The Joker

Disclaimer : Yang pasti bukan punya saya
Rated : M
Warning : Typo (s), Miss Typo (s), AU, alur berantakan, OOC, Bahasa gak baku, Isekai..
Pairing : ?


Don't like Don't Read!

.

.

Summary : Dia adalah pemilik dari kekuatan yang tidak pernah tercatat oleh sejarah, memilih untuk melindungi umat manusia dari gangguan makhluk supranatural.

.

.

Chapter 2

Setelah dihadang oleh gadis bermarga Gremory dan kelompoknya. Naruto kembali melanjutkan perjalanannya yang tertunda untuk segera kembali ke ruang kelas, tanpa ia sadari bahwa kelompok Gremory tersebut masih memperhatikan dirinya dengan intens sebelum sang gadis memutuskan untuk mengajak mereka semua kembali ke ruang club dimana ia dan kelompoknya gunakan sebagai markas mereka.

'Gadis itu tidak mengenal kata menyerah huh?' Tanya suara tersebut.

'Jangan bercanda, dia tidak akan pernah menyerah sebelum ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Itu sudah menjadi sifat alami dari semua iblis' Balas naruto.

'Kau benar. Lalu bagaimana menurutmu sekarang? Apakah kita akan pergi menemuinya atau kita akan membiarkannya?' Tanya suara itu lagi.

'Kita akan menemuinya selepas pulang nanti, aku tidak ingin selalu di ganggu oleh mereka' Balas Naruto.

Setelah melakukan percakapan singkat dengan sesuatu yang ada di dalam dirinya, tibalah Naruto di depan pintu ruang kelasnya yang terdengar sangat gaduh. Bahkan suara kegaduhan yang ada di dalam masih bisa terdengar sampai ke luar kelas, beruntung saat ini masih jam istirahat. Karena jika tidak maka sang ketua osis dan wakilnya sendiri yang akan langsung turun tangan untuk menghukum kelas mereka, dan jika itu terjadi Naruto tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada mereka mengingat bahwa Tsubaki tadi sempat memberitahunya bahwa ia dan Sona menjabat sebagai ketua osis dan wakil ketua osis. Yang dimana ia sudah tahu bagaimana sifat Sona dan kekasihnya jika sudah memberikan hukuman.

Sesaat setelah ia membuka pintu, kegaduhan yang sebelumnya terdengar bahkan sampai luar seketika terhenti karena semua memfokuskan pandangan mereka pada dirinya. Naruto pun menghela nafas sejenak sebelum kembali melangkahkan kakinya menuju kursinya yang terletak persis disamping kursi milik Tsubaki yang saat ini pemiliknya belum kembali dari ruangan osis, menghiraukan tatapan kagum milik para gadis dan tatapan membunuh dari para laki-laki dikarenakan kejadian sebelumnya yang dimana dirinya bersikap kasar pada salah satu duo great Onee-sama. Naruto yang telah sampai di kursi miliknya langsung segera menaruh kepalanya berniat untuk tidur karena menurutnya pelajaran selanjutnya tidak ada yang menarik sama sekali.

SKIP TIME

.

.

"Naruto-kun bangun, sudah waktunya pulang" Ucap Tsubaki yang berusaha membangunkan Naruto.

"Hmm, sebentar lagi kaa-san" Igau Naruto.

"Ayo bangun, apa kau ingin menginap di sekolah?" Tanya Tsubaki sambal menarik pipi sebelah kiri Naruto

"Hoam, kemana semua orang?" Tanya Naruto yang masih belum sadar jika sudah waktunya pulang.

"Semua orang sudah pulang dari tadi Naruto-kun. Huft, tidak kusangka membangunkanmu adalah hal yang sulit. Bahkan sensei sampai menyerah Ketika berusaha membangunkan mu saat jam pelajaran tadi" Ucap Tsubaki sambal menghela nafas.

"Maaf Tsubaki-chan, aku juga tidak menyangka jika tidurku ternyata sepulas tadi" Balas Naruto.

"Sudahlah, ayo kita pergi. Kau sudah ditunggu oleh Kiba-san dari tadi" Ucap Tsubaki.

"Ha? Untuk apa pangeran sekolah menunggu murid baru sepertiku? Tanya Naruto sambil berjalan keluar.

"Bukannya kau sudah berjanji pada Gremory-san untuk menemuinya diruang club setelah pulang sekolah?" Tanya Tsubaki mengingatkan.

"Dari mana kau tahu hal itu?" Tanya balik Naruto sambil menghentikan langkahnya.

"Tadi Kiba-san memberitahu ku, dan aku bilang kepadanya untuk menunggu karena aku akan membangunkan mu" Jelas Tsubaki.

"Aku tidak pernah berjanji padanya. Tapi mungkin aku memang harus segera menemuinya dari pada dia terus menggangguku saat di sekolah" Balas Naruto.

