Sparkle

~•~

Story created by

Blaze1221

~•~

Disclaimer

Masashi Kishimoto

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

Ballroom Pauroville Hotel

Baru saja Sakura hendak berjalan tiba-tiba ponselnya bergetar. Nomor asing, pasti pria sinting itu lagi!Sakura buru-buru mematikan ponselnya dan menuju kearah Ino.

"Hei Ino!" panggil Sakura.

"Sakuraaaa" Ino menghambur ke pelukan Sakura, kini kedua gadis itu tampak seperti pasangan yang telah lama terpisah. Sakura melepaskan pelukan Ino, "Mana tunanganmu? Aku ingin segera membunuh- maksudku menyapanya." ucap Sakura kalem.

Ino mengernyitkan keningnya tak suka ketika ia sempat mendengar kata'bunuh' dari Sakura. "Tunggu disini sebentar." ucap gadis blonde itu sebelum pergi.

"Sai, aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang. Sasuke ayo, kau juga." lelaki itu menoleh ke arah sumber suara. Kemudian lelaki itu tersenyum tipis sambil memasukan ponsel ke dalam saku jasnya, dan mengikuti Ino yang berjalan di depannya.

"Sebaiknya kau lebih perhatikan tunanganmu itu, atau dia akan cemburu dengan ponselmu." ucap Sasuke yang ada di sebelahnya.

"Hei, ini karena ulahmu juga aku harus membawa ponsel ke acara pertunanganku!" Sai tampak tak terima.

"Tetap sa-"

"Sai, Ini Sakura. Dan Sakura ini Sai, tunanganku" ucapan Ino memotong aksi protes Sasuke. Kedua lelaki itu memandang Sakura dengan seksama, Sakura terbelalak

"Kan Ino sudah kubilang, dia Shimura yang sama mengajakku meni- Hei! Hentikan!!" ucapan Sakura terhenti ketika Sasuke menutup mulutnya, dan membawanya pergi menuju kearah balkon yang berada di balik tirai.

"Apa kau mengancam Sakura untuk menikahimu?!" Ino berkata pelan tapi cukup tajam untuk didengar Shimura Sai.

"Disaat aku akan bertunangan denganmu?" Sai balik bertanya.

"Bisa saja, kau mengkhianatiku."

"Ck, jangan bodoh." Sai berdecak kesal.

"Tapi gadis seperti Sakura boleh juga sepertinya."

"Sai!" pekik Ino dengan suara agak keras hingga mengundang perhatian para tamu, namun Sai hanya tersenyum geli melihat tingkah Ino.

Ino dan Sai kini mengikuti kedua orang itu menuju kearah balkon.

Sasuke melepaskan bekapannya pada gadis itu, disusul kedatangan Ino dan Sai.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ino dengan nada tak sabaran khas miliknya.

"Dia lelaki yang sama dengan nama Shimura yang memaksaku menikah" tunjuk Sakura kesal pada lelaki di depannya.

"Sakura, tapi Shimura Sai itu yang ini" ucap Ino bingung sambil menunjuk Sai.

"Lelaki itu, Uchiha Sasuke." tambah Ino.

What thee ffff, ia merasa bagian terdalam dirinya ingin segera meledak. Seseorang katakan, apa ia sedang dipermainkan sekarang?!

"Tunggu, jadi kau menggunakan namaku untuk mengancam gadis ini menikahimu?" tanya Sai penuh selidik.

"Hn" Sasuke bergumam tak jelas. Sakura merasa kesal setengah mati dengan Sasuke, bayangkan! Lelaki itu juga merasa tak bersalah sama sekali!

"YaTuhan, padahal kau barusan membuat masalah tadi. Sekarang kau menggunakan namaku juga, berhenti membuat masalah Sasuke." pekik Sai kesal,

"Aku akan membuat skandal baru jika aku menggunakan namaku" Sasuke berucap malas.

"Tapi juga bukan namaku!" untung tadi kasus ini tak berujung menjadi skandal.

"Kau tak mengenali Sasuke, Sakura? Kau bilang kau fans beratnya" Ino mulai mendinginkan situasi, Sakura hanya membuang muka.

"Mulai detik ini aku tak sudi menjadi fansnya, aku tak tahu bukan karena tak mengenali. Dia berkata namanya bukan Uchiha, tapi Shimura."kata gadis itu mantap membuat Ino menganggukkan kepalanya mengerti.

"Dan Sasuke, jadi kenapa kau ingin menikah dengan Sakura? Untuk menaikkan popularitasmu?" tanya Ino pedas.

"Tidak"

"Lalu?"

"Karena aku perlu."

"Hanya karena kau perlu kau mengorbankan masa depan sahabatku? Hell no!" Ino menolak keras dan memandang Sasuke penuh dengan tatapan, pergi kau dan menjauh dari sahabatku playboy kelas kakap!

Sasuke mendesah kesal, "Baik sesuai perkataanku kemarin, siapa dulu yang harus kuberitahu?" Sasuke menyeringai.

Sakura langsung terbelalak teringat ancaman Sasuke tempo hari, sial pasti ia takkan selamat. Gadis itu membayangkan bagaimana jika Ino, atau bahkan semua mahasiswa tahu tentang hal itu. Citranya sebagai mahasiswa teladan akan tercoreng dalam kurun waktu dari tiga hari, TIDAK!!

"Uchiha-san!"Sakura berteriak cukup keras yang membuat seringai Sasuke semakin melebar.

"Ada apa?" tanya Sasuke berlagak pura-pura bodoh.

"Apa maumu?!" Sakura menatap wajah Sasuke horror, namun Sasuke sama sekali tak merasa terintimidasi.

