Disclaimer :

Naruto © Masashi Kisimoto

High school DxD © Ichiei Ishibumi

Summary : Namikaze Naruto, Anak kecil berambut kuning berumur 10 tahun yang harus kehilangan keperjakaannya karena teman kakaknya yang datang ke rumahnya, ia berpikir semua itu hanya mimpi namun ternyata tidak, dan saat itu juga hidupnya benar-benar berubah drastis.

Nee-chan to Kaa-chan no Tomodachi

Pair : Naruto x Harem

Genre : Big Breast, Harem, Shotacon, School Uniform, Handjob, Blowjob, Breast Feeding, Incest, Solo Male, Milf, Bikini, Mastrubation, Paizuri,

Rate : M

Warning : Typo, OC, OOC, Multichap, R18+, alur berantakan, Not Like Don't Read!, ANAK DI BAWAH UMUR PERGILAH! DOSA BUKAN SALAH SAYA!

" Halo " berbicara

"Halo" batin

.

Chapter 2 : Beach

Sabtu, 13 Agustus 20xx

Sebuah Kediaman

19.00 PM

.

Di sore hari yang indah, tepatnya di sebuah kamar terdapat sosok anak kecil berambut kuning yang tengah berbaring sambil menutup matanya dengan sebelah lengannya.

wajahnya secara perlahan memerah dan berikutnya ia mengubah posisi tidurnya menyamping sambil memeluk sebuah bantal, beberapa menit berikutnya anak tersebut tampak tidak tenang karena setiap beberapa menit ia selalu mengubah posisi tidurnya.

"Hey! Naruto-kun!"

Sang anak kecil yang terbaring seketika terbangun dan ia melihat kakaknya tengah berada di daun pintu sambil tersenyum kepadanya. "A-Ah, Naruko-nee… A-Ada apa?" tanya Naruto tergagap.

Naruko yang melihat tingkah aneh adiknya menaikkan sebelah alisnya, apa lagi ketika melihat pipi Naruto yang merona, "Ada apa Naruto-kun? Wajahmu memerah tuh?"

Naruto yang mendengar itu tersentak dan menggelengkan kepalanya, "A-Ah, tidak ada Nee-chan… aku hanya memikirkan sesuatu yang memalukan," jawab Naruto sambil tersenyum meyakinkan.

"A-Aku tidak bisa bilang kepada Nee-san mengenai kejadian itu, karena belum tentu itu benar… dan lagi aku tak ingin Nee-san membenci teman-temannya," batin Naruto, Naruko yang mendengar itu menyentuh kening Naruto dengan keningnya untuk mengecek suhu tubuh Naruto.

Naruto yang melihat wajah kakaknya sangat dekat memerah, apa lagi ketika melihat selah dada kakaknya yang terlihat membuat wajah Naruto semakin memerah.

"Hm, kau tidak ada panas sama sekali, suhu tubuhmu normal saja, benar kau tidak apa kan?" tanya Naruko kembali dan di jawab anggukan kaku oleh Naruto.

"T-Tentu saja!"

"Baguslah kalau begitu, kau mau ikut Nee-san ke pantai besok bersama teman-teman Nee-san? Kaa-chan menyuruhku untuk mengajakmu karena besok Kaa-chan juga memiliki acara, dan Tou-chan masih kerja di luar negeri, jadi kau akan sendiri di sini nanti jika tidak ikut, bagaimana?"

Naruto yang mendengar itu terdiam, Nee-sannya mengajaknya pergi ke pantai bersama teman-temannya, jika ia ikut dia akan bertemu perempuan yang selalu merasuki pikirannya, jika ia tidak ikut dia akan sendirian di rumah ini dan belum lagi jika ada kejahatan… hell no, membayangkannya saja membuat Naruto merinding.

Ia merasa lebih baik ikut dengan kakaknya, apa lagi ada yang ingin dia bicarakan dengan teman kakaknya, tapi ada satu masalah… dia tidak pandai berenang, tapi jika ia berenang di dangkal saja tidak masalah.

Setelah berpikir cukup lama, Naruto pun mengangguk sebagai jawaban, "A-Aku akan ikut, Nee-chan." Naruko pun mengelus rambut Naruto dengan pelan sambil tersenyum lembut.

"Nanti kau tidak perlu malu dengan teman-teman Nee-san ya, mereka bukan orang jahat kok," ujar Naruko, Naruto hanya mengangguk pelan sebagai jawaban, "Jaa, mari kita makan malam… Kaa-chan sudah selesai memasak makanannya."

Naruto kembali mengangguk sebagai jawaban dan mengikuti tarikan kakaknya menuju ruang makan.

.

Other Home

.

Di kediaman lain, terlihat seorang perempuan berambut kuning saat ini tengah mastrubasi di kamarnya, ia memainkan dada besarnya dan juga vaginanya secara teratur, untuk menahan desahannya, ia menggigit pakaiannya cukup kuat.

Merasakan akan mencapai puncak, perempuan tersebut semakin mempercepat gerakan jarinya hingga tubuhnya menegang kuat sesaat dan akhirnya terbaring lemas di kasur dengan nafas menderu.

Kasur perempuan tersebut bergetar pelan karena getaran sebuah ponsel di samping perempuan tersebut, ia pun mengambil ponselnya lalu melihatnya dan di ponselnya tertera nama panggilan dari Tsubaki.

Ia pun mengangkat panggilan tersebut dan menempelkannya di samping telinganya sambil mengatur nafasnya yang menderu.

"Moshi… Moshi, Tsubaki-chan."

"Konbanwa, Gabriel-chan… apakah kau habis mastrubasi dengan membayangkan Naruto-kun menyetubuhiku?"

