Naruto tetap milik om M.K Saya hanya pinjam karakter nya saja.
Jika ada kejadian yg sama dengan ff yg lain. Itu tanpa sengaja. Ini hanya dari pikiran si author nya saja kok.
Banyak Typo dan bahasa gak jelas. Maklumin
aja ya. Author nya masih newbie.
selamat membaca
*
Naruto berjalan santai memasuki gedung hokage. Setelah sampai di depan pintu ruangan husus hokage, Naruto segera seruan hingga terdengar seruan untuk dia masuk.
"Tou-sama, ada apa memanggil ku.?" Naruto Di sana juga ada Sandaime yg sedang duduk sambil menghisap rokok nya.
"Aku ingin memasukkan mu ke kesatuan anbu, Naru. Lagi pula kau sudah lulus akademi seminggu yg lalu dan kekuatan mu tak perlu ku ragukan lagi." Minato
"Jika menurut Tou-sama dan Jiji itu baik, maka aku nurut saja." Naruto
Naruto saat ini sudah berumur 10 tahun. Dengan kecerdasan yg dimiliki nya, hanya butuh 3 tahun untuk nya lulus dari akademi. Dalam 3 tahun ini hubungan Naruto dan ayah nya semakin membaik. Hanya ayah nya.!
Minato cepat menyadari kesalahan nya dan segera memperbaiki nya dengan anak sulungnya. Sebenarnya Minato juga ingin mengatakan nya pada Kushina, namun Naruto melarang nya dengan dalih "Tou-san, biarlah tetap begini. Biar kaa-san dan Menmamenyadari nya sendiri. Aku yakin itu. Hanya tinggal menunggu waktu saja. Kata Naruto
Dan betapa kaget nya Minato setelah mengetahui kebenaran tentang Naruto. Naruto juga tidak masalah menceritakan tentang diri nya pada ayah nya.
Toh.. dia juga tidak mendendam pada keluarga yg telah mengabaikannya. Terdengar naif, tapi itulah Naruto.
"Tapi aku ingin ini di rahasiakan." Naruto
"Tentu saja Naru. Kami akan merahasiakan identitas mu." Sandaime
"Besok kau sudah bisa melakukan tes dan langsung mengambil perlengkapan anbu mu." Minato
"Haik, Tou-sama." Naruto
"Kalau begitu kau bisa pergi." Minato
"Kalau begitu, aku undur diri, Tou-san, jiji." Naruto
Naruto melangkah keluar gedung hokage. Dia ingin melanjutkan proyek pembuatan jutsu Hiraishin nya. Dalam 1 tahun ini juga Naruto mempelajari dan membuat ulang jutsu yg membuat Tou-san nya di takuti di dunia shinobi itu. Dan kabar baik nya jutsu itu sudah dalam tahap penyempurnaan. Mungkin nanti malam jutsu itu sudah bisa Naruto gunakan.
Naruto memasuki apartemen nya dan terlihat lah banyak bunshin nya yg sedang mengerjakan proyek jutsu Hiraishin nya. Tanpa buang-buang waktu, Naruto langsung bergabung bersama bunshin nya dan melakukan pekerjaan nya.
Tidak ada yg tau jika Naruto berhasil mempelajari jutsu rank ss itu di usia nya yg terbilang belia. Bahkan Naruto mampu membuat ulang berbekal pengetahuan fuinjutsunya. Jika ada yg mengetahuinya maka satu kata yg mungkin mereka ucapkan, Jenius.
"Hahhh.. akhirnya selesai juga. Kalian boleh kembali." Naruto
""""""Baik bosss..."""""""
Naruto memandang keluar jendela, dan ternyata langit sore telah berwarna merah. Pertanda malam akan segera datang. Naruto beranjak membersihkan dirinya dan membuat makan malam, baru setelah itu rencana nya akan melanjutkan pengaktifan jutsu Hiraishin-nya.
Naruto hanya membuat mie instan untuk makan malam nya lalu setelah itu memakan nya dengan tenang. Setelah itu Naruto kembali pada ruang tengah apartemen nya yg terdapat banyak gulungana berserakan.
Naruto berjalan menghampiri satu gulungan yg telah terangkum berbagai aksara fuin Hiraishin. Naruto menggigit jarinya dan mengoleskan darah di tengah aksara fuin yg berbentuk pola melingkar. Setelah itu Naruto menambahkan cakra berelemen petir nya.
