Hai minna'san!
saya kembali lagi~
Saya selalu berusaha update secepat mungkin. Tapi yah... saya kekurangan asupan Karushuu (saudara)
Masih bingung tentang tema bab selanjutnya dan selanjutnya.
Dan aku juga tidak membaca manga nya.
Tapi saya berjanji akan memperbarui dengan cepat.
Baiklah, cukup sampai disini
Selamat membaca~!
Karma melihat teman-temannya melambaikan tangan padanya.
Yang dilihatnya adalah Nagisa, Kayano, Nakamura, Sugino, Kanzaki, Yada, Okuda, Maehara, Isogai, dan Chiba. Entah yang lainnya tidak datang atau bagaimana
"Yo" sapa Karma
"Kupikir kau tidak akan datang. Aku mengirim pesan padamu, tapi tidak ada balasan sama sekali." Kata Nagisa dengan alis berkerut. "Maaf, Baterai ponselku habis, jadi aku meninggalkannya." Karma beralasan
"Oooh...aku baru tahu kalau kau sering memakai ponselmu, sampai-sampai baterai nya habis." kata Nakamura menyeringai
Namun Karma berhasil mengelak.
"Yah, setelah sekian lama aku tidak mengisi daya baterainya." Karma membalas dengan santai. Nakamura hanya menghela nafas menyerah mencari celah apabila Karma berbohong atau menyembunyikan sesuatu. Nagisa sweatdrop mendengar perdebatan mereka.
"Apa yang lain tidak datang?" Karma bertanya. "Kataoka-san dan Hayami-san sedang membeli minuman" kata Isogai. Karma hanya ber 'oh' ria.
"Nee, kita akan kemana dulu?" Tanya Maehara. "Hmm...bagaimana dengan center game?" usul Sugino
"Setelah itu kita pergi ke karaoke ya~!" Maehara berkata dengan antusias
"Bagaimana?" Tanya Nagisa pada yang lainnya, apa mereka setuju "Boleh juga" kata Chiba.
"Yahooo!"
"Baiklah baiklah...kita tunggu Hayami-san dan Kataoka-san dulu."
Tidak lama kemudian Kataoka dan Hayami muncul
.
.
.
.
.
"Whoa...! Kanzaki-san memang sangat hebat dalam hal seperti ini!."Maehara takjub saat Kanzaki memenangkan level berturut-turut. Yang dipuji hanya tersenyum malu.
"Lagi-lagi tepat sasaran!" Isogai melongo melihat Hayami dan Chiba dengan ahli. Hayami dan Chiba bermain tembak-tembakan, yang dengan mudah memenangkannya.
"Yah, apa yang kau harapkan dari duo penembak jitu" Nakamura terkekeh.
"Hebat! mereka berdua benar-benar cocok ya~" Kayano berkata yang tanpa disadarinya membuat mereka berdua tersipu
"Lihat ini, Karma-kun! souvenir Sonic Ninja!" Nagisa memanggil Karma sambil memandangi souvernir Sonic Ninja didepannya. "Hee... ingin memainkannya?" Tanya Karma. "Un! mari memainkannya dan dapatkan souvenirnya"
"Wah...boleh aku ikut bermain?" Tanya Sugino mendekat. "Tentu saja"
"Hei Yada-chan, Okuda-chan kemarilah" Kataoka memanggil kedua gadis itu, mengajak mereka bermain salah satu permainan. Sementara Nakamura bertanding melawan Maehara. Isogai bermain dengan Kanzaki.
Well, mereka bersenang-senang.
Gakushuu masuk ke dapur dan mengambil minum, lalu pelayan yang juga ada disana memanggilnya.
"Maaf, tuan muda. Saya ingin menanyakan sesuatu" ucap pelayan itu, menarik perhatian Gakushuu. Gakushuu mengangkat alisnya dan berkata 'Ya?' pada si pelayan.
"Saya hanya ingin bertanya apakah tuan muda Karma ingin dibuatkan bento juga untuk besok. Biasanya dia akan bilang 'tidak perlu', saya belum sempat bertanya pada tuan muda Karma hari ini, ia juga belum keluar dari kamarnya setelah makan malam. Apakah saya perlu membuatkannya tuan muda?." Pelayan itu menjelaskan.
Gakushuu berpikir sejenak.
"Kalau begitu aku akan menanyakan itu padanya, tentu saja akan jauh lebih baik jika dia membawa bento dari rumah. Tapi jika dia tidak menginginkannya, aku takut bento nya hanya akan sia-sia."
Gakushuu menaruh gelasnya dan berjalan menuju kamar Karma.
Gakushuu sampai didepan pintu kamar dan mengetuk beberapa kali.
Tidak ada jawaban
mengetuk lagi...
Tidak ada jawaban
"Karma, apa kau sudah tidur?" panggil Gakushuu lalu melihat kearah jam.
20.34
"Apa dia benar-benar sudah tidur" gumamnya. "Kalau begitu aku akan masuk" Gakushuu hendak membuka pintu namun ternyata dikunci. Menghela nafas. "Lebih baik kau membukanya, aku ingin bertanya apa kau perlu bento untuk besok? harusnya iya."