Gabriel yang mendengar itu merona dan mengembungkan pipinya, apa yang di katakan Tsubaki memang benar. Setiap mengingat apa yang di lakukan oleh Tsubaki bersama Naruto membuat hasrat seksualnya meningkat.

Bahkan ia berusaha menahan hasratnya, namun tetap saja ia tidak bisa menahannya. Ia benar-benar ingin cepat-cepat merasakannya.

"Ini salahmu, baka!"

"Hahaha, aku sendiri tidak tahu kau mengintip kami, jadi terima saja," ujar Tsubaki membuat Gabriel menggumam kesal, "jangan khawatir, besok Naruto-kun akan ikut dengan kita, dan kau buatlah kesempatan untuk berdua dengan Naruto-kun. Aku juga akan menyarankan agar memilih tempat yang dekat dengan suasana yang sepi. Dengan begitu kita bisa bermain bersama."

Gabriel yang mendengar itu menyipitkan matanya, "Kau ingin melakukannya lagi dengannya?"

"Tentu, tapi setelah kau selesai dengannya, aku juga tak bisa menghilangkan hasratku setelah melakukan itu dengannya."

"Dasar Shotacon."

"Fufufu, aku tidak peduli, yang terpenting aku bisa merasakan kenikmatan sex darinya, kau juga ingin kan?"

Gabriel yang mendengar itu tersenyum sambil menjilati bibirnya.

"Ya... Aku menginginkannya, dan aku tak sabar untuk besok."

.

Sementara itu orang yang di bicarakan merinding tanpa sebab, ia merasakan akan ada sesuatu yang buruk besok

.

Minggu, 14 Agustus 20xx

Shinmachi

14.00 AM

.

Keesokan harinya, Naruko serta teman-temannya berangkat ke sebuah pantai yang ada di perfecture China, tepatnya di bagian tenggara. Mereka menaiki sebuah mobil yang cukup besar dan muat untuk 8 orang termasuk Naruto, dan mobil tersebut di kendarai oleh teman Naruko bernama Rias.

"Apakah benar pantai yang kau sarankan ini bagus, Tsubaki?" tanya Ravel membaca artikel pantai yang di sarankan temannya. "Tentu saja, di pantai itu kita akan aman dari tatapan genit laki-laki," jawab Tsubaki sambil tersenyum karena teman-temannya sepakat dengan tempat tujuannya.

Sementara Naruto wajahnya sedikit pucat karena ia sedikit mabuk kendaraan, Naruko yang duduk di sampingnya mengelus-elus punggung Naruto.

"Selain itu, aku tidak menyangka kau bisa mengendari mobil Rias-chan, apa lagi mobil sebesar ini," kagum Akeno membuat Rias mendengus senang. "Fufu, aku di ajarkan kakakku dari dulu jadi saat mencari SIM mobil tidaklah susah," jawab Rias bangga.

"Huaaaa~ nikmatnya," gumam Kuroka yang di dekat jendela mobil menikmati hembusan angin, di samping Kuroka terdapat Gabriel yang sesekali melirik Naruto yang duduk di belakang.

Tsubaki yang melihat itu hanya tersenyum kecil, karena Gabriel sepertinya sudah sangat tidak sabar.

.

Ekaterina beach

.

"Selamat datang di Ekaterina Beach!" ujar Tsubaki sambil menunjukkan pantai yang berisikan dua tebing yang melengkung, dan di sisi tempat mereka juga terdapat pantai namun lebih banyak pendatang.

Semua teman Naruko yang melihat tempat yang di sarankan oleh Tsubaki menatap kagum tempat yang di pilih Tsubaki, selain tempatnya menjadi pantai pribadi karena tak ada siapa pun, mereka bisa main sepuasnya, bahkan jauh dari tatapan genit laki-laki.

"Hoho! Tempatnya bagus sekali!" gumam Ravel langsung berlari ke arah air untuk menyegarkan kakinya.

"Huft, karena matahari masih ada sebaiknya kita cepat membuat tempat teduh kita lalu berenang," ujar Naruko memberi usulan dan di jawab anggukan oleh teman-teman Naruko.

"Naruto-kun, tolong ya!" Naruto yang mendengar permintaan kakaknya menganggukkan kepalanya kaku. "Ha-Ha'i!" balas Naruto.

Naruto pun membantu teman-teman kakaknya menyiapkan tepat teduh di antaranya beberapa alas kain, meja kecil, empat payung teduh serta satu kotak minuman dingin.

Naruto yang akan memasang payung harus memerah wajahnya seketika karena melihat teman-teman kakaknya telah menggunakan bikini.

Kakaknya menggunakan Bikini berwarna kuning sesuai warna kesukaan kakaknya, Rias menggunakan bikini merah dengan model bunga mawar, Akeno menggunakan Bikini ungu dengan model bunga Lily.

Kuroka menggunakan Bikini berwarna hitam dengan model pita di belahan dadanya, Ravel menggunakan bikini berwarna orange dengan ikatan di samping lengannya, Tsubaki menggunakan Bikini berwarna biru dengan kain melilit di pinggangnya, dan Gabriel yang menggunakan Bikini putih lurus yang membuat belahan dadanya terekspos.

Naruto yang melihat itu langsung cepat-cepat memasang payung lalu duduk sambil membalikkan badannya. Melihat semua itu membuatnya teringat akan bayangan di mana ia melakukan sex dengan Tsubaki, mengingatnya membuat Naruto menggelengkan kepalanya cepat.

"Yosh! Mari kita berenang!" teriak Naruko semangat lalu berlari ke air bersama meninggalkan Naruto yang masih duduk membelakangi.