Aksara Fuin Hiraishin bercahaya
'Hakke shiki fuinjutsu: Hiraishin tensei fuin...'
Cahaya di aksara iu semakin terang dan secara perlahan aksara itu mengalir ke seluruh tubuh Naruto melalui tangan nya yg tepat berada di atas gulungan. Naruto merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuh nya, namun sebisa mungkin dia berusaha menahan nya.
5 menit berlalu, dan pengaktifan jutsu itu berhasil. Kenyataan nya, Jutsu Hiraishin Naruto berada 2 tingkat diatas jutsu Hiraishin milik Minato. level.7, maka Hiraishin milik Naruto level 9. Naruto begitu kaget ketika menyadari nya.
Dia hanya mengoreksi apa yg kurang dari formula yg di ciptakan ayah nya itu, dan dia menambahkan apa yg kurang. Namun hasil yg di dapatkan nya melebihi ekspektasi nya.
Hiraishin milik Naruto sangat berbeda jauh dengan milik Minato. Naruto tidak memerlukan tanda apapun untuk mengaktifkan kan Hiraishin nya.
mengingat tujuan yg akan di tuju, maka secara otomatis dia akan ber teleportasi. Hiraishin Naruto juga tidak banyak memerlukan cakra seperti milik Minato.
Naruto menghela nafas lega dan lelah. Proses pengaktifan jutsu itu sungguh menyakitkan. Hingga tanpa sadar Naruto tertidur di tempat nya.
Di mansion Namikaze
"Tadaima.." Minato
"Okairi.. Minato-kun." Kushina
Minato tersenyum dengan wajah yg kusut melihat istrinya.
"Bagaimana dengan pekerjaan mu, Minato-kun.?" Kushina
"Hahh.. seperti biasa, kertas sialan itu slalu menyusahkan ku." Minato
Minato duduk di sofa keluarga mansion Namikaze.
"Apa kau ingin langsung mandi, Minato-kun.?" Kushina
"Ahh.. iya." Minato
"Kalau begitu akan kusiapkan air nya dulu." Kushina
"Terima kasih tsuma." Minato.
Minato merileks kan tubuh nya di sandaran sofa Dia mendengar langkah kaki menghampirinya, namun dia menghiraukan nya sebentar.
Di sofa yg berhadapan dengan Minato duduk
seorang bocah 9 tahun. Bersurai kuning dengan sepasang whisker di kedua pipi nya, Namikaze Menma. Bocah itu memandang Minato serius.
"Ada apa Menma, apa ada yg kau inginkan.?" Minato
"Aku ingin bicara mengenai Naruto, Tou-san."
Menma
"Memang nya ada apa dengan Naruto.?" Minato
"Mengapa ayah meluluskan nya dari akademi.? Anak sialan it..." ucapan menma terpotong oleh teriakan Minato.
"JAGA UCAPAN MU MENMA. WALAU BAGAIMANA PUN DIA ITU ANIKI MU. HORMATILAH DIA SEDIKIT."
Menma tergugu mendengar teriakan kemarahan Minato. Baru sekarang ayah nya itu terlihat sangat marah.
Kushina yg mendengar teriakan Minato juga tergopoh-gopoh menghampiri ruang keluarga.
"Ada apa Minato-kun.? Kenapa kau teriak-teriak begitu.?" Kushina
"Anak ini sudah di luar batas Kushina." Minato
"Aku hanya menanyakan tentang anak sialan itu kaa-san." sela menma
"SEKALI LAGI AKU BILANG JAGA UCAPAN MU MENMA." Minato
Tak ada yg berani bersuara mendengar teriakan Minato, semua terdiam. Minato mengusap wajah nya kasar.
"Apa yg kurang dari yg kami berikan pada mu Menma.? Kau mendapat kan seluruh perhatian dan kasih sayang dari kami. Apa pun yg kau mau kami slalu berusaha memenuhinya Apa yang kurang.?
Kasih sayang, perhatian, dan rasa hormati seluruh warga kau dapatkan dengan mudah. Apa lagi yg kurang.
