Hai minna'san!
saya kembali lagi, hehehe
Sebenarnya saya agak sedikit bingung dengan tema chapter ini
Saya hanya mengutarakan imajinasi saya mwehehe
selamat membaca!
Pagi hari
Karma berjalan dengan santai masuk ke kelas
"Ohayou, Karma-kun" sapa Nagisa dengan senyum ramahnya
"Ohayou, Nagisa-kun" Karma membalas sambil duduk di kursinya
Menghela nafas
"Ada apa, Karma-kun? tidak biasanya kau menghela nafas seperti itu" Tanya Nagisa menanggapi sikap Karma yang tidak biasanya
"Hanya sedikit kesal karena Video game ku rusak saat aku sudah mencapai level yang tinggi." Ucap Karma
berbohong tentu saja
Nagisa hanya tersenyum mendengar alasan kenapa temannya sampai kesal seperti itu
"Yah, kau bisa minta tolong pada Itona-kun untuk memperbaikinya. Apa bisa, Itona-kun?" Kata Nagisa
"Hm? yah tentu saja" kata Itona dengan muka datar
"Tidak perlu repot-repot." kata Karma menyunggingkan senyumnya.
Alasan sebenarnya mengapa Karma terlihat kesal adalah
Dia berdebat dengan Gakushuu
Gakushuu bersikeras agar Karma dijemput oleh pelayan nya
Tentu saja Karma menolak
Pada akhirnya Gakushuu menyerah berdebat dengan Karma yang seperti tidak ada habisnya
'Apa-apaan dia memaksaku seperti itu'
'Dia tidak tahu kalau aku terkenal karena apa?, aku bisa membela diri'
'Apa dia tidak tahu itu?'
Karma mengeluh dalam pikirannya
Kelas selesai
"Nee, Karma" panggil seorang gadis berambut pirang
"Apa?" yang dipanggil menjawab
"Kami ingin mengajakmu keluar nanti malam, kau ikut?" Kata Nakamura
'Hm, sepertinya tidak masalah, lagipula aku juga tidak ingin melihatnya (Gakushuu) lama-lama' Pikir Karma
"Hmm, aku ikut."
"Aku akan bosan dirumah tanpa video game ku" katanya santai
"Setidaknya dengan video game Karma yang rusak akan membuatnya mau untuk ikut dengan kita." kata Nagisa
Karma hanya memutar matanya sambil tersenyum.
"Yey, berarti sudah diputuskan!" Nakamura berkata dengan nada yang ceria
"Ngomong-ngomong, siapa saja yang akan ikut?" tanya Karma menoleh pada Nagisa
"Nakamura-san, Kayano-san, Sugino-kun, Maehara-kun, Isogai-kun, Kanzaki-san, Okuda-san, Kataoka-san, Yada-san dan-"
"-Ano, apa Chiba-kun dan Hayami-san juga akan ikut?" Tanya Nagisa pada Nakamura
"Entahlah, aku sudah bicara pada mereka, lihat saja nanti apa mereka akan datang" kata Nakamura.
Karma mengangguk mengerti
"Sebenarnya kami hanya akan pergi dengan Nakamura-san, Kayano-san, Sugino-kun dan Karma-kun saja, tapi sepertinya yang lain juga ingin ikut" kata Nagisa
"Lebih banyak orang lebih menyenangkan juga kan" Kayano ikut serta dalam pembicaraan
"Yosh! Kita akan berkumpul pukul 07.15 malam, aku akan mengabari kalian untuk tempat kita akan berkumpul nanti" kata Maehara
"Oke" Karma mengambil tasnya lalu berjalan keluar kelas
"Baiklah, aku akan pulang duluan."
"Sampai jumpa disana." kata Karma melambaikan tangannya, lalu meninggalkan kelasnya.
Sesampainya dirumah
Karma langsung masuk ke kamarnya
Meletakkan tasnya di sembarang tempat, dan merebahkan diri diatas tempat tidur.
