SPARKLE
~•~
Story created by
BLAZE1221
~•~
Disclaimer
Masashi Kishimoto
~•~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Shimura Agency, Sasuke's private room, Japan
Sakura membolak balik kertas jadwalnya malas, ini gila. Semua jadwal pemotretan yang di berikan Shimura itu sangat padat, sial bagaimana ia bisa fokus menyelesaikan kuliah kedokterannya jika begini.
"Kau membaliknya seribu kalipun isinya takkan berubah." terdengar suara bariton yang sangat familiar akhir-akhir ini bagi Sakura.
Gadis itu memandang Sasuke yang berada di seberangnya dengan malas.
"Ini semua karena ulahmu tuan, memaksaku ikut campur dalam urusanmu dan membuatku menelantarkan kuliahku." gadis itu berujar sarkastik.
"Ingat perjanjian kita Nona, setelah saham perusahaanmu kembali seluruhnya kau bahkan tak perlu melanjutkan kuliah kedokteranmu untuk menjadi kaya dan hidup mewah." ucap lelaki itu tak mau kalah.
Sakura memandang Sasuke sekilas, lelaki itu masih saja setia menatapnya dengan intens. "Jika kau berpikir aku melanjutkan kuliah kedokteranku untuk menjadi orang kaya dan hidup mewah, lebih baik kau cuci otakmu dengan sabun, aku tak serendah itu."
Sasuke mendengus malas, sebenarnya ia merasa bosan berada di ruangan yang sama dengan gadis itu tanpa pembicaraan. Tak biasanya ia merasa seperti ini, biasanya ia bahkan sanggup diam untuk berjam-jam lamanya dan mengabaikan orang-orang disekitarnya. Tapi tidak dengan gadis ini.
"Ngomong-ngomong, kapan kau akan mengembalikan semua asetku yang disabotase?" Sakura memecah keheningan.
"Saat hari pernikahan kita." jawab lelaki itu singkat yang membuat Sakura membelalakan matanya.
"Kau juga akan mempertemukanku dengan ibuku di hari pernikahan juga?!" nada gadis itu mulai meninggi.
"Hn."
"What?! Apa kau tak bisa menyelesaikannya dengan cepat?" Sakura mengerang pelan merasakan nasibnya yang sedikit kurang beruntung. Ia berharap sebelum dirinya menikah dengan Uchiha Bastard Sasuke, ia berencana menghabiskan banyak waktu dengan ibunya yang sudah terlewat selama bertahun-tahun. Sebelum terjebak bersama iblis Uchiha itu di pernikahan tentunya. Atau jika beruntung, ia bisa menggunakan asetnya untuk mengajak ibunya kab-
"Hanya untuk memastikan kau tidak kabur." jawab Sasuke tenang sambil membaca tumpukan kertas di tangannya. -sial lelaki ini sudah membaca rencananya.
"Kita sudah terikat perjanjian, kenapa kau tak bisa mempercayaiku?" balas Sakura kesal.
"Percaya?" ucap lelaki itu sambil melirik ke arah Sakura, lelaki itu tertawa sinis sebelum bangkit dari kursi dan menuju ke arah sofa Sakura.
Sakura menatap lelaki itu nyalang, hal gila apa lagi yang akan dilakukan pria sinting ini?
"Apa yang-"
Ucapan Sakura terpotong ketika melihat Sasuke melepas blazer miliknya dan melemparnya sembarangan. Sakura baru menyadari jika Sasuke kini telah mengganti t-shirt nya dengan kemeja putih yang dilipat hingga siku, oh wow sial dia semakin terlihat sek- Sakura apa yang kau pikirkan!
Gadis itu merutuki dirinya sendiri, disaat dirinya kini dalam bahaya otaknya justru berkecamuk tentang penampilan pria itu!
Sasuke membuka dua kancing kemeja teratasnya dan mendorong Sakura hingga terpojok di sudut sofa.
"Tahu apa kau soal kepercayaan? Jika seperti ini keadaannya dan ternyata selama ini aku membohongimu, kau bisa apa? Berteriak?" tanya lelaki itu dingin sambil menatap tajam Sakura.
Napas gadis itu tercekat, apa yang terjadi?
Gadis itu menatap ke arah lain ketika Sasuke mendekatkan wajahnya tepat di hadapannya. Sial bahkan ia bisa merasakan nafas pria itu sekarang!
"Tatap aku Nona Sakura, katakan apa yang bisa kau lakukan dengan keadaan seperti ini?"
Suara itu semakin menusuk indra pendengaran Sakura, sekarang posisinya sangat tidak aman. Sakura benar-benar tak melihat celah untuk menjauh dari lelaki itu, tangannya masih tertahan oleh lengan Sasuke. Ia terpojok dengan keadaan setengah berdiri di sofa dan berhadapan langsung dengan wajah lelaki tampan itu.
Dengan tiba-tiba Sakura memberanikan dirinya untuk menatap netra di depannya, sekelam malam.
Sasuke sedikit terkejut ketika Sakura menatap nya dengan keadaan sedekat ini. Sasuke kini menyaksikan betapa indahnya wajah gadis itu dari dekat, surai merah mudanya dengan indah membingkai rahang gadis itu, mata emerald nya benar-benar jernih tak bercela, hidungnya yang lurus tegas dan bibirnya yang tipis membuat Sasuke merutuki aksinya sendiri.
