Disclaimer :
Naruto © Masashi Kisimoto
High school DxD © Ichiei Ishibumi
Summary : Namikaze Naruto, Anak kecil berambut kuning berumur 10 tahun yang harus kehilangan keperjakaannya karena teman kakaknya yang datang ke rumahnya, ia berpikir semua itu hanya mimpi namun ternyata tidak, dan saat itu juga hidupnya benar-benar berubah drastis.
Nee-chan to Kaa-chan no Tomodachi
Pair : Naruto x Harem
Genre : Big Breast, Harem, Shotacon, School Uniform, Handjob, Blowjob, Breast Feeding, Incest, Solo Male, Milf, Bikini, Mastrubation, Paizuri,
Rate : M
Warning : Typo, OC, OOC, Multichap, R18+, alur berantakan, Not Like Don't Read!, ANAK DI BAWAH UMUR PERGILAH! DOSA BUKAN SALAH SAYA!
" Halo " berbicara
"Halo" batin
.
Chapter 3 : Mom Friends
.
Jum'a, 19 Agustus 20xx
Naruto Side
14.00 PM
.
Di siang hari yang panas, Naruto saat ini tengah berjalan menuju kerumahnya sambil berjalan di samping sungai sambil menundukkan kepalanya. Sudah dua hari semenjak kejadian di pantai, Gabriel dan Tsubaki selalu mengajaknya sex jika mereka berkunjung karena mendapat banyak tugas.
Mereka mengajaknya sex secara bergantian dan ia tak bisa melakukan perlawanan sedikit pun karena ancaman mereka, jadi yang bisa lakukan hanyalah diam menikmati perlakuan mereka.
Dan karena perbuatan mereka setiap malam ia hampir tidak bisa tidur dan saat di pelajaran sekolah, ia hampir tidak fokus mendengarkan penjelasan guru hingga ia di tegur. Pikiran ia benar-benar kacau sekarang, ia tidak bisa berpikir jernih karena selalu membayangkan sex dengan mereka.
Bahkan saking seringnya dia hilang kendali dan mengikuti alur sex mereka, Naruto yang mengingat itu memerah wajahnya dan menggelengkan kepalanya pelan.
Karena melamun, Naruto tidak menyadari ada sebuah mobil dari belakang melewatinya dengan jarak yang sangat dekat hingga spion mobil itu mengenai bahu Naruto dan membuat Naruto jatuh ke aliran sungai.
Mobil itu pun langsung berhenti dan mengeluarkan dua wanita yang menatap khawatir Naruto yang saat ini mendudukkan dirinya di aliran sungai dangkal dengan pakaian basah.
"Itte…," gumam Naruto sambil mengelus bahunya yang kesakitan. "Ka-Kau tidak apa?" Naruto yang mendengar suara menoleh dan ia melihat satu wanita berambut cokelat menggunakan kemeja putih serta rok hitam selutut, dan satu wanita berambut putih dengan pakaian maid menatapnya khawatir.
"H-Ha'I, aku tidak apa!" jawab Naruto sambil bangun dan berjalan ke tangga untuk naik ketepian. Saat sudah di tepi, dua wanita tersebut langsung mengecek keadaan Naruto, "Maafkan kami, kami tidak tahu bahwa spion mobil kami akan mengenalimu," ujar Wanita berambut cokelat meminta maaf.
"Ti-Tidak apa, ini juga salahku melamun," jawab Naruto sambil tersenyum, ini memang salahnya melamun di jalan seperti ini. "Kau tidak bisa kembali dalam keadaan seperti ini, kau ikutlah ke tempat kami untuk mengeringkan pakaianmu dulu," ujar wanita berambut cokelat membuat Naruto tidak enak.
"T-Tidak perlu, aku tidak ingin merepotkan kalian," tolak Naruto secara halus, namun salah satu wanita berpakaian maid menahannya. "Ini juga salah kami, jadi izinkan kami untuk meminta maaf dengan mengeringkan tubuh anda dan barang-barang Anda," ujar sang Maid mengajak Naruto untuk masuk ke dalam mobil.
Naruto hanya bisa pasrah ketika wanita berambut cokelat telah menjalankan mobilnya, apa lagi dia di jaga oleh maid wanita tersebut yang tengah mengeringkan wajahnya dengan handuk kecil.
"Ngomomg-ngomong siapa namamu nak?"
"Na-Namaku, Namikaze Naruto," jawab Naruto sambil tergagap. "Ara? Kau anak dari Kushina-chan?" tanya Wanita di depannya membuat Naruto kebingungan karena ia mengenal ibunya.
"Nama Baa-san adalah Venelana Gremory, dan Maid yang ada bersamamu adalah Grayfia Lucifuge, kami adalah teman Ibumu," jawab Wanita bernama Venelana membuat Naruto tidak percaya karena bertemu dengan temam ibunya.
