Pair: [Naruto Uzumaki, Hinata Hyuuga]

Bab 01

Pada saat perang dunia Shinobi ke empat berlangsung sangat sengit, pihak musuh hanya tersisa dua orang dan beberapa makhluk buatan.

Para aliansi bersatu menghadapi dua Uchiha yang sedang mengendalikan Jyubi atau ekor sepuluh. Naruto mulai kehilangan semangat bertarungnya ketika melihat salah satu temannya mati karena melindungi ia, dia adalah Neji, lebih tepatnya Hyuuga Neji. Orang bijak dengan pandangan luas. Shinobi kuat yang pernah Naruto berikan nasehat panjang mengenai takdir.

Pemuda itu berbaring lemas dengan kayu runcing yang menancap di perutnya, dengan perut dan mulut yang berlumuran darah, ia meminta Naruto untuk merubah takdir klan Hyuuga menjadi lebih baik.

"Naruto. Mulai sekarang aku percayakan takdir Hyuuga kepadamu dan ambilah bantuan kecil yang aku berikan."

Neji pun mencabut kedua matanya sebelum ia mati, hal itu ia lakukan agar matanya masih bisa digunakan oleh Naruto, sebelum segel itu aktif dan merusaknya karena kematiannya. Naruto terdiam melihat Neji menyerahkan matanya pada dirinya.

"Ambilah Byakugan milikku, tak perlu keduanya jika tidak mau, asalkan salah satunya terpasang dimatamu aku sudah senang."

"Neji! Kenapa kau melakukan ini? Aku tidak ingin kau mati! Medis cepat datang! Sembuhkan temanku!"

Naruto terus berteriak memanggil bantuan. Namun, semua itu sia-sia, karena luka Neji terlalu dalam hingga mustahil menyelamatkannya, apalagi diameter dari kayu yang menembus tubuhnya tidaklah kecil.

"Naruto! Ijinkan aku melihat perdamaian yang kau impikan melalui salah satu mataku yang akan terpasang di matamu. Sa,kurah Uhug! Tolong pasangkan mataku di mata Naruto."

"Neji ..., Neji!!!!"

"Ahahahahahaha! Terimalah kenyataan ini Naruto! Kau sudah gagal, kau tidak bisa menyelamatkan apapun! Perdamaian yang kau inginkan hanyalah kebodohan semata!"

Naruto langsung murka mendengarnya, "Kau!!! Tidak akan aku maafkan!" Namun sebuah tangan yang sangat lembut menghentikan Naruto. Naruto menatap ke arah belakang, ternyata pemilik tangan itu adalah saudara sepupu Neji, yaitu Hinata.

"Tenangkan dirimu Naruto-kun, aku akan selalu bersamamu."

"Terima kasih Hinata."

"Heh, matilah kalian." Kali ini kedua Uchiha itu kembali menggerakan Jyubi untuk membunuh Naruto. Namun sebelum hal itu terjadi, Naruto kembali memasukki mode biju tahap pertama, dengan chakra orange yang menyelimuti tubuhnya bagaikan sebuah jubah chakra, kekuatan Naruto meningkat, bukan hanya itu. Hinata yang ia genggam tangannya langsung berselimut chakra berwarna merah.

"Ini."

Singkat cerita, akhirnya Obito Uchiha berhasil menjadi Jinchuriki dari Jyubi setelah menyerap monster berekor sepuluh itu ke dalam tubuhnya, sementara itu Naruto juga berhasil memasang mata Neji di kedua matanya. Byakugan itu nampak serasi dengan Naruto, dengan kekuatan barunya Naruto pun mengaktifkan mata putih milik klan Hyuuga dan bertarung habis-habisan melawan Obito. Naruto yang dibantu oleh Sasuke akhirnya berhasil memojokkan Obito dan berhasil menarik keluar sembilan chakra biju di dalam tubuh Obito.

Namun siapa sangka bagian terburuknya adalah, setelah menghadapi Obito, mereka malah berhadapan dengan Madara yang memilikki kekuatan yang lebih besar ditambah lagi mereka berdua harus hampir mati satu kali, Naruto karena Kyuubi ditarik paksa dan Sasuke hampir kehilangannyawa karena ditusuk pedangnya sendiri.