Gabriel yang ingin berbicara dengan Naruto terhenti, ketika Tsubaki menahannya dan membisikkan sesuatu ke telinganya, setelah itu Gabriel pun mengikuti teman-temannya meninggalkan Naruto yang akhirnya memilih berbaring sambil melihat-lihat langit payung untuk tidak melihat tubuh menggoda teman-teman kakaknya.

Naruko serta teman-temannya bermain dengan sangat puas dari bermain freashbee di air, voli air, dan saling melempar air satu sama lain.

Naruto yang asik berbaring tak sadar bahwa ia telah tertidur hingga ia terbangun ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. Ia seketika terbangun sepenuhnya ketika melihat Tsubaki, perempuan yang selalu merasuki pikirannya berdiri di dekatnya.

"Ts-Tsubaki-nee-san!" kejut Naruto langsung mendudukkan dirinya, "ada apa Tsubaki-nee datang kemari?" tanya Naruto sambil mengalihkan pandangannya.

"Hm, Nee-san hanya ingin beristirahat saja," jawab Tsubaki sambil mengeluarkan minuman dari kota minuman dingin di sampingnya. "A-Ah… souka…," gumam Naruto sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"A-Ano… Tsubaki-nee… sebenarnya…."

"Ah, aku hampir lupa Naruto-kun, Gabriel-chan meminta tolong padamu untuk membantunya di tebing sebelah, ia sedang menangkap ikan untuk kita makan nanti," potong Tsubaki membuat Naruto tersentak dan melihat ke arah pantai dan ia memang tak melihat Gabriel sama sekali.

"A-Ah, baiklah… kalau begitu aku pergi dulu," ucap Naruto langsung bangkit dan pergi ke tempat yang di beritahu oleh Tsubaki, dan tanpa di sadari oleh Naruto ia menyeringai kecil.

"Fufufu, Gomen Naruko-chan… kami mungkin akan merusak adikmu itu, tapi jujur kau pasti akan menyukainya juga suatu saat," gumam Tsubaki lalu bangkit dan kembali bergabung dengan teman-temannya yang lain.

Naruto berenang di air yang dangkal sambil melewati kerang-kerang kecil, lalu menuju ke tepian pantai yang ada di sebelah tebing. Naruto melihat ke sana ke mari untuk mencari keberadaan Gabriel tapi yang ia lihat hanyalah dua tebing tinggi dan tempat yang tidak ada orang.

"Bukannya, Tsubaki-nee bilang Gabriel-nee ada di sini?" gumam Naruto kebingungan. Saat Naruto akan berbalik, ia terkejut ketika ada yang menariknya dan mendorongnya hingga hingga bersandar di tebing serta mulutnya di tutup menggunakan sebuah tangan.

Naruto yang melihat siapa yang menahannya melebarkan matanya karena ternyata yang melakukannya adalah Gabriel. Ia menempelkan jarinya di bibir untuk memintanya tidak berisik, "Ssstt… jangan berisik Naruto-kun," bisik Gabriel lalu melepaskan bekapannya pada mulut Naruto dan mengelus dada Naruto dengan lembut menggunakan dua tangannya membuat Naruto merinding.

Karena sensasi yang di berikan Gabriel sama persis dengan bayangan saat ia melakukan sex dengan Tsubaki. Pipi Gabriel merona ketika merasakan betapa halusnya kulit Naruto, deru nafasnya memberi serta tubuhnya yang bergerak gelisah.

Ia menaikkan sebelah kakinya di tengah-tengah kaki Naruto dan mendekatkan tubuhnya ke arahnya sambil menyentuh kedua pipi yang tampak lucu karena guratan tersebut.

"Kau harus bertanggung jawab, Naruto-kun," bisik Gabriel lalu mencium Naruto dengan liar sementara Naruto yang di cium melebarkan matanya, ini sama persis dengan bayangan yang selalu merasuki pikirannya.

Gabriel menggigit pelan bibir bawah Naruto membuatnya membuka sedikit mulutnya memberikan akses pada Gabriel untuk memasukkan lidahnya.

Gabriel mengajak lidah Naruto untuk bermain dengan saling bersilat dan menari-nari di dalam mulut mereka, melepaskan ciuman mereka sesaat karena kebutuhan oksigen, setelah cukup Gabriel kembali mencium Naruto seolah kecanduan dengan bibir tersebut.

Sambil berciuman Gabriel mengarahkan lengan Naruto untuk meremas dadanya, sementara Naruto wajahnya semakin memerah ketika merasakan sensasi dada besar Gabriel.

Sambil mengendalikan tangan Naruto untuk memainkan dadanya, Gabriel mengarahkan lengannya lagi satu ke bagian bawah Naruto yang sudah tegang dan mengelusnya dengan lembut membuat Naruto melenguh dalam ciumannya.

"Fuuahh! Fufufu ternyata sudah tegang ya? Ternyata kau mesum juga ya, Naruto-kun?"

"A-Aku… Aku…."

"Ne, Bagaimana… apakah punyaku ini lebih nikmat dari pada punya Tsubaki?" tanya Gabriel sambil mengendalikan tangan Naruto yang memainkan dadanya.

Naruto yang mendengar itu terkejut karena Gabriel mengetahui ia selalu membayangkan telah melakukan sex dengan Tsubaki bahkan sensasinya masih terasa di tubuhnya, Gabriel yang melihat ekspresi terkejut Naruto tersenyum menggoda, ekspresinya benar-benar lucu di matanya.

"Ara? Jadi kau berpikir itu mimpi ya?"

"Ja-Jadi itu bukan mimpi?"

"Fufufu, tentu saja bukan… dan ini juga bukan mimpi loh," jawab Gabriel membuat dada Naruto meremas kuat dadanya, "Ahhh!"