"Kemarilah sedikit, Naruto-sama," ujar Grayfia mendekatkan dirinya sambil mengeringkan bagian yang tidak bisa ia jangkau dan itu membuat dadanya mengenai bahu Naruto.
Ekspresi Naruto seketika memerah ketika merasakan dada Grayfia menyentuh bahunya, ia sedikit menggeser tubuhnya agar bahunya tidak terkena dada Grayfia, namun Grayfia kembali menariknya hingga bahunya semakin dalam di belahan dada Grayfia dan ia bahkan bisa merasakan hembusan nafas Grayfia di telinganya yang membuat wajah Naruto merona.
Ia berusaha menjauh dari Grayfia dengan sedikit menggerakkan tubuhnya, tapi gerakan tersebut membuat Grayfia mengeluarkan desahan kecil yang membuat Naruto menegang.
"Di-Diamlah dengan tenang, Naruto-sama."
"Ma-Maafkan aku, Grayfia-baa…."
"Panggil saja, Grayfia-san," ujar Grayfia memotong ucapan Naruto lalu melanjutkan tugasnya.
"Kau tahu, Kaa-sanmu itu sangat menyeramkan jika marah, bahkan dinding rumah saja bisa hancur dengan sekali pukulannya," ujar Venelana membuat Naruto menegang, ia memang pernah mendengar ibunya sering marah-marah pada ayahnya saat masih di rumah, tapi dia tidak tahu jik ibunya bisa melakukan itu.
"Jika kamu pulang dalam keadaan itu dan memberikan alasan tertabrak mobil hingga tercebur ke sungai, Ibumu pasti akan memarahiku dengan sangat keras, kau tidak mau seperti itu kan?" Naruto langsung menggelengkan kepalanya cepat, siapa yang mau terkena marah dari ibu yang sangat terbilang mengerikan.
Venelana yang melihat reaksi Naruto dari spion tersenyum, "Jika begitu kau ikutlah ke rumah Baa-san untuk mengeringkan tubuh serta barang-barangmu dulu, jika sudah kau bisa kembali ke rumah."
Naruto yang mendengar itu hanya mengangguk, jika dia mengeringkan dirinya di bawah sinar matahari yang panas seperti sekarang yang ada dia akan dehidrasi dan jatuh sakit, jadi yang bisa ia lakukan adalah mengikuti teman ibunya ini untuk mengeringkan diri serta barang-barangnya.
.
Setelah 10 menit perjalanan, mereka pun sampai di sebuah kediaman berukuran besar yang membuat Naruto terkagum-kagum karena rumah teman ibunya sangat besar dan terlihat cukup mewah.
Naruto pun di ajak oleh Venelana untuk masuk ke dalam, sementara Grayfia mengurus barang-barang Naruto, setelah masuk Naruto bisa melihat banyak barang-barang cukup mewah terdapat di rumah tersebut.
Grayfia langsung memanggil beberapa maid yang ada di rumah tersebut selain dirinya untuk mengeringkan barang Naruto serta membawakan barang yang ia dan Venelana simpan di dalam bagasi mobil.
Setelah itu, Grayfia mendekati Naruto dan Venelana yang sudah berdiri di ruang tamu, "Baiklah, ini adalah rumah Baa-san, Grayfia akan mengajakmu jalan-jalan nanti untuk melihat rumah ini, tapi untuk saat ini sebaiknya kamu bersihkan tubuhmu dan biarkan Grayfia yang mengeringkan bajumu.
"Ha-Ha'i," balas Naruto sedikit tergagap, Grayfia pun menggenggam tangan Naruto dan mengajak Naruto untuk ke kamar mandi. "Aku tidak menyangka bahwa anak Kushina sangat lucu dan imut," gumam Venelana
Sementara Naruto dan Grayfia, saat ini mereka sudah mencapai kamar mandi yang terbilang cukup luas dengan dua mesin cuci serta dua mesin pengering di kamar mandi tersebut.
"Baiklah, Naruto-sama, menghadapkan kemari," ujar Grayfia membuat Naruto menghadap ke arahnya, lengan Grayfia pun bergerak ke dada Naruto dan membuka baju Naruto membuat Naruto tersentak dan langsung menahan tangan Grayfia.
"A-Aku bisa melakukannya sendiri!"
"Itu tidak perlu Naruto-sama, Anda adalah tamu kami dan kami yang sudah membuat Anda begini jadi izinkan saya untuk membalas kesalahan kami," ujar Grayfia sambil terus membuka baju Naruto walau tangan Naruto menahannya.
"Ta-Tapi tidak perlu sampai seperti ini kan?"
