Disclaimer masih sama.


Ch 17 : Are These Test Really Necessary?


Sekarang sudah pertengahan November dan Libur Natal akan segera tiba. Dengan tersingkirkannya Umbridge digantikan auror yang diutus Madam Bones, kelas DADA jadi cukup menyenangkan. Harry dan teman-temannya mempelajari banyak hal.

Harry mulai menyesuaikan diri dengan jadwal yang dia susun bersama Lord Peter. Dia tak punya waktu bebas lagi. Di antara Kelas Perbaikan Ramuan dua kali seminggu, belajar bersama Hermione dan Ron kapan pun gadis itu bisa menyeretnya, tambahan latihan Quidditch; Harry tidak yakin bagaimana dia tetap bisa bertemu dengan para goblin dan Lord Peter seminggu sekali, serta bertemu Healer Atwaters dua minggu sekali. Terima kasih Merlin, ini semua berkat Dobby!

Pertemuan manajemen aset bersama goblin untungnya hanya memakan waktu dua jam. Saat ini mereka sedang memeriksa portofolio miliknya di Dunia Sihir dan Muggle, mengikuti tren-tren saham. Lord Peter turut hadir di pertemuan ini untuk menjelaskan perkembangan gugatan emansipasi Lord Harry terhadap kementerian. Lord Peter juga melaporkan pemeriksaan keuangan Grunnings yang hampir selesai. Mereka masih menyusun datanya.

Setidaknya sejauh ini mereka berhasil membuat Dumbledore, si tua tukang ikut campur, tidak tahu apa-apa. Ini tidak akan bertahan lama, mengingat Libur Natal ada di depan mata. Segera setelah Lord Peter mengajukan gugatan, segalanya akan roboh.

Durasi pertemuan dengan Healer Atwaters bervariasi. Dia sibuk menyembuhkan kerusakan yang diterima tubuh Harry selama bertahun-tahun. Plus, dia harus memperbaiki akibat dari 'kelas perbaikan remedial' tanpa meninggalkan tanda kalau Harry mendapat bantuan.

Langkah latihan dan buku-buku yang Healter Atwaters kirimkan membantu Harry mengerti apa yang Snape lakukan dan apa efeknya.

"Sir?" Harry bertanya pada suatu malam.

"Ya Harry?"

"Kenapa Snape belum menemukan satu pun ingatan tentang aku sebagai Oliver Twist? Itu salah satu alasanku tidak mau bertemu dengannya. Aku tak bisa berhenti berpikir kalau dia akan mengetahuinya."

Healer Atwaters tidak punya rasa suka, apalagi sayang, pada sang master ramuan. Dia tidak peduli pada minimnya rasa hormat Harry pada Severus Snape. Karena itu, dia tidak mencoba mengoreksi ketidaksopanan Harry atau memaksanya memanggil pria itu dengan sebutan 'Profesor'. Sangat jelas baginya kalau pria itu tidak bisa mengajar dan demikian tidak punya hak untuk dipanggil begitu.

"Begini, Harry," kata healer itu, melambai tangan ke kursi. "Aku punya teori untuk hal ini. Duduklah sementara aku menjelaskannya."

Setelah mereka duduk nyaman, sang healer memulai, "Aku khawatir tentang hal itu saat pengacaramu, Lord Peter, mendatangiku. Namun, aku sadar ada yang unik di kepalamu yang tak bisa kujelaskan sampai dia menyebutkan rahasiamu."

Harry mengernyit, tapi tidak mengatakan apa-apa.

"Faktanya, Harry, kau telah mengembangkan kemampuan mengunci pikiran dan ingatan tertentu yang tidak mau kau bagi atau yang menyakitimu. Aku percaya ini adalah bawaan alam bawah sadarmu dan terbentuk ketika kau masih kecil. Saat kau 'mendorong' segala hal yang tidak mau kau pikirkan. Kenangan buruk, masalah, dan lain-lain. Occlumency alami sering terlihat di anak-anak yang teraniaya."

Harry merengut sambil memikirkan apa yang Healer Atwaters katakan. "Maksudmu ketika Snape melakukan apa yang dilakukannya, dia sebenarnya merusak pertahananku? Itu alasannya kenapa rasanya sangat sakit?"

"Tepat." Di sini, sang healer terlihat tak nyaman. "Aku menghabiskan nyaris semua waktu kita untuk memperbaiki kerusakan dan membantumu memperkuat pertahanan."

Harry sedikit menegak. "Jadi, pada dasarnya dia merusak dan kau memperbaikinya. Apa yang terjadi jika dia berhasil menghancurkannya?"

