Sparkle

Story created by Blaze1221

~•~

Disclaimer

Masashi Kishimoto

~•~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy reading

Sakura duduk di taman kota setelah beberapa jam mengitari lapangan lari. Sepertinya ia sudah lama tak berolahraga hingga kakinya kini terasa sangat pegal. Sasuke yang tadi bersamanya kini telah pergi menghilang entah kemana, ah masa bodoh lah. Tiba-tiba seseorang menyodorkan minuman dingin, Sakura tahu orang itu adalah Uchiha Sasuke. Sepertinya sikap Sasuke agak baik pagi ini, tak seperti psikopat tadi malam.

Sasuke mendudukan diri di sebelah gadis berambut pink itu. Sakura memandangi Sasuke yang kini tengah duduk di sampingnya, keadaan ini rasanya seperti mimpi bagi Sakura. Dulu, ia hanya memandang Sasuke dari televisi ataupun internet lewat ponselnya. Tampak dekat walaupun kenyataannya sungguh jauh, jauh sekali sampai rasanya itu menjadi sebuah kemustahilan bagi Sakura.

Tetapi gadis itu tak menyangka, kepindahannya ke kota ini membuat segalanya berubah. Ia dapat duduk bersebelahan dengan Uchiha Sasuke seperti sekarang, bahkan mantan idola nya mengajaknya menikah. Seperti biasa wajah lelaki itu terpahat begitu sempurna, mata elangnya tajam seperti biasa, bibirnya yang tipis, bahkan Sakura kini bisa melihat peluh Sasuke mengalir mengikuti rahangnya yang tegas. Rambutnya kini juga tertutup oleh topi hitam yang dikenakan lelaki itu untuk menyamar, Sakura tahu pasti dibalik kaus tipis Sasuke juga tercetak otot sixpack yang tampak sama sempurnanya. Jika ini mimpi mungkin Sakura tidak ingin bangun selama- WHATTT APA YANG IA KATAKAN?! JIKA INI MIMPI IA AKAN MERASA SANGAT BERSYUKUR, IA TIDAK JADI MENIKAH DENGAN PRIA PSIKOPAT SOMBONG SIALAN INI!

Sakura menggelengkan kepalanya keras-keras, dan memukul-mukulkan tangan nya ke kepalanya sendiri. Berusaha menghilangkan imajinasi-imajinasi liarnya, sebelum semakin menjadi-jadi.

Mungkin jika pertemuan mereka lebih mengesankan ia akan bersorak senang menerima lamaran Sasuke, jika diingat-ingat Sasuke juga tak pernah melamarnya. Lelaki itu hanya memaksanya menikah dengannya, intinya setelah berbagai insiden yang dilaluinya, ditambah dengan sifat asli Sasuke yang baru-baru ini Sakura ketahui ia lebih memilih menolak Sasuke. Sikap Sakura menarik perhatian Sasuke yang kini tengah melihat pemandangan kota, ah sudah lama ia tak bersantai seperti ini.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Sasuke bingung melihat tingkah Sakura yang tampaknya mulai kesetanan.

"Ti-Tidak, kau sering pergi ke taman Konoha ini?" Sakura balik bertanya demi mengalihkan topik.

"Taman Konoha?"

"Iya." Sakura tampak senang berhasil mengalihkan topik. Biarlah kali ini ia yang memulai topik, dan beraikap agak baik.

"Maksudmu Tokyo City Park?"

"Hah?" Sakura tampak tak mengerti.

"Taman Konoha sudah lama berganti nama, sekarang kota ini sudah bernama Tokyo." jelas Sasuke, sepertinya Sakura gadis yang kurang update soal perkembangan zaman. Ini gila, bahkan gadis itu tak tahu soal bergantinya nama kota besar di Jepang. Ia bahkan kini mulai sangsi apa Sakura benar-benar mengetahui merk parfum Clive Christian nya waktu itu.

"Aku baru tahu hari ini, wajar saja kan aku selalu berada di rumah tua itu dari dulu." gerutu gadis itu pelan.

"Apa?" Sasuke merasa Sakura mengatakan sesuatu. Sakura kemudian buru-buru beranjak berdiri.