Tidak ada jawaban sama sekali.
Gakushuu mulai curiga
"Hei, aku bicara padamu. Apa kau bahkan ada didalam?" Gaksuhuu menunggu jawaban yang tak kunjung datang.
Gakushuu mulai menjadi tidak sabar dan akhirnya mengambil kunci cadangan. Memutar kunci dan membuka pintunya
Dan...
Tidak ada apa-apa
Tidak ada si rambut merah dimana pun Gakushuu berpikir mungkin dia ada di kamar mandi. "Karma?" tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.
Gakushuu berjalan kearah jendela dan menemukannya tidak dikunci.
'Dia lupa menguncinya? atau dia yang membukanya?' pikirnya.
Gakushuu keluar dari kamar Karma dan mengambil ponselnya sendiri, hendak menelponnya. Namun sebelum itu.
"Ayah" panggilnya pada sang Ayah yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca sesuatu. Ayahnya pun menoleh
"Dimana Karma? aku tidak melihatnya sejak tadi" ucap Gakushuu, tidak mengatakan yang sebenarnya. "Dia di kamarnya" jawab Gakuhou.
Gakushuu hanya mengangguk mendengar jawaban Ayahnya.
'Jadi dia benar-benar keluar diam-diam ya' Gakushuu masuk ke kamar Karma lagi. lalu menelponnya, namun yang datang adalah dering ponsel Karma yang ada di mejanya.
Gakushuu geram dan meremas ponselnya
'Bocah itu...apa dia sengaja melakukannya!?' Gakushuu frustasi. 'Arghh biarlah...!toh, dia juga bisa pulang sendiri kan' Gakushuu keluar dari kamar Karma dan masuk ke kamarnya sendiri.
Sementara itu
Karma dan teman-temannya masih bersenang-senang. Karaoke dan lainnya
Isogai menawarkan Karma untuk bernyanyi "Tidak, lewati saja. Berikan itu untuk Kayano." kata Karma menolak untuk bernyanyi. "Ayolah, semuanya bernyanyi disini." Maehara berusaha membujuk Karma "Aku tidak terlalu suka bernyanyi, kalian bisa melewatiku."
"Kalau begitu giliranku." Kayano mengambil mic nya dan mulai bernyanyi.
.
.
.
.
"Haahh... menyenangkan sekali..."
"Kita benar-benar bersenang-senang bukan?" Isogai menyatakan hal yang ada dipikiran semua orang
"Tidak buruk juga." Kataoka berkata. "Jarang-jarang kita bisa seperti ini. Dan Nagisa, kau juga diperbolehkan untuk bermain sampai selarut ini." -Sugino
"Kau harus lebih sering keluar bersama kami seperti ini bung." Maehara merangkul Karma. Karma hanya tersenyum "Mungkin saja. Ternyata tidak buruk juga" katanya.
"Kalau begitu, kami anak perempuan akan pulang duluan." -Yada
"Sampai jumpa, kalian juga jangan pulang terlalu larut." -Nakamura
"Kalian, hati-hati dijalan!" -Isogai
"Kami pulang duluan, sampai jumpa besok... Karma-kun!" Okuda sedikit memerah saat mengatakannya. Karma hanya melambaikan tangannya.
"Wah wah, sepertinya gadis itu benar-benar menyukaimu, Karma" Maehara berkata dengan seringai. "Hm? benarkah?" Karma hanya berkata dengan ekspresi datar diwajahnya.
Maehara sedikit jengkel karena Karma tidak peka terhadap hal seperti itu.
"Jadi? kita akan pulang atau apa?" tanya Nagisa. "Hmm...aku ingin makan sesuatu sebentar" kata Maehara
"Eh? bukannya kau sudah makan malam?" tanya Isogai. "Aku sedikit lapar, ayolah" Maehara mengeluh
"Baiklah, tidak masalah kan? hanya sebentar." -Nagisa. Sugino dan Chiba mengangguk "Baiklah..." -Karma
.
.
.
"Aku kenyang..."
"Sudah puas?" Tanya Sugino. Maehara mengangguk sambil terkekeh
"Ah, ngomong-ngomong sudah jam berapa ini?" Tanya Nagisa
Sugino mengeluarkan ponselnya dan melihat jam. "21.38"
"Wah, sudah selarut ini. Aku akan pulang duluan, sampai jumpa!" Nagisa pergi.
"Baiklah, hari ini sudah cukup. Sampai jumpa besok disekolah" kata Isogai
mereka mengangguk dan pulang kerumah masing-masing.
Sementara itu di tempat lain
Gakushuu belajar dengan tenang di kamarnya. Memutuskan untuk istirahat sebentar
Melihat kearah jam yang tergantung di kamarnya, menunjukkan pukul 21.20
Gakushuu mengerutkan alisnya.'Sudah jam segini, apa dia sudah dirumah?' Karena penasaran pun akhirnya Gakushuu memutuskan untuk memeriksanya dengan pergi ke kamarnya.