Namun keberuntungan masih memihak ke arah mereka berdua, mereka berdua berhasil selamat dari kematian, berkat dua orang berbeda. Obito menyelamatkan Naruto dengan mengambil sedikit chakra biju dari dalam tubuh Madara dan memberikannya kembali ke tubuh Naruto, lalu Sasuke luka tusukkannya disembuhkan oleh Kabuto, murid terbaik Orochimaru.

Pertarungan hebat antara Naruto dan Sasuke melawan Madara, berlangsung sangat sengit. Sampai akhirnya Madara dikhianati oleh Zetsu, ia dirubah oleh Zetsu menjadi Kaguya dengan menarik banyak chakra dari Pohon Shinju ke tubuhnya, Team 7(Kakashi, Naruto, Sasuke dan Sakura) serta Obito pun bertarung mati-matian melawan Kaguya Otsutsuki, ibu dari pertapa enam jalan.

Setelah berhasil menyegelnya, masalah masih belumlah selesai, Naruto harus kembali bertempur dengan segenap kekuatannya melawan sahabatnya sendiri, yaitu Sasuke Uchiha.

Pertarungan sengit antara dua pengguna Dojutsu berbeda pun terjadi. Sasuke dengan menggunakan Manggekyo Sharinggan dari klannya, lalu Rineganrukotomoe dari Hagoromo. Berhadapan dengan Naruto yang menggunakan dua Byakugan pemberian, keluarga cabang Hyuuga, yaitu Neji.

Urat-urat nadi disekitar mata Naruto mulai membengkak dan bermunculan, tanda Naruto telah mengaktifkan Byakugannya, dengan bantuan Kyuubi Naruto sama sekali tidak merasa kelelahan dalam penggunaan mata putih itu.

'Neji. Aku pastikan kau akan melihat perdamaian dengan mata yang kau berikan padaku.'

Setelah itu Naruto melesat menyerang Sasuke, penglihatan 360 derajat yang Naruto milikki berkat Byakugan pemberian Neji, banyak serangan Sasuke berhasil Naruto hindari. Naruto juga berhasil memberikan beberapa serangan balasan pada Sasuke. Meski belum tahu cara menggunakan Jyuken. Naruto tetap bisa mengoptimalkan penggunaan Byakugan dengan Taijutsu sederhana yang ia milikki. Mata klan Hyuuga itu, ia gunakan untuk memprediksi jutsu apa saja yang akan Sasuke keluarkan dengan mengingat setiap gerakan aliran chakra yang ada di tubuh Sasuke setiap Sasuke menyiapkan beberapa jutsu.

Sasuke merasa sangat terdesak dengan kemampuan Naruto dalam bertarung, meski bodoh dalam banyak hal Naruto tidak bisa di remehkan dalam pertarungan satu lawan satu.

Mereka berdua saling beradu jurus satu sama lain, hingga akhirnya mereka berdua tidak sanggup menggunakan kekuatan mata mereka, Sasuke terpaksa menutup mata kirinya, sementara Naruto harus menonaktifkan Byakugannya, pada saat itu pertarungan mereka hanya mengenakan Taijutsu. Singkatnya saat Sasuke berhasil mencuri Chakra Naruto, Sasuke mulai mencoba membunuh Naruto dengan Chidori. Namun, dengan gampangnya Naruto bangkit dan memukul dagu Sasuke, membuat ia terlempar ke udara.

Sasuke bahkan harus rela tubuhnya terbentur tebing yang sangat keras. Sasuke marah dan kembali membuat Chidori ditangannya. Namun bukan hanya elemen petir Sasuke juga menambahkan api hitam di chidorinya, lalu melompat ke arah Naruto, Naruto juga melakukan hal yang sama, ia melompat ke udara dan menciptakan rasenggan ditangannya.

Ledakan besar terjadi dan membuat tangan mereka berdua hancur akibat beradu jutsu. sepulangnya ke desa Shinobi, Naruto mulai dirawat intensif, ia bahkan dibuatkan tangan baru. Meski butuh waktu lama untuk ia bisa memakainya. Naruto juga sering datang ke tempat keluarga Hyuuga dan meminta Hiashi ayah dari Hinata untuk mengajarinya Jyuken atau Taijutsu klan Hyuga. Meski hanya menggunakan tangan kiri, Naruto mampu mengimbangi Hiashi dan menggunakan Jyuken dengan sangat baik.