"Tidak apa, saya sudah biasa melakukan ini kepada keponakan Venelana-sama," balas Grayfia selesai membuka kemeja sekolah Naruto dan melepaskannya dari tubuh Naruto lalu membuka sabuk Naruto.
"Kalau itu beda la… tu-tunggu! Grayfia-san! Ba-Bagian itu biar saya saja yang…."
Naruto yang ingin membalas perkataan Grayfia seketika tersadar ketika Grayfia telah menahan sisi celananya dan berniat menghentikannya, tapi terlambat Grayfia sudah menariknya turun hingga Grayfia bisa melihat penisnya yang sedikit tegang.
Naruto yang melihat Grayfia terbengong langsung menutup penisnya dan berniat berlari ke kamar mandi, tapi celananya belum lepas sepenuhnya yang membuatnya terjatuh ke arah Grayfia.
Naruto yang tidak merasakan sakit merapa sekitarnya dan ia merasakan benda kenyal di bawahnya, "Ahhh!" Naruto yang mendengar suara desahan terbelak dan langsung bangun, ia bisa melihat Grayfia tengah berbaring di bawahnya dengan kedua tangan memegang dadanya yang besar.
"Na-Naruto-sama… ternyata kau mesum ya?" goda Grayfia dengan rona di pipinya. "Ti-Tidak! Ini bukan seperti yang Grayfia-san bayangkan!" balas Naruto sambil turun dari tubuh Grayfia dan mundur hingga terhenti karena mesin cucian di belakangnya.
Grayfia pun mendudukkan dirinya lalu merangkak ke arah Naruto yang tidak bisa lari karena celananya masih ada di kakinya, dan memegang penis Naruto membuatnya mendesis karena genggaman Grayfia.
"Jika begitu, kenapa bagian ini sangat tegang sekali, Naruto-sama?" goda Grayfia sambil mengocok pelan penis Naruto, "bahkan kau tadi telah tegang hanya karena mendengar desahanku di mobil kan?"
Naruto yang mendengar itu hanya bisa menatap Grayfia yang tersenyum menggoda padanya dengan tatapan tidak percaya karena ia menyadarinya.
"Fufufu~ dasar anak nakal, aku tidak menyangka anak Kushina-sama sangat mesum," goda Grayfia sambil menduduki paha Naruto dan mengelus-elus penis Naruto.
"Shh.. G-Grayfia-san i-ini tidak seperthmmmph!" perkataan Naruto terhenti ketika Grayfia mencium bibirnya, ia mencoba mendorong Grayfia untuk melepaskan ciuman tersebut namun ia hanya anak kecil tidak mungkin bisa menandingi tenaga wanita yang lebih besar darinya.
Grayfia pun melepaskan ciumannya dengan Naruto serta menghentikan kegiatannya mengocok penis Naruto. Ia membuka baju maidnya hingga memperlihatkan bra berwarna putih lalu menurunkannya hingga terlihatlah dadanya yang menantang membuat wajah Naruto semakin memerah dan langsung memejamkan matanya serta mengalihkan pandangannya.
Grayfia yang melihat sikap malu-malu Naruto tersenyum lalu mengarahkan salah satu tangan kanan Naruto untuk meremas dada kirinya, "Ahhh! Bagaimana Naruto-kun?" tanya Grayfia dengan nada menggoda
"Gr-Grayfia-san! I-Ini tidak benar, k-kita harus menghentikannya sebelum V-Venelana-baa-san tahu!" balas Naruto masih mengalihkan pandangannya, Grayfia yang mendengar itu mengarahkan wajah Naruto ke arahnya lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Naruto.
"Nikmati saja, Naruto-kun… nanti kau pasti menikmatinya," bisik Grayfia lalu mengocok kembali penis Naruto namun kali ini lebih cepat membuat Naruto sedikit membuka mulutnya, Grayfia langsung saja mencium Naruto.
Ia memasukkan lidahnya kedalam mulut Naruto dan mengajak lidah Naruto berdansa, sementara Naruto hanya melenguh ketika merasakan dua ransangan dari Grayfia secara bersamaan.
Grayfia pun mengarahkan tangannya ke sebelah Naruto dengan melewati punggungnya lalu mengarahkan tangan kiri Naruto untuk meremas dadanya.
"Uhhmmmn… Ahhmmnnn… Hmmnnhh," lenguh mereka dalam ciuman panas mereka, Naruto yang akan mencapai puncaknya langsung menghentakkan pinggulnya hingga mengeluarkan caira putih yang langsung membasahi tangan Grayfia.
Mereka pun melepaskan ciuman mereka dan mengatur nafas mereka yang memburu, Grayfia melihat tangannya yang terlumuri cairan putih lalu menjilatinya hingga tak tersisa di tangannya.