"Ayo pulang, aku sudah tel-"

Tiba-tiba seorang gadis yang tampaknya belum mahir menggunakan sepatu roda menabrak Sakura dari arah samping, hingga tubuh gadis itu limbung menabrak lelaki yang masih duduk di tempatnya.

Brakkk

Terdengar suara yang cukup keras hingga menarik perhatian orang-orang yang sedang berada disana. Sakura hanya memejamkan mata sebelum melirik sedikit melalui celah matanya, sedetik kemudian matanya terbelalak. Sasuke adalah hal pertama yang Sakura lihat, imajinasinya tadi kembali menggerogoti dirinya. Oh god, ia bisa mati cepat karena serangan jantung!

Sakura merasakan tangan Sasuke berada di pinggangnya menahan tubuh gadis itu, dan tangannya kini berada di kedua bahu lelaki itu. Oh sial pose ini! Pasti banyak yang akan mengiranya sedang berbuat mesum di tempat umum! Semua orang kini tengah melihat kearah mereka dengan tatapan berbeda-beda, namun keadaan menjadi ramai ketika seorang gadis berucap,

"Hei bukankah itu Uchiha Sasuke?"

Semua mata kini tertuju pada Sasuke, Sial! topi penyamarannya tak sengaja terlepas saat Sakura menubruknya tadi! Sasuke langsung menarik Sakura secepat kilat yang tampaknya masih linglung dengan apa yang tengah terjadi. Para gadis di belakang mereka tampak mengejar kedua orang itu dengan tatapan ganas ala fangirl, Sakura yang melihat itu tersadar jika penyamaran Sasuke terbongkar. Menyusahkan!

Gadis itu mengikuti langkah panjang Sasuke yang masih terus menarik- menyeretnya untuk berlari. Bayangkan saja, kaki mungil Sakura dipaksa untuk mengikuti langkah Sasuke yang panjang dan cepat. Gadis itu berhenti setelah berbelok di persimpangan jalan,

"Sial, aku tidak sanggup lagi!" Sakura menarik tangannya dari Sasuke dan berhenti. Sasuke melihat Sakura kesal, ia juga tak bisa meninggalkan Sakura sendirian disini. Masuk ke toko yang berada disini juga sama artinya seperti bunuh diri, mengingat akan bertambah banyak gadis yang mengejar Sasuke tanpa bodyguard hari ini.

Lelaki itu menghela nafas kesal sebelum melepas jaket hitamnya dan memakaikannya pada gadis itu. Menutup rambut Sakura dengan tudung jaket yang tampak kebesaran untuk gadis itu. Kemudian Sasuke mengacak rambutnya, rambut yang semula terlihat agak rapi kini terlihat sangat berantakan. Ia tak tahu cara ini berhasil atau tidak, tapi ini harus dicoba!

Greeppp

Sasuke memojokkan gadis itu ke lorong tembok toko yang agak sepi, lalu bergerak meletakan kedua sikunya diantara kepala Sakura. Dan menundukan wajahnya ke arah Sakura yang jelas lebih pendek dari lelaki jakung itu.

Sakura tersentak dengan perbuatan Sasuke yang tiba-tiba, kini otaknya tak bisa berpikir dengan baik. Terdengar suara derap kaki para gadis yang tadi mengejar mereka, gadis-gadis itu hanya berhenti sebentar menatap mereka sebelum melanjutkan berlari lurus. Tampaknya gadis-gadis itu memang tak sadar kehadiran mereka disana, ia dan Sasuke kini pasti terlihat seperti pasangan kasmaran yang sedang berbuat mesum!

Sakura kemudian mendorong Sasuke ketika para gadis yang mengejarnya sudah pergi, ia juga tak ingin terjebak terlalu lama dengan pose seperti itu dengan Sasuke. Walaupun Sasuke memang berwajah tampan, tapi Sakura juga merasa kurang nyaman karena tak terbiasa berdekatan dengan lawan jenisnya.

"Sepertiya mustahil untukku kembali ke apartemenmu, bawa ini dan kembalikan padaku nanti siang di gedung agensiku." Sasuke menyodorkan kunci mobil mewahnya pada Sakura yang menatapnya cengo. Serius, sebenarnya Sasuke menjadikannya calon istri atau pembantu sekarang?!