"Kalau begitu aku akan pergi menemanimu" Ucap Tsubaki sambil menyusul Naruto yang sudah lebih dahulu berjalan keluar.

Ketika di luar mereka bisa melihat seseorang berambut pirang yang sudah menunggu mereka sambil terus memasang ekspresi tersenyum, yang justru membuat Naruto sedikit kesal melihatnya.

"Ah Naruto-kun, aku mendapat perintah dari buchou-"Ucap pemuda yang memiliki warna rambut yang sama dengan miliknya.

"Tidak usah berbasa-basi Kiba, langsung saja pada intinya. Lagipula kau sudah tau kalau aku sudah malas untuk berurusan kembali dengan majikan merah mu" Potong Naruto dengan kesal.

"Tentu, Naruto-kun. Kalau begitu mari, akan kutunjukan jalannya" Balas pemuda tersebut yang bernama Kiba.

Dengan begitu, Kiba memimpin jalan menuju ruang club ORC yang mana merupakan markas milik mereka. Selama perjalanan tidak ada satupun dari mereka yang berbicara yang membuat suasana perjalanan terasa sangat canggung.

.

.

Ketika sampai mereka dapat melihat sebuah bangunan tua yang luarnya terdapat tanaman merambat di beberapa tempat, tapi ketika mereka masuk kedalam. Kondisi di dalam sangatlah berbanding terbalik dengan apa yang ada di luar, mereka disambut dengan ruangan bergaya eropa dengan beberapa hiasan yang tampak sangat mahal yang ada di beberapa sudut ruangan. Dia dapat melihat gadis Gremory tersebut duduk di kursi yang di khususkan untuk dirinya yang tampak berbeda dengan anggota yang lain, ia juga dapat melihat anggota lainnya yang sudah duduk di sofa yang saling berhadapan dengan sebuah meja yang terletak di tengahnya.

'Tidak kusangka apa yang ada di dalam tidak sesuai dengan yang diluar' Ucap suara tersebut

'Tentu saja, penampakan luar bangunan ini hanya untuk memberikan kesan bahwa gedung ini sudah tidak terpakai supaya para manusia biasa tidak mendekat ke bangunan ini' Balas Naruto.

"Selamat datang di ruang klub ku Namikaze-kun" Sambut Rias dengan disertai senyuman menggoda.

"Tidak usah basa – basi lagi Gremory, katakan saja apa yang kau mau" Balas Naruto.

"Hei! Jaga ucapan mu pada Rias buchou" Bentak seorang pemuda berambut coklat dengan model rambut seperti Tsubasa.

"Tutup mulutmu, aku tidak bicara padamu ero gaki" Balas Naruto dengan nada tajam.

"Apa katamu?" Ucap pemuda tersebut yang telah mengeluarkan gauntlet berwarna merah dan bersiap untuk menyerang kearah Naruto.

"Apa perkataan ku kurang jelas? Ataukah karena di otak mu hanya berisi sesuatu yang cabul maka dari itu kau tidak mengerti perkataan ku?" Balas Naruto dengan nada menghina.

"Kurang ajar!, akan ku buat kau menyesal sialan!" Jawab pemuda tersebut sambil menerjang kearah Naruto bersiap untuk memukulnya.

Seet..

"Sebaiknya kau tidak melakukan itu Hyoudou Issei, ingat kau masih ada di dalam wilayah sekolah. Segala bentuk kekerasan dilarang di akademi Kuoh." Ucap Tsubaki sambil menodongkan sebuah Naginata di depan leher pemuda tersebut.

"Hentikan Issei-kun. Tsubaki-san aku harap kau mau memaafkan kelakuan dari pionku, dan untuk Namikaze-kun duduklah dulu. Aku hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan " Ucap Rias.

Naruto pun menepuk Pundak Tsubaki dan tersenyum padanya, lalu segera duduk ditempat duduk yang tersedia di ikuti dengan Tsubaki yang juga duduk disampingnya.

"Silahkan diminum tehnya" Ucap seorang perempuan yang memiliki bentuk tubuh yang sama seperti Rias.

"…"

"Terima kasih Akeno-san" Ucap Tsubaki.

"Sama-sama" Balas Akeno.

"Baiklah, pertama-tama ada keperluan apa sampai wakil ketua osis menemui diriku?" Tanya Rias.

"Aku tidak memiliki keperluan apapun dengan mu Rias-san, aku datang hanya untuk menemani Namikaze-kun"

"Kalau begitu baiklah. Namikaze-kun, siapa dirimu sebenarnya?" Ucap Rias dengan nada yang serius.

"Apa yang kau maksud? Aku adalah Namikaze Naruto, murid yang baru pindah hari ini" Jawab Naruto sambil tersenyum.

