"Lalu, apakah ada peluang aku bisa kembali ke medan tempur?" Ghost bertanya, berharap dia dapat keluar dari sini dengan cepat jadi dia bisa membunuh pria itu, atau setidaknya membantu kawan-kawan dia.

Youmu memikirkan bagaimana dia bisa menjawab si tentara... lalu dia berkata. "Aku minta maaf. Aku berharap ada peluang untuk kamu, tapi jika surat itu benar... bahkan jika kami mau dan kami bisa, akan membuat banyak orang risau yang kami tidak ingin berbuat macam-macam dengan mereka."

Ghost tahu dia akan menjawab seperti itu, tapi dia menolak untuk menerimanya. "Untuk kawan-kawanku, aku bisa..."

"Bukan itu yang aku maksud." Gadis muda itu memotongnya. "Ini bukan tentang kehendak atau kekuatanmu... Tolong, duduk dan jaga Nyonya Yuyuko untukku saat aku memasak makanan." Gadis itu berjalan menuju dapur, meninggalkan tentara yang hidup kembali dan si wanita cerewet.

Ghost mengeluh dan duduk di sebelah wanita itu.

'Jeleknya nasibku. Aku tidak bisa pergi keluar dari sini, ini tempat yang asing dan bisa saja berbahaya, kalau gadis itu punya pedang untuk melindungi nyonyanya dan dirinya dia. Aku punya pistol, yang tidak ada amunisi, tapi pisauku masih dalam kondisi bagus. Apa yang orang ini mau dariku ketika dia menghidupkanku kembali? Apakah hanya untuk lelucon sinting?'

Sebuah tangan melambai-lambai di depan mukanya. Dia menengok ke kanan untuk melihat si wanita yang pulih dari flash diri sendiri. Si wanita memiringkan kepalanya dan bertanya. "Siapa Anda, tuan?"

'...Bukankah mereka berdua yang menemukanku.'

Lalu dia berseru, terlalu bahagia."Oh ya! Kamu pria yang memakai topeng dan kacamata!"

Entah dia berpura-pura bodoh, atau dia memang bodoh.

Lalu dia merengek."Mengapa kamu tidak membawa makanan denganmu? Yang kudapatkan hanyalah kaleng-kaleng itu, dan yang mereka lakukan menyemburkan asap ke mukaku dan membutakan dan memekakkan telingaku!"

Tunggu, dia pikir kalau dua-duanya itu makanan dan minuman kaleng... memang, mereka terlihat seperti itu, tapi ada peringatan di granat... itu tertulis di bahasa Inggris. Bodohnya dia.

Akan tidak bijak jika dia berlaku kasar ke tuan rumah."Maafkan aku, Bu. Aku tadi di pertarungan singkat, jadi aku tidak perlu membawa makanan. Tapi jangan khawatir, Youmu sedang menyiapkan makanan sekarang."

Dan hanya dengan seperti itu wanita itu riang kembali."Benarkah? Yay!"

...

'Benar-benar berubah 180 derajat.'

Hanya itu Ghost yang bisa pikirkan.

"Ngomong-ngomong." Yuyuko merubah topik. "Kita belum memperkenalkan diri. Namaku Saigyouji Yuyuko, dan aku pemilik tempat ini. Apa namamu?"

...Youmu pastinya kewalahan jika wanita ini si pemilik. "Namaku Simon Riley, nama panggilan Ghost. Kamu bisa memanggil aku apapun kamu mau."

Yuyuko memiringkan kepalanya. "Ghost? Kenapa kamu punya nama itu, tuan Riley?"

"Oh, itu karena topengnya."

"Oh benar. Kupikir karena kamu adalah hantu sama seperti kita."

Ghost tertawa kecil. "Mungkin itu nama secara harafiah ketika aku..." Lalu dia tersadar dengan kata-kata itu. "Apa maksudmu dengan 'seperti kita'?"

Yuyuko tertawa genit. Lalu, bola-bola putih mulai melayang di sekitarnya, membuat Ghost terkejut dan mundur. "Well, itu karena kita adalah hantu. Secara harafiah."

Tentara itu secara naluri mengambil pisaunya. Apakah wanita itu mau menipu dia? Hantu, dia bilang? Kalau itu benar, berarti dia ada di Neraka! Orang macam apa yang menghidupkan dia dan langsung melempar ke tempat dimana orang-orang seharusnya berada?

Menyadari Ghost tegang, Yuyuko meyakinkan dia. "Jangan khawatir, aku tidak akan menyakitimu. Kami menerima pengakuan..."