"Hmm, lezat sekali rasanya," gumam Grayfia lalu melirik penis Naruto yang masih tegang dan terlumuri sedikit cairan putih, "Ara, maaf Telah mengotorinya, Naruto-kun, Izinkan aku membersihkannya," ucap Grayfia sambil pindah ke penis Naruto yang masih tegang.
Ia mengelus penis tersebut dengan pelan memberikan rangsangan pada Naruto kembali, lalu mengulum penis tersebut dengan membuat membuat mulut Naruto mengap-mengap seperti ikan yang di bawa keluar dari air.
Grayfia menjilati batang penis Naruto dari bawah ke atas lalu menjilati ujung penis tersebut dan mengulumnya kembali seperti memakan sebuah permen lollipop. Selagi menggulum penis Naruto, ia memainkan jarinya dia vaginanya untuk mencapai puncak juga.
Ia menaik turunkan kepalanya dengan kecepatan standar membuat Naruto mendesis ketika merasakan kedutan di penisnya, ia memegang kepala Grayfia seolah menyuruhnya untuk tetap mengulum penisnya.
"Ghh… G-Grayfia-san… aku…."
Grayfia yang mendengar itu semakin cepat menaik turunkan kepalanya untuk merasakan cairan putih Naruto kembali, ia juga merasakan bahwa ia akan mencapai puncaknya.
"Grayfia-san!" desis Naruto lalu menekan kepala Grayfia dan memuntahkan cairannya di dalam mulut Grayfia, sementara Grayfia juga mengeluarkan cairannya hingga membasahi rok maid miliknya dan berusaha menelan cairan putih Naruto yang cukup banyak walau pun sudah keluar tadi.
Setelah selesai, Naruto pun melepaskan kepala Grayfia membuatnya langsung melepaskan penis Naruto lalu menelan cairan putih tersebut secara langsung dan menjilati bibirnya yang terdapat sisa sperma Naruto.
"Terima kasih atas minumannya, Naruto-kun,"ujar Grayfia pada Naruto yang masih mengatur nafasnya, "aku sudah bilang bukan? Kau pasti akan menikmatinya," bisik Grayfia.
Ia melirik ke arah penis Naruto yang masih tegang dan itu membuatnya tersenyum menggoda, ia lalu menyikapi rok maidnya dan memperlihatkan vaginanya yang mengeluarkan cairan.
"Sekarang mari kita ke menu utama, Naruto-kun," ucap Grayfia sambil menggenggam penis Naruto yang masih tegang dan mengelusnya dengan lembut membuat Naruto kembali terangsang.
Grayfia pun mengarahkan penis Naruto ke vaginanya lalu menurunkan pinggulnya hingga penis tersebut masuk semua, Naruto langsung melenguh ketika merasakan pijatan kuat dari vaginanya begitu juga Grayfia yang melenguh pelan ketika penis Naruto memasuki dirinya.
"Sugoii… rasanya sungguh berbeda… nikmat sekali," lenguh Grayfia lalu menggerakkan pinggulnya membuat Naruto mendesis tertahan, Grayfia yang melihat Naruto hanya diam mengambil lengan Naruto lalu di arahkannya untuk meremas dadanya.
"Ahhh! Remas dadaku Naru… Ahhh… nikmat sekali… ahhh!" lenguh Grayfia, sementara Naruto dia menatap tidak percaya Grayfia karena sekarang orang yang melakukan sex dengannya bertambah satu, dan lagi sensasinya sangat berbeda saat bersama Gabriel dan Tsubaki.
Gerakan pinggul Grayfia tidak ada perubahan sama sekali karena ia masih ingin menikmati penis tersebut lebih lama lagi, namun Naruto ia bergerak gelisah seperti cacing kepanasan, ia ingin cepat-cepat mencapai puncak.
Naruto yang tidak tahan memegang pinggang Grayfia lalu ikut menggerakkan pinggulnya membuat Grayfia semakin mendesah nikmat, "Ahhh! Yahhh! Lebih dalam lagi… ohhhh! Ahhh " Naruto yang melihat dada Grayfia bergoyang di depannya langsung menghisap salah satu dada Grayfia membuat ia semakin mendesah nikmat dan meremas-remas rambut Naruto untuk menyalurkan kenikmatannya.
"Ohhh! Begitu… ahhh! Hisap terus Naru… ahhh! Ahhnn!" desah Grayfia, ia bahkan lupa jika majikannya ada di rumah ini, ia terlalu menikmati sexnya dengan anak temannya ini.
Beberapa menit tetap dengan posisi seperti itu, Naruto merasakan akan mencapai puncaknya begitu juga Grayfia, Naruto semakin mempercepat gerakkannya serta hisapannya pada dada Grayfia, sementara Grayfia mengalungkan kakinya serta memeluk Naruto dengan erat ketika akan mencapai puncaknya.
"Ohhhh! Naru… lebih cepat! Ahhh! Aku akan sampai… ahhh!
