Naruto tetap milik om M.K

Saya hanya pinjam karakter nya saja.

Jika ada kejadian yg sama dengan ff yg lain. Itu tanpa sengaja. Ini hanya dari pikiran si author nya saja kok.

Banyak Typo dan bahasa gak jelas. Maklumin aja ya. Author nya masih newbie.

Selamat membaca.

*

Dua orang perempuan berbeda sedang

menjadi pusat perhatian di gerbang desa

Konoha. Yg satu memiliki rambut kuning panjang yg di ikat ponytail, memakai jubah hijau tua bertulis kan 'Dewa judi' di belakang

nya, dan jangan lupakan dada besar nya

yg membuat mata para lelaki melotot. Dia

adalah Senju Tsunade.

Sedangkan yg satu lagi adalah seorang wanita

berambut hitam sebahu, berwajah

cantik, menggunakan kimono hitam, dan

menggendong seekor babi, Kato Shizune.

Mereka kembali ke Kenoha karna sang 'great sage Senju Tsunade' mendengar kabar buruk mengenai salah satu cucuk nya. Tsunade juga berencana akan menetap di Konoha untuk cucu nya itu.

"Tsunade-sama, apa kita akan langsung ke

gedung Hokage.?" Shizune

"Ya, dan kau jemput Kushina Shizune. Aku akan memberi pelajaran pada dua orang tua bodoh itu." Tsunade

Aura yg sangat tidak mengenakkan menguar

dari Tsunade saat mengatakan itu, hingga membuat Sizune merinding.

"Haik, Tsunade-sama." Shizune takut-takut.

"Tamat sudah riwayat kalian, Kushina-sama, Minato-sama." Batin Sizune Shizune langsung menghilang setelah menerima perintah dari Tsunade. Sedang

kan Tsunade sendiri, dengan langkah lebar nya berjalan menuju gedung Hokage tempat anak mantu nya berada.

Hari ini juga hari ke-2 kedatangan Jiraya.

Dia sengaja berlama-lama di Konoha untuk

menunggu kepulangan Naruto dari misi anbu nya. Tsunade sudah sampai di gedung Hokage.

Dan tanpa permisi dia menendang pintu

ruangan Hokage. Dia memandang tajam

tiga orang penting Konoha yg ada di dalam

ruangan itu. Dia juga melihat dua orang

anbu namun tidak di hiraukan nya.

"Ka..Kaa-sama..!" Minato

"Tak usah bersikap manis, tunggu saja istrimu dulu." Tsunade

Aura mencekam di keluarkan Tsunade

membuat seisi ruangan menelan ludah.

Tsunade melirik kedua anbu yg berada di sisi

ruangan, satu bertopeng Inu dengan rambut

silver, dan satu lagi bertopang crown dengan

rambut merah.

Tsunade seperti mengenal si rambut

merah. Lagi, dia menghiraukan nya karna

kemarahan yg sedang di pendamnya.

'Habis lah sudah. Ku harap kau akan kuat minato." Batin Jiraya melirik Minato Sedangkan Minato sudah panas dingin

mendapat tatapan tajam Tsunade.

Tak perlu lama menunggu, akhirnya muncul

Shizune dan Kushina datang. "Kaa-sama sudah pulang, kenapa tidak

langsung kemansion saja.? Dan anata kenapa

kau memanggil ku kemari.?" Kushina

"Bukan aku, mungkin Kaa-sama." Minato

"Kaa-sama..?" Kushina tak melanjutkan pertanyaan nya karna mendapat tatapan

tajam Tsunade.

"Kudengar Naruto pergi dari rumah ada yg

bisa menjelaskan..?"

"I..itu.." kushina

"Tenang lah Kaa-sama, aku bisa menjelaskan

nya." Minato

"Menjelaskan perilaku buruk kalian pada cucu ku..? Begitu." Tsunade

Minato tak bisa menjawab perkataan

Tsunade. Dia merasa hidup nya sudah berada di ujung tanduk.

"Kalian tidak becus sebagai orang tua. Kalian menelantar kan darah daging kalian sendiri. Sebenar nya apa yg ada di otak kalian.? Apa karna Menma seorang jinchuriki lalu kalian

mengabaikan Naruto.? Begitu..?

Dimana hati kalian.? Kalian memperlakukan

cucu ku seperti sampah. Apa kalian mengerti apa artinya menjadi orang tua." Tsunade Tak ada yg bersuara. Hanya terdengar suara

isakan Kushina dan Sandaime yg terlihat masih biasa saja sambil menghisap batang rokok nya.