"Bukan itu yang kumaksud, yang kumaksud adalah siapa jati dirimu sebenarnya" Tanya Rias kembali.

"Memangnya penting siapa aku?" Tanya balik Naruto.

"Jawab saja pertanyaan Rias buchou pirang brengsek" Balas Issei yang semakin kesal dengan sifat Naruto yang main-main.

"Hei Issei, aku juga pirang bodoh" Jawab Kiba yang kesal karna merasa tersinggung dengan perkataan Issei, meskipun ia tahu kalimat itu buka ditunjukan untuknya tapi setidaknya warna rambutnya juga pirang.

"Eh? Maafkan aku Kiba, aku tidak bermaksud mengatai dirimu" Ucap Issei dengan rasa bersalah.

"Hahaha, ternyata kau memiliki pion yang sangat bodoh Rias" Tawa Naruto seketika pecah saat melihat kebodohan dari Issei.

"Apa maksudmu Namikaze-kun?" Tanya Rias dengan nada tidak suka.

"Yah, awalnya aku hanya mengira bahwa dia hanyalah orang yang kelebihan nafsu, tapi tidak kusangka ternyata dia juga sangat bodoh" Jelas Naruto dengan seringai yang tertampang di wajahnya tanpa menghiraukan wajah Issei yang memerah karena menahan amarah begitu pula dengan anggota yang lain.

"Cukup Namikaze-kun, aku mengundangmu kemari karena aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Tapi jika kau terus – menerus menghina dan merendahkan keluargaku, aku tidak akan memaafkan mu" Ucap Rias.

"He? Begitukah sifatmu yang sekarang Rias Gremory? Tidak kusangka bahwa Rias Gremory, adik dari Sirzech Lucifer memiliki sifat yang peduli kepada para budaknya" Tanya Naruto.

"Apa maksud mu?" Tanya balik Rias.

"Bukan-"

Wush..

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, secara tiba – tiba api berkobar di sudut ruangan tersebut yang tak lama memunculkan sebuah kelompok berisikan satu orang pria yang dimana sisanya ialah perempuan.

"Sudah lama sekali sejak aku menginjakan kaki ku di bumi, dan bagaimana kabarmu wahai Rias sayang?" Ucap sang laki – laki yang memiliki penampilan seperti berandalan.

"Sudah berapa kali aku beritahu kepadamu Riser. Jangan pernah kau memanggilku sayang! Dan aku tak sudi jika harus bertunangan dengan mu" Ucap Rias dengan amarah yang terlihat jelas di wajahnya.

"Dengarkan aku Rias, aku tidak peduli kau setuju atau tidak tentang pertunangan ini. Karna pertunangan ini sudah diatur oleh para tetua untuk mempertahankan garis keturunan iblis murni yang sudah berkurang" Ucap Riser yang seolah – olah terpancing oleh perkataan Rias.

"Aku juga tidak peduli dengan garis keturunan yang kau sebutkan itu Riser! Aku hanya ingin menikah dengan orang yang aku cintai, dan orang itu bukanlah kau." Balas Rias.

"Dengarkan aku jalang! Aku tidak peduli jika harus membakar seluruh orang di ruangan ini termasuk manusia itu, jika itu bisa membuat mu jatuh ke pelukan ku, dan aku tidak akan memaafkan dirimu jika kau mencoba menghancurkan harga diri klan Phenex" Bentak Riser sambil memegang dagu Rias dan berusaha mencium bibirnya.

"Lepaskan tangan kotormu dari Rias buchou dasar Yakitori" Ucap Issei tiba – tiba.

"Diamlah iblis rendahan, kau tidak punya hak untuk ikut campur dalam urusan klan bangsawan" Cela Riser.

"Lagipula siapa dirimu? Sampai – sampai kau ikut campur dalam urusanku?" Tanya Riser.

"Aku? Aku adalah pion dari Rias buchou yang akan menjadi raja harem suatu saat nanti, dan aku tidak akan memaafkanmu jika kau berani menodai Rias buchou" Balas Issei yang sudah mengeluarkan gauntlet miliknya.

"Raja harem?" Tanya Riser memastikan sambil melepaskan tangannya dari dagu milik Rias.

"Huft, itu adalah mimpinya" Jawab Rias sambil menghela nafas.

"Hahahaha, hei iblis rendahan. Aku tidak tau jika kau sangat lucu, mana mungkin iblis rendahan sepertimu bisa menjadi seorang raja harem" Ucap Riser sambil berjalan ke arah kelompoknya dan memegang dagu seorang perempuan yang memiliki rambut berwarna ungu.

"Apa katamu?!" Geram Issei.