Awalnya para tetua klan sangat menentang hal ini. Namun, dengan tenang Hiashi memberikan penjelasan kalau mata itu diberikan oleh Neji secara suka rela bukan paksaan atau direbut.

Keributan sempat terjadi, bahkan Hanabi adik dari Hinata tidak percaya mendengar Neji mau memberikan matanya pada seseorang sebelum mati.

Hingga akhirnya muncul sebuah perjanjian, dimana Naruto harus tinggal di pekarangan klan Hyuuga dan harus mengganti klannya menjadi Hyuuga, karena ia telah memakai dua Byakugan dari klan mereka dan juga belajar menggunakan Jyuken, yang mana itu adalah kemampuan klan mereka, jika klan lain sampai bisa memiliki dua hal itu, tentu telah mencoreng nama baik klan Hyuuga, Jika tidak mau maka Naruto harus mengembalikan mata Byakugan itu pada klan Hyuuga.

Naruto sebenarnya lebih memilih untuk mengembalikan mata milik Neji. Namun, ketika ia ingat apa yang ia janjikan pada Neji, yaitu melihat perdamaian dengan Byakugannya, maka dengan berat hati Naruto menyetujui hal itu dan menjadi anggota dari Hyuga cabang dan diberikan segel yang sama seperti Neji di bagian dahinya.

Setelah mempelajari seluruh kemampuan klan Hyuga, termasuk Jyuken, Kaiten, Hakekusho, dan seluruh kemampuan klan Hyuga lainnya. Entah bagaimana setelah pertarungan melawan Sasuke di lembah akhir, Naruto menjadi sangat cerdas dan bisa dibilang jenius, karena bisa mempelajari semua teknik klan Hyuuga, bahkan saat ia tidak mengaktifkan Byakugan, ia bisa tahu titik-titik Tanketsu musuh dan menotoknya dengan tepat.

Karena kehebatannya, Naruto kadang menjadi lawan latihan Hanabi dan Hinata, pada saat latihan bertiga bersama, saat itu pulalah, sebuah rasa muncul di hati Naruto kepada putri pertama dari Hiashi Hyuuga.

Perasaan itu kian membesar, mulai dari sayang menjadi cinta, perasaan cinta itu terus meningkat dan bahkan ia sampai lupa dengan Sakura, karena sudah terlalu lama tinggal di distrik Hyuuga dan menjadi pelatih di sana. Naruto juga secara resmi berganti klan menjadi Hyuuga.

Para tetua klan juga menganggap Naruto sebagai Hyuuga terkuat, meskipun dia bukanlah Hyuuga murni tapi mampu memakai Byakugan dalam jangka waktu lama, bahkan tanpa bantuan Kyubi sekalipun. Beberapa bulan kemudian setelah tangan kanan Naruto sudah dibuat, Naruto mulai mempelajari banyak ninjutsu dan genjutsu. bahkan sampai fuin dan kinjutsu yang ada di dunia dengan bantuan bunshinnya yang ia sebar ke berbagai penjuru dunia.

Ketika Hanabi di culik dengan cepat Naruto bergegas menyelamatkan Hanabi bersama Hinata, ia berangkat bersama Shikamaru, Sai dan Sakura.

Dalam perjalanan ke bulan untuk membawa kembali Hanabi, banyak hal yang telah terjadi, hingga akhirnya Naruto mulai memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Hinata. Namun, siapa sangka Hinata menolak perasaan Naruto dan lebih memilih bersama Toneri, hal itu langsung membuat Naruto galau, ia tak sanggup bahkan saat mengejar Hinata yang dibawa oleh Toneri, nampak jelas Naruto bertarung secara semberono dan tidak seperti sebelumnya yang penuh perhitungan dan tepat.

Hingga akhirnya Naruto terkena jurus bola penyerap chakra milik Toneri. Tapi Naruto tidak menyerah, setelah kesadarannya kembali, ia pun berbicara dengan Shikamaru, Sai dan Sakura untuk membangkitkan kembali semangatnya, lalu mereka kembali menyerang.

