PART 4 : MIDNIGHT.

Isabella membuka matanya dan yang pertama ia lihat adalah lampu kuning,saat ia berusaha bangun ia terjatuh dan suara jatuh isabella membuat leon yang ingin masuk dengan berlahan menjatuhnya selimut dan baju yang ia cari di sekitaran mall dan langsung membantu isabella untuk duduk di kursi panjang yang ia buat tidur pertama dan dengan sigap leon menyalakan selimut hangat elektrik itu dan menaruhnya di tubuh isabella.

"mr,kennedy,bukanya kau pergi bersama anggie" tanya isabella gusar sambil mengusap lehernya.

" ya,tapi aku ada urusan disini mendadak jadi aku tidak jadi kembali ke kau tidak apa-apa? aku takut kau terkena hipotermia. Kau tahu kau disekap di kaca silinder dan di'isi air " kata leon menyodorkan minuman yang ia dapat dari sekitaran mall.

"bagaimana kau tahu " bingung isabella.

"aku tidak sengaja bertemu para teroris itu,mereka bilang mereka mengincarmu dan ingin memancing ibumu ke sini"

"prfff,memancing ibuku?...itu adalah hal paling tidak berguna yang pernah aku dengar, ibuku tidak akan muncul untuk menolongku. Dia lebih sibuk dengan duniawinya dan pakerjaanya. Aku tidak tahu apakah keberadaanku nyata atau tidak baginya" tawa geli isabella dan langsung membuat leon sedih.

Kata-kata isabella membuat leon sesak tetapi ia menyadari kata-kata isabella tidak sepenuhnya benar karena ia pernah menemani ada mabuk dan dia menangis,mengatakan jika ia ibu yang paling buruk dan kejam tetapi ia melakukanya karena pekerjaanya,itu 7 tahun yang lalu saat ia tidak mengerti apapun tentang ada,dirasa sehabis ia keluar dari dc city bersama isabella,ia ingin menemukan isabella dengan ada.

"hei,isabel aku tahu apa yang kau rasakan tapi kurasa ada wong tak ada niatan seperti itu. Mungkin itu untuk keselamatanmu juga" kata leon dengan kikuk menenangkan anaknya isabella yang lahir karena ada wong mencuri spermanya di bank sperma, leon kesal tentang apa yang ada lakukan dan parahnya leon tidak tahu keberadaan ada sampai 2 tahun yang lalu saat ia diseret oleh carlos di kantor barunya di sma santa kehilangan momen seperti membelikanya sepatu,mengantarkanya ke sekolah untuk pertama kalinya,membacakan dongeng sebelum tidur, mengetahui saat ia pubertas,dia sebenarnya marah dengan ada. Dirinya kehilangan seorang anak yang ia tidak ketahui sampai beberapa jam yang lalu dan isabella kehilangan figur seorang ayah bahkan mungkin ibunya.

"tunggu?kenapa kau tahu alias ibuku" dengan menyeringitkan alisnya isabella penasaran kenapa bisa tahu alias ibunya.

Saat leon menyadari ia keceplosan,leon mengaruk kepalanya dan memikirkan bagaimana menghindari pertanyaan isabella,ia tahu mengubah topik bakalan tidak berguna karena isabella ada tipe yang mengimitadasi lawanya sampai ia dapat jawaban yang ia perlukan.

Dumn...

Dumn...

Dumn...

Tiba-tiba sepeti gempa bumi, atap langit-langit loker karyawan mall itu bergetar, isabella yang masih setengah sadar berdiri dengan malu-malu sambil memegang lehernya yang masih berdenyut setelah para teroris itu mengambil darahnya dengan paksa dan memasukan sesuatu ke tubuhnya sebagai pengganti.

"isabella,apa kau baik-baik saja. Pakailah jaket ini " kawatir leon sambil menyerahkan jaket biru yang ia temukan di mall itu.

"aku tidak tahu . kurasa mereka melakukan sesuatu denganku. Aku merasa sakit. Mereka menyuntikkan apa ku tak tahu" jawab isabella sambil mengusap lehernya dan menerima jaket yang diberikan oleh leon sambil berterima kasih.

" isabella,sepertinya mereka mengincar darahmu yang unik itu" jawab leon.

"darahku? Oh man,pasti mereka tahu identitasku. Sial" kesal isabella.

"tapi jangan kawatir isabella kita akan menemukanya dan menghancurkanya. Aku akan membantumu" kata leon sambil memegang pundak anak semata wayangnya yang sedang tegang.