"Aku juga… Grayfia-san… ahh!"
"Ohhh! Keluarkan! Keluarkan di dalam Ahhh! Aku keluar… AHHHHHH!"
"Ghhh!"
Naruto pun menghentakkan pinggulnya lebih dalam membuat penisnya mencapai rahim Grayfia dan menyemburkan cairannya di dalam rahim. Saat Grayfia mencapai puncaknya ia juga menghentakkan pinggulnya serta membusungkan tubuhnya dan ia mengadahkan kepalanya dengan ekspresi menikmati sensasi puncak sexnya.
Grayfia bisa merasakan banyaknya cairan Naruto memenuhi dirinya, bahkan sampai meluber keluar karena tidak bisa menampungnya.
Karena kelelahan, Grayfia menarik Naruto untuk berbaring di atas tubuhnya dan ia berada di bawah sambil mengatur nafas mereka.
Grayfia mengelus rambut Naruto yang berbaring di selah dadanya dengan lembut sambil tersenyum menggoda, "sudah aku bilang kau pasti akan menikmatinya bukan?"
Sementara Naruto dia hanya diam karena telah berbuat hal bejat kembali dan itu adalah teman ibunya, ia merutuki dirinya kembali karena kehilangan kendali.
"Apa kalian sudah selesai?" Naruto dan Grayfia yang mendengar suara Venelana langsung bangun dan benar saja, wanita tersebut berdiri di depan mereka sambil melipat tangannya di dada dan menatap tajam mereka.
Naruto dan Grayfia pun langsung menjaga jarak dan melepaskan penyatuan mereka dan menatap takut Venelana.
"Ve-Venelana-sama… i-ini…."
"V-Venelana-baa-san, to-tolong jangan beritahu Kaa-chan tentang ini, A-Aku mohon!"
"Ho?" gumam Venelana berjalan mendekati Naruto merendahkan tubuhnya dan menatap lekat Naruto, "Jika kau tidak ingin Ibumu tahu, kau harus melakukan sesuatu," ujar Venelana membuat Naruto langsung mengangguk, apa pun akan dia lakukan yang terpenting hal ini tidak sampai di dengar oleh ibunya.
"Lakukan seperti apa yang kau lakukan pada Grayfia-chan." Naruto dan Grayfia yang mendengar itu tersentak dan saat Naruto akan membalas perkataan Venelana, ia lebih dulu menciumnya dan mendorongnya hingga Naruto berbaring di bawah dan Venelana di atasnya.
"Ve-Venelana-sama… A-Anda…," gumam Grayfia tidak percaya. "Fuaahhh… aku sudah melihat kegiatan kalian sejak tadi dan itu membuat tidak tahan, apa lagi aku sudah lama tidak merasakan sex karena suamiku pergi bersama ayahmu, Naruto-kun," ujar Venelana sambil mengelus penis Naruto membuatnya ereksi kembali.
"Shhh!" desis Naruto merasakan penisnya kembali ereksi.
"Ara Ara sudah tegang kembali ya? Kalau begitu, Baa-san akan memanjakan penismu kali ini," ujar Venelana bergerak ke bawah dan mengocok penis Naruto dengan pelan.
"Ve-Venelana-sama… s-saya…."
"Tidak perlu khawatir, Grayfia-chan… aku tidak akan melaporkanmu, untuk sekarang ayo kita nikmati ini bersama," ajak Venelana lalu mengulum penis Naruto, Grayfia yang mendengar itu tersentak sesaat lalu tersenyum sexual karena Venelana juga tertarik melakukan sex dengan Naruto. "A-Ahh! Ba-Baa-san… ja-jangan…," desis Naruto sambil berusaha mendorong kepala Venelana, namun tangannya di tahan oleh Grayfia yang telah di sampingnya dan menciumnya dengan nafsu.
"Fuahh… nikmati saja Naruto-kun, kau tidak ingin Kaa-sanmu tahu kan?" ujar Venelana melepas kulumannya sesaat lalu kembali mengulum penis Naruto, ia melepaskan kemeja miliknya serta bra miliknya hingga terlihatlah dadanya yang sama persis dengan Grayfia.
Ia menaik turunkan kepalanya sambil meremas-remas dadanya sendiri, sementara Grayfia setelah puas berciuman ia mengarahkan mulut kepala Naruto ke dadanya dan membiarkannya menghisap dadanya layaknya seorang bayi.
Venelana yang merasakan kedutan pada penis Naruto mempercepat gerakan kepalanya nya, ia juga ingin merasakan cairan putih Naruto di mulutnya.
Naruto yang mencapai puncaknya langsung menghentakkan pinggulnya dan Venelana memeluk pinggul Naruto sambil menelan seluruh cairan putih yang di keluarkan penis Naruto.