"Dan kau Kushina..! Kau wanita yg melahirkan Naruto. Tapi kau

memperlakukannya seperti tak pernah ada.

Naruto juga pernah tinggal di dalam

rahim mu sama seperti Menma. Tapi kau

menelantarkan nya seperti anak tiri. Jangan

salah kan aku jika nanti aku membawa

Naruto pergi dari desa ini." Tsunade

"Jangan lakukan itu Kaa-sama. Aku mohon."

Kushina

"Naruto anak kami kaa-sama. Tolong jangan

membawa nya pergi dari kami." Minato

"Tenang lah Tsunade. Kau tidak perlu

melaku kan itu. Minato dan Kushina sudah

menyadari kesalahan mereka dan mereka

sudah mencoba untuk memperbaiki nya.

Naruto sudah kembali pada keluarga nya." Jiraya

Tsunade memicingkan mata nya.

"Apa itu benar, kushina, Minato..?" Tsunade. "Itu benar Kaa-sama." Minato

"Lalu dimana Naruto.? Aku akan

menanyakan nya langsung pada nya." Tsunade

"Aku di sini, Obaa-san." Naruto

Tsunade mengalihkan pandangan nya pada seorang anbu berambut merah. Anbu itu

melepas topeng nya dan terpampang lah wajah Naruto.

"Naruto, kau kah itu.?" Tsunade

Naruto hanya tersenyum membalas

pertanyaan Tsunade. Tsunade langsung

memeluk Naruto.

"Kau sudah besar rupanya. Baa-san

merindukan mu." Tsunade

Hilang sudah aura mencekam di ruangan itu.

Sekarang mereka sudah bisa bernafas lega.

Tapi tunggu..! Rasa nya Tsunade merasakan

ada yg aneh. Dan benar saja saat Tsunade

melihat seragam yg di pakai Naruto dia

mendapatkan ke anehan itu. "Tunggu dulu.! Bukan kah yg kau pakai ini

Seragam anbu Konoha..?" Tsunade

"Ya, dan aku seorang Anbu, Baa-san." Naruto

Tsunade langsung menatap Minato.

"Bisa kau jelaskan ini, Minato.?!" Tsunade

"Jangan menyalahkan Tou-san, Baa-san. Aku

yg meminta pada Tou-san untuk masuk ke

Naruto

"Kenapa kau melakukan nya Naruto. Apa kau mengerti betapa berbahaya nya dunia

anbu..?" Tsunade

"Aku tahu Baa-san, jadi Baa-san tidak perlu

hawatir. Aku juga ingin melanjutkan tekad

api Shisui-niisan."Naruto

"Shisui-niisan..?" Tsunade

"Banyak hal yg kau lewatkan di konoha Tsunade. Sebaik nya kita bicara di apartemen Naruto." Akhirnya Sandaime buka suara.

"Baiklah kalau begitu. Ayo kita ke apartemen

mu Naruto." Tsunade

"Sebelum itu... Tou-san, mungkin aku akan

ambil cuti sebentar dari misi anbu."

Naruto "Baiklah, aku akan mengurus ijin cuti mu."

Minato

"Terima kasih Tou-san." Naruto

Naruto, Tsunade, Sandaime, dan Shizune

keluar dari ruangan Hokage. Minato

menghela nafas lega karna bisa terhindar

dari amukan ibu mertuanya.

"Tunggu Aku ikut.." Kushina

Naruto, Kushina, Tsunade, dan Sandaime sedang duduk di ruang tamu apartemen Naruto. Sedangkan Shizune berada di dapur membuat teh dan cemilan.

Sandaime menceritakan apa yg tidak di

ketahui Tsunade tentang konoha juga tentang

Naruto. Betapa kaget nya Tsunade saat

mengetahui kenyataan tentang Naruto. Awal nya dia menyangka jika Menma yg akan mewarisi Mokuton Hashirama-jiji. Tapi kenyataan nya, Naruto lah yg berhasil mempelajari dan menggabungkan dua cakra dasar nya menjadi Mokuton. Tsunade tentu senang mendengar nya. Setidak nya salah satu cucu nya memiliki kekkai genkai kakek nya.

"Nahh... karna Baa-san sudah pulang, aku

ingin meminta satu hal pada Baa-san." Naruto

"Apapun yg kau ingin kan, Naru-chan."

Tsunade

"Apa kau yakin Naruto..?" Sandaime "Aku yakin jiji, lagi pula aku tidak bisa

menggunakan lama-lama milik ku ini."