"Kalau kamu hantu..." Ghost menyuarakan pemikirannya. "Itu artinya kita ada di Neraka..."

"Oh, tidak. Kita tidak berada di Neraka." Itu membuat dia bingung. "Tempat ini namanya Hakugyokurou, sebuah kuil di Dunia Bawah."

"...Pertama, aku tidak akan mengingat nama itu. Kedua, bukankah Dunia Bawah sama buruknya dengan Neraka?"

"Dunia Luar pasti sudah kehilangan banyak kebudayaan kalau kamu berpikir seperti itu." Youmu datang dengan sebuah piring di tangannya dan... bola putih besar lain dengan piring di atas kepalanya, yang mana dua-duanya berisi makanan. Suasana menjadi diam sebentar saat piring-piring diletakkan di atas meja, lalu satu detik kemudian Yuyuko menghisap, bukan memakan, makanan sebanyak yang dia bisa.

Ghost meilhat wanita itu dengan tidak percaya, lalu berputar ke Youmu. "Boleh dijelaskan kenapa dia memanggilmu dan dirinya hantu?"

Gadis muda itu menunjuk ke bola putih melayang di sebelahnya. "Itu karena kami benar-benar hantu. Well, aku adalah Youkai setengah hantu, sedangkan Nyonya Yuyuko hantu secara keseluruhan."

Ghost melihat sejenak ke wanita yang menghisap makanan. Lalu dia bertanya. "Youkai... apa artinya itu?"

Youmu menjawab. "Bisa dibilang Youkai adalah makhluk-makhluk gaib. Apapun yang bisa hidup lebih lama atau telah menjalani beberapa kondisi khusus akan menjadi Youkai.

Ghost berpikir sambil memegang dagunya. "...Jadi kalau aku mati dan dihidupkan kembali... apakah aku Youkai sekarang?"

Youmu menggelengkan kepalanya. "Kamu masih manusia. Tidak ada perubahan di tubuhmu."

"Secara fisik atau secara mental?"

"Tergantung. Kalau kepalamu terpenggal dan kamu selamat, berarti kamu berubah menjadi Rokurokubi. Atau...

Ghost memotong. "Aku pikir aku sudah mendapat gambarannya. Terima kasih." Lalu dia menampar mukanya. "Sekarang aku mengerti kenapa aku berada disini alih-ali di tempat lain."

Youmu memiringkan kepalanya dengan penasaran. "Dan itu karena..."

"Benar, kamu belum tahu namaku. Simon Riley, atau Ghost di medan pertempuran."

Youmu cekikikan. "Ironis sekali."

"Ya kan? Ngomong-ngomong, apakah ada kemungkinan hantu-hantu lain tinggal disini?"

"Tempat ini untuk tamasya, bukan untuk tempat tinggal. Tapi umum kok melihat hantu-hantu lain di sekitaran sini."

"Begitu ya. Dan... mengenai senjataku. Apakah kamu mengeluarkan semua pelurunya?"

Youmu menggelengkan kepalanya. "Itu yang kami rencanakan tadi, tapi dari awal tidak ada peluru. Tapi itu untuk yang terbaik. Gadis Hakurei tidak suka seseorang dengan sebuah pistol kesana kemari dan membunuh orang."

Ghost mengangkat satu alis. "Tapi aku seorang tentara."

"Itu tidak menghentikanmu menembak orang-orang."

"... Kamu benar. Tapi, pistol-pistol itu menjadi tidak berguna sekarang."

"Kecuali kamu menggunakan Danmaku."

Youmu menatap lelah Yuyuko dan mengeluh. "Nyonya Yuyuko, kenapa?"

"Tapi makanan buatan Youmu enak!" Ghost berputar ke kana untuk melihat pemilik tempat ini mengunyah makanan dengan ekspresi senang. Dia melihat ke meja dan melenguh terkejut.

'SEMUA MAKANAN SUDAH HABIS. KAMU BARU SAJA... MAKAN SEMUANYA, DAN KAMU MAU LAGI!?'

"Apa kita punya lagi?"

Youmu mendesah lagi. "Aku membuat semua untuk tamu kita juga... aku minta maaf, Ghost."

Ghost melambai-lambai tangannya dengan tidak acuh. "Tidak apa-apa, aku tidak lapar juga kok."

Youmu mengangguk. "Terima kasih. Aku akan pergi keluar lagi, kamu bisa ikut dengan aku sementara aku menjelaskan hal-hal ke kamu."

