Sthricynix In.
Kaze
I don't own Naruto/Naruto Shippuden. There is no financial gain made from this nor will any be sought. This is for entertainment purposes only.
―Χ―
Mungkin Bagi Beberapa Dari Kalian, Fic Ini Jelek, Penuh Dengan Typo, Alur Kecepetan, Gaje, Humor Yang Terkesan Garing, Atau Yang Lainnya. Tapi Ingat, Author Sendiri Merupakan Seorang Newbie Yang Hendak Menuangkan Imajinasinya Di Situs Ini. Tolong Hargai Dengan Mengklik Tombol Review Dan Berikan Komentar Kalian! ^^
Chapter 1 : Comeback.
Dua belas tahun lalu. Sebuah desa di Hi no Kuni mengalami kehancuran. Sebuah serangan yang dilakukan oleh seorang pria bertopeng (Kamen no Otoko) yang mengaku sebagai Uchiha Madara yang legendaris berhasil meluluh-lantakkan desa ini. Dengan kekuatan dari dua Bijuu terkuat –Kyuubi dan Yonbi- membuat pria itu berhasil menghancurkan desa Konoha yang disebut-sebut sebagai desa terkuat di seantero Genso no Kuni.
Gelar desa terkuat itu mungkin bukanlah isapan jempol belaka. 3 tahun setelah insiden tersebut Konoha mulai bangkit dan kembali menyongsong gelarnya. Dengan bantuan dari Kumogakure sebagai aliansinya, Konoha mampu bertahan dari hal seperti itu.
Setelah penyerangan, Kyuubi dan Yonbi mengikat kontrak pada putra pertama Yondaime. Menjadikan mereka sebagai makhluk Kuchiyose dari kedua putra Yondaime. Kyuubi dan Yonbi kemudian menetap di Shimagame sebagai bentuk kerja sama antara Kumogakure dan Konohagakure.
Saat ini, di gerbang desa tersebut, terdapat sebuah pos kecil yang dihuni oleh dua orang pria. Pria pertama yang memiliki poni yang menutupi bagian kiri wajahnya hanya menatap kosong entah kearah mana dengan dagu yang ditopang oleh tangan. Raut bosan terlihat dengan jelas diwajahnya.
"HUAHHHH…."
Pria yang satunya yang mengenakan sebuah perban pada bagian hidung juga dalam kondisi yang tak jauh berbeda. Dia menguap sebentar sambil menggaruk bagian belakang kepalanya. Cairan bening sedikit merembes dari sudut matanya.
"Aku bosan!"
Pria dengan perban diwajah itu menggebrak meja dengan pandangan kesal.
Teman disebelahnya hanya sweatdrop. "Aku tahu Kotetsu, tapi ini kan memang tugas kita. Nikmati sajalah~"
"Nikmati gundulmu!" Kotetsu kemudian meraih kedua bahu temannya itu kemudian mengguncang-guncangnya. "Izumo, kau tak tahu kan betapa menderitanya aku menjaga pos bodoh ini selama 10 tahun!?" Teriak Kotetsu geram.
Sweatdrop dikepala Izumo bertambah besar melihat tingkah sohibnya itu. "Tapi, itu kan perintah Yondaime-sama…"
"PERSETAN DENGAN PERINTAH YONDAIME!" Kotetsu kemudian meneruskan omelan tak jelasnya yang sama sekali tak digubris oleh Izumo.
"Ahahaha… menjalani hari yang sulit huh? Kotetsu, Izumo…"
Izumo kemudian melihat keasal suara baru tadi. Begitu juga dengan Kotetsu yang menghentikan acara ngomel-ngomelnya.
"Eh?" Hanya gumaman bodoh yang keluar dari dua makhluk idiot itu.