"bagaimana kau tahu, tentang ku dan alias ibu kandungku ada wong" tanyanya.

"ohh,kalau boleh jujur aku menemukan ini" katanya sambil mengeluarkan file yang ia temukan di ruang telekomunikasi.

"ini semua tentangmu,isabella tanggal lahir,golongan darah,sejarahmu,hasil eksperimen,nama ibu dan ayah. Dan lain-lain"

"bahkan" kata leon tiba-tiba sedih.

"bagaimana kau di perlakukan di tricell"

"ahh, apakah itu catatan tentangku." senyun tipis isabella.

"maaf . kuharap warga sipil seperti anda tidak tahu tentangku. Bahkan kuharap siapapun tidak tahu tentangku. Aku ingin hidup seperti manusia biasa"

'aku ingin hidup sebagai manusia biasa' kata-kata itu seperti mencekik leon. Ia ingin sekali memeluk isabella,ia membayangkan bagaimana dianggap moster dan hewan peliharaan.

"kenapa kau minta maaf huh, jika kau ingin menjadi manusia biasa,hiduplah seperti itu isabella. Kau pantas mendapatkanya " senyum .

Sebelum isabella meminta untuk melihat fike tentang dirinya tiba-tiba mereka dikejutkan oleh mata pisau gergaji yang menembus langit-langit loker itu.

"that shitting me" kejut isabella dan leon menodongkan pistol.

" ,kita tidak punya waktu. Mari kita pergi"

"ide yang bagus"

Lalu dengan bergegas leon berberes dan memakai tasnya itu,sedangkan isabella menemukan shutgun di loker itu dan mereja bergegas pergi dari loker itu.

Leon berjalan menuntun isabella yang ada di belakangnya.

Tiba-tiba suara gergaji mengemma di sekitar mal kosong itu.

" sebelahmu" teriak isabella dan leon langsung reflek menghindar.

Monster gergaji yang menyerang isabella dan leon cukup besar perawakanya sangat besar seperti orang obesitas tetapi yang ini karena mutasi virus,isabella mencoba mengunakan telekensisnya untuk menjatuhkan lampu yang ada di atap-atap langit tetapi tiba-tiba ia tidak bisa mengunakkan kekuatanya sama sekali.

"dammit"

"lari"

Dengan tergesa-gesa isabella dan leon pun lari menuju lift observation dan menaikinya berharap zombie besar itu tidak megikuti mereka.

Setelah mereka berhasil menaiki lift,leon cepat-cepat menekan tombol yang paling atas sedangkan Isabella duduk sambil berusaha mendapatkan oksigen sebanyak-banyaknya karena ia merasa seperti dicekik.

Leon yang melihat Isabella ingin menolongnya tetapi sebelum ditolong moster itu tiba-tiba memukul kaca lift dan dengan siaga mereka berdua menembaki monster itu.

" kenapa aku tidak bisa mengunakan kekuatanku" kesal Isabella sambil mengisi Kembali shutgunnya.

"focus isabella" teriak leon.

Saat mereka melawan moster itu tiba-tiba tali katrol lift di gergaji oleh moster itu, Isabella yang kesal menembaki monster itu dengan membabi buta.

"focus Isabella,kau pasti bisa" teriak leon.

"bisa apa?" tanya Isabella.

"levitasi,bella. kubaca salah satu kekuatanmu adalah mengangkat benda tanpa menyentuhnya" jawab leon.

"aku sedang melakukanya,tapi ini sangat sulit" teriaknya.

Isabella yang focus dengan kekuatanya ahirnya bisa menggerakan besi pipa dan menancapkan besi pipa itu di jantung monster itu,mosterpun itu menganung dan jatuh di lantai dasar,tetapi itu bukan ahir dari beruntutan kejadian yang dialami oleh leon dan Isabella karena tiba-tiba lift yang mereka tumpangi tiba-tiba akan jatuh dan dengan gesit leon menekan tombol untuk membuka paksa pintu lift dan saling bahu-membahu untuk keluar dari lift dan berahir di lantai 7.

"kekuatanku seperti menghilang secara berlahan,ohh god I feel sick" dengan menunduk kepala Isabella berjalan sambil memegang lehernya dan duduk di lantai .