'Itu kedengarannya bagus."

"Terima kasih. Tapi... aku ingin setelanku kembali. Aku merasa sedikit terbuka memakai jubah ini."


'Senter, radio, jam tangan... beberapa dari mereka sedikit terbakar, tapi masih bisa dipakai."

Ghost, dengan pakaian standarnya, berjalan dengan Youmukeluar dari kuil setelah pamit pergi ke si pemilik tempat, yang baru saja tidur setelah merasa kenyang. Dia memeriksa perlengkapan untuk terakhir kalinya.

"Jadi kita pergi kemana dulu?"

"Mungkin kita pergi dulu ke tempat Alice untuk memperbaiki bekas bakar di pakaianmu. Setelah itu pergi ke Desa Manusia..."

"Ada Desa Manusia?"

"Desanya tidak baru, ingatlah. Desa itu sudah ada sejak awal bersamaan dengan Youkai."

"Oh... oke... Jadi mengenai terisolasi..."

"Kita berada di Gensokyo, sebuah tempat terisolasi dari Jepang dan dunia. Sejak orang dari Dunia Luar berhenti berhenti mempercayai dan takut Youkai, kehidupan mereka di ambang bahaya. Jadi tempat ini untuk alasan itu."

"Lalu seorang manusia seperti aku tidak boleh disini..."

"Jangan khawatir. Tidak terlalu berbahaya dengan Aturan Spell Card. Itu dibuat untuk orang-orang yang punya sedikit ketahanan fisik saat berhadapan dengan Youkai yang lebih kuat."

"Tapi jika yang lainnya masih bisa membunuh aku..."

"Jangan terlalu khawatir. Itu terdengar merepotkan, tapi dengan tentara terlatih seperti kamu, kamu bisa memikirkan suatu cara untuk selamat."

"Ya... benar juga sih. Ngomong-ngomong, apa itu Danmaku?"

*SHIIIING* Youmu mencabut pedangnya dengan gerakan cepat, yang mengejutkan Ghost, dan sebuah gelobang energi Danmaku terbang dan mengenai dinding terdekat, menghasilkan sebuah ledakan.

Ghost menatap dengan tatapan kosong kearah kerusakan. Itu lebih buruk daripada ketika kamu melempar sebuah bom ke dinding! "Kamu bilang... itu digunakan untuk kita melawan kembali... semua Youkai menggunakan ini?"

Youmu menyarungi kembali pedangnya. "Itu tidak mematikan seperti yang kamu pikirkan. Ya, itu meledak, tapi tidak mematikan. Tentu saja, kalau musuh-musuh sangat ingin untuk..."

"... Bisakah aku memblokir itu?"

"Kusarankan untuk menghindar. Itu yang kebanyakan dari kita lakukan."

"Apa ada hal lain yang perlu kuketahui?"

"Mungkin saat perjalanan nanti kamu akan tahu lebih banyak lagi. Oh ya, pegang pundakku."

Ghost agak sedikit tercengang. "Kenapa?"

"Kamu ingin jatuh?" Seketika setelah itu Ghost kehilangan langkahnya...

Dan sekarang dia menyadari dirinya terjun bebas menuju kematiannya. Setelah terbakar, dia tidak terkejut sama sekali kalau dia akan mati lagi.

'Bagus. Aku seharusnya mendengar sarannya."

Lalu, seseorang menangkap dia dan dia berhenti terjun. Dia melihat Youmu melayang di udara, tanpa penyokong sama sekali. "Aku seharusnya memperingatkanmu lebih awal kalau Dunia Bawah ada di langit."

"Setidaknya kamu menyelamatkan aku, jadi terima kasih. Tapi... apakah karena kamu adalah hantu jadi kamu bisa terbang?"

Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Sekalinya kamu sudah akrab dengan tempat ini, kamu akan melihat bahwa kebanyakan dari kita bepergian dengan cara seperti ini. Bahkan beberapa manusia bisa."

Ghost mengeluh. "Sihir. Aku tidak tahu jika aku bisa memahami itu."

"Setidaknya itu akan menjaga kamu aman... kamu tidak terlihat ketakutan sama sekali."

"Aku sudah berlatih dengan anggota-anggota SAS sebelumnya. Terjun bebas bukanlah sesuatu yang baru untukku."

Youmu mengangkat sebelah alis. "Kamu tidak punya apapun untuk menghentikan kamu jatuh tadi."