"Yang akan terjadi, Harry, adalah kau akan membentuk dua kepribadian berbeda. Saat ini, keduanya masih terhubung. Ketika hubungannya terputus maka kau akan punya dua kepribadian terpisah. Satu, sebut saja sang anak, yang merasa harus menyembunyikan sisi Slytherinnya. Yang lain, entah baik atau buruk, adalah sisi yang orang-orang ingin lihat dalam dirimu. Kau adalah Anak-Yang-Hidup, Anak Emas Dumbledore."

Harry mendengarkan secara seksama ketika sang healer melanjutkan.

"Dengan perlunya melindungi dirimu ketika kau kecil, kau membentuk sisi Slytherin-mu sejak dini. Kau harus menyembunyikan semua kemampuan alamimu agar tidak dihukum. Termasuk kepintaran dan sihirmu. Ketika kau kembali ke Dunia Sihir, semua orang mengharapkan seorang pahlawan muda yang percaya diri dan benakmu beradaptasi untuk memenuhi peran tersebut."

"Yah, sorting hat juga bilang kalau aku akan cocok di Gryffindor atau Slytherin dan aku memilih Gryffindor," gumam Harry, dengan kernyitan samar.

"Luar biasa. Aku tidak pernah membayangkan ada orang yang bisa memengaruhi benda kuno itu," timbal Healer Atwaters. "Tapi kembali lagi pada apa yang kukatakan. Menyembunyikan kepintaranmu menutup semua jalan keluar atas frustasi yang kau rasakan dengan Dunia Sihir. Karena itu sisi Slytherinmu menciptakan Oliver Twist dan menyembunyikannya dengan baik. Kita harus hati-hati agar dua sisi kepribadianmu ini tidak terpisah seutuhnya."

"Itu alasannya kenapa Snape belum tahu?" Harry bertanya, mengembalikan topik ke masalah yang ia hadapi.

"Ketika kau berdiri di hadapannya, sisi mana yang kau tunjukkan? Slytherin atau Gryffindor?"

Harry angkat bahu. "Sisi Gryffindor, mungkin. Itu yang dia harapkan dariku."

"Ah ha! Tepat!" seru Healer Atwaters. "Jadi selama kau berdiri di depannya, sisi Slytherinmu, yang selalu melindungimu, merengkuh semua ingatan yang tidak boleh dia lihat, menyembunyikannya. Terkadang ini bisa disebut insting bertahan hidup. Severus Snape tidak dapat dipercaya, jadi sisi itu menyembunyikan semua ingatan yang tidak mau kau perlihatkan padanya."

"Tapi dia masih melihat banyak masa laluku," protes Harry.

"Ya, tapi hanya bagian kecil dan bukan ingatan utuh," jelasnya. "Kembali lagi ke bertahan hidup. Dia akan curiga jika dia tidak menemukan apa pun, kan?"

Harry mengangguk dan membayangkan kembali semua sesi belajarnya, dan potongan ingatan yang Snape lihat. "Tapi bagaimana?"

"Lagi, sisi Slytherinmu memutuskan apa yang bisa dan tidak bisa pria itu lihat. Kau adalah Occlumens alami dan apa yang pria itu lakukan hanyalah membobol pertahananmu. Insting penjagaan diri alamimu menahan Snape di memori sisi Gryffindormu. Aku percaya dia melakukannya atas perintah Dumbledore atau mungkin Riddle."

Satu hal yang Harry sukai dari healer ini, dia bukan domba dungu seperti penghuni Dunia Sihir lainnya. Dia menolak untuk menyebut 'Dia-Yang-Tak-Boleh-Dinamai' atau 'Kau-Tahu-Siapa'. Meskipun dia bilang nama punya kekuatan. Untuk itu dia menolak untuk mengatakan Lord Voldemort atau Penguasa Kegelapan; untuknya, si ular itu adalah Tom atau Riddle.

Harry cemberut. "Mungkinkah Snape melakukan ini karena dia benci ayahku? Dia selalu membandingkanku dengannya," tanya Harry.

"Jangan khawatir, Harry. Tameng pikiranmu bekerja dengan baik," dia mencoba menghibur. "Yang mengingatkanku ke hal lain. Bekas luka kutukanmu. Aku ingin mencoba sesuatu, jika kau tidak keberatan?"

Harry mengangkat sebelah alis mata. "Aku mendengarkan."

o~o~o

Hermione menghela napas. Dia tidak bisa menemukan Harry lagi dan anak itu terlambat datang di sesi belajar mereka.

"Harry!" serunya, ketika dia berhasil menemukan Harry di perpustakaan. "Kita harus belajar untuk OWLs kita. Dari mana saja kau?"