Gakushuu membukanya tanpa mengetuk. Namun sayangnya tidak ada siapa-siapa didalam. 'Dia itu kemana sih! kalau keluar malam-malam itu ingat waktu dong!' 'Kalau sampai Ayah tahu bagaimana?!' Gakushuu bingung harus bagaimana. Menelponnya? ponselnya ditinggalkan dirumah. Pergi mencarinya? tapi kemana? lagipula dia juga tidak yakin Ayahnya akan memperbolehkannya keluar pada jam ini.
Gakushuu frustasi dan bingung, sempat berpikir untuk memberitahu Ayahnya soal ini.
'Bisakah dia tidak membuat masalah sehari saja!? dia pikir siapa yang repot?! keluar malam-malam begini tanpa ijin, bagaimana jika ada apa-apa! aku khawatir tahu-!' Gakushuu terkejut pada pemikiran itu. 'Tu-tunggu...apa? apa yang baru saja aku pikirkan? aku khawatir padanya?' 'Tidak tidak tidak, aku pasti salah. Aku tidak mungkin khawatir padanya, aku hanya tidak mau Ayah menyalahkanku jika terjadi apa-apa padanya. Benar...aku hanya khawatir tentang itu' Gakushuu berusaha menjernihkan pikirannya.
'Baiklah, sekarang apa?' Gakushuu memutuskan untuk menunggu lebih lama lagi, dan jika Karma masih belum pulang- -dia akan bilang kepada Ayahnya kalau Karma tidak ada dirumah, dia akan bilang bahwa dia hendak masuk ke kamar Karma untuk beberapa hal, tapi saat dia masuk tidak ada siapa-siapa. Dan dia akan beralasan, bahwa dia baru saja pergi ke kamarnya. Yang kenyataannya dia sudah menyadarinya sejak tadi.
Gakushuu tetap dikamar Karma. Duduk di tepi tempat tidur, menunggunya
.
.
.
Gakushuu sudah menunggunya setengah jam. Sekarang pukul 21.50 dan Gakushuu makin tidak sabar
'Bocah itu benar-benar...! aarghh!' Gakushuu bingung mau memberitahu Ayahnya sekarang atau tidak. Menunggunya sebentar lagi Mondar-mandir dengan gelisah.
21.56
Gakushuu hendak meninggalkan kamar, namun tiba-tiba dia mendengar suara jendela dibuka. Gakushuu langsung menoleh ke sumber suara
Lalu mulai terlihat, rambut merah
Karma masih belum menyadarinya. Lalu akhirnya dia melihatnya, terkejut Gakushuu berdiri di kamarnya yang lalu mendekatinya. Menariknya masuk dengan kasar. Gakushuu memukul kepala Karma.
"Aduh!" Karma menggosok bagian yang sakit. Karma protes "Kau itu apa-apaan sih-!" "Kau yang apa-apaan! apa yang kau pikirkan, bodoh!?" Suara Gakushuu membuat Karma terkejut dan menatap orang didepannya, yang kini tatapannya... sepertinya sangat marah. "Apa maksudnya hah?! menyelinap keluar malam-malam, sengaja meninggalkan ponselmu, dan pulang sangat terlambat!" Gakushuu membentaknya. "Setidaknya belajarlah sedikit bertanggung jawab! perilakumu itu sangat tidak bertanggung jawab, kau tau!!?" Gakushuu meledak
Sementara yang dibentak hanya menundukkan kepalanya. "Apa hakmu bicara seperti itu padaku?" Karma berkata dengan nada biasa. "Aku punya hak! tentu saja aku punya hak bicara seperti itu padamu. Aku kakakmu!" Karma menegang mendengar jawabannya 'Apa-apaan itu barusan?' "Oh...jadi kau mulai bermain seperti itu? bermain kakak-adik? Kau meneriaki ku dengan alasan kau kakakku?" Karma balas menatapnya. "Hah? kau sungguh menyebalkan... kenapa kau harus selalu mencampuri urusanku!? kenapa kau selalu menghancurkan kesenangan ku!? kau selalu menyebalkan dan sombong, bahkan sekarang kau membentakku-dan tiba-tiba kau ingin bermain saudara?!" Karma mendorong Gakushuu dengan marah. Gakushuu meraih kedua bahu Karma dan mencengkramnya dengan erat. "Kau itu... kenapa sulit sekali untuk mendengarkan sih!?"
Karma melepas cengkraman Gakushuu dengan paksa. "Sudah cukup. Keluar" Karma berkata dengan dingin.
"Aku bilang, keluar!" Karma mendorong Gakushuu menjauh. Gakushuu mengepalkan tangannya, namun akhirnya keluar.
"Bodoh" Karma bergumam sebelum mengunci pintu kamarnya.
Oh...wow
Itu ledakan dari keduanya *tertawa canggung
Uhmm, aku bingung mau menulis apa lagi, dan ini hasilnya
Maaf jika ini buruk .
Dan hei, tolong beri saran:(
Saya kehabisan ide.
Sampai jumpa di bab selanjutnya
Itu pun jika saya berhasil menemukan ide dan menuliskannya
Ja mata'ne~