Izumo memandang pria yang kini berdiri didepan mereka. Pria itu memiliki rambut pirang yang dipangkas pendek. Wajahnya yang dibalut kulit berwarna tan serta tiga guratan di masing-masing pipi serta bola mata biru yang sangat indah. Dia memakai jaket berwarna hitam dengan ikatan merah berlambang Uzumaki di lengan kiri serta lengan kanan yang diperban. Celana panjang berwarna oranye serta sepatu ninja hitam melengkapi penampilannya.
[Penampilan Naruto SAMA PERSIS Dengan Penampilannya di The Last : Naruto the Movie.]
"Kenapa kalian memandangiku seperti itu…?" Tanya pemuda itu yang sepertinya mulai risih dipandangi dengan tatapan aneh dari dua makhluk didepannya.
Kotetsu dan Izumo yang menyadari dan mengenali pemuda didepannya langsung menghambur keluar pos. "HUOOO! NARUTO, HISASHIBURI!"
Naruto yang melihat tingkah kedua temannya itu hanya tersenyum kikuk. "Hahaha! Kalian masih mengenaliku rupanya?"
Kotetsu tersenyum lebar kearah Naruto. "Kapan kau tiba? Dan dimana Jiraiya-sama?"
"Baru saja tiba. Dan soal Ero-sennin…" Naruto menunjuk kearah belakang dimana Jiraiya dengan tampang mesumnya tengah mengganggu beberapa gadis desa.
Kotetsu serta Izumo yang melihat tingkah Jiraiya hanya bisa sweatdrop. Ditambah lagi saat mereka melihat sang Gama Sennin yang diinjak-injak secara brutal oleh tiga orang gadis yang tadi digodanya, sweatdrop dikepala Kotetsu dan Izumo bertambah besar.
"Hoi, Naruto…" Izumo menunjuk kearah Jiraiya yang menjerit-jerit. "…Jiraiya-sama…"
Naruto memutar kepalanya kearah Jiraiya. "Biarkan saja makhluk mesum itu."
"Baiklah. Aku akan ke gedung Hokage sekarang." Ucap Naruto pada Kotetsu dan Izumo.
Izumo tersenyum pada temannya itu. "Baiklah Naruto. Selamat datang kembali di Konoha!"
Kotetsu dan Izumo sempat melihat Naruto berjalan kearah tiga gadis yang masih setia menginjak-injak Jiraiya. Mereka dapat melihat kalau pemuda dengan marga Namikaze itu terlibat pembicaraan sebentar dengan para gadis tadi kemudian ketiga gadis tadi meninggalkan Naruto dan Jiraiya dengan muka merah sambil ber'kya-kya' ria.
"Senangnya dia sudah kembali…" Izumo berkomentar saat melihat Naruto menarik kaki kiri Jiraiya kemudian menyeret tubuh Shishounya yang sudah pingsan itu. Tak memperdulikan fakta bahwa kepala Jiraiya terus terkena batu-batu jalanan.
"…Desa ini akan semakin berwarna…"
~o~
Minato Namikaze. Dia adalah seorang jenius dari klan Namikaze. Setelah pembantaian klan Namikaze puluhan tahun lalu yang membuatnya menjadi satu-satunya anggota klan Namikaze yang tersisa. Klan Namikaze diserang oleh klan Shirogane karena klan ini takut pada Kekkei Genkai dan yang terpenting, Jikuukan Ninjutsu yang dimiliki oleh klan Namikaze.
Jikuukan Ninjutsu milik klan Namikaze sangatlah luar biasa. Setiap anak yang terlahir dari klan Namikaze, sudah dapat menggunakan Sunshin no Jutsu pada umur 10 tahun dengan sempurna, dimana untuk orang lain memerlukan minimal pangkat Tensai Chunnin untuk dapat menguasainya.
Keperkasaan Jikuukan Ninjutsu klan Namikaze terbukti saat Minato mengangkat seorang murid dari klan Uchiha. Uchiha Shisui, anak dari Uchiha Kagami itu merupakan murid dari Minato. Kecakapan Shisui dalam Jikuukan Jutsu sungguh tak perlu diragukan. Dunia kini mengenal Shisui dengan julukan 'Sunshin no Shisui' karena kecepatannya.