Sang remaja menghela napas sambil beralih dari PR esai yang sedang dikerjakan. "Aku sudah di sini dari waktu makan malam, Hermione. Kau pikir aku ada di mana?"

Hermione mendengus. "Ujian ini sangatlah penting, Harry!"

Harry menutup matanya dan mencubit ujung hidungnya. "Aku tahu, Hermione. Aku tahu. Dengar, biarkan aku selesaikan Esai Ramuan ini lalu aku akan kembali ke Ruang Bersama bersamamu. Ok?"

"Baiklah, Harry," jawab Hermione dengan keluhan panjang.

o~o~o

Semua mata tertuju pada Hermione Granger yang menjerit tak terima beberapa hari kemudian. Itu adalah hari terbitnya artikel Twist. Banyak anak-anak berdarah murni, termasuk Draco Malfoy, yang mengekeh sambil membaca artikel tersebut. Banyak anak berdarah campuran dan kelahiran muggle yang menggelengkan kepala tak percaya.

"Hey Granger!" cemooh Draco Malfoy dari meja Slytherin. "Belajarlah dengan giat. Jika nilaimu cukup bagus, akan kupertimbangkan untuk menjadikanmu sekretarisku!"

Para Slytherin tertawa ketika Hermione Granger hengkang dari sana.

Neville Longbottom mulai membaca apa yang membuat Hermione terpukul dengan suara keras:

Apakah Ujian-Ujian Ini Penting?

Dengan datangnya liburan Natal, pikiran semua orang terfokus pulang, belanja liburan, melihat kerabat, dan menikmati musim libur. Kecuali untuk beberapa yang tidak merasakan, tentu saja.

Sudah jadi pengetahuan umum bagi semuanya kalau banyak Ravenclaw bersama seorang Gryffindor terobsesi dengan penelitian. Ujian OWLs dan NEWTs tinggal kurang dari enam bulan lagi. Waktunya untuk meninggalkan rencana harian dan mengikuti program belajar. Tapi untuk kebanyakan murid, masih ada banyak waktu untuk belajar, mengapa harus khawatir sekarang di saat Natal hampir tiba? Ya 'kan?

Setelah melihat Hermione Granger menyeret Anak-Yang-Hidup beberapa kali minggu ini untuk belajar demi OWLs mereka, mengundang pertanyaan, kenapa ujian ini dirasa sangat penting?

Tentu, seharusnya jawaban yang diberikan adalah agar dapat pekerjaan yang lebih baik, karir yang kau inginkan, atau diterima magang. Namun, benarkah demikian?

Mari kita lihat statistiknya:

Outstanding Wizard Levels, atau lebih dikenal akrab dengan sebutan OWLs, adalah bagian awal dari set ujian sihir. Kelulusan ujian tersebut mengizinkan seorang murid untuk mengambil langkah selanjurnya dan melanjutkan ke kelas NEWTS.

Untuk kelas Ramuan, Professor Snape hanya akan menerima mereka yang lulus ujian OWL mereka dengan nilai Outstanding(O). Itu bagus, karena beberapa karir memerlukan nilai ramuan NEWT yang tinggi, tapi jika kau tidak mendapat O atau EE di kelas, maka opsi karir yang bisa kau ambil sangat terbatas.

Apakah kalian tahu kurang dari empat persen dari semua murid tahun kelima mendapat nilai O, dan kebanyakan adalah Ravenclaw dan Slytherin? Sesekali ada Hufflepuff dan Gryffindor yang masuk kelas itu, jika mereka cukup pintar. Namun, murid Gryffindor biasanya keluar dari kelas tersebut dalam enam minggu pertama karena stres meski mereka memenuhi syarat. Sudah menjadi pengetahuan umum kalau Professor Snape tampaknya menjadikan penyingkitan Gryffindor dari kelas NEWTs Ramuan sebagai misi tersendiri.

Jadi, apa artinya semua ini untuk mereka yang menginginkan karir di bidang terpilih yang membutuhkan nilai NEWTs Ramuan; terutama hearler, auror, dan ahli ramuan?

Katakan saja kau berhasil melewati ujian itu dan lulus dari Hogwarts dengan nilai O dan EE. Lalu apa? Karir yang kau inginkan sudah menantimu, benar? Tergantung. Apakah kau berdarah murni? Jika bukan, maka pilihan karir yang tersedia menyipit tajam.

Jika kau berdarah murni dan punya nilai yang bagus di NEWTS-mu, kau bisa melakukan apa saja. Meski mungkin saja kau memulai dari pekerjaan rendahan di Kementerian, kau dijamin untuk bisa naik pangkat secara teratur tanpa ada batasan kenaikan pangkat.

