Hai... umm... maaf, hiatusnya kebablasan:'
sebenernya mau nulis pas November tahun lalu, tapi ternyata sibuk persiapan buat camping. Pas Desember juga padat banget T-T jadinya baru bisa sekarang. Maaf semaaf-maafnya ya readers, makasih yang udah mau nungguin.
Aku bahagia liat komen kalian, seneng ternyata ada yang nungguin:)
Sampe disini aja dulu, silahkan lanjut ke cerita...
"Tidaak!!!" Teriakan ketakutan dari Gakushuu menggema di kamarnya.
Gakushuu terengah-engah sambil menatap langit-langit kamarnya.
Yap, dia baru saja bangun dari mimpi buruknya. Tubuhnya berkeringat dingin
Dia baru ingat. Sepulang makan di restoran cepat saji dengan teman-temannya dia langsung masuk ke kamarnya dan tertidur.
Gakushuu duduk dan menyentuh wajahnya yang basah, bingung apakah itu air mata atau keringat.
'Apa barusan itu hanya mimpi?' Kekhawatirannya berkurang. Gakushuu menatap jam di kamarnya yang menunjukkan pukul 18.02
Meski begitu dia masih harus memastikan bahwa itu hanya mimpi
'Karma...'
Gakushuu berlari keluar dari kamarnya.
Menatap sekeliling dengan cepat dan memanggil seorang pelayan yang pas sekali ada disana.
"Apa Karma sudah pulang?" Gakushuu bertanya dengan penuh harap.
Sang pelayan menggeleng
"Tuan muda Karma masih belum pulang dari sekolah."
Rasa takut dan khawatir kembali menyelimutinya.
'Tidak mungkin kan...?'
"Apa Ayah tidak mengatakan apa-apa?" Gakushuu bertanya.
Sang pelayan tidak terlalu mengerti apa yang dimaksud anak laki-laki didepannya tapi dia menjawab.
"Tidak tuan muda, tuan langsung masuk ke ruang kerjanya setelah kembali."
Gakushuu memutuskan untuk menenangkan dirinya dulu.
"Baiklah..."
Gakushuu masuk ke kamarnya.
.
.
.
Sudah pukul 18.10
Dan masih belum ada tanda-tanda kemunculan Karma.
Gakushuu turun ke lantai bawah. Hendak bertanya pada Ayahnya yang saat ini sedang di dapur namun diinterupsi oleh suara pintu yang dibuka.
Gakushuu menoleh dan melihat Karma, dan dia tampak sehat dan baik-baik saja.
"Tadaima..." suara Karma pelan, hampir berbisik.
"Darimana saja kau?" Gakushuu berusaha menutupi kekhawatirannya dan ingin terdengar seperti sedang mengintrogasi.
Karma terlihat sedikit terkejut dengan kedatangannya.
"Gakushuu. Um, aku pergi ke perpustakaan untuk ini." Karma menunjukkan buku-buku yang dia dapatkan dari perpustakaan.
'Dia baru saja dari perpustakaan?'
Karma memperhatikan ekspresi serius di wajah Gakushuu- yah ekspresinya memang selalu begitu.
"Aku tidak berencana untuk sampai di rumah terlambat. Ada kecelakaan di depan perpustakaan dan seketika tempat itu menjadi sangat ramai. Aku berhasil melewati kerumunan tanpa harus menyebrang jauh, dan saat hampir setengah jalan aku teringat aku meninggalkan sesuatu di perpustakaan, jadi aku kembali lagi untuk mengambilnya." Karma menjelaskan, dan Gakushuu sedikit tidak nyaman saat Karma menyebutkan 'kecelakaan'
Gakushuu menatapnya.
"Aku tidak bohong. Aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi. setidaknya akan kucoba..." suaranya menjadi pelan di bagian akhir.
Gakushuu mengangkat alisnya.
Dalam benaknya dia ingin bertanya padanya apakah dia baik-baik saja, tapi yang keluar dari mulutnya-
"Baiklah. Ganti bajumu dan turun untuk makan malam."
"Oke..." Karma agak terkejut dengan sikap aniki nya yang tidak biasa. Biasanya kan dia akan memberinya banyak pertanyaan untuk memojokkannya tanpa memberi celah. Kali ini dia sangat berbeda.
Pukul 20.15
Gakushuu di kamarnya...
Sedang duduk sambil menopang dagunya dengan tangannya yang ditautkan.
'Sepertinya Karma memang baik-baik saja, kecelakaan itu tidak terjadi padanya'
'Tapi kenapa mimpiku bisa pas sekali. Ternyata benar-benar ada kecelakaan di depan perpustakaan- tempat dimana Karma kecelakaan dalam mimpiku...' Gakushuu menghela nafas dan merilekskan tubuhnya.