Tiba-tiba saja pintu dibuka
Karma tidak bangun dari tempat tidurnya
Tahu siapa yang masuk
"Tidak ada luka dan semacamnya" kata Karma saat Gakushuu mendekat
"Siapa yang tahu kalau kau berbohong?" kata Gakushuu lalu hendak memeriksa tubuh Karma
"Aku sedang tidak berminat untuk berbohong sekarang" kata Karma langsung duduk sebelum Gakushuu menyentuhnya
Karma memasang senyum mengejek diwajahnya
"Hentikan sikapmu itu, aku sama sekali tidak menyukainya" Karma mulai berbicara
"Itu hal yang sangat aneh bagiku. Seperti duniaku berbalik 180 derajat"
"Sudah kubilang ini keinginan Ayah" kata Gakushuu menatap tajam pada Karma
"Kau bisa berpura-pura didepannya, kau tahu itu tuan sempurna" kata Karma menekankan pada kata 'sempurna'
"Dan lihat aku, baik-baik saja tanpa ada goresan sedikitpun"
"Aku bukan anak manja yang membutuhkan tumpangan pulang"
"Itu bukan tumpangan...-"
"Sedikit mengerikan melihatmu tiba-tiba merubah sikap padaku" Karma memotong sebelum Gakushuu bisa menyelesaikan kalimatnya
"Lebih baik kau menghentikannya, tidak ada yang menginginkannya."
Gakushuu hanya diam menatap adiknya itu
"Mari kita urusi urusan kita masing-masing"
"Tidak ada yang ikut campur, anggap itu tidak ada" kata Karma membalas tatapan tajam Gakushuu.
Mereka terus seperti itu sampai
Gakushuu berdecih dan menghentikan kontes menatap mereka
"Terserah"
"Aku juga tidak ingin mengurusi bocah sepertimu" "aku tidak akan melakukannya jika bukan perintah Ayah"
"Aku selalu membencimu" desis Gakushuu membalikkan badannya dan berjalan kearah pintu
"Kau pikir aku pernah menyukaimu? sayangnya tidak, dan tidak akan pernah." balas Karma
Gakushuu hanya berjalan pergi.
Malam harinya
Para Asano (ya, termasuk Karma) makan malam dengan tenang
Gakuhou memperhatikan bahwa kedua putranya berusaha menghindari bertemu mata-ke-mata satu sama lain.
Gakuhou hanya berpikir mereka memiliki sedikit pertengkaran seperti biasa
Yah, bukankah mereka rival?
Makan malam berakhir lebih cepat dengan Karma yang langsung pergi ke kamarnya setelah mengucapkan 'Gochisousama deshita'
Melirik kearah jam
18.50
'Masih ada waktu, kupikir aku akan membaca buku sebentar sebelum bersiap-siap' pikir Karma
Mengambil salah satu buku dari rak buku dan membacanya.
Gakushuu merebahkan dirinya di tempat tidur
'Masih tidak dapat dipercaya Karma adalah saudaraku, yah walaupun ada bukti jelas kalau Karma memang saudara kandungku...' Gakushuu berpikir sambil menatap langit-langit kamarnya
'Maksudku- serius? akan begini terus??' 'Aku tidak yakin sampai kapan aku bisa tahan dengan sikapnya'
Gakushuu beralih ke posisi duduk.
Menghela nafas
'Jangan peduli padanya, jangan dipikirkan'Gakushuu merasa itu membuatnya lebih baik
19.00
Karma sedang bersiap-siap untuk pergi keluar bersama teman-temannya
Memilih baju yang sederhana.
Setelah selesai dengan pakaiannya, Karma menatap dirinya di cermin
'Hm, cukup pantas'
Mengambil dompet dan memasukkannya ke saku.
'Aku tidak berpikir mereka akan mengijinkanku dengan mudah' pikirnya.
Karma mengunci pintu kamarnya dan berjalan kearah jendela, membukanya dan melihat sekeliling
'Lewat sini akan lebih aman daripada pintu' Karma menyeringai.
'Pelatihan Kelas pembunuhan benar-benar berguna disaat seperti ini'Karma keluar pelan-pelan, menutup jendela.
Memastikan tidak ada yang melihatnya
Lalu menyelinap pergi tanpa suara.
Sama sekali tidak tertangkap oleh mata satu pelayan pun.
Karma berjalan menuju tempat pertemuan mereka
'Aku penasaran apa mereka sudah sampai...'Karma meninggalkan ponselnya untuk alasan tertentu.
Karma berjalan dengan santai.
Menghela nafas puas seperti baru saja keluar dari penjara
'Heh, keluar diam-diam dari rumah tidak buruk juga, apalagi dari kediaman Asano- aku juga Asano sih' Pikir Karma.
Yah, tentu saja orang-orang dirumah tidak tahu kalau Karma sudah melangkahkan kakinya keluar dari rumah.
Yoo~
Bab hari ini selesai
Fiuh... terimakasih telah membaca
Maafkan saya untuk tata bahasa yang buruk
Saya akan sangat menghargai kalian untuk memberikan komentar
Dan aku juga membutuhkan ide lebih untuk bab-bab selanjutnya
Sampai ketemu di bab selanjutnya!
Ja mata'ne~