"istirahatlah sebentar isabella,aku akan mencarikanmu botol oksigen di toko obat disini"

"tidak,tidak, . mari terus bergerak karena aku tak yakin monster itu mati. Aku masih bisa bernafas" bohong Isabella dan kebohongannya memang terpampang jelas dengan suara gurgling Isabella dan disertai batuk-batuk yang sangat nyaring suaranya.

"tidak,Isabella aku akan mencarikanmu oksigen botol dan kurasa kita harus keluar secepatnya keluar dari sini dan kita akan pergi ke rumah sakit ,keadaanmu sangat memburuk"

"tidak apa-apa aku baik-baik saja. Dan sebelum kita keluar dari sini kita harus mencari Claire, dia disini Bersama marco"

" siapa marco?" tanya leon bingung.

"kakak tiriku tapi ,tenang saja dia dokter dan kakakku bukan orang sembarangan dan kurasa Claire aka naman di samping kakakku "

" ,apa kau bisa membantuku berdiri" batuk isabella

"hu'uh…kurasa itu sedikit membuatku lega" senyum leon dengan membantu Isabella berdiri,saat leon ingin membopong Isabella dengan halus Isabella menolak dan pada ahirnya leon hanya mengekori Isabella.

Saat mereka sampai di lantai bawah mereka disambut lagi dengan monster yang menyerang mereka semula dan Dengan sigap bella mengisi kokang shotgunya walaupun ia sekarang sedikit goyah dan beberapa kali menembaki monster itu.

"bella,ayo kita pergi kita terpojok" ajak leon.

" tidak sepenuhnya terpojok mr,kennedy" kata isabella dengan yakin dan ia menembak gas api dan moster itupun terbakar dan meleleh.

" itu bagus,bella mari kita keluar sebelum mall ini meledak" ajak leon dan isabella mengikuti leon dengan oksigen yang tersisa di paru-parunya.

Setelah mereka berhasil keluar dari mall tiba-tiba mall itu meledak,setelah itu isabell tiba-tiba kehilangan kesadaran dan sadar kembali saat ia berada di motor bersama .

"bagimana kau bisa melakukan itu,kenapa kau membunuh kakakku. Dia sudah melakukan apapun yang kau minta KEPARAT!" kesal wanita berumur 15 tahun itu sambil memeluk kaki kakakknya yang mengantung karena,ayah angkatnya membunuhnya dengan cara digantungkan di langit-langit ruang iterogasi setelah wanita malang itu dihajar sampai tak sadarkan diri dan digantung sampai ia mati.

Dengan tidak segan-segan lelaki yang umurnya lebih dari 70 itu menedang gadis yang menghinanya keparat dengan sepatu bootnya yang depanya mempunyai lapisan besi sampai pipi gadis ke biru dan gadis itu terhempas ke lantai,setelah itu lelaki tua itu menginjak kepala cyntia dan berkata.

"memang ibumu,kakakmu dan kamu cyntia alba. Adalah manusia yang tak tau diuntung. Sudah diberi materi tapi malah ingin menghancurkan ,cyntia. Jika kau berani-berani macam-macam dengan aku atau bisnisku. Kau akan menjadi korban selajutnya dan well,jasadmu akan kumakankan kepada buaya peliharaanku,mengerti"

Setelah itu lelaki itu keluar dari ruang interogasi dan meninggalkan gadis 15 tahun itu bersama mayat kakaknya.

"aku takkan memaafkanmu morgan lansdale. Aku akan membunuhmu. Aku berjanji!" dendamnya dalam diam.

Dengan mengucek matanya cyntia membuka matanya,sudah beberapa kali ia bermimpi tentang masa lalunya setelah ia menyerah dan ia berfikir ia takkan bisa membunuh morgan dan mungkin hanya malaikat kematian yang dapat membunuhnya, tapi saat ia hampir menyerah mimpi itu muncul beberapa hari belakangan seperti mimpi itu menyuruh cyntia untuk tidak menyerah.

"cyntia,lihat ini. Ini adalah target kita" lamunan cyntia buyar saat atasanya memberikan file target yang harus ia eliminasi.

" terima kasih" senyumnya tapi senyumnya jatuh seketika digantikan muka horor saat ia tahu siapa targetnya dengan hanya melihat fotonya,disana ada foto guru disiplinernya disekolah dan teman sekelasnya isabella,dengan wajah gusar cyntia meremas tanganya.

"apa kau baik-baik saja" tanya atasanya.

"saya baik-baik saja pak" jawab cyntia.

"okay,kalau begitu kita akan pergi ke dc city" atasan itu menepuk cyntia dan merekapun pergi.