Naruto

"Jika kau sudah yakin, aku hanya bisa

mendukung nya. Lagi pula nenekmu itu

adalah seorang dokter ahli." Sandaime

"Sebenar nya apa yg kalian bicarakan, aku

tidak mengerti.?" Tsunade Sebenar nya kushina juga penasaran, karna yg melahirkan Naruto. Tapi kau

memperlakukannya seperti tak pernah ada.

Naruto juga pernah tinggal di dalam

rahim mu sama seperti Menma. Tapi kau

menelantarkan nya seperti anak tiri. Jangan

salah kan aku jika nanti aku membawa

Naruto pergi dari desa ini." Tsunade

"Jangan lakukan itu Kaa-sama. Aku mohon."

Kushina

"Naruto anak kami kaa-sama. Tolong jangan

membawa nya pergi dari kami." Minato

"Tenang lah Tsunade. Kau tidak perlu

melaku kan itu. Minato dan Kushina sudah

menyadari kesalahan mereka dan mereka

sudah mencoba untuk memperbaiki nya.

Naruto sudah kembali pada keluarga nya." Jiraya

Tsunade memicingkan mata nya.

"Apa itu benar, kushina, Minato..?" Tsunade. "Itu benar Kaa-sama." Minato

"Lalu dimana Naruto.? Aku akan

menanyakan nya langsung pada nya." Tsunade

"Aku di sini, Obaa-san." Naruto

Tsunade mengalihkan pandangan nya pada

seorang anbu berambut merah. Anbu itu

melepas topeng nya dan terpampang lah wajah Naruto.

"Naruto, kau kah itu.?" Tsunade

Naruto hanya tersenyum membalas

pertanyaan Tsunade. Tsunade langsung

memeluk Naruto.

"Kau sudah besar rupanya. Baa-san

merindukan mu." Tsunade

Hilang sudah aura mencekam di ruangan itu.

Sekarang mereka sudah bisa bernafas lega.

Tapi tunggu..! Rasa nya Tsunade merasakan

ada yg aneh. Dan benar saja saat Tsunade

melihat seragam yg di pakai Naruto dia

mendapatkan ke anehan itu. "Tunggu dulu.! Bukan kah yg kau pakai ini

Seragam anbu Konoha..?" Tsunade

"Ya, dan aku seorang Anbu, Baa-san." Naruto

Tsunade langsung menatap Minato.

"Bisa kau jelaskan ini, Minato.?!" Tsunade

"Jangan menyalahkan Tou-san, Baa-san. Aku

yg meminta pada Tou-san untuk masuk ke

Naruto

"Kenapa kau melakukan nya Naruto. Apa kau mengerti betapa berbahaya nya dunia

anbu..?" Tsunade

"Aku tahu Baa-san, jadi Baa-san tidak perlu

hawatir. Aku juga ingin melanjutkan tekad

api Shisui-niisan."Naruto

"Shisui-niisan..?" Tsunade

"Banyak hal yg kau lewatkan di konoha Tsunade. Sebaik nya kita bicara di apartemen Naruto." Akhirnya Sandaime buka suara.

"Baiklah kalau begitu. Ayo kita ke apartemen

mu Naruto." Tsunade

"Sebelum itu... Tou-san, mungkin aku akan

ambil cuti sebentar dari misi anbu."

Naruto "Baiklah, aku akan mengurus ijin cuti mu."

Minato

"Terima kasih Tou-san." Naruto

Naruto, Tsunade, Sandaime, dan Shizune

keluar dari ruangan Hokage. Minato

menghela nafas lega karna bisa terhindar

dari amukan ibu mertuanya.

"Tunggu Aku ikut.." Kushina

Naruto, Kushina, Tsunade, dan Sandaime sedang duduk di ruang tamu apartemen Naruto. Sedangkan Shizune berada di dapur membuat teh dan cemilan.

Sandaime menceritakan apa yg tidak di

ketahui Tsunade tentang konoha juga tentang

Naruto. Betapa kaget nya Tsunade saat

mengetahui kenyataan tentang Naruto. Awal nya dia menyangka jika Menma yg akan mewarisi Mokuton Hashirama-jiji. Tapi kenyataan nya, Naruto lah yg berhasil mempelajari dan menggabungkan dua cakra dasar nya menjadi Mokuton. Tsunade tentu senang mendengar nya. Setidak nya salah satu cucu nya memiliki kekkai genkai kakek nya.