"A-Aku akan berteriak dan lari!" ucap Sakura dengan nada meninggi, membuat Sasuke tertarik menuju kesadarannya kembali.
Lelaki itu tersenyum simpul "Coba saja, Nona."
Sakura mencoba menarik tangannya agar bisa lepas dari cengkraman lengan Sasuke, namun nihil. Wajahnya kini justru semakin dekat dengan lelaki itu, sial sial sial!
Sial! gadis itu benar-benar menghancurkan konsentrasinya. Ketika gadis itu berusaha melepaskan tangan, apa ia tidak sadar jika aksi gadis itu justru membuatnya mendekatkan wajah kearahnya? Sudah cukup, ia berjanji akan melakukannya dengan cepat.
Sasuke menahan lengan Sakura dengan lebih keras dari sebelumnya, membuat Sakura dengan cepat menatap Sasuke. Namun sial, lelaki itu kini telah semakin mendekat. Oh sial, ia juga jatuh dalam pesona netra kelam itu. Haruskah ia?
CEKLEKK
Sasuke dengan cepat menjauhkan dirinya, dan menatap nyalang orang yang berani memasuki ruangannya tanpa ijin.
"Oh YaTuhan!" suara seorang berteriak, Sakura yang membelakangi pintu mengenal betul suara ini. Yamanaka Ino, tsk sial!
Shimura's Agency, Cafetaria room.
Ino mengetukan jarinya di meja malas, memandang kedua orang yang kini berada di depannya.
"Jadi kau sudah sejauh itu dengan Uchiha?" tanya Ino pada gadis bersurai merah muda di depannya.
"Sudah kubilang, aku tak melakukan apapun hingga sejauh itu dengan Sasuke" jawab Sakura malas.
"Oh wow, bahkan kalian sudah saling memanggil nama?" Ino kembali menggoda sahabatnya.
"Sudahlah hentikan pembicaraan lelaki gila itu, Oh ya Hinata bagaimana kabarmu? Apa kau sudah bertunangan dengan Naruto? Kudengar kau berpacaran dengan Naruto" Sakura mengalihkan topik dan kini wajahnya menghadap ke arah gadis yang ada di sebelahnya.
"A-Aku sudah-"
"Kau gila? Dia bahkan sudah menikah dua minggu lalu!" Ino menyela perkataan Hinata.
"Apa?! Ya Tuhan bahkan kau tega tak mengundangku!" ucap Sakura dengan wajah lesu.
"A-Aku bahkan tak mengira bisa bertemu dengan Sakura-chan lagi, ma-maafkan aku. Karena aku, Sakura-chan selama ini terkurung di sana. Seharusnya kalian meninggalkan ak-" Hinata tak sanggup melanjutkan perkataannya, seharusnya selama ini ia yang terkurung di rumah tua itu, bukan Sakura. Tetapi Sakura justru menggantikan tempatnya.
"Sudahlah Hinata, itu sudah masa lalu. Aku sudah di sini sekarang, kau berhutang banyak cerita padaku." ucap Sakura menenangkan Hinata, Sakura berpikir semua itu hanya takdir. Sejauh apa kau menghindarinya, akhirnya juga pasti akan sama.
"Kau yang berhutang banyak cerita pada kami soal Uchiha Sasuke, Nyonya Uchiha." ucap Ino meledek Sakura.
"Ino sudah kubilang hentikan!" Sakura kesal. Namun kedua sahabatnya hanya terkikik melihat Sakura, yah mungkin kehidupan seperti inilah yang Sakura cari sejak dulu.
~•~
"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?" Sai kini duduk di hadapan Sasuke yang tengah mengacak rambutnya frustasi.
Sasuke hanya menghembuskan nafasnya kasar, "Sudah kubilang bukan apapun" jawab lelaki itu.
"Ayolah man, kita sama-sama pria sejati bukan? Katakan saja." kini Naruto yang bersuara.
"Aku hanya berniat mengintimidasinya, tapi- ah sudahlah itu bukan hal penting, intinya kau dan calon istrimu menghancurkan rencanaku." Sasuke menyugar rambutnya kesal sambil menunjuk Sai.
"Kau berencana mencium Nona Haruno maksudmu?" Sai bertanya.
"Apa kau sudah gila?" Sasuke terkesiap.
"Aku akan pulang, keluar dari ruanganku." lanjut Sasuke, lelaki itu mengambil blazernya yang tergeletak di lantai dan kunci mobilnya.
Sai mendengus malas sambil berdiri "Tch, kau pikir gedung ini milik siapa?" gumam pria itu.
"Tapi kau tetap mengikuti perintahnya untuk keluar dari sini" Naruto terkekeh, seminggu meninggalkan sahabatnya ke Roma rasanya banyak yang berubah.
"Bagaimana lagi? Dia sedikit beruntung karena lebih kaya dari diriku, iblis Uchiha itu bisa menghancurkan gedungku ini kapan saja" ucap Sai kesal yang ditanggapi dengan tawa Naruto yang sangat keras.
TBC...
Update dadakan Ya Tuhan :( Masih ujian tp tiba-tiba kepikiran ffn. Semoga kalian suka, ditunggu reviewnyaa