Wajah Naruto semakin memerah ketika mendengar desahan Gabriel yang terdengar sexual apa lagi sensasi dadanya yang benar-benar lembut dan kenyal.

"Ahh! Bagaimana… Ahhh… ahhhannn, apa kau menyukainya?"

"Ga-Gabriel-nee… i-ini salah… Ki-Kita seharusnya tidak mela…." Perkataan Naruto terpotong karena Gabriel menutup bibirnya dengan menciumnya kembali, setelah cukup Gabriel menempelkan keningnya pada Naruto sambil tersenyum menggoda.

"Nikmati saja… Aku berani jamin kau selalu memikirkan tentang Sexmu dengan Tsubaki-chan bukan? Itu terlihat jelas dari bagian bawahmu ini," ucap Gabriel sambil mengelus bagian bawah Naruto yang tertutup boxer membuat Naruto mendesis karena elusan lembut Gabriel.

"Kau harus bertanggung jawab, Naruto-kun," ucap Gabriel lalu berbisik kepada Naruto, "jika tidak aku akan memberitahukan perbuatanmu kepada Naruko-chan."

.

Sementara itu di sisi lain, Naruko tengah berenang mengingat tentang adiknya menoleh ke tempat teduh mereka da ia tak melihat Naruto sama sekali.

Ia pun melihat sekitarnya dengan wajah panik, apa lagi temannya Gabriel tidak ada di dekat mereka. "Ada apa Naruko-chan? Kau seperti orang panik saja?" tanya Ravel penasaran.

"Na-Naruto-kun dan Gabriel-chan… di-dimana mereka?!" panik Naruko, namun Tsubaki menepuk pundaknya membuatnya menoleh ke arahnya. "Jangan khawatir, mereka sedang bermain bersama di tempat lain," ujar Tsubaki membuat Naruko sedikit tenang.

Tapi tetap saja jika terjadi sesuatu pada adiknya membuatnya tidak tenang, "Jangan khawatir, mereka pasti baik-baik saja," lanjut Tsubaki membuat Naruko termenung sesaat lalu mengangguk pelan.

Ia pun kembali berenang bersama yang lainnya membiarkan adiknya bermain dengan Gabriel, sementara Tsubaki ia berenang menuju tempat yang terdapat Naruto dan Gabriel tanpa di ketahui siapa pun.

Tsubaki pun bersembunyi di salah satu karang dan ia bisa melihat Gabriel saat ini tengah mengulum penis Naruto. Ia melihat Gabriel mengulum penis Naruto dengan cukup liar sementara Naruto hanya memejamkan matanya ketika Gabriel mengulum penisnya.

Melihat itu, Tsubaki tersenyum lalu berenang kembali menuju teman-temannya meninggalkan Naruto dan Gabriel yang tengah bermain.

Gabriel yang mengulum penis Naruto menggerakkan kepalanya maju mundur sambil sesekali menghisap penis Naruto dengan keras membuat penis tersebut semakin menegang.

Melepaskan kulumannya, ia menggeser kain bikini lurus yang menutupi dadanya ke samping memperlihatkan dadanya yang besar dan menantang serta putingnya yang telah menegang.

Gabriel pun melakukan Paizuri pada penis Naruto membuat Naruto melenguh ketika merasaka kelembutan dada Gabriel.

"Ahhh! Bagaimana…. Lembut bukan? Ahhh!" desah Gabriel sambil menaik turunkan dadanya, sementara Naruto mendesis sekaligus melenguh pelan ketika merasakan sesuatu di bawahnya ingin keluar.

"Fufufu, belum boleh," gumam Gabriel menghentikan gerakkannya membuat Naruto gagal mencapai puncaknya. Naruto yang gagal mencapai puncak mendesis sambil mengatur nafasnya yang tak teratur, tak membiarkan Naruto beristirahat ia kembali menggerakkan dadanya membuat Naruto mendesah pelan karena merasakan kenikmatan dada Gabriel kembali.

Namun saat akan mencapai puncak, Gabriel kembali menghentikannya gerakkannya dan itu terjadi beberapa kali hingga membuat Naruto hampir gila.

"Ga-Gabriel-nee… A-Aku mohon…."

"Fufu, kau hanya perlu mengatakannya Naruto-kun… Ayo… apakah kau ingin merasakan kembali dadaku ini?"

"Y-Yah… A-Aku mohon… biarkan aku…."

Gabriel yang berhasil menaklukan Naruto menyeringai dan kembali melanjutkan Paizurinya namun kali ini lebih cepat, Naruto yang sudah tak tahan bahkan ikut menggerakkan pinggulnya membuat Gabriel bisa menjangkau penis Naruto untuk mengulumnya.

"A-Aku… keluar…. Ghhhh!"

Naruto pun menghentakkan pinggulnya sambil menekan kepala Gabriel membuat penisnya mengeluarkan cairannya di dalam mulutnya. Gabriel yang merasakan banyaknya cairan Naruto yang selama ini di tahan menelan seluruh cairan tersebut tanpa tersisa lalu membersihkan penis tersebut dengan mengulumnya sesaat.

"Fufufu, kau keluar banyak sekali, Naruto-kun," gumam Gabriel tersenyum senang, ia melihat penis Naruto masih berdiri tegak membuatnya semakin tersenyum dan mengelus penis tersebut membuat Naruto yang baru saja beristirahat menegang kembali.

"N-Nee-san… A-Aku baru saja sampai…."

"Fufufu, aku sudah bilang kan? Kau harus bertanggung jawab, Naruto-kun," balas Gabriel sambil mengesampingkan bagian bawah bikininya hingga terlihatlah vaginanya yang telah basah karena cairannya sendiri, "jadi… mari kita lanjut ke ronde berikutnya."