"Nahh... karna Baa-san sudah pulang, aku

ingin meminta satu hal pada Baa-san." Naruto

"Apapun yg kau ingin kan, Naru-chan."

Tsunade

"Apa kau yakin Naruto..?" Sandaime "Aku yakin jiji, lagi pula aku tidak bisa

menggunakan lama-lama milik ku ini."

Naruto

"Jika kau sudah yakin, aku hanya bisa

mendukung nya. Lagi pula nenekmu itu adalah seorang dokter ahli." Sandaime

"Sebenar nya apa yg kalian bicarakan, aku

tidak mengerti.?" Tsunade Sebenar nya kushina juga penasaran, tak banyak hal yg dia ketahui tentang

Naruto.

Naruto mengeluarkan botol yang berisi sepasang mata Mangekyou Sharingan.

Tsunade dan Kushina sangat kaget melihat

nya.

"Dari mana kau mendapatkan itu Naruto.?" Tsunade

"Itu adalah warisan terakhir Uchiha Shisui yg di berikan kepada Naruto." Sandaime

"Lalu apa yg ingin kau lakukan pada mata itu

Naruto.?" Tsunade

"Aku hanya ingin Baa-san

mengimplantasikan mata ini ke dalam mata

ku." Naruto

"Kurasa itu dak bisa Naru-chan. Yg hanya

bisa menggunakan Sharingan hanya klan

Uchiha. Jika pun mata itu di implan kan

di dalam matamu, kemungkinan mata itu

tidak akan bisa di aktifkan." Kushina

"Apa yg di katakan ibu mu itu benar Naruto. Dengan berat hati Baa-san akan menolak

permintaan mu yg satu ini." Tsunade

Sandaime dan Naruto hanya tersenyum

misterius. Naruto lalu memejamkan mata

nya, sedetik kemudian Naruto membuka

kembali mata nya. Dan yg terjadi, tampak lah

sepasang mata Mangekyou bersinar di kedua

mata Naruto yg membuat Tsunade dan

Kushina terbelalak kaget.

"Ka..kau memiliki Sharingan, Naru-chan.?"

Kushina

"Bagaimana mungkin..?" Tsunade

"Dalam tubuh Naruto tidak hanya mengalir

darah Uzumaki, Namikaze, dan senju saja.

Melainkan juga darah Uchiha. Dan sharingan

itu murni karna naruto yg mbangkit kan

nya." Sandaime

"Darah Uchiha..? Bagaimana mungkin.?

Senang ku dalam keluarga Jiraya dan

keluarga ku, tidak ada yg berasal dari klan

Uchiha. Lalu bagai mana Naruto dapat

membangkitkan Sharingan.?" Tsunade

"Aku sendiri yg meminta 'pure blood' pada

Shisui-niisan hingga darah Uchiha kini

mengalir dalam tubuh ku Baa-san." Naruto

"Jadi maksud mu kau dan Shisui telah

melakukan implan darah pada tubuh mu,

begitu.?" Tsunade

Naruto hanya mengangguk menjawab

pertanyaan Tsunade.

"Kau tau resiko yg kau dapatkan jika itu tidak berhasil Naruto. Kenapa kau senekat itu..?"

Tsunade

"Entahlah.. awal nya aku hanya ingin

coba-coba saja. Shisui-Nii awal nya juga menolak nya mentah-mentah bahkan dia sampai marah padaku. Sandaime Jiji juga menentang nya. Tapi buktinya aku baik-baik saja bahkan sedang duduk bersama kalian saat ini." Jawab Naruto sumringah.

Kushina dan Tsunade hanya dapat memijit

pelipis nya pusing. Anak dan cucu mereka ini

benar-benar nekat. Tidak hanya Mokuton,

namun sifat kekeras kepalaan mereka juga

sama. (Naruto dan Hashirama).

"Jadi, apa Baa-san mau melakukan nya untuk ku.? Jika Baa-san tidak bisa, terpaksa aku melakukan nya sendiri dengan bantuan

bunshin ku."Naruto

"Apa kau gila, itu sangat berbahaya. Aku saja yg akan melakukan nya." Tsunade

"Baiklah, sudah di putuskan kalau Baa-san yg akan melakukan operasi implan ini." Ujar Naruto dengan senyum lebar.

Tsunade hanya bisa geleng-geleng kepala, dan Kushina hanya meringis melihat kenekatan Naruto. Sedangkan Sandai...DIA SEDANG TERTAWA

TERBAHAK-BAHAK.

"""" TBC """"

YOI