Tadaima~~~

I'm back T-T

Maaf untuk update yang terlambat

Saya baru sembuh dari demam yang menyebalkan. Sebenarnya saya sempat berpikir untuk memberhentikan ffn ini, tapi kurasa ini cukup bagus untuk dilanjutkan. Oh, dan jika kalian ada ffn Gakushuu Karma tolong beritahu saya, itu akan sangat membantu. Baiklah, nikmati fanfic ini

Selamat membaca!


Pagi itu...

Tidak ada yang istimewa bagi Karma. Dia duduk di kursinya dengan pipinya yang ditempelkan ke meja. "Ada apa, Karma-san? kelihatannya kau tidak terlalu bersemangat." suara ramah Ritsu memanggilnya dari samping. Karma menoleh padanya tanpa berkata apa-apa selama beberapa saat. Karma menghela nafas lalu duduk dengan tegak "Aku hanya sedikit bosan...,dan panggil saja aku Karma-kun, itu tidak masalah" Karma menghela nafas untuk entah keberapa kalinya pada hari itu. Karma tidak menemuka hal yang menarik sekecil apapun pada pagi ini.

Ritsu tersenyum padanya "Baiklah, Karma-kun. Ah! bagaimana jika kita jalan-jalan nanti malam, aku mendengar dari Kataoka-san bahwa waktu itu kalian bersenang-senang, aku jadi ingin ikut juga, mungkin itu juga akan mengurangi rasa bosanmu. Itu jika kau tidak ada kegiatan malam ini." Karma mengingat saat dia dan yang lainnya bersenang-senang, namun juga ingat apa yang terjadi setelah dia sampai dirumah. Ingatan itu membuatnya sweatdrop 'Sepertinya tidak mungkin' "Hmm, aku tidak begitu ingin keluar malam ini." "Ah...begitu ya" sebelum Ritsu bisa mengatakan apa-apa lagi, Sugino muncul "Apa yang kalian berdua bicarakan?" tanyanya "Karma-kun hari ini sedikit bosan, jadi aku ingin memberinya beberapa ide yang mungkin akan mengurangi kebosanannya." Ritsu menjawab. "Hmm...Hei, bagaimana jika kita membuat rencana pembunuhan Koro-sensei nanti malam?" Sugino mengusulkan "Oh, itu ide yang bagus. Mungkin dirumah Karma-kun akan menyenangkan?" Ritsu menambahkan sembari menatap Karma masih dengan senyum ramahnya. Karma berkedip "Dirumahku?" 'Dirumahku...? Ah! itu tepat sekali, dengan begitu aku bisa kembali ke rumah Akabane-san dan aku bebas disana'

"Ano... Karma-kun, apa kau keberatan?" Ritsu bertanya, membuatnya tersadar dari lamunannya "Tidak tidak, sama sekali tidak. Sejujurnya itu ide yang sangat bagus Ritsu-san, aku akan senang menyambut kalian dirumahku." Karma tersenyum padanya, membuat Ritsu tersenyum balik. "Yosh! jadi nanti malam kita akan membuat rencana pembunuhan dirumah Karma, ya?" Karma mengangguk pada Sugino. "Tolong beritahu yang lain" "Tentu saja" Sugino pergi ke teman-teman yang lainnya.


"Ooh? jadi kita akan kerumah Karma malam ini? aku sangat tidak sabar!" Nakamura berteriak antusias. "Awas saja jika kau membuat rumahku berantakan." Karma mengancam "Tidak tidak, Karma-kun, aku tidak akan mengacaukan rumahmu kok." Nakamura cekikikan, membuat Karma curiga dan ragu 'Biarlah, toh jika dia memang akan mengacaukan rumahku, aku akan memberinya hidangan spesial penuh wasabi'

"Nee, kita akan kesana pukul berapa?" Kayano bertanya "Kalian bisa datang ke rumahku pukul 19.00" Karma menawarkan. "Nagisa-kun, apa kau bisa datang?" Kayano bertanya "Yah, jika alasannya adalah kita akan belajar bersama, pasti diizinkan" "Wakatta, kami pasti akan kesana!" tiba-tiba Maehara menengahi mereka semua dan berbisik "Hei, Koro-sensei tidak tahu soal ini kan?" "Benar, jangan sampai dia tahu. Bisa-bisa rumahku kacau." Karma menambahkan. "Jangan sampai Koro-sensei tahu, kalian mengerti?" Isogai berkata. Mereka semua mengangguk.

.

.

.

.

.

'Sepertinya nanti malam akan menyenangkan' Karma berjalan menuju rumahnya. Sore itu sangat menyejukkan, Karma menyesap susu stroberinya. Namun ketenangan itu tidak berlangsung lama "Wah wah, lihat siapa ini. Akabane Karma, apa aku benar?" beberapa orang sekitar 18 tahun mengelilinginya. Karma tidak mengatakan apa-apa, hanya menatap orang itu dengan acuh tak acuh. "Aku pernah mendengar tentangmu beberapa kali. Kau sangat ditakuti." "Oh, kau juga dari sekolah elit itu iya kan?" satu orang menambahkan. "Sepertinya jika kami menghajarmu, kami yang akan lebih ditakuti daripada kau. Ini akan menyenangkan." orang-orang itu mulai tertawa.