Sedangkan Naruto... kami bahkan tak pernah menghiraukan nya. Kami tidak tau apa yg dia inginkan. Dan semuanya demi kamu Menma. Naruto sangat menyayangi kita. Dia sangat menyayangi mu karna kamu adik satu-satu nya. Dia tidak perduli dengan semua perbuatan kita pada nya. Dia tetap menyayangi kita, menyayangi semua yg ada di desa ini.
Kau pikir aku tidak tau bagai mana sikap mu pada Naruto di luar sana. Kau menjelek-jelekan nya. Kau bahkan melarang anak-anak lain bermain dengan nya.
Aku tidak pernah ingat mengajarkan mu keburukan seperti itu padamu Menma. Kau sungguh mengecewakan Tou-san."
Minato langsung berlalu setelah mengatakan itu. Kushina yg mendengar perkataan Minato menangis dan memandang Menma dengan tatapan tak percaya. Dia bertanya-tanya apa yg kurang dia berikan pada anak ny ini.
Dia juga menyadari keberadaan Naruto setelah mendengar perkataan Minato. Yah.. dia masih memiliki satu anak yg tak pernah dia pedulikan, yg dia lupakan hanya karna anak satu nya seorang Jinchuriki kyuubi.
Dia tau kehidupan seorang Jinchuriki, dan dia tidak ingin menma seperti itu. Tapi tanpa dia sadari, dia membuat kehidupan Naruto melebihi seorang Jinchuriki. Ibu macam apa dia.
"Apa itu benar Menma, apa semua yg ayah mu katakan benar. Jawab Menma.?"
Menma tak mampu menjawab nya. Dia hanya tertunduk dengan raut wajah menyesal.
"Kaa-san benar-benar kecewa padamu, Menma." Kushina meninggalkan Menma begitu saja. dia benar-benar kecewa, dia kecewa pada dirinya Dia menganggap dirinya seorang ibu, tapi dia bahkan menelantarkan satu orang anak nya, bahkan saat anak itu masih berusia 3 tahun, sungguh ironi sekali.
Kushina masuk kedalam kamar dengan tangis pilu. Minato yg melihat itu hanya dapat menenangkan nya dengan sabar.
"Hiks.. Maafkan aku Minato-kun. Hiks.. Maafkan aku..hiks hiks.."
"Sudahlah Kushina, ini bukan hanya salah mu, aku juga salah karna baru menyadari nya." Minato
"Hiks.. apa.. apa Naruto mau memaafkan ku Minato-kun. Apa dia masih mau menganggap ku ibu nya. Hiks.. hiks.."
"Naruto bukan anak yg pendam, dia anak yg menyelesaikan keluarganya.Dia pasti memaafkan mu. Yg harus kita lakukan sekarang adalah mendatangi nya dan memberikan kasih sayang yg belum sempat dia dapatkan dari kita orang tuanya." Minato
"Besok aku akan menemui nya Minato-kun, aku akan membawa nya pulang ke mansion ini." Tekad Kushina
"Kurasa kau tidak akan bisa menemui nya besok."
"Apa maksud mu Minato-kun. Kemana Naruto, jangan-jangan kau memberi nya misi keluar desa.?" Kushina
"Bukan seperti itu Kushina. Besok Naruto akan melakukan tes masuk kesatuan anbu. Aku yakin besok dia akan sangat sibuk."
"Apa...!! Naruto masuk kesatuan Anbu.?! Bagaimana mungkin Minato-kun.?" Kushina
"Naruto diluar perkiraan kita Kushina. Dia seorang Prodigy. Bahkan dia mengalahkan Shisui dan itachi yg masuk kesatuan anbu saat mereka berumur 12 tahun. Tanpa kita sadari, dia telah membanggakan klan Namikze dan Uzumaki." Minato
"Kami memberikan penderitaan dan dia membalas nya dengan memberikan kita suatu kebanggaan. Aku merasa benar-benar buruk sebagai seorang ibu, Minato-kun." Kushina
"Yang lalu tidak akan kembali, kita hanya dapat memperbaiki masa yg akan datang. Lagi pula aku sangat yakin dia akan menerima mu seperti dia menerimaku kembali. Karna dia sangat menyayangi mu
lebih dari yg kau pikirkan." Minato
Kushina kembali menangis mendengar perkataan suami nya. Dia mengingat kembali kenangan nya bersama Naruto. Namun sayang nya dia tak menemukan kenangan manis apapun bersama putra sulung nya. Yg ada hanya ingatan buruk nya pada Naruto.
TBC