Setelah itu Venelana melepaskan kulumannya pada penis Naruto sambil menjilati bibirnya ketika merasakan sisa sperma Naruto di selah bibirnya, "Kau benar, Grayfia-chan, ini nikmat sekali," ucap Venelana melepaskan pelukannya pada pinggul Naruto.
Naruto yang mencapai puncak berkali-kali mengatur nafasnya yang memburu karena tidak mendapatkan istirahat yang cukup untuk mengatur pernafasannya.
Venelana pun menyikapi rok hitam miliknya hingga terlihatlah vaginanya yang sudah mengeluarkan cairan, tanpa basa basi, Venelana mengarahkan penis Naruto ke Vaginanya.
"Ba-Baa-san… A-Aku…."
"Fufufu, permainan baru saja di mulai, Naruto-kun," ujar Venelana lalu menghentakkan pinggulnya membuat penis Naruto langsung masuk sepenuhnya, "Aaahhhh!" desah Venelana begitu penis Naruto memenuhi vaginanya dan menyentuh rahimnya.
Sementara Naruto ia memejamkan matanya sambil meneteskan air mata karena melakukan sex dengan teman ibunya, Venelana sudah terbiasa dengan penis menggerakkan pinggulnya dengan pelan, "Ahhh! Sugoii… sudah lama sekali aku tidak merasakan penis di dalamku… ahhh! Ahhhh!" desah Venelana sambil memejamkan matanya menikmati penis Naruto.
Merasa belum puas, Venelana merendahkan tubuhnya dan mencium Naruto dengan liar sambil menggerakkan pinggulnya, Naruto melenguh dalam ciumannya bersama Venelana ketika penisnya semakin di jepit oleh vagina Venelana dan itu membuatnya tidak tahan.
Naruto pun ikut menggerakkan pinggulnya membuat Venelana semakin mendesah dalam ciumannya ketika penis Naruto masuk lebih dalam dan menghantam vaginanya.
"Aahhh! Yahhhh! Terus Naruto-kun… Ohhh! Ahhhh!" desah Venelana melepaskan ciumannya sambil memeluk leher Naruto yang berbaring di lantai, ia semakin mempercepat gerakkan pinggulnya ketika akan mencapai puncak.
Grayfia yang melihat itu memainkan jarinya di vaginanya dan membayangkan Naruto tengah melakukan sex dengannya.
"Oohh! Aku akan sampai… ahhh! Sugoii… suamiku bahkan tidak bisa membuatku seperti ini… ahhh! Ahhh!"
"Ba-Baa-san…."
"Yaa! Keluarkan Ahhh! Keluarkan di dalam Naruto-kun Ahhh! Ahh! AHHHHHHNNN!"
"Ghhh!"
Naruto dan Venelana bersamaan menghentakkan pinggul mereka dan kembali Penis Naruto memuntahkan cairan putihnya ke dalam rahim wanita lain, sementara Grayfia ia telah mengeluarkan cairan miliknya hingga membasahi lantai di bawahnya.
Venelana bisa merasakan rahimnya terisi penuh oleh sperma Naruto dan dia beruntung karena hari ini dia aman dan tidak perlu takut jika hamil, Venelana yang merasakan penis Naruto kembali tegang padahal ia hanya sedikit menggerakkan pinggulnya tersenyum, ia pun berbisik pada Naruto sambil tersenyum nakal.
"Ayo kita lanjutkan di dalam."
.
.
.
.
15.50 PM
.
"Tadaima!" ujar seorang perempuan berambut merah memasuki kediaman mewah tersebut namun ia sama sekali tak melihat siapa pun di rumahnya, "Kaa-chan? Grayfia-san?" panggil perempuan tersebut namun tidak ada jawaban sama sekali hingga ia mendengar suara ribut di kamar mandi.
Ia pun menaruh tasnya di sofa dan berjalan ke arah kamar mandi dan saat akan mencapainya ia mendengar suara desahan ibunya di dalam kamar mandi dan ia menyebutkan seorang nama yang dia kenal.
"Ahhh! Yahh! Terus naru-kun Ahhh! Tusuk lebih dalam lagi… Ahhhh!"
"Na-Naruto? Bukannya dia adiknya Naruko-chan?" batin perempuan tersebut lalu mengendap-endap menuju kamar Mandi dan sedikit membuka pintu dimana sumber suara tersebut berasal untuk mengintip.
Dan saat mengintip, ia melebarkan matanya ketika melihat Venelana tengah melakukan sex dengan Naruto serta Grayfia. Perempuan tersebut menutup mulutnya tidak percaya, ia melihat ibunya serta pelayan ibunya tengah melakukan sex dengan anak berusia sepuluh tahun yang merupakan adik temannya.
