Naruto no Byakugan

Bab 03

Boruto hanya bisa menatap punggung ayahnya yang telah berjalan memasukki kamarnya, sang kakek Hiashi, hanya bisa diam tak bisa berkata banyak. Hiashi tahu betapa pentingnya posisi Hokage bagi Naruto. Namun, dengan mudahnya ia melepaskan jabatan penting itu. Entah apa yang dipikirkan menantunya itu.

Ke esokan harinya.

Naruto pun bangun dari tidurnya, ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu pergi ke luar dengan menggunakan kimono klan Hyuuga, lalu berjalan di sekitar komplex Hyuuga dan menyapa mereka semua dengan senyuman dan Hiashi juga mengatakkan kalau Naruto telah menjadi pemimpin klan yang baru menggantikan dirinya yang sudah tua.

"Boruto, kenapa kau diam saja? Apa kau tidak mau berlatih?" tanya Naruto dengan santai sembari melatih tinju Jyuken miliknya, jujur ia sudah lama tidak melatih kemampuannya itu dan itu membuatnya terlihat lemah.

"Untuk apa aku berlatih, jika aku tidak bisa menjadi ninja?" tanya Boruto pada Naruto.

"Untuk apa? Tentu saja untuk melindungi adik, teman dan keluargamu, ayah tidak selamanya bisa melindungi kalian, selain karena ayah sudah semakin tua, ayah juga sudah lama tidak berlatih atau bertarung, jadi kekuatan ayah sudah lemah atau tidak sekuat dulu," gumam Naruto sembari menatap putranya, "Kau pikir siapa yang akan melindungi kau dan adikmu ketika ayah tiada hah?" tanya Naruto pada Boruto.

"Aku tidak tahu dan aku minta maaf soal itu," ungkap Boruto lagi.

"Kau tak perlu minta maaf, ini juga salah ayah yang tidak punya waktu untuk kalian, kadang ayah juga berpikir ada baiknya kalau kita tidak terlahir sebagai ninja dan menjalin kehidupan normal seperti halnya penduduk desa. Tapi ayah tidak bisa, ayah sadar kalau bahaya bisa datang dari mana saja, makanya ayah mengemban tanggung jawab besar ini lalu terus membuat jutsu baru, hal itu agar ayah bisa menjadi shinobi hebat yang berguna bagi desa. Tapi ayah tidak menyangka kalau ayah akan kehilangan waktu bersama kalian," ungkap Naruto dengan nada sedih, "Maka dari itu ayah berhenti menjadi Hokage dan mencoba menjadi ayah yang sempurna untukmu dan Himawari."

Boruto yang mendengar pernyataan Naruto hanya bisa diam dengan air mata mengalir, ia tidak menyangka ayahnya akan bertindak sejauh itu untuk bisa bersamanya.

"Ayah!" seru Boruto yang langsung melompat dan memeluk erat Naruto dan menangis di pelukannya, Naruto dengan reflek membalas pelukan anaknya dan mengelus rambut dari Boruto.

'Sudah lama sekali aku tidak dipeluk oleh anakku sendiri, rasanya sangat menyenangkan,' batin Naruto sembari tersenyum lembut, ia tidak menyangka Boruto memeluknya, ia mengira Boruto akan menampar wajahnya seperti yang ia lakukan pada Minato ketika pertama kali bertemu.

"Maafkan aku! Maafkan aku! Maafkan aku ayah!" seru Boruto ia menangis sesegukan dipelukan Naruto. Sementara itu Naruto hanya diam dan mengelus rambut anak laki-lakinya dan berkata.

"Sudahlah anakku, kau tidak salah, kau tak perlu meminta maaf, karena hal ini aku bisa kembali dekat denganmu," ucap Naruto sembari menatap lembut mata biru anaknya menggunakan mata Byakugan milik Neji, terlihat jarak antara mereka berdua sangat dekat, kemudian air mata Naruto mulai mengalir, 'Penglihatanku memburuk,' batin Naruto sembari mengedip-ngedipkan mata, karena penglihatan Naruto terlihat seperti ditutupi kabut.

"Tapi ... karena aku ayah jadi malu dan berhenti menjadi Hokage, aku benar-benar minta maaf!"

"Boruto!" panggil Naruto dan hal itu membuat Boruto menatap ke arahnya.

"Ya!"

"Santai saja, tak usah tegang anakku. Kau tahu, ayah juga mulai bosan menjadi Hokage, harusnya ayah yang minta maaf karena ayah kau tidak bisa menjadi Ninja kembali, karena kau sudah bukan lagi ninja Konoha," ucap Naruto sembari memeluk erat Boruto dan air matanya mengalir, Hinata dan Himawari hanya bisa diam melihat dari jauh, Hiashi dan Hanabi juga sama mereka berdua hanya bisa diam saja, karena ini adalah pertama kalinya Naruto menangis sembari memeluk anaknya, belum lagi Hiashi dapat laporan dari Sakura mengenai kondisi mata Neji yang mulai memburuk atau semakin menunjukkan ketidak cocokannya dengan Naruto, yang akan membuat Naruto buta secara bertahap.