Musnahnya klan Namikaze membuat Konoha goyah. Tentu, Namikaze merupakan salah satu pilar terkuat Konoha bersama Uchiha, Senju dan Hyuuga. Jiraiya yang saat itu sedang berada di desa saat insiden terjadi, atas permintaan temannya yang saat itu merupakan pemimpin klan Namikaze, menyelamatkan Minato kemudian mengangkatnya sebagai murid.
Minato akhirnya menikah dengan Kushina Uzumaki, seorang kunoichi asal Uzushiogakure yang juga merupakan kerabat dekat dengan klan Namikaze. Mereka melahirkan dua orang putra, menjadikan klan Namikaze kini memiliki 4 anggota klan yang aktif. Putra pertama mereka merupakan calon ketua klan yang akan menggantikan posisinya nanti. Sedangkan putra kedua memiliki rambut hitam yang diwarisi dari kakek sang ibu, merupakan seorang murid di Akademi Ninja Konoha.
Minato yang sekarang menjabat sebagai Yondaime Hokage menatap seorang gadis didepannya setelah membaca kertas yang diberikan gadis tersebut padanya.
"Jadi…" Minato menatap kearah sang gadis. "…Kau yakin dengan ini?"
Gadis itu mengangguk pasti. "Saya yakin dengan keputusan saya, Hokage-sama."
Minato tertawa ringan. "Hahaha! Sudahlah Hinata, kau tidak perlu seserius itu denganku. Kau juga kan calon menantuku!"
Wajah Hinata yang mulanya berwarna putih kini mulai bertransformasi menjadi kemerahan. "Ta-tapi kan…" Jounin dari klan Hyuuga itu tergagap.
"Hahaha!" Minato kembali dibuat tertawa oleh kelakuan kekasih dari putra tertuanya itu. "Sudahlah! Kalau kau memang mau, aku mengijinkannya!" Minato berkata dan membuat Hinata tersenyum.
"Kau akan menjadi Jounin pembimbing dari Team 7!"
PRANGG!
Jendela dibelakang Minato pecah diikuti sekelebat bayangan hitam yang merangsek masuk ke ruangan Hokage. Hinata dengan reflek seorang Jounin langsung berdiri didepan Minato dengan kuda-kuda Jukennya serta beberapa ANBU disebelahnya.
"Ma..Ma.. Kalian tak perlu seserius itu…"
Minato membelalakkan matanya saat mendengar suara tadi menggetarkan cairan rumah siputnya(?). "Jiraiya-sensei?"
Jiraiya yang mendengar Minato memanggilnya tersenyum kemudian menyapa pria berambut pirang itu. "Yo!"
Hinata dan para ANBU menurunkan kuda-kuda mereka begitu menyadari kalau Jiraiya-lah yang menerobos jendela itu. Bagi para ANBU, itu sudah menjadi hal yang biasa.
Tipikal seorang Jiraiya, huh?
Naruto yang berdiri disebelah Jiraiya memandangi gadis didepannya dengan intens. Rambut indigo panjang, rompi Jounin, mata putih khas Hyuuga…
"HINATA!"
"Na..Naruto-kun?"
Naruto langsung menghambur maju dan kemudian memeluk sang gadis. "Huaa! Hinata! Kau tak tahu betapa rindunya aku padamu kan!?"
Minato hanya mengusap dagu melihat tingkah putra tertuanya itu. Jiraiya memang sudah memberitahukannya melalui katak penyampai pesan bernama Kosuke. Jiraiya mengatakan bahwa dia dan Naruto akan pulang setelah 10 tahun masa pelatihan mereka. Minato berfikir, pelatihan bersama Jiraiya akan membuat Naruto semakin dewasa. Namun, melihat tingkah Naruto sekarang, sepertinya Minato terlalu banyak berharap.
"Ehem!"
"Eh?"