"B-Bukankah itu adik Naruko? Ke-Kenapa dia ada di sini? D-Dan juga… D-Dia melakukan sex dengan Kaa-chan dan Grayfia-san?" batinnya menatap tak percaya Ibunya dengan semangat menaik turunkan pinggulnya dengan cepat di penyatuannya bersama Naruto.
Sementara Naruto juga ikut menggerakkan pinggulnya sambil menjilati vagina Grayfia yang ada di atasnya sambil berciuman dengan Venelana. Grayfia dan Venelana sama-sama melenguh dalam ciuman mereka ketika merasakan sensasi nikmat di bawah mereka
"Fuuuahhh! Ohhh! Yahh! Lebih cepat lagi Naruhhh Ahhh! Ahhh!" desah Venelana sambil mengadahkan kepalanya di sertai mengeluarkan sedikit lidahnya, pikirannya benar-benar kosong karena sudah lama sekali tidak merasakan sensasi sex.
Naruto yang merasakan vagina Venelana memijit penisnya dan menghisapnya dengan keras semakin mempercepat gerakan pinggulnya membuat Venelana semakin mendesah nikmat, Grayfia yang melihat itu menurunkan vaginanya hingga menutup mulut Naruto dan membuatnya menghisap vagina tersebut sambil memainkan lidahnya.
"Ahhh! Naruto-sama… lidahmu sungguh nikmat! Ahhh! Ahhhhh!"
Perempuan yang mengintip mereka sex terdiam dengan wajah memerah serta nafas menderu, tubuhnya bergerak gelisah ketika mendengar suara desahan mereka, ia menggigit bawah bibirnya tidak tahan ketika melihat ibu dan pelayan ibunya menikmati permainannya bersama Naruto padahal tubuhnya dan usianya masih belum kategori dewasa.
Ia meremas dadanya sendiri dengan pelan serta mainkan vaginanya dengan jarinya serta membayangkan jika Naruto juga melakukan itu padanya, beberapa menit berlalu Naruto merasakan akan mencapai puncaknya begitu juga Venelana, Grayfia serta perempuan yang mengintip mereka.
Venelana yang merasakan penis Naruto berkedut tersenyum, "Ahhh! Yaahh! Keluarkan… keluarkan di dalam Naruto-kun! Ohhhh! Ahhh!"
"Ahhh! Aku… Aku akan keluar! Ahhhh! Ahhhh!" desah Grayfia sambil meremas-remas dadanya sendiri.
"Keluarkan! Ahhh! Aku… sampai… AHHHHHH!"
"AHHHHH!"
Naruto dan Venelana pun sama-sama menghentakkan pinggulnya bersamaan dan mengeluarkan cairan mereka bersamaan juga, Venelana bisa merasakan rahimnya kembali di isi oleh cairan putih Naruto bahkan saking banyaknya ia tidak bisa menampung semua.
Grayfia juga mengeluarkan cairannya dan itu di mulut Naruto membuatnya harus menelan cairan cinta tersebut agar kerongkongannya tidak sakit.
Perempuan yang mengintip mereka juga mengeluarkan cairan miliknya hingga membasahi lantai di luar, ia mengatur nafasnya yang memburu sambil melihat jarinya yang berlumuran cairan miliknya, perempuan itu pun berdiri dan merapikan pakaiannya yang berantakan lalu meninggalkan kamar mandi tersebut secepat mungkin sebelum mereka sadar.
"Ahhh… Sugoii… banyak sekali, Naruto-kun," gumam Venelana sambil berdiri melepaskan penyatuannya membuat cairan putih Naruto meluber keluar.
Grayfia juga berdiri dan membiarkan Naruto mengatur nafasnya yang memburu, Grayfia dan Venelana pun menggendong Naruto bersama-sama menuju Bathup dan berendam bersama untuk membersihkan tubuh mereka
Naruto yang kelelahan hanya bisa memejamkan matanya, Venelana yang tahu Naruto lelah apa lagi melayani mereka selama dua jam kurang mengelus kepala Naruto yang bersandar pada badannya sambil tersenyum kecil.
"Bagaimana Naruto-kun, apa kau menikmatinya?" tanya Venelana dan mendapat anggukan pelan dari Naruto, "jika kau mau, kau bisa melakukannya dengan kami kapanpun kau mau, dan kami janji… tidak akan melaporkan ini kepada ibumu," bisik Venelana membuat pipi Naruto merona.
"Baa-san…," gumam Naruto sambil membalikkan badannya dan menghisap dada Venelana membuatnya mendesah kecil lalu tersenyum menggoda pada Naruto yang menghisap dadanya seperti bayi.