"Emm, aku sudah tidak mempermasalahkannya, karena ini adalah hukuman atas keegoisanku," ungkap Boruto, bahkan sampai saat ini Boruto masih mengurung diri di Mansion Hyuuga karena takut berhadapan dengan warga Konoha yang marah padanya.

"Boruto, meski ayah bilang kau sudah bukan lagi ninja Konoha, bukan berarti kau tidak bisa menjadi ninja. Kau masih bisa menjadi ninja, ayah akan melatihmu secara langsung dan sampai waktunya tiba ayah akan mendaftarkanmu menjadi pengawal Sasuke untuk membantunya dalam misi, tentu dengan identitas baru," ujar Naruto menghibur Boruto, "Bukan hanya itu ayah juga akan memberikan kekuatan dari paman Neji kepadamu," ungkap Naruto lagi.

"Woaaaaah! Benarkah itu?! Wow! Aku tidak menyangka ayah masih bisa memikirkan hal itu?" puji Boruto.

"Tentu saja, ibumu dan juga Shikamaru sering mengatakkan kalau kau penggemar Sasuke, jadi ayah rasa kau akan menjadi sangat kuat ketika bersama Sasuke, tapi tentu setelah kau memiliki kemampuan yang memadai agar tidak merepotkan Sasuke," ungkap panjang Naruto pada Boruto.

"Terima kasih ayah, aku senang mendengarnya," ucap Boruto sembari pergi ke kamarnya, sementara itu Naruto langsung menyentuh matanya sembari tertunduk lemas.

'Ugh mata ini,' batin Naruto sembari meringis kesakitan, 'Neji apakah kau tidak suka dengan jalan yang aku pilih?' tanya Naruto melalui pikirannya, 'Dengan mewarisi matamu, aku akhirnya bisa melihat kutukan Hyuuga keluarga cabang. Kalau saja aku bisa merubah masa lalu, aku ingin kau masih hidup dan membantuku mengatasi masalahku. Tapi ... apa boleh buat kau sudah tiada, tak ada lagi orang dari klan Hyuuga yang bisa aku tanyai ini itu. Neji kalau saja kau masih hidup, aku yakin Boruto dan Himawari tidak akan kesepian lagi.'

"Ayah aku siap!" seru Boruto yang datang dengan baju serba hitam dan nampak Boruto menyiapkan kuda-kuda bertarungnya di hadapan Naruto. Naruto yang merasakan kehadiran Boruto langsung membuka mata Byakugannya meski terasa perih dan masih sakit ia tetap memaksakannyam, terlihat penglihatan Naruto begitu buruk bergoyang-goyang seperti kamera yang tidak fokus.

"Majulah," ujar Naruto yang mulai mengandalkan kemampuan sensorik dan instingnya, yah Naruto berpura-pura menggunakan matanya karena penglihatannya tak bisa digunakan dengan baik.

"Hyaaaa!" Boruto mulai maju dan membuat sepuluh kagebunshin untuk maju bersamanya, sementara itu Naruto hanya tersenyum sembari menghindari serangan demi serangan para bunshin Boruto.

"Tidak biasanya ayah tidak menggunakan Kagebunshin," ungkap Boruto yang heran dengan gaya bertarung ayahnya yang tidak menggunakan Kagebunshin untuk keroyokan seperti biasa.

"Aku akan merasa malu kalau menghadapi genin dengan kagebunshin," ucap Naruto yang langsung muncul di hadapan Boruto dan langsung menghantam kepala Boruto yang di hadapannya dengan Karate chop.

"Ugh!"

Bom bom bom bobobobobobom, secara tiba-tiba seluruh bunshin Boruto hilang, "Bagaimana ayah bisa tahu kalau aku adalah yang asli?" tanya Boruto pada Naruto.

"Itu karena ayah bisa merasakan koneksi setiap aliran chakra dan pusat dari chakra atau inti chakra seseorang atau suatu jutsu ketika aku bersentuhan, jadi aku mengetahui kau adalah yang asli saat aku menyentuh bunshinmu ketika bertahan," ungkap Naruto sembari tersenyum dan mengusap rambut anaknya.

"Apa karena Ayah punya Kyuubi? Soalnya ayah bisa mendeteksi antara yang palsu sama yang asli hanya dari Kyuubi" ucap Boruto. Ya dia tahu pas ketika ayahnya masih Remaja dia bisa mendeteksi antara yang asli dengan yang palsu hanya dari koneksi Biju saja apalagi Biju ayahnya bisa mendeteksi aura negatif. Karena seperti yang kita tahu Kyuubi merupakan perwujudan dari kebencian.

Naruto hanya tersenyum kecil karena matanya mulai meredup cahayanya, 'Mungkin sudah saatnya aku memberikan kekuatanmu pada Boruto, Neji,' batin Naruto sembari memejamkan mata.

"Bukan, ini merupakan hasil latihan ayah sebagai sosok sage," ungkap Naruto sembari tersenyum kecil dan mengusap pelan rambut Boruto, lalu pergi ke kelas.

Bersambung