Gabriel mendekatkan dirinya ke arah Naruto-kun yang menyandarkan dirinya ke tebing membuat kepala Naruto terbenam di selah dadanya, sementara Gabriel ia perlahan memasukkan penis Naruto ke Vaginanya dan menekan pinggulnya hingga membuat penis Naruto berhasil merobek selaput daranya.

"Ahhhhh! Su-Sugoii… penismu masuk dalam sekali…. Ahhh!" desah Gabriel sambil memeluk leher Naruto serta meremas rambut kuning pria muda tersebut cukup kuat.

Sementara Naruto ia melenguh pelan ketika vagina Gabriel memijat serta menghisap penisnya dengan kuat, ia merasakan sensasi yang sama persis saat ia melakukan sex dengan Tsubaki namun kali ini lebih kuat.

Gabriel yang melihat Naruto memejamkan matanya di selah dadanya tersenyum menggoda, ia pun menaikkan sebelah kakinya ke samping Naruto dan mengerakkan pinggulnya pelan membuat Naruto mendesah pelan

"Ne, Naruto-kun… apakah kau akan diam saja? Jika begitu mereka akan menemukan kita loh?"

Naruto yang mendengar itu menggeram pelan karena Gabriel memancingnya, ia sudah tak tahan lagi, pikirannya sudah kosong semenjak Gabriel menggodanya saat memanjakan penisnya dengan dadanya.

Naruto pun memeluk pinggang Gabriel dan menggerakkan pinggulnya membuat Gabriel mendesah nikmat karena tusukan penis Naruto, "Ohhhh! Yaahhh! Begitu! Lebih dalam lagi ahhhhh!"

Naruto yang melihat dada Gabriel berguncang di depannya meremas kedua dada tersebut lalu mengarahkan putting dada tersebut ke mulutnya dan menghisapnya membuat Gabriel semakin mendesah nikmat.

"Ahhh! Yahhh! Hisap terushhh… ohhhh! Oohhh! Ahhhhh! Hisap terus dengan bibir manismuhhh itu ahhhhh!"

"Gabriel-nee… sungguh nikmat sekali, sshhh, aghh!"

Gabriel yang mendengar itu tersenyum senang, ia pun meremas pelan rambut Naruto untuk menyalurkan rasa nikmatnya, "Ahhh! Kauhhh pasti selalu menahannya kan, ahhh! Aahh! Kau boleh melampiaskannya sekaranhhh ahhh! Ahh! Kau boleh melakukan ini kapanpun kau mau Ahhh!"

Beberapa menit dalam posisi seperti itu Naruto merasakan kakinya sudah tidak kuat lagi untuk berdiri. Gabriel yang merasakan gerakan Naruto melamban mendorong Naruto hingga terbaring di pasir pantai lalu menaiki tubuh Naruto dan memasukkan kembali penis tersebut.

"Ahhhh! Kali ini… biar Onee-san yang bergerak," ucap Gabriel sambil menaik turunkan pinggulnya dan membiarkan Naruto menyusu kembali, "Ahhh! Sugoiii ahhhh! Ahh! Pantas saja… ahhh! Ohhhh! Tsubaki-chan menyukai sex denganmu, ahhhh! Ahhh!"

Naruto yang merasakan akan mencapai puncaknya ikut menggerakkan pinggulnya, Gabriel yang juga akan mencapai puncaknya ikut mempercepat gerakan pinggulnya, ia mengeluarkan sedikit lidahnya ketika merasakan penis Naruto membentur rahimnya dan itu memberikan kenikmatannya sendiri.

Begitu juga Naruto, sensasi sex dengan Gabriel membuatnya benar-benar gila, apa lagi ketika Vaginanya terus memijat penisnya dan menghisapnya cukup kuat, sedikit berbeda saat ia melakukannya dengan Tsubaki.

"Nee-san… a-aku…."

"Yahh! Ohhh! Oohhh! Lebih cepat… ahhh! Nee-san juga akan keluar… ahhh!"

"U-Ugh! A-Aku keluar..Uugh!"

"Ahhh! Yaahh! Keluar… kekuarkan… KYAAAHHNNNN!" teriak Gabriel lalu menghentakkan pinggulnya begitu juga Naruto secara bersamaan.

Penis Naruto pun menyemburkan cairannya ke dalam rahim Gabriel cukup banyak, Gabriel yang merasakan penis Naruto mengeluarkan cairannya melenguh nikmat sambil mengeluarkan lidahnya.

"Sugoii… ahh… rahimku terasa penuh… ahhh...," lenguh Gabriel lalu menatap Naruto yang tampak mengatur nafasnya seperti habis lari maraton, ia pun mengangkat pinggulnya membuat penis tersebut keluar dari vaginanya dan mengeluarkan cairan putih yang tadinya di keluarkan oleh penis Naruto.

Gabriel yang melihat banyaknya cairan putih di keluarkan Naruto tersenyum, ia tak menyangka akan sebanyak ini.

"Gabriel… Nee-san…," gumam Naruto dengan nafas terengah-engah. Gabriel yang mendengar Naruto memanggilnya menoleh dan betapa terkejutnya dia ketika melihat penis Naruto masih berdiri tegak.

Melihat itu, Gabriel menjilati bibirnya bahkan Naruto telah kembali mendudukkan dirinya sambil menatap dirinya dengan tatapan kosong.

Ia pun berbaring di depan Naruto sambil membuka kedua kakinya memperlihatkan vaginanya yang masih mengeluarkan cairan putih Naruto, ia tak sabar kembali merasakan penis tersebut mengisi rahimnya.