"Masih sama seperti kemarin, Nona." ucap Sasuke dengan gaya sopannya, sedangkan mata Sakura masih berkilat kesal. Tetap saja, walaupun Sasuke adalah mantan aktor favoritnya gadis itu tetap ogah menerima tawaran Sasuke. Mungkin beribu-ribu gadis di luar sana mendambakan Sasuke menikahi mereka, namun mengapa dari beribu gadis hanya Sakura yang terpilih?!

"Selain itu, tolong." Sakura memohon pasrah.

Sasuke masih bertahan pada pendapatnya,"Tidak bisa, Nona." Sial Sakura merasa sangat sial, hanya karena foto mantan aktor favoritnya. Ia jadi terjebak masalah bodoh seperti ini!

Sementara Ino dan Sai memandang dengan tatapan, jelaskan semua yang terjadi."Baiklah, aku akan menyetujui pernikahan itu." ucap Sakura pasrah, ia sudah kalah. Dan perkataan Sakura tentu saja membuat Sasuke tersenyum penuh kemenangan.

"Sakura" Ino bergumam memperingatkan gadis itu pelan, Ino tau ini semua tak mudah untuk Sakura.

Sai memandang Sasuke kesal, "Lalu bagaimana dengan karirmu? Menikah dengan gadis begitu saja, menurutmu apa opini publik nanti?"

"Untuk masalah ini aku percayakan padamu, Sai" Sasuke melenggang pergi sambil membawa Sakura keluar, Sai mengutuk Sasuke dalam hati. Kalau bukan karena Sasuke adalah aktor dari agensinya, tentu ia tak mau repot-repot mengurus hal seperti ini. Sialan Sasuke!

"Hei, tadi siapa gadis yang keluar dari sini bersama Sasuke?" tanya seorang lelaki berambut pirang yang muncul dari balik tirai, pria itu bernama Naruto.

Naruto adalah sahabat lama Sai dan Sasuke juga tentunya, baru-baru ini ia diangkat menjadi CEO Uzumaki Corp yang membuat namanya tersohor di berbagi belahan dunia. Namun tetap saja, bagi mereka sahabatnya ini hanyalah pria plin-plan yang suka mengganggu.

"Sudahlah jangan bahas itu Naruto, rasanya kepalaku ingin meledak di hari pertunanganku sendiri." ucap Sai gusar. Sasuke sukses membuat acara pertunangannya gagal total, walaupun tidak secara langsung.

Sai berharap saat hari pertunangannya dengan Ino ia bisa sedikit relax, dan tak terlalu memikirkan pekerjaan. Tapi lelaki rambut raven itu datang membawa masalah baru, dan menyuruhnya untuk menyelesaikan. Sialan sialan sialan! maki Sai dalam hati.

~•~•~•~•~•

Sakura mendengus kesal ketika Sasuke memerintahkan dirinya, untuk masuk menuju mobil merah sport tanpa atap yang terlihat mahal.

"Tidak Uchiha-san, terimakasih. Setelah ini aku akan pulang." Sakura masih tetap bersikukuh pada pendapatnya, dan berusaha menolak dengan sesopan mungkin. Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan oleh pemuda sinting ini? Salah-salah jika pria ini tersinggung, akan berakibat pada reputasinya yang langsung hancur.

"Masuk" Sasuke berucap seakan perintahnya tak bisa dibantah.

"Sudah ku katakan Uchi- Hah?! Apa yang kau lakukan?!" Sakura berteriak ketika kakinya telah melayang dari permukaan tanah. Lelaki itu langsung menggendong Sakura, dan memasukan gadis itu tanpa membuka pintu mobilnya. Tanpa basa-basi Sasuke berpindah tempat ke belakang kemudi dan menyalakan mobilnya cepat.

"Pakai seatbelt nya jika kau tak mau mati konyol dan menggelinding di jalanan." kata pria itu.

Sakura masih tetap diam hingga Sasuke merapatkan tubuhnya kearah Sakura untuk memasang seatbelt nya, Sakura bahkan mencium harum Sasuke yang sangat menyengat. Parfum apa ini?!

"Clive Christian No. 1" kata Sasuke tiba-tiba diikuti dengan gerakan menarik seatbelt yang terhenti, membuat Sakura mengernyitkan dahi tak mengerti.

" Aku tahu kau penasaran dengan parfumku, tidak pernah dengar ya? Wajahmu mengatakan kau tak tahu apapun soal hal seperti ini." Sasuke tersenyum mengejek.

Ingin rasanya Sakura merusak wajah tampan yang berada di depannya. Walaupun Sakura berasal dari pinggiran kota, bukan berati ia tak tahu menahu soal perkembangan produk kelas atas dunia. Parfum Clive Christian No. 1, tentu saja Sakura tahu! Ia bahkan sempat membaca di internet jika botol parfum itu dihiasi dengan kristal sepertiga karat.

Sakura buru-buru mengenakan sabuk pengamannya sendiri,

"Minggir, aku bisa sendiri. Aku tak berencana mati konyol dengan cara menggelinding di jalanan karena terlempar dari mobil berkecepatan tinggi." ucap Sakura sambil mendorong tubuh Sasuke menjauh. Persetan dengan alibinya untuk menghindari Sasuke yang berjarak terlalu dekat dengannya!

Sakura akui, walaupun ia telah menjadi mantan fans Sasuke, pesona seorang Sasuke yang begitu mengintimidasi masih sangat berpengaruh untuknya. Sebagai seorang fans, tentu saja ia pernah bermimpi menjadi pendamping hidup Sasuke. Tapi jika keadaannya seperti sekarang, ia lebih baik melupakan jauh-jauh mimpinya ketimbang terlibat dengan seorang Sasuke.

Bersambung...Terimakasih masih mengikuti hingga disini :)

Click follow, review, and favorite to support us! -Uchiha Sasuke Haruno Sakura from Sparkle :)