Jika kau berdarah camputan, kau mungkin akan memulai di level rendah sebagai juru tulis. Setelah itu, tergantung kepada kerabat darah murnimu yang bekerja di kementerian, apakah mereka mau mengusulkan kenaikan jabatan untukmu. Bahkan kemudian, kau harus punya koneksi darah murni yang tinggi. Peluangmu untuk melampaui jabatan sekretaris senior sangatlah kecil.

Jika kau kelahiran muggle, tak akan mungkin terjadi. Satu-satunya kursi kementerian yang terbuka hanyalah kesekretariatan, bagian perawatan, atau layanan konsumsi. Tidak ada kenaikan pangkat yang tersedia, hanya jam kerja panjang dan nyaris tak ada keuntungan. Bidang yang tersedia dan memungkinkan bagi kelahiran muggle hanyalah medis dan auror. Magang dan pendalaman ilmu nyaris tak tersedia.

Tidak percaya? Periksa saja Kantor Layanan Personil dan daftar pekerjaan mereka. Mereka juga punya kuisioner standar untuk bermacam-macam lowongan pekerjaan. Di ujung tiap formulir tersebut tercetak kecil, "Kelahiran muggle dan keturunan creature tidak boleh mendaftar."

Pertanyaan saya untuk kalian adalah:

Berapa banyak Kepala Departemen yang kelahiran muggle?

Berapa banyak Kepala Sub-Departemen yang kelahiran muggle?

Berapa banyak sekretaris senior yang berdarah murni?

Berapa rasio dari juru tulis yang berdarah murni dan kelahiran muggle?

Berapa banyak Menteri yang berdarah murni? Berdarah campuran? Atau kelahiran muggle?

Menurut penelitian saya, saya temukan, tak ada kepala departemen dan sub departemen yang berdarah campuran atau kelahiran muggle.

Hampir semua sekretaris senior berdarah murni dengan satu atau dua pengecualian.

Tak mudah bagi saya untuk mendapatkan rasio tersebut. Saya tahu, juru tulis hanyalah batu loncatan ke jabatan yang lebih tinggi bagi para darah murni. Posisi itu, bagaimanapun, titik tertinggi kenaikan pangkat kelahiran muggle. Tingkat pergantian juru tulis di dalam kementerian adalah 93 persen. Mengapa bisa begitu?

Tak pernah ada Menteri Sihir yang tidak berdarah murni.

Sudah didokumentasi bahwa 95 persen dari kelahiran muggle yang sudah lulus dari Hogwarts memilih meninggalkan Britania atau kembali ke dunia muggle untuk melanjutkan studi dan mendapat pekerjaan yang lebih layak. Murid-murid ini adalah beberapa lulusan terpandai dan terbaik yang kita punya.

Tergantung kepada relasi dengan darah murni, banyak murid berdarah campuran yang pergi mencari pekerjaan di luar Britania.

Jadi, kembali lagi ke masalah OWLs dan NEWTs. Mengapa harus dilakukan jika ujungnya tidak berguna bagi sebagian besar murid kita? Tampaknya guna ujian ini hanyalah untuk membenarkan keberadaan Hogwarts sebagai sekolah darah murni minoritas dan sebagai penyiksaan otak dan mental.

Oliver Twist

Catatan Editor: Beberapa salinan dari kuisioner lowongan kerja terbaru dicetak sepenuhnya di halaman 5. —XL


(Notes : MAAPKAN SEPUPU KAMPRET SAYA YANG CEROBOH BIKIN FLASHDISK TERFORMAT DENGAN SUKSESNYA! TOLONG JANGAN BUNUH DIA. SUDAH SAYA BEJEK DULUAN. Huhu. Libur idul fitri malah galau gara-gara flashdisk. Kan sue. Beres libur idul fitri saya terlena dengan esmosi harus ketik ulang translate 15 chapter ff ini dan banyak draft yang belum saya publish. Akhirnya bodo amat dan fokus bermalas-malasan. Minggu kemarin kegiatan harian mulai berjalan normal dan akhirnya saya pun niat mengetik lagi. Sampai tabrak aja dari kurang lebih pukul satu sampe sekarang setengah tiga pagi masih bercumbu dengan laptop. Wokwokwokwok. Malah curhat. Semoga kalian masih mau lanjut baca. Terima kasih banyak untuk yang masih menunggu.

Btw. Yang bagian terakhir itu sinkron sama keadaan Indo sekarang, iya gak sih? Anak-anak sekolah pada maso ngerjain ujian, eh masuk sekolahnya lewat siapa yang paling deket dengan sekolah atau siapa yang lebih gesit ubah KK biar deket sama sekolah. Jadi, ujian tuh buat apa?)