"Ara, ternyata anak Kushina-chan benar-benar mesum sekali," goda Venelana, sambil mengelus rambut Naruto. "Naruto-sama, tolong aku juga," pinta Grayfia sambil mengarahkan dadanya kepada Naruto dan Naruto langsung menghisap kedua dada wanita tersebut secara bersamaan membuat mereka mendesah kecil sambil tangan mereka mengelus penis Naruto yang masih tegang.
Sementara Naruto, ia tidak bisa berpikir jernih lagi, mau melawan pun percuma karena mereka telah memegang rahasianya, jadi ia memutuskan untuk menikmatinya saja.
.
.
.
"Apakah semua barangmu sudah kering, Naruto-kun?" tanya Venelana dengan pakaian rumah miliknya sambil melihat Naruto yang sudah memakai pakaian sekolahnya yang kering tengah mengecek peralatan sekolahnya. "Sudah semua, Baa-san," balas Naruto sambil mengangguk.
"Baiklah, kalau begitu ayo masuk ke dalam mobil, Baa-san dan Grayfia-chan akan mengantarkanmu ke rumah," ajak Venelana sambil menuntun Naruto menuju mobil di ikuti Grayfia di belakangnya yang membawa barang Naruto.
Sementara di salah satu kamar, terlihat perempuan berambut merah saat ini berbaring di kasurnya yang berantakan serta pakiannya yang tampak kacau, perempuan tersebut merubah posisinya sambil memeluk sebuah bantal menutupi wajahnya yang sangat memerah.
"Naruto-kun… kau harus bertanggung jawab."
.
.
.
Other Place
.
Di sisi lain, terlihat perempuan berambut kuning di ikat Twins dalam bentuk gelombang saat ini tengah duduk di kasurnya sambil memainkan jarinya di vaginanya serta meremas-remas dadanya.
"Naruto-kun… ahhh! Lebih cepat lagi… shhh… ahhh!" batin perempuan tersebut sambil menggigit pakaiannya dan setelah beberapa menit, perempuan tersebut menegang dan mengeluarkan cairan yang membasahi lantai kamarnya lalu terbaring lemas di kasur.
Perempuan tersebut mengatur nafasnya yang memburu sambil melihat kearah langit kamarnya, setelah tenang perempuan tersebut membuka pakaian sekolahnya dan menggantinya dengan pakaian biasa.
Perempuan itu mengalihkan pandangannya ke sebuah ponselnya yang ada di kasur menunjukkan sebuah pesan dan ia membuka pesan itu, dan sebuah senyum muncul di bibirnya.
"Besok kau akan menjadi milikku, Naruto-kun," bisiknya sambil menjilati bibirnya, "kau harus bertanggung jawab."
.
.
Naruto side
.
Sementara di sisi Naruto, ia saat ini tengah menghisap dada Grayfia yang duduk di belakang bersamanya, entah kenapa dia sangat ketagihan menghisap dada tersebut.
Sementara Grayfia hanya bisa tersenyum menggoda karena Naruto sangat menyukai dadanya dan membiarkan Naruto menghisap dadanya selama perjalanan.
Sementara Venelana hanya bisa mendesis pelan karena melihat service Grayfia pada Naruto membuatnya kembali bernafsu tapi dia berusaha tahan karena ia akan menuju rumah temannya yang merupakan ibu Naruto.
.
.
.
.
.
.
TBC
Note : Yo! Kembali update nih.
Maaf banget ya, kalau terlihat kaku. Jujur aku masih belum terbiasa membuat seperti ini, aku lebih sering ke dalam segi Action sama Adventure soalnya.
Baiklah tak perlu basa basi, karena point dua wanita ini sama dan hubungan mereka juga dekat saya memutuskan memilih Venelana serta Grayfia.
Dan saya memperingatkan kalian, saya sudah bilang untuk Vote satu orang! Bukan dua, tolong di mengerti. Jika kalian di jalan antara hidup dan mati gak mungkin kalian milih keduanya kan -_-.
Untuk selanjutnya saya akan membuat sedikit lebih panjang dan tentu saja perempuan berambut kuning di ikat Twins itu akan mendapatkan jatahnya di Chapter depan dan saya akan ingin kalian memilih salah satu dari vote karakter ini untuk menjadi scene berikutnya setelah mereka selesai sex.
Vote karakter :
Pertama : Rias Gremory
Kedua : Taihou ( Azur Lane )
Ke tiga : Prinz Eugen ( Azur Lane )
Ingat! Vote satu karakter! Bukan dua.
Lalu waktu itu ada Akun Guest berkata bahwa cerita ini mengambil dari Wattpad? Setidaknya langsung beritahu judul ceritanya dan jangan asal ngomong, saya sendiri gak pernah baca Wattpad bagaimana bisa saya mengambil cerita dari sana.
Itu saja dari saya, ingat! Vote satu orang satu suara! Bukan dua!. Jika sudah paham, saya pamit undur diri, jaa~ na!
4kagiSetsu Out
