.!!!?!?!

I hate this...Aku sulit untuk berimajinasi Gakushuu-Karma!!!! what should I do now?!Dahlah

Yabai, saya baru saja menonton ulang Assassination Classroom untuk mendapat referensi. Dan saya menangis!!! Yabaaaii, saya benar-benar menangis:) Endingnya begitu kejam:')

Koro-sensei:(

Gakushuu: Hentikan itu dan biarkan mereka membaca

Okay, selamat membaca!


Para murid kelas E sedang beristirahat setelah melakukan percobaan pembunuhan pada Koro-sensei.

"Ya ampun...kita gagal lagi." Okano mengeluh. "Haah... padahal kupikir itu sudah sempurna." Sugino mengacak-acak rambutnya. "Kita harus menemukan lebih banyak kelemahannya lagi." kata Kayano. "Yah, paling tidak kita ada kemajuan. Jangan terlalu bersedih, kita pasti bisa membunuhnya sebelum hari kelulusan." Isogai menyemangati mereka. "Un, Isogai-kun benar." Nagisa menepuk pundak Sugino.

"Kita benar-benar membuat kemajuan yang bagus. Bahkan Terasaka dapat mengikuti rencananya dengan mudah tanpa kesulitan." kata Karma sambil menyeringai untuk meringankan suasana. "Hoi!!" Terasaka yang mudah terpancing tentu saja tidak terima. Sementara yang lain menertawakan.

Dari kejauhan...

"Mereka bekerjasama dengan sangat baik." mata Koro-sensei berkaca-kaca "Aku sangat bangga dan terharu." Koro-sensei mengeluarkan tisu yang entah darimana dan menyeka ingusnya.

.

"Kalau begitu, sampai jumpa!" Kayano melambaikan tangannya pada Nagisa, Karma, dan Sugino saat berjalan pergi. Mereka bertiga membalas lambaiannya. "Oh, kalian bisa pergi duluan. Aku ingin ke perpustakaan untuk beberapa buku." Karma tersenyum dan mengambil arah lain. "Baiklah. Hati-hatilah." Nagisa dan Sugino berjalan pergi.

.

.

.

.

.

.

Ditempat lain

Di restoran cepat saji.

"Kenapa bahkan kita disini." Gakushuu bergumam. "Yah, kita perlu bersantai sedikit setelah pekerjaan yang melelahkan." kata Sakakibara yang sedang memesan beberapa makanan dan minuman. "Iya, sekali-kali tidak masalah kan?" Araki setuju. Gakushuu hanya menatap jendela di sampingnya dengan bosan.

"Oh iya, kudengar beberapa siswa dari kelas kita berkelahi dengan siswa kelas E? Kau yang melerai mereka bukan?" kata Seo pada Gakushuu, memulai pembicaraan. "Hm. Mereka tidak sempat berkelahi, hanya beradu mulut." kata Gakushuu. "Akabane Karma, iya kan?" kata Sakakibara. "Oh, si brengsek itu. Aku benar-benar membencinya. Kuharap ada kesempatan untuk menghancurkannya." kata Koyama dengan senyum lebarnya. Gakushuu melirik dari sudut matanya dan sedikit mengerutkan aslinya. Yah, siapa yang tidak akan merasa tidak nyaman saat seseorang mengatakan hal buruk tentang adiknya didepannya sendiri. Walaupun itu adalah Gakushuu.

"Cih, kenapa harus membicarakan kelas sampah itu." Gakushuu menyilangkan tangannya didepan dadanya. Sakakibara tertawa "Baiklah. Tidak usah membicarakan hal-hal yang menjijikkan seperti 'sampah' sekarang." kata Sakakibara.

Mereka lanjut mengobrol


Setelah teman-teman Gakushuu pergi, dan Gakushuu juga akan pulang. Gakushuu melihat Karma baru saja keluar dari perpustakaan. Tidak dekat, tapi tidak terlalu jauh dari tempat Gakushuu berdiri sekarang. Gakushuu melihatnya dan hendak menyusulnya untuk pulang bersama. Tapi dia ingat apa yang pernah dikatakan Karma, Karma sama sekali tidak ingin jika ada yang tidak sengaja melihat mereka berdua bersama, apalagi di tempat umum seperti ini semakin tinggi resikonya. Gakushuu berbalik dan berjalan pergi.

Lalu menoleh kebelakang untuk melihat adiknya yang sedang menyebrang, dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi kearah Karma.

Gakushuu membelakkan matanya, panik sekaligus takut "KARMA!!!" Gakushuu berteriak histeris. Gakushuu berlari cepat menuju adiknya, namun tidak cukup cepat untuk mencegah Karma dari tertabrak mobil itu. Itu terjadi sangat cepat, terlalu cepat. Gakushuu menatap ngeri atas pemandangan didepannya dan merasa seakan jantungnya berhenti berdetak pada saat itu juga. Gakushuu tidak berhenti dan terus berlari hingga akhirnya mencapai Karma.

Gakushuu meraih Karma yang tak sadarkan diri ke pangkuannya. Tubuhnya berlumuran darah, dan Gakushuu bisa merasakan kulitnya yang dingin. Wajahnya pucat dan sebagian tertutupi dengan darah. Ada luka besar dikepalanya, Gakushuu tahu itu. Dan mungkin ada beberapa tulang yang patah. Gakushuu sendiri terengah-engah karena panik dan takut. Orang-orang disekitar memanggil ambulans dan memperhatikan dengan sedih saat Gakushuu memanggil nama adiknya "Karma. Karma, hei!" "Karma, jawab aku!" "Karma!" Gakushuu tidak mengerti kenapa dia merasa marah dan sedih. 'Ada apa denganku?' Gakushuu semakin bingung saat merasakan air matanya akan tumpah. "Karma!!!" suaranya pecah saat air matanya mulai mengalir di pipinya 'Kenapa aku menangis? kenapa aku menangis... untuknya?' .Gakushuu gemetar dan terus berusaha membangunkan Karma.


Tidaaaak!!!!! #apasih

Hmm...setelah lama tidak up, saya hanya menulis sedikit:D HONTOU NI GOMMENASAI!!!!, saya sedang ujian dan membutuhkan waktu lebih untuk belajar.

Karma akan saya bikin dead mungkin ya? :v Habis itu Gakushuu jadi ngga tsundere lagi. Melainkan mengakui kalau dia sebenarnya benar-benar peduli dengan otouto nya:D Eee...tapi kasian Gakushuu:(

#diserang para fans Karma:'v

Mohon tinggalkan ulasan :)

sampai jumpa di bab selanjutnya

Jaa mata'ne~