Kali ini pertarungan habis-habisan pun terjadi, Hyuuga Naruto dan Hyuuga Hinata, bertarung habis-habisan melawan Toneri Otsutsuki, dua byakugan vs tenseigan. Pertarungan itu berlangsung sengit dengan pukulan-pukulan Jyuken yang Naruto arahkan ke Toneri dan Toneri yang terus memborbardir dengan ninjutsu-ninjutsu kelas atas.

Hingga akhir pertarungan, Toneri mencoba membunuh Naruto dengan Kinrin Tensei baku, yang pernah ia gunakan untuk membelah bulan beberapa detik sebelumnya. Tapi Naruto tidak mau kalah, ia pun menghancurkan pedang chakra emas pemotong bulan yang akan menusuknya itu dengan, taijutsu jarak jauh milik klan Hyuuga.

"Senpo Chou Hakkekusho!"

Dengan satu tinju jarak jauh, penggabungan chakra senjutsu dan Kyuubi ditambah chakranya, memberikan tekanan udara yang sangat kuat dan berhasil menghancurkan pedang chakra Toneri bahkan menghantam Toneri dengan sangat keras hingga membuatnya terlempar ke belakang dan menghantam daratan bulan dengan sangat keras beberapa titik tanketsunya juga tertutup dengan satu hantaman Hakkekusho barusan.

Setelah mengalahkan Toneri dan membatalkan rencana Raikage dalam menghancurkan bulan Naruto dan Hinata kembali ke bumi dan akhirnya Naruto memberanikan diri melamar Hinata dengan menghadap Hiashi ayah dari Hinata.

Pernikahan dua Hyuuga itu pun berlangsung meriah. Naruto dan Hinata juga diberikan dua orang anak, Boruto dan Himawari. Keluarga mereka begitu hangat bahkan sangat jarang bertengkar. Namun, semua itu berubah, ketika Naruto menjadi Hokage ya Hokage, Naruto menjadi Hokage ketujuh untuk menggantikan Kakashi.

Setelah menjadi Hokage, Naruto hampir tidak punya waktu untuk keluarga di rumah, hampir seluruh waktunya ia habiskan untuk kemajuan desa sampai lupa hari ulang tahun anak sendiri. Karena hal itu, Boruto mulai tidak menyukai ayahnya. Sepulang kerja Naruto juga sering mabuk dan nampak tidak berguna. Namun, sebenarnya itu ia lakukan karena stres yang ia alami saat kerja.

Belum lagi Boruto yang sering bertingkah keterlaluan dengan terus-menerus mencoret-coret patung wajah Hokage. Hem, kelihatannya itu adalah karma yang ia dapatkan.

Naruto menatap pemandangan desa Konoha yang sudah menjadi kota metropolitan dan nampak damai dengan mata dari Neji, bahkan klan Hyuuga yang sekarang sudah tidak sekolot dulu.

'Lihatlah, ini adalah perdamaian yang aku janjikan padamu Neji. Aku juga sudah merubah klan Hyuuga menjadi lebih baik, sesuai dengan harapanmu. Kawan.' Setelahnya secara tak sadar air mata mengalir di kedua bola mata putih itu setelahnya Naruto tersenyum pahit.

"Tapi meski menjadi pemimpin yang hebat, tapi aku malah menjadi ayah yang buruk bagi keluargaku."

Shikamaru yang menemani Naruto di ruangan Hokage itu hanya tersenyum kecil mendengarnya, ia pun mulai menghibur Naruto.

"Kurasa tidak begitu. Meskipun kau jarang pulang, Hinata masih setia padamu. Itu menandakan kau tetaplah orang yang ia cintai, lalu Hiashi nampaknya juga tidak mempermasalahkan hal ini bukan."

Mendengar hal itu Naruto pun kembali ke tempat duduknya dan menatap banyak dokumen yang ada di mejanya, "Ya kau benar, tapi ..., aku tidak pernah mengira akan dibenci oleh anakku sendiri ketika aku menjadi Hokage."

Shikamaru hanya tersenyum kecil dan membantu Hokage itu untuk merapikan beberapa dokumen pentingnya.

"Ya aku juga tidak menyangka akan hal ini. Tapi aku rasa cepat atau lambat, anakmu itu akan memahami kondisimu."

"Terima kasih telah menghiburku."

"Sama-sama."

Bersambung