoki Tsuchikage Ketiga, Sasori U., Deidara
Kage Tinggi= Hiruzen S., Sasuke U. (Segel Kutukan Level 2 Aktif+ Mangekyou Sharingan), Danzo (Izanagi Aktif), Killer B, Ay Raikage Keempat, Nagato U., Minato N.
Di atas Kage (Rangking SS)= Naruto Uzumaki Namikaze (Mode standar)
Jauh di atas Level Kage (Rangking SSS)= -akan segera hadir pada beberapa bab berikutnya
Karakter yang lebih tinggi dalam rangking level shinobi bukan berarti dia akan selalu menang melawan karakter dibawahnya, tidak! Pertarungan itu sangat fleksibel maksudnya didasarkan pada lingkungan, kesiapan petarung, keadaan mental dan tubuh, dsb
Have a Good Day