"Ayo… sekarang kau boleh mengambil alih."

Naruto pun mendekati Gabriel dan mengarahkan penisnya ke vagina Gabriel dan memasukkannya dengan sekali hentak membuat Gabriel mendesah karena penis Naruto membentur rahimnya.

"Ahh! Sugoii… penismu langsung masuk dalam sekali.. ahhh!"

Tanpa berbicara, Naruto menggerak pinggulnya cukup cepat serta menghisap salah satu dada Gabriel kembali. Sementara sang wanita ia hanya bisa mendesah sambil menyilangkan kakinya di pinggul Naruto serta meremas rambut Naruto untuk menyalurkan rasa nikmatnya.

.

Sementara di tempat, Naruko serta teman-temannya tampak saat ini mereka tengah berjemur dan beristirahat karena kelelahan bermain air, Tsubaki yang teringat dengan Naruto dan Gabriel bangun dari berbaringnya lalu mengambil sekiranya enam minuman dingin dan membawanya dalam kantung plastik.

"Kau mau ke mana, Tsubaki-chan?" tanya Kuroka yang melihat Tsubaki membawa enam minuman dingin. "Aku akan mencari Naruto-kun dan Gabriel-chan, kalian berisitirahat lah, kalian tadi bermain tanpa rasa lelah sedikit pun," jawab Tsubaki lalu meninggalkan teman-temannya yang berjemur.

Tsubaki pun melewati beberapa bebatuan dangkal yang ada di tepi pantai demi menuju pantai sebelah yang tertutup tebing dan saat telah melewati tebing, ia bisa melihat Naruto tengah melakukan sex dengan Gabriel yang tengah berpegangan di tebing

Ia bisa melihat Naruto menusuk Gabriel dengan cepat di belakangnya sementara Gabriel hanya bisa mendesah nikmat sambil mengeluarkan sedikit lidahnya.

Naruto yang merasakan kenikmatan melakukan sex dengan Gabriel menlenguh ketika penisnya kembali di pijat dan di hisap dengan kuat, memberikan service para penis yang selalu menusuk vaginanya.

Gabriel yang ingin berganti posisi pun melepaskan Penis Naruto lalu menyandarkan dirinya ke tebing dengan kaki di lebarkan serta satu kakinya naik dan bersandar di bebatuan tinggi.

Naruto pun kembali memasukkan penisnya dan memaju mundurkan pinggulnya sambil menghisap dada besar Gabriel. Mereka benar-benar menikmati kegiatan mereka, bahkan mereka tak peduli jika ada orang yang melihat mereka.

"Ahhh! Yahhh! Terus! Tusuk lebih dalam ahhh! Ohhh! Ohhh!"

"U-Ugh… N-Nee-san… aku…."

"Yahh! Yahhh! Keluarkan… isi kembali rahimku.. ahhh! Ahhh!"

"G-Gabriel-nee…," lenguh Naruto dengan gerakan pinggul mulai tak teratur.

"Yahhh! Keluar… keluarkan… isi kembali rahimku! Ahhh! Aku sampai… ahh! Ahnn! AHHHHNNN!"

"UGHH!"

Naruto pun menghentakkan pinggulnya dengan kuat dan kembali mengisi rahim Gabriel dengan cairan putihnya, bahkan saking banyaknya, Cairannya meluber keluar dari selah penyatuan mereka.

Gabriel mengeluarkan lidahnya ketika merasakan penis Naruto mengisi rahimnya kembali, untungnya ia dalam masa aman jadi ia tak perlu khawatir jika ia hamil.

Naruto yang sudah kelelahan mencabut penisnya dari vagina Gabriel dan akan jatuh kembali karena kelelahan, namun ia merasakan ada yang menahan tubuhnya apa lagi ketika merasakan benda kenyal di kepalanya.

"Ara… kau sudah kelelahan Naruto-kun?" Naruto yang mengenal suara tersebut tersentak, ia dengan patah-patah menoleh ke atas dan ia melihat Tsubaki yang tersenyum padanya.

"T-Tsubaki-nee… ahhh!" Naruto seketika mendesah ketika lengan Tsubaki kembali merangsang penisnya yang telah lemas, tersenyum menggoda Tsubaki sedikit menurunkan tubuhnya lalu mencium bibir Naruto dengan liar.

"T-Tsubaki…-chan…," gumam Gabriel sambil mengatur pernafasannya. "Fuahh, kau boleh beristirahat Gabriel-chan… aku membawakanmu minuman, minumlah untuk mengembalikan tenagamu," ucap Tsubaki melepaskan ciumannya dengan Naruto dan melemparkan 5 minuman dingin ke arah Gabriel.

"Bagaimana rasanya melakukan itu dengan Gabriel-chan, Naruto-kun? Kau pasti menikmatinya ya?" tanya Tsubaki sambil mengocok pelan penis Naruto yang perlahan tegak kembali.

Sementara Naruto mendesis karena kocokan Tsubaki pada penisnya, "I-Itu karenamu… Tsubaki-nee…."

Tsubaki yang mendengar itu tersenyum lalu mendorong Naruto hingga terbaring dan menindihnya seperti waktu itu, Tsubaki pun membuka bikini yang ada di dadanya memperlihatkan dadanya yang menantang.

Serta menyampingkan bikini bawahnya hingga terlihatlah vaginanya yang telah basah karena cairannya sendiri. "Aku tahu kau pasti kemarin memikirkan sex kita bukan? Bagaimana jika kita melakukannya lagi agar kau mengingatnya," ujar Tsubaki sambil tersenyum menggoda.

"Biarkan… aku beristirahat sejenak… aku… sangat lelah."