"Sampai kapanpun kau tidak akan pernah bisa menjadi raja harem karena dirimu hanyalah iblis rendahan, berbeda denganku yang memiliki satu set bidak yang berisikan para perempuan cantik. Inilah yang membedakan dirimu dengna diriku, bahkan aku ragu jika kau bisa melakukan hal ini" Ucap Riser.

"Yubelluna" Panggil Riser yang langsung dihampiri oleh perempuan berambut ungu dibelakangnya, tanpa basa – basi Riser langsung mencium bibir milik perempuan tersebut dengan ganas dan juga tidak lupa tangannya yang meremas sebelah payudara milik perempuan tersebut.

Perempuan yang diperlakukan seperti itu oleh Riser sama sekali tidak marah dengan kelakuan Riser, malah ia terlihat sangat menikmati perlakuan dari sang pria. Bahkan desahan miliknya sesekali terdengar akibat dari kenikmatan yang ia rasakan.

Semua orang yang melihat hal itu sangat terkejut karena tidak mengira jika Riser melakukan hal yang tidak senonoh di depan mereka secara langsung, dan itu membuat mereka semua sangat kesal. Issei yang melihat hal itu langsung segera mengeluarkan darah dari hidungnya yang segera ia tutupi menggunakan tangannya.

"Bisa kau hentikan itu? Kelakuan mu sangat mengganggu tahu?" Ucap Naruto dengan pandangan jijik.

Mendengar ucapan Naruto, Riser langsung menghentikan kegiatan panas yang ia lakukan.

"Memangnya kenapa? Apakah manusia sepertimu iri karena tidak bisa melakukan hal yang aku lakukan? Dan gadis yang disana. Mau kah kau membuka kaki mu untuk ku? Tentu saja kau akan kuberikan hadiah jika kau mau melakukan hal itu" Ucap Riser sambil menunjuk kea rah Tsubaki yang berdiri di belakang Naruto sambil memegang ujung baju miliknya.

"Apa?" Tanya Tsubaki dengan pandangan jijik yang di arahkan pada Riser.

"Benar, aku akan mengabulkan semua pemintaan mu jika kau mau membuka kedua kaki milikmu untuk ku. Bahkan kau bisa menjadi ibis peringkat tinggi dan mendapatkan set evil piece milikmu secara langsung, dengan koneksi milik keluargaku kau akan sangat diuntungkan dari pada terus menjadi iblis peringkat rendah" Ucap Riser semakin kurang ajar.

"Mana sudi aku melakukan hal itu" Balas Tsubaki dengan nada tajam.

"Kau yakin?" Tanya Riser dengan terus menatap lapar ke arah tubuh Tsubaki yang membuat Tsubaki menyembunyikan tubuhnya di balik tubuh tegap Naruto yang saat ini menundukan kepalanya.

"Tentu saja. Lagi pula aku bukanlah pelacur seperti perempuan yang ada di belakangmu itu, dan juga kau hanyalah seorang pecundang yang hanya bisa mengandalkan keluarga mu" Hina Tsubaki pada Riser dan perempuan yang ada dibelakangnya

"Dasar iblis jalang, akan ku pastikan kau-"

Brak..

Belum sempat Riser menyelesaikan perkataannya, secara tiba tiba tubuhnya sudah menghantam dinding ruangan sampai jebol sehingga tubuhnya terlempar keluar.

"Riser-sama" Teriak semua bidaknya ketika melihat tubuh sang majikan terlempar kea rah luar, dengan kompak mereka semua mengeluarkan senjata masing – masing dan langsung menatap ke arah pelaku dan siap untuk menyerang balik.

"Berani sekali kau menggoda dan menghina orang yang kusayangi" Ucap Naruto dengan ekspresi marah yang tercetak jelas di wajahnya.

"Sialan kau manusia rendahan, berani sekali kau menyerang diriku yang seorang iblis bangsawan!" Teriak Riser dengan marah.

"Status bangsawan milikmu tidaklah berlaku disini Riser, kau harus ingat itu" Balas Naruto.

"Sialan kau, akan kubuat kau menyesal dan merebut iblis jalang itu supaya aku bisa bermain dengannya" Ucap Riser dengan nada arogan sambil melesat kea rah Naruto bersiap untuk membalas pukulan yang tadi bersarang di wajahnya.

"Hentikan Riser-sama" Ucap sebuah suara yang disusul dengan lingkaran teleportasi yang muncul ditengah – tengah mereka.

"Grayfia Lucifuge" Ucap Naruto saat melihat wanita bersurai perak yang memakai baju maid yang tiba – tiba muncul di depannya.

.

.

.

.

.

.

.

TBC


A/N : Yo guys, miss me? Setelah satu tahun lamanya akhirnya chapter 2 muncul. Setelah memutuskan untuk kembali ke dunia per fanfiksian saya memutuskan akan melanjutkan kembali semua story yang sudah saya mulai. So tanpa banyak bacot..

Namikazelucifer007 Out…