"Aku mati, ingat?" Mereka lalu mendarat di tanah, dan ternyata mereka berada di dalam hutan. "Dimana kita sekarang?"

"Hutan Sihir. Dua dari teman-temanku tinggal disini, yang satu Alice."

"Orang-orang tinggal disini?"

"Hanya mereka berdua. Tapi alasan kenapa yang lain tidak tinggal disini karena, tempat ini sangat berbahaya untuk mereka yang tidak akrab dengan sihir. Kita harus bergerak cepat."

Ghost, yang tentunya tidak ingin menghadapi ancaman bahaya yang tidak diinginkan, mengangguk saat dia mengikuti si gadis muda. Saat berjalan, dia bertanya. "Jadi mereka berdua adalah Youkai juga?"

Youmu menggelengkan kepalanya. "Tidak dua-duanya, Alice adalah Youkai Penyihir, sedangkan Marisa adalah manusia yang dapat menggunakan sihir di tingkat yang gila."

"Seberapa gila? Seperti kinerja kamu tadi?"

"Lebih buruk." Itu membuat dia menggigil. Lebih buruk? Bom macam tadi tidak sepadan?

"Tapi jangan khawatir. Mereka tidak akan menyakitimu... kecuali kamu memberikan mereka alasan untuk melakukannya."

*DUUUUUUUUARRRR* Mereka mengarah ke sumber ledakan, dan melihat tiang asap terbang keatas. Youmu mengeluh. "Marisa seperti biasa."

Ghost berkedip. "Tunggu, maksud kamu itu sering terjadi?"

Gadis itu mengangguk. "Ya. Marisa suka untuk bereksperimen... ngomong-ngomong, tetap perhatikan dia. Dia ada niat untuk 'meminjam barang orang sampai dia mati'."

"... itu namanya mencuri."

"Ya, kami semua tahu. Tapi dia sering jadi sasaran tembak, jadi bukan masalah berarti."

Ghost melihat ke asap lagi. "Haruskah kita pergi kesana dulu? Untuk meyakinkan dia baik-baik saja?"

Youmu juga melihat ke asap. "Sejujurnya, aku tidak ingin. Tapi kamu harus tahu yang mana teman dan yang mana musuh."

Melanjutkan berjalan, dan mereka sampai di tempat tujuan. Ghost agak sedikit terkejut setelah melihat rumahnya. Dia mengira bahwa rumahnya terbuat dari kayu, tapi dia melihat desain rumah Barat yang tua. Dia bertanya ke Youmu. "Marisa berasal dari Barat?"

Youmu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu, tapi tentunya bukan dari sini. Ini bukan rumah aslinya dia. Dia dulu tinggal di desa manusia sebelum pindah kesini."

"Ah, aku mengerti." Dia lalu melhat ke asap yang keluar dari rumah. "Kita harus masuk kedalam dan membawa dia keluar sekarang. Asap-asap itu dapat membuat dia mati lemas."

"Dia sangat kuat, asap-asap itu tidak ada apa-apanya buat dia. Tapi aku setuju denganmu." Mereka berdua berpindah ke pintu, dan dia meraih gagan pintunya... dan menarik tangannya dengan tiba-tiba. "Panas."

"Maka kita hanya..." Sesuatu menghantam ke pintunya, memaksa mereka berdua untuk mundur dan menyiapkan pistol dan pedang mereka. Beberapa hantaman lagi dan pintunya ditendang buka, bingkainya juga lepas. Lalu, seseorang membawa si penyihir keluar dari rumah. Berdasarkan dari pakaian orangnya, dia terlihat seperti tentara... yang Ghost kenal.

"Sialan kau Marisa! Sudah kubilang itu ide yang buruk!" Orang itu membiarkan si penyihir berbaring di tanah setelah mereka di jarak aman.

"Hei, itulah mengapa kita bereksperimen!" Si penyihir membalas. Lalu dia menyadari Youmu berdiri disana. "Hei Youmu! Apa kau melihat ledakannya?"

Youmu mengeluh dan melepas genggaman dari pedangnya. "Aku yakin semua orang disini sudah akrab dengan pekerjaan kamu."

Orang itu melihat ke gadis itu pertama. "Jadi kau temannya si penyihir gila ini." Lalu dia berputar ke Ghost dan matanya terbelalak. "GHOST? KAU DISINI JUGA?"

Dan Ghost yang terkejut hanya bisa meneriakkan nama temannya. "ROACH? KAU JUGA?"