"Fufu… tentu, karena itu aku menyiapkanmu ini," ucap Tsubaki sambil menunjukkan minuman yang telah terbuka lalu menarik Naruto untuk terduduk dan meminumkannya kepada Naruto.

Setelah minuman tersebut habis, Naruto bisa merasakan tenaganya kembali pulih seperti semula, Tsubaki yang sudah tak sabar mendorong kembali Naruto hingga terbaring dan langsung memasukkan penis Naruto tanpa melakukan pemanasan.

"Ahhh! Yahhh! Penismu masuk kembali… ahhh!"

Naruto yang kembali merasakan pijatan pada penisnya hanya melenguh nikmat apa lagi Tsubaki langsung menggerakkan pinggulnya dengan cepat, melihat dada Tsubaki naik turun di atasnya membuatnya tak tahan dan menarik Tsubaki ke arahnya sambil menghisap dada menantang tsrsebut kembali.

Sementara Gabriel yang telah selesai meminum minumannya mendesis pelan ketika hasratnya kembali di pancing melihat Tsubaki melakukan sex dengan Naruto.

Ia pun mendekati mereka kembali dan ikut bergabung dengan mereka.

.

Kembali ke tempat Naruko dan yang lainnya, Ravel yang ketiduran karena berjemur akhirnya bangun ketika merasakan tenggorokannya kering, ia pun mengambil minuman yang mereka bawa dan meminumnya hingga habis.

Ravel yang akan memasukkan minumannya ke tempat sampah yang mereka bawa tersadar ketika tak melihat Tsubaki, Gabriel dan Naruto di tempat mereka.

Ravel melihat sekitarnya dan tak ada siapa pun selain mereka, Ravel pun berkecak pinggang dengan raut wajah kesal karena teman-temannya pergi entah ke mana.

"Tsubaki-chan, Gabriel-chan, dan Naruto-kun ke mana sih bermainnya? Bukannya mereka harusnya sudah kembali?" gumam Ravel lalu mencoba berkeliling sekitar untuk mencari mereka.

Ravel pun memutuskan mencoba mengecek di tempat sebelah mereka yang terdapat tebing tinggi dengan melewati bebatuan dangkal yang ada di tebing tersebut dan baru saja akan melewati tebing, ia terkejut ketika melihat Gabriel dan Tsubaki tengah melakukan sex dengan Naruto.

Ia bisa melihat Gabriel yang ada di belakang Naruto mengendalikan Naruto untuk menusuk-nusuk Tsubaki yang terbaring di pasir dan mereka tampak menikmatinya.

"A-Apa yang mereka lakukan!" kejut Ravel sambil melihat ke tempat Naruko dan yang lainnya yang masih berjemur lalu kembali ke tempat Naruto, Gabriel dan Tsubaki melakukan sex.

Ravel yang ingin kembali dan memberitahu yang lainnya entah kenapa tak bisa menggerakkan kakinya, ia tak bisa mengalihkan pandangannya ketika melihat Tsubaki serta Gabriel yang tampak senang dengan kegiatan mereka.

Hasratnya sexualnya tiba-tiba naik secara perlahan, apa lagi ketika melihat penis Naruto yang keluar dari vagina Tsubaki dan di kulum dengan nafsu oleh Gabriel.

Ia sering mendengar bahkan sesekali mengintip kakaknya melakukan sex dengan pacarnya, itu merangsang dirinya namun entah kenapa melihat mereka hasrat sexualnya lebih terpancing.

Karena tak ingin di lihat, Ravel menyandarkan dirinya sambil sesekali mengintip kegiatan mereka, bahkan ia memainkan dadanya sendiri serta vaginanya untuk melepaskan hasratnya.

Ia juga sayup-sayup mendengar desahan mereka karena pantulan tebing di sekitar mereka, pantas saja mereka tidak terdengar karena desahan mereka juga di tutup dengan suara ombak.

"Ahhhh! Yaahh! Lebih cepat…. Ohhh! Tusuk aku lebih dalam aahhh!" desah Tsubaki ketika merasakan gerakan pinggul Naruto semakin cepat bahkan Naruto juga sudah berani menahan pinggulnya agar membuatnya leluasa memaju mundurkan penisnya.

"Ehmmmmnn… fuahhmmnnn." Sementara Gabriel, ia mencium Naruto dengan liar sambil sesekali mengelus dada Naruto, ia juga sesekali membiarkan Naruto menghisap dadanya serta mengarahkan jari Naruto untuk memainkan vaginanya agar bisa mencapai puncak bersama Tsubaki.

"Ahhhh! Yaahh! Ooohh! Aku akan sampai… ahhh! Lebih cepat… ahhh! Aahh!"

"Ahhh! Percepat gerakan jarimu… ahhh! Aku… ahhh! Juga akan sampai… aaahh!"

Naruto yang juga akan mencapai puncak semakin mempercepat gerakan pinggulnya pada Vagina Tsubaki dan juga ia mempercepat gerakan jarinya pada Vagina Gabriel.

Ravel yang melihat mereka akan mencapai puncak juga mempercepat mastrubasinya, ia juga membayangkan jika dirinya bergabung dalam permainan mereka dan merasakan penis tersebut masuk ke dalam vaginanya.

"Ohhh! Aku sampai… KYAAHHH"

"Ahhh! Aku… juga sampai… AHHHNN!"

"Ugh!"

Naruto pun mengisi rahim Tsubaki dengan cairan putihnya hingga tak bisa di tampung dan membuatnya meluber keluar dari selah penyatuan mereka, Gabriel juga mengeluarkan cairan miliknya hingga membasahi tangan Naruto serta pasir di bawahnya.