Karma menatap mereka bosan dan mulai berjalan lagi. "Hei! mau kemana kau?! kau meremehkan kami ya" salah satu orang itu menarik Karma kebelakang. Karma menatap orang itu dengan tatapan mengerikan. Orang itu tersentak "Jangan pergi dulu sebelum kami menghajarmu. Mumpung sekarang disini sedang sepi, mari kita pukuli saja bocah sombong ini." orang yang lainnya mengepalkan tangannya, sudah siap untuk memukul. 'Cih, apa boleh buat kalau sudah seperti ini.' Pada akhirnya mereka berkelahi. Yang tentu saja dimenangkan oleh Karma.


Sesampainya dirumah, Karma melihat sekeliling sebelum berjalan menuju kamarnya. Cepat-cepat masuk ke dalam kamar dan langsung menutup pintunya.

Karma menatap dirinya didepan cermin, mengamati luka di dahinya dan menghela nafas 'Sungguh merepotkan' batinnya. Walaupun Karma menang, tapi dia tetap mendapatkan luka. Karma mengingat bagaimana orang-orang itu hampir saja memojokkannya dan berakhir dengan kepalanya yang menyentuh beton yang keras.

Mengambil kapas dan sedikit air bersih. Ia mulai membersihkan lukanya dengan hati-hati "Aw...!" Karma menggigit bibirnya berusaha menahan rasa perih. "Karma?" Gakushuu memanggil dari luar kamar. Karma membeku dan langsung melihat kearah pintu 'Kenapa dia bisa kebetulan ada disana'

"Apa? Lebih baik kau tidak menggangguku..." Karma menjawab dengan nada bosan. "Apakah terjadi sesuatu? aku mendengarmu tadi." suaranya makin dekat dengan pintu "Ah, iya. Kakiku terantuk meja. Betapa menyebalkan..." tidak ada suara dari luar untuk sesaat "Oh, baiklah." Karma mendengar langkah kaki yang menjauh, menghela nafas lega.


Setelah makan malam selesai. Karma mendatangi Ayahnya yang sedang duduk sambil menatap beberapa kertas ditangannya. Gakushuu juga ada disana, sedang membaca buku. Oh! jika kalian bertanya bagaimana dengan luka Karma, itu berhasil ditutupi oleh poninya dengan sempurna.

"Ayah, aku akan pergi ke rumah Akabane-san." Gakuhou mendongak padanya. Gakushuu yang mendengarnya pun ikut menatapnya "Untuk apa?" Gakuhou bertanya "Aku dan teman-temanku akan belajar bersama, dan mereka minta dirumahku. Dan tentu saja aku tidak bisa belajar bersama disini, jadi nanti aku akan pergi ke rumah Akabane-san. Apa itu tidak masalah?" Karma memiringkan kepalanya dengan memasang senyumnya seperti biasa.

Gakuhou diam sejenak sebelum memberinya jawaban "Baiklah, jangan pulang terlalu larut. Nanti kau akan diantarkan." "Tidak perlu, aku akan kesana sendiri." Gakushuu mengerutkan alisnya mendengar jawaban Karma. Sementara Gakuhou menghela nafas "Tapi rumah Akabane cukup jauh, dan ini sudah malam." Gakuhou menatapnya "Sungguh, aku tidak perlu diantar, aku juga tidak ingin ada yang tidak sengaja melihatku." "Dan aku laki-laki, aku bisa sendiri."

Hening... "Baiklah, aku akan bersiap-siap. Terima kasih karena sudah mengizinkan." Karma pergi ke kamarnya. Gakushuu mendengus "Kelihatannya dia senang sekali."


Gakushuu memasukkan benda yang diperlukannya kedalam tas. Lalu melihat jam. 18.24 'Nah, sekarang aku harus cepat-cepat sebelum yang lain datang' Karma keluar dari kamarnya.

.

.

.

.

Ditempat lain

Gakushuu sedang membaca beberapa buku pelajaran di kamarnya. Kakinya mengetuk-ngetuk lantai dengan tidak tenang. Dia juga tidak fokus membaca buku didepannya, bolak-balik melirik pintu. Apa yang terjadi adalah, dia sebenarnya sangat ingin untuk mengantarkan Karma ke rumah Akabane. Tapi ya, Ayahnya bilang lebih baik tidak usah daripada mereka berdua bertengkar lagi, dan juga...Gakushuu sedikit gengsi.

'Dan aku laki-laki, aku bisa sendiri' Gakushuu mengingat apa yang dikatakan Karma sebelumnya 'Benar sih. Tapi kan ini sudah malam' Gakushuu membenamkan wajahnya di buku-buku didepannya. Gakushuu keluar dari kamarnya dan bertanya pada salah satu pelayan apakah Karma sudah pergi. Gakushuu kembali ke kamarnya sambil menghela nafas karena Karma sudah pergi ke rumah Akabane. Terlambat.


Done

Saya senang saya kembali :)

Terimakasih kepada semua yang membaca ffn ini.

Bab ini lebih pendek dari biasanya ya? tidak apalah.

Berikan ulasan:D saya akan sangat menghargainya

Jaa mata'ne~