"Aku bukan pembantumu, panggil bodyguard mu yang lain untuk membawa mobilmu pergi dari apartemen ku!"

"Sudah ya, aku akan menunggumu nanti siang." Sasuke justru memberhentikan taksi dan pergi meninggalkan Sakura.

"Hei! Kembali kau sial!" Sakura berteriak keras, namun sayang taksi yang ditumpangi Sasuke kini telah melaju cepat pergi dari tempat itu. Argh! Bastard itu!

~•~

Sasuke langsung memasuki ruangan Sai ketika sampai di Shimura Entertaiment, dan mendudukan dirinya di sofa panjang itu sambil menopangkan kedua kakinya pada meja.

"Hei sepertinya kau lupa ruangan siapa ini?" ucap lelaki berkulit pucat yang masih duduk di kursi kekuasaannya.

"Hn"

"Atau kau salah masuk ruangan sepertinya"

"Hn"

"Cih, Dasar merepotkan." ucap Sai yang kini berpindah duduk di depan Sasuke.

"Bagaimana soal pengajuan pers ku nanti sore?" tanya Sasuke sambil tetap memejamkan matanya, menyembunyikan onyx kelam lelaki itu.

"Pers tentang pengumuman pernikahanmu?" Sai balik bertanya.

"Memangnya yang mana lagi? Apa aku sesering itu mengadakan pers?" Sasuke mendecak kesal, ia bukan aktor tukang drama yang suka mengadakan konferensi pers berkali-kali di hadapan media.

"Aku sudah memikirkan, menurutku pers pernikahanmu harus ditunda dan aku akan menjadikan Sakura sebagai public figure." jelas Sai.

"Aku menolak" Sauke menjawab cepat. Sai melirik lelaki itu sinis, setelah ia mempertimbanglan banyak hal demi menjadikan Sakura sebagai artis baru. Ia bahkan harus berpikir dan tak tidur semalaman soal itu, sekarang Uchiha itu seenaknya menolak dengan dua kata?!

"Lagipula kenapa kau menyembunyikannya? Seharusnya-"

"Kemarin malam aku membawanya ke sungai itu" potong Sasuke cepat.

"Kau gila?! Bagimana jika masih ada yang mengincarnya?" Sai menaikkan nadanya, Sai jarang terlihat seperti ini. Biasanya ia hanya akan berbicara dengan santai dengan nada tak berminat khas miliknya.

"Memang masih ada" ucap Sasuke enteng, kini kakinya masih mengetuk meja mahal Sai dengan kakinya. Demi tuhan! Sai harus menabung cukup lama untuk membeli meja penuh seni itu, dan membawanya langsung dari Prancis ke Jepang! Dan lelaki itu seenaknya memperlakukan mejanya, kini Sai melirik Sasuke tajam.

"Kau takkan bisa menyembunyikan selamanya." Sai berucap sebelum bangkit dari duduknya.

"Itu hal terbaik yang bisa dilakukan sekarang? Kenapa tidak?"

"Terserah, aku akan mengabarimu lagi nanti. Akan kupertimbangkan pengajuan persmu, dan sekarang jauhkan kakimu dari meja mahal penuh seni milikku!" perintah Sai.

Sasuka mendecak kesal, "Ck, meja ini hanya seharga sebuah lampu di rumahku, aku bisa membelikanmu sepuluh meja seperti ini dan menjejerkan semuanya disini jika kau mau." Sasuke ikut beranjak berdiri keluar ruangan. Sai menatap Sasuke kesal, memang walaupun kini Sai adalah atasan Sasuke, jika bicara soal harta Sasuke memang jauh lebih unggul daripada dirinya. Salahkan Uchiha Corporation milik keluarga Uchiha berkembang terlalu pesat, sampai artis didikannya kini berani mengejek meja mahalnya!

TO BE CONTINUE...

Makasih dukungannya dari kalian, karena banyak yang bilang buat lanjut akhirnya ku lanjut. Maafkan author yang banyak kekurangan ini!! :(