Ravel pun juga mencapai puncaknya hingga ia mengeluarkan cairan miliknya yang menyatu dengan air pantai. Ia menahan desahan miliknya dengan menutup mulutnya sendiri agar tidak di dengar oleh mereka.

Naruto yang kelelahan pun membaringkan tubuhnya ke pasir membuat penisnya keluar dari Vagina Tsubaki.

"Ahh!" desah Tsubaki ketika penis tersebut keluar dari vaginanya, ia bisa merasakan banyaknya cairan Naruto yang masuk ke rahimnya, untungnya dia juga dalam masa aman jadi ia tak perlu merasa khawatir.

Gabriel yang juga kelelahan berbaring di samping Naruto sambil memeluk Naruto yang mengatur nafasnya lalu mencium pipi pria muda tersebut cukup lama.

"Arigato, Naruto-kun…. Tadi itu nikmat sekali."

Naruto yang mendengar itu hanya diam sambil mengatur nafasnya, Tsubaki yang juga sudah tenang bergerak ke sisi Naruto yang lain lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Naruto.

"Dengan begini kau milik kami Nnaruto-kun.".

.

.

"Kalian ini dari mana saja sih!" ujar Naruko dengan wajah kesal kepada tiga orang yang tak lain adalah Tsubaki, Gabriel dan Naruto yang hanya diam dengan rona di wajah mereka.

"Kami hanya bermain istana pasir kok, setelah itu kami berkeliling di tempat ini dan mencari makanan untuk perut kami setelah selesai bermain istana pasir, benar kan, Naruto-kun?" tanya Gabriel membuat Naruto tersentak dan mengangguk cepat. "I-Itu benar Nee-chan," jawab Naruto sambil mengangguk.

Naruko yang mendengar itu menatap tajam Gabriel, "Jika begitu kau harusnya mengatakannya pada kami."

"Jika kami sudah lapar buat apa harus memberitahu kalian? Lagi pula kau tadi sedang asik bermain dan melupakan adikmu kan?"

Naruko yang mendengar itu melenguh karena perkataan Gabriel ada benarnya, ia saking senangnya bermain di pantai sampai melupakan adiknya sendiri.

"Sudahlah, Naruko-chan… lagi pula adikmu kembali dengan selamat kan, jadi tidak perlu di khawatirkan, lagi pula jika ia tidak ikut dia akan mati kebosanan sendirian."

Naruko yang mendengar itu mengembungkan pipinya, Rias yang melihat situasi sudah reda pun memberitahu teman-temannya untuk merapikan barang-barang mereka dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Setelah selesai mereka pun masuk ke dalam mobil dan Naruto kali ini duduk di bagian belakang bersama Tsubaki dan Gabriel. Naruko duduk di depan mereka sambil memandang keluar jendela karena masih merasa bersalah karena melepas tanggung jawabnya sebagai kakak.

Karena perjalanan kembali cukup jauh, mereka pun kecuali Rias dan Akeno tertidur di dalam mobil, Rias harus terus mengemudi karena hanya ia saja yang bisa mengemudi sementara Akeno mengajaknya mengobrol agar tidak tertidur di jalan.

Ravel yang duduk bersama Kuroka, serta Naruko yang awalnya tertidur terbangun ketika bayangan ketika dia melihat Naruto melakukan sex dengan Tsubaki serta Gabriel terlintas di kepalanya.

Ia yang mengingat itu menggigit bawah bibirnya sendiri, mengingatnya membuat hasrat sexualnya meningkat kembali. Dan tanpa di sadari oleh semua bagian belakang mobil ternyata Gabriel serta Tsubaki saat ini tengah mengulum penis Naruto sementara Naruto menutup mulutnya agar desahannya tidak keluar.

Gabriel dan Tsubaki yang merasakan kedutan pada penis Naruto pun mengulum penis tersebut secara bergantian dan menit berikutnya cairan putih keluar dalam jumlah banyak dan mengisi mulut mereka secara bergantian.

Mereka pun menelan cairan putih tersebut tanpa tersisa lalu mendudukkan diri mereka kembali di samping Naruto yang mengatur nafasnya, "Kami tak akan membiarkanmu lari, Naruto-kun."

"Kau adalah milik kami sekarang."

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Note : Yo! Kembali update nih.

Bagaimana menurut kalian? Hot kah? Kalau gak ya maaf, bukan ahli lemon saya :v.

Ok seperti yang kalian lihat, main pairnya saya jadikan Naruto x Gabriel x Tsubaki. Awalnya maunya sih Gabriel aja tapi kepikiran aja gitu buat nambahin Tsubaki :v

Lalu untuk Chapter berikutnya saya akan menyajikan Milf x Shota. Siapa kah dia? Hoho sebelum itu mari kita lakukan Vote :v jika tidak ada vote tidak akan seru kan?

List-nya

Pertama : Mikoto Uchiha

Ke dua : Grayfia

Ke tiga : Rosswiesse

Ke empat : Venelana

Setiap vote kalian 1 point dan jika akun Guest setiap Guest point kalian satu. Berapa pun review Guest semua Guest terhitung 1 point.

Hey, kalian mereview tanpa akun dan juga bisa saja kalian adalah orang kembar jadi aku memberikan aturan tersebut, kalau pun berbeda saya akan memilah dan jika salah satunya terbanyak itu 1 point.

Selain itu, Tsubaki dan Gabriel telah menjebak Naruto, dengan begini mereka bisa melampiaskan hasrat mereka dengan menggunakan Naruto, apa kalian menyukainya :v

Ok itu saja dari saya, semoga kalian menikmatinya, sampai jumpa, Jaa~ na~

4kagiSetsu Out