Naruto kontan melepaskan pelukannya pada Hinata yang kini berjuang keras untuk tidak pingsan. Bagaimana tidak? Setelah 10 tahun tidak berjumpa, kini Naruto memangkas rambutnya menjadi lebih pendek. Tidak hanya menambah ketampanannya, juga membuat Naruto semakin terlihat lebih 'Manly'.
Naruto tersenyum kikuk dan menggaruk kepalanya. Dia memandang kearah Minato. "Ahahahaha… Halo, Tou-san…"
"Bukannya memelukku sebagai ayahmu, kau malah memeluk Hinata!" Minato memasang tampang sangar yang membuat Naruto sweatdrop.
Wajah sangar Minato seketika terganti oleh wajah senyuman. "Tapi aku senang melihat kau yang sudah tumbuh besar seperti ini." Ucap Minato.
"Hahaha! Senang bisa kembali, Tou-san!" Naruto menyengir kemudian menatap Hinata. "Ah, Hinata! Sedang apa kau disini?" Tanya Naruto lembut.
Minato kembali cemberut melihat tingkah putranya itu. 'Tuhkan! Hinata lagi!' Minato membatin kesal, namun dia berusaha mengendalikan emosinya. "Hinata, dia kini menjadi seorang Jounin pembimbing." Jelas Minato.
"Bagaimana denganmu, Naruto?" Tanya Minato.
Bukan Naruto, melainkan Jiraiya yang menjawab. "Tidak bisa. Kau juga tahu sendiri kalau anakmu ini masih Chunnin."
Hinata yang menyadari sesuatu bertanya pada Jiraiya. "Ano, Jiraiya-sama. Apakah maksud anda membawa Naruto-kun adalah…"
Jiraiya mengangguk. "Tepat sekali Hinata-chan. Jounin Senbatsu Shiken (Jounin Exam)."
Minato tersenyum kearah putranya itu. "Baiklah, bagaimana denganmu Naruto? Kau siap dengan ini?"
Naruto membalas senyuman ayahnya. "Tentu, aku juga tak ingin kalah dengan Hinata bukan?"
"Baiklah!" Minato kemudian menyerahkan sebuah Scroll berwarna hijau pada Naruto, "Seminggu lagi, kau akan berangkat ke Kumogakure untuk mengikuti Jounin Senbatsu Shiken!"
"Yosha!"
A/N : Jumpa lagi! Fic yang saya tulis kali ini tidak bisa dibilang fiction baru karena sebenarnya adalah re-make dari fiction Naruto : Road to Ninja saya yang lama. Buat yang sudah pernah baca, pasti tahu alurnya. Buat yang belum, sudah saya tulis pada bagian prolog. Dan tambahan, Naruto, Hinata, Itachi dan Shisui serta para Jounin Konoha (Kakashi, Asuma, dll.) berumur 18 tahun. Sedikit lebih muda dari Canon.
Untuk alur, fic ini BERBEDA dengan Canon. Seperti yang kalian baca, setelah ini adalah perjuangan Naruto dalam menghadapi Jounin Exam. Begitu juga dengan selanjutnya. Jadi jangan harap saya akan menceritakan yang sudah mainstream seperti Ujian Chunnin atau misi ke Nami no Kuni. Dan jangan harap kalau ini adalah fic yang menceritakan Naruto yang diabaikan karena ramalan yang mengatakan Menma menyelamatkan dunia lalu Minato dan Kushina menyayangi Menma dan mengabaiklan Naruto. Sudah mainstream...!
Untuk pair, masih NaruHina dan pair lain akan menyusul. Berniat memberi saran..?
Fic ini tidak akan menjadi main project saya. Main project tetap Brother. Jadi jangan heran kalau fic ini updatenya bakalan lama... banget. Nah, saya menunggu komentar kalian di kolom review untuk respon terhadap fic ini!
Mungkin hanya itu yang saya sampaikan di Author Note kali ini.
Sampai jumpa!
Review, review, review!
Sthricynix, Out.