'Yah biarlah'
.
.
.
Hari berikutnya...
Karma berjalan pulang dengan tangannya yang dimasukkan ke saku celananya.
Angin sore meniup helaian rambut merahnya, mata amber-Nya yang senada dengan langit sore berkilau karena pantulan cahaya matahari terbenam, dan ekspresi wajahnya yang tenang dan santai membuatnya semakin terlihat ikemen.
'Koro-sensei benar-benar tidak membiarkanku tidur di kelas hari ini.'
Karma menghela nafas
'Sepertinya malam ini aku tidak akan bermain game sampai larut.'
"Akabane Karma, kan?" Seseorang memanggilnya dari belakang, Karma menghentikan langkahnya
"Oh, atau Asano Karma?" Karma terkejut dan membalikan badannya untuk melihat sosok yang menyebut namanya.
Didepannya adalah seorang wanita yang berumur 20an, rambut hitamnya digerai, poninya menutupi dahi kirinya. Wanita itu memiliki senyum diwajahnya (bayangin aja Nakiri Alice yang lagi senyum #anime sebelah), mata merahnya menatap lurus pada Karma. Tinggi badannya mungkin sekitar 163cm. Karma seperti pernah melihat orang itu sebelumnya.
Karma membuka mulutnya setelah beberapa saat.
"Anda siapa, ya?"
Wanita itu berjalan mendekatinya
"Wah, aku masih tidak menyangka kau sudah sebesar ini, terakhir kali aku melihatmu saat kau masih bayi. Kau tumbuh tinggi dan sangat tampan."
Karma hanya diam saja dan menatap wanita itu.
"Kau pasti bingung kan. Namaku Akemi Shiori."
'Akemi Shiori...? apa mungkin dia...'
Shiori paham apa yang sedang dipikirkannya dan tertawa kecil.
"Jika kau berpikir aku adalah Akemi Shiori sang desainer, maka kau benar."
'Jadi benar. Lalu apa urusan seorang desainer dengan murid kelas E Kunugigaoka? apa dia ingin membuatkanku baju?'
"Apa Anda hanya sekedar menyapa orang secara acak atau apa?" Karma bertanya.
"Yah, bagaimana ya...,Aku adalah adik ipar Ibumu." Shiori berkata terus terang.
'Hah?' Karma sweatdrop mendengarnya.
"Kau pasti memiliki banyak pertanyaan bukan? Tapi ini sudah terlalu sore"
Karma diam.
'Apa-apaan orang ini'
"Kalau begitu mari kita bertemu lagi besok. Aku akan menjemputmu besok."
'Dia pasti bercanda'
Karma mengangkat alisnya.
"Untuk apa? aku baru saja bertemu dengan Anda dan Anda langsung mengaku-ngaku sebagai kerabat?? aku masih belum mendapatkan bukti yang kuat. bagaimana jika ternyata kau hanya penipu yang berpura-pura menjadi kerabat ku untuk- entahlah aku tidak tahu. Tapi aku diajarkan untuk tidak bicara terlalu banyak apalagi untuk bertemu lagi dengan orang asing."
Karma hendak berjalan pergi.
"Aku hanya ingin bertemu dengan keponakanku dan mengobrol banyak hal. Itu saja."
"Jika kau masih tidak percaya padaku, kau bisa menanyakannya pada Ayahmu. Gakuhou-san pasti masih ingat denganku."
"Ini sudah semakin gelap. Lebih baik kau pulang sebelum matahari benar-benar tenggelam. Sampai jumpa." Shiori tersenyum padanya sekali lagi.
Wanita itu berjalan pergi meninggalkan Karma yang diam.
"Entah kenapa aku merasa dia bicara jujur."
'Tapi dia seorang desainer terkenal yang bahkan aku belum pernah bicara dengannya sebelumnya. Kenapa dia tiba-tiba menjadi kerabat ku?!'
Karma terus memikirkannya selama perjalanan.
Maafkeun untuk bab yang pendek-.-
dan juga...
Kalian kena prank ya, AWOAKWOAKWOA
Yamaap, kan biar seru:'v
Otw- eh, btw... kira-kira tuh orang beneran atau bohong ya? (itu OC ya)
Mari kita tunggu bab selanjutnya.
.
.
.
.
.
Bingung aing mau ngomong apa'-'
intinya makasih yang udah mau baca, jangan lupa kasih review (biar aku makin semangat buat update)
Sampai jumpa di bab selanjutnya ya
Jaa mata'ne~
